Perempuan tua yang menjual tempe memohon kepada Allah agar tempenya yang belum matang dapat dijual di pasar. Meskipun doanya belum terkabul, ia tetap berangkat ke pasar dengan penuh keyakinan. Di pasar, seorang pembeli memborong habis tempenya yang belum matang untuk dikirim ke anaknya di luar negeri. Perempuan tua itu akhirnya memahami bahwa doanya telah dikabulkan Allah dengan cara yang tidak dis
1. RENUNGKANLAH
Sesungguhnya tiada kuasa lain yang dapat
menandingi kekuasaan Allas swt..amin
Bacalah....moga menjadi iktibar.
Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Disitu ada seorang
perempuan tua yang sangat kuat beribadat. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar
setiap hari. Ia merupakan satu-satunya sumber
pendapatannya untuk menyara hidup. Tempe yang dijualnya merupakan
tempe yang dibuatn ya sendiri.
Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap
untuk pergi menjual tempenya, tib a tiba dia tersedar yang tempenya
yang diperbuat daripada kacang soya hari itu masih belum menjadi, separuh
jadi.Kebiasaannya tempe beliau telah masak sebelum bertolak. Diperiksanya beberapa bungkusan yang
lain. Ternyatalah kesemuanya belum masak lagi.
Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe yang masih belum
menjadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu. Dalam
suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat
akan firman Allah yang menyatakan bahwa Allah dapat melakukan
perkara-perkara ajaib,bahwa bagiNya tiada yang mustahil. Lalu diapun
mengangkat kedua tangannya sambil berdoa , "Ya Allah , aku memohon
kepadaMu agar kacang soya ini menjadi tempe . Amin"
Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia
sangat yakin bahawa Allah pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan
bungkusan bakal tempe dengan ujung jarinya dan dia pun membuka sedikit bungkusan itu untuk
menyaksikan keajaiban kacang soya itu menjadi tempe . Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu
masih tetap kacang soya.
Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang
jelas didengar oleh Allah. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya
semula dan berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu bahwa tiada yang mustahil
bagiMu. Bantu lah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe kerana inilah
mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang soyaku ini kepada
tempe , Amin".Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit
bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan heran apabila
tempenya masih tetap begitu!! Semen tara itu hari pun semakin
meninggi sudah tentu pasar sudah mula didatangi ramai orang. Dia tetap tidak
kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walaubagaimanapun kerana
keyakinannya yg sangat tinggi dia bercadang untuk tetap pergi ke
2. pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada
Tuhan dan meneruskan perjalanannya ke pasar sambil berdoa dengan harapan
apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak.
Dia berfikir mungkin keajaiban Allah akan terjadi semasa
perjalanannya ke pasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk
berdoa. "Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke
pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin". Lalu dia pun berangkat Di
sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya. Sesampainya di pasar, segera
dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah
menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya
setiap bungkusan tempe yang ada.
Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat
isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum jadi!! Dia pun kaget
seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mula merasa
sedikit kecewa dan putus asa kepada Allah karena doanya tidak dikabulkan.
Dia merasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah
satu-satunya puncak rezekinya, hasil jualan tempe . Dia akhirnya cuma
duduk sahaja tanpa memamerkan barang jualannya sebab dia berasakan
bahwa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi.
Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi,
para pembeli sudah mula kurang.
Dia meninjau-ninjau kawan-kawan sesama penjual tempe , tempe mereka
sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi
kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya
masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahwa
pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, "Ya
Allah,berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini."
Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita.
"Maaf ya, saya ingin bertanya, apa masih ada tempe yang
belum jadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk
mencarinya tapi tidak ketemu." Dia termenung seketika. Hatinya terkejut sebab sejak puluhan tahun
menjual tempe ,
tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum
jadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya"Ya
Allah, saat ini aku tidak mau tempe ini
jadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin".
Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun
penutup tempenya. Alangkah seronoknya dia, ternyata memang benar
tempenya masih belum jadi! Dia pun gembira dalam hatinya dan
bersyukur pada Allah. Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum jadi itu.
3. Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya , "Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?"
Wanita itu menerangkan bahwa anakn ya yang kini berada di England teringin makan tempe dari desa.
Sambil memandang tempe itu yang akan dikirimkan ke England ,Makanya si ibu tadi membeli tempe
yang belum jadi lagi supaya sampai di England nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau
dikirimkan tempe yang sudah jadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak enak lagi dan rasanya pun kurang
sedap. Perempuan tua itu pun keheranan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah pun dikabulkan oleh
Allah SWT....
Pesan Moral:
Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Allah sewaktu
berdoa, padahal sebenarnya Allah lebih mengetahui apa yang kita
perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita.
Kedua: Sentiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan seharian kita
sebagai hambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa
terhadap apa yang diminta. Percayalah bahwa Allah akan mengabulkan doa kita sesuai dengan
rancanganNya yang mungkin di luar jangkaan kita.
Ketiga : Tiada ada yang mustahil bagi Allah
Keempat : Kita sering ingin Allah memenuhi hak kita sedang kita tidak
pernah mau memenuhi hak Allah seperti menunaikan SHALAT 5 WAKTU ,menyegerakan sholat,
berkata-kata perkara yang berfaedah dan berpesan ke arah kebaikan...oleh itu, hantarlah kepada sahabat
yang lain agar
kebaikan boleh sama dikongsi. Mudah-mudahan Allah suka dengan apa
yang kita buat( ",)..