Dokumen ini membahas tentang komponen utama sistem pembangkit listrik tenaga surya yaitu sel surya, jenis-jenis sel surya beserta efisiensi masing-masing, penggabungan beberapa sel surya menjadi modul dan array, serta hasil pengujian sistem pembangkit listrik tenaga surya dengan posisi plat fotovoltaik horizontal.
1. SOLAR CELL (photovoltaic)
Sebelum membahas sistim
pembangkit listrik tenaga surya,
pertama-tama akan dijelaskan secara
singkat komponen penting dalam
sistim ini yang berfungsi sebagai
perubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Listrik tenaga
matahari dibangkitkan oleh komponen
yang disebut solar cell yang besarnya
sekitar 10 ~ 15 cm persegi. Komponen
2. SOLAR CELL
Komponen untuk membuat solar cell :
• multicrystalline silicon
• monocrystalline silicon
•Amorphus silicon
3. Efesiensi solar cell
Efisiensi dari solar cell yang sekarang
diproduksi sangat bervariasi.
Monocrystalline silicon mempunyai
efisiensi 12~15 %. Multicrystalline silicon
mempunyai efisiensi 10~13 %.
Amorphous silicon mempunyai efisiensi
6~9 %. Tetapi dengan penemuan
metode-metode baru sekarang efisiensi
dari multicrystalline silicon dapat
mencapai 16.0 % sedangkan
monocrystalline dapat mencapai lebih
4. Module dan array
Modul : Tenaga listrik yang dihasilkan
oleh satu solar cell sangat kecil maka
beberapa solar cell harus digabungkan
sehingga terbentuklah satuan komponen
yang disebut module.
Array : Pada applikasinya, karena tenaga
listrik yang dihasilkan oleh satu module
masih cukup kecil (rata-rata maksimum
tenaga listrik yang dihasilkan 130 W)
maka dalam pemanfaatannya beberapa
module digabungkan dan terbentuklah
5. Hasil pengujian PLTS dengan
posisi plat photovoltaic
horizontal
Sel surya yang digunakan dalam pengujian ini
adalah sel surya dengan type 50-110-210
buatan PT. LEN Bandung. Pengujian
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini
dilakukan di Desa Ngiringin, Kecamatan
Selogiri, Kabupaten Wonogiri dengan
melakukan pengukuran terhadap kelembaban
udara, temperatur, kecepatan angin, arah
angin, arus dan tegangan keluaran sel surya.
Pengkuran dilakukan pada pukul 07:00-17:00
WIB dengan selang waktu 20 menit.
6. Hasil pengujian PLTS dengan
posisi plat photovoltaic
horizontal
Hasil pengujian PLTS didapatkan bahwa
hubungan antara temperatur dan arus
adalah berbanding lurus dan temperatur
berbanding terbalik dengan kelembaban
udara. Tegangan yang dihasilkan oleh
modul surya relatif stabil dan pengaruh
kecepatan angin serta arah angin dalam
pengujian ini tidak memiliki dampak
terhadap kinerja sel surya. Daya
maksimal yang dihasilkan sel surya
diantara pukul 11:00-13:00 WIB dengan