SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Nama : Astika Rahayu
NIM : 3315126582
Prodi : Pend. Kimia NR 2012
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Disebabkan oleh terperangkapnya gas pada atmosfer bumi yang dikenali sebagai
gas rumah hijau mengumpul menghalang dan memerangkap hawa panas bumi daripada terbebas
keluar ke angkasa. Contoh gas rumah hijau ialah karbon dioksida, karbon monoksida,
kloroflorokarbon (CFC), metana, nitrogen oksida dan lain-lain. Kebiasaannya, fenomena
pemanasan global dapat dirasai dengan lebih jelas di kawasan kutub utara dan selatan, kawasan
pembangunan perindustrian, kawasan perbandaran dan banyak lagi tempat dunia.
Gas rumah kaca adalah kelompok gas yang berfungsi sebagai penjaga suhu permukaan bumi
agar tetap hangat. Sifat gas-gas ini adalah menahan panas matahari tetap didalamnya seperti hal
nya prinsip rumah kaca. Tanpa adanya gas rumah hijau ini tentunya suhu permukaan bumi akan
menjadi dingin dan sulit untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup dibumi.
Banyak faktor penyebab dari keadaan ini, antara lain:
a. Efek Rumah Kaca
Keadaan ini disebakan oleh meningkatkan jumlah kadar CO2 di atmosfer bumi
yang disebabkan oleh meningkatnya proses aktivitas manusia melalui pembakaran bahan
bakar minak, batu bara serta bahan-bahan organik lainnya. Hasil pembakaran ini
melampaui kemampuan tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Energi panas yang
diserap bumi kembali dipantulkan, namun energi yang dipantulkan ini justru tertahan
oleh awan dan partikel gas CO2 lalu kemudian dipantulkan lagi ke permukaan bumi,
sehingga energi panas tersebut terperangkap dan menyelimuti bumi dengan kadar
berlebihan. Gas-gas yang berperan dalam efek rumah kaca ini, diantaranya NO, NO2, dan
CFC.
Gas CO2 dianggap sebagai pendonor terbesar penyebab terjadinya efek rumah
kaca. Gas ini paling banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, emisi gas buang
kendaraan, dan limbah aktivitas industri yang dibuang ke udara.
b. Populasi Penduduk
Meningkatnya populasi penduduk dunia menjadi salah satu faktor penyebab
pemanasan global, sebab meningkatnya jumlah penduduk akan membutuhkan semakin
banyak lahan untuk membuat tempat tinggal. Diseluruh dunia, semakin hari semakin
banyak dilakukan pembukaan lahan (pembukaan hutan) untuk dijadikan perkampungan,
lahan pertanian, pembangunan kota, dan lain-lain Artinya semakin banyak lahan yang
digunakan untuk berdirinya rumah tinggal akan mengurangi jumlah lahan kosong tempat
hidup tumbuh-tumbuhan. Apabila jumlah pepohonan dunia terus berkurang maka daya
serap tumbuhan untuk mengurangi kadar polusi udara dan membentuk oksigen juga
semakin berkurang.
Meningkatnya populasi penduduk pun juga mempengaruhi peningkatan faktor
penyebab pemanasan global, antara lain;
- Meningkatnya penggunaan listrik
- Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor
- Meningkatnya aktivitas yang menghasilkan emisi gas buang
c. Industri
Apabila industri yang menghasilkan limbah polusi udara semakin meningkat,
maka kualitas udara pun akan semakin memburuk. Limbah udara dari pabrik-pabrik
industry pastinya akan dibuang melalui cerobong udara ke langit. Dan keadaan ini
membuat volume gas-gas rumah kaca di udara semakin banyak. Terutama perindustrian
kendaraan bermotor yang semakin menambah jumlah volume penggunaan kendaraan.
Semakin meningginya jumlah penggunaan kendaraan ini juga menambah buruk kondisi
udara bersih. Emisi gas buang kendaraan dan penggunaan bahan bakar yang semakin
meningkat.
d. Buruknya Kondisi Tumbuhan Hijau
Kualitas udara yang buruk yang membawa partikel-partikel debu menutupi
permukaan dedauan tumbuhan. Permukaan daun seringkali terlihat kotor dan tertutup
oleh lapisan debu yang menumpuk membuat mulut daun (stomata) terhalangi. Akibatnya
oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis pun tak dapat dikeluarkan oleh
tumbuhan. Bahkan keberadaan lapisan debu pada permukaan daun menyulitkan
tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis sebab cahaya matahari tidak dapat
terserap sempurna oleh tumbuhan. Dan apabila tumbuhan tidak melakukan fotosintesis,
tumbuhan tidak dapat menghasilkan oksigen.
Dewasa ini keberadaan pepohonan semakin berkurang. Keadaan fisik tumbuhan
juga memprihatinkan. Khususnya pepohonan yang berada dipinggir jalan raya. Seringkali
pohon-pohon yang sudah berumur puluhan tahun itu tumbang diterpa angin. Tidak
kokohnya batang pepohonan ini pun juga disertai oleh faktor ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab. Batang-batang pohon seringkali di rusak dengan menanamkan paku
guna meletakkan barang dagangan oleh para pedagang kaki lima. Sesungguhnya tindakan
tersebut dapat mengganggu kekokohan batang pohon itu. Banyak juga bagian bawah
