SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
I. AKOMODASI dan RESTO
1.1. PENGERTIAN AKOMODASI
Akomodasi adalah suatu yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan, misalnya tempat menginap atau tempat tinggal
sementara bagi orang yang bepergian. Dalam kepariwisataan
akomodasi merupakan suatu industri, jadi pengertian industri
akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata,
karena akomodasi dapat berupa suatu tempat atau kamar
dimana orang-orang / pengunjung / wisatawan dapat
beristirahat /menginap / tidur, mandi, makan dan minum
serta menikmati jasa pelayanan dan hiburan yang tersedia.
Akomodasi secara umum dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Akomodasi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan semata-mata untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Akomodasi Semi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan bukan semata-mata
untuk tujuan komersil, tetapi juga untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu).
3. Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan diopersikan semata-mata untuk
tujuan non komersil, yaitu tidak mencari keuntungan atau semata-mata untuk tujuan sosial atau
bantuan secara cuma-cuma, namun khusus untuk golongan/kalangan tertentu dan juga untuk tujuan
tertentu.
II. JENIS-JENIS AKOMODASI
2.1. AKOMODASI KOMERSIL
Akomodasi komersil adalah akomodasi yang dibangun dan dioperasikan semata-mata untuk mencari
keuntungan (profit) yang sebesar-besarnya, jenisnya antara lain :
1. Hotel, suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum (SK. Menteri perhubungan No.
PM.10/ Pw. 301/ Phb.77). Klasifikasi hotel menurut phisik (banyak atau sedikitnya jumlah kamar)
antara lain :
a) Hotel Kecil, hotel dengan 25 kamar atau kurang.
b) Hotel Sedang, hotel yang memiliki lebih dari 25 dan kurang dari 100 kamar.
c) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100 dan kurang dari 300 kamar.
d) Hotel besar, adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.
2. Motel, dalam bahasa inggris, motel, motor hotel, and motor court are designed to serve the needs
of motorists and, as a necessity, must provide facilities for car parking (private garage), car services,
and easy access from the higway.
Motel pertama kali timbul di Amerika Serikat atas dasar permintaan pasar yaitu kenyataan adanya
kebutuhan akan penginapan sementara bagi orang-orang yang bepergian dengan kendaraan sendiri
sebelum mereka melanjutkan perjalanannya kembali.
3. Hostel (Youth Hostel), adalah bentuk hotel yang disediakan bagi remaja atau pelajar dengan tarif
relatif lebih murah (youth hostel di Indonesia dikenal dengan istilah pondok wisata remaja).
4. Cotagge, sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar pantai atau danau dengan bentuk
bangunannya terpisah-pisah atau berpondok-pondok, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi pantai
atau laut.
5. Bungalow, sejenis akomodasi yang berbentuk rumah-rumah berlokasi di daerah pegunungan, yang
disewakan untuk keluarga/rombongan karyawan untuk seminar /lokakarya, dan sebagai tempat
peristirahatan padawaktu liburan.
6. Inn, sejenis akomodasi yang berlokasi di daerah peristirahatan menghubungkan dua buah kota,
menyediakan penginapan, makan dan minum, serta pelayanan umum lainnya, serta disewakan untuk
umum bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan dan singgah (beristirahat) untuk sementara
waktu (kurang dari 24 jam dan jarang sampai 2 / 3 hari).
7. Guest House, sejenis akomodasi yang dimiliki oleh perusahaan, instansi pemerintah / swasta yang
diperuntukan bagi para tamu-tamunya yang menginap dan mendapatkan fasilitas makan, minum
serta pelayanan lainnya yang disediakan secara sederhana dan gratis atau ditanggung perusahaan /
instansi yang mengundangnya, tetapi bila guest house ini dimilki oleh perusahaan swasta yang dibuka
untuk umum maka sifatnya sama dengan hotel yaitu bertujuan untuk mencari keuntungan hanya
pelayanannya yang secara sederhana.
8. Apartment House, sejenis akomodasi yang disewakan untuk ditempati sebagai rumah tinggal (
dalam jangka waktu lama ) untuk 2, 3 atau 4 keluarga secara terpisah.
9. Logement (Losmen), sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau keseluruhan bangunan
rumah untuk penginapan dengan atau tanpa makan dan minum bagi setiap orang yang datang untuk
beristirahat sementara waktu. ( saat ini kebanyakan losmen menjadi hotel melati ), dengan fasilitas
dan tarif yang lebih rendah dari hotel berbintang.
10. Floating Hotel, sejenis akomodasi yang berada di atas kapal-kapal pesiar yang menyediakan
fasilitas kamar, makan dan minum serta fasilitas pelayanan dan hiburan seperti hotel, namun
berfungsi pula sebagai alat transportasi laut.
11. Pension, sejenis akomodasi berupa hotel kecil yang menyediakan pelayanan penginapan, makan
dan minum tamu-tamunya dengan tarif relatif rendah.
12. Mansion House, sejenis akomodasi berbentuk rumah-rumah besar yang ditempati/disewakan
kepada beberapa keluarga atau satu keluarga besar, ataupun kelompok karyawan yang dita nggung
oleh suatu perusahaan.
13. Ryokan, akomodasi khas Jepang, yang memiliki sarana dan fasilitas serta pelayanan khas sesuai
dengan kebiasaan orang-orang Jepang.
14. Marina Boatel, Nautel, sejenis akomodasi yang dibangun/berada di atas sungai, danau atau laut
yang dapat berfungsi juga sebagai penambatan/bersandarnya kapal-kapal pribadi dan kapal-kapal
kecil yang melayani wisata bahari.
15. Holiday Flatlets, sejenis akomodasi yang dilengkapi dengan peralatan rumah tangga, peralatan
rekreasi, dan peralatan olahraga yang disewakan secara mingguan / pada hari-hari libur dengan
pelayanan / pemeliharaan dan pembersihan ruangan secara minimal.
16. Lodging House, sejenis rumah yang menyediakan tempat menginap untuk satu malam saja atau
untuk waktu kurang dari 1 minggu sekali datang menginap.
17. Boarding House, yaitu suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang menyediakan tempat
menginap untuk waktu singkat seperti lodging house, hanya ditambah dengan makan dan minum.
18. Condominium Hotel, suatu kompleks bangunan yang dimiliki oleh bebrapa orang pengusaha, atau
bangunan tersebut dapat dijual untuk beberapa pengusaha dengan perusahaan yang berbeda jenis
usahanya.
2.2. AKOMODASI SEMI KOMERSIL
Akomodasi semi komersial adalah akomodasi yang dibangun dan dioperasikan bukan semata-mata
untuk tujuan komersil, tetapi juga untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu), jenisnya
antara lain :
1. Graha Wisata Remaja
2. Asrama Mahasiswa/Pelajar
3. Pondok Pesantren
4. Rumah Sakit
5. Home-Stay
6. Rooming House
7. Holiday Camp
8. Camping Ground/Camping Site
9. Wisma
10. Penginapan
2.3. AKOMODASI NON KOMERSIL
Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan diopersikan semata-mata untuk tujuan
non komersil, yaitu tidak mencari keuntungan atau semata-mata untuk tujuan sosial atau bantuan
secara cuma-cuma, namun khusus untuk golongan/kalangan tertentu dan juga untuk tujuan tertentu,
jenisnya antara lain :
1. Mess (yang dimiliki instansi pemerintah/departemen)
2. Guest House (dilingkungan Istana,khusus bagi tamu negar)
3. Rumah Panti Asuhan
4. Pemondokan
5. Villa (yang dimiliki secara pribadi)
III. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKOMODASI KOMERSIL,
AKOMODASI SEMI KOMERSIL, DAN AKOMODASI NON KOMERSIL.
3. 1 Perbedaan
No Perbedaan Komersil Semi komersil Non komersil
1 Fasilitas Lengkap dan mewah Menengah ke bawah Standar
2 Tarif Mahal murah Tidak dipungut biaya
3 Number of room Diatas 50 kamar Dibawah 50 kamar Dibawah 50 kamar
4 Tamu Umum Umum dengan tujuan social Bagi kalangan
tertentu
5 Tujuan Mencari keuntungan Mencari keuntungan dan
untuk Social
Tidak mencari
keuntungan dan
bertujuan social
3. 2 Persamaan
1. Menyediakan layanan jasa untuk penginapan
2. Memiliki struktur oraganisasi
3. Sama-sama bergerak dalam bidang industri
Pengantar akomodasi dan restoran
1. 2 1. Sejarah Perkembangan Hotel Di Dunia Dan Indonesia .....................................................2
2. Perbedaan Hotel Dengan Jenis Akomodasi Lannya ..........................................................6 3.
Departmen Yang Ada Di Suatu Hotel Beserta Rincian Masing-Masing Tugasnya ........11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
2. 3. 1 TOPIK PERMASALAHAN  Sejarah perkembangan hotel di dunia dan di Indonesia 
