Dokumen tersebut membahas tentang perpindahan panas konduksi, meliputi hukum Fourier, mekanisme perpindahan panas pada berbagai benda seperti dinding datar, dinding berlapis, silinder panjang, dan bola berongga. Juga dibahas pengaruh konduktivitas termal terhadap laju perpindahan panas.
1. Nama : Ardina Ayu Wulandari
NPM : 1706104363
Prodi : Teknik Kimia
Kelompok : 6
Dikumpulkan :
Paraf asisten :
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI
1. Outline
1.1.Hukum Fourier
1.2. Mekanisme Perpindahan Kalor Konduksi
1.2.1. Pada Dinding Datar
1.2.2. Pada Dinding Berlapis
1.2.3. Pada Silinder Panjang
1.2.4. Pada Bola Berongga
1.3. Pengaruh Konduktivitas Thermal
2. Pembahasan
2.1.Definisi Hukum Fourier
Dalam perhitungan laju perpindahan kalor secara konduksi, digunakan
hukum Fourier. Hukum ini menunjukan bahwa waktu rata-rata perpindahan
kalor melalui media sebanding dengan gradien suhu dan daerah yang dilalui
kalor tersebut.
π = βππ¨
ππ»
ππ
.........................(1)
Dimana q merupakan laju perpindahan kalor (W atau J/s), A luas
penampang yang tegak lurus kalor (m2
) dan
ππ
ππ₯
adalah gradien suhu perpindahan
kalor (o
C/m) , serta k adalah konduktivitas termal benda atau media yang
mengaliri kalor tersebut (W/mo
C). Tanda negatif pada persamaan tersebut
menunjukan bahwa kalor mengalir dari tempat yang bersuhu lebih tinggi ke suhu
yang lebih rendah.
Penggunaan dari hukum ini dapat dilakukan dalam dua bentuk yang
ekuivalen, yaitu integral dan diferensial. Dengan bentuk integral, perhitungan
dilakukan ketika sistem berada pada keadaan tunak (steady). Bentuk integral
hukum Fourier adalah : (dengan syarat bahwa nilai k sama pada T2 dan T1).
π β« π π
π π
π π
= βππ¨ β« π π»
π» π
π» π
2. π(π π β π π) = βππ¨(π» π β π» π)
π = βππ¨
π«π»
π«π
.................................(2)
2.2. Mekanisme Perpindahan Kalor Konduksi
2.2.1. Pada Dinding Datar
Gambar 1 menunjukkan distribusi suhu pada sebuah bidang datar dengan
koordinat Cartesian terhadap sumbu x. Pada dinding datar, diterapkan hukum
Fourier yang setelah diintegrasikan maka akan didapatkan :
π = β
ππ¨
βπ
(π» π β π» π) ............................(3)
Gambar 1. Perpindahan panas melalui satu dinding datar
Sumber : Holman, J.P. Heat Transfer
Aliran kalor dapat dianalogikan sebagai aliran listrik. Laju perpindahan
kalor dapat dipandang sebagai aliran, sedangkan gabungan dari konduktivitas
termal, luas permukaan dan tebal bahan merupakan tahanan terhadap aliran
ini. Temperatur merupakan fungsi potensial atau pendorong pada aliran
tersebut, sehingga persamaan Fourier dapat ditulis sebagai berikut :
π¨πππππ =
πππ π ππππππππ ππππππ
πππππππ ππππππ
Gambar 2. Analogi listrik pada satu dinding datar
Sumber : Holman, J.P. Heat Transfer
Hubungan di atas serupa dengan Hukum Ohm dalam rangkaian listrik di
mana hukum Ohm dapat dituliskan dengan :
π° =
π½
πΉ
β π = β
βπ»
βπ
ππ¨β
.............................(4)
7. Konduktivitas termal zat cukup berbeda-beda. Nilai tertinggi pada logam,
dan paling rendah untuk bahan berbentuk serbuk yang telah dhampakan dari
udara. Konduktivitas termal perak ialah di sekitar 240 Btu/tf-jam F, dan aerojel
silika yang dihampa udarakan mungkin sampai serendah 0,0012. Zat padat yang
nilai K-nya rendah dimanfaatkan sebagai isolator kalor untuk membuat aliran
kalor minimum. Bahan-bahan isolasi berpori, seperti bua polistirena, berfugsi
memerangkap udara, sehingga dengan demikian meniadakan konveksi. Nilai K-
nya hampir sama dengan udara sendiri. Besarnya nilai k dapat dilihat dari tabel
yang terdapat dalam buku Heat Transfer karangan Mc Adams.
3. Daftar Pustaka
Cengel, Yunus. 2006. Heat Transfer 2nd Edition. USA: Mc Graw-Hill
Holman, J.P. 1987. Heat Transfer. New York : Mc Graw Hill
Incropera, F.P., and Dewitt, D.P. 2002. Fundamentals of Heat and Mass Transfer.
New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.
Kern, D.Q. 1950. Process Heat Transfer. New York : Mc Graw Hill
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. βOperasi Teknik Kimiaβ. Alih Bahasa
Jasiji, E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Mc Adams, W.H. (1954). Heat Transmission. Edisi ke 3. McGraw-Hill, New York