tumbuhan yang sudah tertutup lapisan jalan atau trotoar sehingga sangat menganggu
proses penyerapan air dan menyebabkan tumbuhan tersebut mati.
e. Industri Peternakan dan Pertanian Meningkat
Banyak orang belum mengetahui bahwa industri peternakan dan pertanian
menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global. Penggunaan berbagai macam
racun serangga dalam pertanian secara berlebihan sangat mengganggu kualitas udara.
Gas-gas racun serangga tersebut menguap ke langit dan mengumpul bersama dengan gas-
gas rumah kaca lainnya. Gas tersebut adalah gas metana. Gas metana ini juga merupakan
salah satu jenis dari gas-gas rumah kaca penyebab pemanasan global.
Pada bidang peternakan ternyata meningkatnya jumlah populasi hewan ternak
juga menambah volume gas-gas rumah kaca di udara. Gas rumah kaca (metana) itu
berasal dari tumpukan kotoran-kotora hewan ternak itu. Apabila kotoran-kotoran hewan
itu mongering, maka gas metana tersebut akan menguap ke udara.
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow:
Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa
industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah
ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh
dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida,
37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida
(efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam.
Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area
tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga
penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon. Emisi metana dari hewan ternak juga
berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini
mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi
pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa
perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif.
f. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sangat sering terjadi. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu
ulah manusia atau keadaan alam. Terkadang banyak ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. Pembukaan lahan hutan
untuk dijadikan lahan pertanian biasanya akan dilakukan dengan cara membakar
tumbuhan dalam suatu area hutan. Namun karena pembakaran dilakukan tanpa
pengawasan, kebakaran justru meluas sehingga terjadilah kebakaran hutan dalam area
yang sangat luas.
Selain kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia juga seringkali secata tidak
terduga terjadi kebakaran hutan karena kondisi cuaca yang sangat panas sehingga
sampah-sampah dedaunan kering didalam hutan rentan sekali menimbulkan api apbila
saling bergesekan. Asap tebal hasil dari pembakaran ini tentunya sangat mengganggu
aktivitas warga dan tentunya sangat berpengaruh dalam hal pencemaran udara. CO2 hasil
pembakaran lagi-lagi semakin menambah besar volume gas-gas rumah kaca di udara.
g. Penggunaan Kendaraan Pribadi
Semakin lama penggunaan kendaraaan pribadi semakin hari semakin meningkat.
Di ibukota Jakarta dapat dilihat bentuk nyatanya yaitu kemacetan lalulintas. Kemudian
ditambah juga dengan industri mobil yang belum lama ini merilis berbagai model mobil
dengan harga murah. Tentu saja konsumsi masyarakat akan pembelian berikut
penggunaan kendaraan pribadi semakin meningkat lagi. Hal ini memang benar
disebabkan oleh keadaan fasilitas transportasi umum sangat tidak nyaman bagi para
penumpangnya. Oleh karena banyak orang memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Karena dengan menggunakan kendaraan pribadi waktu perjalanan pun lebih singkat
dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum.
Apabila penggunaan kendaraan pribadi semakin banyak, tentunya kondisi ini
menambah angka konsumsi bahan bakar minyak. Sebab meningkatnya penggunaan
kendaraan pribadi akan disertai juga oleh meningkatnya kemacetan lalulintas. Dan
semakin lama kendaraan terjebak ditengah kemacetan lalulintas semakin banyak pula
bahan bakar yang terubuang sia-sia.
Peningkatan penggunaan kendaraan pribadi, peningkatan konsumsi bahan bakar
minyak, dan peningkatan kemacetan lalulintas inilah yang menuai masalah utama berupa
emisi gas buang. Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam
mesin pembakaran yang dikeluarkan melalui system pembuangan mesin. Sisa
pembakaran berupa air, karbon monoksida, karbon dioksida (gas rumah kaca), senyawa
nitrogen oksida, unsure timbale, dan senyawa hidrat berupa arang yang merupakan hasil
dari ketidaksempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas.
Emisi gas buang ini tentu saja mencemari udara. Namun efek besarnya adalah
meningkatkan suhu bumi. Emisi tersebut mempengaruhi komposisi kimia atmosfer bumi
yang pada akhirnya mempengaruhi iklim dibumi. Perubahan ini menimbulkan efek
rumah kaca yang berakibat meningkatnya suhu bumi atau yang biasa disebut pemanasan
global (global warming).

