Makalah ini membahas pentingnya membangun kampus yang madani dengan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam membangun masyarakat dan bangsa. Kampus diharapkan dapat melahirkan alumni yang kompeten dan religius serta dapat memberikan kontribusi positif bagi perbaikan negara. Hal ini dapat dicapai melalui kaderisasi mahasiswa secara bertahap dan berkelanjutan serta membangun sistem kemahasiswaan yang produktif dan berorientasi pada kepenting
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Membangun konsep kampus madani
1. “Membangun Kampus Yang Madani Chapter Awal”
MEMBANGUN KAMPUS YANG MADANI
(Makalah)
Oleh
Ahmad Al Imbron
1315051003
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
2. “Membangun Kampus Yang Madani Chapter Awal”
Nama : Ahmad Al Imbron
NPM : 1315051003
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Geofisika
MEMBANGUN KONSEP KAMPUS MADANI
Aku percaya bahwa perubahan akan banyak dipengaruhi dari kampus. Peran besar kampus tuk pembangunan. Dalam konsep quadrohelix yang diangkat oleh etzkowits. Kampus adalah inti dari dinamo sektor pemerintah swasta dan masyarakat. Sehingga perhatian terhadap suasana kampus yang “progresif dan adaptif “ terhadap perubahan bangsa sangat diperlukan.
Kampus adalah miniatur dunia nyata. Meski kampus itu sangat ideal tanpa intervensi eksternal yang berlebihan. Tetapi bisa jadi untuk latihan. Sehingga aktivis mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaannya dituntut untuk mampu merekayasa suasana kampus agar “hidup”. Dalam konsep pembangunan peradaban yang diangkat oleh revolusioner Hasan Al Banna. Ada lima tahapan perbaikan peradaban.
Perbaikan individu-keluarga-masyarakat-negara-peradaban. Konsep ini sudah terbukti berhasi di turki oleh AK partii. Kampus berperan dimana? Berperan dalam perbaikan individu dan masyarakat. Individunya mahasiswa dan masyarakat civitasnya. Individu yang baik akan melahirkan keluarga yang baik. Masyarakat yang baik akan jadi unsur perbaikan negara yang produktif.
Sehingga pada akhirnya kampus berperan dalam perbaikan empat tahap. Dan akan menunjang pembangunan peradaban. Kita berharap, kampus bisa melahirkan alumnus yang kompeten dan religius. Menjadi unsur positif perbaikan negara. Para
3. “Membangun Kampus Yang Madani Chapter Awal”
alumnus ini nantinya akan menjadi birokrat, pengusaha, sociopreneur, politisi, dll. Mereka unsur perbaikan negara.
Bagaimana caranya?
Diperlukan berbagai upaya untuk merekayasa suasana kampus. Mahasiswa yang peka keadaan bangsa. Mahasiswa perlu disadarkan bahwa ia dikampus tidak hanya untuk kuliah (hardskill). Tetapi juga softskill dan lifeskill. Softskill adalah kapasitas bersosial dan bermasyarakat. Lifeskill adalah sebuah idealisme. Perbaikan individu dilakukan dengan proses kaderisasi yang bertahap dan berkelanjutan. Secara individu dan aktif.
Kaderisasi tidak akan efektif jika hanya seadanya, pasif, dan tidak intens. Ingat kaderisasi itu bukan diklat dan seminar. Kaderisasi yang baik meliputi empat tahap yakni, pengenalan, pembentukan, pengorganisasian, dan eksekusi. Kaderisasi yang baik mengubah objek kaderisasi menjadi subjek kaderisasi. Ia mampu mentransfer nilai dan ilmu.
Kaderisasi dimulai dari membuat profil atau karakter yang diharapkan. Itulah output. Prinsip : mulai dari akhir. Berakhir di awal. Setelah buat profil kembangkan metode yang tepat. Susun materi yang sesuai. Lalu susun kurikulum kaderisasi. Bentuk kaderisasi dan pembinaan individu yang saya nilai efektif adalah mentoring. Sifatnya personal dan coaching.
