Dokumen tersebut menggambarkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya dan mengingatkan untuk selalu menghargai orang tua. Ibu rela mengorbankan segalanya untuk melahirkan dan membesarkan anak, namun anak sering kali lupa akan pengorbanan orang tuanya. Kita diajak untuk selalu menghargai dan menuruti nasehat orang tua.
Aku Sayang Keluargaku_Agustina Dwi Rahayu_Harapan6.pdf
Materi muhasabah
1. Kita sebagai mahluk hidup, pasti pernah merasakan tergores sebilah pisau, dan sangat
merasakan begitu perihnya ketika kita terkena sayatan pisau!!
Bayangkanlah anakku jika kita pergi ketempat dimana kita tidak mengenal tempat itu,
dan disana kita di kepung oleh puluhan, ribuan, jutaan, bahkan triliunan manusia yang
mengepung kita, mereka membawa samurai, pedang, arit, golok, dan sebagainya untuk
menghujam kamu!!
Bayangkan begitu sakitnya kita di keroyok oleh mereka di hujam kamu dengan benda-
benda tajam yang selalu menyayat kita, darah bercucuran, tetapi kita tidak mati dan tetap
merasakan kesakitan yang begitu luar biasa perih dan sakitnya anak-anakku!!!
Bayangkan begitu besar cinta ibu kita kepada kita, kasih yang diberikan kepada kita yang
begitu besar begitu berarti untuk kita…
Sepintas ibu berani bertaruh untuk kita, jika kita disuruh ibu kita pasti kita banyak yang
membantah apa yang diinginkan oleh ibu kita ??
Marilah kita memejamkan mata kita,. Dan membuka mata hati kita untuk sejenak
mengenang orang yang paling berjasa dalam hidup kita yaitu orangtua kita.
Bayangkan wajah ibu kalian , ayah kalian..
Kenanglah Ibu, ibu kita. ibu yang menyayangi kalian
Ibu yang selalu meneteskan airmata ketika kita pergi
Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi melihat Kita Tidur nyenyak dengan dua selimut.
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kita terbaring sakit.
Ibu yang selalu ingin melihat kita tersenyum walaupun ia harus bekerja keras.
Coba renungkan ketika ibu kita melahirkan kita
Beliau rela mengorbankan nyawa beliau untuk kita,.
Bayangkan anakku kasih yang diberikan ibu kita untuk kita merawat kita dari kandungan,
sembilan bulan mengandung kita, di jaga, dirawat kandungan ibu kita demi kehidupan kita,
mempertaruhkan nyawanya demi kehidupan kita!! Apakah kita pernah berfikir tentang itu ???
2. Bayangkan anakku, sembilan bulan ibu kita mengandung kita, melahirkan kita
mempertaruhkan nyawanya untuk kita, mengeluarkan kita, sakitnya melebihi disayat-sayat oleh
triliunan juta pisau dan manusia yang merobek-robek tubuh kita… demi harapan kita bisa
menjadi anak yang berarti untuk orang tua, bangsa dan Negara kita!!!
Apa kita merasa sudah ber-arti untuk orang tua kita ??
Apakah kita tidak puas dan selalu merasa puas menyiksa ibu kita ??
Bayangkan anakku, setelah dilahirkan, membesarkan kita dengan kasih sayang, tahan mengutang
demi setetes susu kita, menyekolahkan kita, hingga kita menjadi orang yang ber arti untuk diri
sendiri dan orang tua kita…
Bayangkan anakku begitu sulitnya ibu kita, mengurus kita, memandikan kita, dan
memberi makan kita, mengajarkan kita bagaimana menjalankan hal-hal yang baik, tetes keringat
lelah yang bercucuran dari wajah indahnya ibu kita tapi ibu kita selalu ceria dan penuh harapan
agar kita berguna bagi dia.
Bayangkan anakku disaat kita masih kecil, ibu kita menidurkan kita, dan ibu kita menatap
kita dengan penuh kasih sayang… diciumnya kita, di peluknya kita, dan sedikit menyanyikan
lagu untuk kita agar bisa tidur dengan nyenyak…
Pernahkah kita menurut apa mau ibu kita, mengikuti apa mau ibu kita, yang kita bisa
membantah apa yang mereka ingin untuk kita, selalu memarahinya, membentaknya bahkan
sampai khilaf memukulnya, hingga terteteslah air mata ibu kita, membasahi pipi Indah ibu kita,
masihkan tega kita untuk melakukan hal kejahatan untuk ibu kita ???
Apakah terfikir dibenak kita untuk membuat mereka tersenyum??
ustad fikir, tidak,!! bahkan tadi saat ade-ade di antar oleh orang tua mengikuti kegiatan
ini,. Masih ada yg berkata kasar dan merasa malu ketika mereka berada disisi kita.
RENUNGKANLAH!!!!
Mungkin,. saat ini beliau masih ada, masih sehat. Tapi perhatikanlah Bayangkanlah … rambut
mereka satu persatu makin memutih… kulit mereka makin berkerut… sinar wajahnya makin
meredup.
Renungkan anak ku, bagaimana dengan kita yang disayat samurai, arit, pisau,.dengan
jumlah orang yang beribu-ribu orang yang menyayat kita.
Anakku.. itu belum seberapa sakitnya dibandingan sakitnya ibu kita merawat kita!!!
