SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SENI RUPA 
BERKREATIVITAS SENI KRIYA TERAPAN 
DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BENDA ALAM UNTUK 
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI RUPA BAGI SISWA 
KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 5 xxxx 
TAHUN PELAJARAN 2007/2008 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Salah satu unsur yang ikut menentukan di dalam kerberhasilan pembelajaran seni rupa 
adalah berkreasi seni kriya terapan. Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru seni 
rupa agar siswanya dapat berkreasi seni kriya terapan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran 
yang diharapkan dapat tercapai. 
Guru mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang berat dalam mengantarkan siswa-siswanya 
melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman baru. Menjadi suatu 
keharusan bagi setiap guru untuk kreatif menggali cara-cara yang dapat mendorong siswa untuk 
meningkatkan prestasi belajarnya. Seorang guru yang memiliki persiapan yang dirancang dengan 
matang, akan mempermudah dalam pencapaian prestasi belajar yang diinginkan. 
Untuk mencapai tujuan pembelajaran seni rupa siswa diharapkan mampu berkreativitas 
karya seni rupa. Salah satu langkah pelaksanaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa 
dalam pembelajaran seni rupa adalah melalui berkreativitas seni kriya terapan dengan 
memanfaatkan limbah benda alam. 
1.2 Identifikasi Masalah
Meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam berkreativitas seni kriya terapan tidaklah 
mudah. Berkreativitas dengan menggunakan media tertentu hanya akan membatasi kreasi siswa 
sehingga pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan mereka tidak berkembang di dalam 
mengekspresikan suatu bentuk karya seni kriya terapan, akibatnya hasil yang diharapkan tidak 
maksimal. Salah satu cara yang dilakukan untuk memaksimalkan kreativitas siswa dalam 
berkarya seni rupa adalah berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda 
alam, sehingga siswa leluasa untuk mengekspresikan suatu bentuk karya seni kriya terapan. 
Selanjutnya oleh peneliti, hal tersebut diangkat menjadi judul karya tulis, yaitu : “Berkreativitas 
Seni kriya terapan dengan Memanfaatkan Limbah Benda Alam untuk Meningkatkan Prestasi 
Belajar Seni Rupa bagi Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 5 Xxxxxxx Tahun pelajaran 
2007/2008”. Kemudian dari judul tulisan ini dapat ditarik beberapa keterangan sebagai berikut : 
a. Kreativitas : kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau daya cipta. 
b. Seni kriya terapan : karya seni rupa yang dibuat dengan keahlian/keterampilan tangan yang 
dapat dipakai untuk kepentingan sehari-hari. 
c. Limbah Benda Alam : sisa proses produksi dari benda-benda alam yang tidak terpakai atau 
bagian dari benda-benda alam yang yang terbuang. 
d. Prestasi Belajar : hasil yang dicapai dari proses belajar. 
1.3 Ruang Lingkup dan Rumusan Masalah 
Ruang lingkup masalah yang diulas pada karya tulis ini adalah sebatas berkreativitas seni 
kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam, sebagai media untuk mengembangkan 
gagasan-gagasan siswa di dalam mengekspresikan suatu bentuk seni kriya terapan. Selain itu, 
karya tulis ini juga dibatasi dengan asumsi-asumsi bahwa data-data yang digunakan benar 
adanya dan metode yang digunakan dianggap memadai.
Dari latar belakang permasalahan yang telah diulas di atas, maka dapat dirumuskan 
permasalahan sebagai berikut : 
1. Apakah kesungguhan berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda 
alam mengalami peningkatan? 
2. Apakah melalui penugasan membuat karya seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah 
benda alam, siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan untuk berkreativitas? 
1.4 Tujuan Penelitian 
Tujuan dari penulisan ini adalah: 
1. Untuk mengetahui kesungguhan siswa dalam berkreativitas seni kriya terapan dengan 
memanfaatkan limbah benda alam. 
2. Untuk mengetahui perkembangan kreativitas siswa di dalam berolah seni kriya terapan 
dengan memanfaatkan limbah benda alam. 
3. Untuk menginformasikan kepada guru sebagai pendidik dan pengajar agar selalu berupaya 
untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan berinteraksi langsung 
dengan alam. 
1.5 Manfaat Hasil Penelitian 
Manfaat yang diharapkan dalam tulisan ini adalah : 
1. Siswa mudah mendapatkan media kriya, hemat biaya dan menjadi lebih kreatif 
mengembangkan bentuk-bentuk seni kriya terapan. 
2. Kemampuan berkreativitas seni kriya terapan akan mengalami peningkatan. 
Guru sebagai pendidik menjadi terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas dalam usaha untuk 
selalu meningkatkan keberhasilan belajar
PTK SENI BUDAYA SMAN 115 JAKARTA 
IMPLEMENTASI MEDIA PENGAJARAN OBJEK NYATA YANG DILAKSANAKAN 
DI DALAM RUANGAN DENGAN DI LUAR RUANGAN 
TERHADAP PENINGKATAN OLAH KREATIFITAS SISWA 
PADA MENGGAMBAR BENTUK 
( Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada siswa 
SMAN 115 – Jakarta 
Kelas X ( Sepuluh ) 
Oleh : 
Nugroho , S.Pd. 
Dinas Pendidikan Menengah Tinggi Provinsi DKI Jakarta 
Suku Dinas Dikmenti Jakarta Utara 
SMAN 115 Jakarta Utara 
Jl. Rorotan X – Cilincing , Jakarta Utara 
Telp. ( 021 ) 44850555 – Email : sma115jakarta@yahoo.com 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT berkenaan dengan telah selesainya 
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini. 
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini tidak sedikit 
dukungan , dorongan , arahan serta bimbingan yang penulis terima dari berbagai pihak. 
Oleh sebab itu penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat : 
1. Ibu Dra. Yati Resmiati , MM ( Kepala SMAN 115 – Jakarta ) atas segala 
dorongan , bimbingan serta motivasi dan kepercayaan yang diberikan kepada 
penulis. 
2. Bapak Drs. Rahmanto , M.Pd. ( Guru SMA Negeri 115 –Jakarta ) atas segala 
bantuan motivasi serta bimbingannya yang diberikan kepada penulis. 
3. Rekan – rekan guru berikut staf dan karyawan SMAN 115 – Jakarta yang telah
banyak memberikan semangat dan masukkan kepada penulis 
4. Siswa – siswi SMAN 115 – Jakarta kelas X ( Sepuluh ) 4 Tahun 
Ajaran 2008 – 2009 , atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. 
5. Kakak , istri serta anak tercinta , atas segala do’a serta dukungan semangat yang 
