Surat cinta untuk Allah memberikan pesan bahwa cinta sejati hanya milik Allah. Surat ini mengajak pembaca untuk mencintai Allah di atas segala cinta lainnya dan mencintai orang lain karena Allah. Cinta hanya terletak pada yang tidak terlihat, yaitu Allah.
2. Surat Cinta untuk Allah
2
Cintailah Allah sebelum kau mencintai orang lain
Cintailah seseorang yang mencintai Allah
Cintailah ia yang dapat menuntun dan
membimbingmu
Untuk bisa lebih mencintai Allah
Dan cintailah dia yang mencintaimu karena Allah
Sesungguhnya cinta sejati hanyalah milik Allah
Cinta sejati tidak terletak
pada apa yang bisa kita lihat
Tetapi cinta sejati adalah ia yang tak terlihat
3. Surat Cinta untuk Allah
3
DAFTAR ISI
*********************
Catatan Hati Seorang Pemimpi..................................... 1
Cinta.................................................................................. 2
Butiran Mutiara Dibalik Goresan Pena ........................ 5
I Love You My Parents ..................................................... 13
Menulis adalah Jembatan Menuju Kesuksesan ......... 16
Sebongkah Asa dan Cita di Kota Atlas ...................... 24
Pentingnya Motivator .................................................... 27
Ketika Senja Bertemaram di Negeri Jiran .................... 35
Senandung Cinta Dibalik Air Mata .............................. 44
Tentang Penulis .............................................................. 48
Curiculum Vitae................................................................ 49
4. Surat Cinta untuk Allah
4
CATATAN HATI SEORANG PEMIMPI
Bahagia itu ketika kita bisa menerima dengan ikhlas, sabar, tegar atas semua ujian
dan cobaan yang Allah berikan. Bahagia itu sederhana yakni saat kita mampu
memaafkan kesalahan orang-orang yang telah menyakiti kita serta mau mendoakan
mereka dengan tulus. Bersyukur atas segala nikmat adalah rangkaian yang selalu Allah
ajarkan. Tak hanya ucapan terimakasih yang dapat saya sampaikan tetapi juga
ALHAMDULILAH hingga detik ini Allah masih memberikan saya kesempatan untuk
menapaki jalan hidup dan memaknainya melalui rangkaian kata „Menulis‟. Semoga
goresan pena sederhana ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi serta motivasi,
karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa.
Apabila terdapat kebaikan dari rangkaian kata ini tentulah itu semua berasal dari
Bapak Imamudin dan Ibu Faridah, orang tua tercinta yang selalu mendukung,
mendampingi dan senantiasa mendoakan saya. Tanpa mereka apalah arti diri ini,
sesungguhnya bukan saya yang hebat tapi orang tua saya yang sangat luar biasa.
Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan, kesehatan dan umur panjang
kepada mereka, serta dimudahkan dalam segala urusan, rizki dan keberkahan. Amin...
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. Namun kebahagiaan saya akan lengkap jika Ismada Firdaus Mandala Putra
mampu menggoreskan berjuta warna melebihi kakaknya. Dialah adik, sahabat, bahkan
terkadang bisa menjelma menjadi seseorang yang lebih dewasa dari saya.
Senandung cinta dan kasih sayang yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu guru,
dosen serta sahabat-sahabat yang tak dapat saya sebutkan satu persatu merupakan
kekuatan dan bekal yang tak dapat digantikan oleh apapun, karena kepada merekalah
saya sering menangis bahkan mencurahkan segala asa dan cita.
Insya Allah hati saya senantiasa terbuka untuk menerima kritik dan saran baik
melalui sms, WhatsUp, E-mail, Facebook, dan media sosial lainnya atau bahkan saat
bertatap muka. “Untuk memahami hati dan pikiran seseorang, jangan melihat pada apa
yang telah dicapainya, tetapi pada apa yang ingin dicapainya” (Kahlil Gibran).
Semarang, Maret 2016
Imada Cahya Septiyaningsih
5. Surat Cinta untuk Allah
5
CINTA
Jiwaku menjerit saat menanti lembayung senja
Rinduku membuncah saat melihat butiran mutiara
Nada sendu berdendang ditengah heningnya
malam
Geloranya tak padam meski telah lama ku
pendam
Tuhan...
Andai angin mampu ku genggam
Izinkan aku tuk merengkuhnya
Betapa dingin angin menusuk hingga relung batinku
Kehadirannya begitu terasa
Hingga asa kian tercipta
Walau hanya sebatas bayang kelabu
Sekelebat asa hadir di tengah gemuruh cinta
Geloranya menyelubung dalam nada sendu
Simphoni seolah masih bergetar dalam jiwa
Meski pelangi telah menghiasi kalbu
Pahitnya kini menyeruak
Menyibak butiran bening yang belum terkuak
6. Surat Cinta untuk Allah
6
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang
yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu dan yang merasa
cukup dengan pemberian-Mu. Jika hati ini secerca cahaya jangan biarkan ia redup gelap
gulita. Jika hati ini adalah nyawa jangan biarkan ia mati ditelan oleh asa. Cinta sejati
tidak terletak pada apa yang bisa dilihat, tetapi pada apa yang tidak bisa terlihat.
21 tahun sudah aku hidup di dunia ini, menelan pahit manisnya kenyataan bahkan
menjadi butiran debu bapak dan ibu. Tentulah mereka berharap jika aku menjadi butiran
mutiara yang dapat bersinar, pastilah mereka menginginkan agar aku menjadi cahaya
yang mampu menerangi kegelapan, tapi apalah arti cahaya dan mutiara jika diri ini
hanyalah seonggok daging yang tak berguna.
Sendiri disini dalam sunyi, lembayung senja kian menjadi saksi akan rintihan jiwa
ini...
Senyum getir kian menghiasi diri, terus meminta dan berharap agar Allah
mengabulkan getaran-getaran yang mengitari nada sendu. Ya Allah...tolonglah
aku...izinkanlah aku memeluk dan mencintai Mu... Goresan tinta yang tertuang dalam
kanvas seolah menjadi saksi akan kerinduanku. Aku percaya dan yakin jika Allah Maha
Segalanya...
Jika seseorang yang kita cintai bisa membalas surat yang telah kita beri, maka
tidak mustahil bagi Allah untuk membalas surat yang kita kirim. Surat berisikan harap
dan impian yang ditempel pada dinding tembok dan selalu dilantunkan disetiap doa.
Tidak ada yang tidak mungkin jika kita yakin dan terus berusaha.
Menangislah jika dapat membuatmu tenang, karena sesungguhnya air mata bukan
tanda kelemahan tetapi wujud syukur dan cinta kepada Allah bahwa Ia selalu
melindungi hamba-hamba-Nya. “Menulislah dari hati” Oleh sebab itu, biarlah hati yang
berbicara melalui rangkaian kata karena untaian sederhana inilah yang mewakili
sebongkah asa dan cita hingga dapat mengantarkan ke dunia nyata.
Pahit manisnya hidup mengajarkan diri ini untuk bisa bertahan. Nothing
impossible to be happen, berawal dari deretan mimpi sederhana, Maha Besar Allah
mengizinkan dan memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk meraih apa yang ia
inginkan meski kegagalan sering kali melanda bahkan cibiran kerap kali diterima, tetapi
Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar dan mau berusaha serta berdoa. Inilah
balasan surat cinta dari Allah....
***
7. Surat Cinta untuk Allah
7
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib
suatu kaum kecuali dia sendirilah yang akan
merubahnya, apa apa yang ada pada diri
mereka”
(Q.S Ar-Ra’d. 11).
8. Surat Cinta untuk Allah
8
BUTIRAN MUTIARA
DI BALIK GORESAN PENA
Rinduku menyeruak saat senja menanti malam
geloranya tak padam meski diam telah ku pendam
Deburan ombak mengalun merdu
Bagai menyibak asa dalam kalbu
Tak kenal lelah dan letih tuk terus arungi samudra
Demi mendapatkan butiran-butiran mutiara
Dibalik goresan pena sederhana haru biru kian membuncah
Berharap kelak kan menjadi cerita indah
Disaat teman-teman tertidur lelap, aku masih beraktivitas dengan laptop. Disaat
teman-teman gundah karena tidak ada kegiatan, aku merasa bingung mana yang harus
ku kerjakan terlebih dahulu. Disaat teman-teman berhura-hura di mall atau nonton di
bioskop, aku masih berkutat dengan organisasi. Disaat teman-teman makan enak dan
mewah di restoran atau cafe, aku hanya bisa bersyukur atas nikmat yang telah Allah
berikan karena aku dapat menyisihkan sebagian uang saku untuk membayar tiket
seminar dan registrasi kompetisi. Disaat teman-teman galau mencari pacar, disaat
teman-teman bersedih karena patah hati, akupun menangis sementara benak dan batin
ku terus meronta, dalam hati menggumam, Ya Allah, mudahkanlah jalan hidupku,
berilah aku kecerdasan dan kesabaran agar aku dapat melewati ujian dan tantangan
ini. Sehingga aku dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Disaat
teman-teman gembira menyambut tanggal merah dan berbondong-bondong pulang
kampung, aku hanya bisa melempar senyum dan bersyukur karena ada waktu istirahat
sejenak di kos. Disaat teman-teman merasa bosan dan jenuh karena terlalu lama libur di
rumah, disini aku hanya bisa menahan rindu. Dering telfon dan beberapa foto keluarga
cukup membuat ku tersenyum meski harus menahan getir dalam hati.
Hidup adalah pilihan yang harus diperjuangkan, untuk bisa meraih kesuksesan
tidak semudah membalikkan telapak tangan karena sejatinya kesuksesan tidak hanya
dilihat dari hasil akhirnya saja melainkan dinilai dari doa, usaha dan keyakinan. Orang
yang sukses adalah ia yang mampu bertahan dan bangkit serta ia yang mau berjuang
untuk menjadi lebih baik.
9. Surat Cinta untuk Allah
9
Menjadi bagian keluarga besar Universitas Negeri Semarang merupakan impian
ku sejak kelas 2 SMA. Sering kali ku membayangkan betapa bahagianya jika aku bisa
menjadi mahasiswi UNNES yang dapat menuangkan segala asa dan cita, cerita dan
membuat catatan sejarah yang bermakna, serta bermanfaat bagi orang lain.
Banyak yang mengira jika nilai ulangan ku selalu sempurna, tidak sedikit teman
yang berkata bahwa IP ku selalu cumlaud, sebagian besar orang-orang disekelilingku
menduga jika hidupku selalu bahagia dan tidak pernah merasakan sakit. Lalu dengan
tegas aku menjawab TIDAK.!! Aku pernah remidi bahkan mendapat nilai ulangan 0, IP
ku tidak selalu cumlaud, aku pernah terjatuh dan berjalan terseok-seok, menangis serta
meronta mencari pertolongan. Penyakit paru-paru basah dan lemah jantung yang masih
menyelubung dalam diri ini adalah saksi bisu dalam hidupku. Oksigen yang kerap kali
menemaniku, serta beberapa tablet dan kapsul yang harus ku konsumsi di waktu-waktu
tertentu. Tapi semuanya tidak menyurutkan semangatku demi menggapai butiran
mutiara.
Ya...memang benar filosofi tersebut, menjalani hidup tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Tetapi butuh perjuangan ekstra untuk bisa meraih apa
yang kita impikan. Berbicara mengenai impian, wahai sahabatku yang budiman
pernahkah kamu memikirkan impian mu? Pernah kah kamu berbicara kepada dirimu
sendiri mengenai apa arti mimpi? Aku yakin, setiap orang pasti mempunyai mimpi
namun apakah saudara pernah memikirkan bagaimana agar mimpi saudara bisa
tercapai?
Mimpi adalah bunga tidur... ada yang mengatakan seperti itu. Mimpi hanya
khayalan belaka...mimpi adalah imajinasi yang ga tau mau dibawa kemana, imajinasi
kosong. Well, tidak ada pendapat yang salah tetapi alangkah baiknya jika kita
merealisasikan mimpi tersebut agar tidak hanya sekedar menjadi bunga tidur atau
imajinasi saja. Mimpi adalah awal dari impian, pijakan yang akan memperkokoh
impian. Semuanya berawal dari mimpi. Percaya atau tidak? It’s up to you...
“Tulislah mimpimu dalam secarik kertas” kalimat ini selalu terngiang-ngiang
dalam benakku. Ya...memang benar tulislah impian kita dalam secarik kertas karena
“The human live such as a butterfly, at the first moment butterfly just egg it is
likes caterpillar. Its very bad, smell and many people say that caterpillar have
negative effect. But because of proccess caterpillar can change as the beautiful
butterfly.”
10. Surat Cinta untuk Allah
10
jika hanya kita simpan di angan maka akan lenyap dan hilang karena keterbatasan daya
ingat kita. Berawal dari coretan-coretan sederhana yang ku tempel pada dinding kamar
kos tanpa ku sadari satu per satu impian ku mulai terwujud.
1. Naik pesawat gratis pada tahun 2013
Alhamdulilah Maha Besar Allah telah mewujudkan dream mapping yang pernah
aku tulis. Kisah ini dimulai saat aku diberi
kesempatan untuk menjadi salah satu finalis
lomba menulis dan bisa presentasi di Mataram.
Bersama kawan dan sahabat aku mulai
menguatkan mimpi dan terus berusaha untuk
merealisasikan mimpi-mimpi yang jauh lebih luar
biasa. Because nothing impossible to be happen,
where there is a will there is a way.
2. Memiliki piala besar dan berkaki empat
Allah memberiku kesempatan untuk menjadi juara dalam event NARESCAMP
(National Research Camp) pada bulan
Oktober tahun 2014. Acara ini
diselenggarakan oleh UKM Penelitian
Universitas Negeri Semarang yang merupakan
kompetisi tingkat Nasional. Sahabat dan
keluarga baru ku dapatkan disini....
