obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
Β
kuattarik-210301074459.pdf
1. https://www.slideshare.net/Afif0506
Batang Tarik baja
Material baja mempunyai mutu bahan yang relatif tinggi sehingga
dimensi struktur cendrung langsing.kondisi kelangsingan hanya
diperentukkan untuk elemen tekan. Untuk mengantasipasi tekuk
batang Tarik secara teoritis tidak mengalami tekuk oleh karena itu
peraturan sni tidak membatasi kelangsingan hanya disarankan:
π
π
β€ 300
Selain itu, elemen yang sangat langsing biasanya cendrung bergoyang
atau bergetar dan itu membuat tidak nyaman.
2. https://www.slideshare.net/Afif0506
Beberapa macam baja tarik
Hanger baja
Pada hanger(struktur gantung), kondisi pembebanan menyebabkan
batangnya selalu mengalami prategang. Itu akan meningkatkan kekakuannya,
oleh sebab itu hanger dapat bekerja fektif sebagai batang Tarik dan sekaligus
mempertahankan geometrinya tetap lurus.
3. https://www.slideshare.net/Afif0506
Batang pejal atau rod
Untuk batang pejal atau rod agak berbeda, konfigurasi beban tidak
secara langsung menimbulkan gaya prategang (agar menambah
kekakuan) oleh sebab itu perlu diberikan gaya prategang khusus
melalui system yang didetailkan secara khusus pula. Salah satu aplikasi
batang tarikk dengan penambang pejal (rod) yang dilengkapi turn-
buckle
6. https://www.slideshare.net/Afif0506
Reduksi luas penampang Batang Tarik akibat lubang untuk alat
sambung, sehingga ada istilah luas penampang utuh dan luas
penampang netto , yaitu luasan setelah memperhitungkan pengaruh
lubang. Oleh karena itu sambungan las tidak memerlukan lubang, maka
secara teoritis sambungan las akan lebih baik dibanding sambungan
baut, sebab An = Ag atau tidak ada reduksi luasan.
Efektifitas sambungan perlu diperhatikan karena pada prakteknya
dilapangan pada pemasangan sambungan, akibat keperluan untuk
kemudahan pelaksanaan atau keterbatasan alat sambungnya, maka
bidang permukaan penampang batang Tarik tersebut tidak semuanya
tersambung secara sempurna. Kondisi itu tentu akan menimbulkan
aliran tegangan tidak merata yang disebut efek shear-lag dan harus
diperhitungkan karena mempengaruhi kinerja batang tarik
7. https://www.slideshare.net/Afif0506
Luas penampang netto (An)
Terkait lubang pada batang Tarik, ada tiga parameter yaitu
1. Diameter baut
2. Diameter lubang
3. Diameter lubang imajiner
Diameter lubang nominal adalah diameter lubang real terpasang.
Besarnya tergantung diameter baut (d+ 2) (mm)
Diameter lubang imajiner adalah diameter untuk menghitung luas
penampang netto yang besarnya tergantung diameter baut (d + 4 )
(mm)
9. https://www.slideshare.net/Afif0506
Pola stagred
Panjang bersih pola stagred adalah panjang penampang β diameter
imajiner + pengaruh diagonal
Pengaruh diagonal =
π 2
4π
Dimana : s = jarak lubang as ke as arah memanjang (searah gaya)
g = jarak lubang as ke as arah transversal (tegak lurus gaya)
10. https://www.slideshare.net/Afif0506
Contoh soal pola staggered, diketahui diameter baut 22 mm dan tebal 10 mm hitung luas bersih
d = 22 + 4 = 26 mm
pola kemungkinan runtuh a-b-d-e
π΄π = 200 β 2π₯26 π₯10 = 1480 ππ2
pola kemungkinan runtuh a-b-c-f
π΄π = 200 β 2π₯26 π₯10 +
402
4π₯50
π₯10 = 1560ππ2
pola kemungkinan runtuh a-b-c-d-e
π΄π = 200 β 3π₯26 π₯10 +
402
4π₯50
π₯10 = 1300ππ2
11. https://www.slideshare.net/Afif0506
Contoh soal pola staggered tak sebidang, diketahui diameter baut 22 mm dan
tebal 10 mm hitung luas bersih
d = 22 + 4 = 26 mm
pola kemungkinan runtuh a-b-d-e
π΄π = 210π₯10 β (2π₯26π₯10) = 1580 ππ2
pola kemungkinan runtuh a-b-c-d-e
π΄π = 210 β 3π₯26 π₯10 +
402
4π₯50
π₯10 +
402
4π₯60
π₯10 = 1466ππ2
12. https://www.slideshare.net/Afif0506
Shear-lag (U)
Faktor shear-lag (U) dibuat untuk mengantisipasi adanya
ketidaksempurnaan sambungan, yaitu jika ada elemen penampang
yang tidak tersambung/ketidaksempurnaan sambungan, sehingga
distribusi tegangan jadi tidak merata dan aada konsentrasi tegangan
yang mengakibatkan mengurangi kinerja baja/kekuatan batang Tarik.
Besar atau kecilnya efek shear-lag tergantung konfigurasi bentuk
sambungan dapat di lihat peraturan SNI 1729:2020 tabel D3.1