SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
LOGIKA FUZZY
MATERI KULIAH
Pokok Bahasan
◼ Logika fuzzy
◼ Aplikasi
◼ Konsep Logik Lukasiewicz
◼ Operasi Logik Lukasiewicz
Logika Fuzzy
◼ Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan
suatu ruang input ke dalam suatu ruang output.
◼ Contoh:
❑ Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi
seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini,
kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang
yang harus diproduksi esok hari.
❑ Pelayan restoran memberikan informasi seberapa baik
pelayanannya terhadap tamu, kemudian tamu akan
memberikan tip yang sesuai kepada pelayannya;
❑ Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju
kendaraan yang diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan
gas taksinya.
Selama ini ada beberapa cara yang mampu bekerja pada kotak
hitam tersebut, antara lain:
◼ Sistem linear;
◼ Sistem pakar;
◼ Jaringan syaraf;
◼ Persamaan differensial;
◼ Regresi
KOTAK
HITAM
persediaan barang
akhir minggu
Ruang Input
(semua total persediaan
barang yang mungkin)
produksi barang
esok hari
Ruang Output
(semua jumlah produksi
barang yang mungkin)
Pemetaan input-output pada masalah produksi
“Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang
harus diproduksi?
Mengapa Menggunakan Logika Fuzzy?
◼ Konsep logika fuzzy mudah dimengerti.
◼ Logika fuzzy sangat fleksibel.
◼ Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang
lain daripada yang lain.
◼ Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi
nonlinear yang sangat kompleks.
◼ Logika fuzzy dapat membangun bagian teratas dari
pengalaman-pengalaman para pakar.
◼ Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik
kendali secara konvensional.
◼ Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
Aplikasi
o Pada tahun 1990 pertama kali dibuat mesin cuci dengan
logika fuzzy di Jepang (Matsushita Electric Industrial
Company).
o Transmisi otomatis pada mobil.
o Kereta bawah tanah Sendai mengontrol pemberhentian
otomatis pada area tertentu.
o Ilmu kedokteran dan biologi.
o Manajemen dan pengambilan keputusan, seperti manajemen
basisdata yang didasarkan pada logika fuzzy, tata letak pabrik
yang didasarkan pada logika fuzzy, sistem pembuat
keputusan di militer yang didasarkan pada logika fuzzy,
pembuatan games yang didasarkan pada logika fuzzy, dll.
OPERATOR DASAR FUZZY
❑ Interseksi:
mAB = min(mA[x], mB[y]).
❑ Union:
mAB = max(mA[x], mB[y]).
❑ Komplemen:
mA’ = 1-mA[x]
INTERSEKSI
◼ Interseksi antara 2 himpunan berisi elemen-elemen yang
berada pada kedua himpunan.
◼ Ekuivalen dengan operasi aritmetik atau logika AND.
◼ Pada logika fuzzy konvensional, operator AND diperlihatkan
dengan derajat keanggotaan minimum antar kedua
himpunan.
 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.25 0.00 0.25 0.25 0.25 0.25
0.50 0.00 0.25 0.50 0.50 0.50
0.75 0.00 0.25 0.50 0.75 0.75
1.00 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
◼ Operator interseksi seringkali digunakan sebagai
batasan anteseden dalam suatu aturan fuzzy,
seperti:
IF x is A AND y is B THEN z is C
◼ Kekuatan nilai keanggotaan antara konsekuen z
dan daerah fuzzy C ditentukan oleh kuat tidaknya
premis atau anteseden. Kebenaran anteseden ini
ditentukan oleh min (m[x is A], m[y is B].
Contoh:
35 45 55
umur (tahun)
1
0
m[x]
SETENGAH BAYA
m[x]
135 170
tinggi badan (cm)
1
0
TINGGI
X1 Xn
1
0
m[x]
TINGGI dan SETENGAH BAYA
1/2
BAYA TINGGI
UNION
• Union dari 2 himpunan dibentuk dengan menggunakan
operator OR.
• Pada logika fuzzy konvensional, operator OR
diperlihatkan dengan derajat keanggotaan maksimum
antar kedua himpunan.
 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
0.00 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
0.25 0.25 0.25 0.50 0.75 1.00
0.50 0.50 0.50 0.50 0.75 1.00
0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 1.00
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Contoh:
35 45 55
umur (tahun)
1
0
m[x]
SETENGAH BAYA
X1 Xn
1
0
m[x]
TINGGI atau SETENGAH BAYA
TINGGI
1/2
BAYA
135 170
tinggi badan (cm)
1
0
TINGGI
m[x]
KOMPLEMEN
• Komplemen atau negasi suatu himpunan A berisi
semua elemen yang tidak berada di A.
25 35 55 65
umur (tahun)
1
0
m[x]
Tidak SETENGAH BAYA
25 45 65
umur (tahun)
1
0
m[x]
Tidak SETENGAH BAYA
Tabel 1. Primitif logika tiga nilai
◼ Lukasiewicz Bochvar Kleene
a b            
0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
0 ½ 0 ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ 0 ½ 1 ½
0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
½ 0 0 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 0 ½ ½ ½
½ ½ ½ ½ 1 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½
½ 1 ½ 1 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 1 ½
1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
1 ½ ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 ½ ½
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Operasi Logika Fuzzy
◼ Untuk nilai logika, n  2 (ada harga diantara 0 dan 1)
diusulkan oleh Lukasiewicz di awal 1930-an sebagai
generalisasi logika tiga nilai, dengan persamaan berikut:
◼ ā = 1 – a komplemen
◼ a  b = min(a,b) intersection
◼ a  b = max(a,b) union
◼ a  b = min(1,1+b-a) implikasi
◼ a  b = 1 - |a-b| biimplikasi
◼ Pada kenyataannya, Lukasiewicz, hanya menggunakan negasi
(negation) dan implikasi (implication):
◼ a  b = (a b)  b
◼ a  b = c(ca  cb)
◼ a  b = (a b)  (b  a)
Latih :
1. Diketahui fuzzy implikasi “ bila x tinggi,maka y kecil ”,
dimana x ε X dan y ε Y serta X = {a, b, c, d} dan Y =
{e, f, g}, jika predikat tinggi dan kecil dinyatakan
dengan fuzzy set A = 0.2/a + 0.5/b + 0.7/c + 0.9/d
serta B = 0.4/e + 0.6/f + 0.8/g. Cari fuzzy implikasi,
biimplikasi, and, or dengan operasi Lukasiewicz.
2. Misalkan semesta X = {1, 2, 3, 4, 5} dan Y = {50, 60,
70} dengan fuzzy implikasi “ jika x banyak,maka y
cepat” dimana banyak dan cepat dikaitkan dengan
fuzzy set A = 0.2/1 + 0.4/2 + 0.6/3 + 0.8/4 + 1/5 dan
B = 0.4/50 + 0.7/60 + 1/70. Cari fuzzy implikasi,
biimplikasi, and, or dengan operasi Lukasiewicz.
3.