More Related Content

What's hot

Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warmingUmi IstiQfar
 
Geo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuaca
Geo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuacaGeo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuaca
Geo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuacaRamli Rem
 
Pemanasan global 1
Pemanasan global 1Pemanasan global 1
Pemanasan global 1adibaamira
 
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan GlobalEfek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan GlobalSiti Farida
 
Global warming (Pemanasan Global)
Global warming (Pemanasan Global)Global warming (Pemanasan Global)
Global warming (Pemanasan Global)yuliohuman
 
Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warmingdenijalalludin
 
Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca
Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca
Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca theresiabintang
 
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah KacaEfek Rumah Kaca
Efek Rumah KacaZiadatul M
 

What's hot (18)

Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warming
 
Geo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuaca
Geo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuacaGeo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuaca
Geo Tingkatan 1 kesan kegiatan manusia terhadap iklim dan cuaca
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Globalwarming
GlobalwarmingGlobalwarming
Globalwarming
 
Pemanasan global 1
Pemanasan global 1Pemanasan global 1
Pemanasan global 1
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan GlobalEfek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
 
Global warming (Pemanasan Global)
Global warming (Pemanasan Global)Global warming (Pemanasan Global)
Global warming (Pemanasan Global)
 
Materi fisika bab 9 klas xi
Materi fisika  bab 9 klas xiMateri fisika  bab 9 klas xi
Materi fisika bab 9 klas xi
 
Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warming
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca
Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca
Bahasa indonesia karya ilmiah efek rumah kaca
 
Hujan asid
Hujan asid Hujan asid
Hujan asid
 
Kesan rumah hijau
Kesan rumah hijauKesan rumah hijau
Kesan rumah hijau
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah KacaEfek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
 
Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA
 

Similar to PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

X 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhanX 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhanrandiar
 
X 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhanX 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhanrandiar
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalsjati212
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warmingqy_achmad
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalSeptian Muna Barakati
 
A164384 pung yi huan tugasan 6
A164384 pung yi huan tugasan 6A164384 pung yi huan tugasan 6
A164384 pung yi huan tugasan 6PUNGYIHUAN
 
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baenaMakalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baenaSeptian Muna Barakati
 
tugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatitugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatiindawatii
 
EFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACAEFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACAZiadatul M
 