3. Naik Pesawat dan mendapat juara satu dalam lomba menulis tingkat Nasional
Sungguh Allah Maha Besar dan Maha
segalanya...Bulan November 2014 Alhamdu-
lilah aku mendapatkan kesempatan untuk
terbang ke Medan dan menjadi finalis 10 besar
dalam lomba penulisan artikel tingkat
Nasional. Tak sekedar menjadi finalis. Haru
biru pun menyelimuti kalbu, saat ku terima
penghargaan pandanganku menerobos menerawang jauh, muncul sekelebat asa, suka
maupun duka saat menjalani proses ini. Keinginan dan tekat untuk mendapatkan juara 1
telah tertanam kuat dalam diriku. Oksigen dan beberapa obat menjadi saksi bisu saat ku
11. Surat Cinta untuk Allah
11
menulis artikel ini, namun itu semua tak menyurutkan semangatku untuk terus menulis
dan yakin bahwa aku bisa mendapatkan sebuah mutiara. Hingga pada akhirnya Allah
memberiku anugrah yang sangat luar biasa yakni “Juara 1” dalam kompetisi tersebut.
4. Kompetisi di Padang dan singgah di Jam Gadang
Maha suci Allah yang telah memberikan nikmat dan anugrah kepada setiap
umat-Nya. Disaat teman-teman bosan di rumah karena
libur semester, disini aku sangat rindu dengan sanak
saudara di kampung terutama ayah dan ibu ku tercinta...
Hampir setiap hari ponsel ku berdering dan siapa lagi
kalau bukan ibu ku dan ayahku yang menelpon.
“Mba, kapan pulang? Pulanglah sesekali, ibu
rindu.....”
Hampir setiap hari kalimat ini ku dengar dari
seberang sana. Sungguh hatiku menangis pedih, batinku
gundah. Ingin rasanya ku tumpahkan keluh kesahku
dipangkuan ibu, namun apalah daya jarak dan waktu
yang belum bisa menyatu...Tak kuasa untuk berbicara
panjang lebar, “Maaf bu, aku belum bisa pulang karena ada beberapa hal yang harus
aku selesaikan. Apa yang aku upayakan tak lain adalah demi mendapatkan mutiara
yang akan kupersembahkan untuk ayah dan ibu.”
Butiran bening jatuh selayak mutiara, penelitian dan observasi hampir setiap hari
ku lakukan, laptop dan beberapa jurnal serta buku kerap kali menemani hari-hari ku.
Hingga pada akhirnya Allah memberiku kesempatan untuk terbang ke Padang pada
bulan Maret 2015 karena paper yang ku kirim bersama sahabatku berhasil masuk 25
besar dalam LKTI ACCOUNTS (Lomba Karya Tulis Ilmiah Andalas Accounting
National Events) di Universitas Andalas Padang.
Puji sukur selalu ku panjatkan kepada Allah SWT yang tak hanya memberikan
kesempatan untuk menjadi finalis 25 besar saja, tetapi peringkat 9 merupakan anugrah
yang sagat luar biasa bagi kami. Dream mapping ku pun kembali terwujud. Melalui
kompetisi ini aku bisa bertemu dengan sanak keluarga ku yang berdomisili di Padang.
Belasan tahun tak bertemu dan akhirnya Allah kembali mempertemukan kami.
12. Surat Cinta untuk Allah
12
5. Menjadi Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
Sejak pertama ku melangkahkan kaki di Unnes maka kalimat yang pertama kali
terbesit dalam pikir ku adalah “MAHASISWA
BERPRESTASI”. Entah apa yang dimaksud dengan
mahasiswa berprestasi dan bagaimana cara
mewujudkannya aku pun masih bingung dan belum
mengetahui hal itu. Namun seiring berjalannya waktu
ku tanamkan bulat dan tekad ku, kususuri garis jalan
biru meski kadang gundah menyelubung dalam kalbu,
kerikil yang menjemputku, angin menyelimutiku
bahkan badai kian menemaniku. Tak ada kata
menyerah dan harus terus melangkah. Tulisan yang
berisi doa serta harapan agar ku dapat menjadi
mahasiswa berprestasi telah ku tempel pada tembok
kamar kos sejak semester 1.
Tak sedikit orang yang mentertawakan aku, mengira dan berpikir aku hanyalah
orang yang ambisius bahkan ada yang mengatakan jika hidupku penuh dengan
khayalan...khayalan tingkat tinggi. “Kalo mimpi ga usah tinggi-tinggi, kalo jatuh sakit
lho” kalimat ini sering kali ku dengar tatkala mereka melihat kamar ku atau bahkan
mengetahui sederet mimpi yang telah tertulis. Namun ku tepis pernyataan itu, “Semakin
kita diremehkan, maka semakin kuat niat dan tekad kita untuk bisa bangkit dan lebih
semangat. Buktikan jika kamu BISA.!!!” Pesan dari ayah selalu menguatkan langkahku.
22 April 2015 menjadi saksi sejarah dalam hidupku. Mahasiswa Berprestasi 1
Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes dapat ku raih. Sempat mengira jika ini hanyalah
mimpi belaka, namun inilah kenyataannya.
6. Mendapatkan ucapan selamat dari
bupati/wakil bupati kab. Tegal
Allah memberikan kesempatan
dan hadiah yang sangat luar biasa
kepada ku....Tak hanya ucapan selamat
dari wakil bupati, tetapi juga beasiswa
karena aku bisa terpilih menjadi
13. Surat Cinta untuk Allah
13
mahasiswa berprestasi kabupaten Tegal setelah melewati serangkaian seleksi
diantaranya adalah kelengkapan administrasi seperti piagam/sertifikat, Curiculum Vitae,
Kartu Rencana Studi (KRS), transkip nilai, serta tes wawancara.
7. Menjadi Presenter pada konferensi Internasional
Allah memberikan ku kesempatan untuk menjadi presenter di Unnes
International Conference on Research Innovation and Commercialization for Better
Life (UICRIC) di Semarang pada tahun 2015 serta Bussines, Economic, Social, Science
and Humanities (BESSH) International Conference Kuala Lumpur Malaysia di tahun
2016.
Pahit manisnya hidup tak menjadi halangan bagi ku untuk terus melangkah,
karena menjadi penulis adalah cita-cita ku sejak kecil. Derai air mata membuncah
seketika saat acara konferensi Internasional di Kuala Lumpur usai. Bagaimana tidak?
Hanya aku presenter yang berasal dari Indonesia, dan semua audience meminta ku
kembali untuk menyanyikan lagu „Dari Sabang Sampai Merauke‟ setelah presentasi
selesai. Respon yang sangat luar biasa dari berbagai Negara semakin memperkuat ku
bahwasannya AKU CINTA DAN BANGGA JADI WARGA NEGARA INDONESIA.
8. Singgah di Menara Kembar
Nampaknya walpaper menara kembar telah ku pasang sejak tahun 2015 silam.
Dulu aku hanya bisa menatap dan membayangkan betapa indah dan bahagianya jika aku
dapat singgah di menara kembar Malaysia. Hampir setiap hari aku bayangkan berada
disana, bersenda gurau dengan teman-teman atau bahkan menikmati panorama alam
yang begitu indah.
14. Surat Cinta untuk Allah
14
Rupanya memang benar apa yang
disampaikan oleh mas Makhmud Kuncahyo,
salah satu inspirator ku yang merupakan
mantan ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia
(PPI) di Malaysia sekaligus mantan Presiden
Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang.”Tulislah mimpi-mimpi mu dalam
secarik kertas, jangan biarkan mimpi-mimpi
mu hanya berterbangan di awan, karena kamu
akan lupa”.
Maha suci Allah atas segala nikmat dan
karunia-Nya. Menara Kembar atau yang lebih dikenal dengan petronas ini menjadi saksi
bisu atas harap dan mimpi ku selama ini...Ternyata jika kita berani bermimpi dan action
niscaya Allah akan mengabulkan permintaan kita asalkan diiringi dengan DOA,
USAHA dan YAKIN.
9. Launching Buku dan Novel
Impian dan cita-cita ku sejak kecil adalah menjadi penulis, karena melalui
tulisan kita dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain. Aku merasakan
keajaiban yang sangat luar biasa tatkala aku membaca buku, meskipun aku belum
pernah bertemu dengan penulisnya atau bahkan kenal sekalipun tidak tetapi paling tidak
melalui goresan-goresannya aku bisa belajar langsung dan menimba banyak ilmu. Oleh
sebab itu, aku selalu membayangkan jika goresan-goresan sederhana ini bisa terbit dan
dibaca oleh khalayak umum. Kritik dan saran selalu ku nanti manakala ada seseorang
yang membaca tulisanku, karena melalui kritik tersebut akan sangat membantu proses
langkah-langkahku.
Mimpi ini tak hanya impianku seorang diri, tetapi juga merupakan cita-cita dan
keinginan ibu ku, rasanya jika suatu saat buku atau novelku dapat diterbitkan pastilah
kupersembahkan untuk orang tua ku terutama ibu ku tercinta. Lidah ini kelu mana kala
ingin menyampaikan segala keluh kesah yang mendera, namun paling tidak melalui
goresan sederhana ini ku dapat menumpahkan segala asa dan cita yang selama ini
tersimpan dalam benakku.
***
15. Surat Cinta untuk Allah
15
“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya
janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan
bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu
pada waktu petang dan pagi”
(Q.S Al-Mu’min:55)
16. Surat Cinta untuk Allah
16
I LOVE YOU MY PARENTS
Semilir angin menerpa ku
Saat ku ingat wajahmu
Terputar kembali dalam benak
ku
Tentang kebersamaan kita
Waktu terus berjalan
Meski perlahan tapi pasti
Melenyapkan sebuah kisah
Antara kau dan aku
Dulu...
Ku susuri setiap keluhku dengan
mu
Setiap tawa, canda dan air
mata
Ku labuhkan di pelukmu
Kurindukan hadirmu kembali
Di sini...
Bersama harapan
Diantara mimpi dan kenyataan
Ku terjatuh dalam perihnya
hidup
Yang kini ku jalani
Ku ingin kau ada disini untuk ku...
Ibu...
Begitu berat beban yang ada
dipundak ini
Sungguh luas samudra yang
sedang ku arungi
Ku tahu kau bisa merasakan
keluh kesah ini
Meski jarak dan waktu t’lah
membatasi hari-hari
Ibu...
Kini butiran bening mengalir di
wajah ku
Deburan ombak mengalun
merdu
Pasir putih kian menghiasi laut
biru
Meski dari jauh terlihat sedikit
kelabu
Namun ada keindahan di balik
senyum kalbu
Saat ku terjatuh aku hanya bisa
merintih berampaskan sedih
Senyum getir mengiringi nada
sendu
Namun...
Saat ku ingat jemari ibu yang
selalu menghapus air mataku
Ku tersadar jika kekuatan ibu
sungguh luar biasa
Saat ku ingat wajah ibu yang
selalu menemani langkah ku
Ku tertegun karena untaian
senyum mu mampu menopang
segala asa
(Special Poem for my Mother)
17. Surat Cinta untuk Allah
17
Apa yang telah ku dapatkan belum seberapa bahkan tak akan pernah bisa
menggantikan peluh keringat ayah dan ibu. Kasih sayang mu begitu tulus, kau cahaya
di hidup ku... Trimakasih ku sampaikan kepada ayah dan ibu yang selalu sabar
menuntun ku, mendidik serta mengajari ku. Mereka tak pernah mengenal lelah untuk
selalu berjuang demi putra putrinya. Ku ingat perjuangan ayah dan ibu saat mencari
rupiah demi rupiah untuk membayar biaya pengobatan ku, bahkan saat kami makan nasi
aking, aku tak tahu jika pada saat itu ayah dan ibu menyerah mungkinkah aku masih ada
di dunia ini? Wallahua‟lam...
Beberapa orang mengira jika aku berasal dari keluarga berpunya, namun dengan
melempar senyum ku menjawab “Aku berasal dari keluarga sederhana”. Ayah ku
bekerja di salah satu wisata kabupaten Tegal yang dikenal dengan “Objek Wisata Guci”,
Sementara ibu bekerja sebagai staff Tata Usaha di salah satu sekolah yang berada di
kabupaten Tegal.
Ujian dan rintangan tak menyurutkan semangatku, sejak kecil hobi ku memang
menulis karena aku berpikir melalui goresan tinta aku dapat berbagi. Bersama tulisan-
tulisan sederhana aku yakin dapat mengajak orang lain untuk berubah menjadi pribadi
yang lebih baik, karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing, hanya saja mampukah kita menggunakan kesempatan dengan baik? Maukah
kita untuk berusaha dan tak pernah menyerah demi menggapai butiran-butiran mutiara?
Orang yang berhasil adalah ia yang mampu menuntun orang lain menuju pintu
keberhasilan. Sesungguhnya bukan aku yang sukses, bukan aku yang hebat tetapi
orang-orang disekelilingkulah yang sangat hebat dan luar biasa karena mereka aku bisa
berdiri hingga sekarang. Motivasi, dorongan serta doa dari ayah, ibu, adik, seluruh
keluarga besarku, sahabat, kawan, inspirator, guru, dosen serta semua orang yang telah
mendukungku, mereka yang tak dapat ku sebutkan satu per satu... MEREKA YANG
HEBAT!!! BUKAN AKU.
