Ada tiga jenis bisnis dan industri berdasarkan aktivitasnya, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Bisnis dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan utamanya seperti manufaktur, jasa, perdagangan, pertanian, keuangan, dan sebagainya. Industri dibedakan menjadi industri ekstraktif, non-ekstraktif, fasilitatif, berat modal atau tenaga kerja, serta skala kecil, menengah, atau besar. Tujuan
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
Bisnis dan Industri Klasifikasi
1. THE CLASSIFIED OF BUSINESS AND INDUSTRY
Penyusun :
Aldi Ramdhani Fahlevi Deisti 145254003
Alfitri Rijanto 145254004
Algia Ramadhan 135254002
Bela Amalia 145254007
Ira Nurhikmah 145254017
Moch. Irza Rifaldi Adlin 145254022
Nida Kania Fauzia 145254024
Sheila Sylvia Permatasari 145254029
Abstract: This article focuses at the types of businesses. There are many types of businesses,
and because of that, businesses are classified in many ways.This article also compares
between the business and industry. Start from the definition, types of businesses and
industries, until the purposes of business and industry.
I. PENGERTIAN BISNIS
Di bawah ini terdapat beberapa pengertian bisnis menurut para ahli:
Hooper
Bisnis adalah segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada pada
berbagai bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri
dasar, processing, dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi,
perbankkan, insuransi, transportasi, dan seterusnya yang kemudian
melayani dan memasuki secara utuh (which serve and interpenetrate)
dunia bisnis secara menyeluruh.
2. Urwick dan hunt
Bisnis adalah segala perusahaan yang membuat, mendistribusikan,
ataupun menyediakan segala barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh
anggota masyarakat lainnya serta bersedia dan mampu untuk membeli
atau membayarnya.
Prof. Owen
Bisnis adalah sebuah perusahaan yang berhubungan dengan produksi
dan distribusi barang-barang untuk dijual ke pasaran ataupun
memberikan harga pada setiap jasanya.
Prof. L.R. Dicksee
Bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan untuk
memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.
William Spregal
Bisnis adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan produksi dan
penjualan barang-barang ataupun jasa dapat diklasifikasikan dalam
aktivitas-aktivitas bisnis.
Dari beberapa pengertian bisnis di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah
kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan
nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
3. II. PENGERTIAN INDUSTRI
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian
industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertian umum industri pada
hakikatnya berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi
yangtergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik
tekstil, pabrik perakit atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan.
Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam satu pasar.
Sebagai contoh, kalau dikatakan industri mobil maka yang dimaksudkan adalah sebagai
perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis, sedangkan kalau
dikatakan industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang ada
dalam pasar.
III. JENIS BISNIS
a. Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa
bentuk yang dianggap umum:
Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu
orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas
harta perusahaan.
Persekutuan
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama
mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Sama seperti
4. perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi
persekutuan komanditer dan firma.
Perseroan
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan
diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas
atas harta perusahaan.
Koperasi
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan
dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas
ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
b. Klasifikasi Bisnis
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe. Sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah
atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh
bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara
produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-
konsumen adalah distributor atau pengecer.
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
5. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-
kembali properti intelektual (intelellectual property).
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air,
dan biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,
menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
c. Berdasarkan kegiatannya bisnis dibagi menjadi tiga, yaitu:
Production (Produksi) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah
suatu bahan atau sumber-sumber yang ada agar tercipta suatu produk yang
mempunyai nilai guna yang lebih tinggi (menaikan faedahnya).
Distribution (Distribusi) adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa
tersebut diperlukan.
Consumtion (Konsumen) adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
IV. JENIS INDUSTRI
Menurut Utomo (2000), “para peneliti akuntansi sosial tertarik untuk menguji
pengungkapan sosial pada berbagai perusahaan yang memiliki perbedaan karakteristik.
Salah satu perbedaan karakteristik yang menjadi perhatian adalah tipe industri, yaitu industri
yang high profiledan low profile”.