Perbedaan antara hotel dengan jenis akomodasi lainnya  Departemen-departemen yang ada
dalam suatu hotel beserta rincian masing-masing tugas dari departemen tersebut.
3. 4. 2 PEMBAHASAN 1. SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI DUNIA DAN INDONESIA
Sejarah penginapan berkembang seiring dengan peradaban manusia sejak awal, dimulai dari
bentuk yang paling sederhana, yaitu gua, lereng, ceruk dsb. Seperti dikemukakan oleh Mr.
Robert B. Dalam bukunya Historic Hotel of the World, bahwa sejak dulu kala ada usaha
manusia dalam bentuk pembuatan ruangan berupa caves (gua) pada jalan-jalan yang dilalui
oleh rombongan unta dengan dinding yang terbuat dari lumpur sebagai tembok perlindungan
selama masa peristirahatan dalam suatu perjalanan. Jadi, semula bentuk penginapan pada
zaman dahulu yang sangat sederhana tersebut bertujuan sekedar untuk berteduh, asal
terhindar dari hujan, panas dan dingin. Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi,
dengan adanya usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel
sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha
menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk
menginap. Pada umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara
bersama-sama. Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya
menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan, karena sudah larut
malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju
maka terdapat berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk
mandi yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih
dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan uang
sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan
mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun
1790 . Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara
drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi
rumah tangga ke produksi pabrikan. Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia
usaha untuk berlomba-lomba untuk menjual hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka
lebih banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun
pada zaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal tersebut
ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga
mereka memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman
kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada
tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika
Serikat Inn tertua dibangun pada tahun 1607.
4. 5. 3 Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel
yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar. Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan
dioperasikannya Hotel City tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang
pada gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya disusul di
kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The
Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya
Perhotelan Modern. Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar
Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masing-masing, air minum di
setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia
perhotelan. Hotel inipun menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang
sangat ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri penjualan
jasa. The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan pendidikan dan
menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar
mandi dan pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut
sudah menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk
diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya
hotel-hotel baru yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya
maupun fasilitas fasilitasnya. Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup
berarti pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel- hotel kelas menengah
yang tidak begitu mewah dan mahal bagi parapengusaha atau wisatawan yang betul-betul
membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun
berkembang dengan pesatnya. Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang
berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan
lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik Statler menjadi contoh
dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun diseluruh dunia.
Industri perhotelan pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke
dua (II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu serdadu
atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam
membuka usaha baru atau yang mengungsi dan lain sebagainya. Mereka semuanya
memerlukan jasa perhotelan. Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel-
hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada.
Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar
yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para
wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau,
danau dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika,
dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya
upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa
mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya
penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel.
5. 6. 4 Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang
perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha
mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya.
Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan
pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. Perkembangan hotel di Indonesia. Pertumbuhan
usaha perhotelan di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa pereode, yaitu : a. Masa
penjajahan Belanda Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dikenal pada abad ke- 19
dan itu pun hanya terbatas di kota-kota besar yang berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia,
semarang, Surabaya, medan, dan makassar). Kemudian pada permulaan abad ke- 20
dimulailah pendirian dari beberapa hotel di daerah dan kota yang jauh dari pelabuhan
(malang, surakarta, bandung, bogor, yogyakarta, dan bukit tinggi). Adapun fungsi hotel yang
utama hanya terbatas untuk melayani tamu-tamu atau penumpang kapal yang baru datang
dari negeri Belanda serta dari Negara-negara Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya
terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia
tidak ada sama sekali. b. Masa pendudukan Jepang Berkobarnya Perang Dunia II, yang
disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan
kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama sekali. Banyak hotel-hotel yang diambil
alih oleh pemerintah Jepang, diantaranya dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang
agak bagus ditempati perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal (Heitany
Ryokan). c. Masa setelah Indonesia merdeka Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di
Indonesia berkumpul untuk menetapkan Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama
Badan Pusat Hotel Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang. Kemudian BPHN
mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No.
1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian
Perhubungan dan dalam pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan
atau lembaga HONET (Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan
tugas-tugas pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah
R. Tjipto Ruslan. Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan
benda milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi
dibubarkan.
6. 7. 5 Pada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu
organisasi yang bernama SERGANTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang
diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des Indes. Di
Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel
Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan satu-satunya
bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel
bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional.
7. 8. 6 2. PERBEDAAN HOTEL DENGAN JENIS AKOMODASI LANNYA Hotel adalah suatu
bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan
pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya
dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang
dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti
tersebut di bawah ini : a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau
keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri
Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987) b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan
memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : 1)
Jasa penginapan 2) Pelayanan makanan dan minuman 3) Pelayanan barang bawaan 4)
Pencucian pakaian 5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8) c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan
pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat
pembayaran (Lawson, 1976:27) Karakteristik Hotel Perbedaan antara hotel dengan industri
lainnya adalah : a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang
artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja
yang banyak pula. b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor
ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada. c.
Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa
pelayanannya dihasilkan.
8. 9. 7 d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa
terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya. e. Memperlakukan pelanggan
seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa
pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas
hotel tersebut. Jenis Hotel Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan
ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) : 5) Berdasarkan hal tersebut,
dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi: a.
City Hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang
bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga
sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan
fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut. b. Residential Hotel Hotel
yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah
mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang,
terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama.
Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk
seluruh anggota keluarga. c. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan
(mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel
seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur
atau bagi mereka yang ingin berekreasi. d. Motel (Motor Hotel) Hotel yang berlokasi di
pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar
lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel
ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan
dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini
menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.
9. 10. 8 Segi Jumlah Kamar Hotel Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar
yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi : a. Small Hotel: Jumlah kamar yang tersedia
maksimal sebanyak 28 kamar. b. Medium Hotel : Jumlah kamar yang disediakan antara 28-
299 kamar. c. Large Hotel : Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.
Klasifikasi Hotel Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no
22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan
menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel,
semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara
serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata. Selan ukuran dan jumlah
kamar, yang membedakan hotel dengan jenis akomodasi lain yaitu berdasarkan aspek bentuk
bangunannya seperti : 1) Losmen, adalah suatu usaha perorangan dengan menggunakan
seluruh atau sebagian dari suatu bangungan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh jasa pelayanan penginapan 2) Pondok wisata, merupakan suatu usaha
perseorangan dengan mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk penginapan bagi
setiap orang dengan memperhitungkan pembayaran harian 3) Cottage, suatu bentuk
bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas
tambahan lainnya (sepeda, perahu, dll) 4) Motel (motor hotel), suatu bentuk bangunan yang
digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamar
dan biasanya bertingkat dua (kamar di atas dan garasi di bawah). Lokasi motel biasanya
terletak diperbatasan, sebagian besar tamu membawa mobil sendiri dan adanya fasilitas lain
yang di sediakan (pom bensin dan bengkel mobil). 5) Penginapan remaja (youth hotel), suatu
usasha yang tidak bertujuan komersil, yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunan
yang khusus disediakan bagi remaja untuk memperoleh penginapan dan pelayanan lainnya 6)
Inn, merupakan pengembangan dari jenis hotel dengan penambahan fasilitas ekstra tanpa
dipungut biaya. 7) Perkemahan, suatu usaha yang berbentuk wisata dengan menyediakan
alam sebagai sarana, dengan menggunakan tenda atau caravan (kereta gandengan) sendiri
sebagai tempat menginap.
10. 11. 9 8) Health spa hotel, sebuah hotel yang menawarkan fasilitas tambahan berupa
perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu, tempat berolah raga dan kebugaran tubuh. 9)
Hostel, tempat penginapan yang murah tetapi dilengkapi dengan fasilitas layanan terbatas
untuk makanan dan minuman. 10) Marine hotel (floating hotel), bentuk penginapan yang
terdapat di daerah tepi sungai, terusan atau laut dengan cirri-ciri khususnya menggunakan
kapal laut yang berlayar dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki jumlah tamu tertentu
selama perjalanan yang telah ditentukan (cruiser, passenger ship, house boat dan aquatel) 11)
Summer hotel, sebuah hotel yang hanya beroperasi pada musim panas saja. Biasanya selain
musim panas digunakan sebagai asrama mahasiswa. 12) Airport hotel, hotel yang terletak di
satu kompleks bangunan dengan lapangan udara. 13) Suite hotel, kamarnya terdiri atas kamar
tidur, dan kamar tamu yang dipisahkan, sebagian besar ada parlornya, sebagian ada dapur
sendiri. Tamu-tamu yang menginap di suite biasanya untuk jangka waktu yang cukup lama 14)
Bed and breakfast hotel (BnB)/ hotel garni, hotel dengan jumlah kamar 20-30 kamar.
Pelayanannya secara kekeluargaan yang biasanya melayani adalah pemelik hotel tersebut 15)
Casino hotel, hotel yang memberikan tambahan utama berupa sarana perjudian 16) Holiday
village hotel, hotel yang masing-masing kamar terdiri satu bangunan dan berdiri sendiri,
biasanya berbentuk bungalowdan di dalamnya terdapat fasilitas memasak 17) Congress
hotel, hotel dengan fasilitas tempat pertemuan dan pameran yang memiliki peralatan audio
visual yang lengkap serta ruang banquette untuk beberapa orang 18) Conference center hotel,
sebuah hotel yang mengarahkan bisnisnya terhadap masalah yang ada hubungannya dengan
konferensi, konvensi, meeting dalam jumlah besar. 19) Time share hotel (condominium),
dalam satu unit terdiri dari kamar tidur, kamar tamu, kamar makan dan dapur. 20) Guest house
(boarding house, pension den famille), bentuk penginapan yang sederhana, sama dengan
wisma yang disewakan untuk umum. 21) Condominium hotel, dimiliki oleh beberapa orang
yang berbeda-beda, pengelolaannya seperti hotel 22) Private hotel, umumnya dibangun dan
digunakan oleh keluarga di daerah wisata 23) Apartotel, apartemn hotel, resident hotel,
kelompok unit akomodasi yang tergabung dalam suatu bangunan, yang umumnya bersusun
keatas 24) Marina, boutel, nautel, hotel yang terletak di sungai, danau, atau laut. Bisa dalam
bentuk bangunan permanen atau sebuah kapal diam yang beroperasi sebagai hotel.
11. 12. 10 Selain perbedaan diatas , yang membedakan juga dilihat dari jenis akomodasi itu,
karena akomodasi dapat dibagi menjadi jenis akomodasi komersil, semi komersil dan non
komersil. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKOMODASI KOMERSIL, AKOMODASI SEMI
KOMERSIL, DAN AKOMODASI NON KOMERSIL. Perbedaan Komersil Semi komersil Non
komersil Fasilitas Lengkap dan mewah Menengah kebawah Standar Tarif Mahal Murah Tidak
dipungut biaya Number of room Diatas 50/100 kamar Dibawah 50 kamar Dibawah 50 kamar
Tamu Umum Umum dengan tujuan sosial Diperuntukkan kalangan tertentu Tujuan Mencari
keuntungan untuk kepentingan individu/kelompok Mencari keuntungan untuk kepentingan
sosial Tidak mencari keuntungan dan bertujuan sosial Contoh jenis akomodasi Hotel,mansion,
cottage,bungalow, dll. Graha wisata remaja, wisma,home-stay, rumah sakit, asrama
mahasiswa/pelajar, dll. Mess, guest house, rumah panti asuhan, pemondokan
12. 13. 11 3. DEPARTMEN YANG ADA DI SUATU HOTEL BESERTA RINCIAN MASING-
MASING TUGASNYA Tugas dan Tanggung Jawab : 1. GENERAL MANAGER : a.
Bertanggung jawab terhadap operasional b. Membuat Perencanaan. c. Menciptakan budaya.