Kegagalan bahkan ujian kerap kali melanda, pertengkaran dan perselisihan
merupakan hal yang wajar terjadi dalam hidup kita, namun semua ini dapat kita atasi
dengan keikhlasan dan kesabaran, percaya jika Allah itu ada dan Maha Segalanya. Allah
lebih mengetahui dan akan memberikan apa yang kita butuhkan, sehingga Allah tidak
selalu memberikan apa yang kita minta karena Ia tau mana yang terbaik untuk kita.
***
18. Surat Cinta untuk Allah
18
“Kemalasan adalah hal yang menyenangkan
tetapi juga merupakan sebuah kegelisahan yang
menyedihkan, kita harus melakukan sesuatu
untuk menjadi bahagia” (Mahatma Gandhi)
19. Surat Cinta untuk Allah
19
MENULIS ADALAH JEMBATAN MENUJU KESUKSESAN
Saat saya mengisi acara beberapa waktu lalu, ada salah satu audience yang
bertanya, “mba kenapa nulis penting?” dengan singkat saya menjawab, “karena melalui
sebuah tulisan kau bisa melihat dunia, mendapatkan prestasi dan tentunya dapat
menorehkan catatan sejarah baru dalam hidupmu”. Memang tak mudah untuk
menorehkan catatan diatas kanvas namun ada beberapa trik atau cara yang dapat
dilakukan agar kita bisa menulis, yaitu:
a. Hilangkan rasa takut alias Percaya Diri (PD)
Sering kali terbesit dalam benak jika tulisan Anda tidak layak atau masih jauh
dari sempurna, ya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa
menulis, namun semakin banyak orang yang membaca karya Anda maka semakin
banyak pula kritik dan saran yang akan didapatkan untuk bisa memperbaiki tulisan
tersebut.
b. Sering membaca (buku, majalah, koran, artikel ilmiah, cerpen, novel, dll)
Dari membaca Anda dapat menemukan inspirasi karena membaca dapat
membuka cakrawala kehidupan. Dari bacaan-bacaan tersebut Anda bisa
mendapatkan informasi lebih yang belum tentu semua orang bisa mengetahui.
Lembar demi lembar yang Anda baca dapat memberikan ilmu pengetahuan yang
sangat bermanfaat.
c. Sering latihan menulis
Berbahagia dan bersyukurlah jika sering mendapatkan tugas untuk membuat
makalah atau karya tulis, karena dari sini lah Anda bisa mengasah kemampuan untuk
menjadi seorang yang luar biasa. Sesungguhnya Allah telah memberikan kelebihan
dan kekurangan kepada setiap umat-Nya, tinggal bagaimana cara Anda untuk dapat
mengolah nikmat tersebut. Bagaimana akan menjadi seorang penulis jika karya yang
Anda buat hanya copy paste dari internet, majalah, dan sumber lain? Padahal saya
yakin Anda adalah orang hebat serta generasi yang memiliki potensi. Penulis yang
bijaksana adalah ia yang mampu menciptakan karya-karya terbaru dengan inovasi
yang baru pula. Sehingga melalui goresan-goresan sederhana secara tidak langsung
Anda sudah memberikan manfaat untuk orang lain, karena sejatinya tulisan
20. Surat Cinta untuk Allah
20
merupakan karya atau dokumen yang dapat dijadikan catatan sejarah dan akan sangat
bermanfaat baik untuk sekarang maupun di masa yang akan datang.
d. Sering mengikuti ajang kompetisi
Bingung atau galau mau nulis apa? Udah punya rencana buat nulis tapi ide
masih lari-lari dan belum pasti.? Melalui ajang kompetisi kita bisa membuat konsep
secara terstruktur karena di setiap perlombaan pasti sudah ditentukan tema dan
aturan-aturan penulisan lainnya, seperti gaya bahasa, ukuran atau jenis tulisan, dan
lain-lain sehingga ide kita dapat tersampaikan dengan baik. So...Why not? Jadilah
orang yang agresif dan hiperaktif untuk bisa meraih impian, di luar sana banyak
sekali info lomba yang bisa Anda akses salah satu contohnya adalah
https://www.infolomba.com, https://www.ajangkompetisi.com, dan lain-lain.
e. Memiliki target
Beranilah menulis mimpi, tempellah impian-impian tersebut di tempat yang
akan sering Anda lihat, misalnya dinding kamar, di depan cermin, pintu, dan lain-lain
karena dari tulisan tersebut maka dapat menuntun dan membuka otak bawah sadar
Anda untuk terus melangkah dan berjuang. Sangat penting untuk diketahui bahwa
dalam menjalani hidup harus memiliki target dan impian, karena kedua hal tersebut
dapat memacu semangat Anda agar bisa meraih prestasi-prestasi yang sangat luar
biasa. Jadilah „MALABIDA‟ (Manusia Luar Biasa dan Berbeda).
Untuk menjadi mahasiswa berprestasi tidak semudah membalikkan telapak
tangan, namun apakah mahasiswa berprestasi adalah ia yang mendapat juara 1 dalam
kompetisi pemilihan mawapres.? Apakah mahasiswa berprestasi hidupnya selalu belajar
dan belajar.? Apakah mahasiswa berprestasi tidak pernah bermain atau beristirahat.?
Atau bahkan mungkinkah mahasiswa berprestasi adalah dia yang selalu melakukan
penelitian dan menulis jurnal.?
Apa yang ada dalam benak saudara ketika mendengar kata „Prestasi‟.?
„Prestasi‟ memiliki makna luas. Dengan demikian, frasa “Mahasiswa Berprestasi”
juga dapat ditafsirkan dari berbagai sudut pandang. Prestasi bukan hanya pengakuan
yang diperoleh dari kompetisi. Kemauan untuk mengembangkan potensi diri juga
merupakan prestasi. Jelas Bapak Bambang Budi Raharjo selaku Wakil Rektor Bidang
21. Surat Cinta untuk Allah
21
Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang dalam buku “50 Inspirasi Muda dan
Berkarya”.
So...tunggu apa lagi.? Masih mikir dan bingung untuk menjadi mahasiswa
berprestasi.? Mahasiswa berprestasi yang berbeda dan luar biasa. Ada pepatah yang
mengatakan, „Jika kamu ingin menjadi guru, maka bersikaplah seperti guru mulai dari
sekarang.‟ Artinya tanamkan impian mu dan mulai aktualisasikan dari sekarang, bukan
hanya impian belaka tanpa usaha dan doa.
Prestasi yang telah saya capai sekarang memang belum lah seberapa, jika ada
orang yang mengatakan „Selamat kamu telah sukses‟ hanya untaian senyum dan ucapan
terimakasih yang dapat saya berikan, sementara dalam hati menggumam Sesungguhnya
aku adalah manusia biasa yang sedang berusaha mencari jalan kesuksesan. Buah hasil
yang telah ku dapat ini adalah kesuksesan dari orang-orang disekitar ku yang selalu
mendukung dan mendoakanku. Apalah arti diri ini tanpa mereka. Saya sangat
bersyukur karena Allah memberiku kedua orang tua yang sangat hebat dan luar biasa,
disetiap keterbatasan mereka rupanya dapat berubah menjadi kelebihan yang luar biasa.
Lalu apa bedanya tulisan fiksi dan non fiksi? Pastilah Anda sudah tau bedanya
karena dalam pelajaran Bahasa Indonesia sudah sering kali dijelaskan, namun disini
yang perlu digarisbawahi adalah NIAT, USAHA dan DOA, serta yang terpenting
adalah Anda harus mau berusaha keras untuk mencoba hal-hal baru dengan berbagai
tantangan dan rintangan karena dari kedua hal tersebut dapat melatih kepribadian dan
mental kita yang akan mengukur seberapa jauh bisa melangkah dan bertahan dalam
menghadapi kegagalan.
Terkait dengan kegagalan, banyak sekali karya tulis saya yang ditolak atau belum
lolos di ajang kompetisi meskipun sejak kecil hobi saya adalah menulis, baru-baru ini
Alhamdulilah bisa mendapatkan juara seperti apa yang saya impikan sejak dulu. Saya
tidak pernah berpikir akan gagal atau pesimis saat melakukan sesuatu, saya berusaha
untuk selalu berpikir positif dan yakin bahwa apa yang aku impikan dapat terwujud. I
always think and sure about my dream karena saya memiliki prinsip dan keyakinan
bahwa apa yang dibayangkan dapat terwujud karena Allah tidak hanya memberikan apa
yang kita inginkan tetapi apa yang kita butuhkan. Jika apa yang saya impikan tidak
sesuai dengan harapan paling tidak saya sudah pernah membayangkan sebelumnya, oleh
22. Surat Cinta untuk Allah
22
sebab itu „JANGAN TAKUT UNTUK BERMIMPI dan MENGKHAYAL‟ toh gratis
kan,????????? hehehe......
“Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda” kalimat dari Bu Asih dan
Almarhum Pak Edi selaku guru SMA Negeri 1 Bojong yang selalu terngiang-ngiang.
Ada kesan tersendiri saat saya lolos di ajang kompetisi, semuanya butuh usaha, kerja
keras dan yang terpenting adalah doa serta ridho orang tua. Sejauh ini Universitas
Negeri Medan menjadi catatan sejarah yang paling unik dari beberapa kompetisi yang
telah saya ikuti, melalui Artikel Ilmiah dengan tema „pendidikan‟ saya bisa terbang ke
Medan, ada banyak senyum yang tercipta dibalik derai air mata. Bagaimana tidak?
Proses yang sangat panjang sering kali membuat hati ini tertegun. Banyak orang yang
mengira jika saya adalah gadis yang kuat, selalu sehat wal‟afiat, setiap hari makan enak
dengan gizi yang terjamin namun secara tegas saya menjawab „TIDAK‟. Saya pernah
makan hanya dengan lauk krupuk dan kecap, atau bahkan tempe saja, mie rebus ala
anak kos, hingga nasi kucing, bukan karena kedua orang tua telat mengirimkan uang
saku atau tidak memberikan uang saku, tetapi (maaf bukan maksud hati untuk
menyombongkan diri) saya lebih memilih untuk menyisihkan sebagian uang saku untuk
membayar biaya pendaftaran lomba-lomba yang akan saya ikuti.
Disetiap tinta yang tergores dalam artikel ilmiah tersebut merupakan saksi bisu
saat diri ini terus meronta dan merintih kesakitan ketika harus bernafas dengan bantuan
oksigen. Kondisi Anda jauh lebih baik dan Anda jauh lebih luar biasa dari saya, karena
dari kecil saya memiliki penyakit lemah jantung dan paru-paru basah. Dokter selalu
menjustifikasi, „jika saya terlalu letih dan banyak pikiran maka saya akan jatuh sakit‟
namun saya tidak percaya, karena dokter juga manusia sedangkan Allah Maha
segalanya. Rasa sakit yang kerap kali mendera saya anggap sebagai sahabat yang selalu
mengingatkan untuk selalu bersyukur dan berterimakasih kepada Allah. Sesekali ada
yang bertanya “Apa kelebihan Anda?” maka dengan mantap saya menjawab,
“Kelebihan ku adalah kekurangan yang telah aku miliki”. Artinya, berawal dari
kekurangan saya sadar jika aku harus bangkit dan tidak boleh terpuruk serta tidak
mudah menyerah dengan keadaan.
Perlahan tulisan sederhana yang saya tempel di dinding kamar kos menjadi
kenyataan dan kerap kali mengingatkan bahwa hidup harus diperjuangkan jadilah orang
yang bermanfaat tetapi tidak untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Namun yang harus
23. Surat Cinta untuk Allah
23
selalu diingat adalah peran orang tua.! Doa dan ridho dari orang tua Anda akan
mempermudah dan melancarkan langkah-langkah Anda, saya yakin seyakin-yakinnya,
karena bukankah ridho Allah adalah ridho orang tua? Maka, sudahkah Anda mencium
tangan Ayah dan Ibu saat hendak berangkat sekolah atau bepergian? Sudahkah Anda
meminta maaf dan meminta ridho kedua orang tua? Sudah berapa jenis prestasi yang
telah Anda persembahkan untuk kedua orang tua? Berapa banyak peluh keringat dan
derai air mata orang tua Anda yang telah menetes bahkan bercucuran agar bisa
mendapatkan rupiah demi rupiah, untuk siapa? UNTUK ANDA!!! Demi membiayai
sekolah Anda. Oleh sebab itu, marilah kita merubah diri kita agar bisa menjadi pribadi
yang lebih bermanfaat, baik dari pola pikir, gaya bicara, tingkah laku, sopan santun dan
lain sebagainya karena apa yang Anda lakukan sekarang sama artinya dengan biji yang
sedang Anda tanam, dan kelak lihatlah hasilnya. Mari katakan dengan mantap jika,
“AKU YAKIN PASTI BISA, ALLAHUAKBAR.!!!”
*Potret dinding kamar kos ku*
24. Surat Cinta untuk Allah
24
Thomas Alfa Edison mengatakan bahwa Inovasi tercipta karena 99% usaha
keras, 1% Bakat sedangkan penelitian dari Hardvad University membuktikan bahwa
kemampuan seseorang 80% ditentukan oleh softskill dan 20% hardskill. Oleh
sebab itu, Anda adalah orang hebat gunakanlah kemampuan sebaik mungkin karena
jalan panjang masih terbentang luas menanti pijakkan kokoh kakimu.
Apa yang telah saya peroleh hingga saat ini memang atas izin dan kehendak Allah
terutama ridho, dukungan, serta perjuangan dari kedua orang tua, serta doa dan
semangat dari Bapak dan Ibu Guru, sahabat-sahabat, teman, dan semua orang yang ada
di sekitar saya. Meskipun masih banyak mimpi dan target yang belum bisa tercapai, tapi
saya sangat bersyukur karena Allah masih bisa memberikan kesempatan untuk melihat
dunia dan mendorong agar dapat berusaha semaksimal mungkin. “Larilah jika Anda
memang harus berlari, jangan pernah berhenti dan jangan pernah mengeluh
sesungguhnya mengeluh dapat menghambat jalan kesuksesan Anda”.
