Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah yang dihadapi Posyandu Lalolae dalam mengelola data secara manual, tujuan pengembangan sistem informasi posyandu berbasis web, tinjauan pustaka mengenai konsep sistem informasi, dan manfaat penelitian.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam dunia yang semakin modern ini kebutuhan akan informasi yang akurat,
tepat, dan terkini semakin dibutuhkan, seiring dengan perkembangan teknologi
informasi yang pesat saat ini. Hal ini yang mendorong masyarakat dan instansi
untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Salah satu dari informasi
tersebut adalah sistem informasi.
Posyandu Lalolae merupakan suatu unit layanan kesehatan di bawah naungan
Dinas Kesehatan Kolaka Timur yang berada diwilayah Lalolae Kabupaten Kolaka
Timur. Posyandu bertugas untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
berbasis masyarakat berupa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Proses pencatatan dan pengolahan data masih dilakukan secara manual
menggunakan tulisan tangan pada pembukuan sehingga menyebabkan banyak
kendala dalam proses pengolahan, pencarian, dan pembuatan laporan kegiatan
Posyandu Lalolae.
Staf Posyandu sering mengalami kesulitan dalam proses pencarian data karena
data ditulis tangan sehingga menyulitkan pembacaan data yang dicari kecuali oleh
petugas yang mencatat data tersebut. Selain itu, banyaknya jumlah register juga
menyebabkan sulitnya proses pengolahan dan pengaksesan kembali data karena
banyak data yang sama harus dicatatkan berulang-ulang kedalam register yang
berbeda sehingga mengakibatkan redudansi data. Karena sulitnya proses
pengolahan data, maka Staf Posyandu terkadang melakukan kesalahan dalam
perhitungan dan saat pembuatan laporan kegiatan Posyandu Lalolae sehingga
laporan yang dihasilkan tidak tepat dan akurat. Oleh sebab itu, Staf Posyandu
Lalolae merasa cara tersebut dianggap tidak efisien baik dari segi tenaga maupun
waktu.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Posyandu Lalolae, maka peneliti
bermaksud mengembangkan suatu sistem informasi posyandu berbasis web
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL dalam
program Xampp dan Notepad++ untuk memudahkan proses pengolahan,
pencarian, dan pelaporan data kegiatan Posyandu Lalolae.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Perancangan Sistem Informasi Posyandu Berbasis Web (Studi Kasus :
Posyandu Lalolae).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas
dalam proposal ini adalah :
1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi sistem informasi
posyandu yang interaktif di Kecamatan Lalolae ?
2. Bagaimana aplikasi sistem informasi Posyandu berbasis web yang bangun
dapat dimanfaatkan oleh instansi yang terkait ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari peneitian ini yaitu :
1. Dengan dibuatnya sistem informasi berbasis website, pekerjaan pada
Posyandu lebih efektif dan efisien.
2. 2. Dengan adanya sistem informasi berbasis web dapat mempermudah proses
pencatatan pemeriksaan serta pengolahan data, pencarian dan pelaporan.
1.4 Manfaat Penelitian
Menfaat penelitian yang dilakukan adalah :
1.4.1 Bagi Penulis
a. Menambah wawasan penulis tentang sistem informasi, khususnya dalam
mengembangkan sistem informasi berbasis web menggunakan
pemrograman PHP dan database MySQL.
b. Mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan.
c. Mengetahui, bagaimana kinerja Posyandu dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
1.4.2 Bagi Posyandu Lalolae
a. Tersedianya sistem informasi posyandu yang tekomputerisasi untuk
mencari dan mengolah data kegiatan Posyandu Lalolae dengan proses
yang cepat dan tepat.
b. Membantu dan memudahkan manajemen data Posyandu Lalolae.
c. Memudahkan pihak Posyandu Lalolae dalam memperoleh informasi yang
tepat dan akurat.
d. Memudahkan Staf Posyandu dalam melakukan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang berada di Desa Lalolae Kabupaten Kolaka Timur.
