SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
RENCANA PEMBANGUNAN ACEH
DALAM RTRW 2012 – 2032

DISAMPAIKAN KEPALA BAPPEDA ACEH
PADA PERTEMUAN LANJUTAN DENGAN KOALISI NGO
BAPPEDA ACEH, BANDA ACEH, 27 SEPTEMBER 2013
 Tata Ruang disusun untuk memberikan perlindungan dan menjamin
pembangunan di Aceh yang berbasiskan kepada sumber daya alam
yang berkelanjutan.
 Secara ekologis tidak ada lagi hutan alam yang dapat dieksploitasi
tanpa berdampak kepada kerusakan lingkungan.
 Pembangunan ekonomi Aceh ke depan seminimal mungkin
menghindari prinsip eksploitasi SDA tetapi mengarah kepada
pemanfaatan jasa lingkungan.

2
KONDISI RTRWA PER OKTOBER
2013

PEMERINTAH ACEH

 RTRW

Aceh telah mendapatkan persetujuan
substansi dari Kementerian Pekerjaan Umum Tanggal
4 Januari 2012 No. HK. 01 03-Mn/06

 RTRW Aceh sedang memproses perubahan kawasan
hutan di tingkat Tim Terpadu dan Laporan hasil kajian
Tim Terpadu : 14 Maret 2013 ke Menteri Kehutanan

 Saat ini RTRW Aceh sedang melalui proses
pembahasan bersama pihak DPR Aceh dan sudah
hampir selesai, proses selanjutnya adalah finalisasi
rancangan Qanun dan kesepakatan bersama.
3
Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia
skala 1 : 50.000, wilayah daratan Aceh
secara geografis terletak pada 020 00’ 00” –
060 00’ 00” LU dan 950 00’ 00” – 980 30’
00” BT. Dengan batas-batas wilayah
adalah:






Sebelah utara

: Selat Malaka dan Laut
Andaman/Teluk
Benggala;
Sebelah timur : Selat Malaka dan
Prov. Sumatera Utara;
Sebelah selatan : Prov. Sumatera Utara
dan Samudera Hindia;
Sebelah barat : Samudera Hindia.

Luas

wilayah

daratan Aceh adalah
56,770.81 Km2 atau 5,677,081.033

Ha dengan panjang garis pantai
2,666.27 km.
4
Keterangan
Pusat
Kegiatan
Primer

Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Lhokseumawe

Pusat
Kegiatan
Sekunder

Kota Langsa
Takengon
Meulaboh
Blang Pidie
Kota Subulussalam

Pusat
Kegiatan
Tersier

Jantho, Sigli, Meureudu,
Bireuen, Lhoksukon
Kuala Simpang, Ide Rayeuk,
Calang, Suka Makmu, Tapak
Tuan, Redelong, Kutacane,
Blangkeujeren, Singkil dan
Sinabang

ZONA

ZONA PUSAT
ZONA UTARA

ZONA TIMUR

PUSAT ATDC
ZONA BARAT

ZONA

Pusat

Kabupaten Aceh Besar

Utara

Kabupaten Bireuen

Timur

Kabupaten Aceh
Tamiang

Tenggara

Kabupaten Aceh
Tenggara

Selatan

Kabupaten Aceh Barat
Daya

Barat

Kabupaten Aceh Barat

ZONA SELATAN
ZONA TENGGARA
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS ACEH
A

Kawasan pengembangan kawasan strategis Aceh
Pusat

Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie dengan lokasi pusat
agro industry di Kabupaten Aceh Besar

II

Utara

Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kata Lhokseumawe,
Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener
Meriah dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Bireuen

III

Timur

Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dengan
lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Tamiang

Tenggara

Kabupaten Gayo Lues, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil,
Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh
Tenggara

V

Selatan

Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simeulue, kabupaten Aceh Singkil,
Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh
Barat Daya

VI

Barat

Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya dengan lokasi pusat agro
industry di Kabupaten Aceh Barat

I

ZONA

IV

B

Kawasan agrowisata yang terbesar di 12 (dua belas) kebupaten yang tidak termasuk ke
dalam lokasi pusat agro industry.

C

Kawasan situs sejarah terkait lahirnya MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia dengan
Gerakan Aceh Merdeka.

D

Kawasan khusus
I

II

SISTEM TRANSPORTASI
 UU 11/2006 tentang PA, Bab
XXII, bagian ke Tujuh – Pasal 169
 PP 26/2008 tentang
RTRWN, Lampiran III
Fungsi Sistem Jaringan Jalan Highway,
Nasional, Provinsi terhadap
Pusat-pusat Kegiatan
(PKN/PKN-p, PKW/PKW-p, dan PKL)

Keterangan:
I

II

IV

UtaraTimur

III

III

Pusat

Barat

IV

TenggaraSelatan
7
PETA JARINGAN TRANSPORTASI

ACEH
Keterangan :
Lintas Nasional
Lintas Provinsi
Lintas Strategis
Nasional
Lintas Highgrade
Highway

Jalur Kereta Api
Pelabuhan Laut
Pelabuhan
Penyeberangan
Bandara
Terminal Tipe A
8
Sistem Jaringan Jalan
Usulan Jalan Kewenangan Pusat & Provinsi yang melintasi Aceh :
Jalan Nasional (Arteri) sebanyak 28 Ruas total sepanjang 2.502 Km
Jalan Strategis Nasional (Kolektor Primer I) sebanyak 13 Ruas total
sepanjang 614 Km
Jalan Bebas Hambatan (Kolektor Primer I) sebanyak 2 Ruas total
sepanjang 474 Km
Jalan Provinsi (Kolektor Primer II) sebanyak 50 Ruas total
sepanjang 1.642 Km
Jalan Strategi Provinsi (Kolektor Primer III) sebanyak 3 Ruas total
sepanjang 148 Km
30
Sistem Jaringan Jalur Kereta Api


PP 26/2008 tentang RTRWN, pasal 21, Lampiran XI
TA 2008 : Bl. Pulo– Cunda
(Tubuh Baan 9.000 M’sp,
Rel : 5.425 M’sp)

TA 2007 : Kr. Mane – Blang Pulo
(Tubuh Baan : 19.875 M’sp,
Rel : 14.575 M’sp)

Track yang siap dioperasikan : 14.500 m’sp

Krueng Mane

Blang Pulo

Cunda

10
Rencana Pengembangan Pelabuhan di Aceh
No Pelabuhan

Kabupaten

Hierarki

Jenis Pelabuhan

Zona

1 Sabang

Kota Sabang

Utama

Kontainer, General Cargo

Zona Pusat

2 Malahayati

Aceh Besar

Pengumpul

Kontainer, General Cargo, Curah Kering

Zona Pusat

3 Balohan

Kota Sabang

Utama

Penumpang

Zona Pusat

4 Ulee Lheue

Kota Banda AcehPengumpul

Zona Pusat

5 Krueng Geukueh
Aceh Utara

Utama

Penumpang
Kontainer, General Cargo, Curah Cair,
Curah Kering

6 Kuala Langsa

Kota Langsa

Pengumpul

General Cargo, Curah Cair/CPO, Penumpang Zona Timur

7 Idi

Aceh Timur

Pengumpan

General Cargo

8 Meulaboh

Aceh Barat

Utama

General Cargo, Curah Cair/CPO, Curah Kering Zona Barat

9 Calang

Aceh Jaya

Pengumpul

General Cargo, Penumpang

Zona Barat

10 Meulaboh

Aceh Barat

Utama

Penumpang

Zona Barat

11 Tapaktuan

Aceh Selatan

Pengumpan

General Cargo

Zona Tenggara - Selatan

12 Susoh

Abdya

Pengumpan

General Cargo, Curah Kering

Zona Tenggara - Selatan

13 Singkil

Aceh Singkil

Utama

General Cargo, Curah Cair/CPO

Zona Tenggara - Selatan

14 Sinabang

Simeulue

Pengumpan

General Cargo

Zona Tenggara - Selatan

15 Labuhan Haji

Aceh Selatan

Pengumpan

Penumpang

Zona Tenggara - Selatan

16 Singkil

Aceh Singkil

Utama

Penumpang

Zona Tenggara - Selatan

17 Pulo Banyak

Aceh Selatan

Pengumpan

Penumpang

Zona Tenggara - Selatan

18 Lamteng

Aceh Besar

Zona Timur

Zona Timur

Zona Pusat

11
Sistem Transportasi

Sabang

Phuket (Thailand)
Langkawi (Malaysia)

Laut, Penyeberangan,
Pelabuhan, Nasional
dan Internasional

Lamteng

1. Pelabuhan Pengumpul :
Krueng Geukuh/Lhokseumawe,
Malahayati, Kuala Langsa,
Meulaboh , Sabang, Calang di,
Susoh, Tapak Tuan, Sinabang, Idi.