Lalu bagaimana cara agar kita bisa menjadi orang yang sukses?
1. Berhentilah Mengeluh
Begitu banyak waktu yang Anda buang jika hanya untuk berpikir negatif dan
mengeluh. Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada keterkaitan antara
mengeluh dan sukses tetapi pada kenyataannya ada keterkaitan antara
keduannya. Seperti yang dikatakan oleh Agustin Susilowati salah satu penulis
buku motivasi “Daripada berpikir bahwa kesukaran yang Anda hadapi
merupakan hambatan, berpikirlah bahwa hambatan itu merupakan
kesempatan”.
2. Berani untuk menuliskan mimpi
Anda harus memiliki mimpi dan cita-cita untuk bisa meraih kesuksesan.
Jujurlah pada diri Anda, apakah yang ingin Anda berikan dan apakah yang
ingin Anda terima. Biarkanlah pikiran Anda untuk bermimpi dan berpikir hal-
hal besar.
3. Menyadari Potensi Diri Anda
Dalam rangka mencapai keberhasilan di banyak hal, Anda perlu melihat
apakah diri Anda mempunyai potensi dan kesempatan untuk mencapai cita-
cita yang Anda inginkan.
25. Surat Cinta untuk Allah
25
4. Jangan pernah ragu
Semua orang memiliki cerita sejarah yang berbeda termasuk dengan
kegagalan di masa lalu karena sejarah merupakan kejadian yang harus
dipelajari sehingga dapat memperbaiki masa sekarang dan masa yang akan
datang. Anda perlu belajar dari masa lalu beserta nilai-nilai dari kesulitan-
kesulitan yang telah Anda lalui dan Anda tidak perlu terus tenggelam atau
merasakan sedih yang berlarut-larut dengan masa lalu Anda. Berpikirlah untuk
selalu maju dan membuat hal-hal yang jauh lebih baik dari sebelumnya agar
bisa bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
5. Fokus pada sesuatu yang Anda Sukai
Tulislah hal-hal yang menurut Anda menarik kemudian pada kolom kedua
tulislah kemampuan dan rencana kemana Anda akan melangkah. Hal ini akan
membantu Anda mempersempit pilihan pada ketertarikan serta kemampuan
yang akan membantu Anda memulai dengan benar.
Keberhasilan tidak hanya dinilai dari hasil akhir melainkan
dapat dirasakan dari proses saat menjalankan tantangan demi
meraih mimpi-mimpi Anda. So...Jangan pernah menyerah dan takut gagal.
Lakukan semuanya dengan CEMUNGUDH.... (Cinta Enjoy Modifikasi Usaha Never
Give Up Doa Hasil).
***
26. Surat Cinta untuk Allah
26
“Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku, dadaku.
Dan mudahkanlah bagiku, tugasku. Dan lepaskanlah simpulan dari lidahku.
Supaya mereka paham perkataanku”
(Surah Taha ayat 25-28)
27. Surat Cinta untuk Allah
27
SEBONGKAH ASA DAN CITA DI KOTA ATLAS
Tak pernah terbayang dan terpikirkan sebelumnya jika aku akan singgah di kota
atlas selama bertahun-tahun karena meskipun aku memiliki cita-cita dan impian untuk
bisa belajar di UNNES, tetapi UNNES PGSD kampus Tegallah yang aku impi-impikan.
Namun rencana Allah lebih indah, Ia mengantarkanku menuju kota atlas yang sangat
luar biasa, kota atlas yang menyimpan sebongkah asa dan cita, kota atlas yang menjadi
saksi bisu akan perjuangan dan langkah ku.
Waktu berjalan begitu cepat, sehingga aku tak mau melewatkannya walau
sedetikpun. Hidup di tanah perantauan mengajariku untuk bisa bertahan mandiri dan
kuat walau badai sering kali menerpa. Semester 1 merupakan tahun transisi ku, masa-
masa adaptasi dan penyesuaian kemana aku harus melangkah dan bagaimana cara ku
untuk mewujudkan cita-cita. Ya...Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu
Sosial menjadi keluarga baru ku di Semarang, di tempat ini ku goreskan asa dan cita
dengan penuh harap dan doa.
Berawal dari hobi menari, sejujurnya aku sangat ingin menjadi mahasiswa
pendidikan Seni Tari, atau mahasiswa PGSD UNNES sehingga aku bisa tetap stay di
Tegal, tetapi apalah daya ekspektasi tak sesuai dengan realita. Tahun pertama masuk
kuliah adalah masa yang cukup berat bagi ku. Sesekali aku marah dan kecewa, tapi
untuk apa.? Masih banyak teman-teman di luar sana yang belum bisa masuk ke
Perguruan Tinggi, sehingga aku mulai sadar dan tertegun bila aku harus action,
melangkah dan melangkah.
Hati ku tertarik pada Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian Jawa (UKM-KJ)
UNNES, mata ku terbelalak saat aku diterima di organisasi ini dan masuk sesuai pilihan
serta keinginanku. Ya...!!! bidang tari tradisional. Hari demi hari ku jalani dengan penuh
kegembiraan, meskipun harus latihan hingga pukul 02.00 pagi, tapi aku tetap bersyukur.
Panggung demi panggung telah kusinggahi, hingga aku bisa eksplore hobi dan bakat ku,
yakni merias dan menari. Tetapi aku sadar, bila aku hanya tinggal di zona nyaman maka
aku tak akan bisa berkembang dan melihat dunia lain.
Dengan langkah yang gontai aku mulai ingat saat pertama kali aku masuk ke
UNNES, cita-cita ku adalah menjadi mahasiswa berprestasi. Ya...mahasiswa berprestasi
yang dapat memberikan kontribusi entah bagaimana caranya agar bisa meraih itu semua
28. Surat Cinta untuk Allah
28
sedangkan aku bukan anak yang pandai. Gontai dan bimbangpun mulai menyelubung
dalam diri ini. Aku tak tahu kemana aku harus melangkah dan bagaimana cara untuk
meraih ini semua. Lalu kuputuskan untuk mengikuti organisasi ISEC (Integrated Social
english Club) salah satu organisasi di FIS.
Bersama ISEC ku tuliskan mimpi dan harapku lebih banyak lagi, di tempat ini ku
bertemu dengan orang-orang yang sangat luar biasa seperti Mba Rian Marina,
mahasiswa berprestasi UNNES, serta Mba Devia Minggawati selaku Mahasiswa
Berprestasi FIS, serta sahabat-sahabat ku yang hingga detik ini masih setia
menemaniku. Barulah aku sadar, jika aku tak bisa hidup sendiri, aku harus mencari
seseorang yang bisa ku idolakan dan ku contoh serta ku ikuti langkah-langkahnya.
Jika teman-teman mayoritas ngefans kepada Justin Biber atau aktor dan aktris
yang sering muncul di Televisi, seorang Imada justru ngefans kepada orang-orang
disekitarnya yang jarang muncul di Televisi. Tak sedikit teman yang mentertawakan
saat aku ngefans dengan Mba Rian Marina, apalagi saat aku mengkhayal jika aku ingin
sekali menjadi mahasiswa berprestasi seperti beliau. Banyak sekali teman-teman yang
mencibir bahkan mentertawakan, tetapi aku tak peduli.
Seiring berjalannya waktu Allah menunjukkan jalan dan mempertemukanku
dengan orang-orang yang sangat luar biasa. Sejak semester 1 aku memang jarang
pulang ke rumah, jika sebagian teman-teman menggunakan weekend untuk pulang
kampung aku lebih memilih untuk tetap di kota atlas dan mengikuti seminar atau
workshop guna menambah ilmu, meskipun harus makan lauk kecap atau krupuk saja
karena uang saku yang diberikan oleh bapak dan ibu ku gunakan untuk membayar biaya
seminar, workshop atau bahkan naskah lomba.
Berawal dari seminar Quantum Teaching aku mulai yakin bahwa public
speakinglah passion ku. Acara ini mengantarkanku untuk bertemu dengan orang-orang
yang sangat luar biasa, salah satunya adalah mas Hudi Hermawan yang pada saat itu
menjadi pembicara dalam seminar ini. Yea sesekali mata ku terbelalak kaget,
semangatnya begitu tinggi padahal beliau masih mahasiswa pada waktu itu. Sempat
menitikkan air mata saat beliau menceritakan perjuangannya demi menggapai asa dan
cita, keinginannya untuk terus berbagi hingga banyak orang yang mencibirnya.
Sementara dalam benak ku berkata apa yang mas alami sedang ku alami sekarang.
***
29. Surat Cinta untuk Allah
29
“Allah tidak membenai seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan
yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari
(kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa) “Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kampi lupa atau
kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana
Engkau berikan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tidak sanggup memikulnya. Maafkan kami, ampunilah
kami dan rahmatilah kemi. Engkaulah pelindung kami,
maka tolonglah kami menghadap orang-orang kafir”
(Q.S Al-Baqarah 286)
30. Surat Cinta untuk Allah
30
PENTINGNYA MOTIVATOR
Tersenyumlah jika kau ingin bahagia, maka kebahagiaan akan
menyertaimu. Berjuanglah jika kau ingin sukses maka
kesuksesan akan menghampirimu. Orang sukses adalah ia
yang mampu membawa orang lain sukses, karena sejatinya
sukses tak bisa sendiri....
Seringkali ku berjalan gontai di tengah panasnya trik sinar matahari, entah apa
yang aku pikirkan tetapi dalam benak ku bertanya, kepada siapa akan ku labuhkan asa
dan harap yang masih terpendam ini ya Allah. Hanya kepada Mu ku mengadu dan
meminta pertolongan... Begitu banyak gejolak yang mendera, tak tau arah. Beruntung
seiring berjalannya waktu aku menemukan sahabat dan orang yang sangat luar biasa.
Langkahku memang gontai pada saat itu, bisa jadi sangat membutuhkan motivasi dan
dorongan. Oleh sebab itu, ku putuskan untuk selalu mengikuti seminar dan workshop
setiap akhir pekan berharap ada petunjuk, niat belajar dan mencari ilmu. Sederet jadwal
dan pamfletpun tertempel rapi di tembok kamar kos.
Seminar Quantum Teaching 3h Training Motivation. Kurang lebih kalimat
seperti itu yang ada pada salah satu koleksi pamflet ku. Tanpa pikir panjang aku
langsung tertarik pada acara tersebut karena sejak SMA aku memang suka membaca
buku motivasi. Aku bersyukur Allah memberikan petunjuk melalui seminar ini, awalnya
memang bertanya-tanya siapakah pembicara acara ini, trainer kah, dosen kah atau
bahkan profesor. Ternyata asumsi itu melebur seketika, mata ku terbelalak kaget saat
pembicaranya adalah mas Hudi Hermawan yang ternyata masih mahasiswa tepatnya
kaka tingkat di Fakultas tetangga. Namun tak dapat ku pungkiri, banyak sekali pelajaran
yang dapat ku ambil dari acara tersebut. Statusnya memang masih mahasiswa, tapi
kepiawaiannya aku rasa bisa disandingkan dengan dosen-dosen atau bahkan profesor
sekalipun, terlebih saat beliau mampu menyihir dan membuat peserta terkesima dengan
ilmu dan materi yang diberikan pada saat itu.
Berawal dari sinilah aku mulai mengerti arti kehidupan, pahit manisnya
perjuangan serta yang terpenting adalah motivasi baru dan inspirator baru hadir di hari
itu. Entah mengapa hati ku tergerak untuk mencari tahu lebih jauh siapa Hudi
31. Surat Cinta untuk Allah
31
Hermawan itu, bagaimana langkah dan perjuangannya dalam menjalani hidup, dan apa
motivasinya sehingga ia mampu berdiri sekuat baja. Memberikan inspirasi dan motivasi
kepada banyak orang, menjadi public speaking yang mampu menyihir audience. Hanya
satu kata yang dapat ku ungkapkan setelah acara itu selesai, „AMAZING‟ !!!
“Jangan mau menjadi saksi sejarah, tapi jadilah pelaku sejarah.” Kalimat khasnya
rupanya sudah singgah di otak bawah sadar ku sehingga akupun mulai berpikir dan
bertanya kepada diri ku sendiri, “Bagaimana aku akan menjadi pelaku sejarah jika aku
tidak mau keluar dari zona nyaman, bagaimana aku bisa sukses jika aku takut gagal dan
sakit? Padahal, pahlawan saja rela sakit demi memperjuangkan kemerdekaan. So,
kenapa aku enggak?” Berawal dari sederet pertanyaan itulah perlahan aku mulai
mencari dan menjawab teka-teki dalam hidupku.
Jika kau ingin sukses maka bergaullah dengan orang yang sukses. Begitulah
kalimat yang sering aku dengar dari dosen ku. Sehingga tak sedikitpun aku ragu untuk
mencari orang-orang sukses di sekitar ku. Beruntung di akhir acara seminar aku sempat
mencatat Contact Person mas Hudi, sehingga aku bisa lebih intens kepo dan bertanya.
Hampir setiap hari pesan ku kirim untuknya, tak hanya satu dua pertanyaan tapi
mungkin ratusan pertanyaan aku kirimkan, bahkan sebongkah asa suka maupun
dukapun aku utarakan karena pada saat itu memang aku dalam kondisi terpuruk, ibarat
sudah jatuh tertimpa tangga sehingga saat ku temukan secerca cahaya aku tak segan
untuk terus berlari dan mengejarnya.