dijalin dan tak pernah putus bagi penulis 
6. Dan kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya 
kepada penulis. 
Penulis hanya dapat mendo’akan agar apa yang telah diberikan kepada penulis akan 
mendapatkan pahala dari Allah SWT , amien, Harapan penulis semoga hasil Penetian 
Tindakan Kelas ( PTK ) ini dapat bermanfaat bagi para guru , utamanya guru mata 
pelajaran seni budaya khususnya seni rupa. Dan lebih luas lagi bagi dunia pendidikan. 
Penulis
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. LATAR BELAKANG MASALAH 
Dalam dunia pendidikan dikenal adanya beberapa media pengajaran. Media pengajaran yang 
dimaksud mempunyai tujuan akhir yakni guna mencapai peningkatan dalam proses belajar 
mengajar. 
Dunia pendidikan menempatkan para pendidik ( guru ) di dalam pemilihan media pengajaran. 
Dan adanya pemilihan media pengajaran diharapkan akan mencapai hasil yang maksimal dari 
kegiatan belajar mengajar. 
Ada beberapa media pengajaran yang dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran. 
Termasuk media pengajaran objek nyata. Berkaitan dengan media pengajaran objek nyata , 
Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) berpendapat bahwa media ini berupa objek – objek nyata dalam 
arti dapat diindera dengan seluruh panca indera. Media ini dapat berupa benda yang senyatanya, 
tiruan, atau spesimen. 
Mata pelajaran Seni Budaya , khususnya seni rupa menuntut adanya kegiatan pembelajaran yang 
bersifat praktek dengan penilaian secara psikomotor. 
Sedangkan pelaksanaan media pengajaran ini dapat dilakukan di dalam ruangan ( in door ) 
maupun di luar ruangan ( out door ). 
Dari kedua ruangan ini didapatkan perbedaan hasil akhir olah kreatifitas yang di tentukan oleh 
skor penilaian. 
Namun pada kenyataannya penilaian dengan media pengajaran objek nyata sangat jarang 
dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya , khususnya seni rupa. Dengan dalih akan 
menambah beban tugas dan membuang waktu. 
Guna mencapai hasil olah kreatifitas yang maksimal , maka guru dituntut agar lebih tepat dalam 
menentukan media pengajaran. 
Namun hal yang tak kalah penting juga adalah dikuasai atau tidaknya materi pelajaran tersebut. 
Dengan kata lain sebagai guru , ternyata ada tuntutan baginya untuk berolah kreatifitas secara 
langsung dihadapan siswa. 
Secara umum banyak siswa mengalami kesulitan untuk berolah kreatifitas pada menggambar 
bentuk. 
Kesulitan umum yang terjadi antara lain : 
- bentuk objek yang digambar tidak tepat seperti objek gambar sebenarnya. 
- proporsi objek yang digambar tidak tepat , terkadang kesan yang ditimbulkan terlalu pendek 
atau terlalu tinggi , terlalu kurus atau terlalu gemuk. 
- karakter objek yang digambar sulit membedakan bahan dasar objek gambar sebenarnya. 
Karakter objek yang berbahan dasar plastik , kadang terkesan seperti berbahan dasar tanah liat. 
Dengan kata lain permasalahan yang ada saat olah kreatifitas menggambar bentuk adalah : 
- pendekatan objek gambar melalui pengamatan masih kurang. 
- dalam menentukan proporsi , masih jauh dari yang diharapkan. 
- penentuan karakter objek gambar masih belum dapat mewakili bentuk sesungguhnya. 
Menyikapi gejala tersebut diatas , maka penulis melakukan penelitian dengan judul ” 
Implementasi media pengajaran objek nyata yang dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar 
ruangan terhadap peningkatan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk “
Daya pengamatan objek gambar merupakan unsur terpenting dalam proses olah kreatifitas 
menggambar bentuk. Namun hal ini sering sekali diabaikan dalam proses pembelajaran , 
utamanya bagi menggambar bentuk. 
Analisis masalah yang ditentukan pada penelitian ini bersumber dari permasalahan yang ada. 
Karenanya pada penelitian ini , penulis mengacu pada implementasi media pengajaran. Harapan 
yang ingin dicapai adalah peningkatan skor ( nilai ) siswa dalam menggambar bentuk yang 
dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan. 
Dengan demikian analisis masalah yang ditetapkan oleh penulis adalah : 
- hasil akhir olah kreatifitas siswa yang ditetapkan dengan penskoran pada pelaksanaan media 
pengajaran objek nyata di dalam ruangan ( in door ) terhadap materi menggambar bentuk. 
- hasil akhir olah kreatifitas siswa yang ditetapkan dengan penskoran pada pelaksanaan media 
pengajaran objek nyata di luar ruangan ( out door ) terhadap materi menggambar bentuk. 
- kendala yang timbul saat pelaksanaan keduanya. 
2. IDENTIFIKASI MASALAH 
Kesulitan umum seperti tersebut diatas , oleh penulis dijadikan identifikasi masalah , dengan 
bersandar pada pelaksanaan di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Yang menjadi identifikasi 
masalah pada penelitian ini adalah : 
a. Bagaimanakah hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan 
di dalam ruangan dengan media pengajaran objek nyata ? 
b. Bagaimanakah hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan 
di luar ruangan dengan media pengajaran objek nyata ? 
c. Adakah peningkatan hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang 
dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan ? 
3. PERUMUSAN MASALAH 
Adanya Latar Belakang Masalah , Identifikasi Masalah mendasari Perumusan Masalah. 
Perumusan Masalah merupakan batasan mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti. 
Pada penelitian ini , rumusan masalah yang dajukan penulis adalah sebagai berikut : 
a. Apakah ada peningkatan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk dengan media 
pengajaran objek nyata yang dilaksanakan di luar ruangan ( out door ) ? 
b. Sejauh mana peningkatan itu ? 
4. KEGUNAAN PENELITIAN 
Dari hasil yang diperoleh maka akan dilaksanakan penskoran guna menetapkan hasil akhir dari 
penelitian ini. 
Secara awal dapat dirumuskan manfaat penelitian ini adalah : 
a. Guna mendapatkan perhitungan skor yang pasti dari pelaksanaan olah kreatifitas siswa pada 
menggambar bentuk yang dilaksanakan 
di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ). 
b. Dari perhitungan skor tersebut akan dapat ditentukan ada atau tidaknya peningkatan kreatifitas 
siswa. 
c. Guna mengetahui faktor apa saja yang mungkin muncul pada proses olah kreatifitas siswa 
pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan 
( out door ). 
d. Sebagai acuan guna menetapkan kendala yang ada serta bagaimana mengatasi kendala
tersebut. 