Sigli
Bireuen

Lhokseumawe

Sp.Tiga Rodelong
Calang

Langsa

Takengon

Kuala Simpang
Meulaboh
Blang Kejeren

2. Pelabuhan Pengumpan :
Pulo Sarok, Ulee Lheue, Balohan,
Lamteng, Sibade, Kuala Beukah,
Sigli, Pulau Banyak di, Singkil,
Gosong Telaga, Sibigo.

Blang Pidie

Kutacane

Medan
(Sumut)

Tapak Tuan

Keterangan :
= Pelabuhan Pengumpul
= Pelabuhan Pengumpan

Sinabang

Singkil

= Aktifitas Pelayaran
= Ibukota Provinsi
= Ibukota Kabupaten

P. Banyak

Sibolga
(SUMUT)

12
Bandar Udara Pusat Penyebaran
TABELIII.2.3
 UU 11/2006 tentang PA, Bab XXII, bagian ke sembilan, pasal 172-173
 PP 26/2008 tentang RTRWN, pasal PENGEMBANGAN BANDAR UDARA
RENCANA 29 s/d pasal 32, Lampiran V
DI ACEH
BANDAR UDARA
A.
1.
2.
3.

Rencana
Pengembangan
Bandar Udara di
Aceh

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pusat Yang Didukung

Bandara Umum
Sultan Iskandar Muda *) PKNp Banda Aceh
Malikussaleh
PKN Lhokseumawe
Cut Nyak Dhien
PKW Meulaboh, dan
PKL Jeuram-Suka Makmue
Maimun Saleh
PKW/PKSN Sabang
Rembele
PKW Takengon, dan
PKL Sp Tiga Redelong
Lasikin
PKL Sinabang
Teuku Cut Ali
PKL Tapaktuan
Kuala Batu
PKWp Blangpidie
Alas Leuser
PKL Kutacane
Hamzah Fansyuri
PKL Singkil, dan
PKWp Subulussalam

B. Bandara Khusus
1. Point A

PKL Lhok Sukon

Penggunaan

Hierarki

Internasional
Domestik
Domestik

Pengumpul
Pengumpan
Pengumpan

Domestik
Domestik

Pengumpan
Pengumpan

Domestik
Domestik
Domestik
Domestik
Domestik

Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan

Domestik

Pengumpan

Sumber: Rencana Struktur Ruang Wilayah Aceh.

Catatan:

*)

Bandara Sultan Iskandar Muda ditetapkan sebagai Pusat Penyebaran Tersier dalam RTRWN.

13
( Malaysia, singapore, Thailand, Eropa, RRC,
RENCANA
Sabang
India, Arab Saudi, Srilangka, Myanmar)
Maimun Saleh
PENGEMBANGAN
Banda Aceh
TRANSPORTASI UDARA
( Medan & Jakarta)
Sultan Iskandar Muda
Sigli
ACEH
Bireuen
Jantho

Lhokseumawe
Malikussaleh

Sp. Tiga Rodelong
Takengon
Rembele

Calang

Langsa
Kuala Simpang

Cut Nyak Dhin
Meulaboh
Jeuram

Blang Kejeren

Kuala Batee
Blang Pidie

( Medan & Jakarta)

Alas Leuser
Cut Ali

Medan
(Sumut)

Kutacane

Tapak Tuan

Keterangan :
= Bandar Udara

= Lintasan Penerbangan
= Ibukota Provinsi

Lasikin
Sinabang

Hamzah Fansyuri
Singkil

= Ibukota Kabupaten

P. Banyak

Sibolga
(SUMUT)

14
Sistem Prasarana Lainnya
Sistem Jaringan Sumber Daya Air (SDA)
Peta Pembagian
Wilayah Sungai
(WS) Aceh

15
PENGEMBANGAN DAERAH IRIGASI (DI) DI ACEH
Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Pusat

1.

DI Jambo Aye Langkahan

19.360,00

Pemerintah Pusat

Aceh Utara, Aceh
Timur
Pemantapan

2.

DI Kr.Jreue/Keuliling

8.077,00

Pemerintah Pusat

Aceh Besar

Pemantapan

3.

DI Kr.Aceh/Leubok

7.884,00

Pemerintah Pusat

Aceh Besar

Pemantapan

4.

DI Pante Lhong

6.562,00

Pemerintah Pusat

Bireuen

Pemantapan

5.

DI Paya Nie

3.121,00

Pemerintah Pusat

Bireuen

Pemantapan

6.

DI Alue Ubay

4.144,00

Pemerintah Pusat

Aceh Utara

Pemantapan

7.

DI Krueng Pase

8.791,00

Pemerintah Pusat

Aceh Utara

Pemantapan

8.

DI Datar Diana

3.200,00

Pemerintah Pusat

Bener Meriah

Pemantapan

9.

DI Jeuram

12.446,00

Pemerintah Pusat

Nagan Raya

Pengembangan

10. DI Susoh

5.793,00

Pemerintah Pusat

Aceh Barat Daya Pemantapan

11. DI Kutacane Lama

5.425,00

Pemerintah Pusat

Aceh Tenggara

Pemantapan

12. DI Baro Raya

19.118,00

Pemerintah Pusat

Pidie

Pemantapan

16
TABEL III.2.6
PENGEMBANGAN WADUK DI WILAYAH ACEH

PENGEMBANGAN WADUK DI WILAYAH ACEH
No.

Waduk/Bendungan

1. Waduk Keuliling
2. Embung Lambadeuk
3. Waduk Leubok
4. Waduk Rajui
5. Waduk Rukoh
6. Waduk Tiro

Sumber Air
(DI/Daerah Irigasi)

Kabupaten/Kota
(Kecamatan)

Alue Keuliling
(DI Kr. Jreue/Keuliling)
Alue Lambadeuk
(DI Krueng Aceh)
Krueng Leubok
(DI Kr. Aceh/Leubok)
Krueng Rajui
(DI Krueng Rajui)
Krueng Rukoh
(DI Baro Raya)
Krueng Tiro
(DI Baro Raya)
Krueng Peusangan

Aceh Besar
(Kec.Kuta Cot Glie)
Aceh Besar
(Kec.Peukan Bada)
Aceh Besar
(Kec.Montasik)
Pidie
(Kec.Padang Tiji)
Pidie
(Kec. Seruway)
Pidie
(Kec. Tiro Truseb)
Bireuen

7. Bendung Karet
Krueng Peusangan
8. Bendungan Jambo Aye Kr.Jambo Aye & Kr.Rubek Aceh Utara
(DI Jambo Aye/Langkahan)
(Kec. Langkahan)
9. Waduk Langsa
Krueng Langsa
Aceh Timur
10. Waduk Tampur

Aceh Tamiang

Pemanfaatan
Irigasi
Air Bersih &
Irigasi
Irigasi

Lae Pengecilan

12. Waduk Sianjo-anjo

Sungai Sianjo-anjo

Aceh Singkil
(Kec. Rimo)
Aceh Singkil
(Kec.Simpang Kanan)

13. Waduk Paya Seunara

Ekosistem Rawa

Sabang
(Kec. Suka Karya)

Sumber: Dep PU Ditjen SDA Satker Balai WSS-I Keg.Pengembangan Air Baku NAD.
Catatan: t.a = tidak/belum ada data.