Orang sukses adalah ia yang mau menerima dan mendengarkan keluh kesah
orang lain dalam keadaan apapun. Itulah yang aku dapatkan dari sosok Hudi
Hermawan. Tak sedikit petuah dan wejangan yang ia berikan, sederet kalimat motivasi
dan cerita inspirasi seringkali ku dapat, terlebih aku sering mengikuti acaranya. Waktu
demi waktu, hari demi hari ku jalani dengan penuh kegembiraan meskipun sejujurnya
tak setiap hari aku merasa gembira, terkadang kerikil dan batu justru melukai ku bahkan
nyaris membunuhku.
ACTION, ACTION and ACTION. Jangan cuma jadi agen of change tapi
juga dirrect of change. Begitulah salah satu kalimat yang ku dapat dari mas Hudi
Hermawan dalam seminarnya. Setelah ku merenung benar juga, buat apa kita hanya jadi
agen perubahan? Justru yang lebih mengena adalah penggerak perubahan karena kita
adalah generasi muda yang sudah dibekali kemampuan hebat dan luar biasa. Sehingga
32. Surat Cinta untuk Allah
32
aku mulai menuliskan lebih banyak lagi sederet bahkan ratusan cita-cita dan ku tempel
pada tembok kamar kos meskipun banyak teman yang mencibir dan mentertawakan
impian ini. I don’t care.!!! “Belajar itu tidak harus dengan cara mendapat kata-kata
mutiara yang menyejukkan hati, terkadang belajar itu sesekali merasakan sakitnya di
hina dan di caci maki orang lain sehingga kita bisa menjadi pribadi yang kuat dan
ikhlas”. Begitulah kurang lebih kata-kata dari mas Hudi Hermawan.
“Kerja keras, terus berusaha jangan pernah putus asa katakan aku BISA maka
semua yang anda inginkan pasti anda dapatkan.” Kesuksesan tidak hanya dilihat dari
hasil akhirnya saja melainkan dari proses dalam menjalani ujian dan rintangan tersebut.
Hati ku tertegun saat melihat betapa banyak orang-orang disekitar kita yang
membutuhkan rengkuhan hangat serta segenggam kekuatan demi menggapai secerca
cahaya yang selama ini mereka cari.
Berada di titik jenuh sungguh posisi yang sangat berat. Namun rasa gundah ini
pecah seketika saat sebongkah asa dan harap hadir dan menerpa. Siapa yang mau hidup
di tengah cibiran banyak orang.? Siapa yang tak ingin sukses.? Pastilah tak ada orang
yang tak ingin sukses. Tetapi, untuk menanamkan semangat yang tinggi tak semudah
membalikkan telapak tangan, karena peran dari berbagai pihak begitu penting dan
berarti. Ibarat lidi jika hanya satu apalah arti lidi ini namun bila lidi ini dikumpulkan
menjadi satu ikatan maka akan sangat berguna.
Sama halnya dalam mengejar mimpi dan cita-cita, apalah arti jika kita berjalan
seorang diri tanpa dukungan dan motivasi dari orang lain.? Sedangkan kita tahu sukses
tak mungkin bisa sendiri. Sehingga keberadaan 3H Training Motivasi merupakan salah
satu petunjuk bagiku untuk bisa belajar dan menimba ilmu, mengerti dan memahami
arti kehidupan yang sesungguhnya, tak hanya teori namun juga action.
Secara sepintas aku memang bagaikan anak yang baru lahir kemarin, tetapi berkat
mengikuti acara seminar 3H Training Motivation beberapa waktu lalu, lambat laun
Allah memberikan kesempatan melalui mas Hudi Hermawan. Berawal dari peserta
seminar hingga beliau mengajak ku untuk belajar berbagi dan share kebaikan. Luar
biasa sekali, pengalaman dan pelajaran yang tak dapat tergantikan oleh apapun.
Alhamdulilah 3H Training Motivation sangat memberikan positive effect, selama
kegiatan berlangsung peserta mengikutinya dengan penuh semangat, aktif dan antusias.
Niat sederhana yakni #share kebaikan nampaknya dapat memberikan kesan tersendiri
33. Surat Cinta untuk Allah
33
bagi kami, karena dengan niat belajar dan berbagi rupanya bisa memberikan energi
positif yang sangat luar biasa, karena sejatinya kesuksesan yang sebenarnya adalah ia
yang mampu membawa orang lain sukses.
SMP N 2 Purwanegara, SMA N 2 Semarang, SMP N 2 Weleri, dan SMK N 1
Warurejo Tegal adalah beberapa saksi bisu perjalanan kami. Banyak hal baru yang aku
temukan dibalik perjalanan ini, mulai dari bagaimana cara membangun impian, berani
beraksi dan bermimpi, serta yang terpenting adalah bagaimana cara belajar sabar dan
ikhlas dalam menghadapi rintangan dan ujian, karena sejatinya semakin kita di uji maka
tandanya Allah semakin menyayangi kita, semakin banyak yang mencibir maka
berterimakasihlah kepada mereka yang telah menindas kita. Sebab, semakin kita
ditindas maka Insya Allah kita bisa menjadi pribadi yang lebih sabar, ikhlas dan kuat.
Bohong jika aku mengatakan hidupku tak pernah dirundung pilu. Aku hanyalah
gadis yang berusaha kuat menjalani hidup. Keluar masuk rumah sakit adalah hal yang
biasa, apalagi jika harus minum beberapa butir tablet atau kapsul setiap harinya atau
bahkan menggunakan oksigen sesekali. Semuanya atas kehendak Allah. Aku sangat
bersyukur karena Allah mengirimkan banyak orang yang sangat berarti dan luar biasa.
Seiring berjalannya waktu aku Allah mengenalkan aku betapa pentingnya
motivasi hidup. Motivasi tak hanya datang dari diri sendiri tetapi juga dari orang lain
sehingga melalui 3h Training Motivasi aku mulai mengerti betapa kerasnya hidup ini
dan betapa pentingnya perjuangan hidup. Hari demi hari ku jalani tak ada kekecewaan
atau bahkan penyesalan lagi karena ku memilih kota Atlas untuk tempat berteduh dan
mengukir cita. Perjalanan ini begitu panjang, terlebih jika sakit dalam diri ini mendera
dan aku hanya bisa meronta sambil melempar senyum. Bagi ku, untaian senyum adalah
kekuatan yang sangat luar biasa saat beberapa kapsul atau tablet harus ku konsumsi
secara teratur. Walaupun demikian, tak banyak yang menjumpai kondisi ini karena aku
selalu menyembunyikannya dari khalayak. Aku tak ingin banyak orang melihat apa
yang aku rasa, bahkan saat aku lari ke toilet di tengah hiruk pikuk kerumunan kampus
atau disaat bersama teman-teman, demi menghapus darah yang hendak keluar dari
hidungku saat demam tinggi melanda.
All is well. Aku baik-baik saja dan aku sehat. Kalimat ini merupakan kekuatan
yang sangat luar biasa bagi ku jika beberapa teman menanyakan kondisiku. Berpikirlah
positif maka hasil yang kita peroleh positif pula, namun jika kita berpikir lemah dan
34. Surat Cinta untuk Allah
34
mengkasiani diri sendiri niscaya penderitaan yang akan kita dapat karena sesungguhnya
deraian air mata bukan berati kepedihan, bapi butiran ini adalah tanda kekuatan dan rasa
syukur bahwa Allah selalu bersama kita.
Sering kali ku terjatuh namun aku selalu berusaha segera berlari saat ku terjatuh,
karena jika aku berlama-lama tertidur atau terbaring justru akan melemahkan kondisi
ku. Menjadi mahasiswa berprestasi memang tak hanya melalui ajang kompetisi
pemilihan mawapres tingkat fakultas, universitas atau bahkan nasional saja tetapi
mahasiswa berprestasi yang sesungguhnya adalah ia yang mampu meberikan manfaat
dan kontribusi bagi lingkungan sekitar karena prestasi tak bersifat individual tapi
prestasi yang sesungguhnya adalah saling berkesinambungan, memiliki keterkaitan satu
sama lain sehingga hal ini berarti Jika ingin berprestasi maka saling membantu dan
memotivasi, saling mendoakan dan mendukung satu sama lain maka Allah akan
mempermudah segala urusan mu.
Awalnya akupun tak mengetahui jika ternyata ada kompetisi berupa pemilihan
mahasiswa berprestasi, karena yang aku tahu pada saat masuk kuliah ya sekedar kalimat
mahasiswa berprestasi saja. Aku tak mengerti bagaimana cara meraihnya, ternyata Allah
memberikan petunjuk ini. Jalan dan langkah ekstrim bahkan nyaris dibilang orang
gilapun ku tempuh selama ini, tulisan “Congratulation Imada Cahya Septiyaningsih as
Mapres I FIS 2015” sudah tertempel di desktop laptop dan tembok kamar kos sejak
tahun 2013. Walhasil banyak orang yang mengetahuinya, banyak sekali yang mencibir
dan mentertawakan, namun banyak juga yang mengamininya. “Lebih baik ditertawakan
karena memiliki impian dan cita-cita yang tinggi dibandingkan dicibir dan ditertawakan
karena tak punya cita-cita sama sekali.” Pesan dari Bapak Cahyo Budi Utomo, dosen
Jurusan Sejarah FIS UNNES yang juga merupakan salah satu inspiratorku.
Sekitar bulan Februari 2015, Banjarnegara menjadi saksi atas apa yang pernah ku
impikan dulu. Memang konyol sekali pernah menuliskan dream mapping “Menjadi
pembicara dengan salah satu inspirator dan motivator ku”. Tetapi kekonyolan ini
ternyata membuahkan hasil dan mataku terbelalak kaget saat mas Hudi mengirim pesan
singkat melalui bbm yang isinya meminta agar aku bisa ikut ke Banjarnegara untuk
mengisi acara di SMP N 2 Purwanegara. Kekuatan Allah benar-benar luar biasa, bahkan
di sela-sela acara ini mas Hudi mendoakan agar aku bisa menjadi mahasiswa berprestasi
sementara ratusan siswa pun turut mengamininya.
35. Surat Cinta untuk Allah
35
22 April 2015 persis satu hari setelah perayaan hari Kartini...Haru biru
menyelimuti kalbu ku, aku hampir tidak percaya saat juri membacakan hasil seleksi
mahasiswa berprestasi tingkat fakultas karena Allah hu Akbar ternyata aku bisa
mendapatkan juara I dan mewakili fakultas untuk menuju seleksi mahasiswa berprestasi
di universitas. Tangisku pun membuncah seketika, nyaris pingsan karena tidak percaya,
saat itupun pandangan ku menerobos menerawang jauh mengingat proses selama ini.
Apalagi jika aku harus mengingat beberapa kejadian yang sangat menyakitkan di sela-
sela perjuanganku, terlebih saat ku mengingat gejala tifus melanda pada saat aku
membuat karya tulis ilmiah untuk seleksi mahasiswa berprestasi. Hanya satu kalimat
yang dapat ku lontarkan pada saat itu, kata-kata yang semoga bisa mewakili seluruh
perasaanku. “Alhamdulilah, terima kasih ya Allah...”
Keyakinan ku semakin kuat bahwasannya jika kita mau berusaha dan berdoa
maka nothing impossible to be happen. Sehingga aku mulai lagi memberanikan dan
meyakinkan diri bahwa aku harus membulatkan tekad ku untuk bisa ke Luar Negeri
setelah menjadi mahasiswa berprestasi. Seiring berjalannya waktu aku selalu
membayangkan jika aku berada di Twin Tower Malaysia. Impian ku dari dulu memang
tertuju pada Kuala Lumpur karena menara ini sangat indah dan unik. Menurut catatan
sejarah, menara kembar petronas ini diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1999 dan
pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998-2004. Menara petronas ini
dirancang oleh arsitek Cesar Pelli dari argentina setelah menghabiskan waktu tujuh
tahun dan memiliki tinggi sebanyak 88 lantai. Rasanya bahagia sekali jika aku bisa
menikmati panorama alam di sekitar taman dan air mancur yang begitu indah. Berulang
kali hal ini selalu ku bayangkan, karena “Bayangkan apa yang kamu inginkan maka
Allah akan mengabulkannya” kalimat ini aku dapatkan pada saat aku mengikuti seminar
dari 3h Training Motivation, ya siapa lagi kalo pembicaranya bukan Mas Hudi
Hermawan.:)
Tahun 2015 ku beri nama dengan tahun prestasi dimana tahun ini aku harus
banyak mengukir prestasi terutama di tahun 2015 aku harus bisa ke luar negeri. Saat itu
bulan november hampir berakhir yang artinya sebentar lagi memasuki bulan desember
dan....2015 pun akan segera pergi, namun pada saat itu belum ada tanda-tanda atau
balasan email dari beberapa lembaga Luar Negeri terkait dengan jurnal yang telah ku
kirim. Lagi-lagi langkah gontai dan kepiluan kembali menyelubung dalam benak,
36. Surat Cinta untuk Allah
36
namun di sisi lain aku percaya jika Allah pasti memberikan apa yang terbaik. Bukti
cinta dari Allah selalu hadir dalam hidupku. Di awal bulan desember mata ku terbelalak
kaget saat aku mendapatkan LoA (Latter of Acceptance) dari Kuala Lumpur dan
mengundangku untuk presentasi di tanggal 1 Januari 2016. Secara otomatis tanggal 31
Desember aku harus sudah di Kuala Lumpur, lalu nikmat mana yang aku dustakan?
Bahwa tahun 2015 aku bisa go abroad?
