SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
“Green Action and Green Tecnology” untuk Bumiku
                                         Ali Makrup,
                     Chemical Engineering Diponegoro University, Semarang




PENDAHULUAN

        Banyak sekali acara dan kegiatan yang menamakan “ go green dan go green”.
Sepintas membuat hati merasa lega dengan usaha dan kerja keras mereka untuk
mengembalikan hijaunya bumi ini. Namun sungguh kecewa apabila mengetahui bahwa acara
dan kegiatan itu hanya satu atau dua kali saja tanpa kelanjutan yang berarti. Bukan berarti
tidak mengapresiasi usaha dan kerja keras mereka, namun alangkah baiknya apabila usaha
“go green” itu berlanjut pada tindakan sehari-hari yang tentunya akan memberikan dampak
lebih signifikan.

        Penduduk bumi pada umumnya paham dan sadar bahwa bumi yang mereka tinggali
ini telah mengalami penurunan kualitas, hanya saja mereka belum sadar bahwa mereka
sendirilah penyebab penurunan kualitas bumi ini. Banyak sekali faktor penyebab penurunan
kualitas ini. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari faktor alam maupun faktor buatan.
Faktor alam adalah faktor yang memang ditimbulkan oleh aktivitas alam tanpa campur
tangan manusia, misalnya meletusnya gunung berapi, gempa bumi, dan lain - lain. Sedangkan
faktor buatan adalah faktor atau gejala alam karena ulah manusia sendiri. Faktor buatan yang
santer dibicarakan yang menjadi penyebab utama penurunan kualitas bumi adalah global
warming atau pemanasan global.

       Terdapat suatu korelasi erat antara go green dan global warming yang menjadi isu
terhangat dan selalu hangat di bicarakan di zaman ini. Adanya go green diakibatkan karena
adanya global warming yang berlebihan yang telah dirasakan efeknya oleh manusia dan
makhluk bumi. “global warming “ merupakan masalah awal penyebab berbagai masalah
berikutnya. Misalnya timbul berbagai penyakit yang sebelumnya tidak ada, kekeringan
dimana-mana, kebanjiran, dan lain-lain. Global warming menyebabkan iklim yang tidak
menentu sehingga ada waktu yang musim kemaraunya panjang dan ada pula musim
penghujannya yang panjang. Musim kemarau yang lebih panjang akan berdampak pada
kekeringan, sedangkan musim penghujan yang lebih panjang akan berdampak pada
timbulnya banjir dimana – mana.

       Selain masalah diatas, berikut ini beberapa fakta akibat global warming :

1. Ilmuwan yang mengamati perubahan pada lautan es ini mencatat terjadinya peningkatan
   panas dua kali lebih cepat dibandingkan pemanasan di tingkat global. Sejak tahun 1980,
   samudera es yang terletak Arktik yang berada di wilayah Eropa telah mencair antara 20-
   30 persen.
2. Pegunungan Alpens yang tadinya sebagian besar diselubungi salju mengalami
   kemerosotan deposit salju yang parah. Delapan dari sembilan area gletser/glacier
   menunjukkan derajat kerusakan yang signifikan dan dalam kurun waktu satu abad sudah
   kehilangan sepertiga dari wilayah es.
3. Berdasarkan laporan terakhir Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
   terakhir yang dirilis tahun 2007 ini, 30 salju di pegunungan di seluruh dunia kehilangan
   ketebalan hingga lebih dari setengah meter hingga tahun 2005 saja.

        Global warming atau pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Peningkatan suhu rata – rata ini diakibatkan karena
meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Suatu kegiatan atau usaha untuk mengurangi gas
rumah kaca atau yang dinamakan dengan go green mutlak perlu dilakukan agar global
warming tidak berlanjut semakin parah dan membahayakan kehidupan bumi. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah memulai membiasakan bertindak dan memanfaatkan
teknologi- teknologi sesuai prinsip keseimbangan alam atau bisa dinamakan green action and
green tecnology.