d. Menjalin komunikasi dengan perusahaan lain. e. Membuat keputusan. 2. Secretary : a.
Membuat agenda kegiatan GM. b. Menyimpulkan hasil rapat.
13. 14. 12 c. Membuat laporan hasil kegiatan. 3. Assistant Executive : a. Menjalankan perintah
yang di sampaikan oleh General Manager dan selanjutnya meneruskan kepada Manager. b.
Executive Assistant Manager, bertanggungjawab kepada General Manager. c. Menyampaikan
laporan yang dibuat oleh para Manager. d. Mengambil alih tugas General Manager apabila
sewaktu-waktu General Manager berhalangan. 4. Residence Manager : a. Mengepalai semua
manager lini pertama. b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan manager
lini pertama. c. Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap departemen. 5. Marketing
Director : a. Membuat strategi pemasaran dan penjualan. b. Bertanggung jawab atas publikasi
atau periklanan hotel. c. Memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kotrak
kerjasama kepada calon pengguna jasa hotel. d. Memastikan penjualan kamar memenuhi
target. e. Juga bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan para pelanggan.
6. Chief Enginering : a. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga peralatan dan
fasilitas hotel. b. Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharuan fasilitas dan
peralatan hotel. 7. Human Resource Departement Director (HRD Director) : a. Bertanggung
jawab terhadap semua administrasi karyawan. b. Melakukan perekrutan karyawan. c.
Membuat program pengembangan ketrampilan karyawan.
14. 15. 13 8. Front Office Manager (FO Manager) : a. Bertanggung jawab terhadap semua aktifitas
di Front Office. b. Mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel. c. Membuat
laporan kamar check in dan check out, dan reservasi. d. Menjual kamar, tugas ini antara lain
menerima pemesanan kamar, menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan
pendaftaran, dan penentuan kamar. e. Memberikan informasi tentang pelayanan hotel. f.
Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung antara bagian-bagian di hotel
menangani berbagai masalah dan keluhan tamu. g. Menyusun laporan status kamar dan
mengkoordinasikan penjualan kamar dengan bagian house keeping. h. Menyelenggarakan
pembayaran tamu. i. Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan pencatatan
data-data individu untuk kunjungan akan datang, dan menyelenggarakan arsip kartu riwayat
kunjungan tamu. j. Menangani telephone switch board, telex, dan telegram. k. Menangani
barang-barang bawaan tamu. 9. Food and Beverage Manager(F&B Manager) : a.
Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan dan minuman. b. Membuat laporan pemakaian
bahan baku / F&B cost. c. Menciptakan menu baru yang inovative. 10. Accounting Manager :
a. Bertanggung jawab atas semua pendataan atau pengadministrasian transaksi dan
keuangan. b. Membuat laporan transaksi dan keuangan hotel. c. Mengawasi dan menjaga
semua kegiatan transaksi. 11. Chief Security : a. Bertanggung jawab atas keamanan hotel. b.
Menghalau gangguan keamana dari dalam atau dari luar hotel.
15. 16. 14 12. Executive House Keeping (Executive HK): a. Bertanggung jawab atas kebersihan
dan kerapihan fasilitas hotel. b. Membersihkan dan merapikan kamar yang telah digunakan
oleh tamu sesegera mungkin setelah tamu check-out. c. Melaporkan kepada FO apabila
kamar telah siap dijual. 13. Laundry Departemen (Departemen Binatu) Tugasnya adalah :
Membantu departemen Housekeeping dalam menyediakan kebutuhan Linen (Handuk, Seprai,
Selimut) untuk kamar hotel dan seragam karyawan. 14. Training Departemen (Departemen
Pelatihan) Tugasnya adalah : Memberikan berbagai latihan bagi karyawan hotel baik yang
baru maupun yang lama. 15. Chief uniformed service Ia bertugas untuk mengawasi dan
mengatur koordinasi dan pelayanan kepentingan tamu. Selain bertanggung jawab atas
bellboy, doorman, dan doorkeeper, chief uniformed service bertanggung jawab atas
kelancaran pelayanan barang tamu dan barang yang disimpan sementara atau lama. Tugas
lain adalah pembuatan laporan harian. Tugas pokok Chief Concierge : 1. Memastikan bahwa
semua staff di bagian concierge mendapatkan training tentang hotel sistem, etiket bertelepon,
standar penampilan serta filosofi hotel. 2. Memberikan training ke staff tentang: prosedur
penanganan barang bawaan untuk tamu VIP dan rombongan,serta penanganan keluhan tamu
3. Mengimplementasikan visi dan misi perusahaan 4. Menyediakan peta kota, pengaturan
reservasi tiket pesawat dan angkutan darat serta laut, sebagai penyedia informasi tentang
aktivitas rekreasi, sosial dan keagamaan. 5. Memastikan bahwa sarana komunikasi yang
berupa papan informasi sign board) di lobby selalu benar dan akurat. 16. Deskripsi pekerjaan
Receptionist Area kerja Receptionist ialah front desk. Pekerjaan Receptionist yaitu menangani
registrasi tamu, memberikan pelayanan sebelum tamu menginap serta menangani check-out
tamu beserta pembayarannya.
16. 17. 15 Tugas pokok Receptionist/ Front Desk Agent (FDA) : 1. Menyambut tamu yang datang
di front desk dengan ramah dan sopan. 2. Melakukan pendaftaran tamu 3. Mencatat uang
deposit tamu untuk menginap 4. Menangani tamu check-out 5. Melayani penukaran mata uang
asing ke mata uang lokal 6. Memasukkan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan
harian. 7. Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staff tersebut
bertugas pada hari tersebut. 17. Deskripsi pekerjaan Guest Relations Officer Area kerja Guest
Relations Officer meliputi lobby, front office, executive lounge, kamar tamu. Pekerjaan Guest
Relations Officer yaitu mengantarkan tamu dan memberikan layanan informasi dan bantuan
keperluan tamu selama tinggal di hotel. Selain itu ia bertugas mengatur dan mengoordinasi
para guest relations officer, menyelesaikan masalah-masalah tamu, keluhan dan membantu
yang perlu informasi, tiket, tur, dan acara lainnya. Tugas pokok Guest Relations Officer : 1.
Memantau tamu VIP yang menginap, datang dan berangkat 2. Memberikan informasi tentang
hotel kepada tamu dan pengunjung 3. Beramahtamah dengan tamu langganan, tamu yang
menginap di lantai eksekutif dan VIP pada saat kedatangan 4. Beramah tamah dengan tamu
yang baru pertama kali datang & tamu yang menginap untuk jangka waktu yang lama(long
staying guest) 5. Membuat kartu ucapan selamat datang(welcome card) untuk tamu 6.
Menyambut tamu VIP di lobby 7. Mengantar tamu VIP dan menjelaskan kamar yang akan
ditempati tamu sambil membawakan kunci kamar. 18. Deskripsi pekerjaan Telepon Operator
Ringkasan pekerjaan telepon Operator yaitu Melaksanakan pengelolaan pelayanaan
telepon/faxcimille dengan berpedoman kepada kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh
manajemen. Atasan langsung telepon Operator ialah Front Office Supervisor
17. 18. 16 Tugas Pokok telepon Operator : 1. Menjawab telepon yang masuk baik dari internal
maupun external mentransfer langsung ke setiap extension yang dituju. 2. Melayani
menyambungkan telepon baik dari tamu atau dari departemen 3. Memeriksa bill telepon dan
menyerahkannya langsung ke FO Cashier 4. Menangani pelayanan ”Incoming dan
Outgoing”faxcimille dan langsung membuat bill tersebut 5. Menerima dan mendistribusikan
pesan untuk tamu dan departemen lain 6. Mencocokan print out rekening telepon tamu
dengan FO cashier pada setiap akhir shift 7. Menangani permintaan tamu kamar untuk mem-
blokir line teleponnya (incognito) 8. Menjaga hubungan baik dengan tamu, rekan kerja dan
departemen lain. 19. F.O Casier bertanggung jawab atas manager kantor depan. Ia
bertanggung jawab atas kelancaran operasional dan kelancaran dan administrasi keuangandi
kasir kantor depan. Ia bertanggung jawab atas semua laporan-laporan keuangan di kantor
depan 20. Night manager . Menangani seluruh masalah operasional di front office pada malam
hari
18. 19. 17 DAFTAR PUSTAKA “DEPARTEMEN-DEPARTEMEN DI HOTEL BESERTA
TUGASNYA”. http://schoolkkpi.blogspot.com/2014/02/departement-di-hotel.html (diakses 2
Maret 2015) “Manajemen Perhotelan” http://mphunp.blogspot.com/ (diakses 2 Maret 2015)
“Sarana Belajar Ilmu Perhotelan dan Pariwisata”.
http://ridhayanisaputra.blogspot.com/2012/11/pengantar-akomodasi-perhotelan_26.html
(diakses 2 Maret 2015) “STRUKTUR ORGANISASI HOTEL INTERNATIONAL (Manajemen
Perhotelan-02)”. http://binderengki.blogspot.com/2013/10/struktur-organisasi-hotel-
international.html (diakes 3 Maret 2015)