Perjuangan tak berhenti begitu saja, dengan penuh pertimbangan karena waktu
yang begitu singkat sementara dana juga belum ku dapat akhirnya dengan segala
kerendahan hati aku minta kepada panitia agar aku bisa masuk ke kelas presentasi
gelombang ke dua yakni tanggal 18 Januari 2016. Alhamdulilah panitia memberikan
izin dan sambil menunggu waktu aku lari kesana kemari mencari bantuan karena aku
tahu untuk singgah di Kuala Lumpur tak sedikit biaya yang diperlukan. Terlepas dari
hal ini, butiran bening masih berderai layaknya mutiara, Allah tak hanya memberikan
aku kesempatan untuk menjadi presenter di Konferensi Internasional, tapi Allah juga
memberiku kesempatan dalam acara International Camp yang sama-sama bertempat di
Malaysia tepatnya di Universitas Teknologi Malaysia-Johor Sekudai.
Aku hanya bisa sujud syukur dan memanjatkan puja dan puji syukur yang
sebesar-besarnya kepada Allah, karena atas nikmat dan karuniaNya aku selalu diberi
kekuatan dan perlindungan hingga aku mendapatkan amanah ini. Hati ku semakin
bimbang pada saat itu, lalu bagaimana biayanya.? Gumam ku dalam hati. Nyaris aku
mengundurkan diri dari konferensi Internasional karena aku tahu biaya yang ku
butuhkan tak sedikit, tetapi aku beruntung karena bapak dan ibu selalu mendukung dan
menguatkan ku.
***
37. Surat Cinta untuk Allah
37
“Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan
Anda.Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,
karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil”
(Mario Teguh)
38. Surat Cinta untuk Allah
38
KETIKA SENJA BERTEMARAM
DI NEGERI JIRAN
Puji syukur alhamdulilah ku panjatkan kepada ALLAH SWT yang selalu
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada ku, keajaiban dan kebesarannya
membuatku semakin yakin jika aku harus lebih berusaha keras lagi demi bisa
menggapai mimpi dan cita-citaku. Allah mengirimkan kedua orang tua serta satu adik
yang sangat luar biasa, Allah juga memberikan aku orang-orang yang sangat hebat,
tanpa kehadiran mereka aku tak mungkin bisa menghadapi liku-liku dan kerasnya
hidup.
Kamar kos yang sudah hampir empat tahun aku singgahi menjadi saksi akan pahit
dan manisnya hari-hari yang kujalani selama ini. Sederet dream mapping tertulis dan
tertempel pada dinding kamar kos, tak sedikit butiran bening yang jatuh selayak mutiara
setiap detiknya. Namun, berkat kehadiran orang-orang yang sangat luar biasa rupanya
menjadikan hari-hari ini jauh lebih bermakna.
Sekitar tahun 2012 tepatnya pada saat awal masuk kuliah, aku mulai menuliskan
puluhan bahkan ratusan cita-cita ku, awalnya hanya ku simpan saja dalam buku harian
tetapi menurut mbak Rian Marina yang merupakan salah satu inspirator ku sekaligus
mawapres unnes, beliau berkata “Kalo tulisan mu hanya ditulis di buku diari, siapa yang
akan mengamininya? Show up dan tunjukan tulisan mu kepada banyak orang sehingga
mereka akan turut mendoakan”. Semenjak mendapat pesan dari beliau hari-hari ku
semakin agresif, intensitas berlari selalu ku tambah bahwasannya aku harus terus berlari
kencang dan tak boleh menyerah. Sejak saat itu, mulailah tulisan demi tulisan ku tempel
pada tembok hingga kini memenuhi tembok kamar kos ku. Mungkin ibu dan bapak kos
bosan mengingatkanku dan melarang ku agar tidak mengotori tembok, bahkan tak
sedikit teman-teman yang mencibirnya. “Mimpi mu tinggi banget, ati-ati kalo jatuh
sakit lho”. Kalimat dari teman-teman yang kadang membuat ku merasa JLEBBB!!!
Tapi justru berawal dari cemoohan tersebut aku semakin agresif untuk bisa
mendapatkan apa yang aku impikan, percaya bahwasannya Nothing Impossible to be
happen if we can effort and study hard.
KUALA LUMPUR-MALAYSIA. Yaaa...tempat ini menjadi saksi bisu akan
perjuangan dan impianku selama ini. Dalam list dream mapping, Malaysia merupakan
39. Surat Cinta untuk Allah
39
salah satu kota tujuan yang harus aku singgahi sebelum lulus S1. ALLAH HU
AKBAR!!! Ini semua seperti mimpi...tapi ini bukan mimpi !!! International Conference
yang diadakan oleh Academic Fora membuatku semakin yakin atas impian ku,
yeaaa...BESSH International Conference. Sempat bingung saat mendapat undangan
untuk menjadi author (presenter) karena mengingat dan menimbang biaya yang tidak
sedikit membuatku harus menitikan air mata. Terbesit keraguan dan rasanya ingin
mundur dari konferensi ini karena aku tidak tega jika bapak dan ibu harus mengeluarkan
jutaan rupiah lagi demi anak yang selalu merengek dan meronta ini, anak yang belum
bisa membalas jasa-jasa mereka, anak yang selalu membuat mereka sedih dan kecewa.
Tak sedikit rupiah yang telah bapak dan ibu keluarkan untuk ku, dan mungkin
sampai kapan pun aku tak akan bisa membalas jasa-jasa mereka karena apa yang telah
bapak dan ibu berikan sangatlah berarti dan luar biasa. Aku sering membuat mereka
menangis dan kecewa, aku sering membantah dan bahkan aku sering berbohong. Tapi
sesungguhnya apa yang aku lakukan demi membuat mereka tersenyum bahagia. Sering
kali bapak dan ibu menanyakan kabar dan bagaimana kesehatanku, bahkan hampir
setiap hari mereka menanyakan hal tersebut, namun aku selalu menjawabnya dengan
kalimat “Aku sehat dan aku baik-baik saja” padahal itu semua bohong.
Sejak kecil aku memang mengidap penyakit lemah jantung dan paru-paru basah
yang lebih dikenal dengan sebutan bronhitis. Lelah sedikit koleps dan sering kali tiba-
tiba jatuh pingsan, selalu sedia oksigen karena biar tidak keteteran saat sesak nafas
melanda. Bahkan satu hal yang hingga saat ini masih membuat ku tertegun, yakni
perjalanan menuju Universitas Negeri Medan untuk mengikuti lomba menulis artikel
tingkat nasional.
Pada saat itu, oksigenlah yang menemani jari jemari ku dalam menuangkan ide
dan gagasan. Hingga teman-teman di kos melarangku untuk melanjutkan niat kompetisi
ini, tapi aku tidak peduli dengan kondisi ini, selagi aku masih diberi kesempatan untuk
bernafas, why not? Hingga pada akhirnya Allah memberikan hadiah yang sangat luar
biasa, yakni juara 1 dalam kompetisi tersebut sesuai dengan apa yang telah aku tulis dan
targetkan sebelumnya.
Maha besar Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya. Usaha tidak pernah
menghianati hasil, dengan cara seperti inilah bapak dan ibu bisa tersenyum meskipun
prestasi yang belum seberapa ini tak akan pernah bisa menggantikan rupiah-rupiah yang
40. Surat Cinta untuk Allah
40
telah mereka keluarkan untukku. Pencapaian ini tak mungkin bisa membalas peluh
keringat mereka selama ini.
Kembali soal biaya untuk terbang ke Malaysia. Ya...uang sebanyak 350 U$S tak
sedikit, bila dirupiahkan sekitar kurang lebih Rp. 5.000.000,- ini hanya biaya konferensi
Internasional saja, akomodasi dan biaya hidup belum termasuk di dalamnya, sempat
ingin mundur saja tetapi bapak dan ibu ku selalu memberikan dukungan dan berkata
“jangan kau sia-siakan kesempatan, karena kesempatan hanya datang satu kali”.
Alhamdulilah Allah menjawab doa-doa kami, Juara 1 Lomba Artikel tingkat Kab. Tegal
menjadi saksi bisu akan histerisnya aku saat mendapat hadiah berupa uang tunai,
beasiswa cair dan beberapa tabungan serta uang saku dari bapak dan ibu bisa menutup
kebutuhan untuk singgah di Negeri Sebelah.
Hari pertama singgah di Negeri Jiran
Malaysia, 17 Januari 2016
Hidup di Negeri orang tak semudah seperti apa yang kubayangkan sebelumnya,
banyak hal yang terjadi di luar dugaan. Hanya dengan modal nekat dan bismilah aku
yakin aku bisa sampai tujuan dengan selamat, aku yakin baik-baik saja. Sekitar pukul
12.30 waktu Malaysia aku mendarat di KLIA 2. Sungguh luar biasa karena aku bisa
singgah di Negara tetangga yang memang sejak dulu aku impikan. Beruntung aku
memiliki inspirator yang sangat luar biasa seperti mas Makhmud yang rupanya
menitipkan ku kepada kawannya yang tinggal di Malaysia. Bang Zaki lah yang
mengurus segala keperluanku hingga urusan tempat tinggal selama di Malaysia. Meski
harus ditinggal bang Zaki karena beliau hendak singgah ke tanah suci dan harus hidup
sendiri di tempat ini, tetapi aku tak merasa sendiri karena seiring berjalannya waktu aku
dipertemukan dengan orang-orang yang Allah kirimkan kepada ku untuk senantiasa
membantu dan mendampingiku.
Senja Kuala Lumpur mengingatkan ku kepada suasana hangat saat bercengkrama
dengan bapak dan ibu. Rindupun menyeruak seketika, sambil menusuri koridor
langkahkupun gontai sesaat, dalam hati ku menggumam Ya Allah, tanpa bapak dan ibu
aku tak mungkin bisa ada disini. Rintik air hujan bertumpah ruah melebur jadi satu
bersama butiran bening yang berlinang dari mataku. Bahagia dan terharu namun terbesit
sedikit rasa sedih, entah apa yang membuat ku sedih...
41. Surat Cinta untuk Allah
41
Rasanya penderitaan bapak dan ibu selama ini sudah cukup membuncah dan
menyelubung dalam diri ini. Ada banyak senyum yang tercipta dibalik air mata.
Penderitaan bapak dan ibu yang belum berakhir membuatku bertekad jika aku HARUS
SUKSES!!! Hanya ini yang dapat membuat pedih perih mereka mereda. Aku bukan dari
keluarga kaya, dan akupun bukan berasal dari keluarga yang berpendidikan tinggi.
Bapak ku hanya lulusan SD, sementara ibu ku hanya lulusan SMEA. Tetapi semangat
mereka dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya lah yang melebihi orang-
orang berpendidikan tinggi.
Sejak kecil Bapak dan Ibu mengajari aku dan adikku untuk bisa disiplin dan
menghargai waktu. Kesempatan hanya datang satu kali oleh sebab itu jangan
pernah membuang kesempatan begitu saja. Kalimat bapak yang selalu beliau
lontarkan kepada aku dan adikku. Hingga berawal dari kalimat itulah aku membulatkan
tekat dan niat untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia.
Perjuangan menuju KLCC demi melihat Twin Tower
Pagi ini, aku pergi dengan Mr. Abdurrahman, pria paro baya asal Nigeria yang
merupakan author dalam International Conference kemarin. Beliau sangat menyukai
traveling dan research, but unfortunatelly baru kali ini beliau singgah di Malaysia. So,
kami sama-sama bingung.hoho. Mau tidak mau aku harus bisa berkomunikasi baik
dalam bahasa Inggris maupun Melayu, dengan lidah yang masih kekuk ku paksakan diri
untuk melafalkan kalimat demi kalimat. Meski terkesan lucu dan aneh namun aku tak
peduli, language is habitation. If you want to speak english fluently so you have to
speak english whereresover you go. Begitu pula dengan bahasa Melayu, atau bahasa
apapun yang kau mau, karena jika bahasa hanya dipelajari melalui teori saja sampai
kapankun kita tak bisa menyampaikannya.
Nampaknya butuh perjuangan yang ekstra saat harus berkomunikasi
menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Inggris di waktu yang sama. Mr.
Abdurrahman tak bisa bahasa melayu maupun Indonesia, englishnya pun versi british.
Meski kadang aku mengalami miss preseption and communication with him, tapi aku
berusaha mengerti apa yang ia sampaikan. Terlebih jika aku bertemu dengan orang
china yang menggunakan bahasa Melayu, waw...amazing....Melayu logat china,
42. Surat Cinta untuk Allah
42
dan....luar biasa sekali pusingnya menterjemahkan dan memahami apa yang mereka
sampaikan.
Some people told me that Twin Tower near with my hotel. Ada yang mengatakan
jika menara kembar dekat dengan hotel tempat ku menginap, just 20 minutes, dengan
mata terbelalak kaget aku langsung bersemangat untuk segera singgah ditempat itu. But
what happen.? Actually tak semudah yang ku bayangkan. 20 minutes by taxi and
waw...jika aku harus kesana menggunakan taxi, it’s so expensive. So aku memilih untuk
menggunakan LRT (Kreta di Malaysia).
Namun untuk menuju LRT pun tak semudah membalikkan telapak tangan, artinya
aku tetap harus mencari taxi, beberapa taxi telah aku stop namun driver tak
menghiraukan sama sekali hingga beruntungnya ada penjual nasi lemak yang merasa
kasihan kepada ku dan Mr. Abdurrahman. Dengan bahasa Melayu logat china dia
menjelaskan panjang lebar rute dan alat transportasi yang harus aku naiki. Namun
sayangnya aku hanya tercengang mendengarkannya karena aku sama sekali tak tahu apa
yang dia sampaikan, bicaranya begitu cepat ditambah dengan logat china yang masih
sangat kental, Oh My God membuat kepala ini sangat pusing.
