Dokumen tersebut membahas beberapa teori perkembangan kognitif dan psikologis anak, termasuk teori Piaget tentang tahap-tahap perkembangan kognitif (sensorimotor, preoperasional, konkret operasional, formal operasional), teori Freud tentang struktur kepribadian (id, ego, superego), dan teori Erikson tentang tugas-tugas perkembangan pada setiap tahap siklus hidup.
2. *
*Dalam kehidupan ini dari waktu ke waktu
peserta didik mengalami suatu perkembangan,
entah itu dalam fisik atau psikologisnya.
Dimana dalam kehidupan sehari-hari
perkembangan fisik lebih dikenal dengan
sebutan pertumbuhan, sedangkan pada yang
lainnya (non fisik) dinamakan perkembangan.
3. *
*Teori Perkembangan Kognitif Plaget
*Teori Psikonalitik Freud
*Teori Psikoanalitik Erikson
*Teori Perkembangan Belajar Sosial
*Teori Perkembangan Perseptual Vygotsky
4. *
Piaget adalah seorang tokoh psikologi kognitif
yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut
Piaget, perkembangan kognitif merupakan
suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang
didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan sistem syaraf. Dengan makin
bertambahnya umur seseorang, maka makin
komplekslah susunan sel syarafnya dan makin
meningkat pula kemampuannya.
5. *
Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan
mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola
dan tahap-tahap ini bersifat hirarkhis, artinya
harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan
seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang
berada di luar tahap kognitifnya. Piaget
membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini
menjadi empat, yaitu:
6. *
Tahap Sensorimotor menurut Piaget dimulai sejak umur 0-2 tahun.
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan
persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan
tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Kemampuan yang dimiliki
antara lain :
*Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di
sekitarnya.
*Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara.
*Suka memperhatikan sesuatu lebih lama.
*Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya.
*Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah
tempatnya.
7. *
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2 - 7/8 tahun. Ciri pokok
perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa
tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi
menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif. Preoperasional (umur 2-4
tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan
konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi
kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
*Self counter nya sangat menonjol.
*Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan
mencolok.
*Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria
yang benar.
*Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat
menjelaskan perbedaan antara deretan.
8. *
Tahap ini berlangsung pada usia 7 atau 8-11 atau 12 tahun. Ciri pokok
perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan
aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan
kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi
hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret. Operation adalah suatu
tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam
dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi
ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak
perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir
dengan menggunakan model "kemungkinan" dalam melakukan kegiatan
tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai
sebelumnya. Anak mampu menangani sistem klasifikasi.
9. *
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu
berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir
"kemungkinan". Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa. Pada tahap ini kondisi berpikir anak sudah dapat bekerja
secara efektif dan sistematis.
10. *
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor
tentu akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh
seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan berbeda pula
dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkret,
bahkan dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional
formal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif
seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara
berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap
perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap
tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak
sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada
maknanya bagi siswa.
11. *
Teori Freud mengenai kepribadian dapat diiktisarkan dalam rangka
struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian.
Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
*Id yaitu aspek biologis,
*Ego yaitu aspek psikologis,
*Super ego yaitu aspek sosiologis.
Ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, komponen, sifat,
prinsip kerja, dinamika sendiri-sendiri, mamun ketiganya berhubungan
ddengan rapatnya sehingga tidak mungkin memisahkan pengaruhnya
terhadap tingkah laku manusia, tingkah laku selalu merupahan hasil
kerjasama dari ketiga aspek itu.
12. *
Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang
original di dalam kepribadian, aspek inilah aspek yang lainnya
tumbuh, Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar-
benarnya (“The True Psychic Reality”), oleh karena Id merupakan
dunia batin manusia atau subyektif, dan tidak mempunyai
hubungan langsung dengan dunia obyektif. Id berisikan hal-hal
yang dibawa sejak lahir (unsur biologis), termasuk instink, dan Id
merupakan “reservior” energi psikis yang menggerakkan Ego dan
Super Ego.
13. *
Aspek ini adalah aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul
karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik
dengan dunia kenyataan (Realitat). Orang lapar mesi perlu makan
untuk menghilangkan tegangan yang ada dalam dirinya, ini berarti
bahwa organisme harus dapat membedakan antara khayalan
tentang dan kenyataan tentang makanan. Disinilah letak
perbedaan antara Id dan Ego, yaitu kalau Id hanya mengenal dunia
batin maka Ego dapat membedakan suatu yang hanya ada dalam
batin dan sesuatu yang ada di dunia luar.
14. *
* Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif
kepribadian, oleh karena Ego ini mengontrol jalan-jalan
yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat
dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih
obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan, dalam
menjalankan fungsi ini seringkali Ego harus mempersatukan
pertentangan-pertentangan antara Id dan Super Egodan
dunia luar.
15. *
Adalah aspek sosiologi kepribadian, wakil dari nilai-nilai
tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan
orang tua kepada anaknya. Yang diajarkan dengan berbagai
perintah dan larangan. Super Ego merupakan kesempurnaan
daripada kesenangan, karena Super Ego dapat dianggap sebagai
aspek moral kepribadian. Fungsi pokoknya ialah menentukan
apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, dengan
demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral
masyarakat.