e. Bagi siswa , akan lebih terbiasa bersosialisasi dengan alam sekitar. 
f. Memperkecil tingkat kejenuhan siswa dalam berolah kreatifitas , utamanya di bidang seni rupa. 
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
1. Pengertian Media Pengajaran 
Salah satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar adalah ketepatan dalam memilih media 
pengajaran. 
Karena dengan pemilihan media pengajaran yang tepat akan memperoleh hasil yang maksimal. 
Menurut Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) penggunaan media pengajaran terutama dimaksudkan 
untuk meningkatkan penyerapan arus informasi yang disampaikan ( oleh guru ) di kalangan si 
belajar. Dengan demikian , dengan pemanfaatan media itu diharapkan dapat lebih menunjang 
tercapainya tujuan yang diharapkan. Penggunaan media , di lain pihak, juga dapat meningkatkan 
motivasi siswa untuk belajar lebih baik. 
Jadi jelaslah bahwa fungsi media pengajaran sebagai upaya peningkatan daya serap arus 
informasi bagi siswa selaku peserta didik serta guna meningkatkan motivasi agar belajar lebih 
baik. 
Pada dasarnya ada beberapa ragam media pendidikan yang dapat dipilih oleh guru guna 
mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. 
Penulis mengambil ragam pendidikan objek nyata. Yang menurut Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) 
media ini berupa objek – objek nyata dalam arti dapat diindera. Media ini dapat berupa media 
yang senyatanya , tiruan , atau spesimen. 
Hasil akhir olah kreatifitas siswa merupakan penilaian psikomotor. Karena segala pencapaiannya 
sangat ditentukan oleh ketrampilan siswa itu sendiri. 
Menurut Singer ( 1972 ) bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata 
pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi – reaksi fisik dan 
ketrampilan tangan. Ketrampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam 
suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. 
Yang harus diperhatikan juga adalah pencapaian hasil akhir olah kreatifitas siswa dalam 
menggambar bentuk tidak dapat dilepaskan dari 3 ( tiga ) komponen penting yakni : pelaksanaan 
metode pengajaran yang tepat , penyediaan media pengajaran yang bersifat menunjang serta alat 
belajar yang memadai bagi siswa. 
Ketiga komponen itu mutlak harus dilaksanakan dan disediakan , mengingat kurikulum yang 
digunakan harus dikembangkan. 
Selain itu dengan dilaksanakan dan disediakannya ketiga komponen tersebut dapat dijadikan kiat 
guna memperkecil kegagalan yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar. 
Tugas guru selaku pendidik di sekolah bagi mata pelajaran seni budaya tidak boleh menghambat 
apalagi menghalangi ekspresi siswa. 
Menurut Waspada ( 1991 ) guru seni sebagai anggota dan sebagai orang yang telah memilki 
banyak pengalaman tidak boleh menekankan / memaksa idenya , semua kegiatan hendaknya 
dipergunakan sebagai alat untuk menstimulasi pertumbuhan melalui pengalaman – pengalaman 
menyusun , memilih , menilai dan lain – lain.
Lebih lanjut menurut MY Ning Yuliastuti ( 1992 ) tujuan pendidikan seni rupa adalah : a. 
Mengembangkan sensitivitas dan kreatifitas. 
b. memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi 
c. membentuk kepribadian anak supaya harmonis , sehingga dapat berpartisipasi penuh dalam 
masyarakat lingkungannya. 
2. Menggambar Bentuk 
Merupakan salah satu materi yang harus diajarkan kepada siswa. 
Menurut Soedharsono ( 1985 ) batasan dalam menggambar benda adalah : 
- Menggambar bentuk merupakan bagisan dari mata pelajaran pendidikan seni rupa yang 
termasuk jenis mata pelajaran praktek. 
- Yang dimaksud dengan menggambar bentuk adalah upaya berkarya melalui menggambar 
dengan menggunakan objek atau model benda , secara pengamatan langsung dalam pendekatan 
realistis. 
- Objek atau model benda adalah benda – benda yang tidak bernyawa ( still life ). 
Lebih rinci , Veri Apriyatno ( 2004 ) menjelaskan bahwa metode belajar menggambar dengan 
cara melihat objek bendanya secara langsung lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya 
mengandalkan memori dan imajinasi. Hal ini karena kita secara langsung merasakan keberadaan 
benda – benda tersebut dan bisa menggambarkan karakter dan proporsinya secara benar. 
3. Penilaian Hasil Belajar Psikomotor 
Hasil akhir dari unjuk karya adalah penilaian. Karena unjuk karya tergolong kegiatan praktek 
maka penilaiannya beraspek psikomotor , utamanya pada saat proses kegiatan unjuk karya serta 
hasil akhirnya. 
4. Perangkat Penilaian Psikomotor 
Dua hal penting yang perlu dilakukan oleh guru . apabila melakukan penilaian ataupun 
pengukuran tingkat hasil belajar siswa yang beraspek psikomotor. Yang pertama perlu adanya 
soal , dapat berupa lembar kerja , lembar tugas , perintah kerja , lembar eksperimen. Sedangkan 
untuk mengamati unjuk karya siswa selaku peserta didik dapat menggunakan lembar observasi 
ataupun portofolio. 
Kesemuanya ini berfungsi guna mengetahui peningkatan kreatifitas siswa secara 
berkesinambungan. 
5. Penyusunan Rancangan Penilaian 
Pada penelitian ini , penilaian hasil unjuk karya siswa disusun rancangannya sebagai berikut : 
a. Penilaian dilakukan sampai dengan 2 ( dua ) kali siklus. 
Setiap siklus aspek yang dinilai ( diberikan Skor ) meliputi : 
a.1. Proporsi objek 
a.2. Karakteristik objek yang diwakili oleh arsiran 
a.3. Ketepatan objek 
b. Pada setiap siklus akan dipaparkan kendala yang ada. 
6. Kisi – Kisi Penilaian / Penskoran 
Merupakan acuan bagi penulis guna mendapatkan hasil akhir bagi unjuk karya siswa selaku 
peserta didik. Para siswa diberikan tugas mengamati objek nyata , dari hasil pengamatan tersebut 
dilanjutkan pada olah kreatifitas berupa menggambar bentuk berdasarkan objek nyata dan hasil
pengamatan. Selama proses penugasan , penulis mengamati langsung kegiatan unjuk karya siswa 
dengan tujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh para siswa. 
Hal ini dilakukan di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ) secara 
berkesinambungan. 
Setelah proses olah kreatifitas siswa selesai , maka penulis mengadakan penilaian / penskoran 
dari masing – masing siswa pada setiap siklusnya. 
Dengan menggunakan pedoman penilaian / penskoran sebagai berikut : 
Nilai 10 – 29 kategori kurang baik sekali 
Nilai 30 – 49 kategori kurang baik 
Nilai 50 – 69 kategori sedang 
Nilai 70 – 89 kategori baik 
Nilai 90 – 100 kategori baik sekali

