Global warming menyebabkan berbagai dampak buruk seperti naiknya permukaan air laut dan topan yang lebih parah, mengancam jutaan orang dan spesies. Untuk memerangi masalah ini, kita perlu mengurangi emisi karbon dengan bervegetarian, mengurangi konsumsi, dan menggunakan energi terbarukan seperti surya.
2. Global Warming adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi.
3. 1. Emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar
fosil pembangkit listrik:
Penggunaan listrik yang semakin meningkat yang
dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara
batubara yang melepaskan sejumlah besar karbon
dioksida ke atmosfer. 40% emisi CO2 dihasilkan oleh
produksi listrik AS, dan 93 persen diantaranya berasal
dari emisi pembakaran batubara pada industri utilitas.
Setiap hari, pasar semakin banyak dibanjiri gadget
penggunaannya membutuhkan daya listrik, padahal
tidak didukung oleh energi alternatif. Dengan demikian
kita akan semakintergantung pada pembakaran batu
bara untuk memasok kebutuhan listrik di seluruh dunia.
4. 2. Emisi karbon dioksida dari pembakaran bensin pada
kendaraan:
Kendaraan yang kita pakai adalah sumber penghasil
emisi sekitar 33% yang berdampak terhadap pemanasan
global. Dengan pertambahan jumlah penduduk yang
tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan, tentu saja
akan meningkatkan permintaan akan kendaraan yang
lebih banyak lagi, yang berarti penggunaan bahan bakar
fosil untuk transportasi dan pabrik yang semakin besar.
Konsumsi terhadap bahan bakar fosil jauh melampaui
penemuan terhadap cara untuk mengurangi dampak
emisi. Sudah saatnya kita meninggalkan budaya
konsumtif.
5. 3. Emisi metana dari peternakan dan dasar laut Kutub
Utara:
Metana merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat
setelah CO2. Bila bahan organik diurai oleh bakteri pada
kondisi kekurangan oksigen (dekomposisi anaerobik)
maka metana akan dihasilkan. Proses ini juga terjadi pada
usus hewan herbivora, dan dengan meningkatnya jumlah
produksi ternak terkonsentrasi, tingkat metana yang
dilepaskan ke atmosfer akan meningkat. Sumber metana
lainnya adalah metana klatrat, suatu senyawa yang
mengandung sejumlah besar metana yang terperangkap
dalam struktur bongkahan es. Apabila metana keluar dari
dasar laut Kutub Utara, maka tingkat pemanasan global
akan meningkat secara signifikan.
6. 4. Deforestasi, terutama hutan tropis untuk kayu,
pulp, dan lahan pertanian.
Penggunaan hutan untuk bahan bakar (baik kayu
dan arang) merupakan salah satu penyebab
deforestasi. Di seluruh dunia pemakaian produk kayu
dan kertas semakin meningkat, kebutuhan akan lahan
ternak semakin meningkat untuk pemasok daging
dan susu, dan penggunaan lahan hutan tropis untuk
komoditas seperti perkebunan kelapa sawit menjadi
penyebab utama terhadap deforestasi dunia.
Penebangan hutan akan mengakibatkan pelepasan
karbon dalam jumlah besar ke atmosfir
7. 5. Peningkatan penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian:
Pada pertengahan abad ke-20, penggunaan pupuk kimia
(yang sebelumnya penggunaan pupuk kandang) telah meningkat
secara dramatis. Tingginya tingkat penggunaan pupuk yang kaya
nitrogen memiliki efek pada penyimpanan panas dari lahan
pertanian (oksida nitrogen memiliki kapasitas 300 kali lebih
panas- per unit volume dari karbon dioksida) dan kelebihan
limpasan pupuk menciptakan 'zona-mati 'di laut. Selain efek ini,
tingkat nitrat yang tinggi dalam air tanah karena pemupukan
yang berlebihan berdampak terhadap kesehatan manusia yang
cukup memprihatinkan.
8. Kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.
Para ilmuwan memprediksi kenaikan
permukaan air laut di seluruh dunia karena
mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika
dan Greenland, terutama di pantai timur AS.
Namun, banyak negara di seluruh dunia akan
mengalami dampak naiknya permukaan air laut,
yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari
pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu
negara yang perlu mencari rumah baru akibat
naiknya permukaan laut
9. Korban akibat topan badai yang semakin
meningkat.
Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan
badai semakin meningkat, dan penelitian yang
dipublikasikan dalam Nature mengatakan:
"Para ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa
pemanasan global secara signifikan akan
meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di
seluruh dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon
tropis terkuat meningkat secara signifikan sejak tahun
1981.Hal tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air
laut yang semakin meningkat, tidak mungkin
mengalami penurunan dalam waktu dekat. "
10. Gagal panen besar-besaran.
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia
harus memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena
kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim
dalam 100 tahun.
"Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling
parah pada pasokan air. "Kekurangan air di masa depan
kemungkinan akan mengancam produksi pangan, mengurangi
sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi dan kerusakan
ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim
antara banjir dan kekeringan." Menurut Guardian,…pemanasan
global menyebabkan 300.000 kematian per tahun.
11. Kepunahan sejumlah besar spesies.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature,
peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu
juta spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup sendirian tanpa
ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk
bagi manusia.
12. Hilangnya terumbu karang.
Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan
bahwa dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh
pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman laut meningkat.
'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus
sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya
di lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan
hidup mereka.
"Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan
kedalaman rata-rata hampir 4 km - ada indikasi bahwa hal ini
mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang, pemanasan dan
pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem global. Jadi
diperlukan upaya yang besar untuk menyelamatkan terumbu
karang dari kepunahan
13. 1. Kurangi konsumsi daging—bervegetarian adalah yang terbaik
Berdasarkan penelitian, untukmenghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang
dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa
menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi
yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan
segar juga lebih sehat bagi tubuh kita
3. Beli produk lokal,
hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama
jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih
ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain,
kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada
manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa
menggunakannyaberulang-ulang. Energi untuk membuatsatu kaleng alumunium
setara dengan
energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
14. 5. Turunkan suhu AC Anda.
Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai
kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-
AC Anda.
Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan
AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk
mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat
tagihan listrik Anda.
6. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor
Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan
jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa
mematikan AC hingga keesokan harinya.
7. Gunakan pemanas air tenaga surya.
Meskipun lebihmahal, dalam jangkapanjang hal ini akanmenghemat
tagihanlistrik Anda. (Bahkansaat ini sudah ada penerang jalan dengan
tenaga surya).