More Related Content

Similar to LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf

1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptxskuyskuy
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasionalopekdoank
 
Makalah sistem-digital-1
Makalah sistem-digital-1Makalah sistem-digital-1
Makalah sistem-digital-1JulianGultom2
 
aljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptaljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptginamoina
 
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptxQuintiJela
 
Materi aljabar boolean
Materi aljabar booleanMateri aljabar boolean
Materi aljabar booleanMustahal SSi
 
Aljabar boolean
Aljabar booleanAljabar boolean
Aljabar booleanfarhan2000
 
Aljabar boolean [Autosaved].pptx
Aljabar boolean [Autosaved].pptxAljabar boolean [Autosaved].pptx
Aljabar boolean [Autosaved].pptxibnurasyid10
 
Aljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptx
Aljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptxAljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptx
Aljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptxAdiJaya41
 
Tugas sistem digital
Tugas sistem digitalTugas sistem digital
Tugas sistem digitalpigletpooh
 
Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Alvin Setiawan
 

Similar to LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf (20)

Uts kalkulus
Uts kalkulusUts kalkulus
Uts kalkulus
 
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
1680058564Matematika Diskrit I -P6.pptx
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasional
 
Makalah sistem-digital-1
Makalah sistem-digital-1Makalah sistem-digital-1
Makalah sistem-digital-1
 
Aljabar Linier
Aljabar LinierAljabar Linier
Aljabar Linier
 
06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
 
06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
 
aljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptaljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.ppt
 
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
 
Materi aljabar boolean
Materi aljabar booleanMateri aljabar boolean
Materi aljabar boolean
 
aljabar boolean
aljabar booleanaljabar boolean
aljabar boolean
 
Aljabar boolean
Aljabar booleanAljabar boolean
Aljabar boolean
 
Aljabar boolean [Autosaved].pptx
Aljabar boolean [Autosaved].pptxAljabar boolean [Autosaved].pptx
Aljabar boolean [Autosaved].pptx
 