Besaran
1.631,2 Ha

t.a
t.a
515 Ha

Irigasi

1.000 Ha

Irigasi (Suplesi
DI Baro Raya)
Irigasi

6.920 Ha
6.330 Ha

Irigasi

t.a

Irigasi
Listrik

10.000 Ha
160 MW
t.a

Listrik

t.a
t.a
750 Ha
2.071 KK
850 Ha
865 KK
t.a

Irigasi/Air Bersih

11. Waduk Rimo

17

Irigasi
Air Bersih
Irigasi
Air Bersih
Air Bersih
18

Sistem Jaringan Energi

KONDISI SAAT INI

ACEH
UPB SUMBAGUT

SUMUT - ACEH (2007)
Rated Capacity
Peak Load

Malaysia

: 1.000 MW
: 1.204 MW

SUMUT

DEFICIT 204 MW

RIAU
KULIM

S.EMPAT

SUMBAR

PIP

UPB SUMBAGTENG

JAMBI
Aur Duri
PLTG

MUARO
BUNGO

SUMBAGSEL – SUMBAGTENG
(2007)
Rated Capacity
Peak Load

: 1.340 MW
: 1.430 MW

P. Selincah

PLTG

BANGKO
BETUNG

BORANG

SUMSEL

TL.KELAPA
KERAMASAN

L.LINGGAU

BENGKULU

MARIANA

UPB SUMBAGSEL

SP.TIGA
PRABUMULIH
BK.ASAM

DEFICIT 90 MW

LAHAT
P.ALAM

BATURAJA

LAMPUNG
JAWA

 Beban Puncak NAD Des 2007
 Beban Puncak Sumatera Des 2007

225 MW
2.634 MW
19

KONDISI SISTEM KELISTRIKAN ACEH
SABANG SYSTEM

BEBAN PUNCAK TOTAL 258 MW

Rated 4.8 MW
Peak 2.5 MW

DPP of L. Bata
30 MW
DPP of SIGLI
Kr. Raya
3 MW

Lhoknga

DPP of Cot Trueng
7 MW

SUMUT-ACEH SYSTEM
RATED
980 MW
PEAK 1100 MW
Deficit 120 MW

TERIMA DARI :
-a. 150 kV Sistem Sumut – Aceh
-b. Sistem Isolated

: 162 MW
: 63MW

Cot Trueng

Jantho

A. SISTEM INTERKONEKSI 150 kV

P. Labu
TAKENGON SYSTEM

Terima dari sistem Sumbagut : 122 MW

Rated 11 MW
Peak 14 MW

BLKJ SYSTEM
Rated 4.4 MW
Peak 2 MW
Tualang Cut

MBO SYSTEM
Rated 25 MW
Peak 14 MW
BL.PIDIE SYSTEM
Rated 10 MW
Peak 6.5 MW

K CANE SYSTEM

Rated 9.4 MW
Peak 5.7 MW

Rated 2.7 MW
Peak 2.3 MW

Blg. Pidie

Plan of T/L 150 kV
Existing Sub Station
Plan of Sub Station

: 63 MW

B. SISTEM ISOLATED

Kapsitas terpasang

: 86 MW
: 78 MW

Daerah Krisis Pasokan Listrik :
1. Takengon

Rated 5.6 MW
Peak 4.7 MW

SBS SYSTEM
Rated 6.8 MW
Peak 8 MW
Existing T/L 150 kV

Rata – rata defisit

: 40 MW

Beban Puncak

Pkl. Brandan

T.TUAN SYSTEM
SINABANG SYSTEM

PLTD Lueng Bata, Sgl & LSM

Brastagi

Sidikalang
Subulussalam

2. Subulussalam

Jumlah GI

:

7 units

Panjang T/L 150 kV

: 603 kms
Sistem Jaringan Telekomunikasi

Mewujudkan pengembangan
Aceh Cyber Province
Pembangunan sistem telekomunikasi tanpa kabel
(wireless) yang akan saling menghubungkan dengan 23
kabupaten/kota di Aceh.
Pengembangan tersebut meliputi pengembangan:
(1) menara melalui SID-SITAC,
(2) sistem komunikasi dengan dasar BWA (Broadband Wireless
Access),
(3) VSAT (Very Small Aperture Terminal) di 23 kabupaten/kota.
20
Infrastruktur
Jaringan Koneksi VSAT 23 Kabupaten/ Kota















Seluruh SKPD Pemda Provinsi sudah
terkoneksi
dengan
Dishubkomintel
Provinsi Aceh dengan menggunakan
teknologi Wireless 5,8 Ghz
VSAT di 23 Kabupaten/kota

Disetiap kabupaten/kota tersedia 1 Noc
kabupaten dan 2 remote client
Disetiap kabupaten/kota tersedia 3 bts
yang memiliki Wireless Akses Poin yang
bisa di gunakan oleh masyarakat secara
gratis
Disetiap kabupaten/kota tersedia 8 unit
personal komputer untuk telecenter bagi
masyarakat
Disetiap kabupaten/kota tersedia 8 unit
telpon analog berbasis Voip.
Kota Banda Aceh tersedia
Wireless Akses Point

10

titik

2
1
BTS-21

22

BROADBAND ACCES WIRELESS

R-01
BTS-01

R-02
R-04
R-05

R-27
BTS-03

BTS-02

R-26

R-06

BTS-09

BTS-04
BTS-05

R-07

R-24

R-28

R-09
R-08

R-25

BTS-10

BTS-14

R-29

R-10
BTS-16

BTS-06
BTS-07

BTS-12
R-30

BTS-15

BTS-08
R-31
R-11

Link int

BTS-11
R-22
R-33

BTS-17

R-12
BTS-13

BTS-18

R-18
R-14

R-13

BTS-20
BTS-19
R-16

R-15

22
NO

PERUNTUKAN

LUAS (Ha)
DARAT

I

%

LAUT

Kawasan Lindung

2.695.720

47,50

1

Tn. Gunung Lauser

625.148

11,01

2

Suaka Marga Satwa Rawa Singkil

77.703

1,37

3

Cagar Alam (Serba Jadi

311

0,01

4

Taman Buru Linga Isaq

86.366

1,52

5

Twa Pulau Weh (darat)

1.201

0,02

6

TWA Pulau Weh (laut)

7

TWA-Kuta Malaka

8

TWA Pulau Banyak (Darat)

9

TWA Pulau Banyak (laut)

10

Taman Wisata Alam Pinus Aceh

11

Taman Wisata Alam Anak Laut
Singkil (Darat)

12

5.303
1.574

0,03

23.369

0,41

205.725
17.989

0,32

823

0,01

Tahura Gunung Kapor

1.782

0,03

13

Tahura Pocut Meurah Intan

6.218

0,11

14

Tahura Teupah Selatan

833

0,01

15

Hutan Lindung

1.828.770

32,22

16

Kawasan Lindung di Luar
Kawasan Hutan

23.661

0,42

2.981.361

52,50

684.909

12,07

II

Kawasan Budidaya
1

Hutan Produksi
a. Hutan Produksi Terbatas
b. Hutan Produksi Tetap
c. Hutan Produksi Konversi

2
III

86.180
558.793
39.936

Areal Penggunaan Lain

2.296.452

LUAS WILAYAH

5.677.081

40,44
211.028

100

23
KRONOLOGIS USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
DALAM REVISI RTRW ACEH
 Gubernur Aceh mengusulkan perubahan kawasan hutan dalam review RTRW
Aceh melalui surat nomor 522/64030 tanggal 22 Oktober 2010.
 Menteri Kehutanan membentuk Tim Terpadu Melalui Keputusan No.
SK.602/Menhut-VII/2010 tanggal 28 Oktober 2010 jo. No. SK. 636/MenhutVII/2010 tanggal 16 November 2010 jo. No. SK.125/Menhut-VII/2012 tanggal 2
Maret 2012 jo. No. Sk.1/VII-Ren/2013 tanggal 15 Februari 2013.
 Telah dilakukan peninjauan lapangan pada tanggal 25 November s/d 4
Desember 2010.
 Kajian Tim Terpadu tahap I: Januari 2011 – Desember 2011.

