SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1
Fisika Bangunan I
• Pengantar Fisika Bangunan
• Pencahayaan
• HVAC
• Pengontrolan Energi Dalam Bangunan
Pustaka :
• Prasasto Satwiko, Fisika Bangunan Edisi 1,
Penerbit Andi, 2004
2
Fisika Bangunan
• Fisika Bangunan merupakan cabang ilmu Fisika
yang mempelajari fenomena fisika yang terjadi
pada suatu bangunan yang mempengaruhi
faktor kenyamanan manusia
• Faktor yang mempengaruhi kenyamanan
manusia berupa :
- Temperatur udara
- Kelembaban udara
- Kejernihan dan oksigen
- Pergerakan udara (Angin) : berpengaruh pada
temperatur, bau, sweating (keringat), debu
- Pencahayaan
- Akustik
3
Pencahayaan
• Cahaya merupakan energi radian yang mampu
mengeksitasi retina mata sehingga
menimbulkan sensasi terang.
• Fungsi cahaya selain sebagai media perceptual,
cahaya dengan mengandalkan warna juga
memiliki fungsi impresif (kesan) seperti :
- estetika
- kondisi : romantis, ramai (kilat lampu pesta)
- Ilusi : Efek Purkinye, pada saat intensitas
cahaya rendah sensasi warna akan turun ke
panjang gelombang yang lebih rendah (kearah
ungu)
4
• Cahaya merupakan bagian dari gelombang
elektromagnetik yang disebut dengan visible
light dengan panjang gelombang 380 – 770 nm.
Spektrum cahaya tampak adalah sebagai
berikut
700 600 500 400 nm
merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
5
Teori Mengenai Energi Radian
Teori Corpuscular Newton :
• Benda bercahaya memancarkan energi
radian dalam bentuk partikel
• Partikel yang dipancarkan dalam lintasan
garis lurus
• Partikel sampai ke retina, menstimulasi
syaraf optis dan menghasilkan sensasi
terang
6
Teori gelombang Huygens :
• Cahaya dihasilkan oleh vibrasi molekul
dari benda bercahaya
• Vibrasi ditransmisikan melalui ‘ether’
sebagai gerakan seperti gelombang
• Vibrasi sampai ke retina
7
Teori Elektromagnetik Maxwell
• Benda bercahaya memancarkan cahaya
dalam bentuk energi radian.
• Energi radian dipropagasikan dalam
bentuk gelombang elektromagnetik ke
retina
8
Besaran kuantitatif cahaya
• Fluks radian (satuannya Watt, notasi P) :
Energi radian yang sampai pada suatu permukaan
per satuan waktu.
• Fluks Luminous (satuannya lumen, notasi F) :
Fluks radian yang dinilai terhadap kemampuannya
untuk menimbulkan rangsangan terang
• Intensitas Cahaya (satuannya Candela, Notasi I) :
Kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber
cahaya ke arah tertentu.
Sebuah sumber cahaya berintensitas 1 Candela (1
lilin) mengeluarkan cahaya total ke segala arah
sebanyak 12,57 lumen.
9
• 12,57 adalah luas kulit bola berjari-jari 1 meter
dengan sumber cahaya sebagai titik pusatnya.
Jadi 1 Candela = 1 lumen / steradian
• Distribusi Intensitas : Pola Intensitas di setiap
arah sudut pencahayaan (θ) sehingga intensitas
ditulis I(θ)
R
ω
I = ∆F/∆ω
ω = A/R2
[steradian]
∆F
10
• Iluminansi (satuannya lux, lumen/m2
, notasi E)
Terkadang disebut tingkat penerangan merupakan