More Related Content

What's hot

Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiNursidiq 92
 
Kertas seminar
Kertas seminar Kertas seminar
Kertas seminar Ika Shika
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBePee NaiNs
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermayultaerma
 
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPHInteraksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPHsuhaimi zulkipli
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanMuhammad Syafrullah
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranKhusnul Kotimah
 
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiZelda Gates
 

What's hot (20)

Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
 
Kertas seminar
Kertas seminar Kertas seminar
Kertas seminar
 
Psv dan pjk
Psv dan pjkPsv dan pjk
Psv dan pjk
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Contoh ptk paud
Contoh ptk paudContoh ptk paud
Contoh ptk paud
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Bahasa inggris-kti-ku
Bahasa inggris-kti-kuBahasa inggris-kti-ku
Bahasa inggris-kti-ku
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 erma
 
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPHInteraksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
 
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iii
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
Prop.ptk rima
Prop.ptk rimaProp.ptk rima
Prop.ptk rima
 
Revisi ppt inovasi
Revisi ppt inovasiRevisi ppt inovasi
Revisi ppt inovasi
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
SDP_ TAJUK 6
SDP_ TAJUK 6SDP_ TAJUK 6
SDP_ TAJUK 6
 

Viewers also liked

M1-Film Distribution Pitch
M1-Film Distribution PitchM1-Film Distribution Pitch
M1-Film Distribution PitchConor Woods
 
презентація модуль 1
презентація модуль 1презентація модуль 1
презентація модуль 1Kate Demiraky
 
Historieta
HistorietaHistorieta
Historietashanned
 
UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3
UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3
UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3luciaya1974
 
Power point britain
Power point britainPower point britain
Power point britainluciaya1974
 
Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014
Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014
Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014André Aschieri
 