Pemanasan global georafi
Pemanasan global   georafiPemanasan global   georafi
Pemanasan global georafiM.FADJRI.ADITYA
 
Pencemaran alam internet
Pencemaran alam internetPencemaran alam internet
Pencemaran alam internetsakura rena
 
Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku
Green action and tecnology untuk hijaunya bumikuGreen action and tecnology untuk hijaunya bumiku
Green action and tecnology untuk hijaunya bumikualimakrup
 

Similar to PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL (20)

X 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhanX 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhan
 
X 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhanX 9 26-randi aulia ramadhan
X 9 26-randi aulia ramadhan
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
global warming
 global warming global warming
global warming
 
global warming
 global warming global warming
global warming
 
pemanasan global.pptx
pemanasan global.pptxpemanasan global.pptx
pemanasan global.pptx
 
Knalpot Plasma
Knalpot PlasmaKnalpot Plasma
Knalpot Plasma
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan global
 
A164384 pung yi huan tugasan 6
A164384 pung yi huan tugasan 6A164384 pung yi huan tugasan 6
A164384 pung yi huan tugasan 6
 
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baenaMakalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baena
 
tugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatitugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawati
 
EFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACAEFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACA
 
Pemanasan global
Pemanasan global Pemanasan global
Pemanasan global
 
Pemanasan global georafi
Pemanasan global   georafiPemanasan global   georafi
Pemanasan global georafi
 
Pencemaran alam internet
Pencemaran alam internetPencemaran alam internet
Pencemaran alam internet
 
Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku
Green action and tecnology untuk hijaunya bumikuGreen action and tecnology untuk hijaunya bumiku
Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku
 

More from Astika Rahayu

Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPDesain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPAstika Rahayu
 
Kesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar KimiaKesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar KimiaAstika Rahayu
 
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)Astika Rahayu
 
Macam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikMacam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikAstika Rahayu
 
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Astika Rahayu
 
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...Astika Rahayu
 
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan AjarAnalisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan AjarAstika Rahayu
 
Ontologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan KimiaOntologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan KimiaAstika Rahayu
 
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modernPengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modernAstika Rahayu
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianAstika Rahayu
 
Makalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelMakalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelAstika Rahayu
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaAstika Rahayu
 
Biografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINBiografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINAstika Rahayu
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuAstika Rahayu
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaAstika Rahayu
 
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiPers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiAstika Rahayu
 

More from Astika Rahayu (20)

Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPDesain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
 
Kesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar KimiaKesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar Kimia
 
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
 
Exposure therapy
Exposure therapyExposure therapy
Exposure therapy
 
Macam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikMacam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organik
 
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
 
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATE...
 
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan AjarAnalisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
 
Ontologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan KimiaOntologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan Kimia
 
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modernPengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Makalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelMakalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempel
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
 
Biografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINBiografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRIN
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmu
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
 
IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONALIDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
 
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiPers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
 