1.4.3 Bagi Universitas
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai dan menerapkan
ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di
universitas khususnya bagi Program Studi Sistem Informasi.
c. Menambahkan perbendaharaan literasi ilmiah yang ada di Universitas
Sembilanbelas November Kolaka, baik secara kualitas maupun kuantitas.
d. Dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa yang sedang menyusun
proposal skripsi.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Sebagai bahan perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang
akan dirancang oleh peneliti, beberapa diantaranya sebagai berikut :
No
Nama/Tahun
Penelitian
Metode yang
Digunakan
Hasil Penelitian
1. Sitti Nur Azizah
(2011)
Metode DSDM
(Dynamic System
Development
Method)
Dengan adanya sistem informasi posyandu
berbasis web dapat memudahkan dan membantu
pekerjaan Staf Posyandu dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat.
2. Abu Khoiri
(2008)
Metode FAST
(Framework for
Application of
System
Tehnuque)
Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat
waktu, terutama yang berkaitan dengan kondisi
kesehatan ibu dan anak yang digunakan sebagai
dasar untun mengambil tindakan terhadap suatu
kejadian diwilayah desa atau kelurahan tersebut.
3. Kusumaningati
Sulistya
Wardhani
(2014)
Metode Research
and
Development
(R&D)
Sistem informasi ini bertujuan untuk
memudahkan dalam proses pelayanan posyandu
lebih efektif dan memasyarakat.
Penelitian dari Siti Nur Azizah (2011), mengembangkan metode Metode
DSDM (Dynamic System Development Method) untuk membangun sistem
informasi Posyandu berbasis web. Dengan adanya sistem informasi posyandu
berbasis web dapat memudahkan dan membantu pekerjaan Staf Posyandu dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Penelitian yang dilakukan Abu Khoiri (2008), memanfaatkan Metode
FAST (Framework for Application of System Tehnuque) untuk pengembangan
sistem informasi posyandu guna mendukung surveilans kesehatan ibu dan anak.
Aplikasi ini menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu, terutama
yang berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu dan anak, yang digunakan sebagai
dasar untuk mengambil tindakan terhadap suatu kejadian diwilayah Desa atau
Kelurahan tersebut.
Penelitian yang dilakukan Kusumaningati Sulistya Wardhani (2014),
memanfaatkan Metode Research and Development (2014) dalam pengembangan
sistem informasi kartu menuju sehat sebagai alternatif pengolahan posyandu
secara digital dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang telah
memenuhi aspek pengembangan sistem informasi posyandu. Sistem informasi ini
bertujuan untuk memudahkan dalam proses pelayanan posyandu lebih efektif dan
memasyarakat.
Berdasarkan metode yang digunakan diatas, maka peneliti membuat perbandingan
pada metode pengembangannya, yaitu sebagai berikut :
Penelitian yang Sudah ada Penelitian yang Dilakukan
Penelitian yang sudah ada tersebut
menggunakan Metode DSDM
(Dynamic System Development
Method), Metode FAST (Framework
for Appllication of System Tehnuque),
Dalam penelitian yang sedang
dilakukan ini menggunakan metode
prototyping dalam merancang dan
membangun sistem informasi
posyandu berbasis web yang interaktif
4. dan Metode Research and
Development (R&D).
dan dapat dimafaatkan oleh instansi
yang terkait.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda – beda, tetapi
meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang –
bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus
mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antara elemen, interaksi antara elemen
dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai
tujuan yang akan dicapai. Berikut ini beberapa pengertian sistem dari beberapa
ahli :
Menurut Gordon B. Davis (1984), Sistem adalah Sebuah sistem terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran dan maksud.
Raymond Mcleod (2001), menjelaskan bahwa Sistem adalah himpunan dari
unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh
dan terpadu.
Stoa (2008), mendefinisikan bahwa Sistem merupakan gabungan dari
keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang membentuk suatu
keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi,
maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem”.