Perusahaan yang termasuk dalam tipe industri high profile merupakan perusahaan yang
mempunyai tingkat sensitivitas tinggi terhadap lingkungan, tingkat risiko politik yang tinggi,
atau tingkat kompetisi yang kuat. Selain itu, perusahaan yang termasuk kategori high profile
umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas
operasi perusahaan memiliki potensi dan kemungkinan berhubungan dengan kepentingan
6. masyarakat luas. Industri high profile diyakini melakukan pengungkapan
pertanggungjawaban sosial yang lebih banyak daripada industri yang low profile.
Selain terdapat industry high profile dan low profile, di bawah ini terdapat jenis-jenis
industri berdasarkan kategori tertentu.
a. Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku:
Industri Ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam
sekitar.
Industri Nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain
alam sekitar.
Industri Fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya berbentuk jasa yang dijual
kepada para konsumennya.
b. Jenis industri berdasarkan besar kecil modal:
Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya
besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar
tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
c. Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya, berdasarkan SK
Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 :
Industri kimia dasar, contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, danpupuk.
Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan
bermotor, dan tekstil.
Industri kecil, contohnya seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es,
dan minyak goreng curah.
Aneka industri, contohnya seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman.
d. Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja:
Industri rumah tangga adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.
7. Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-
19 orang.
Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga
kerja berjumlah antara 20-99 orang.
Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara
100 orang atau lebih.
e. Jenis industri berdasakan pemilihan lokasi:
Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar adalah industri yang
didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan
mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke
pasar akan semakin menjadi lebih baik.
Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja adalah industri yang
berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri
tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku adalah jenis industri
yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong
biaya transportasi yang besar.
f. Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan:
Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi
pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan
barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra,
komponen elektronik, dan sebagainya.
Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
V. TUJUAN BISNIS
Tujuan bisnis suatu perusahaan dapat kita lihat dari berbagai macam kepentingan,
baik owner, pesaing, supplier, karyawan, konsumen, masyarakat umum, maupun pemerintah.
8. Pada umumnya tujuan bisnis didirikan tidak hanya profit oriented semata, namun secara
keseluruhan tujuan bisnis didirikan meliputi:
1) Profit,
2) Pengadaan barang atau jasa,
3) Kesejahteraan bagi pemilik faktor produksi dan masyarakat,
4) Full employment,
5) Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang (waktu yang lama),
6) Kemajuan dan pertumbuhan,
7) Prestise dan prestasi.
Selain ketujuh tujuan bisnis diatas, terdapat pula beberapa tujuan bisnis sebagai berikut:
Profit (keuntungan)
Seseorang atau organisasi melakukan bisnis tujuan utamanya adalah mencari
keuntungan.
Growth (pertumbuhan)
Selain mencari keuntungan, bisnis juga dilakukan bertujuan untuk menambah
pertumbuhan ekonomi.
Continuity (berkesinambungan)
Kegiatan bisnis adalah kegiatan yang berkesinambungan, maksudnya melakukan
kegiatan bisnis bertujuan untuk menyambungbisnis yang sebelumnya.
Stability (stabilitas)
Kegiatan bisnis juga bertujuan untuk menstabilkan perekonomian suatu negara.
Public Service (pelayanan umum)
Bisnis yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat, contohnya BUMN.
Will Fare (sejahtera)
Proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara
optimal untuk mensejahterakan sesuatu yang perlu di sejahterakan.bagi para
pemilik sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi dan masyarakat pada
umumnya. Para pemegang atau pemilik faktor-faktor produksi ini memperoleh
manfaat dan nilai ekonomi secara layak.
Bertitik tolak pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses
pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara optimal harus
9. dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber
daya ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Tercapainya tujuan bisnis akan bersifat langgeng (lebih bersifat jangka panjang) kalau
didukung secara inclusif tercapainya tujuan para pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis
tersebut. Misalnya pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal dan pihak-pihak
eksternal lainnya.