 Sosialisasi Hasil Sementara Kajian Tim Terpadu di Banda Aceh tanggal 12
Desember 2011.
 Revisi Usulan melalui Surat Gub Aceh No 050/33210 tanggal 30 Oktober 2012.
 Kajian Tim Terpadu tahap II: Desember 2012 – Feb 2013
 Revisi Usulan melalui Surat Gub Aceh No 050/11414 tgl 21 Feb 2013

 Kajian Tim Terpadu tahap III : Feb – Maret 2013
 Uji Konsistensi : 5 – 6 Maret 2013
 Kajian Timdu Tahap IV (Pasca Uji Konsistensi) : 7 – 8 Maret 2013
 Laporan hasil kajian Tim Terpadu : 11 Maret 2013
SANDINGAN USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
NO

A

KAWASAN HUTAN

BERDASARKAN
SK 170/Kpts-II/2000
Ha

USULAN PERUBAHAN
RTRWA 22 OKT 2010
Ha

USULAN PERUBAHAN
RTRWA 30 OKT 2012
Ha

KAWASAN SUAKA ALAM
1 Cagar Alam

16.940

16.774,66

314

102.370

94.724,51

80.863

623.987

615.092,56

624.642

a. Daratan

16.412

29.816,63

46.254

b. Perairan

214.100

211.831,76

211.020

6.220

6.557,01

8.916

86.704

83.499,38

86.320

1.844.500

2.719.753,21

1.770.729

601.280

144.968,14

574.086

37.300

16.429,73

79.718

93.184,83

44.451

4.032.632.41

3.527.313

2 Suaka Margasatwa
B

KAWASAN PELESTARIAN ALAM
1 Taman Nasional
2 Taman Wisata Alam

c. Taman Hutan Rakyat
C

TAMAN BURU

D

HUTAN LINDUNG

E

HUTAN PRODUKSI
1 Hutan Produksi Tetap
2 Hutan Produksi Terbatas
3 Hutan Produksi Konversi

JUMLAH TOTAL

3.549.813
SANDINGAN PETA USULAN PERUBAHAN
KAWASAN HUTAN
Kawasan hutan
SK 170/2000

Kawasan hutan usulan
Gubernur 22 Oktober 2010

Kawasan hutan usulan
Gubernur 30 Oktober 2012
Kriteria Analisis Usulan Perubahan Kawasan Hutan
ASPEK HUKUM &
KELEMBAGAAN





Legalitas Perijinan/Hak
Sejarah Kawasan
Keberadaan proyek /aset pemerintah

ASPEK SOSEKBUD







Permukiman dan lahan garapan
Kelembagaan Desa
Fasos/fasum
Pengembangan wilayah
Kebutuhan dasar dan identitas budaya




Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Jasa lingkungan : tata air, iklim, emisi karbon, kerawanan
bencana
Skor Kawasan : lereng, tanah, curah hujan
Penutupan lahan
Ekoregional : kesatuan ekosistem, DAS/kesatuan hidrologi

ASPEK BIOFISIK/
EKOLOGI




PRINSIP PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
Perubahan kawasan hutan tidak dapat dilakukan untuk pemutihan
tidak dapat dilakukan untuk pemutihan
atas pelanggaran fungsi ruang

1.

Perubahan peruntukan, dilakukan untuk mengakomodir:
a. Permukiman;
b. transmigrasi ;
c. infrastruktur/sarpras/fasum/fasos dan pengembangan wilayah.

2. Perubahan fungsi kawasan hutan, dilakukan untuk:
a. penyesuaian nilai skoring dan kekhasan/keunikan ekosistem;
b. optimalisasi pengelolaan kawasan lindung;
c. optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.
3. Perubahan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan, dilakukan untuk:
a. pemantapan kawasan hutan;
b. bebas dari perijinan dan hak-hak pihak ketiga;
c. penyesuaian nilai skoring dan kekhasan/keunikan ekosistem.
Usulan Gubernur Aceh melalui 3 tahap:
1. Surat nomor 522/64030 tanggal 22 Oktober 2010
2. Surat nomor 050/33210 tanggal 30 Oktober 2012.
3. Surat nomor 050/11414 tanggal 21 Februari 2013

•
•
•

Usulan perubahan peruntukan 119.202 ha,
Usulan perubahan fungsi 174.057 ha,
Usulan penunjukan baru 31.284 ha.

Overlay berbagai
peta tematik

Kawasan
Hutan
Updated

REKOMENDASI HASIL KAJIAN
TIM TERPADU
Perubahan Peruntukan : 79.850 ha

Analisis dan
Sintesis

Perubahan Fungsi : 144.578 ha

Penunjukan Kawasan Hutan : 26.465
ha
30

HASIL PENELITIAN TERPADU

Perubahan Kawasan Hutan Hasil Rekomendasi
Fungsi

Kawasan Hutan Awal
Luas (ha)

Cagar Alam
Suaka Margasatwa
Taman Nasional
Taman Wisata Alam
Taman Hutan Rakyat
Taman Buru
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi
Hutan Produksi Konversi
Kaw Hutan darat
Area Penggunaan Lain
Taman Wisata Alam
Laut
Kaw Hutan darat dan
perairan
AIR

%

Kawasan Hutan
Berdasarkan RTRWA
Luas (ha)
%

Kawasan Hutan
Rekomendasi Timdu
Luas (ha)
%

18.301
83.745
624.642
24.884
6.216
86.519
1.869.642

0,31
1,42
10,62
0,42
0,11
1,47
31,77

314
80.863
624.642
46.254
8.916
86.320
1.770.729

0,01
1,37
10,62
0,79
0,15
1,47
30,09

304
97.182
624.642
30.899
8.621
86.320
1.788.662

0,01
1,65
10,62
0,53
0,15
1,47
30,40

31.711

0,54

79.718

1,35

143.551

2,44

658.549

11,19

574.086

9,76

557.625

9,48

0,00

44.451

0,76

13.692

0,23

3.404.210

57,85

3.316.292

56,36

3.351.496

56,96

2.267.996

38,54

2.355.913

40,04

2.320.710

39,44

211.020

3,59

211.020

3,59

211.020

3,59

3.615.231

61,44

3.527.313

59,95

3.562.517

60,54

889

0,02

889

0,02

889

0,02
KAWASAN HUTAN ACEH
Awal

Rekomendasi

31
KESIMPULAN
Dalam Rangka Revisi RTRWP Aceh, hasil rekomendasi perubahan kawasan
hutan sebagai berikut :
a. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas

Perubahan
peruntukan

Usulan Perubahan
Peruntukan
Luas (ha)

KSA/KPA/TB-APL

%

79.850 Ha, yang terdiri dari :

Rekomendasi Tim
Terpadu
Luas (ha)

%

%
Rekomendasi
Thd Usulan

3.379

2,83

2.648

3,33

78,66

HL-APL

65.844

55,24

34.575

43,29

52,51

HPT-APL

5.496

4,61

961

1,20

17,49

HP-APL

44.483

37,32

41.666

52,17

93,67

119.202

100

79.850

100

66,99

JUMLAH

32
Lanjutan KESIMPULAN
b. Perubahan Fungsi seluas

144.578 Ha, yang terdiri dari :

CA - TWA

Usulan Perubahan
Fungsi

Rekomendasi
Tim Terpadu

Luas (ha)

Perubahan
Fungsi

Luas
(ha)

%

Keterangan

%

17.987

10,33

2.613

1,81

-

-

15.375

10,63

SM - HPK

475

0,27

-

-

HL - TWA

1.550

0,89

1.550

1,07

CA - SM

HL – HPT

18.545

10,65

58.633

40,55

HL – HP

40.914

23,65

99

3.636

2,09

676

0,47

HPT – HL

1.339

0,77

-

-

HPT - HP

-

82

0,06

Sebagian berasal dari usulan
HL menjadi HP dan Usulan HLHPK

0,07

HL – HPK

Berasal dari usulan perubahan
CA - TWA

HPT - HPK

3.260

1,87

654

0,45

919

0,53

919

0,64

HP – HL

17.153

9,85

8.228

5,69

HP – HPT

33.812

19,43

43.387

30,01

HP - HPK

34.466

19,80

12.362

8,55

JUMLAH

174.056

100

144.578

Berasal dari usulan perubahan
HPT-HPK

100

HP – TAHURA

Sebagian berasal dari usulan
HP-HL

33
Lanjutan KESIMPULAN
c. Penunjukan Kawasan Hutan seluas

Perubahan
peruntukan

Usulan
Penunjukan
Kawasan Hutan
Luas (ha)

%

26.465 Ha, yang terdiri dari :

Rekomendasi
Tim Terpadu
Luas
(ha)

Keterangan

%

APL – TWA

2.606

8,33

1.535

5,80

APL – TAHURA

1.781

5,69

1.485

5,61

13.083

41,82

7.876

29,76

APL – HPT

5.744

18,36

10.113

38,21

APL – HP

5.456

17,44

5.456

20,62

APL – HPK

2.614

8,36

-

-

31.284

100

26,465

100

APL – HL

JUMLAH

Sebagian berasal dari usulan
APL-HL

34
PEMERINTAH ACEH

TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaAji Qan D
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Mellianae Merkusi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaPenataan Ruang
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangPenataan Ruang
 
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi Dasapta Erwin Irawan
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap Ethan Nagekeo
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...
Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...
Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...dwi fitria ningsih
 
Rencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalPenataan Ruang
 
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...Dadang Solihin
 
Posisi rencana induk dan rencana detail kspn
Posisi rencana induk dan rencana detail kspnPosisi rencana induk dan rencana detail kspn
Posisi rencana induk dan rencana detail kspnFitri Indra Wardhono
 
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfArum210271
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 

What's hot (20)

Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR Kota
 
Rtrw
RtrwRtrw
Rtrw
 
Metadata Dalam GIS
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
 
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
Hidrogeologi Kawasan Bandung Utara: uji infiltrasi
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...
Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...
Tutorial pengolahan data salinitas menggunakan aplikasi SeaDas, Excel dan ODV...
 
Rencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Andalan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
 
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
 
Monday's gerung
Monday's gerungMonday's gerung
Monday's gerung
 
Posisi rencana induk dan rencana detail kspn
Posisi rencana induk dan rencana detail kspnPosisi rencana induk dan rencana detail kspn
Posisi rencana induk dan rencana detail kspn
 
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 

Similar to RTRW ACEH

Lokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puLokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puNendi Subakti
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Fitri Indra Wardhono
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptxPROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptxPTIKH
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptOceanEnviro
 
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...TPRP Strategic Partner
 
MUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptx
MUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptxMUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptx
MUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptxagushendrayady1
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARAFitri Indra Wardhono
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangDeki Zulkarnain
 
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...TPRP Strategic Partner
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Bab 1. pendahuluan halsel 2017
Bab 1. pendahuluan halsel 2017Bab 1. pendahuluan halsel 2017
Bab 1. pendahuluan halsel 2017Hendy Hidayat
 
Laporan profil bitung
Laporan profil bitung Laporan profil bitung
Laporan profil bitung Dimas Hastomo
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IYogga Haw
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdfNonaSugiharti1
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3BKawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3BAndes Asmuni
 

Similar to RTRW ACEH (20)

Lokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau puLokakarya kampung hijau pu
Lokakarya kampung hijau pu
 
Tata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi Khusus
Tata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi KhususTata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi Khusus
Tata Kelola Migas dan Tambang dalam Tantangan Otonomi Khusus
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptxPROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
PROFIL_INVESTASI_KOTA_LANGSA.pptx
 
Presentasi studio
Presentasi studioPresentasi studio
Presentasi studio
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
 
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
 
MUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptx
MUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptxMUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptx
MUSRENPROV Tahun 2013 BATAM.pptx
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruang
 
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
 
Bab 1. pendahuluan halsel 2017
Bab 1. pendahuluan halsel 2017Bab 1. pendahuluan halsel 2017
Bab 1. pendahuluan halsel 2017
 
Laporan profil bitung
Laporan profil bitung Laporan profil bitung
Laporan profil bitung
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3BKawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
Kawasan Prioritas Pengendalian Pemanfaatan Ruang KSP KP3B
 