PEMBAHASAN

       Green action and green tecnology merupakan salah satu upaya mengurangi gas rumah
kaca penyebab utama global warming yang mendekatkan pada tindakan dan pemanfaatan
teknolgi dengan prinsip keseimbangan alam. Penyebab utama global warming yang berupa
gas rumah kaca seperti CO2 sebenarnya sangat dibutuhkan untuk kehidupan sebagai
penghangat suhu bumi, namun apabila jumlahnya berlebihan akan menyebabkan efek negatif
berupa peningkatan suhu bumi yang berlebihan. Contoh dari gas rumah kaca adalah uap air,
karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana. Sumber gas rumah kaca tersebut bisa berasal
karena faktor alam, bisa juga di akibatkan karena faktor ulah manusia.

        Salah satu contoh sumber alam misalnya meletusnya gunung berapi. Letusan gunung
berapi mengandung gas rumah kaca seperti SO2, CO2, dan gas rumah kaca lain dalam jumlah
yang tidak sedikit, sehingga letusan gunung berapi juga dikatakan ikut andil dalam penyebab
global warming. Untuk faktor alam ini tidak ada metode atau green action and tecnologi yang
bisa diterapkan untuk mencegah karena memang untuk sumber gas rumah kaca yang satu ini
merupakan murni kekuatan Tuhan Yang Maha Besar dan diluar kendali manusia.

       Sumber kedua adalah karena faktor manusia. Secara pengamatan dan matematis dapat
dikatakan bahwa faktor manusia lebih berpengaruh dalam penyumbang gas rumah kaca
penyebab global warming. Sebagai contoh perbandingan adalah gas rumah kaca dari letusan
gunung berapi dengan gas rumah kaca dari industri. Letusan gunung berapi belum tentu
terjadi sekali dalam setahun, sedangkan gas rumah kaca yang berasal dari industri jauh lebih
besar dan terjadi tiap hari. Selain industri, kegiatan manusia penyumbang gas rumah kaca
diantaranya transportasi, konsumsi teknologi, dan lain – lain.

       Green action and teknologi yang bisa diterapkan untuk mengurang gas rumah kaca
tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori,
    1. Kategori energi
    2. Kategori pangan
    3. Kategori limbah

Pengelompkkan diatas didasarkan pada bahan sumber penyebab gas rumah kaca dan proses
pengolahan.

a. Green action and tecnology untuk kategori energi dapat dilakukan dengan cara :
   1. Mengganti lampu di rumah
      Mengganti sebuah lampu pijar biasa dengan lampu TL akan menghemat pengeluaran
      150 pound gas karbon dioksida per tahun. Hal ini dikarenakan konsumsi energi listrik
      lampu pijar jauh lebih besar dibandingkan dengan lampu TL. Sedangkan energi listrik
      yang di pakai sampai saat ini masih sebagian besar dihasilkan oleh pembangkit yang
      bahan bakarnya fosil. Pembakaran bahan bakar fosil akan menghasilkan gas rumah
      kaca seperti karbon dioksida, sulfur oksida, dan senyawa karbon lain.

       Berkaitan dengan penggunaan lampu ini, Pemerintah Amerika beragumen bahwa
       penggunaan lampu TL dapat menghemat energi 2/3 pembangkit listriknya. Cukup
       signifikan memang dibanding dengan penggunaan lampu pijar yang menkonsumsi
       banyak daya

   2. Kurangi berkendara motor
      Berjalan kaki , bersepeda, atau menggunakan kendaraan umum lebih sering akan
      sangat membantu dalam usaha mengurangi gas rumah kaca. Bahkan menurut sumber
      lain metode ini dapat menghemat pengeluaran 1 pound gas karbon dioksida untuk
      setiap satu mil berkendara.

   3. Matikan peralatan listrik apabila sudah tidak digunakan
      Mematikan televisi, DVD player, stereo dan computer ketika tidak dibutuhkan akan
      menghemat pengeluaran gas karbon dioksida sebanyak ribuan pound setiap tahunnya.