16. *
Eric Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai
pengembangan teori psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori
psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan individu
selama siklus hidupnya, dibentuk oleh pengaruh sosial yang
berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan
psikologis
17. *
Secara umum inti dari teorinya adalah :
*Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
*Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikologis.
*Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologis.
*Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan
sosial akan menyatu.
*Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan
makhluk sosial.
*Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayat dibagi
dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikan pada setiap fase.
18. *
Prinsip – prinsip pertumbuhan dan perkembangan :
*Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan,
berkelanjutan dan berurutan.
*Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo-
caudal atau proximodistal
*Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah
selesainya tugas perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar
untuk mengembangankan keahlian baru.
*Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama
periode kritis.
*Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan
yang mempengaruhi selama masa kritis
19. *
1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau
tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya
mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia
tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu kadang-kadang bayi
menangis bila di pangku oleh orang yang tidak dikenalnya
20. *
2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Masa kanak-kanak awal (early childhood) ditandai adanya
kecenderungan autonomy-shame, doubt. Pada masa ini sampai
batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti
duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa
ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak lain dia telah mulai
memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga
seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
21. *
3. Inisiatif vs Kesalahan
Masa pra sekolah (Preschool Age) ditandai adanya
kecenderungan initiative-guilty. Pada masa ini anak telah
memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan
tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi
karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia
mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut
menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk
sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.
22. *
4. Kerajinan vs Inferioritas
Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya
kecenderungan industry-inferiority. Sebagai kelanjutan dari
perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif
mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk
mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar,
tetapi di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan
dan pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi kesukaran,
hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat
menyebabkan anak merasa rendah diri.
23. *
5. Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap remaja, yang dimulai pada saat
masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Masa Remaja
(adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity-Identity
Confusion. Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh
kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya dia berusaha
untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas
dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitasdiri ini,
pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga
tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau
kenakalan
24. *
6. Keintiman vs Isolasi
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka
setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa
dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Masa Dewasa Awal
(Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy-
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan
yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan
kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia
membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu
yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk
membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu,
dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
25. *
7. Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh,
dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60
tahun. Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya
kecenderungan generativity-stagnation. Sesuai dengan namanya masa
dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari
perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas,
kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat
pesat. Meskipun pengetahuan dan kecakapan individu sangat luas,
tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala macam ilmu dan
kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya
terbatas. Untuk mengerjakan atau mencapai hal– hal tertentu ia
mengalami hambatan.
26. *
8. Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia
senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65
ke atas. Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan
ego integrity-despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan
atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah
menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak
digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih
memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi
karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat
dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk
terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena
usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga
keputusasaan acapkali menghantuinya.
27. *
Teori belajar sosial dikembangkan oleh bandura, yang menyatakan
bahwa orang belajar dari satu sama lain, melalui pengamatan,
peniruan, dan modeling. Kemudian akan diterapkan/ditiru.
Penerapan akan diulangi jika mendapat penghargaan. Dan tidak
akan diulangi jika mendapat hukuman. Teori pembelajaran sosial
menekankan pada beberapa aspek yaitu:
28. *
*Observational Learning (belajar dari hasil pengamatan) atau
modeling. Yaitu belajar dengan menggunakan model atau secara
langsung.
*Self-regulation (regulasi diri). Yaitu pengaturan diri, dengan cara
mengontrol tingkah laku kita sendiri.
*Self-efficacy (Efikasi diri) Efikasi diri adalah sejauh mana kita
mampu mencapai sesuatu. Efikasi diri tumbuh dari keberhasilan-
keberhasilan yang pernah dilakukan.
*Reciprocal Determinism (Faktor-faktor Hubungan Timbal Balik)
Kepribadian dianggap sebagai interaksi antara tiga komponen,
yaitu: lingkungan, perilaku, dan proses psikologis seseorang.
*Vicarious Reinforcement Vicarious reinforcement yaitu menandai
ketika pengamat meningkatkan perilaku terhadap sesuatu yang
pernah ia lihat dari orang lain. Akibat positif pengamatan yaitu
bisa membantu memperbaiki perilaku yang kurang baik.
29. *
Teori Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa
dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan
dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial,
sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang
bersifar egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak
berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan
untuk mengarahkan diri mereka. Sebaliknya, Piaget menekankan
bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan
ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.
30. *
Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri
beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya
bahwa anak akan jauh lebih maju dan berkembang jika berinteraksi
dengan orang lain. Anak-anak tidak akan mengembangkan
pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.
31. *
Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya
yaitu:
1. Menghendaki setting kelas kooperaif, sehingga siswa dapat
saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-
strategi pemecahan masalah yang efekif dalam masng-masing
zone of proximal development mereka.
2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran dalam menekankan
scaffolding. Jadi teori belajar vigotsky adalah salah satu teori
belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran
kooperatif terjadi interaktif social yaitu interaksi antara
siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam
usaha menemukan konsep-konsep danpemecahan masalah.