Papercoding Final
Papercoding FinalPapercoding Final
Papercoding Final
 
Aljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptx
Aljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptxAljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptx
Aljabar Boolean - penyederhanaan persamaan dan tabelnya.pptx
 
Teori probabilitas
Teori probabilitasTeori probabilitas
Teori probabilitas
 
Tugas sistem digital
Tugas sistem digitalTugas sistem digital
Tugas sistem digital
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13
 
Pertemuan 3 orkom
Pertemuan 3 orkomPertemuan 3 orkom
Pertemuan 3 orkom
 

More from Valentino Selayan

pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptxpert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptxValentino Selayan
 
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docxtutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docxValentino Selayan
 
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdfMateri 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdfValentino Selayan
 
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdfLOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdfValentino Selayan
 
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdfModul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdfValentino Selayan
 
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdfModul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdfValentino Selayan
 
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)Valentino Selayan
 
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_  power electronics invertersLecture 28 360 chapter 9_  power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics invertersValentino Selayan
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanValentino Selayan
 

More from Valentino Selayan (20)

pert3_4-fuzzy.pptx
pert3_4-fuzzy.pptxpert3_4-fuzzy.pptx
pert3_4-fuzzy.pptx
 
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptxpert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
 
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docxtutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
 
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdfMateri 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
 
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdfLOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
 
pert_fuzzy-database.pptx
pert_fuzzy-database.pptxpert_fuzzy-database.pptx
pert_fuzzy-database.pptx
 
pert5_fis.pptx
pert5_fis.pptxpert5_fis.pptx
pert5_fis.pptx
 
pert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptxpert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptx
 
pert6_-fis_mamdani.pptx
pert6_-fis_mamdani.pptxpert6_-fis_mamdani.pptx
pert6_-fis_mamdani.pptx
 
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdfModul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
 
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdfModul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
 
1 3
1 31 3
1 3
 
1 1
1 11 1
1 1
 
1 sist. komputer_00
1 sist. komputer_001 sist. komputer_00
1 sist. komputer_00
 
1 sist. komputer_00
1 sist. komputer_001 sist. komputer_00
1 sist. komputer_00
 
1 sist. komputer_
1 sist. komputer_1 sist. komputer_
1 sist. komputer_
 
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
 
Chapter 7 transformers
Chapter 7 transformersChapter 7 transformers
Chapter 7 transformers
 
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_  power electronics invertersLecture 28 360 chapter 9_  power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
 

LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf

  • 2. Pokok Bahasan ◼ Logika fuzzy ◼ Aplikasi ◼ Konsep Logik Lukasiewicz ◼ Operasi Logik Lukasiewicz
  • 3. Logika Fuzzy ◼ Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. ◼ Contoh: ❑ Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari. ❑ Pelayan restoran memberikan informasi seberapa baik pelayanannya terhadap tamu, kemudian tamu akan memberikan tip yang sesuai kepada pelayannya; ❑ Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju kendaraan yang diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan gas taksinya.
  • 4. Selama ini ada beberapa cara yang mampu bekerja pada kotak hitam tersebut, antara lain: ◼ Sistem linear; ◼ Sistem pakar; ◼ Jaringan syaraf; ◼ Persamaan differensial; ◼ Regresi KOTAK HITAM persediaan barang akhir minggu Ruang Input (semua total persediaan barang yang mungkin) produksi barang esok hari Ruang Output (semua jumlah produksi barang yang mungkin) Pemetaan input-output pada masalah produksi “Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi?
  • 5. Mengapa Menggunakan Logika Fuzzy? ◼ Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. ◼ Logika fuzzy sangat fleksibel. ◼ Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang lain daripada yang lain. ◼ Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks. ◼ Logika fuzzy dapat membangun bagian teratas dari pengalaman-pengalaman para pakar. ◼ Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. ◼ Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
  • 6. Aplikasi o Pada tahun 1990 pertama kali dibuat mesin cuci dengan logika fuzzy di Jepang (Matsushita Electric Industrial Company). o Transmisi otomatis pada mobil. o Kereta bawah tanah Sendai mengontrol pemberhentian otomatis pada area tertentu. o Ilmu kedokteran dan biologi. o Manajemen dan pengambilan keputusan, seperti manajemen basisdata yang didasarkan pada logika fuzzy, tata letak pabrik yang didasarkan pada logika fuzzy, sistem pembuat keputusan di militer yang didasarkan pada logika fuzzy, pembuatan games yang didasarkan pada logika fuzzy, dll.
  • 7. OPERATOR DASAR FUZZY ❑ Interseksi: mAB = min(mA[x], mB[y]). ❑ Union: mAB = max(mA[x], mB[y]). ❑ Komplemen: mA’ = 1-mA[x]
  • 8. INTERSEKSI ◼ Interseksi antara 2 himpunan berisi elemen-elemen yang berada pada kedua himpunan. ◼ Ekuivalen dengan operasi aritmetik atau logika AND. ◼ Pada logika fuzzy konvensional, operator AND diperlihatkan dengan derajat keanggotaan minimum antar kedua himpunan.  0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.25 0.00 0.25 0.25 0.25 0.25 0.50 0.00 0.25 0.50 0.50 0.50 0.75 0.00 0.25 0.50 0.75 0.75 1.00 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00
  • 9. ◼ Operator interseksi seringkali digunakan sebagai batasan anteseden dalam suatu aturan fuzzy, seperti: IF x is A AND y is B THEN z is C ◼ Kekuatan nilai keanggotaan antara konsekuen z dan daerah fuzzy C ditentukan oleh kuat tidaknya premis atau anteseden. Kebenaran anteseden ini ditentukan oleh min (m[x is A], m[y is B].
  • 10. Contoh: 35 45 55 umur (tahun) 1 0 m[x] SETENGAH BAYA m[x] 135 170 tinggi badan (cm) 1 0 TINGGI X1 Xn 1 0 m[x] TINGGI dan SETENGAH BAYA 1/2 BAYA TINGGI
  • 11. UNION • Union dari 2 himpunan dibentuk dengan menggunakan operator OR. • Pada logika fuzzy konvensional, operator OR diperlihatkan dengan derajat keanggotaan maksimum antar kedua himpunan.  0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 0.00 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 0.25 0.25 0.25 0.50 0.75 1.00 0.50 0.50 0.50 0.50 0.75 1.00 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
  • 12. Contoh: 35 45 55 umur (tahun) 1 0 m[x] SETENGAH BAYA X1 Xn 1 0 m[x] TINGGI atau SETENGAH BAYA TINGGI 1/2 BAYA 135 170 tinggi badan (cm) 1 0 TINGGI m[x]
  • 13. KOMPLEMEN • Komplemen atau negasi suatu himpunan A berisi semua elemen yang tidak berada di A. 25 35 55 65 umur (tahun) 1 0 m[x] Tidak SETENGAH BAYA 25 45 65 umur (tahun) 1 0 m[x] Tidak SETENGAH BAYA
  • 14. Tabel 1. Primitif logika tiga nilai ◼ Lukasiewicz Bochvar Kleene a b             0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 ½ 0 ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ 0 ½ 1 ½ 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 ½ 0 0 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 0 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 ½ 1 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 1 ½ 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 ½ ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 ½ ½ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 15. Operasi Logika Fuzzy ◼ Untuk nilai logika, n  2 (ada harga diantara 0 dan 1) diusulkan oleh Lukasiewicz di awal 1930-an sebagai generalisasi logika tiga nilai, dengan persamaan berikut: ◼ ā = 1 – a komplemen ◼ a  b = min(a,b) intersection ◼ a  b = max(a,b) union ◼ a  b = min(1,1+b-a) implikasi ◼ a  b = 1 - |a-b| biimplikasi ◼ Pada kenyataannya, Lukasiewicz, hanya menggunakan negasi (negation) dan implikasi (implication): ◼ a  b = (a b)  b ◼ a  b = c(ca  cb) ◼ a  b = (a b)  (b  a)
  • 16. Latih : 1. Diketahui fuzzy implikasi “ bila x tinggi,maka y kecil ”, dimana x ε X dan y ε Y serta X = {a, b, c, d} dan Y = {e, f, g}, jika predikat tinggi dan kecil dinyatakan dengan fuzzy set A = 0.2/a + 0.5/b + 0.7/c + 0.9/d serta B = 0.4/e + 0.6/f + 0.8/g. Cari fuzzy implikasi, biimplikasi, and, or dengan operasi Lukasiewicz. 2. Misalkan semesta X = {1, 2, 3, 4, 5} dan Y = {50, 60, 70} dengan fuzzy implikasi “ jika x banyak,maka y cepat” dimana banyak dan cepat dikaitkan dengan fuzzy set A = 0.2/1 + 0.4/2 + 0.6/3 + 0.8/4 + 1/5 dan B = 0.4/50 + 0.7/60 + 1/70. Cari fuzzy implikasi, biimplikasi, and, or dengan operasi Lukasiewicz. 3.