   4. Hindari Screen Saver
      Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika
      anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver.
      Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi CO2.
5. Hemat Pemakaian Air
     Air merupakan sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan manusia sehingga
     pengggunaannya pun harus dilakukan secara cermat. Penggunaan air secara
     berlebihan merupakan pemborosan energi dikarenakan usaha memindahkan airnya
     pun dari sumur atau dari PDAM juga membutuhkan energi listrik yang dihasilkan dari
     pembakaran bahan bakar fosil. Sehingga secara otomatis pemborosan energi juga
     dapat menyebabkan global warming.

     Kebiasaan yang perlu mendapat perhatian adalah ketika mencuci piring para ibu
     rumah tangga, mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus merupakan
     salah satu pemborosan energi yang harus dikendalikan. Begitu pula menggosok gigi
     dengan kran air yang mengalir merupakan pemborosan, karena air akan banyak
     terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.

b. Green action and tecnology untuk kategori pangan dapat dilakukan dengan cara

   1. Konsumsi bahan pangan secara hemat
      Konsumsi pangan yang semakin meningkat juga menyumbangkan gas rumah kaca.
      Hal ini berkaitan dengan pengolahan bahan pangan tersebut, semakin banyak bahan
      pangan yang diolah maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan, dan energi
      yang dibutuhkan dalam pengolahan juga semakin banyak.

   2. Penggunaan teknologi hijau dalam pengolahan pangan
      Teknologi hijau adalah teknologi yang hemat energi dan tidak menimbulkan polusi
      yang berlebihan sehingga masih dapat di olah alam. Penggunaan teknogi hijau
      seperti ini harus mulai di galakkan guna mendukung pengurangan gas rumah kaca

   3. Gunakan pupuk organik.
      Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang
      kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca)
      320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk
      organik. Disamping aman dan murah, pupuk organik tidak menimbulkan gas rumah
      kaca yangberlebihan.

   4. Kurangi makan daging sapi
      Daging sapi selain megandung kalori yang tinggi, juga menyumbang emisi gas
      rumah kaca yang cukup signifikan. Berdasarkan sumber referensi setiap kilogaram
      daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama
      20 hari.

c. Green action and tecnology untuk kategori limbah dan pengolahannya dapat
   dilakukan dengan cara :

   1. Lebih banyak mendaur ulang
      Mendaur ulang sangat disarankan baik oleh pemerintah maupun para pemerhati alam.
      Hal ini dikarenakan semakin banyak bahan yang didaur ulang maka jumlah bahan
      yang diambil dari sumber nya juga semakin berkurang, sehingga dapat mengurangi
      gas rumah kaca dan mengurangi polusi. Sebagai contoh adalah daur ulang kertas,
      dengan semakin banyak kertas yang didaur ulang maka jumlah pohon yang ditebang
      untuk industri juga berkurang sehingga populasi hutan dapat dipertahankan.
2. Hindari menggunakan produk yang menghasilkan sampah
       Sebisa mungkin kita menggunakan produk yang menghasilkan sedikit sampah,
       karena sampah juga merupakan sumber dari gas rumah kaca ketika terjadi peruaraian
       dengan mikroba dan juga mencemari lingkungan yang berarti dapat menurunkan
       kulaitas lingkungan. Pemilihan teknogi yang dapat dipergunakan berkali – kali
       merupakan salah satu metode dalam pengurangan jumlah limbah atau sampah.

    3. Tanamlah pohon
       Indonesia masih memiliki hutan yang lebat pada tahun 1950. Sekitar 40 persen dari
       luas hutan pada tahun 1950 ini telah ditebang dalam waktu 50 tahun berikutnya. Jika
       dibulatkan, tutupan hutan di Indonesia turun dari 162 juta ha menjadi 98 juta ha.

       Laju kehilangan hutan semakin meningkat. Pada tahun 1980-an laju kehilangan hutan
       di Indonesia rata-rata sekitar 1 juta ha per tahun, kemudian meningkat menjadi
       sekitar 1,7 juta ha per tahun pada tahun-tahun pertama 1990-an. Sejak tahun 1996,
       laju deforestasi tampaknya meningkat lagi menjadi menjadi rata-rata 2 juta ha per
       tahun.