презентація на модуль 1
презентація на модуль 1 презентація на модуль 1
презентація на модуль 1 Kate Demiraky
 
Visual perception
Visual perceptionVisual perception
Visual perceptionluciaya1974
 
презентація на модуль2
презентація на модуль2презентація на модуль2
презентація на модуль2Kate Demiraky
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
A Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on Tez
A Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on TezA Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on Tez
A Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on TezGw Liu
 
Teori gestalt ppt
Teori gestalt pptTeori gestalt ppt
Teori gestalt pptRyan Advan
 

Viewers also liked (20)

M1-Film Distribution Pitch
M1-Film Distribution PitchM1-Film Distribution Pitch
M1-Film Distribution Pitch
 
question 1
question 1question 1
question 1
 
CRPTOGRAFY
CRPTOGRAFYCRPTOGRAFY
CRPTOGRAFY
 
презентація модуль 1
презентація модуль 1презентація модуль 1
презентація модуль 1
 
Historieta
HistorietaHistorieta
Historieta
 
UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3
UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3
UNIT 1. TECHNOLOGICAL OBJECTS AND SYSTEMS. EXERCISE 3
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Power point britain
Power point britainPower point britain
Power point britain
 
test
testtest
test
 
Méthode osicam
Méthode osicamMéthode osicam
Méthode osicam
 
Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014
Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014
Programme Andre Aschieri - Municipales Mouans-Sartoux 2014
 
Frases famosas
Frases famosasFrases famosas
Frases famosas
 
презентація на модуль 1
презентація на модуль 1 презентація на модуль 1
презентація на модуль 1
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
Visual perception
Visual perceptionVisual perception
Visual perception
 
презентація на модуль2
презентація на модуль2презентація на модуль2
презентація на модуль2
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
Kisah nabi nuh
Kisah nabi nuhKisah nabi nuh
Kisah nabi nuh
 
A Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on Tez
A Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on TezA Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on Tez
A Benchmark Test on Presto, Spark Sql and Hive on Tez
 
Teori gestalt ppt
Teori gestalt pptTeori gestalt ppt
Teori gestalt ppt
 

Similar to Ptk s

Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1saeful_4h13
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAuliaDewiCahyaningsi1
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)bemgusti
 
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...Alorka 114114
 
Lembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktif
Lembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktifLembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktif
Lembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktifNiko Sh
 
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09Qya Dierja
 
Ciri2 guru cemerlang
Ciri2 guru cemerlangCiri2 guru cemerlang
Ciri2 guru cemerlangMariah Inah
 
Ciri ciri pembelajaran aktif
Ciri ciri pembelajaran aktifCiri ciri pembelajaran aktif
Ciri ciri pembelajaran aktifEmir Harahap
 
Pentaksiran menilai hasil kerja multimedia
Pentaksiran menilai hasil kerja multimediaPentaksiran menilai hasil kerja multimedia
Pentaksiran menilai hasil kerja multimediamiss_bella
 
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdfLK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdfnurwahyuningsih20
 
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docxFatmawatiLaisouw
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisanRahmat Kosala
 

Similar to Ptk s (20)

Peranan guru psv
Peranan guru psvPeranan guru psv
Peranan guru psv
 
M uas
M uasM uas
M uas
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
 
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
 
Lembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktif
Lembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktifLembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktif
Lembaga sekolah yang menerapkan pembelajaran aktif
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
 
07.009 aplikasi-pakem
07.009 aplikasi-pakem07.009 aplikasi-pakem
07.009 aplikasi-pakem
 
Ciri2 guru cemerlang
Ciri2 guru cemerlangCiri2 guru cemerlang
Ciri2 guru cemerlang
 
Hbef1403
Hbef1403Hbef1403
Hbef1403
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Ciri ciri pembelajaran aktif
Ciri ciri pembelajaran aktifCiri ciri pembelajaran aktif
Ciri ciri pembelajaran aktif
 
Pentaksiran menilai hasil kerja multimedia
Pentaksiran menilai hasil kerja multimediaPentaksiran menilai hasil kerja multimedia
Pentaksiran menilai hasil kerja multimedia
 
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdfLK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
LK 3.1 Best Practices Nur Wahyu.pdf
 
