3. Pengertian Sulfur
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.
Bentuknya adalah non-logam yang tak berasa, tak berbau
dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah
sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur
penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam
amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam
fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida
4. Kelimpahan Sulfur di alam
Dalam keadaan bebas, umumnya belerang
terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam
bentuk senyawanya, belerang ditemukan dalam
bentuk mineral sulfida,seperti besi sulfida
(FeS2), gips (CaSO4 2H2O), dan seng sulfida (ZnS).
Selain itu , belerang juga terkandung dalam gas
alam, seperti H2S dan SO2.
5. Sifat Fisis
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang
rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut
dalam CS2 (karbon disulfida). Apabila terbakar, ia
mengeluarkan nyala berwarna biru. Sulfur adalah
terkenal dengan baunya yang tidak menyenangkan
yang menyerupai bau telur-telur busuk. Bau tersebut
adalah sebenarnya ciri bagi hidrogen sulfida (H2S);
sulfur keunsuran adalah tidak berbau. Ia terbakar
dengan nyalaan biru dan mengeluarkan sulfur
dioksida, yang dikenali kerana bau peliknya yang
menyesakkan.
6. Sifat Kimia
• Energi Ionisasi (kj/mol) = 1000
• Titik Cair, ˚C = 113
• Titik Didih, ˚C = 445
• Keelektronegatifan = 2,5
7. Pembuatan Sulfur
1. Proses Frasch
• Cara frasch adalah mengambil belerang dari
deposit belerang di bawah tanah, pompa
frasch dirancang oleh Herman Frasch dari
Amerika Serikat tahun 1904.
• Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm
yang terdapat 2 pipa konsentrik yang lebih
kecil ditanam sampai menyentuh lapisan
belerang. Uap air yang sangat panas dipompa
dan dimasukan melalui pipa luar, sehingga
belerang meleleh.
8. • Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi melalui
pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang dan
terpompa ke atas melalui pipa ketiga. Seperti gambar di
bawah ini:
• Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%. Pada
dewasa ini 50% belerang yang digunakan dalam industri
diperoleh dengan proses frasch
9. 2. Proses kontak
• Pada pembuatan belerang dengan proses kontak
bahan baku yang digunakan belerang, udara dan
air.
• S(s)+O2(g) SO2(aq)
• 2SO2(g)+O2(g)↔2SO3(g)
• SO3(g)+H2O(l)→H2SO4(aq)
• Pertama-tama belerang padat dimasukan kedalam
drum berputar lalu dibakar dengan oksigen dari
udara dan hasilnya gas SO2 dimurnikan dengan
pengendap elektrostatika ( kawat-kawat
betegangan tinggi ) partikel-partikel debu dan
kotoran lain menjadi bermuatan dan tertarik oleh
kawat yang muatannya berlawanan, sehingga debu-
debu itu jatuh kelantai ruangan.
10. • Campuran gas SO2 dan udara kemudian dialirkan kedalam
ruangan yang dilengkapi katalis serbuk V2O5. Disini
berlangsung proses kontak yaitu kontak antara campuran
gas-gas dengan katalis. Gas SO2bereaksi dengan oksigen
dengan udara untuk membentuk gas SO3.
• 2SO2(g)+O2(g)↔2SO3(g) ∆H = -90 kJ
• Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang terbentuk
segera direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2SO4
• SO3(g)+H2O(l)→ H2SO4(aq)
• Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk membentuk
asam pirosulfat, H2S2O7 kemudian barulah asam
pirosulfat direaksikan denga air untuk membentuk asam
sulfat
• SO3(g)+H2SO4(aq) →H2S2O7(aq)
• H2S2O7(aq)+H2O→2H2SO4(aq)
12. Kegunaan
Belerang dioksida (SO2) digunakan sebagai
fungisida (anti jamur), fumiga (anti
serangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil
digunakan sebagai pengawet makanan.
Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2O3.5H2O)
digunakan dalam proses pencucian film.
Senyawa ini dikenal dengan merk hipo.
Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai
pelarut, pengisi aki, pembuatan garam
sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan
minyak, dan pewarnaan tekstil.