       Hampir setengah dari luas hutan di Indonesia sudah terfragmentasi oleh jaringan
       jalan, jalur akses lainnya, dan berbagai kegiatan pembangunan, seperti pembangunan
       perkebunan dan hutan tanaman industri

    4. Batasi Penggunanaan kertas
       Tanamkan di pikiran kita kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas
       maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif
       mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila
       anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang
       dibaliknya masih kosong.

    5. Jangan pakai kantong plastik
       Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat
       undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara
       setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan.
       Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya
       didalam tanah.


SIMPULAN DAN SARAN

       Bumi telah mengalami penurunan kualitas karena adanya global warming sebagai
sumber dari segala sumber masalah lingkungan dan kehidupan. Global warming bisa
diakibatkan karena faktor alam maupun faktor buatan. Namun faktor buatan lebih berdampak
besar pada peningkatan gas rumah kaca sebagai sumber global warming. Untuk itu perlu
dilakukan suatu tindakan untuk mengurangi kuantitas gas rumah kaca agar tidak meningkat
lebih lanjut dan semakin parah. Suatu metode green action and green tecnologi yang
mendasarkan prinsip pada tindakan dan pemanfaatan teknologi sesuai prinsip keseimbangan
alam, diharapkan dapat mengurangi berbagai penyebab global warming sedikit demi sedikit
dan berdampak secara signifikan kepada peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Yayat. 2011. 14 Cara mengurangi Global Warming. Majalah Kabari. Di akses : 13 November 2011.

Santosa, Wrendi. 2008. 9 langkah menghentikan Global Warming. Diakses :11 November
2011.

Prasuke. 2009. Bahaya Lampu Neon. Diakses : 11 November 2011

Santosa, Wrendi. 2008. Fakta – Fakta Global Warming. Diakses :11 November 2011.

Barber, Charles Victor dan Emily Matthews. 2011. Keadaan Hutan di Indonesia. Bogor.

More Related Content

What's hot

Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalHackmau5
 
Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warmingUmi IstiQfar
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Satria
 
Global warming Kelas IX
Global warming Kelas IXGlobal warming Kelas IX
Global warming Kelas IXDinda Hayyun
 
Tugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erni
Tugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erniTugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erni
Tugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erniDesty Erni
 
Pemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global IndonesianPemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global Indonesianguest6bac85
 
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
 Fisika Kelas XI  Pemanasan Global Fisika Kelas XI  Pemanasan Global
Fisika Kelas XI Pemanasan GlobalSalma Maulida
 
Makalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global globalMakalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global globalMuhammad Iqbal
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan GlobalMey Sari
 
ekologi lingkungan 03 suning_universitas pgri adi buana surabaya
ekologi lingkungan  03 suning_universitas pgri adi buana surabayaekologi lingkungan  03 suning_universitas pgri adi buana surabaya
ekologi lingkungan 03 suning_universitas pgri adi buana surabayasuningterusberkarya
 
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkunganPergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkunganNatalia Ayu
 

What's hot (18)

Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
Artikel global warming
Artikel global warmingArtikel global warming
Artikel global warming
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono
 
Global warming Kelas IX
Global warming Kelas IXGlobal warming Kelas IX
Global warming Kelas IX
 
Tugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erni
Tugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erniTugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erni
Tugas akhir Ptofesi 1 pembelajaran IPA desty erni
 
Pemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global IndonesianPemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global Indonesian
 
Gw
GwGw
Gw
 
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
 Fisika Kelas XI  Pemanasan Global Fisika Kelas XI  Pemanasan Global
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
 
Makalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global globalMakalah fisika pemanasan global global
Makalah fisika pemanasan global global
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
ekologi lingkungan 03 suning_universitas pgri adi buana surabaya
ekologi lingkungan  03 suning_universitas pgri adi buana surabayaekologi lingkungan  03 suning_universitas pgri adi buana surabaya
ekologi lingkungan 03 suning_universitas pgri adi buana surabaya
 