Menurut Kerz (2008), bahwa Sistem yaitu gabungan dari sekelompok
komponen baik itu manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang saling
mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk
mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
Sedangkan menurut Hart (2005), menjelaskan bahwa Sistem mengandung
dua pengertian utama yaitu: (a) Pengertian sistem yang menekankan pada
komponen atau elemennya yaitu sistem merupkan komponen-komponen atau
subsistem-subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-
masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independent) atau
bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan (b) Definisi
yang menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau
elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem
disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang
penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat ini
juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. (Edhy Sutanta, 2004 : 4)
5. Hoffer, ddk. (dalam Abdul Kadir, 2009 : 3) mengemukakan bahwa informasi
adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pegetahuan seseorang yang menggunakannya.
Sedangkan Tata Sutabri (2003 : 23), menyebutkan bahwa “Informasi adalah data
yang telah diklasifikasi arau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan”.
Nilai informasi menurut Tata Sutabri (2003 : 31) didasarkan atas sepuluh sifat
diantaranya :
1. Mudah diperoleh. Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi
dapat diperoleh.
2. Luas dan lengkap. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.
3. Ketelitian. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan
keluaran informasi.
4. Kecocokan. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam
hubungannya dengan permintaan para pemakai.
5. Ketepatan waktu. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui lebih
pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi.
6. Kejelasan. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas
dari istilah-istilah yang tidak jelas.
7. Keluwesan. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran
informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan
lebih dari seorang pengambil keputusan.
8. Dapat dibuktikan. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai
informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan
yang sama.
9. Tidak ada prasangka. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya
keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang
telah di pertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur. Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan
dari sistem informasi formal.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Dalam bahasan konsep dasar sistem informasi ini akan diuraikan pengertian
sistem informasi oleh para ahli antara lain :
Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi.
Bodnar danllopwood(1993), Sistem informasi adalah kumpulan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke
dalam bentuk informasi yang berguna.
Gelinas, Oram, danWiggins (1990), Sistem informasi adalah suatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis
komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
6. Hall (2001), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di
mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan
kepada pemakai.
Turban, McLean, danWetherbe (1999), Sebuah sistem informasi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik.
Wilkinson (1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah
masukan (input)menjadi keluaran (informasi), guna mencapaisasaran-sasaran
perusahaan.
Dalam berbagai pengertian sistem informasi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi mencakup sejumlah hal yaitu : tantangangan manajemen,
teknologi informasi, konsep-konsep dasar, proses pengembangan dan aplikasi
bisnis.
Sistem informasi dalam organisasi dapat dikatakan sebagai sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkat dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem
informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem informasi akan bekerja pada fungsi – fungsi organisasi sesuai dengan
derajat kebutuhan informasi pada tingkatan manajemen dalam organisasi.
Karakteristik dan tipe-tipe informasi akan terkait dengan kebutuhan informasi
pada tingkatan – tingkatan manajemen dalam organisasi. Sistem informasi
berfungsi mentransformasikan data menjadi informasi yang bernilai bagi tiap
tingkatan manajemen. Sistem informasi mendukung pembuatan keputusan sesuai
tahap – tahap pembuatan keputusan manajemen dalam organisasi.
Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai
persyaratan umum sebagai berikut :
a. harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat
b. harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan /
pengambilan keputusan
c. harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya
jangan diberikan
d. harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan
tidak selalu menuntut adanya tindakan.
Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti :
a. pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian
terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak
yang sesuai
7. b. manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen,
keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan
c. keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu
macam operasi
d. kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan
puas terhadap sistem informasi
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga
dengan blok bangunan (building block), yaitu :
1. komponen input atau komponen masukan
2. komponen model
3. komponen output atau komponen keluaran
4. komponen teknologi
5. komponen basis data
6. komponen kontrol atau komponen pengendalian
John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto,2005) mengemukakan bahwa
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah
blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut
masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari (Jogiyanto,2005):
1. Blok Masukan (Input Block). Input mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-
dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block). Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika
dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block). Produk dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block). Teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras.
5. Blok Basis Data (Database Block). Basis data (database) merupakan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management
Systems).
6. Blok Kendali (Controls Block). Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat
8. dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung
cepat diatasi.