Lagi-lagi aku beruntung, rupanya tak jauh dari penjual nasi lemak itu ada orang
asli Indonesia. Yups aku sangat merasa tertolong karena kami berbicara menggunakan
bahasa Indonesia, dan dewi fortuna pun kembali menyertaiku, nampaknya wajah
bingung dan ekspresi polos masih mengitari aura ku hingga beruntung sekali ada supir
truk yang menawarkan diri dan bersedia mengantarkan kami menuju LRT secara cuma-
cuma alias gratis.
Sesampai di LRT dan mendapatkan tiket perjuanganpun tak berhenti begitu saja,
rupanya train yang kami naiki berhenti di masjid Jamek dan kami harus mencari train
lagi untuk bisa menuju Twin Tower. Sepanjang jalan aku hanya mengandalkan scurity
karena Mr. Abdurrahman benar-benar tidak bisa berkomunikasi menggunakan bahasa
Melayu. Lagi-lagi aku beruntung karena banyak orang yang menolong termasuk
menunjukkan jalan dan waw....mata ku terbelalak kaget saat tiba di Twin Tower. Andai
menara ini bisa ku peluk...pasti kan ku peluk erat...hihi...alay.
Kekonyolanpun kembali menyertaiku, tak tahu malu dan cuek bebek ajah. Aku
tak membawa uang saku banyak dan aku pun tak bisa shopping banyak, hanya goresan
pena yang dapat kuberikan untuk teman-teman. Berharap bisa memotivasi mereka agar
43. Surat Cinta untuk Allah
43
dapat lebih baik dari ku. Yea goresan pena berupa harap dan doa semoga bisa
mengantarkan mereka menuju langkah yang lebih sukses karena aku sadar, semua yang
aku peroleh berkat doa dan dukungan orang-orang di sekitarku. Apalah arti diri ini tanpa
kehadiran mereka, tak ada artinya...
Aku tak peduli ditertawakan oleh bule-bule yang melihat tingkah aneh ku, kesana
kemari sambil membawa kertas yang kemudian difoto bersama Twin Tower. Aku tak
merasa malu saat diledek satpam, bahkan dengan PD nya satpam tersebut kumintai
tolong untuk mengambil foto ku, PD PD aja aku berpose riang mumpung ada yang
motoin, kan dari tadi cuma bisa selfie, hehehe. Gumamku dalam hati. Yea, memang tak
banyak cakap, tapi satpam itu lumayan banyak bertanya kepada ku seolah
mengintrogasi alias kepo.
“Dapat banyak gambar tak dik,?” Tanya satpam saat menjumpaiku yang sedang
asik selfie.
“Banyak la...abang nak lihat tak?” Ya memang si bahasa Melayu ku masih jelek
tapi apa salahnya mencoba.
“Coba abang tengok,” Sambil melihat gadget ku. “Adik dari mane.? Singgah
disini nak belajar atau work.?” Sepertinya dia tahu kalo aku bukan orang asli Malaysia.
“I come from Indonesia bang.”
“Sendiri disini? Mane kawan adik.?”
“Tak ade kawan dari Indonesia, saye nak belajar sekejap di UTM because I have
agenda. On the 22st January barulah kawan saye landing di Johor.”
“waw great.!!! Adik berani la kesini sendiri? Tak takut .?”
“saye singgah di KLCC tak sendiri, kawan saye punye asal Nigeria, nampak la die
dari sini sedang duduk.” Jelas ku sambil menunjuk Mr. Abdurrahman yang sedang
duduk termenung dibawah Twin Tower.
“Wah...Nigeria.?Ade acare ape awak bertemu dengan kawan awak disini?”
“Kita orang punye acare International Conference yesterday bang, saye pun tahu
die from this event.”
“Owww great.!!! Kalau lah nak pigi keliling Kuala Lumpur, take care la dik.”
Jawab satpam tersebut sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.
Ya...sejujurnya aku belum puas, hasrat ku ingin terus Take A Picture (TAP), tapi
tak dapat kupungkiri ternyata lelah juga mengililingi KL yang sebenarnya belum
44. Surat Cinta untuk Allah
44
semuanya aku singgahi, hingga kekonyolanpun kembali terjadi. Modal PD dan nekat
mata ku tertuju pada Bus GoKL yang merupakan alat transportasi gratis. Bus ini
mengitari daerah KLCC, biasalah aku tak tahu arah asal ikut aja ngliatin penumpang
lain yang berlalu lalang. Setelah cukup puas melihat gedung Kuala Lumpur yang
menjulang tinggi akupun masih kembali ke Twin Tower dan asik selfie, hingga pada
akhirnya lemas lelah dan lunglai pun melanda. Rupanya aku belum makan dan
kuputuskan untuk kembali ke hotel.
Perjalanan yang cukup melelahkan seperti biasa Mr. Abdurrahman mengikuti
kemanapun aku pergi karena beliau tak tahu harus berbicara apa. Yups lagi-lagi ada
orang yang menolong kami hingga akhirnya tibalah kami di hotel. Beruntung ternyata
aku dan Mr. Abdurrahman tinggal di satu hotel sehingga ada orang yang dapat kuajak
diskusi.
Tak terasa, sudah hari ke tiga aku berada di Negeri tetangga. Pahit manisnya
hidup yang sesungguhnya benar-benar kurasakan, tinggal seorang diri di negara yang
sama sekali belum pernah aku kunjungi, Alhamdulilah Allah always with me, beruntung
aku dipertemukan dengan orang-orang yang sangat baik disini. Kini aku benar-benar
merasakan apa yang ibu ku rasakan, ibu selalu bilang kepada ku “kasihanilah ibu mba,
pergilah kau sekarang tuntutlah ilmu setinggi mungkin dan gapai cita-cita mu. Tetapi
setelah itu tolong kembalilah ke kampung halaman untuk menemani masa tua ibu,
karena di kampung ini ibu hanya tinggal sebatang kara”. Ya Allah, sungguh aku
tertegun jika mengingat kalimat itu, aku benar-benar merasakan getirnya rintangan
hidup sebatang kara. Barulah kusadari jika jarak yang terlampau jauh dapat membuat
diri ini bisa berusaha lebih untuk selalu beristiqomah.
Malam ini adalah malam terakhir aku tinggal di Time Hotel. Bang zaky memang
tahu apa yang ku mau. Beliaulah yang memilihkan hotel ini, sebelum berangkat umrah
beliau menjemputku di KL Central serta beliaulah yang mengurus tempat tinggal hingga
aku bisa mendapatkan hotel yang cukup murah dengan view yang sangat indah. View
langsung Twin Tower brooo...
Bersyukur sekali aku bisa kenal dengan mas Makhmud Kuncahyo, beliaulah salah
satu inspiratorku yang mengenalkan dan menitipkan aku kepada bang Zaky. Namun,
perjalanan tak berhenti disini...masih ada hari-hari indah yang harus kulalui dengan
penuh senyuman, bahkan sejujurnya kini aku tak tahu harus bagaimana besok.
45. Surat Cinta untuk Allah
45
20 Januari 2016 aku harus check out dari hotel ini. Entah lepas ini aku akan tinggal
dimana sejujurnya belum ada kejalasan, tetapi aku percaya kepada Allah yang selalu
menolongku. Bismilahirrohmanirrohim...
Sejauh mata memandang senja, hamparan cahaya petronas (Twin Tower) menjadi
saksi bisu akan curahan hatiku. Panorama alam yang begitu indah mengantarkan ku
pada renungan yang tiada kira. Lentera yang satu per satu mulai menerangi sudut kota
Kuala Lumpur membuat hati ini semakin tertegun, getaran rindu kian membuncah
sementara getir dalam sendu kian menyeruak.
Dengan penuh keyakinan dan percaya diri kususuri jalan demi jalan. Tahun 2012
menjadi saksi bisu atas apa yang telah ku tuliskan pada dinding kamar kos, yakni dari
sederet list dream mapping rupanya Malaysia menjadi salah satu kota impianku. Selama
ini aku hanya bisa membayangkan indahnya Twin Tower, bahkan hal konyolpun sering
kali terjadi saat aku melewati kota batang atau pekalongan dimana di kota tersebut
terdapat masjid dengan dua kubah seolah menyerupai Twin Tower, entah masjid apa
namanya namun aku sering kali melihat jika hendak pulang ke Tegal atau berangkat ke
Semarang. Lalu apa yang terjadi? Setiap kali melewati masjid tersebut dalam hati ku
menggumam ini adalah menara petronas, suatu saat aku dapat berkunjung ke tempat
ini. Ya...kalimat tersebut selalu ku ulang-ulang hingga hampir setiap malam aku
membayangkan indahnya panorama Kuala Lumpur.
Sungguh luar biasa atas kehendak dan izin Allah, selama tiga hari hidup di Kuala
Lumpur, panorama alam bahkan suasana persis seperti apa yang aku bayangkan
sebelumnya. Masya Allah...aku hanya bisa tertegun dan tak henti-hentinya
mengucapkan syukur dan melantunkan dzikir.
***
46. Surat Cinta untuk Allah
46
“Ya Allah...
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku
dengan kezhaliman yang banyak,
sedangkan tidak ada yang mengampuni kecuali Engkau,
maka ampunilah aku dengan pengampunan-Mu
dan kasihanilah aku.
Sesungguhnya Engkau adalah Al Ghafur (Maha Pengampun) dan Ar Rahim (Maha
Pemberi Rahmat) “
[HR Al Bukhari (834) dan Muslim (2705)]
47. Surat Cinta untuk Allah
47
SENANDUNG CINTA DIBALIK AIR MATA
Banyak yang mengira hidupku amat sangat sempurna, tidak pernah mengalami
kegagalan dan merasakan kepedihan, selalu hidup bahagia dan enak serta tak pernah
merasakan SAKIT.!!! Namun dengan tegas ku menjawab TIDAK.!!! Sering kali aku
merasakan kegagalan, menikmati pahitnya hidup, dirundung dalam penderitaan yang
tak terkira, tetapi apakah hidup kita hanya sekedar untuk meratapi nasib.? Menangisi
dan mengkasihani diri sendiri ? Tentu tidak. Hidup adalah hari-hari yang harus
diperjuangkan, cinta dan kasih sayanglah yang dapat mengajarkan kita betapa indah
hidup ini.
Kutemukan cinta yang sangat dahsyat di kota Atlas, suka maupun duka terdapat di
dalamnya. Cinta yang ku maksud bukanlah cinta seperti remaja pada umumnya, yakni
saling mengenal dan mencintai lawan jenis. Tetapi cinta disini adalah perasaan yang
Allah kirimkan untuk ku, yaitu cinta terhadap kepedihan... Tak ada yang sulit jika kita
mau berusaha dan berjuang, karena kepedihan bukan untuk dilawan atau dihindari tetapi
alangkah baiknya menghadapi dan menjalani kepedihan dengan penuh cinta.
Penderitaan bapak dan ibu ku hingga sekarang belum usai, cibiran dan cemoohan dari
berbagai pihak tak menyurutkan kedua orang tua ku untuk terus melangkah dan
membesarkan kedua anaknya. Inilah hikmah yang dapat ku ambil, berawal dari
kepedihan aku bisa menumpahkan segala asa dan cita.
Sejak awal masuk kuliah, sederet impian dan cita-cita mulai ku tulis dan ku
tempel pada dinding kamar kos. „Jadilah Malabida...‟ (Manusia Luar Biasa yang
Berbeda) inilah salah satu kalimat yang hingga saat ini masih tertempel erat pada
tembok kamar kos ku. Tak sedikit orang yang mencibir semua ini, mencemooh dan
meremehkan, bahkan menyakiti dan menjatuhkan semua melebur jadi satu. Kegagalan,
fitnah dan kebohongan yang menerpaku, dihianati, ditindas dan....akh....sungguh lidah
ini kelu tak dapat berucap lagi... Tetapi berawal dari kepedihan itulah aku semakin
yakin bahwasannya akan ada cinta di dalamnya.
Sahabat dan pengkhianatan....
Banyak senyum yang terukir di balik kota Atlas, termasuk ukiran senyum dari
seorang sahabat yang memberikan sejuta warna untuk hari-hari ku. Ya...dialah orang
yang kupercaya, orang yang hampir setiap hari aku sanjung dan ku puji. Tak terasa
48. Surat Cinta untuk Allah
48
sudah bertahun-tahun kita bersahabat, rasanya pahit manisnya hidup telah kita lalui
bersama. Terkadang aku merindukan kehadirannya di sisi ku, tetapi bila ku ingat betapa
dalam dia menggoreskan luka....rasanya jiwa dan hati ini terus meronta.
Bila aku bisa memilih, lebih baik aku ditusuk dengan berjuta jarum atau bahkan
sembilah pisau daripada aku harus menyaksikan dan merasakan pengkhianatan sahabat.
Entah ada badai apa yang telah mendera kami, sehingga Allah memisahkan kami
dengan cara yang sangat luar biasa. Aku hanya bisa tersungkur lemas bila mengingat itu
semua, betapa manis wajahnya saat itu, namun wajahnya jauh lebih manis saat
menghianatiku. Sejauh mata memandang, hanya getir pahit yang dapat ku rasa... dalam
benak ku berkata tak ada mantan sahabat, ialah tetap sahabatku yang dulu pernah
ada... Apa yang Allah berikan untuk kita semata-mata hanyalah pinjaman karena
sejatinya Allah akan mengambilnya dengan cara apapun. Jika dia terbaik untuk kita,
maka Allah akan mempertahankannya walau badai menghadang sekalipun, tetapi jika
dia bukan yang terbaik untuk kita maka Allah akan mengambilnya dengan cara apapun.