Recently uploaded

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

  • 1. Nama : Astika Rahayu NIM : 3315126582 Prodi : Pend. Kimia NR 2012 PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Disebabkan oleh terperangkapnya gas pada atmosfer bumi yang dikenali sebagai gas rumah hijau mengumpul menghalang dan memerangkap hawa panas bumi daripada terbebas keluar ke angkasa. Contoh gas rumah hijau ialah karbon dioksida, karbon monoksida, kloroflorokarbon (CFC), metana, nitrogen oksida dan lain-lain. Kebiasaannya, fenomena pemanasan global dapat dirasai dengan lebih jelas di kawasan kutub utara dan selatan, kawasan pembangunan perindustrian, kawasan perbandaran dan banyak lagi tempat dunia. Gas rumah kaca adalah kelompok gas yang berfungsi sebagai penjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat. Sifat gas-gas ini adalah menahan panas matahari tetap didalamnya seperti hal nya prinsip rumah kaca. Tanpa adanya gas rumah hijau ini tentunya suhu permukaan bumi akan menjadi dingin dan sulit untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup dibumi. Banyak faktor penyebab dari keadaan ini, antara lain: a. Efek Rumah Kaca Keadaan ini disebakan oleh meningkatkan jumlah kadar CO2 di atmosfer bumi yang disebabkan oleh meningkatnya proses aktivitas manusia melalui pembakaran bahan bakar minak, batu bara serta bahan-bahan organik lainnya. Hasil pembakaran ini melampaui kemampuan tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Energi panas yang diserap bumi kembali dipantulkan, namun energi yang dipantulkan ini justru tertahan oleh awan dan partikel gas CO2 lalu kemudian dipantulkan lagi ke permukaan bumi, sehingga energi panas tersebut terperangkap dan menyelimuti bumi dengan kadar berlebihan. Gas-gas yang berperan dalam efek rumah kaca ini, diantaranya NO, NO2, dan CFC. Gas CO2 dianggap sebagai pendonor terbesar penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas ini paling banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, emisi gas buang kendaraan, dan limbah aktivitas industri yang dibuang ke udara. b. Populasi Penduduk Meningkatnya populasi penduduk dunia menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global, sebab meningkatnya jumlah penduduk akan membutuhkan semakin banyak lahan untuk membuat tempat tinggal. Diseluruh dunia, semakin hari semakin banyak dilakukan pembukaan lahan (pembukaan hutan) untuk dijadikan perkampungan, lahan pertanian, pembangunan kota, dan lain-lain Artinya semakin banyak lahan yang digunakan untuk berdirinya rumah tinggal akan mengurangi jumlah lahan kosong tempat hidup tumbuh-tumbuhan. Apabila jumlah pepohonan dunia terus berkurang maka daya serap tumbuhan untuk mengurangi kadar polusi udara dan membentuk oksigen juga semakin berkurang. Meningkatnya populasi penduduk pun juga mempengaruhi peningkatan faktor penyebab pemanasan global, antara lain; - Meningkatnya penggunaan listrik
  • 2. - Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor - Meningkatnya aktivitas yang menghasilkan emisi gas buang c. Industri Apabila industri yang menghasilkan limbah polusi udara semakin meningkat, maka kualitas udara pun akan semakin memburuk. Limbah udara dari pabrik-pabrik industry pastinya akan dibuang melalui cerobong udara ke langit. Dan keadaan ini membuat volume gas-gas rumah kaca di udara semakin banyak. Terutama perindustrian kendaraan bermotor yang semakin menambah jumlah volume penggunaan kendaraan. Semakin meningginya jumlah penggunaan kendaraan ini juga menambah buruk kondisi udara bersih. Emisi gas buang kendaraan dan penggunaan bahan bakar yang semakin meningkat. d. Buruknya Kondisi Tumbuhan Hijau Kualitas udara yang buruk yang membawa partikel-partikel debu menutupi permukaan dedauan tumbuhan. Permukaan daun seringkali terlihat kotor dan tertutup oleh lapisan debu yang menumpuk membuat mulut daun (stomata) terhalangi. Akibatnya oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis pun tak dapat dikeluarkan oleh tumbuhan. Bahkan keberadaan lapisan debu pada permukaan daun menyulitkan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis sebab cahaya matahari tidak dapat terserap sempurna oleh tumbuhan. Dan apabila tumbuhan tidak melakukan fotosintesis, tumbuhan tidak dapat menghasilkan oksigen. Dewasa ini keberadaan pepohonan semakin berkurang. Keadaan fisik tumbuhan juga memprihatinkan. Khususnya pepohonan yang berada dipinggir jalan raya. Seringkali pohon-pohon yang sudah berumur puluhan tahun itu tumbang diterpa