More Related Content

What's hot

Materi 3 pelayanan
Materi 3 pelayananMateri 3 pelayanan
Materi 3 pelayananGozali Ghozi
 
PPT hospitality hygiene sanitation
PPT hospitality hygiene sanitation PPT hospitality hygiene sanitation
PPT hospitality hygiene sanitation DiyanTari1
 
Kd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata pptKd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata pptAul Ndink
 
Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)
Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)
Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)hary hermawan
 
restaurant mise en place
restaurant mise en placerestaurant mise en place
restaurant mise en placeYeni Yulianti
 
GASTRONOMI YOGYAKARTA.pptx
GASTRONOMI YOGYAKARTA.pptxGASTRONOMI YOGYAKARTA.pptx
GASTRONOMI YOGYAKARTA.pptxEdwinKusuma9
 
Table set up (yeni yulianti)
Table set up (yeni yulianti)Table set up (yeni yulianti)
Table set up (yeni yulianti)Yeni Yulianti
 
Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran Agung Paramita
 
Bagaimana Membuka Restoran.
Bagaimana Membuka Restoran.Bagaimana Membuka Restoran.
Bagaimana Membuka Restoran.Nur Agustinus
 
Ruang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotelRuang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotelArdhie Febrianto
 
Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )
Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )
Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )michele yoana
 
Materi 2 restaurant
Materi 2 restaurantMateri 2 restaurant
Materi 2 restaurantGozali Ghozi
 

What's hot (20)

Materi 3 pelayanan
Materi 3 pelayananMateri 3 pelayanan
Materi 3 pelayanan
 
PPT hospitality hygiene sanitation
PPT hospitality hygiene sanitation PPT hospitality hygiene sanitation
PPT hospitality hygiene sanitation
 
Kd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata pptKd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata ppt
 
Room Service
Room ServiceRoom Service
Room Service
 
Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)
Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)
Pengantar Hospitality: definisi dan konsep hospitality (tourism)
 
Ppt hotel
Ppt hotelPpt hotel
Ppt hotel
 
restaurant mise en place
restaurant mise en placerestaurant mise en place
restaurant mise en place
 
Menu planning
Menu planningMenu planning
Menu planning
 
Materi 4 menu
Materi 4 menuMateri 4 menu
Materi 4 menu
 
GASTRONOMI YOGYAKARTA.pptx
GASTRONOMI YOGYAKARTA.pptxGASTRONOMI YOGYAKARTA.pptx
GASTRONOMI YOGYAKARTA.pptx
 
Table set up (yeni yulianti)
Table set up (yeni yulianti)Table set up (yeni yulianti)
Table set up (yeni yulianti)
 
Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran Pengantar akomodasi dan restoran
Pengantar akomodasi dan restoran
 
Bagaimana Membuka Restoran.
Bagaimana Membuka Restoran.Bagaimana Membuka Restoran.
Bagaimana Membuka Restoran.
 
Ruang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotelRuang lingkup dan sejarah hotel
Ruang lingkup dan sejarah hotel
 
Etika profesi hotel
Etika profesi hotelEtika profesi hotel
Etika profesi hotel
 
Training class waiter
Training class waiterTraining class waiter
Training class waiter
 
Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )
Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )
Klasifikasi MENU Kontinental ( Appetizer, Main Course, Dessert )
 
1. perencanaan menu
1. perencanaan menu1. perencanaan menu
1. perencanaan menu
 
POWER POINT
POWER POINTPOWER POINT
POWER POINT
 
Materi 2 restaurant
Materi 2 restaurantMateri 2 restaurant
Materi 2 restaurant
 

Similar to Hotel Akomodasi

Similar to Hotel Akomodasi (7)

Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
Akomodasi dan Katering (Tourism Module)Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
 
Modul 6
Modul 6Modul 6
Modul 6
 
Hotel and cruise knowledge and their explanation
Hotel and cruise knowledge and their explanationHotel and cruise knowledge and their explanation
Hotel and cruise knowledge and their explanation
 
Hotel
HotelHotel
Hotel
 
6ik,
6ik,6ik,
6ik,
 
pengenalan hospitaliti
pengenalan hospitalitipengenalan hospitaliti
pengenalan hospitaliti
 