Air mata ini terus berderai jatuh selayak mutiara saat mengingat rangkaian cerita
itu, tetapi untuk apa air mata ini berlinang hanya untuk menangisi kepedihan dan
kepergian orang yang kita cinta. Menangislah jika kau ingin menangis, menjeritlah saat
kau terluka dan tersenyumlah saat kau bahagia. Air mata adalah tanda kepedihan,
namun tangisan adalah tanda kebahagiaan. Butiran bening yang jatuh selayak mutiara
bukan berarti menunjukkan kelemahan, kepedihan atau bahkan putus asa, tetapi butiran
bening ini terus berlinang sebagai wujud rasa syukur bahwasannya Allah selalu bersama
kita. Mengingat akan karunia dan anugrah yang telah Allah berikan serta menguatkan
diri untuk terus melangkah menuju jalan yang lebih baik.
Kepedihan ini tak berakhir begitu saja, rupanya Allah sangat menyayangiku dan
melalui kepedihan ini Ia berikan seuntai cinta yang sangat luar biasa, bagaimana tidak.?
Ditengah kerinduan dan haru biru Allah mengirimkan berjuta-juta kenikmatan yang
sangat luar biasa, siapa sangka aku bisa bernafas hingga detik ini.? Padahal tak sedikit
orang yang mengetahui kondisiku yang sebenarnya. Pandangan menerobos menerawang
jauh saat ku ingat betapa tegar wajah bapak dan ibu ku, mendidik dan mengajari ku
selama ini. Bahkan saat mereka rela untuk tidak makan demi aku. Memberikan sesuap
nasinya untuk ku, dan memeras peluh keringat demi mendapatkan rupiah... rupiah yang
hanya bisa membiayai sekolah dan pengobatan ku.
49. Surat Cinta untuk Allah
49
Selama kurang lebih dua tahun aku harus menjalani pengobatan intens,
mengkonsumsi beberapa butir tablet dan kapsul, menahan rasa sakit yang hebat.
Menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk menjalani pengobatan. Tetapi, bapak dan
ibu ku tak pernah mengeluh sedikitpun, mereka selalu tersenyum dan terlihat sangat
tegar. Terlebih jika aku meronta kesakitan dan hanya bisa menjerit.
Jika aku boleh memilih pada saat itu, aku akan meminta kepada Allah agar segera
mengambil aku dari hadapan bapak dan ibu, daripada aku harus melihat mereka terus
berkorban, terlebih bila harus menghadapi cibiran dan cemoohan banyak orang. Apalagi
saat bapak harus menjadi tukang ojeg setelah jam kerjanya berakhir, saat ibu harus
menjadi sales demi menambah penghasilan, saat harus mencari bambu untuk membuat
meja kursi yang ala kadarnya dan kemudian dijual. Semuanya untuk siapa...? Tentu saja
untuk membiayai pengobatan ku yang begitu mahal.
Tak asing bila mendengar lereng gunung slamet serta wisata pemandian air panas
guci. Desa yang amat sangat asri dan masih bersih karena masih banyak terdapat sawah
dan perkebunan di sekitarnya. Di tempat ini lah aku di lahirkan...Desa Bumijawa...
Saksi bisu akan perjuangan bapak dan ibu, saksi bisu atas cinta dan kasih sayang
mereka. Masih terngiang dalam benak dan bayangku saat rasa sakit itu mendera....
Hujan masih mengguyur desa ku dan sekitarnya, petir pun masih menghambar
bahkan disertai angin yang begitu kencang. Keterbatasan ekonomi kami membuat bapak
dan ibu harus terus banting tulang, apalagi jika obat ku habis. Mungkin hanya deraian
air mata yang mampu mewakili perasaan mereka. Saat itu cuaca tak bersahabat dengan
kami, sedangkan obat yang harus ku konsumsi ternyata sudah habis, ironisnya bapak
dan ibu tak memiliki uang sepeserpun untuk menebusnya. Ya... hanya sesak nafas yang
dapat ku rasa, tetapi cinta dan pelukan hangat dari ibu mampu meredakan semuanya,
senyum tegar yang diberikan bapak dapat menghadirkan kekuatan yang sagat luar biasa.
YAKIN dan SEMANGAT pasti BISA. Itulah yang selalu bapak tanamkan kepada
kami, meskipun tak memiliki uang sepeserpun tetapi bapak bertekad untuk membawa
ku ke dokter padahal kami tahu bahwasannya jika tak membawa uang jangankan
mendapat perawatan dari dokter yang ada adalah penolakan semata. Hanya dengan
modal nekat dan bismilah kamipun pergi meninggalkan rumah. Tetapi, Allah Maha
Besar, beruntung kami memiliki tetangga yang berhati mulia sehingga tak heran jika
beliau meminjamkan sejumlah uang yang kami butuhkan untuk menebus obat.
50. Surat Cinta untuk Allah
50
Dalam diam ku termenung
Pandanganku menerobos menerawang jauh
Membiarkan butiran bening ini
jatuh selayak mutiara
Dalam getir ku menggumam
Akankah aku mampu melalui hari-hari ini
Tanpa doa, dukungan dan motivasi dari mu.?
Sepi tanpa nasehat mu....
51. Surat Cinta untuk Allah
51
TENTANG PENULIS
**********************
Imada Cahya Septiyaningsih adalah gadis kelahiran Tegal, 22
September 1994 ini merupakan anak
pertama dari dua bersaudara. Kini ia
sedang melanjutkan studinya yang
sudah memasuki semester 8 di
Universitas Negeri Semarang Jurusan
Sejarah, Program Studi Pendidikan
Sejarah.
Ketertarikannya dalam dunia
menulis sudah muncul sejak ia duduk di
Sekolah Dasar (SD), puisi dan artikelnya
pun sering kali dimuat di mading
sekolah. Sejauh ini ia sangat menyukai
dunia fiksi, karena cita-citanya sejak kecil adalah menjadi penulis novel.
Barulah saat dia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ia
mulai sadar bahwa karya non fiksi juga penting. Oleh sebab itu, ia mulai
belajar menulis karya ilmiah. Meski kegagalan kerap kali melanda
namun tak menyurutkan semangatnya. Motto hidup yang berbunyi
“Where there is a will, there is a way” membuatnya semakin yakin jika
usaha tidak akan menghianati hasil.
Berawal dari rangkaian kata sederhana nampaknya dapat
mengantarkan Imada untuk singgah di beberapa tempat. Universitas
Mataram, Universitas Negeri Medan, Universitas Andalas, dan Universitas
Teknologi Malaysia menjadi saksi bisu atas perjalanannya. Tidak hanya
hobi menulis, tetapi juga Public Speaking adalah salah satu kegiatan
yang sedang ia tekuni. Beberapa undangan untuk mengisi Training
Motivasi dan ESQ adalah salah satu caranya untuk belajar dan berbagi.
52. Surat Cinta untuk Allah
52
CURICULUM VITAE
***********************
Nama panjang : Imada Cahya Septiyaningsih
Nama panggilan : Imada
P e n d i d i k a n : Universitas Negeri Semarang
Jurusan/Angkatan : Sejarah/2012
P r o g r a m S t u d i : Pendidikan Sejarah
F a k u l t a s : Ilmu Sosial
J e n i s k e l a m i n : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 22 September 1994
A g a m a : Islam
Golongan darah : A
A n a k k e - : 1
Jumlah saudara : 1
Alamat rumah : Bumijawa RT 05/II, Kec. Bumijawa, Kab. Tegal
A l a m a t k o s : Jl.Taman Siswa Gang Waru No 1B RT 03/II, Sekaran (Kost
Seruni Gading)
T e l e p o n : 085640390845
E m a i l : ImadaCahya22@gmail.com
F a c e b o o k : Imada Cahya Septiyaningsih
M o t t o h i d u p : “Where there is a will, there is a way”
C i t a - c i t a : Penulis dan Penari
53. Surat Cinta untuk Allah
53
Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Lulus
1. SD Negeri Bumijawa 1 2006
2. SMP Negeri 1 Bumijawa 2009
3. SMA Negeri 1 Bojong 2012
Riwayat Organisasi
No. Nama Organisasi Jabatan Tahun
1. Gerakan Pramuka Ambalan Diponegoro-R.A.
Kartini SMA N 1 Bojong
Bendahara 2010
2. Gerakan Pramuka Ambalan Diponegoro-R.A.
Kartini SMA N 1 Bojong
Sekretaris 2011
3. English Club SMA Negeri 1 Bojong Anggota 2010-2012
4. Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian Jawa
(UKM-KJ) Universitas Negeri Semarang
Anggota 2012-2014
5. Integrated Social English Club (ISEC)
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang
Anggota 2012
6. English and Research Community (ERC)
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang
Koordinator
Departemen
Bahan Ajar
2013-2014
7. Komunitas Ilmu Sosial untuk Seni (KISS)
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang
Pelatih Tari
Tradisional
2014
8. English and Research Community (ERC)
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang
Pengawas 2015
9. English and Research Community (ERC)
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang
MPO 2016
54. Surat Cinta untuk Allah
54
Daftar Prestasi
No. Nama Penghargaan Tahun Level
1. Juara Harapan 2 Lomba Menulis
Cerpen dan Sinopsis tigkat
Kabupaten Tegal
2010 Kabupaten Tegal
2. Finalis English Speech Contest
se-Eks Karisidenan Pekalongan
2010 Se-Eks Karisidenan
Pekalongan
3. Finalis 10 Besar Lomba Karya
Tulis Ilmiah tingkat Kabupaten
dan Kota Tegal
2010 Kabupaten dan Kota
Tegal
4. Finalis English Speech Contest
se-Eks Karisidenan Pekalongan
2011 Se-Eks Karisidenan
Pekalongan
5. Finalis 10 besar Lomba Menulis
Artikel Jurnal IdeA Bappeda
Kabupaten Tegal
2011 Kabupaten Tegal
6. Juara 3 Lomba Diskusi tingkat
Kabupaten Tegal
2011 Kabupaten Tegal
7. Finalis Lomba Baca Puisi se-Eks
Karisidenan Pekalongan
2011 Se-Eks Karisidenan
Pekalongan
8. Finalis Lomba Menulis Sepucuk
Surat untuk DPRD Kabupaten
Tegal
2012 Kabupaten Tegal
9. Juara 1 Lomba Orasi History
Scream Fest (HSF)
2013 Jurusan Sejarah FIS
UNNES
10. Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional (PIMNAS XXVI)
2013 Nasional
11. PKM-M didanai Dikti 2014 Nasional
12. Best Research National Research
Camp (Narescamp)
2014 Nasional
55. Surat Cinta untuk Allah
55
13. Juara 1 Lomba Menulis Artikel
Pendidikan Tingkat Nasional
2014 Nasional
14. 50 Besar Lomba Cipta Puisi
Tingkat Nasional
2014 Nasional
15. Lolos Seleksi Tahap I Student
Staff
2015 UNNES
16. Peringkat 9 LKTI ACCOUNTS
Universitas Andalas
2015 Nasional
17. 50 Mahasiswa Inspiratif Unnes 2015 UNNES
18. Lolos Abstrak LKTI Universitas
Jambi
2015 Nasional
19. TOP 25 Social Initiative Project
2015
2015 Jawa Tengah
20. Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas
Ilmu Sosial
2015 FIS UNNES
21. Mahasiswa Berprestasi
Universitas Negeri Semarang
2015 UNNES
22. 10 Besar LKTI SEC (Social
Education Camp)
2015 Nasional
23. Mahasiswa Berprestasi non
akademik FIS Award
2015 FIS UNNES
24. Mahasiswa Berprestasi
Kabupaten Tegal
2015 Kabupaten Tegal
25. Juara 1 Lomba Menulis Artikel 2016 Kabupaten Tegal
26. Finalis International Camp Kuala
Lumpur-Universitas Teknologi
Malaysia
2016 Internasional
56. Surat Cinta untuk Allah
56
Pengalaman Kerja
No. Nama Pekerjaan Tahun
1. Guru Tari di Kelompok Bermain Muslimat NU Bustanul Ulum
II Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
2013
2. Guru Tari di TK Khalifah Gemah Pedurungan Semarang 2015
Oral Presentation
No. Agenda Institusi/Lembaga
Pelaksana
Tahun
1. Presenter of International
Conference on UICRIC
(Unnes International
Conference on Research
Innovation and
Commercialization for Better
Life)
Universitas Negeri Semarang 2015
2. Presenter of International
Conference BESSH
(Bussines, Economic, Social
Science and Humanities)
Kuala Lumpur Malaysia
Academic Fora 2016
Lain-lain
No. Agenda Institusi/Lembaga Pelaksana Tahun
1. Pembicara Pelatihan
Media Presentasi
Unit Kegiatan Mahasiswa
Penelitian (UKM-P) Universitas
Negeri Semarang
2014
2. Moderator of English and
Research Community
Launching (ERC)
English and Research
Community (ERC) Social
Science Faculty
2014
57. Surat Cinta untuk Allah
57
3. Master of Ceremony
(MC) of Akhirusannah
TK Khalifah Semarang
Yayasan Islam Lu‟lu‟ul Maknun
Indonesia (ILMI)
2015
4. Pengisi ESQ SMP N 2 Purwanegara 2015
5. Trainer Motivasi SMA N 1 Bojong 2015
6. Trainer Motivasi dan
Hipnoterapi
UNNES PGSD Tegal 2015
7. Trainer Motivasi SMA N 2 Semarang 2015
8. Master of Ceremony
(MC) of Seminar
Parenting&Pendidikan
abad 21
Yayasan Islam Lu‟lu‟ul Maknun
Indonesia (ILMI)
2015
9. Trainer Motivasi dan
Hipnoterapi
SMP N 2 Weleri 2015
10. Trainer Motivasi dan
ESQ
SMK N 1 Warureja 2016
11. Trainer Motivasi dan
ESQ
SMA N 1 Bojong 2016