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 

Ptk s

  • 1. LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SENI RUPA BERKREATIVITAS SENI KRIYA TERAPAN DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BENDA ALAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI RUPA BAGI SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 5 xxxx TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu unsur yang ikut menentukan di dalam kerberhasilan pembelajaran seni rupa adalah berkreasi seni kriya terapan. Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru seni rupa agar siswanya dapat berkreasi seni kriya terapan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Guru mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang berat dalam mengantarkan siswa-siswanya melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman baru. Menjadi suatu keharusan bagi setiap guru untuk kreatif menggali cara-cara yang dapat mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Seorang guru yang memiliki persiapan yang dirancang dengan matang, akan mempermudah dalam pencapaian prestasi belajar yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran seni rupa siswa diharapkan mampu berkreativitas karya seni rupa. Salah satu langkah pelaksanaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran seni rupa adalah melalui berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam. 1.2 Identifikasi Masalah
  • 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam berkreativitas seni kriya terapan tidaklah mudah. Berkreativitas dengan menggunakan media tertentu hanya akan membatasi kreasi siswa sehingga pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan mereka tidak berkembang di dalam mengekspresikan suatu bentuk karya seni kriya terapan, akibatnya hasil yang diharapkan tidak maksimal. Salah satu cara yang dilakukan untuk memaksimalkan kreativitas siswa dalam berkarya seni rupa adalah berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam, sehingga siswa leluasa untuk mengekspresikan suatu bentuk karya seni kriya terapan. Selanjutnya oleh peneliti, hal tersebut diangkat menjadi judul karya tulis, yaitu : “Berkreativitas Seni kriya terapan dengan Memanfaatkan Limbah Benda Alam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Seni Rupa bagi Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 5 Xxxxxxx Tahun pelajaran 2007/2008”. Kemudian dari judul tulisan ini dapat ditarik beberapa keterangan sebagai berikut : a. Kreativitas : kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau daya cipta. b. Seni kriya terapan : karya seni rupa yang dibuat dengan keahlian/keterampilan tangan yang dapat dipakai untuk kepentingan sehari-hari. c. Limbah Benda Alam : sisa proses produksi dari benda-benda alam yang tidak terpakai atau bagian dari benda-benda alam yang yang terbuang. d. Prestasi Belajar : hasil yang dicapai dari proses belajar. 1.3 Ruang Lingkup dan Rumusan Masalah Ruang lingkup masalah yang diulas pada karya tulis ini adalah sebatas berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam, sebagai media untuk mengembangkan gagasan-gagasan siswa di dalam mengekspresikan suatu bentuk seni kriya terapan. Selain itu, karya tulis ini juga dibatasi dengan asumsi-asumsi bahwa data-data yang digunakan benar adanya dan metode yang digunakan dianggap memadai.
  • 3. Dari latar belakang permasalahan yang telah diulas di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah kesungguhan berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam mengalami peningkatan? 2. Apakah melalui penugasan membuat karya seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam, siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan untuk berkreativitas? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui kesungguhan siswa dalam berkreativitas seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam. 2. Untuk mengetahui perkembangan kreativitas siswa di dalam berolah seni kriya terapan dengan memanfaatkan limbah benda alam. 3. Untuk menginformasikan kepada guru sebagai pendidik dan pengajar agar selalu berupaya untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan berinteraksi langsung dengan alam. 1.5 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam tulisan ini adalah : 1. Siswa mudah mendapatkan media kriya, hemat biaya dan menjadi lebih kreatif mengembangkan bentuk-bentuk seni kriya terapan. 2. Kemampuan berkreativitas seni kriya terapan akan mengalami peningkatan. Guru sebagai pendidik menjadi terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas dalam usaha untuk selalu meningkatkan keberhasilan belajar
  • 4. PTK SENI BUDAYA SMAN 115 JAKARTA IMPLEMENTASI MEDIA PENGAJARAN OBJEK NYATA YANG DILAKSANAKAN DI DALAM RUANGAN DENGAN DI LUAR RUANGAN TERHADAP PENINGKATAN OLAH KREATIFITAS SISWA PADA MENGGAMBAR BENTUK ( Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada siswa SMAN 115 – Jakarta Kelas X ( Sepuluh ) Oleh : Nugroho , S.Pd. Dinas Pendidikan Menengah Tinggi Provinsi DKI Jakarta Suku Dinas Dikmenti Jakarta Utara SMAN 115 Jakarta Utara Jl. Rorotan X – Cilincing , Jakarta Utara Telp. ( 021 ) 44850555 – Email : sma115jakarta@yahoo.com KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT berkenaan dengan telah selesainya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini tidak sedikit dukungan , dorongan , arahan serta bimbingan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ibu Dra. Yati Resmiati , MM ( Kepala SMAN 115 – Jakarta ) atas segala dorongan , bimbingan serta motivasi dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis. 2. Bapak Drs. Rahmanto , M.Pd. ( Guru SMA Negeri 115 –Jakarta ) atas segala bantuan motivasi serta bimbingannya yang diberikan kepada penulis. 3. Rekan – rekan guru berikut staf dan karyawan SMAN 115 – Jakarta yang telah