Dengan demikian, etika bisnis meliputi keseluruhan proses manajemen perusahaan
mengenai pengelolaan sumber daya ekonomi di mana para pemilik sumber daya ekonomi ini
sama-sama memperoleh manfaat secara ekonomi yan layak. Di samping itu, masyarakat
mendapatkan manfaat sosial yang positif dengan adanya pemberdayaan sumber daya
ekonomi tersebut. Bagi para pemilik sumber daya ekonomi tentunya manfaat tersebut diukur
dengan ukuran ekonomi dan sosial yang layak.
Bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan juga mendapat manfaat ekonomi
dan manfaat sosial dengan adanya perusahaan yang berdiri di masyarakat. Secara sistematik
kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi bagi pemilik sumber daya ekonomi harus
dilihat dari peran yang diberikan oleh masing-masing pihak pemilik secara adil dalam proses
pembentukan atau informasi nilai ekonomi yang dibentuk oleh sistem bisnis yang berlaku di
masyarakat.
Berbicara mengenai bisnis, tentu tidak jarang ditemui beberapa kebijakan dalam
bisnis. Berikut merupakan tujuan kebijakan bisnis:
1. Melindungi Usaha Kecil dan Menengah
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena
mayoritas bisnis di negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke
atas.Kebijakan ini berguna untuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai
lahan atau wilayah untuk usaha.Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan
sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunyai daya saing.
2. Melindungi Lingkungan Hidup Sekitarnya
Melakukan bisnis atau usaha di negara kita ini memiliki aturan, dan itu
diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah bertujuan untuk tidak merusak atau
memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha
tersebut. Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang di manfaatkan oleh
penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga
10. akan meminimalisasikan dampak negatif yang nantinya akan berimbas kepada
penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
3. Melindungi Konsumen
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada
konsumen.Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi.Konsumen jangan sampai
dirugikan atau dikecewakan karena mengonsumsi barang atau jasa yang di produksi
dari para pebisnis tersebut.Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang
terbaik dan pelayanannyapun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan
mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan
untuk bekerja sama kembali.
4. Pendapatan Pemerintah
Banyaknya bisnis yang beroperasi di negara kita ini tentunya juga memberikan
keuntungan bagi negara kita juga.Bisnis yang beroperasi memiliki kewajiban untuk
membayar pajak kepada pemerintah.Inilah yang sering kita sebut dengan devisa.
Semakin banyak untung atau laba yang diperoleh suatu usaha bisnis, semakin besar
pula ia harus membayar pajak negara, demikian juga sebaliknya. Devisa yang diperoleh
tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap
wilayah di negara kita ini. Namun, sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang
seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi).
Sekelompok orang berpendapat bahwa tujuan bisnis akan selalu bertentangan
dengan etika bisnis, sehingga mereka mengesampingkan etika bisnis untuk
mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. Meskipun tujuan bisnis yang paling umum
adalah mendapatkan keuntungan/ laba sebanyak-banyaknya, di satu sisi seorang
pebisnis harus tetap mengutamakan etika bisnis. Contohnya dengan CSR (Corporate
Social Responsibility), memperhatikan lingkungan eksternal dari perusahaan yang kita
jalankan seperti berhubungan baik dengan masyarakat dan menjaga kebersihan di
sekitar lingkungan perusahaan. Jangan sampai kita menimbulkan hal yang merugikan
masyarakat.
VI. TUJUAN INDUSTRI
Berikut beberapa tujuan industri :
1. Tumbuhnya industri mampu menyerap lapangan kerja Industri.
11. 2. Terolahnya potensi sumber daya alam daerah menjadi produk-produk olahan.
3. Tumbuhnya industri-industri potensial yang akan menjadi kekuatan penggerak
pertumbuhan industri.