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkunganPergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
Pergeseran Ekosistem dan Isu isu lingkungan
 
Makalah pemanasan global 2
Makalah pemanasan global 2Makalah pemanasan global 2
Makalah pemanasan global 2
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
 
global warming
 global warming global warming
global warming
 

Viewers also liked

солнце
солнцесолнце
солнцеida55
 
A21
A21A21
A21Emp0
 
Saa s force_presentatie_2013_nomadesk
Saa s force_presentatie_2013_nomadeskSaa s force_presentatie_2013_nomadesk
Saa s force_presentatie_2013_nomadeskNico Bosschaert
 
An architacture for modular datacenter
An architacture for modular datacenterAn architacture for modular datacenter
An architacture for modular datacenterJunaid Kabir
 
IGLTA Optimizing Membership
IGLTA Optimizing MembershipIGLTA Optimizing Membership
IGLTA Optimizing Membershipgodsgimp
 
Tarea1 ines pareja
Tarea1 ines parejaTarea1 ines pareja
Tarea1 ines parejainesu8888
 

Viewers also liked (10)

солнце
солнцесолнце
солнце
 
A21
A21A21
A21
 
Saa s force_presentatie_2013_nomadesk
Saa s force_presentatie_2013_nomadeskSaa s force_presentatie_2013_nomadesk
Saa s force_presentatie_2013_nomadesk
 
An architacture for modular datacenter
An architacture for modular datacenterAn architacture for modular datacenter
An architacture for modular datacenter
 
Important person
Important personImportant person
Important person
 
Tabakoa
TabakoaTabakoa
Tabakoa
 
Important person
Important personImportant person
Important person
 
IGLTA Optimizing Membership
IGLTA Optimizing MembershipIGLTA Optimizing Membership
IGLTA Optimizing Membership
 
The Talent Dividend Year Two Reports
The Talent Dividend Year Two ReportsThe Talent Dividend Year Two Reports
The Talent Dividend Year Two Reports
 
Tarea1 ines pareja
Tarea1 ines parejaTarea1 ines pareja
Tarea1 ines pareja
 

Similar to Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku

tugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatitugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatiindawatii
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoWarnet Raha
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoSeptian Muna Barakati
 
Presentasi KKPI
Presentasi KKPIPresentasi KKPI
Presentasi KKPITegar Imam
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiWarnet Raha
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiWarnet Raha
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiSeptian Muna Barakati
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalsjati212
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalWarnet Raha
 

Similar to Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku (20)

global warming
 global warming global warming
global warming
 
Gw
GwGw
Gw
 
tugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatitugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Presentasi KKPI
Presentasi KKPIPresentasi KKPI
Presentasi KKPI
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
X 6 huki chandra-04
X 6 huki chandra-04X 6 huki chandra-04
X 6 huki chandra-04
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan global
 
Makalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan globalMakalah cara mencegah pemanasan global
Makalah cara mencegah pemanasan global
 