banyaknya fluks luminous yang datang per satu
unit bidang. 1 fc=footcandle = lumen/ft2
•
• Contoh tingkat penerangan :
- Cahaya matahari dan cahaya langit 100.000 lux
- Langit dengan bulan purnama : 92 lux
lux
m
lumen
dA
dF
E === 2
11
• Luminansi (Satuannya Candela/m2
, notasi L) :
Intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan
kembali atau diteruskan dari suatu unit bidang
yang diterangi. Pada buku acuan lama sering
digunakan satuan footLambert (fL) untuk
membedakan Luminansi dan Iluminansi.
FootLambert=Footcandle x Faktor Refleksi
• Contoh Luminansi :
- Bulan : 2900 cd/m2
- Lampu TL : 6000 cd/m2
12
• DF (Daylight Factor) : Perbandingan antara
iluminansi di satu titik di dalam ruangan dengan
titik di luar ruangan. Harga DF tidak tetap, bila
cahaya di luar meredup maka cahaya di dalam
ruang akan ikut meredup
• Langit rancangan (Design Sky Light), luminan
langit yang digunakan sebagai patokan
perancangan yaitu kondisi langit yang terjadi
sebanyak 90%. Untuk Indonesia dipakai 10.000
lux
• Hukum Kuadrat terbalik adalah hukum yang
mengatakan bahwa intensitas cahaya akan
menjadi seperempat setiap kali jarak
digandakan
13
Hukum Kuadrat terbalik
d1
d2 = 2 d1
14
Jenis-jenis sumber cahaya
• Berdasarkan kealamiannya sumber
cahaya dapat dibedakan menjadi :
- Sumber pencahayaan alami :
Matahari, bintang, bulan
- Sumber pencahayaan buatan :
Lampu penerangan
15
• Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan
menjadi :
- sumber cahaya titik
- sumber cahaya garis
- sumber cahaya bidang
Perhitungan tingkat penerangan dilakukan
berdasarkan ukuran sumber cahaya.
Sedangkan pengukurannya menggunakan
lux meter
16
Tingkat Penerangan dari sumber titik
N S
r
θ
∆ω
∆A
∆Acos θ
S = sumber cahaya titik
∆A = Luas bidang
N = garis normal bidang
r = jarak sumber ke bidang
2
cos
r
I
dA
dF
E
θ
==
17
Tingkat Penerangan dari sumber
cahaya bidang
• Luminansi (permukaan bercahaya)
∆A
dω
θ
d(∆F)θ
( )
ω
θ
θ
d
Fd
I
∆
=∆
θθ cosnII ∆=∆
∆In
Hukum Lambert :
∆In = Intensitas pada
arah normal terhadap
bidang
∆Acosθ
18
• Untuk permukaan diffuse sempurna
A
I
A
I
A
I
L nn
∆
∆
=
∆
∆
=
∆
∆
=
θ
θ
θ
θ
θ
cos
cos
cos
P
P
r
dr
b
θ
α
θθ
θ
θ
θπθθ
∆=∆
=
=
∆=∆=∆
.sec
tan
sec
cos.2.cos
2
br
br
bl
rrLALI
l
a
19
piringanluas;
a
LA
sin.cos.sin.2
.cossin.2
sec
cos..sec.tan.2.cos
22
0
22
2
2
22
22
2
=
+
=
+
===
∆=
∆
=
∆
=∆
∫
A
b
ba
La
LdLE
L
b
bbL
l
I
E
P
P
α
θ
π
απθθθπ
θθθπ
θ
θθθθπθ
Kebutuhan Iluminansi
No Kerja Visual Iluminansi
(lux)
1 Penglihatan biasa 100
2 Kerja kasar dengan detail besar 200
3 Kerja umum dengan detail wajar 400
4 Kerja yang lumayan dengan detail kecil
(studio, gambar, menjahit)
600
5 Kerja keras, lama, detail kecil (perakitan
barang halus, menjahit dgn tangan)
900
6 Kerja sangat keras, lama detail sangat kecil
(pemotongan batu mulia, tisik halus,
mengukur benda sangat kecil)
1300-2000
7 Kerja luar biasa keras, detail sangat kecil
(arloji dan pembuatan instrumen kecil)
2000-3000