2.2.4 Konsep Dasar Posyandu
Posyandu merupakan Salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
UKBM Wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk masyarakat, dengan
bimbingan dari petugas Puskesmas dan lintas sektor terkait Pelayanan Kesehatan
Dasar Pelayanan kesehatan yang mempercepat penurunan AKI dan AKB yang
sekurang-kurangnya mencakup 5 kegiatan yakni KIA, KB, imunisasi, gizi dan
penanggulangan diare Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya fasilitasi
yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.
Upaya peningkatan paran dan fungsi Posyandu bukan semata – mata
tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat,
termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar
karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga
sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melasanakan
perilaku hidup bersih dan sehat.
Pemberdayaan masayarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian
informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus
dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu
klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude),
dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek
tindakan atau practice). Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan
kesehatan yang mencakup sekurang – kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni
kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, dan
Penanggulangan Diare. (Depkes RI : 2011).
2.2.4.1 Fungsi Posyandu
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama measyarakat
dalam rangka memercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
2.2.4.2 Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA
b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehtan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
9. c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan
pelayanan sosial; dasar sektor lain yang terkait.
2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat
a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang
terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu mesyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI, AKB
dan AKABA.
3. Bagi Puskesmas.
a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan program primer dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat
primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masayarakat dalam pemecahan masalah
kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
4. Bagi sektor lain.
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakt dalam pemecahan masalah
kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya
penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing – masing sektor.
2.2.5 Perangkat Lunak Aplikasi
2.2.5.1 Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak ( free software) bebas, yang mendukung
untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program.
Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri
(localhost), yang terdiri beberapa program antara lain : Apache HTTP Server,
MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X
(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini
tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server
yang mudah untuk digunakan yang dapat menampilkan halaman web yang
dinamis. Untuk mendapatkanya XAMPP anda dapat mendownload langsung dari
web resminya.
2.2.5.2 PHP
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Prepocessor adalah bahasa
pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan
pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML
PHP digunakan sebagai salah satu script untuk memperindah tampilan website.
Dalam praktiknya PHP biasanya digunakan bersama dengan penggunaan bahasa
pemrograman lainnya seperti bahasa pemrograman HTML dan bahasa
pemrograman JAVA script.
HP digunakan sebagai script pelengkap bahasa pemrograman lainnya yaitu
bahasa pemrograman HTML dan CSS. Bahasa pemrograman PHP pada dasarnya
bukanlah sebuah bahasa pemrograman yang wajib digunakan untuk mendesain
10. website. Bahasa pemrograman PHP hanya merupakan bahasa pemrograman
pelengkap yang hanya digunakan pada website dinamis atau pun interaktif. Di
website yang bersifat statis, bahasa pemrograman PHP tidak dibutuhkan sama
sekali atau pun jika dibutuhkan hanya sebagai pelengkap tambahan saja.
2.2.5.3 MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak atau software sistem
manajemen basis data SQL atau DBMS Multithread dan multi user. MySQl
sebenarnya merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database
untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan
pengoperasian data dikerjakan secara mudah dan otomatis. MySQL diciptakan
oleh Michael "Monty" Widenius pada tahun 1979, seorang programmer komputer
asal Swedia yang mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang
dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi low-level ISAM database
engine dengan indexing.
Adapun kelebihan MySQl dalam penggunaanya dalam database adalah : a)
Free atau gratis sehingga MySQL dapat dengan mudah untuk mendapatkannya;
b). MySQl stabil dan tangguh dalam pengoperasiannya; c). My SQl mempunyai
sistem keamanan yang cukup baik; d) Sangat mendukung transaksi dan
mempunyai banyak dukungan dari komunitas; e) Sangat fleksibel dengan berbagai
macam program; d) Perkembangan dari MySQl sangat cepat
Selain kelebihan yang disampaikan diatas, ada beberapa kekurangan yang
dimiliki oleh mySQl yaitu Kurang mendukung koneksi bahasa pemrograman
seperti Visual basic atau biasa kita kenal dengan sebutan VB, Foxpro, Delphi dan
lain-lain sebab koneksi ini menyebabkan field yang dibaca harus sesuai dengan
koneksi dari bahasa pemrograman visual tersebut; dan Data yang dapat ditangani
belum besar dan belum mendukung widowing function.
