Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
PPT Seminar Bahasa Dedy Antiqueo
1. ANALISIS TINDAK
TUTUR PADA RUBRIK
SMS KORAN KAMPUS
IKIP PGRI SEMARANG
”METAMORFOSA”
Oleh:
Dedy Febri Antiko
2. Rubrik SMS “METAMORFOSA” merupakan rubrik bagi para
pembaca koran kampus IKIP PGRI Semarang untuk menyampaikan saran,
keluhan, usulan, maupun kritikan tentang berbagai persoalan yang sedang
terjadi di kampus yang dirasakan atau diketahui oleh pembaca.
Pada rubrik ini, penulis (pembaca, mahasiswa, dosen-pen)
mengirimkan tulisannya lewat pesan singkat melalui HP (Handphone) ke
nomor tujuan yang sudah tertera di koran dengan menggunakan bahasa
tulis karena komunikasi penulis dan pembaca menggunakan media surat
kabar.
Selain itu, penulis pun menyadari akan keterbatasan ruang, dan
waktu media yang digunakan, sehingga penulis harus mengikuti aturan
kode etik jurnalistik, yaitu menggunakan ragam bahasa yang singkat, jelas,
sederhana, dan menarik pembaca.
3. Tindak Tutur Menurut
Searle
Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan
sesuatu (The Act Of Saying Something).
Tindak Ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan untuk
menginformasikan sesuatu sekaligus melakukan sesuatu
atau sering disebut dengan (The Act of Doing Something).
Tindak Perlokusi adalah suatu tuturan yang mempunyai
efek
atau
daya
pengaruh
atau
efek
bagi
yang
mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat
secara
sengaja
atu
tidak
sengaja
dikreasikan
oleh
penuturnya atau yang sering disebut dengan (The Act of
Affecting Someone).
4. Dalam Perkembangannya, Searle
Mengembangkan Teori Tindak Tuturnya
Terpusat pada Ilokusi
1. Asertif (Assertives): pada ilokusi ini, penutur terikat pada
kebenaran
proposisi
yang
diungkapkan,
misalnya
saja
menyatakan, mengusulkan, membuat, mengeluh, mengemukakan
pendapat, dan melaporkan.
2. Direktif (Directives): ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek
berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur, misalnya :
memesan, memerintah, memohon, menuntut, dan memberi nasihat.
5. Lanjutan
2.
Komisif (Commissives): pada ilokusi ini penutur sedikit banyak terikat
pada suatu tindakan di masa depan, misalnya : menjanjikan, menawarkan.
Jenis ilokusi ini cenderung berfungsi menyenangkan dan kurang bersifat
kompetitif karena tidak mengacu pada kepentingan penutur, tetapi pada
kepentingan petutur (mitra tutur).
3.
Ekspresif (Expressive): fungsi ilokusi ini ialah mengungkap atau
mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat
dalam ilokusi, misalnya: mengucapkan terima kasih, mengucapkan
selamat,
memberi
maaf,
belasungkawa, dan sebagainya.
mengecam,
memuji,
mengucapkan
7. Data Rubrik SMS Koran
Kampus Metamorfosa
1. (085741538XXX)
Kampusku “hemat” sekali! Kekurangan
gedung, tidak ada taman, dan lahan parkir
kurang. Setidaknya IKIP mempunyai gedung
tiap progdi, dan lahan parkir yang muat.
Analisis:
Tindak tutur Ilokusi (Asertif) dan perlokusi
8. 2. (085742401XXX)
Mengapa layanan hotspot tidak memadai di GU
(Gedung Utama) ya, sinyalnya tinggi tapi saat
masuk untuk browsing nggak bisa, layanannya
gimana? Dan di GU kok tidak punya tempat sholat
yang luas seperti di GP.
Analisis:
Tindak tutur ilokusi (Asertif) dan perlokusi.
9. 3. (085878329XXX)
BAAKSI tidak punya loyalitas, tidak ramah. Saat itu
mereka tidak ambil pusing ketika ada seorang mahasiswa
yang tidak bisa isi KRS karena sedang error, sudah dicoba
tetap tidak bisa masuk. Maka mahasiswa itu pergi ke
BAAKSI, niatnya agar mereka bisa membantu. Tapi pihak
BAAKSI tidak mau membantunya malah menyuruh
mengurus sendiri.
Analisis:
Tindak tutur ilokusi (asertif) dan perlokusi
10. 4. (089667650XXX)
Sebelum berwudhu pipis dulu di toilet dekat
tempat wudhu. Pipis sudah keluar, eh… air
toilet tidak keluar, kencing tidak disiram, cebok
pun tak kesampaian.
Analisis:
Tindak tutur ilokusi (asertif) dan perlokusi.