Hotel umum
Hotel umumHotel umum
Hotel umum
 

Hotel Akomodasi

  • 1. I. AKOMODASI dan RESTO 1.1. PENGERTIAN AKOMODASI Akomodasi adalah suatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian. Dalam kepariwisataan akomodasi merupakan suatu industri, jadi pengertian industri akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata, karena akomodasi dapat berupa suatu tempat atau kamar dimana orang-orang / pengunjung / wisatawan dapat beristirahat /menginap / tidur, mandi, makan dan minum serta menikmati jasa pelayanan dan hiburan yang tersedia. Akomodasi secara umum dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Akomodasi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan semata-mata untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. 2. Akomodasi Semi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil, tetapi juga untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu). 3. Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan diopersikan semata-mata untuk tujuan non komersil, yaitu tidak mencari keuntungan atau semata-mata untuk tujuan sosial atau bantuan secara cuma-cuma, namun khusus untuk golongan/kalangan tertentu dan juga untuk tujuan tertentu. II. JENIS-JENIS AKOMODASI 2.1. AKOMODASI KOMERSIL Akomodasi komersil adalah akomodasi yang dibangun dan dioperasikan semata-mata untuk mencari keuntungan (profit) yang sebesar-besarnya, jenisnya antara lain : 1. Hotel, suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum (SK. Menteri perhubungan No. PM.10/ Pw. 301/ Phb.77). Klasifikasi hotel menurut phisik (banyak atau sedikitnya jumlah kamar) antara lain : a) Hotel Kecil, hotel dengan 25 kamar atau kurang. b) Hotel Sedang, hotel yang memiliki lebih dari 25 dan kurang dari 100 kamar. c) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100 dan kurang dari 300 kamar.
  • 2. d) Hotel besar, adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar. 2. Motel, dalam bahasa inggris, motel, motor hotel, and motor court are designed to serve the needs of motorists and, as a necessity, must provide facilities for car parking (private garage), car services, and easy access from the higway. Motel pertama kali timbul di Amerika Serikat atas dasar permintaan pasar yaitu kenyataan adanya kebutuhan akan penginapan sementara bagi orang-orang yang bepergian dengan kendaraan sendiri sebelum mereka melanjutkan perjalanannya kembali. 3. Hostel (Youth Hostel), adalah bentuk hotel yang disediakan bagi remaja atau pelajar dengan tarif relatif lebih murah (youth hostel di Indonesia dikenal dengan istilah pondok wisata remaja). 4. Cotagge, sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar pantai atau danau dengan bentuk bangunannya terpisah-pisah atau berpondok-pondok, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi pantai atau laut. 5. Bungalow, sejenis akomodasi yang berbentuk rumah-rumah berlokasi di daerah pegunungan, yang disewakan untuk keluarga/rombongan karyawan untuk seminar /lokakarya, dan sebagai tempat peristirahatan padawaktu liburan. 6. Inn, sejenis akomodasi yang berlokasi di daerah peristirahatan menghubungkan dua buah kota, menyediakan penginapan, makan dan minum, serta pelayanan umum lainnya, serta disewakan untuk umum bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan dan singgah (beristirahat) untuk sementara waktu (kurang dari 24 jam dan jarang sampai 2 / 3 hari). 7. Guest House, sejenis akomodasi yang dimiliki oleh perusahaan, instansi pemerintah / swasta yang diperuntukan bagi para tamu-tamunya yang menginap dan mendapatkan fasilitas makan, minum serta pelayanan lainnya yang disediakan secara sederhana dan gratis atau ditanggung perusahaan / instansi yang mengundangnya, tetapi bila guest house ini dimilki oleh perusahaan swasta yang dibuka untuk umum maka sifatnya sama dengan hotel yaitu bertujuan untuk mencari keuntungan hanya pelayanannya yang secara sederhana. 8. Apartment House, sejenis akomodasi yang disewakan untuk ditempati sebagai rumah tinggal ( dalam jangka waktu lama ) untuk 2, 3 atau 4 keluarga secara terpisah. 9. Logement (Losmen), sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau keseluruhan bangunan rumah untuk penginapan dengan atau tanpa makan dan minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu. ( saat ini kebanyakan losmen menjadi hotel melati ), dengan fasilitas dan tarif yang lebih rendah dari hotel berbintang.
  • 3. 10. Floating Hotel, sejenis akomodasi yang berada di atas kapal-kapal pesiar yang menyediakan fasilitas kamar, makan dan minum serta fasilitas pelayanan dan hiburan seperti hotel, namun berfungsi pula sebagai alat transportasi laut. 11. Pension, sejenis akomodasi berupa hotel kecil yang menyediakan pelayanan penginapan, makan dan minum tamu-tamunya dengan tarif relatif rendah. 12. Mansion House, sejenis akomodasi berbentuk rumah-rumah besar yang ditempati/disewakan kepada beberapa keluarga atau satu keluarga besar, ataupun kelompok karyawan yang dita nggung oleh suatu perusahaan. 13. Ryokan, akomodasi khas Jepang, yang memiliki sarana dan fasilitas serta pelayanan khas sesuai dengan kebiasaan orang-orang Jepang. 14. Marina Boatel, Nautel, sejenis akomodasi yang dibangun/berada di atas sungai, danau atau laut yang dapat berfungsi juga sebagai penambatan/bersandarnya kapal-kapal pribadi dan kapal-kapal kecil yang melayani wisata bahari. 15. Holiday Flatlets, sejenis akomodasi yang dilengkapi dengan peralatan rumah tangga, peralatan rekreasi, dan peralatan olahraga yang disewakan secara mingguan / pada hari-hari libur dengan pelayanan / pemeliharaan dan pembersihan ruangan secara minimal. 16. Lodging House, sejenis rumah yang menyediakan tempat menginap untuk satu malam saja atau untuk waktu kurang dari 1 minggu sekali datang menginap. 17. Boarding House, yaitu suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang menyediakan tempat menginap untuk waktu singkat seperti lodging house, hanya ditambah dengan makan dan minum. 18. Condominium Hotel, suatu kompleks bangunan yang dimiliki oleh bebrapa orang pengusaha, atau bangunan tersebut dapat dijual untuk beberapa pengusaha dengan perusahaan yang berbeda jenis usahanya. 2.2. AKOMODASI SEMI KOMERSIL Akomodasi semi komersial adalah akomodasi yang dibangun dan dioperasikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil, tetapi juga untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu), jenisnya antara lain : 1. Graha Wisata Remaja 2. Asrama Mahasiswa/Pelajar 3. Pondok Pesantren 4. Rumah Sakit 5. Home-Stay 6. Rooming House 7. Holiday Camp 8. Camping Ground/Camping Site
  • 4. 9. Wisma 10. Penginapan 2.3. AKOMODASI NON KOMERSIL Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan diopersikan semata-mata untuk tujuan non komersil, yaitu tidak mencari keuntungan atau semata-mata untuk tujuan sosial atau bantuan secara cuma-cuma, namun khusus untuk golongan/kalangan tertentu dan juga untuk tujuan tertentu, jenisnya antara lain : 1. Mess (yang dimiliki instansi pemerintah/departemen) 2. Guest House (dilingkungan Istana,khusus bagi tamu negar) 3. Rumah Panti Asuhan 4. Pemondokan 5. Villa (yang dimiliki secara pribadi) III. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKOMODASI KOMERSIL, AKOMODASI SEMI KOMERSIL, DAN AKOMODASI NON KOMERSIL. 3. 1 Perbedaan No Perbedaan Komersil Semi komersil Non komersil 1 Fasilitas Lengkap dan mewah Menengah ke bawah Standar 2 Tarif Mahal murah Tidak dipungut biaya 3 Number of room Diatas 50 kamar Dibawah 50 kamar Dibawah 50 kamar 4 Tamu Umum Umum dengan tujuan social Bagi kalangan tertentu 5 Tujuan Mencari keuntungan Mencari keuntungan dan untuk Social Tidak mencari keuntungan dan bertujuan social 3. 2 Persamaan 1. Menyediakan layanan jasa untuk penginapan 2. Memiliki struktur oraganisasi 3. Sama-sama bergerak dalam bidang industri Pengantar akomodasi dan restoran 1. 2 1. Sejarah Perkembangan Hotel Di Dunia Dan Indonesia .....................................................2 2. Perbedaan Hotel Dengan Jenis Akomodasi Lannya ..........................................................6 3. Departmen Yang Ada Di Suatu Hotel Beserta Rincian Masing-Masing Tugasnya ........11 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
  • 5. 2. 3. 1 TOPIK PERMASALAHAN  Sejarah perkembangan hotel di dunia dan di Indonesia  Perbedaan antara hotel dengan jenis akomodasi lainnya  Departemen-departemen yang ada dalam suatu hotel beserta rincian masing-masing tugas dari departemen tersebut. 3. 4. 2 PEMBAHASAN 1. SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI DUNIA DAN INDONESIA Sejarah penginapan berkembang seiring dengan peradaban manusia sejak awal, dimulai dari bentuk yang paling sederhana, yaitu gua, lereng, ceruk dsb. Seperti dikemukakan oleh Mr. Robert B. Dalam bukunya Historic Hotel of the World, bahwa sejak dulu kala ada usaha manusia dalam bentuk pembuatan ruangan berupa caves (gua) pada jalan-jalan yang dilalui oleh rombongan unta dengan dinding yang terbuat dari lumpur sebagai tembok perlindungan selama masa peristirahatan dalam suatu perjalanan. Jadi, semula bentuk penginapan pada zaman dahulu yang sangat sederhana tersebut bertujuan sekedar untuk berteduh, asal terhindar dari hujan, panas dan dingin. Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama. Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 . Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan. Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlomba-lomba untuk menjual hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka lebih banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun pada zaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun pada tahun 1607. 4. 5. 3 Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar. Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan Modern. Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masing-masing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri penjualan jasa. The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut sudah menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya
  • 6. maupun fasilitas fasilitasnya. Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup berarti pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel- hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi parapengusaha atau wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun berkembang dengan pesatnya. Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun diseluruh dunia. Industri perhotelan pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua (II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi dan lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan. Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel- hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau, danau dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel. 5. 6. 4 Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. Perkembangan hotel di Indonesia. Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa pereode, yaitu : a. Masa penjajahan Belanda Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dikenal pada abad ke- 19 dan itu pun hanya terbatas di kota-kota besar yang berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia, semarang, Surabaya, medan, dan makassar). Kemudian pada permulaan abad ke- 20 dimulailah pendirian dari beberapa hotel di daerah dan kota yang jauh dari pelabuhan (malang, surakarta, bandung, bogor, yogyakarta, dan bukit tinggi). Adapun fungsi hotel yang utama hanya terbatas untuk melayani tamu-tamu atau penumpang kapal yang baru datang dari negeri Belanda serta dari Negara-negara Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia tidak ada sama sekali. b. Masa pendudukan Jepang Berkobarnya Perang Dunia II, yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama sekali. Banyak hotel-hotel yang diambil alih oleh pemerintah Jepang, diantaranya dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang agak bagus ditempati perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal (Heitany Ryokan). c. Masa setelah Indonesia merdeka Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk menetapkan Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama Badan Pusat Hotel Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang. Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET (Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah R. Tjipto Ruslan. Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi dibubarkan.
  • 7. 6. 7. 5 Pada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi yang bernama SERGANTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des Indes. Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional. 7. 8. 6 2. PERBEDAAN HOTEL DENGAN JENIS AKOMODASI LANNYA Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini : a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987) b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : 1) Jasa penginapan 2) Pelayanan makanan dan minuman 3) Pelayanan barang bawaan 4) Pencucian pakaian 5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. (Endar Sri,1996:8) c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27) Karakteristik Hotel Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah : a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula. b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada. c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan. 8. 9. 7 d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya. e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut. Jenis Hotel Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) : 5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi: a. City Hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut. b. Residential Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga. c. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi. d. Motel (Motor Hotel) Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.
  • 8. 9. 10. 8 Segi Jumlah Kamar Hotel Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi : a. Small Hotel: Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar. b. Medium Hotel : Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar. c. Large Hotel : Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar. Klasifikasi Hotel Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata. Selan ukuran dan jumlah kamar, yang membedakan hotel dengan jenis akomodasi lain yaitu berdasarkan aspek bentuk bangunannya seperti : 1) Losmen, adalah suatu usaha perorangan dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangungan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan 2) Pondok wisata, merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk penginapan bagi setiap orang dengan memperhitungkan pembayaran harian 3) Cottage, suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya (sepeda, perahu, dll) 4) Motel (motor hotel), suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamar dan biasanya bertingkat dua (kamar di atas dan garasi di bawah). Lokasi motel biasanya terletak diperbatasan, sebagian besar tamu membawa mobil sendiri dan adanya fasilitas lain yang di sediakan (pom bensin dan bengkel mobil). 5) Penginapan remaja (youth hotel), suatu usasha yang tidak bertujuan komersil, yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunan yang khusus disediakan bagi remaja untuk memperoleh penginapan dan pelayanan lainnya 6) Inn, merupakan pengembangan dari jenis hotel dengan penambahan fasilitas ekstra tanpa dipungut biaya. 7) Perkemahan, suatu usaha yang berbentuk wisata dengan menyediakan alam sebagai sarana, dengan menggunakan tenda atau caravan (kereta gandengan) sendiri sebagai tempat menginap. 10. 11. 9 8) Health spa hotel, sebuah hotel yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu, tempat berolah raga dan kebugaran tubuh. 9) Hostel, tempat penginapan yang murah tetapi dilengkapi dengan fasilitas layanan terbatas untuk makanan dan minuman. 10) Marine hotel (floating hotel), bentuk penginapan yang terdapat di daerah tepi sungai, terusan atau laut dengan cirri-ciri khususnya menggunakan kapal laut yang berlayar dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan yang telah ditentukan (cruiser, passenger ship, house boat dan aquatel) 11) Summer hotel, sebuah hotel yang hanya beroperasi pada musim panas saja. Biasanya selain musim panas digunakan sebagai asrama mahasiswa. 12) Airport hotel, hotel yang terletak di satu kompleks bangunan dengan lapangan udara. 13) Suite hotel, kamarnya terdiri atas kamar tidur, dan kamar tamu yang dipisahkan, sebagian besar ada parlornya, sebagian ada dapur sendiri. Tamu-tamu yang menginap di suite biasanya untuk jangka waktu yang cukup lama 14) Bed and breakfast hotel (BnB)/ hotel garni, hotel dengan jumlah kamar 20-30 kamar. Pelayanannya secara kekeluargaan yang biasanya melayani adalah pemelik hotel tersebut 15) Casino hotel, hotel yang memberikan tambahan utama berupa sarana perjudian 16) Holiday village hotel, hotel yang masing-masing kamar terdiri satu bangunan dan berdiri sendiri, biasanya berbentuk bungalowdan di dalamnya terdapat fasilitas memasak 17) Congress hotel, hotel dengan fasilitas tempat pertemuan dan pameran yang memiliki peralatan audio visual yang lengkap serta ruang banquette untuk beberapa orang 18) Conference center hotel, sebuah hotel yang mengarahkan bisnisnya terhadap masalah yang ada hubungannya dengan konferensi, konvensi, meeting dalam jumlah besar. 19) Time share hotel (condominium), dalam satu unit terdiri dari kamar tidur, kamar tamu, kamar makan dan dapur. 20) Guest house (boarding house, pension den famille), bentuk penginapan yang sederhana, sama dengan wisma yang disewakan untuk umum. 21) Condominium hotel, dimiliki oleh beberapa orang yang berbeda-beda, pengelolaannya seperti hotel 22) Private hotel, umumnya dibangun dan digunakan oleh keluarga di daerah wisata 23) Apartotel, apartemn hotel, resident hotel,