4. Meningkatkan kemampuan teknologi dan mendukung proses alih teknologi.
5. Pemberdayaan SDM Industri.
6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sektor industri melalui pendidikan dan
pelatihan
7. Meningkatkan sumbangan sektor industri bagi perekonomian daerah
VII. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Sistem informasi saat ini sudah mengenai seluruh bagian dalam keberlangsungan hidup
manusia, baik dalam bersosialisasi maupun berbisnis. Sistem informasi memiliki peran yang
sanga besar dalam kegiatan bisnis. Di era globalisai ini menimbulkan persaingan yang cukup
tinggi untuk itu penerapan sistem informasi menjadi salah satu penentu keberhasilan
perusahaan dalam mendapatkan goal atau tujuaannya.
Penerapan sisitem informasi memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi,
mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong
pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta profitabilitas perusahaan.
Pengembangan dan pengelola sistem informasi harus mengetahui aktivitas pada setiap
divisi perusahaan, serta mengetahui alat atau sistem apa yang menunjang perusahaan. Hal ini
dimaksudkan agar sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
oleh sebab itu diperlukan keterlibatan dari setiap divisi agar mengetahui apakah yang harus
dikembangkan. Pengembangan sistem juga sering terbentur oleh sumberdaya yang dimiliki
oleh perusahaan, sehingga harus dipilih pihak yang tepat dalam melaksanakannya.
Pilihan tersebut harus dilihat dan disesuaikan dengan sumber daya perusahaan dan
kelebihan atau kekurangan yang terdapat pada pihak pengembang sistem informasi. Dalam
mengembangkan sistem informasi perusahaan dapat memilih model dalam membangun
sistem informasi, yaitu Insourcing dan Outsourcing. Setiap model memiliki keunggulan dan
kelemahannya tersendiri, sehingga tidak ada model yang lebih baik.
12. VIII. PERMASALAHAN UMUM INDUSTRI
Permasalahan Internal
a. Lemahnya prasarana dan sarana.
b. Keterbatasan berproduksi barang setengah jadi dan komponen di dalam negeri.
c. Keterbatasan industri berteknologi tinggi.
d. Kesenjangan pembangunan daerah.
e. Keterbatasan penguasaan pasar domestik.
f. Ketergantungan ekspor pada beberapa komoditi dan negara tujuan.
g. Lemahnya Penguasaan Teknologi.
h. Lingkungan Usaha yang Belum Kondusif Kepastian hukum,
i. Profesionalisme Birokrasi.
j. Perubahan Sistem Pemerintahan dari Sentralistik ke Desentralistik/Otonomi Daerah.
Permasalahan Eksternal
a. Isu dan Praktek Globalisasi dan Liberalisasi Ekonomi.
b. Isu Terorisme
c. Kesepakatan Internasional
d. Munculnya Raksasa Ekonomi Baru dan Negara-Negara yang Ekspornya Kuat
e. Arah Perkembangan Pasar Dunia
13. DAFTAR PUSTAKA
Kindangen, Henoch. 2014. “Penerapan Outsourcing dalam Sistem Informasi Bank ANZ”.
Bogor : Fakultas Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor.
Pasaribu, F.R. 2002. “Industri dan Industrialisasi”. Hlm.481-486.
Supriyono, Edi. 2009. “Strategi Aplikasi Etika Bisnis”. Prestasi Vol.5, No.2, hlm. 16.
Utomo, M. M. 2000. “Praktek Pengungkapan Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan di
Indonesia (Studi Perbandingan Antara Perusahaan-Perusahaan High Profile dan Low
Profile)”. Jakarta : Simposium Nasional Akuntansi III.
Untung, Budi. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Bisnis. http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis. (diakses tanggal 3 Oktober 2015)
Definisi dan penggolongan industri. http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-
macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.html.
(diakses tanggal 4 Oktober 2015)
Pengertian Bisnis dan Ekonomi. http://www.scribd.com/doc/24494554/Pengertian-Bisnis-
Dan-Ekonomi. (diakses tanggal 4 Oktober 2015)
Pengertian bisnis menurut para ahli. http://www.apapengertianahli.com. (diakses tanggal 3
Oktober 2015)
Tujuan Industri. http://disperindag.kalselprov.go.id/statis-6-tujuan-dan-sasaran.html. (diakses
tanggal 4 Oktober 2015)