RTRW ACEH

  • 1. RENCANA PEMBANGUNAN ACEH DALAM RTRW 2012 – 2032 DISAMPAIKAN KEPALA BAPPEDA ACEH PADA PERTEMUAN LANJUTAN DENGAN KOALISI NGO BAPPEDA ACEH, BANDA ACEH, 27 SEPTEMBER 2013
  • 2.  Tata Ruang disusun untuk memberikan perlindungan dan menjamin pembangunan di Aceh yang berbasiskan kepada sumber daya alam yang berkelanjutan.  Secara ekologis tidak ada lagi hutan alam yang dapat dieksploitasi tanpa berdampak kepada kerusakan lingkungan.  Pembangunan ekonomi Aceh ke depan seminimal mungkin menghindari prinsip eksploitasi SDA tetapi mengarah kepada pemanfaatan jasa lingkungan. 2
  • 3. KONDISI RTRWA PER OKTOBER 2013 PEMERINTAH ACEH  RTRW Aceh telah mendapatkan persetujuan substansi dari Kementerian Pekerjaan Umum Tanggal 4 Januari 2012 No. HK. 01 03-Mn/06  RTRW Aceh sedang memproses perubahan kawasan hutan di tingkat Tim Terpadu dan Laporan hasil kajian Tim Terpadu : 14 Maret 2013 ke Menteri Kehutanan  Saat ini RTRW Aceh sedang melalui proses pembahasan bersama pihak DPR Aceh dan sudah hampir selesai, proses selanjutnya adalah finalisasi rancangan Qanun dan kesepakatan bersama. 3
  • 4. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 50.000, wilayah daratan Aceh secara geografis terletak pada 020 00’ 00” – 060 00’ 00” LU dan 950 00’ 00” – 980 30’ 00” BT. Dengan batas-batas wilayah adalah:     Sebelah utara : Selat Malaka dan Laut Andaman/Teluk Benggala; Sebelah timur : Selat Malaka dan Prov. Sumatera Utara; Sebelah selatan : Prov. Sumatera Utara dan Samudera Hindia; Sebelah barat : Samudera Hindia. Luas wilayah daratan Aceh adalah 56,770.81 Km2 atau 5,677,081.033 Ha dengan panjang garis pantai 2,666.27 km. 4
  • 5. Keterangan Pusat Kegiatan Primer Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Lhokseumawe Pusat Kegiatan Sekunder Kota Langsa Takengon Meulaboh Blang Pidie Kota Subulussalam Pusat Kegiatan Tersier Jantho, Sigli, Meureudu, Bireuen, Lhoksukon Kuala Simpang, Ide Rayeuk, Calang, Suka Makmu, Tapak Tuan, Redelong, Kutacane, Blangkeujeren, Singkil dan Sinabang ZONA ZONA PUSAT ZONA UTARA ZONA TIMUR PUSAT ATDC ZONA BARAT ZONA Pusat Kabupaten Aceh Besar Utara Kabupaten Bireuen Timur Kabupaten Aceh Tamiang Tenggara Kabupaten Aceh Tenggara Selatan Kabupaten Aceh Barat Daya Barat Kabupaten Aceh Barat ZONA SELATAN ZONA TENGGARA
  • 6. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS ACEH A Kawasan pengembangan kawasan strategis Aceh Pusat Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Besar II Utara Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kata Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Bireuen III Timur Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Tamiang Tenggara Kabupaten Gayo Lues, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Tenggara V Selatan Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simeulue, kabupaten Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Barat Daya VI Barat Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya dengan lokasi pusat agro industry di Kabupaten Aceh Barat I ZONA IV B Kawasan agrowisata yang terbesar di 12 (dua belas) kebupaten yang tidak termasuk ke dalam lokasi pusat agro industry. C Kawasan situs sejarah terkait lahirnya MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka. D Kawasan khusus
  • 7. I II SISTEM TRANSPORTASI  UU 11/2006 tentang PA, Bab XXII, bagian ke Tujuh – Pasal 169  PP 26/2008 tentang RTRWN, Lampiran III Fungsi Sistem Jaringan Jalan Highway, Nasional, Provinsi terhadap Pusat-pusat Kegiatan (PKN/PKN-p, PKW/PKW-p, dan PKL) Keterangan: I II IV UtaraTimur III III Pusat Barat IV TenggaraSelatan 7
  • 8. PETA JARINGAN TRANSPORTASI ACEH Keterangan : Lintas Nasional Lintas Provinsi Lintas Strategis Nasional Lintas Highgrade Highway Jalur Kereta Api Pelabuhan Laut Pelabuhan Penyeberangan Bandara Terminal Tipe A 8
  • 9. Sistem Jaringan Jalan Usulan Jalan Kewenangan Pusat & Provinsi yang melintasi Aceh : Jalan Nasional (Arteri) sebanyak 28 Ruas total sepanjang 2.502 Km Jalan Strategis Nasional (Kolektor Primer I) sebanyak 13 Ruas total sepanjang 614 Km Jalan Bebas Hambatan (Kolektor Primer I) sebanyak 2 Ruas total sepanjang 474 Km Jalan Provinsi (Kolektor Primer II) sebanyak 50 Ruas total sepanjang 1.642 Km Jalan Strategi Provinsi (Kolektor Primer III) sebanyak 3 Ruas total sepanjang 148 Km 30
  • 10. Sistem Jaringan Jalur Kereta Api  PP 26/2008 tentang RTRWN, pasal 21, Lampiran XI TA 2008 : Bl. Pulo– Cunda (Tubuh Baan 9.000 M’sp, Rel : 5.425 M’sp) TA 2007 : Kr. Mane – Blang Pulo (Tubuh Baan : 19.875 M’sp, Rel : 14.575 M’sp) Track yang siap dioperasikan : 14.500 m’sp Krueng Mane Blang Pulo Cunda 10
  • 11. Rencana Pengembangan Pelabuhan di Aceh No Pelabuhan Kabupaten Hierarki Jenis Pelabuhan Zona 1 Sabang Kota Sabang Utama Kontainer, General Cargo Zona Pusat 2 Malahayati Aceh Besar Pengumpul Kontainer, General Cargo, Curah Kering Zona Pusat 3 Balohan Kota Sabang Utama Penumpang Zona Pusat 4 Ulee Lheue Kota Banda AcehPengumpul Zona Pusat 5 Krueng Geukueh Aceh Utara Utama Penumpang Kontainer, General Cargo, Curah Cair, Curah Kering 6 Kuala Langsa Kota Langsa Pengumpul General Cargo, Curah Cair/CPO, Penumpang Zona Timur 7 Idi Aceh Timur Pengumpan General Cargo 8 Meulaboh Aceh Barat Utama General Cargo, Curah Cair/CPO, Curah Kering Zona Barat 9 Calang Aceh Jaya Pengumpul General Cargo, Penumpang Zona Barat 10 Meulaboh Aceh Barat Utama Penumpang Zona Barat 11 Tapaktuan Aceh Selatan Pengumpan General Cargo Zona Tenggara - Selatan 12 Susoh Abdya Pengumpan General Cargo, Curah Kering Zona Tenggara - Selatan 13 Singkil Aceh Singkil Utama General Cargo, Curah Cair/CPO Zona Tenggara - Selatan 14 Sinabang Simeulue Pengumpan General Cargo Zona Tenggara - Selatan 15 Labuhan Haji Aceh Selatan Pengumpan Penumpang Zona Tenggara - Selatan 16 Singkil Aceh Singkil Utama Penumpang Zona Tenggara - Selatan 17 Pulo Banyak Aceh Selatan Pengumpan Penumpang Zona Tenggara - Selatan 18 Lamteng Aceh Besar Zona Timur Zona Timur Zona Pusat 11
  • 12. Sistem Transportasi Sabang Phuket (Thailand) Langkawi (Malaysia) Laut, Penyeberangan, Pelabuhan, Nasional dan Internasional Lamteng 1. Pelabuhan Pengumpul : Krueng Geukuh/Lhokseumawe, Malahayati, Kuala Langsa, Meulaboh , Sabang, Calang di, Susoh, Tapak Tuan, Sinabang, Idi. Sigli Bireuen Lhokseumawe Sp.Tiga Rodelong Calang Langsa Takengon Kuala Simpang Meulaboh Blang Kejeren 2. Pelabuhan Pengumpan : Pulo Sarok, Ulee Lheue, Balohan, Lamteng, Sibade, Kuala Beukah, Sigli, Pulau Banyak di, Singkil, Gosong Telaga, Sibigo. Blang Pidie Kutacane Medan (Sumut) Tapak Tuan Keterangan : = Pelabuhan Pengumpul = Pelabuhan Pengumpan Sinabang Singkil = Aktifitas Pelayaran = Ibukota Provinsi = Ibukota Kabupaten P. Banyak Sibolga (SUMUT) 12