Green action and tecnology untuk hijaunya bumiku

  • 1. “Green Action and Green Tecnology” untuk Bumiku Ali Makrup, Chemical Engineering Diponegoro University, Semarang PENDAHULUAN Banyak sekali acara dan kegiatan yang menamakan “ go green dan go green”. Sepintas membuat hati merasa lega dengan usaha dan kerja keras mereka untuk mengembalikan hijaunya bumi ini. Namun sungguh kecewa apabila mengetahui bahwa acara dan kegiatan itu hanya satu atau dua kali saja tanpa kelanjutan yang berarti. Bukan berarti tidak mengapresiasi usaha dan kerja keras mereka, namun alangkah baiknya apabila usaha “go green” itu berlanjut pada tindakan sehari-hari yang tentunya akan memberikan dampak lebih signifikan. Penduduk bumi pada umumnya paham dan sadar bahwa bumi yang mereka tinggali ini telah mengalami penurunan kualitas, hanya saja mereka belum sadar bahwa mereka sendirilah penyebab penurunan kualitas bumi ini. Banyak sekali faktor penyebab penurunan kualitas ini. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari faktor alam maupun faktor buatan. Faktor alam adalah faktor yang memang ditimbulkan oleh aktivitas alam tanpa campur tangan manusia, misalnya meletusnya gunung berapi, gempa bumi, dan lain - lain. Sedangkan faktor buatan adalah faktor atau gejala alam karena ulah manusia sendiri. Faktor buatan yang santer dibicarakan yang menjadi penyebab utama penurunan kualitas bumi adalah global warming atau pemanasan global. Terdapat suatu korelasi erat antara go green dan global warming yang menjadi isu terhangat dan selalu hangat di bicarakan di zaman ini. Adanya go green diakibatkan karena adanya global warming yang berlebihan yang telah dirasakan efeknya oleh manusia dan makhluk bumi. “global warming “ merupakan masalah awal penyebab berbagai masalah berikutnya. Misalnya timbul berbagai penyakit yang sebelumnya tidak ada, kekeringan dimana-mana, kebanjiran, dan lain-lain. Global warming menyebabkan iklim yang tidak menentu sehingga ada waktu yang musim kemaraunya panjang dan ada pula musim penghujannya yang panjang. Musim kemarau yang lebih panjang akan berdampak pada
  • 2. kekeringan, sedangkan musim penghujan yang lebih panjang akan berdampak pada timbulnya banjir dimana – mana. Selain masalah diatas, berikut ini beberapa fakta akibat global warming : 1. Ilmuwan yang mengamati perubahan pada lautan es ini mencatat terjadinya peningkatan panas dua kali lebih cepat dibandingkan pemanasan di tingkat global. Sejak tahun 1980, samudera es yang terletak Arktik yang berada di wilayah Eropa telah mencair antara 20- 30 persen. 2. Pegunungan Alpens yang tadinya sebagian besar diselubungi salju mengalami kemerosotan deposit salju yang parah. Delapan dari sembilan area gletser/glacier menunjukkan derajat kerusakan yang signifikan dan dalam kurun waktu satu abad sudah kehilangan sepertiga dari wilayah es. 3. Berdasarkan laporan terakhir Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) terakhir yang dirilis tahun 2007 ini, 30 salju di pegunungan di seluruh dunia kehilangan ketebalan hingga lebih dari setengah meter hingga tahun 2005 saja. Global warming atau pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata- rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Peningkatan suhu rata – rata ini diakibatkan karena meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Suatu kegiatan atau usaha untuk mengurangi gas rumah kaca atau yang dinamakan dengan go green mutlak perlu dilakukan agar global warming tidak berlanjut semakin parah dan membahayakan kehidupan bumi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memulai membiasakan bertindak dan memanfaatkan teknologi- teknologi sesuai prinsip keseimbangan alam atau bisa dinamakan green action and green tecnology. PEMBAHASAN Green action and green tecnology merupakan salah satu upaya mengurangi gas rumah kaca penyebab utama global warming yang mendekatkan pada tindakan dan pemanfaatan teknolgi dengan prinsip keseimbangan alam. Penyebab utama global warming yang berupa gas rumah kaca seperti CO2 sebenarnya sangat dibutuhkan untuk kehidupan sebagai penghangat suhu bumi, namun apabila jumlahnya berlebihan akan menyebabkan efek negatif berupa