  • 9. kelompok unit akomodasi yang tergabung dalam suatu bangunan, yang umumnya bersusun keatas 24) Marina, boutel, nautel, hotel yang terletak di sungai, danau, atau laut. Bisa dalam bentuk bangunan permanen atau sebuah kapal diam yang beroperasi sebagai hotel. 11. 12. 10 Selain perbedaan diatas , yang membedakan juga dilihat dari jenis akomodasi itu, karena akomodasi dapat dibagi menjadi jenis akomodasi komersil, semi komersil dan non komersil. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKOMODASI KOMERSIL, AKOMODASI SEMI KOMERSIL, DAN AKOMODASI NON KOMERSIL. Perbedaan Komersil Semi komersil Non komersil Fasilitas Lengkap dan mewah Menengah kebawah Standar Tarif Mahal Murah Tidak dipungut biaya Number of room Diatas 50/100 kamar Dibawah 50 kamar Dibawah 50 kamar Tamu Umum Umum dengan tujuan sosial Diperuntukkan kalangan tertentu Tujuan Mencari keuntungan untuk kepentingan individu/kelompok Mencari keuntungan untuk kepentingan sosial Tidak mencari keuntungan dan bertujuan sosial Contoh jenis akomodasi Hotel,mansion, cottage,bungalow, dll. Graha wisata remaja, wisma,home-stay, rumah sakit, asrama mahasiswa/pelajar, dll. Mess, guest house, rumah panti asuhan, pemondokan 12. 13. 11 3. DEPARTMEN YANG ADA DI SUATU HOTEL BESERTA RINCIAN MASING- MASING TUGASNYA Tugas dan Tanggung Jawab : 1. GENERAL MANAGER : a. Bertanggung jawab terhadap operasional b. Membuat Perencanaan. c. Menciptakan budaya. d. Menjalin komunikasi dengan perusahaan lain. e. Membuat keputusan. 2. Secretary : a. Membuat agenda kegiatan GM. b. Menyimpulkan hasil rapat. 13. 14. 12 c. Membuat laporan hasil kegiatan. 3. Assistant Executive : a. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Manager dan selanjutnya meneruskan kepada Manager. b. Executive Assistant Manager, bertanggungjawab kepada General Manager. c. Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager. d. Mengambil alih tugas General Manager apabila sewaktu-waktu General Manager berhalangan. 4. Residence Manager : a. Mengepalai semua manager lini pertama. b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan manager lini pertama. c. Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap departemen. 5. Marketing Director : a. Membuat strategi pemasaran dan penjualan. b. Bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan hotel. c. Memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kotrak kerjasama kepada calon pengguna jasa hotel. d. Memastikan penjualan kamar memenuhi target. e. Juga bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan para pelanggan. 6. Chief Enginering : a. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga peralatan dan fasilitas hotel. b. Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharuan fasilitas dan peralatan hotel. 7. Human Resource Departement Director (HRD Director) : a. Bertanggung jawab terhadap semua administrasi karyawan. b. Melakukan perekrutan karyawan. c. Membuat program pengembangan ketrampilan karyawan. 14. 15. 13 8. Front Office Manager (FO Manager) : a. Bertanggung jawab terhadap semua aktifitas di Front Office. b. Mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel. c. Membuat laporan kamar check in dan check out, dan reservasi. d. Menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan kamar, menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan pendaftaran, dan penentuan kamar. e. Memberikan informasi tentang pelayanan hotel. f. Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung antara bagian-bagian di hotel menangani berbagai masalah dan keluhan tamu. g. Menyusun laporan status kamar dan mengkoordinasikan penjualan kamar dengan bagian house keeping. h. Menyelenggarakan pembayaran tamu. i. Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan pencatatan data-data individu untuk kunjungan akan datang, dan menyelenggarakan arsip kartu riwayat kunjungan tamu. j. Menangani telephone switch board, telex, dan telegram. k. Menangani barang-barang bawaan tamu. 9. Food and Beverage Manager(F&B Manager) : a. Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan dan minuman. b. Membuat laporan pemakaian bahan baku / F&B cost. c. Menciptakan menu baru yang inovative. 10. Accounting Manager : a. Bertanggung jawab atas semua pendataan atau pengadministrasian transaksi dan keuangan. b. Membuat laporan transaksi dan keuangan hotel. c. Mengawasi dan menjaga semua kegiatan transaksi. 11. Chief Security : a. Bertanggung jawab atas keamanan hotel. b. Menghalau gangguan keamana dari dalam atau dari luar hotel.
  • 10. 15. 16. 14 12. Executive House Keeping (Executive HK): a. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan fasilitas hotel. b. Membersihkan dan merapikan kamar yang telah digunakan oleh tamu sesegera mungkin setelah tamu check-out. c. Melaporkan kepada FO apabila kamar telah siap dijual. 13. Laundry Departemen (Departemen Binatu) Tugasnya adalah : Membantu departemen Housekeeping dalam menyediakan kebutuhan Linen (Handuk, Seprai, Selimut) untuk kamar hotel dan seragam karyawan. 14. Training Departemen (Departemen Pelatihan) Tugasnya adalah : Memberikan berbagai latihan bagi karyawan hotel baik yang baru maupun yang lama. 15. Chief uniformed service Ia bertugas untuk mengawasi dan mengatur koordinasi dan pelayanan kepentingan tamu. Selain bertanggung jawab atas bellboy, doorman, dan doorkeeper, chief uniformed service bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan barang tamu dan barang yang disimpan sementara atau lama. Tugas lain adalah pembuatan laporan harian. Tugas pokok Chief Concierge : 1. Memastikan bahwa semua staff di bagian concierge mendapatkan training tentang hotel sistem, etiket bertelepon, standar penampilan serta filosofi hotel. 2. Memberikan training ke staff tentang: prosedur penanganan barang bawaan untuk tamu VIP dan rombongan,serta penanganan keluhan tamu 3. Mengimplementasikan visi dan misi perusahaan 4. Menyediakan peta kota, pengaturan reservasi tiket pesawat dan angkutan darat serta laut, sebagai penyedia informasi tentang aktivitas rekreasi, sosial dan keagamaan. 5. Memastikan bahwa sarana komunikasi yang berupa papan informasi sign board) di lobby selalu benar dan akurat. 16. Deskripsi pekerjaan Receptionist Area kerja Receptionist ialah front desk. Pekerjaan Receptionist yaitu menangani registrasi tamu, memberikan pelayanan sebelum tamu menginap serta menangani check-out tamu beserta pembayarannya. 16. 17. 15 Tugas pokok Receptionist/ Front Desk Agent (FDA) : 1. Menyambut tamu yang datang di front desk dengan ramah dan sopan. 2. Melakukan pendaftaran tamu 3. Mencatat uang deposit tamu untuk menginap 4. Menangani tamu check-out 5. Melayani penukaran mata uang asing ke mata uang lokal 6. Memasukkan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan harian. 7. Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staff tersebut bertugas pada hari tersebut. 17. Deskripsi pekerjaan Guest Relations Officer Area kerja Guest Relations Officer meliputi lobby, front office, executive lounge, kamar tamu. Pekerjaan Guest Relations Officer yaitu mengantarkan tamu dan memberikan layanan informasi dan bantuan keperluan tamu selama tinggal di hotel. Selain itu ia bertugas mengatur dan mengoordinasi para guest relations officer, menyelesaikan masalah-masalah tamu, keluhan dan membantu yang perlu informasi, tiket, tur, dan acara lainnya. Tugas pokok Guest Relations Officer : 1. Memantau tamu VIP yang menginap, datang dan berangkat 2. Memberikan informasi tentang hotel kepada tamu dan pengunjung 3. Beramahtamah dengan tamu langganan, tamu yang menginap di lantai eksekutif dan VIP pada saat kedatangan 4. Beramah tamah dengan tamu yang baru pertama kali datang & tamu yang menginap untuk jangka waktu yang lama(long staying guest) 5. Membuat kartu ucapan selamat datang(welcome card) untuk tamu 6. Menyambut tamu VIP di lobby 7. Mengantar tamu VIP dan menjelaskan kamar yang akan ditempati tamu sambil membawakan kunci kamar. 18. Deskripsi pekerjaan Telepon Operator Ringkasan pekerjaan telepon Operator yaitu Melaksanakan pengelolaan pelayanaan telepon/faxcimille dengan berpedoman kepada kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh manajemen. Atasan langsung telepon Operator ialah Front Office Supervisor 17. 18. 16 Tugas Pokok telepon Operator : 1. Menjawab telepon yang masuk baik dari internal maupun external mentransfer langsung ke setiap extension yang dituju. 2. Melayani menyambungkan telepon baik dari tamu atau dari departemen 3. Memeriksa bill telepon dan menyerahkannya langsung ke FO Cashier 4. Menangani pelayanan ”Incoming dan Outgoing”faxcimille dan langsung membuat bill tersebut 5. Menerima dan mendistribusikan pesan untuk tamu dan departemen lain 6. Mencocokan print out rekening telepon tamu dengan FO cashier pada setiap akhir shift 7. Menangani permintaan tamu kamar untuk mem- blokir line teleponnya (incognito) 8. Menjaga hubungan baik dengan tamu, rekan kerja dan departemen lain. 19. F.O Casier bertanggung jawab atas manager kantor depan. Ia bertanggung jawab atas kelancaran operasional dan kelancaran dan administrasi keuangandi
  • 11. kasir kantor depan. Ia bertanggung jawab atas semua laporan-laporan keuangan di kantor depan 20. Night manager . Menangani seluruh masalah operasional di front office pada malam hari 18. 19. 17 DAFTAR PUSTAKA “DEPARTEMEN-DEPARTEMEN DI HOTEL BESERTA TUGASNYA”. http://schoolkkpi.blogspot.com/2014/02/departement-di-hotel.html (diakses 2 Maret 2015) “Manajemen Perhotelan” http://mphunp.blogspot.com/ (diakses 2 Maret 2015) “Sarana Belajar Ilmu Perhotelan dan Pariwisata”. http://ridhayanisaputra.blogspot.com/2012/11/pengantar-akomodasi-perhotelan_26.html (diakses 2 Maret 2015) “STRUKTUR ORGANISASI HOTEL INTERNATIONAL (Manajemen Perhotelan-02)”. http://binderengki.blogspot.com/2013/10/struktur-organisasi-hotel- international.html (diakes 3 Maret 2015)