  • 13. Bandar Udara Pusat Penyebaran TABELIII.2.3  UU 11/2006 tentang PA, Bab XXII, bagian ke sembilan, pasal 172-173  PP 26/2008 tentang RTRWN, pasal PENGEMBANGAN BANDAR UDARA RENCANA 29 s/d pasal 32, Lampiran V DI ACEH BANDAR UDARA A. 1. 2. 3. Rencana Pengembangan Bandar Udara di Aceh 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pusat Yang Didukung Bandara Umum Sultan Iskandar Muda *) PKNp Banda Aceh Malikussaleh PKN Lhokseumawe Cut Nyak Dhien PKW Meulaboh, dan PKL Jeuram-Suka Makmue Maimun Saleh PKW/PKSN Sabang Rembele PKW Takengon, dan PKL Sp Tiga Redelong Lasikin PKL Sinabang Teuku Cut Ali PKL Tapaktuan Kuala Batu PKWp Blangpidie Alas Leuser PKL Kutacane Hamzah Fansyuri PKL Singkil, dan PKWp Subulussalam B. Bandara Khusus 1. Point A PKL Lhok Sukon Penggunaan Hierarki Internasional Domestik Domestik Pengumpul Pengumpan Pengumpan Domestik Domestik Pengumpan Pengumpan Domestik Domestik Domestik Domestik Domestik Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Domestik Pengumpan Sumber: Rencana Struktur Ruang Wilayah Aceh. Catatan: *) Bandara Sultan Iskandar Muda ditetapkan sebagai Pusat Penyebaran Tersier dalam RTRWN. 13
  • 14. ( Malaysia, singapore, Thailand, Eropa, RRC, RENCANA Sabang India, Arab Saudi, Srilangka, Myanmar) Maimun Saleh PENGEMBANGAN Banda Aceh TRANSPORTASI UDARA ( Medan & Jakarta) Sultan Iskandar Muda Sigli ACEH Bireuen Jantho Lhokseumawe Malikussaleh Sp. Tiga Rodelong Takengon Rembele Calang Langsa Kuala Simpang Cut Nyak Dhin Meulaboh Jeuram Blang Kejeren Kuala Batee Blang Pidie ( Medan & Jakarta) Alas Leuser Cut Ali Medan (Sumut) Kutacane Tapak Tuan Keterangan : = Bandar Udara = Lintasan Penerbangan = Ibukota Provinsi Lasikin Sinabang Hamzah Fansyuri Singkil = Ibukota Kabupaten P. Banyak Sibolga (SUMUT) 14
  • 15. Sistem Prasarana Lainnya Sistem Jaringan Sumber Daya Air (SDA) Peta Pembagian Wilayah Sungai (WS) Aceh 15
  • 16. PENGEMBANGAN DAERAH IRIGASI (DI) DI ACEH Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Pusat 1. DI Jambo Aye Langkahan 19.360,00 Pemerintah Pusat Aceh Utara, Aceh Timur Pemantapan 2. DI Kr.Jreue/Keuliling 8.077,00 Pemerintah Pusat Aceh Besar Pemantapan 3. DI Kr.Aceh/Leubok 7.884,00 Pemerintah Pusat Aceh Besar Pemantapan 4. DI Pante Lhong 6.562,00 Pemerintah Pusat Bireuen Pemantapan 5. DI Paya Nie 3.121,00 Pemerintah Pusat Bireuen Pemantapan 6. DI Alue Ubay 4.144,00 Pemerintah Pusat Aceh Utara Pemantapan 7. DI Krueng Pase 8.791,00 Pemerintah Pusat Aceh Utara Pemantapan 8. DI Datar Diana 3.200,00 Pemerintah Pusat Bener Meriah Pemantapan 9. DI Jeuram 12.446,00 Pemerintah Pusat Nagan Raya Pengembangan 10. DI Susoh 5.793,00 Pemerintah Pusat Aceh Barat Daya Pemantapan 11. DI Kutacane Lama 5.425,00 Pemerintah Pusat Aceh Tenggara Pemantapan 12. DI Baro Raya 19.118,00 Pemerintah Pusat Pidie Pemantapan 16
  • 17. TABEL III.2.6 PENGEMBANGAN WADUK DI WILAYAH ACEH PENGEMBANGAN WADUK DI WILAYAH ACEH No. Waduk/Bendungan 1. Waduk Keuliling 2. Embung Lambadeuk 3. Waduk Leubok 4. Waduk Rajui 5. Waduk Rukoh 6. Waduk Tiro Sumber Air (DI/Daerah Irigasi) Kabupaten/Kota (Kecamatan) Alue Keuliling (DI Kr. Jreue/Keuliling) Alue Lambadeuk (DI Krueng Aceh) Krueng Leubok (DI Kr. Aceh/Leubok) Krueng Rajui (DI Krueng Rajui) Krueng Rukoh (DI Baro Raya) Krueng Tiro (DI Baro Raya) Krueng Peusangan Aceh Besar (Kec.Kuta Cot Glie) Aceh Besar (Kec.Peukan Bada) Aceh Besar (Kec.Montasik) Pidie (Kec.Padang Tiji) Pidie (Kec. Seruway) Pidie (Kec. Tiro Truseb) Bireuen 7. Bendung Karet Krueng Peusangan 8. Bendungan Jambo Aye Kr.Jambo Aye & Kr.Rubek Aceh Utara (DI Jambo Aye/Langkahan) (Kec. Langkahan) 9. Waduk Langsa Krueng Langsa Aceh Timur 10. Waduk Tampur Aceh Tamiang Pemanfaatan Irigasi Air Bersih & Irigasi Irigasi Lae Pengecilan 12. Waduk Sianjo-anjo Sungai Sianjo-anjo Aceh Singkil (Kec. Rimo) Aceh Singkil (Kec.Simpang Kanan) 13. Waduk Paya Seunara Ekosistem Rawa Sabang (Kec. Suka Karya) Sumber: Dep PU Ditjen SDA Satker Balai WSS-I Keg.Pengembangan Air Baku NAD. Catatan: t.a = tidak/belum ada data. Besaran 1.631,2 Ha t.a t.a 515 Ha Irigasi 1.000 Ha Irigasi (Suplesi DI Baro Raya) Irigasi 6.920 Ha 6.330 Ha Irigasi t.a Irigasi Listrik 10.000 Ha 160 MW t.a Listrik t.a t.a 750 Ha 2.071 KK 850 Ha 865 KK t.a Irigasi/Air Bersih 11. Waduk Rimo 17 Irigasi Air Bersih Irigasi Air Bersih Air Bersih
  • 18. 18 Sistem Jaringan Energi KONDISI SAAT INI ACEH UPB SUMBAGUT SUMUT - ACEH (2007) Rated Capacity Peak Load Malaysia : 1.000 MW : 1.204 MW SUMUT DEFICIT 204 MW RIAU KULIM S.EMPAT SUMBAR PIP UPB SUMBAGTENG JAMBI Aur Duri PLTG MUARO BUNGO SUMBAGSEL – SUMBAGTENG (2007) Rated Capacity Peak Load : 1.340 MW : 1.430 MW P. Selincah PLTG BANGKO BETUNG BORANG SUMSEL TL.KELAPA KERAMASAN L.LINGGAU BENGKULU MARIANA UPB SUMBAGSEL SP.TIGA PRABUMULIH BK.ASAM DEFICIT 90 MW LAHAT P.ALAM BATURAJA LAMPUNG JAWA  Beban Puncak NAD Des 2007  Beban Puncak Sumatera Des 2007 225 MW 2.634 MW
  • 19. 19 KONDISI SISTEM KELISTRIKAN ACEH SABANG SYSTEM BEBAN PUNCAK TOTAL 258 MW Rated 4.8 MW Peak 2.5 MW DPP of L. Bata 30 MW DPP of SIGLI Kr. Raya 3 MW Lhoknga DPP of Cot Trueng 7 MW SUMUT-ACEH SYSTEM RATED 980 MW PEAK 1100 MW Deficit 120 MW TERIMA DARI : -a. 150 kV Sistem Sumut – Aceh -b. Sistem Isolated : 162 MW : 63MW Cot Trueng Jantho A. SISTEM INTERKONEKSI 150 kV P. Labu TAKENGON SYSTEM Terima dari sistem Sumbagut : 122 MW Rated 11 MW Peak 14 MW BLKJ SYSTEM Rated 4.4 MW Peak 2 MW Tualang Cut MBO SYSTEM Rated 25 MW Peak 14 MW BL.PIDIE SYSTEM Rated 10 MW Peak 6.5 MW K CANE SYSTEM Rated 9.4 MW Peak 5.7 MW Rated 2.7 MW Peak 2.3 MW Blg. Pidie Plan of T/L 150 kV Existing Sub Station Plan of Sub Station : 63 MW B. SISTEM ISOLATED Kapsitas terpasang : 86 MW : 78 MW Daerah Krisis Pasokan Listrik : 1. Takengon Rated 5.6 MW Peak 4.7 MW SBS SYSTEM Rated 6.8 MW Peak 8 MW Existing T/L 150 kV Rata – rata defisit : 40 MW Beban Puncak Pkl. Brandan T.TUAN SYSTEM SINABANG SYSTEM PLTD Lueng Bata, Sgl & LSM Brastagi Sidikalang Subulussalam 2. Subulussalam Jumlah GI : 7 units Panjang T/L 150 kV : 603 kms
  • 20. Sistem Jaringan Telekomunikasi Mewujudkan pengembangan Aceh Cyber Province Pembangunan sistem telekomunikasi tanpa kabel (wireless) yang akan saling menghubungkan dengan 23 kabupaten/kota di Aceh. Pengembangan tersebut meliputi pengembangan: (1) menara melalui SID-SITAC, (2) sistem komunikasi dengan dasar BWA (Broadband Wireless Access), (3) VSAT (Very Small Aperture Terminal) di 23 kabupaten/kota. 20
  • 21. Infrastruktur Jaringan Koneksi VSAT 23 Kabupaten/ Kota        Seluruh SKPD Pemda Provinsi sudah terkoneksi dengan Dishubkomintel Provinsi Aceh dengan menggunakan teknologi Wireless 5,8 Ghz VSAT di 23 Kabupaten/kota Disetiap kabupaten/kota tersedia 1 Noc kabupaten dan 2 remote client Disetiap kabupaten/kota tersedia 3 bts yang memiliki Wireless Akses Poin yang bisa di gunakan oleh masyarakat secara gratis Disetiap kabupaten/kota tersedia 8 unit personal komputer untuk telecenter bagi masyarakat Disetiap kabupaten/kota tersedia 8 unit telpon analog berbasis Voip. Kota Banda Aceh tersedia Wireless Akses Point 10 titik 2 1
  • 23. NO PERUNTUKAN LUAS (Ha) DARAT I % LAUT Kawasan Lindung 2.695.720 47,50 1 Tn. Gunung Lauser 625.148 11,01 2 Suaka Marga Satwa Rawa Singkil 77.703 1,37 3 Cagar Alam (Serba Jadi 311 0,01 4 Taman Buru Linga Isaq 86.366 1,52 5 Twa Pulau Weh (darat) 1.201 0,02 6 TWA Pulau Weh (laut) 7 TWA-Kuta Malaka 8 TWA Pulau Banyak (Darat) 9 TWA Pulau Banyak (laut) 10 Taman Wisata Alam Pinus Aceh 11 Taman Wisata Alam Anak Laut Singkil (Darat) 12 5.303 1.574 0,03 23.369 0,41 205.725 17.989 0,32 823 0,01 Tahura Gunung Kapor 1.782 0,03 13 Tahura Pocut Meurah Intan 6.218 0,11 14 Tahura Teupah Selatan 833 0,01 15 Hutan Lindung 1.828.770 32,22 16 Kawasan Lindung di Luar Kawasan Hutan 23.661 0,42 2.981.361 52,50 684.909 12,07 II Kawasan Budidaya 1 Hutan Produksi a. Hutan Produksi Terbatas b. Hutan Produksi Tetap c. Hutan Produksi Konversi 2 III 86.180 558.793 39.936 Areal Penggunaan Lain 2.296.452 LUAS WILAYAH 5.677.081 40,44 211.028 100 23