2.2.5.4 Notepad++
Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber
yang berjalan di system operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen
Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode
sumber berbagai bahasa pemrograman.
Keunggulan Notepad++ Dalam Software Web Programming antara lain :
1. Simple, Ringan dan Cepat dibandingkan dengan text editor lainnya,
notepad++ tidak perlu menunggu loading opening library, terlebih seperti
pada software adobe dreamweaver dan eclipse apa lagi untuk PC / Laptop
yang memiliki specification yang rendah.
2. Bracket Matching atau bisa dibilang mengumpulkan yang sesuai
(berpasangan),biasanya digunakan pada saat menuliskan syntax
percabangan,perulangan dan bagian utama program. Fungsi ini berguna untuk
kita jika menuliskan block program yang panjang dan terkadang kita lupa
untuk menutup block program yang telah kita buat
3. Syntax Highlighting tampilan source code,disini kita bisa melihat warna pada
setiap fungsi dari syntax. Jadi kita tidak bingung menggolongkan kegunaan
syntax yang kita tulis dan dapat dibaca dengan mudah. Contoh tulisan yang
berwarna hijau biasanya terdapat pada statment jika kita menuliskan
komentar pada sebuah program.
11. 4. Syntax Folding atau melipat source code, ini hampir sama seperti bracket
matching sebelumnya. Jika bracket matching digunakan untuk menunjukan
awal dan akhir suatu block program. Syntax Folding disini tidak jauh beda
tetapi, digunakan untuk menyembunyikan block program tertentu agar terlihat
lebih ringkas tampilannya agar programmer tidak perlu melihat seluruh
syntaxnya apa lagi jika sudah sampai lebih 1000 baris lebih.
5. Quick Color Picker++ fungsi ini berguna pada saat kita menuliskan kode
warna pada html atau pun CSS tetapi tidak harus menuliskan kodenya terlebih
jika kita lupa kode pada warna yang kita inginkan, biasanya akan muncul
kotak dengan banyak aneka warna yang kita tinggal pilih,setelah memilih
nanti kode warna tersebut akan muncul.
6. FingerText, biasa digunakan untuk menuliskan bahasa PHP di
notepad++,fungsi ini berfungsi untuk memudahkan pengetikan syntax
dengan kata tertentu sebagai pemicu/trigger dan menggantikannya dengan
menekan tombol TAB. Contoh kata g akan berubah menjadi $_GET.
2.2.5.5 Flowchart
Pengertian Flowchart memiliki banyak definisi yang diungkapkan oleh
beberapa pada ahli antara lain :
Menurut Sariadin Siallagan (2009), berpendapat bahwa Flowchart adalah
bagan atau suatu diagram alir yang mempergunakan simbol atau tanda untuk
menyelesaikan suatu masalah.
Menurut Pahlevy (2010), menyatakan bahwa Flowchart (bagan alir)
merupakan sebuah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma
dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.
Menurut Jogiyanto (2005), berpendapat bahwa Bagan alir (flowchart)
adalah bagan (chart)yang menunjukkan alir atau arus (flow) di dalam program
atau prosedur sistem secara logika.
Krismiaji (2010), Dalam bukunya berjudul Sistem Informasi dan Akutansi,
Krismiaji menyebutkan bahwa Bagan alir merupakan teknik analitis yang
digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan
logis.
Sedangkan menurut Indrajani (2011), merupakan gambaran secara grafik
dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program.
Berdasarkan pengertian flowchart diatas, dapat disimpulkan bahwa
flowchart adalah gambaran grafik yang terdiri atas simbol – simbol, aspek –
aspek, dan algoritma – algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah dari
alur program secara jelas, tapt dan logis.
12. Gambar : simbol – simbol flowchart
2.2.5.6 Model Prototyping
Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang
mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta
melakukan pengujian awal. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan
pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga
pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan di
buat.
Tujuan dari Protityping adalah mengembangkan model menjadi sistem final.
Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan
biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu
pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang
sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan
eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses
pengembangan.