More Related Content

Similar to Fisika Bangunan

Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)akhidianz
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation systemayu bekti
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahayaprihase
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptxBAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptxakudita1
 

Similar to Fisika Bangunan (20)

Fisika Bangunan I.ppt
Fisika Bangunan I.pptFisika Bangunan I.ppt
Fisika Bangunan I.ppt
 
2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan
 
Crop.pptx
Crop.pptxCrop.pptx
Crop.pptx
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)
 
pencahayaan.pptx
pencahayaan.pptxpencahayaan.pptx
pencahayaan.pptx
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
27482396
2748239627482396
27482396
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
ILUMINASI.pptx
ILUMINASI.pptxILUMINASI.pptx
ILUMINASI.pptx
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptxBAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
BAB 10 GELOMBANG CAHAYA.pptx
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Fisika Bangunan

  • 1. 1 Fisika Bangunan I • Pengantar Fisika Bangunan • Pencahayaan • HVAC • Pengontrolan Energi Dalam Bangunan Pustaka : • Prasasto Satwiko, Fisika Bangunan Edisi 1, Penerbit Andi, 2004
  • 2. 2 Fisika Bangunan • Fisika Bangunan merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajari fenomena fisika yang terjadi pada suatu bangunan yang mempengaruhi faktor kenyamanan manusia • Faktor yang mempengaruhi kenyamanan manusia berupa : - Temperatur udara - Kelembaban udara - Kejernihan dan oksigen - Pergerakan udara (Angin) : berpengaruh pada temperatur, bau, sweating (keringat), debu - Pencahayaan - Akustik
  • 3. 3 Pencahayaan • Cahaya merupakan energi radian yang mampu mengeksitasi retina mata sehingga menimbulkan sensasi terang. • Fungsi cahaya selain sebagai media perceptual, cahaya dengan mengandalkan warna juga memiliki fungsi impresif (kesan) seperti : - estetika - kondisi : romantis, ramai (kilat lampu pesta) - Ilusi : Efek Purkinye, pada saat intensitas cahaya rendah sensasi warna akan turun ke panjang gelombang yang lebih rendah (kearah ungu)
  • 4. 4 • Cahaya merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik yang disebut dengan visible light dengan panjang gelombang 380 – 770 nm. Spektrum cahaya tampak adalah sebagai berikut 700 600 500 400 nm merah Jingga Kuning Hijau Biru Ungu
  • 5. 5 Teori Mengenai Energi Radian Teori Corpuscular Newton : • Benda bercahaya memancarkan energi radian dalam bentuk partikel • Partikel yang dipancarkan dalam lintasan garis lurus • Partikel sampai ke retina, menstimulasi syaraf optis dan menghasilkan sensasi terang
  • 6. 6 Teori gelombang Huygens : • Cahaya dihasilkan oleh vibrasi molekul dari benda bercahaya • Vibrasi ditransmisikan melalui ‘ether’ sebagai gerakan seperti gelombang • Vibrasi sampai ke retina
  • 7. 7 Teori Elektromagnetik Maxwell • Benda bercahaya memancarkan cahaya dalam bentuk energi radian. • Energi radian dipropagasikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik ke retina
  • 8. 8 Besaran kuantitatif cahaya • Fluks radian (satuannya Watt, notasi P) : Energi radian yang sampai pada suatu permukaan per satuan waktu. • Fluks Luminous (satuannya lumen, notasi F) : Fluks radian yang dinilai terhadap kemampuannya untuk menimbulkan rangsangan terang • Intensitas Cahaya (satuannya Candela, Notasi I) : Kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber cahaya ke arah tertentu. Sebuah sumber cahaya berintensitas 1 Candela (1 lilin) mengeluarkan cahaya total ke segala arah sebanyak 12,57 lumen.