3. Ibu bagi kita adalah semuanya, ibu adalah harta yang begitu besar yang tak dimiliki oleh
penguasa siapapun, bahkan petinggi-petinggi Negara… karna ibu maka kami bisa hidup, dan
karna ibu maka kita bisa menjadi sukses…
Ingat anakku penyesalan itu pasti akan datang untuk kita… begitu sakitnya kita ditinggal
ibu, ibu kita selalu mendoakan kita, meminta ampun untuk dosa-dosa kita, selalu berusaha
memberi yang terbaik untuk diri kita, tapi!!! Apakah kita selalu memberikan itu semua, menjaga
ibu kita ??
Pernahkah ibu kita mengemis di depan kita minta-minta ini itu ?? ibu kita takut untuk
minta itu sama kita, jadi mikirlah kita, banyak tanyalah kita untuk ibu kita apa yang ingin dan
diinginkan ibu kita!!!
Bayangkan anakkku, ketika kita sekolah, kita bercanda ketawa, dan saling tersenyum
diantara teman-teman kita, ketika waktu kita selesai melakukan aktifitas kita pulang kerumah
kita dan sesampainya kita dirumah melihat bendera kuning di gang kita, dan kita bertanya siapa
yang meninggal ??
Setahap demi setahap kita pelan pelan pulang dan memasuki gang rumah kita, ketika itu
ada ramai-ramai dirumah kita, dan kita terkejut siapa yg meninggal ??
Ketika kita membuka kain penutup jenazah, dan jenazah itu adalah “IBU KITA” apa
yang akan kita lakukan ?? MENANGISKAH KITA, MENYESALKAH KITA, APA MERASA
BERSALAHKAH KITA !!! sementara kita belum mebalas kasih sayang yang sudah diberikan
ibu kita dari mengandung kita hingga membesarkan kita sampai saat ini, semasa hidupnya kita
selalu membantahnya, menghinanya hingga memukulnya sampai tertetes air mata ibu kita !!!
Ingat anakku do`a ibu kita bukan sebatas masa hidupnya saja, matipun dia selalu
mendoakan kita, ruhnyapun selalu mendoakan kita supaya kita menjadi anak yang berguna, dan
menghargai diri sendiri!!!
Ibu kita selalu senang anakku, tidak ada penyesalan menghidupkan kita, mengasuh kita,
memberi ASI kepada kita… kasih sayang dia selalu ada untuk kita..
Mari anakku rubahlah sifat kita untuk tidak lagi membantah ibu kita dan menjadi apa
yang di inginkan ibu kita, menuruti apa yang dikatan ibu kita, dan mendengarkan apa yang ibu
katakan…
4. Masihkah kalian belum sadar??? Kata kata yang telah kita ucapkan yang kadang membuat
mereka terbangun di tengah malam untuk menangis karena kata kata kasar kita, namun mengapa
kita tak pernah menyadari. Mengapa kita tak mau minta maaf????
Ingatlah… tak ada yang menjamin bahwa ibu kita akan tetap ada mendampingi kita saat
nanti kita sukses bahkan setelah pulang dari kegiatan ini. mungkin tadi seblum kita pulang kita
masih bisa menemui ibu dan ayah kita tersayang, masih bias tertawa dan bercanda,. meskipun
mereka telah tua, keriput, beruban,
Sekarang kita bayangkan pada saat kita duduk disini,. Ada salah satu karib kerabat kalian
datang atau guru kalian dan memberi kabar agar kalian bergegas segera pulang kerumah , setelah
sampai kalian di rumah, di depan pintu, tentu kita ingin bertemu dan melihat sesosok lelaki yang
selalu menjaga kita, membiayai sekolah kita yang rela membanting tulang untuk kita, bayangkan
setelah kalian sampai dirumah kalian masuk kesebuah ruangan,. Ruangan tempat Lelaki itu
beristirahat, namun setelah kalian masuk, sesosok lelaki sedang berbaring, terbujur kaku,. Ya ,.
Itu sesosok laki-laki yang biasa kalian panggil Ayah, Bapak, Abi. ayah kalian yang kalian sia-
siakan,. Ayah yang rela menghabiskan tenaganya untuk membiayai kalian namun sering kalian
lupakan, bahkan sesekali beliau menyuruh , kalian tolak,. Kalian enggan membantu lelaki itu.
sekarang lelaki itu telah wafat menjadi mayat.
Kita tidak bisa melihat senyumnya lagi , kita tak biasa mendengar suara nya lagi,. Tiada
canda tawa dari sesosok lelaki yang semasa hidupnya kalian sia-siakan. Kini masihkah kita ingin
menyakiti hati mereka, membuat mereka menangis karena tingka laku kita. Mungkin saat ini kita
sedang bahagia, bergembira bersama teman” ? Tapi pernahkah kita berpikir, apakah orang tua
kita juga disana bahagia? Mungkin saat ini kita makan enak, dan tidur nyenyak.. tapi tahukah
kalian?? Mungkin disana beliau sedang menahan lapar di perut karena belum makan demi
membiayai kalian sekolah dan mengikuti kegiatan ini.
Ya Allah, janganlah Engkau memanggil mereka sebelum aku meminta maaf.
Aku orang yang sangat berdosa,anak yang sangat berdosa. Ayah, ibu, maafkan aku. Maafkan
Anakmu yang tak tahu diri. Mari lah kita sekarang bersama-sama bermunajat kepada Allah Agar
Orang tua kita dalam lindungan, karunia dan kasih sayangnya,.
5. Ya Allah,. Ampnilah dosa kami dosa kedua orang tua kami,. Sayangilah mereka sebagai mana
mereka menyayangi kami. Ya allah. Renungkanlah sejenak anakku