Berikut ini Tahapan-tahapan Prototyping dalam pengembangan sebuah
aplikasi :
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
13. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka
langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang
langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4
dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.
14. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Untuk mendapatkan informasi serta data yang akan diperlukan, penelitian
melakukan penelitian pada Posyandu Lalolae Kecamatan Lalolae Kabupaten
Kolaka Timur.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu selama 2 (dua) bulan
yaitu pada bulan Juli s/d Agustus 2017. Dimana dalam kurun waktu itu digunakan
untuk menyusun konsep pelaksanaan penelitian, menyiapkan program dan
implementasi, dan menyusun proposal ini.
3.2 Visi, Misi, dan Motto Posyandu
3.2.1 Visi
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata diseluruh wilayah
Kccamatan Lalolae.
3.2.2 Misi
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
c. Membangun kerjasama lintas sektor dalam upaya pemerataan pelayanan
kesehatan yang bermutu diseluruh wilayah kerja puskesmas.
d. Mendorong peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan.
3.2.3 Motto
1. Senyum kepada setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan kerja Posyandu
Lalolae.
2. Salam kepada setiap yang berkunjung di Posyandu Lalolae.
3. Sapa kepada setiap pengunjung yang membutuhkan pelayanan kesehatan
di Posyandu Lalolae.
4. Sabar melayani setiap pasien dalam keadaan apapun.
5. Santun kepada setiap orang yang berkunjung ke Posyandu Lalolae.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data – data yang akan digunakan dalam membangun sistem,
maka teknik atau metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
3.3.1 Pengamatan (Observasi)
dalam pengumpulan data dengan cara pengamatan, peneliti terjun langsung ke
Posyandu Lalolae untuk mengamati manajemen kerja para Staf Posyandu Lalolae.
Pada pengamatan ini Staf Posyandu Lalolae sering mengalami kesulitan dalam
proses pencarian data dan pembuatan laporan karena proses tersebut masih
dilakukan secara manual berupa penulisan pada buku agenda sehingga
menyebabkan banyak kendala yang dialami Staf Posyandu Lalolae.
3.3.2 Wawancara (Interview)
Pada proses wawancara (interview) ini peneliti memberikan beberapa pertanyaan
mengenai permasalahan yang didapat dari proses pengamatan diatas. Dari
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan dapat disimpulkan bahwa Staf Posyandu
15. Lalolae sering mengalami kesulitan dalam proses pencarian data karena meraka
harus mencari kembali data yang telah ditulis sehingga menyulitkan pembacaan
data yang dicari apalagi datanya tersimpan pada tumpukan berkas – berkas lama,
selain itu banyaknya jumlah register juga menyebabkan sulitnya proses
pengolahan dan pengaksesan kembali data yang sama karena harus ditulis
berulang – ulang ke dalam proses pengolahan data.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dimulai dengan menganalisis sistem yang telah berjalan pada
Posyandu Lalolae, sistem tersebut adalah penginputan data ibu dan anak secara
manual menggunakan pembukuan pasien. Serta melakukan pengecekan data –
data yang ada pada posyandu tersebut. Dan dapat mengetahui letak kelebihan dan
kelemahan dari sistem yang telah diterapkan di posyandu tersebut. Sehingga dapat
menemukan masalah yang terjadi pada saat penginputan data ibu dan anak, dan
dapat memberikan suatu pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
Kegiatan analisis dilakukan untuk melihat sistem yang sudah berjalan,
melihat keadaan dari tempat penelitian, mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
sistem yang ada, serta mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam
sistem yang baru.
Didalam tahap analisis terdapat beberapa langkah – langkah yang akan
diterapkan pada proses analisis ini adalah :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah yang ada pada Posyandu Lalolae.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang diterapkan pada
Posyandu Lalolae.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem yang berjalan.
4. Report, yaitu membuatkan laporan dari hasil analisis.
3.5 Metode Pengembangan Sistem
Dalam mengembangkan sebuah sistem, penulis menggunakan sebuah metode
pengembangan sistem yaitu metode Prototyping sehingga kegiatan yang
dilakukan menjadi lebih teratur dan terstruktur.
3.6 Rancangan Sistem