Lalu untuk perbaikan masyarakat, buatlah sebuah indikator keberhasilan yang tepat. Bagaimana suasana kampus yang Anda harapkan?
Sistem kemahasiswaan yang penuh kontribusi kebangsaan. Kepanitiaan yang produktif. Suasana yang saling mengingatkan dalan kebaikan. Kita berharap mahasiswa di kampus lebih mencintai bangsa dan negara ketimbang dirinya sendiri.
Kita berharap mahasiswa tidak individualis dan hanya berpikir masa depannya saja. Tetapi bisa menempatkan diri sebagai unsur perbaikan bangsa. Kita berharap
4. “Membangun Kampus Yang Madani Chapter Awal”
mahasiswa tidak mendewakan IPK. Tetapi berlomba dalam memberi kontribusi perbaikan Negara. Kecil tapi bermanfaat. Kita berjuang agar diskursus diantara mahasiswa bukan tentang kesenangan dunia saja. Tapi banyak bobot tentag tantangan dan perbaikan negara.
Kita juga berjuang melalui berbagai kegiatan agar mahasiswa bisa menyalurkan potensinya untuk berkontribusi terhadap pembangunan. Melalui unit mahasiswa kita salurkan potensi minat dan bakat utk membuat negeri ini tersenyum. Melalui himpunan mahasiswa kita kembangkan kompetensi akademik dan keprofesian sebagai embrio solusi tantangan bangsa.
Melalui badan eksekutif kita sinergikan semua potensi yang dalam satu visi besar tentang bangsa dan negara. Kita menempatkan diri bukan sebagai beban negara. Tetapi sebagai unsur strategis perbaikan negara. Produktif, kita menempatkan organisasi kemahasiwaan sebagai awal pembangunan. Dan bekunya moral pemimpin negeri. Kita berjuang agar setiap hari wisuda, kita telah mewisuda para negarawan muda yang akan membangun negeri.
Kita berjuang dan berlatih sebagai pemimpin di kampus sebagai bekal memimpin negeri. Ini bukan tentang ambisi pribadi. Tetapi tentang ambisi besar negeri ini yang rindu menjadi negeri yang disegani di dunia. Ini bukan tentang haus kekuasaan tetapi tentang haus akan perbaikan dan keinginan berkontribusi untuk negeri. Perjuangan sebagai mahasiswa memang cukup kompleks. Mendorong sesama mahasiswa,meyakinkan mereka untuk bergerak.
Bisa jadi pada bagian yang menantang dikampus adalah meyakinkan sesama mahasiswa untuk bergerak. Memakan energi, banyak konflik. Tetapi itulah romantisme sebagai mahasiswa. Menjadi aktivis itu berat, tetapi itulah sisi perjuangannya. Mewakafkan diri untuk negara. Bayangkan sebuah suasana kampus yang setiap harinya di isi oleh kompetensi positif tentang kompetensi dan kontribusi.
5. “Membangun Kampus Yang Madani Chapter Awal”
Taman Kampus yang sore hari di isi oleh diskusi, dialektika serta mimbar bebas untuk menyuarakan kegelisahan rakyat. Papan publikasi kampus yang berisikan prestasi mahasiswa. Kegiatan sosial, Pengembangan kewirausahaan. Diskusi mahasiswa membicarakan isu terbaru dalam negeri. Tidak sekedar mengutuk negeri, tapi berbagi tentang solusi perbaikan
Kita berjuang agar mahasiswa bisa saling mengapresasi. Berlomba dalam membangun negeri. Berpikir tentang negara bukan diri. Kita berjuang agar mahasiswa yang lulus berpikir saya akan membuka lapangan kerja dimana. Bukan saya mau kerja dimana. Kita bermimpi tentang indonesia yang lebih baik. Indonesia yang beradab. Sejahtera dan adidaya. Dimulai dari kampus yang produktif. Dari kampus madani menuju indonesia yang berdaya saing
Source :
www.agussetiawan.blogspot.com
www.google.com
www.wikipedia.com
www.gefisi.blogspot.com