  • 5. banyak memberikan semangat dan masukkan kepada penulis 4. Siswa – siswi SMAN 115 – Jakarta kelas X ( Sepuluh ) 4 Tahun Ajaran 2008 – 2009 , atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. 5. Kakak , istri serta anak tercinta , atas segala do’a serta dukungan semangat yang dijalin dan tak pernah putus bagi penulis 6. Dan kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya kepada penulis. Penulis hanya dapat mendo’akan agar apa yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan pahala dari Allah SWT , amien, Harapan penulis semoga hasil Penetian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dapat bermanfaat bagi para guru , utamanya guru mata pelajaran seni budaya khususnya seni rupa. Dan lebih luas lagi bagi dunia pendidikan. Penulis
  • 6. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam dunia pendidikan dikenal adanya beberapa media pengajaran. Media pengajaran yang dimaksud mempunyai tujuan akhir yakni guna mencapai peningkatan dalam proses belajar mengajar. Dunia pendidikan menempatkan para pendidik ( guru ) di dalam pemilihan media pengajaran. Dan adanya pemilihan media pengajaran diharapkan akan mencapai hasil yang maksimal dari kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa media pengajaran yang dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran. Termasuk media pengajaran objek nyata. Berkaitan dengan media pengajaran objek nyata , Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) berpendapat bahwa media ini berupa objek – objek nyata dalam arti dapat diindera dengan seluruh panca indera. Media ini dapat berupa benda yang senyatanya, tiruan, atau spesimen. Mata pelajaran Seni Budaya , khususnya seni rupa menuntut adanya kegiatan pembelajaran yang bersifat praktek dengan penilaian secara psikomotor. Sedangkan pelaksanaan media pengajaran ini dapat dilakukan di dalam ruangan ( in door ) maupun di luar ruangan ( out door ). Dari kedua ruangan ini didapatkan perbedaan hasil akhir olah kreatifitas yang di tentukan oleh skor penilaian. Namun pada kenyataannya penilaian dengan media pengajaran objek nyata sangat jarang dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya , khususnya seni rupa. Dengan dalih akan menambah beban tugas dan membuang waktu. Guna mencapai hasil olah kreatifitas yang maksimal , maka guru dituntut agar lebih tepat dalam menentukan media pengajaran. Namun hal yang tak kalah penting juga adalah dikuasai atau tidaknya materi pelajaran tersebut. Dengan kata lain sebagai guru , ternyata ada tuntutan baginya untuk berolah kreatifitas secara langsung dihadapan siswa. Secara umum banyak siswa mengalami kesulitan untuk berolah kreatifitas pada menggambar bentuk. Kesulitan umum yang terjadi antara lain : - bentuk objek yang digambar tidak tepat seperti objek gambar sebenarnya. - proporsi objek yang digambar tidak tepat , terkadang kesan yang ditimbulkan terlalu pendek atau terlalu tinggi , terlalu kurus atau terlalu gemuk. - karakter objek yang digambar sulit membedakan bahan dasar objek gambar sebenarnya. Karakter objek yang berbahan dasar plastik , kadang terkesan seperti berbahan dasar tanah liat. Dengan kata lain permasalahan yang ada saat olah kreatifitas menggambar bentuk adalah : - pendekatan objek gambar melalui pengamatan masih kurang. - dalam menentukan proporsi , masih jauh dari yang diharapkan. - penentuan karakter objek gambar masih belum dapat mewakili bentuk sesungguhnya. Menyikapi gejala tersebut diatas , maka penulis melakukan penelitian dengan judul ” Implementasi media pengajaran objek nyata yang dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan terhadap peningkatan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk “
  • 7. Daya pengamatan objek gambar merupakan unsur terpenting dalam proses olah kreatifitas menggambar bentuk. Namun hal ini sering sekali diabaikan dalam proses pembelajaran , utamanya bagi menggambar bentuk. Analisis masalah yang ditentukan pada penelitian ini bersumber dari permasalahan yang ada. Karenanya pada penelitian ini , penulis mengacu pada implementasi media pengajaran. Harapan yang ingin dicapai adalah peningkatan skor ( nilai ) siswa dalam menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan. Dengan demikian analisis masalah yang ditetapkan oleh penulis adalah : - hasil akhir olah kreatifitas siswa yang ditetapkan dengan penskoran pada pelaksanaan media pengajaran objek nyata di dalam ruangan ( in door ) terhadap materi menggambar bentuk. - hasil akhir olah kreatifitas siswa yang ditetapkan dengan penskoran pada pelaksanaan media pengajaran objek nyata di luar ruangan ( out door ) terhadap materi menggambar bentuk. - kendala yang timbul saat pelaksanaan keduanya. 2. IDENTIFIKASI MASALAH Kesulitan umum seperti tersebut diatas , oleh penulis dijadikan identifikasi masalah , dengan bersandar pada pelaksanaan di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : a. Bagaimanakah hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan dengan media pengajaran objek nyata ? b. Bagaimanakah hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di luar ruangan dengan media pengajaran objek nyata ? c. Adakah peningkatan hasil akhir olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan dengan di luar ruangan ? 3. PERUMUSAN MASALAH Adanya Latar Belakang Masalah , Identifikasi Masalah mendasari Perumusan Masalah. Perumusan Masalah merupakan batasan mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini , rumusan masalah yang dajukan penulis adalah sebagai berikut : a. Apakah ada peningkatan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk dengan media pengajaran objek nyata yang dilaksanakan di luar ruangan ( out door ) ? b. Sejauh mana peningkatan itu ? 4. KEGUNAAN PENELITIAN Dari hasil yang diperoleh maka akan dilaksanakan penskoran guna menetapkan hasil akhir dari penelitian ini. Secara awal dapat dirumuskan manfaat penelitian ini adalah : a. Guna mendapatkan perhitungan skor yang pasti dari pelaksanaan olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ). b. Dari perhitungan skor tersebut akan dapat ditentukan ada atau tidaknya peningkatan kreatifitas siswa. c. Guna mengetahui faktor apa saja yang mungkin muncul pada proses olah kreatifitas siswa pada menggambar bentuk yang dilaksanakan di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ). d. Sebagai acuan guna menetapkan kendala yang ada serta bagaimana mengatasi kendala