  • 24. KRONOLOGIS USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN DALAM REVISI RTRW ACEH  Gubernur Aceh mengusulkan perubahan kawasan hutan dalam review RTRW Aceh melalui surat nomor 522/64030 tanggal 22 Oktober 2010.  Menteri Kehutanan membentuk Tim Terpadu Melalui Keputusan No. SK.602/Menhut-VII/2010 tanggal 28 Oktober 2010 jo. No. SK. 636/MenhutVII/2010 tanggal 16 November 2010 jo. No. SK.125/Menhut-VII/2012 tanggal 2 Maret 2012 jo. No. Sk.1/VII-Ren/2013 tanggal 15 Februari 2013.  Telah dilakukan peninjauan lapangan pada tanggal 25 November s/d 4 Desember 2010.  Kajian Tim Terpadu tahap I: Januari 2011 – Desember 2011.  Sosialisasi Hasil Sementara Kajian Tim Terpadu di Banda Aceh tanggal 12 Desember 2011.  Revisi Usulan melalui Surat Gub Aceh No 050/33210 tanggal 30 Oktober 2012.  Kajian Tim Terpadu tahap II: Desember 2012 – Feb 2013  Revisi Usulan melalui Surat Gub Aceh No 050/11414 tgl 21 Feb 2013  Kajian Tim Terpadu tahap III : Feb – Maret 2013  Uji Konsistensi : 5 – 6 Maret 2013  Kajian Timdu Tahap IV (Pasca Uji Konsistensi) : 7 – 8 Maret 2013  Laporan hasil kajian Tim Terpadu : 11 Maret 2013
  • 25. SANDINGAN USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN NO A KAWASAN HUTAN BERDASARKAN SK 170/Kpts-II/2000 Ha USULAN PERUBAHAN RTRWA 22 OKT 2010 Ha USULAN PERUBAHAN RTRWA 30 OKT 2012 Ha KAWASAN SUAKA ALAM 1 Cagar Alam 16.940 16.774,66 314 102.370 94.724,51 80.863 623.987 615.092,56 624.642 a. Daratan 16.412 29.816,63 46.254 b. Perairan 214.100 211.831,76 211.020 6.220 6.557,01 8.916 86.704 83.499,38 86.320 1.844.500 2.719.753,21 1.770.729 601.280 144.968,14 574.086 37.300 16.429,73 79.718 93.184,83 44.451 4.032.632.41 3.527.313 2 Suaka Margasatwa B KAWASAN PELESTARIAN ALAM 1 Taman Nasional 2 Taman Wisata Alam c. Taman Hutan Rakyat C TAMAN BURU D HUTAN LINDUNG E HUTAN PRODUKSI 1 Hutan Produksi Tetap 2 Hutan Produksi Terbatas 3 Hutan Produksi Konversi JUMLAH TOTAL 3.549.813
  • 26. SANDINGAN PETA USULAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN Kawasan hutan SK 170/2000 Kawasan hutan usulan Gubernur 22 Oktober 2010 Kawasan hutan usulan Gubernur 30 Oktober 2012
  • 27. Kriteria Analisis Usulan Perubahan Kawasan Hutan ASPEK HUKUM & KELEMBAGAAN    Legalitas Perijinan/Hak Sejarah Kawasan Keberadaan proyek /aset pemerintah ASPEK SOSEKBUD      Permukiman dan lahan garapan Kelembagaan Desa Fasos/fasum Pengembangan wilayah Kebutuhan dasar dan identitas budaya   Perlindungan Keanekaragaman Hayati Jasa lingkungan : tata air, iklim, emisi karbon, kerawanan bencana Skor Kawasan : lereng, tanah, curah hujan Penutupan lahan Ekoregional : kesatuan ekosistem, DAS/kesatuan hidrologi ASPEK BIOFISIK/ EKOLOGI   
  • 28. PRINSIP PERUBAHAN KAWASAN HUTAN Perubahan kawasan hutan tidak dapat dilakukan untuk pemutihan tidak dapat dilakukan untuk pemutihan atas pelanggaran fungsi ruang 1. Perubahan peruntukan, dilakukan untuk mengakomodir: a. Permukiman; b. transmigrasi ; c. infrastruktur/sarpras/fasum/fasos dan pengembangan wilayah. 2. Perubahan fungsi kawasan hutan, dilakukan untuk: a. penyesuaian nilai skoring dan kekhasan/keunikan ekosistem; b. optimalisasi pengelolaan kawasan lindung; c. optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan. 3. Perubahan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan, dilakukan untuk: a. pemantapan kawasan hutan; b. bebas dari perijinan dan hak-hak pihak ketiga; c. penyesuaian nilai skoring dan kekhasan/keunikan ekosistem.
  • 29. Usulan Gubernur Aceh melalui 3 tahap: 1. Surat nomor 522/64030 tanggal 22 Oktober 2010 2. Surat nomor 050/33210 tanggal 30 Oktober 2012. 3. Surat nomor 050/11414 tanggal 21 Februari 2013 • • • Usulan perubahan peruntukan 119.202 ha, Usulan perubahan fungsi 174.057 ha, Usulan penunjukan baru 31.284 ha. Overlay berbagai peta tematik Kawasan Hutan Updated REKOMENDASI HASIL KAJIAN TIM TERPADU Perubahan Peruntukan : 79.850 ha Analisis dan Sintesis Perubahan Fungsi : 144.578 ha Penunjukan Kawasan Hutan : 26.465 ha
  • 30. 30 HASIL PENELITIAN TERPADU Perubahan Kawasan Hutan Hasil Rekomendasi Fungsi Kawasan Hutan Awal Luas (ha) Cagar Alam Suaka Margasatwa Taman Nasional Taman Wisata Alam Taman Hutan Rakyat Taman Buru Hutan Lindung Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Hutan Produksi Konversi Kaw Hutan darat Area Penggunaan Lain Taman Wisata Alam Laut Kaw Hutan darat dan perairan AIR % Kawasan Hutan Berdasarkan RTRWA Luas (ha) % Kawasan Hutan Rekomendasi Timdu Luas (ha) % 18.301 83.745 624.642 24.884 6.216 86.519 1.869.642 0,31 1,42 10,62 0,42 0,11 1,47 31,77 314 80.863 624.642 46.254 8.916 86.320 1.770.729 0,01 1,37 10,62 0,79 0,15 1,47 30,09 304 97.182 624.642 30.899 8.621 86.320 1.788.662 0,01 1,65 10,62 0,53 0,15 1,47 30,40 31.711 0,54 79.718 1,35 143.551 2,44 658.549 11,19 574.086 9,76 557.625 9,48 0,00 44.451 0,76 13.692 0,23 3.404.210 57,85 3.316.292 56,36 3.351.496 56,96 2.267.996 38,54 2.355.913 40,04 2.320.710 39,44 211.020 3,59 211.020 3,59 211.020 3,59 3.615.231 61,44 3.527.313 59,95 3.562.517 60,54 889 0,02 889 0,02 889 0,02
  • 32. KESIMPULAN Dalam Rangka Revisi RTRWP Aceh, hasil rekomendasi perubahan kawasan hutan sebagai berikut : a. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas Perubahan peruntukan Usulan Perubahan Peruntukan Luas (ha) KSA/KPA/TB-APL % 79.850 Ha, yang terdiri dari : Rekomendasi Tim Terpadu Luas (ha) % % Rekomendasi Thd Usulan 3.379 2,83 2.648 3,33 78,66 HL-APL 65.844 55,24 34.575 43,29 52,51 HPT-APL 5.496 4,61 961 1,20 17,49 HP-APL 44.483 37,32 41.666 52,17 93,67 119.202 100 79.850 100 66,99 JUMLAH 32
  • 33. Lanjutan KESIMPULAN b. Perubahan Fungsi seluas 144.578 Ha, yang terdiri dari : CA - TWA Usulan Perubahan Fungsi Rekomendasi Tim Terpadu Luas (ha) Perubahan Fungsi Luas (ha) % Keterangan % 17.987 10,33 2.613 1,81 - - 15.375 10,63 SM - HPK 475 0,27 - - HL - TWA 1.550 0,89 1.550 1,07 CA - SM HL – HPT 18.545 10,65 58.633 40,55 HL – HP 40.914 23,65 99 3.636 2,09 676 0,47 HPT – HL 1.339 0,77 - - HPT - HP - 82 0,06 Sebagian berasal dari usulan HL menjadi HP dan Usulan HLHPK 0,07 HL – HPK Berasal dari usulan perubahan CA - TWA HPT - HPK 3.260 1,87 654 0,45 919 0,53 919 0,64 HP – HL 17.153 9,85 8.228 5,69 HP – HPT 33.812 19,43 43.387 30,01 HP - HPK 34.466 19,80 12.362 8,55 JUMLAH 174.056 100 144.578 Berasal dari usulan perubahan HPT-HPK 100 HP – TAHURA Sebagian berasal dari usulan HP-HL 33
  • 34. Lanjutan KESIMPULAN c. Penunjukan Kawasan Hutan seluas Perubahan peruntukan Usulan Penunjukan Kawasan Hutan Luas (ha) % 26.465 Ha, yang terdiri dari : Rekomendasi Tim Terpadu Luas (ha) Keterangan % APL – TWA 2.606 8,33 1.535 5,80 APL – TAHURA 1.781 5,69 1.485 5,61 13.083 41,82 7.876 29,76 APL – HPT 5.744 18,36 10.113 38,21 APL – HP 5.456 17,44 5.456 20,62 APL – HPK 2.614 8,36 - - 31.284 100 26,465 100 APL – HL JUMLAH Sebagian berasal dari usulan APL-HL 34