  • 9. 9 • 12,57 adalah luas kulit bola berjari-jari 1 meter dengan sumber cahaya sebagai titik pusatnya. Jadi 1 Candela = 1 lumen / steradian • Distribusi Intensitas : Pola Intensitas di setiap arah sudut pencahayaan (θ) sehingga intensitas ditulis I(θ) R ω I = ∆F/∆ω ω = A/R2 [steradian] ∆F
  • 10. 10 • Iluminansi (satuannya lux, lumen/m2 , notasi E) Terkadang disebut tingkat penerangan merupakan banyaknya fluks luminous yang datang per satu unit bidang. 1 fc=footcandle = lumen/ft2 • • Contoh tingkat penerangan : - Cahaya matahari dan cahaya langit 100.000 lux - Langit dengan bulan purnama : 92 lux lux m lumen dA dF E === 2
  • 11. 11 • Luminansi (Satuannya Candela/m2 , notasi L) : Intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan kembali atau diteruskan dari suatu unit bidang yang diterangi. Pada buku acuan lama sering digunakan satuan footLambert (fL) untuk membedakan Luminansi dan Iluminansi. FootLambert=Footcandle x Faktor Refleksi • Contoh Luminansi : - Bulan : 2900 cd/m2 - Lampu TL : 6000 cd/m2
  • 12. 12 • DF (Daylight Factor) : Perbandingan antara iluminansi di satu titik di dalam ruangan dengan titik di luar ruangan. Harga DF tidak tetap, bila cahaya di luar meredup maka cahaya di dalam ruang akan ikut meredup • Langit rancangan (Design Sky Light), luminan langit yang digunakan sebagai patokan perancangan yaitu kondisi langit yang terjadi sebanyak 90%. Untuk Indonesia dipakai 10.000 lux • Hukum Kuadrat terbalik adalah hukum yang mengatakan bahwa intensitas cahaya akan menjadi seperempat setiap kali jarak digandakan
  • 14. 14 Jenis-jenis sumber cahaya • Berdasarkan kealamiannya sumber cahaya dapat dibedakan menjadi : - Sumber pencahayaan alami : Matahari, bintang, bulan - Sumber pencahayaan buatan : Lampu penerangan
  • 15. 15 • Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi : - sumber cahaya titik - sumber cahaya garis - sumber cahaya bidang Perhitungan tingkat penerangan dilakukan berdasarkan ukuran sumber cahaya. Sedangkan pengukurannya menggunakan lux meter
  • 16. 16 Tingkat Penerangan dari sumber titik N S r θ ∆ω ∆A ∆Acos θ S = sumber cahaya titik ∆A = Luas bidang N = garis normal bidang r = jarak sumber ke bidang 2 cos r I dA dF E θ ==
  • 17. 17 Tingkat Penerangan dari sumber cahaya bidang • Luminansi (permukaan bercahaya) ∆A dω θ d(∆F)θ ( ) ω θ θ d Fd I ∆ =∆ θθ cosnII ∆=∆ ∆In Hukum Lambert : ∆In = Intensitas pada arah normal terhadap bidang ∆Acosθ
  • 18. 18 • Untuk permukaan diffuse sempurna A I A I A I L nn ∆ ∆ = ∆ ∆ = ∆ ∆ = θ θ θ θ θ cos cos cos P P r dr b θ α θθ θ θ θπθθ ∆=∆ = = ∆=∆=∆ .sec tan sec cos.2.cos 2 br br bl rrLALI l a
  • 20. Kebutuhan Iluminansi No Kerja Visual Iluminansi (lux) 1 Penglihatan biasa 100 2 Kerja kasar dengan detail besar 200 3 Kerja umum dengan detail wajar 400 4 Kerja yang lumayan dengan detail kecil (studio, gambar, menjahit) 600 5 Kerja keras, lama, detail kecil (perakitan barang halus, menjahit dgn tangan) 900 6 Kerja sangat keras, lama detail sangat kecil (pemotongan batu mulia, tisik halus, mengukur benda sangat kecil) 1300-2000 7 Kerja luar biasa keras, detail sangat kecil (arloji dan pembuatan instrumen kecil) 2000-3000