angin. Tidak kokohnya batang pepohonan ini pun juga disertai oleh faktor ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Batang-batang pohon seringkali di rusak dengan menanamkan paku guna meletakkan barang dagangan oleh para pedagang kaki lima. Sesungguhnya tindakan tersebut dapat mengganggu kekokohan batang pohon itu. Banyak juga bagian bawah tumbuhan yang sudah tertutup lapisan jalan atau trotoar sehingga sangat menganggu proses penyerapan air dan menyebabkan tumbuhan tersebut mati. e. Industri Peternakan dan Pertanian Meningkat Banyak orang belum mengetahui bahwa industri peternakan dan pertanian menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global. Penggunaan berbagai macam racun serangga dalam pertanian secara berlebihan sangat mengganggu kualitas udara. Gas-gas racun serangga tersebut menguap ke langit dan mengumpul bersama dengan gas- gas rumah kaca lainnya. Gas tersebut adalah gas metana. Gas metana ini juga merupakan salah satu jenis dari gas-gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Pada bidang peternakan ternyata meningkatnya jumlah populasi hewan ternak juga menambah volume gas-gas rumah kaca di udara. Gas rumah kaca (metana) itu berasal dari tumpukan kotoran-kotora hewan ternak itu. Apabila kotoran-kotoran hewan itu mongering, maka gas metana tersebut akan menguap ke udara. Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area
  • 3. tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon. Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif. f. Kebakaran Hutan Kebakaran hutan sangat sering terjadi. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu ulah manusia atau keadaan alam. Terkadang banyak ulah manusia yang tidak bertanggung jawab menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan lahan pertanian biasanya akan dilakukan dengan cara membakar tumbuhan dalam suatu area hutan. Namun karena pembakaran dilakukan tanpa pengawasan, kebakaran justru meluas sehingga terjadilah kebakaran hutan dalam area yang sangat luas. Selain kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia juga seringkali secata tidak terduga terjadi kebakaran hutan karena kondisi cuaca yang sangat panas sehingga sampah-sampah dedaunan kering didalam hutan rentan sekali menimbulkan api apbila saling bergesekan. Asap tebal hasil dari pembakaran ini tentunya sangat mengganggu aktivitas warga dan tentunya sangat berpengaruh dalam hal pencemaran udara. CO2 hasil pembakaran lagi-lagi semakin menambah besar volume gas-gas rumah kaca di udara. g. Penggunaan Kendaraan Pribadi Semakin lama penggunaan kendaraaan pribadi semakin hari semakin meningkat. Di ibukota Jakarta dapat dilihat bentuk nyatanya yaitu kemacetan lalulintas. Kemudian ditambah juga dengan industri mobil yang belum lama ini merilis berbagai model mobil dengan harga murah. Tentu saja konsumsi masyarakat akan pembelian berikut penggunaan kendaraan pribadi semakin meningkat lagi. Hal ini memang benar disebabkan oleh keadaan fasilitas transportasi umum sangat tidak nyaman bagi para penumpangnya. Oleh karena banyak orang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Karena dengan menggunakan kendaraan pribadi waktu perjalanan pun lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum. Apabila penggunaan kendaraan pribadi semakin banyak, tentunya kondisi ini menambah angka konsumsi bahan bakar minyak. Sebab meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi akan disertai juga oleh meningkatnya kemacetan lalulintas. Dan semakin lama kendaraan terjebak ditengah kemacetan lalulintas semakin banyak pula bahan bakar yang terubuang sia-sia. Peningkatan penggunaan kendaraan pribadi, peningkatan konsumsi bahan bakar minyak, dan peningkatan kemacetan lalulintas inilah yang menuai masalah utama berupa emisi gas buang. Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam mesin pembakaran yang dikeluarkan melalui system pembuangan mesin. Sisa pembakaran berupa air, karbon monoksida, karbon dioksida (gas rumah kaca), senyawa nitrogen oksida, unsure timbale, dan senyawa hidrat berupa arang yang merupakan hasil dari ketidaksempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas. Emisi gas buang ini tentu saja mencemari udara. Namun efek besarnya adalah meningkatkan suhu bumi. Emisi tersebut mempengaruhi komposisi kimia atmosfer bumi yang pada akhirnya mempengaruhi iklim dibumi. Perubahan ini menimbulkan efek rumah kaca yang berakibat meningkatnya suhu bumi atau yang biasa disebut pemanasan global (global warming).