peningkatan suhu bumi yang berlebihan. Contoh dari gas rumah kaca adalah uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana. Sumber gas rumah kaca tersebut bisa berasal karena faktor alam, bisa juga di akibatkan karena faktor ulah manusia. Salah satu contoh sumber alam misalnya meletusnya gunung berapi. Letusan gunung berapi mengandung gas rumah kaca seperti SO2, CO2, dan gas rumah kaca lain dalam jumlah yang tidak sedikit, sehingga letusan gunung berapi juga dikatakan ikut andil dalam penyebab global warming. Untuk faktor alam ini tidak ada metode atau green action and tecnologi yang bisa diterapkan untuk mencegah karena memang untuk sumber gas rumah kaca yang satu ini merupakan murni kekuatan Tuhan Yang Maha Besar dan diluar kendali manusia. Sumber kedua adalah karena faktor manusia. Secara pengamatan dan matematis dapat dikatakan bahwa faktor manusia lebih berpengaruh dalam penyumbang gas rumah kaca
  • 3. penyebab global warming. Sebagai contoh perbandingan adalah gas rumah kaca dari letusan gunung berapi dengan gas rumah kaca dari industri. Letusan gunung berapi belum tentu terjadi sekali dalam setahun, sedangkan gas rumah kaca yang berasal dari industri jauh lebih besar dan terjadi tiap hari. Selain industri, kegiatan manusia penyumbang gas rumah kaca diantaranya transportasi, konsumsi teknologi, dan lain – lain. Green action and teknologi yang bisa diterapkan untuk mengurang gas rumah kaca tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, 1. Kategori energi 2. Kategori pangan 3. Kategori limbah Pengelompkkan diatas didasarkan pada bahan sumber penyebab gas rumah kaca dan proses pengolahan. a. Green action and tecnology untuk kategori energi dapat dilakukan dengan cara : 1. Mengganti lampu di rumah Mengganti sebuah lampu pijar biasa dengan lampu TL akan menghemat pengeluaran 150 pound gas karbon dioksida per tahun. Hal ini dikarenakan konsumsi energi listrik lampu pijar jauh lebih besar dibandingkan dengan lampu TL. Sedangkan energi listrik yang di pakai sampai saat ini masih sebagian besar dihasilkan oleh pembangkit yang bahan bakarnya fosil. Pembakaran bahan bakar fosil akan menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida, sulfur oksida, dan senyawa karbon lain. Berkaitan dengan penggunaan lampu ini, Pemerintah Amerika beragumen bahwa penggunaan lampu TL dapat menghemat energi 2/3 pembangkit listriknya. Cukup signifikan memang dibanding dengan penggunaan lampu pijar yang menkonsumsi banyak daya 2. Kurangi berkendara motor Berjalan kaki , bersepeda, atau menggunakan kendaraan umum lebih sering akan sangat membantu dalam usaha mengurangi gas rumah kaca. Bahkan menurut sumber lain metode ini dapat menghemat pengeluaran 1 pound gas karbon dioksida untuk setiap satu mil berkendara. 3. Matikan peralatan listrik apabila sudah tidak digunakan Mematikan televisi, DVD player, stereo dan computer ketika tidak dibutuhkan akan menghemat pengeluaran gas karbon dioksida sebanyak ribuan pound setiap tahunnya. 4. Hindari Screen Saver Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver. Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi CO2.
  • 4. 5. Hemat Pemakaian Air Air merupakan sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan manusia sehingga pengggunaannya pun harus dilakukan secara cermat. Penggunaan air secara berlebihan merupakan pemborosan energi dikarenakan usaha memindahkan airnya pun dari sumur atau dari PDAM juga membutuhkan energi listrik yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Sehingga secara otomatis pemborosan energi juga dapat menyebabkan global warming. Kebiasaan yang perlu mendapat perhatian adalah ketika mencuci piring para ibu rumah tangga, mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus merupakan salah satu pemborosan energi yang harus dikendalikan. Begitu pula menggosok gigi dengan kran air yang mengalir merupakan pemborosan, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. b. Green action and tecnology untuk kategori pangan dapat dilakukan dengan cara 1. Konsumsi bahan pangan secara hemat Konsumsi pangan yang semakin meningkat juga menyumbangkan gas rumah kaca. Hal ini berkaitan dengan pengolahan bahan pangan tersebut, semakin banyak bahan pangan yang diolah maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan, dan energi yang dibutuhkan dalam pengolahan juga semakin banyak. 