  • 8. tersebut. e. Bagi siswa , akan lebih terbiasa bersosialisasi dengan alam sekitar. f. Memperkecil tingkat kejenuhan siswa dalam berolah kreatifitas , utamanya di bidang seni rupa. BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Media Pengajaran Salah satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar adalah ketepatan dalam memilih media pengajaran. Karena dengan pemilihan media pengajaran yang tepat akan memperoleh hasil yang maksimal. Menurut Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) penggunaan media pengajaran terutama dimaksudkan untuk meningkatkan penyerapan arus informasi yang disampaikan ( oleh guru ) di kalangan si belajar. Dengan demikian , dengan pemanfaatan media itu diharapkan dapat lebih menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan. Penggunaan media , di lain pihak, juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih baik. Jadi jelaslah bahwa fungsi media pengajaran sebagai upaya peningkatan daya serap arus informasi bagi siswa selaku peserta didik serta guna meningkatkan motivasi agar belajar lebih baik. Pada dasarnya ada beberapa ragam media pendidikan yang dapat dipilih oleh guru guna mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Penulis mengambil ragam pendidikan objek nyata. Yang menurut Burhan Nurgiyantoro ( 1988 ) media ini berupa objek – objek nyata dalam arti dapat diindera. Media ini dapat berupa media yang senyatanya , tiruan , atau spesimen. Hasil akhir olah kreatifitas siswa merupakan penilaian psikomotor. Karena segala pencapaiannya sangat ditentukan oleh ketrampilan siswa itu sendiri. Menurut Singer ( 1972 ) bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi – reaksi fisik dan ketrampilan tangan. Ketrampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Yang harus diperhatikan juga adalah pencapaian hasil akhir olah kreatifitas siswa dalam menggambar bentuk tidak dapat dilepaskan dari 3 ( tiga ) komponen penting yakni : pelaksanaan metode pengajaran yang tepat , penyediaan media pengajaran yang bersifat menunjang serta alat belajar yang memadai bagi siswa. Ketiga komponen itu mutlak harus dilaksanakan dan disediakan , mengingat kurikulum yang digunakan harus dikembangkan. Selain itu dengan dilaksanakan dan disediakannya ketiga komponen tersebut dapat dijadikan kiat guna memperkecil kegagalan yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tugas guru selaku pendidik di sekolah bagi mata pelajaran seni budaya tidak boleh menghambat apalagi menghalangi ekspresi siswa. Menurut Waspada ( 1991 ) guru seni sebagai anggota dan sebagai orang yang telah memilki banyak pengalaman tidak boleh menekankan / memaksa idenya , semua kegiatan hendaknya dipergunakan sebagai alat untuk menstimulasi pertumbuhan melalui pengalaman – pengalaman menyusun , memilih , menilai dan lain – lain.
  • 9. Lebih lanjut menurut MY Ning Yuliastuti ( 1992 ) tujuan pendidikan seni rupa adalah : a. Mengembangkan sensitivitas dan kreatifitas. b. memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi c. membentuk kepribadian anak supaya harmonis , sehingga dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat lingkungannya. 2. Menggambar Bentuk Merupakan salah satu materi yang harus diajarkan kepada siswa. Menurut Soedharsono ( 1985 ) batasan dalam menggambar benda adalah : - Menggambar bentuk merupakan bagisan dari mata pelajaran pendidikan seni rupa yang termasuk jenis mata pelajaran praktek. - Yang dimaksud dengan menggambar bentuk adalah upaya berkarya melalui menggambar dengan menggunakan objek atau model benda , secara pengamatan langsung dalam pendekatan realistis. - Objek atau model benda adalah benda – benda yang tidak bernyawa ( still life ). Lebih rinci , Veri Apriyatno ( 2004 ) menjelaskan bahwa metode belajar menggambar dengan cara melihat objek bendanya secara langsung lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya mengandalkan memori dan imajinasi. Hal ini karena kita secara langsung merasakan keberadaan benda – benda tersebut dan bisa menggambarkan karakter dan proporsinya secara benar. 3. Penilaian Hasil Belajar Psikomotor Hasil akhir dari unjuk karya adalah penilaian. Karena unjuk karya tergolong kegiatan praktek maka penilaiannya beraspek psikomotor , utamanya pada saat proses kegiatan unjuk karya serta hasil akhirnya. 4. Perangkat Penilaian Psikomotor Dua hal penting yang perlu dilakukan oleh guru . apabila melakukan penilaian ataupun pengukuran tingkat hasil belajar siswa yang beraspek psikomotor. Yang pertama perlu adanya soal , dapat berupa lembar kerja , lembar tugas , perintah kerja , lembar eksperimen. Sedangkan untuk mengamati unjuk karya siswa selaku peserta didik dapat menggunakan lembar observasi ataupun portofolio. Kesemuanya ini berfungsi guna mengetahui peningkatan kreatifitas siswa secara berkesinambungan. 5. Penyusunan Rancangan Penilaian Pada penelitian ini , penilaian hasil unjuk karya siswa disusun rancangannya sebagai berikut : a. Penilaian dilakukan sampai dengan 2 ( dua ) kali siklus. Setiap siklus aspek yang dinilai ( diberikan Skor ) meliputi : a.1. Proporsi objek a.2. Karakteristik objek yang diwakili oleh arsiran a.3. Ketepatan objek b. Pada setiap siklus akan dipaparkan kendala yang ada. 6. Kisi – Kisi Penilaian / Penskoran Merupakan acuan bagi penulis guna mendapatkan hasil akhir bagi unjuk karya siswa selaku peserta didik. Para siswa diberikan tugas mengamati objek nyata , dari hasil pengamatan tersebut dilanjutkan pada olah kreatifitas berupa menggambar bentuk berdasarkan objek nyata dan hasil
  • 10. pengamatan. Selama proses penugasan , penulis mengamati langsung kegiatan unjuk karya siswa dengan tujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh para siswa. Hal ini dilakukan di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ) secara berkesinambungan. Setelah proses olah kreatifitas siswa selesai , maka penulis mengadakan penilaian / penskoran dari masing – masing siswa pada setiap siklusnya. Dengan menggunakan pedoman penilaian / penskoran sebagai berikut : Nilai 10 – 29 kategori kurang baik sekali Nilai 30 – 49 kategori kurang baik Nilai 50 – 69 kategori sedang Nilai 70 – 89 kategori baik Nilai 90 – 100 kategori baik sekali