2. Penggunaan teknologi hijau dalam pengolahan pangan Teknologi hijau adalah teknologi yang hemat energi dan tidak menimbulkan polusi yang berlebihan sehingga masih dapat di olah alam. Penggunaan teknogi hijau seperti ini harus mulai di galakkan guna mendukung pengurangan gas rumah kaca 3. Gunakan pupuk organik. Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman dan murah, pupuk organik tidak menimbulkan gas rumah kaca yangberlebihan. 4. Kurangi makan daging sapi Daging sapi selain megandung kalori yang tinggi, juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Berdasarkan sumber referensi setiap kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari. c. Green action and tecnology untuk kategori limbah dan pengolahannya dapat dilakukan dengan cara : 1. Lebih banyak mendaur ulang Mendaur ulang sangat disarankan baik oleh pemerintah maupun para pemerhati alam. Hal ini dikarenakan semakin banyak bahan yang didaur ulang maka jumlah bahan yang diambil dari sumber nya juga semakin berkurang, sehingga dapat mengurangi gas rumah kaca dan mengurangi polusi. Sebagai contoh adalah daur ulang kertas, dengan semakin banyak kertas yang didaur ulang maka jumlah pohon yang ditebang untuk industri juga berkurang sehingga populasi hutan dapat dipertahankan.
  • 5. 2. Hindari menggunakan produk yang menghasilkan sampah Sebisa mungkin kita menggunakan produk yang menghasilkan sedikit sampah, karena sampah juga merupakan sumber dari gas rumah kaca ketika terjadi peruaraian dengan mikroba dan juga mencemari lingkungan yang berarti dapat menurunkan kulaitas lingkungan. Pemilihan teknogi yang dapat dipergunakan berkali – kali merupakan salah satu metode dalam pengurangan jumlah limbah atau sampah. 3. Tanamlah pohon Indonesia masih memiliki hutan yang lebat pada tahun 1950. Sekitar 40 persen dari luas hutan pada tahun 1950 ini telah ditebang dalam waktu 50 tahun berikutnya. Jika dibulatkan, tutupan hutan di Indonesia turun dari 162 juta ha menjadi 98 juta ha. Laju kehilangan hutan semakin meningkat. Pada tahun 1980-an laju kehilangan hutan di Indonesia rata-rata sekitar 1 juta ha per tahun, kemudian meningkat menjadi sekitar 1,7 juta ha per tahun pada tahun-tahun pertama 1990-an. Sejak tahun 1996, laju deforestasi tampaknya meningkat lagi menjadi menjadi rata-rata 2 juta ha per tahun. Hampir setengah dari luas hutan di Indonesia sudah terfragmentasi oleh jaringan jalan, jalur akses lainnya, dan berbagai kegiatan pembangunan, seperti pembangunan perkebunan dan hutan tanaman industri 4. Batasi Penggunanaan kertas Tanamkan di pikiran kita kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong. 5. Jangan pakai kantong plastik Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah. SIMPULAN DAN SARAN Bumi telah mengalami penurunan kualitas karena adanya global warming sebagai sumber dari segala sumber masalah lingkungan dan kehidupan. Global warming bisa diakibatkan karena faktor alam maupun faktor buatan. Namun faktor buatan lebih berdampak besar pada peningkatan gas rumah kaca sebagai sumber global warming. Untuk itu perlu dilakukan suatu tindakan untuk mengurangi kuantitas gas rumah kaca agar tidak meningkat lebih lanjut dan semakin parah. Suatu metode green action and green tecnologi yang mendasarkan prinsip pada tindakan dan pemanfaatan teknologi sesuai prinsip keseimbangan alam, diharapkan dapat mengurangi berbagai penyebab global warming sedikit demi sedikit dan berdampak secara signifikan kepada peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan.
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Yayat. 2011. 14 Cara mengurangi Global Warming. Majalah Kabari. Di akses : 13 November 2011. Santosa, Wrendi. 2008. 9 langkah menghentikan Global Warming. Diakses :11 November 2011. Prasuke. 2009. Bahaya Lampu Neon. Diakses : 11 November 2011 Santosa, Wrendi. 2008. Fakta – Fakta Global Warming. Diakses :11 November 2011. Barber, Charles Victor dan Emily Matthews. 2011. Keadaan Hutan di Indonesia. Bogor.