SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
*
*
*Dalam kehidupan ini dari waktu ke waktu
peserta didik mengalami suatu perkembangan,
entah itu dalam fisik atau psikologisnya.
Dimana dalam kehidupan sehari-hari
perkembangan fisik lebih dikenal dengan
sebutan pertumbuhan, sedangkan pada yang
lainnya (non fisik) dinamakan perkembangan.
*
*Teori Perkembangan Kognitif Plaget
*Teori Psikonalitik Freud
*Teori Psikoanalitik Erikson
*Teori Perkembangan Belajar Sosial
*Teori Perkembangan Perseptual Vygotsky
*
Piaget adalah seorang tokoh psikologi kognitif
yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut
Piaget, perkembangan kognitif merupakan
suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang
didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan sistem syaraf. Dengan makin
bertambahnya umur seseorang, maka makin
komplekslah susunan sel syarafnya dan makin
meningkat pula kemampuannya.
*
Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan
mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola
dan tahap-tahap ini bersifat hirarkhis, artinya
harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan
seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang
berada di luar tahap kognitifnya. Piaget
membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini
menjadi empat, yaitu:
*
Tahap Sensorimotor menurut Piaget dimulai sejak umur 0-2 tahun.
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan
persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan
tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Kemampuan yang dimiliki
antara lain :
*Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di
sekitarnya.
*Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara.
*Suka memperhatikan sesuatu lebih lama.
*Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya.
*Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah
tempatnya.
*
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2 - 7/8 tahun. Ciri pokok
perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa
tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi
menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif. Preoperasional (umur 2-4
tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan
konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi
kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
*Self counter nya sangat menonjol.
*Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan
mencolok.
*Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria
yang benar.
*Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat
menjelaskan perbedaan antara deretan.
*
Tahap ini berlangsung pada usia 7 atau 8-11 atau 12 tahun. Ciri pokok
perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan
aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan
kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi
hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret. Operation adalah suatu
tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam
dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi
ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak
perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir
dengan menggunakan model "kemungkinan" dalam melakukan kegiatan
tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai
sebelumnya. Anak mampu menangani sistem klasifikasi.
*
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu
berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir
"kemungkinan". Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan
hipotesa. Pada tahap ini kondisi berpikir anak sudah dapat bekerja
secara efektif dan sistematis.
*
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor
tentu akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh
seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan berbeda pula
dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkret,
bahkan dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional
formal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif
seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara
berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap
perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap
tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak
sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada
maknanya bagi siswa.
*
Teori Freud mengenai kepribadian dapat diiktisarkan dalam rangka
struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian.
Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
*Id yaitu aspek biologis,
*Ego yaitu aspek psikologis,
*Super ego yaitu aspek sosiologis.
Ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, komponen, sifat,
prinsip kerja, dinamika sendiri-sendiri, mamun ketiganya berhubungan
ddengan rapatnya sehingga tidak mungkin memisahkan pengaruhnya
terhadap tingkah laku manusia, tingkah laku selalu merupahan hasil
kerjasama dari ketiga aspek itu.
*
Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang
original di dalam kepribadian, aspek inilah aspek yang lainnya
tumbuh, Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar-
benarnya (“The True Psychic Reality”), oleh karena Id merupakan
dunia batin manusia atau subyektif, dan tidak mempunyai
hubungan langsung dengan dunia obyektif. Id berisikan hal-hal
yang dibawa sejak lahir (unsur biologis), termasuk instink, dan Id
merupakan “reservior” energi psikis yang menggerakkan Ego dan
Super Ego.
*
Aspek ini adalah aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul
karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik
dengan dunia kenyataan (Realitat). Orang lapar mesi perlu makan
untuk menghilangkan tegangan yang ada dalam dirinya, ini berarti
bahwa organisme harus dapat membedakan antara khayalan
tentang dan kenyataan tentang makanan. Disinilah letak
perbedaan antara Id dan Ego, yaitu kalau Id hanya mengenal dunia
batin maka Ego dapat membedakan suatu yang hanya ada dalam
batin dan sesuatu yang ada di dunia luar.
*
* Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif
kepribadian, oleh karena Ego ini mengontrol jalan-jalan
yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat
dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih
obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan, dalam
menjalankan fungsi ini seringkali Ego harus mempersatukan
pertentangan-pertentangan antara Id dan Super Egodan
dunia luar.
*
Adalah aspek sosiologi kepribadian, wakil dari nilai-nilai
tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan
orang tua kepada anaknya. Yang diajarkan dengan berbagai
perintah dan larangan. Super Ego merupakan kesempurnaan
daripada kesenangan, karena Super Ego dapat dianggap sebagai
aspek moral kepribadian. Fungsi pokoknya ialah menentukan
apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, dengan
demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral
masyarakat.
*
Eric Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai
pengembangan teori psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori
psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan individu
selama siklus hidupnya, dibentuk oleh pengaruh sosial yang
berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan
psikologis
*
Secara umum inti dari teorinya adalah :
*Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
*Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikologis.
*Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologis.
*Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan
sosial akan menyatu.
*Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan
makhluk sosial.
*Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayat dibagi
dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikan pada setiap fase.
*
Prinsip – prinsip pertumbuhan dan perkembangan :
*Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan,
berkelanjutan dan berurutan.
*Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo-
caudal atau proximodistal
*Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah
selesainya tugas perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar
untuk mengembangankan keahlian baru.
*Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama
periode kritis.
*Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan
yang mempengaruhi selama masa kritis
*
1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau
tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya
mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia
tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu kadang-kadang bayi
menangis bila di pangku oleh orang yang tidak dikenalnya
*
2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Masa kanak-kanak awal (early childhood) ditandai adanya
kecenderungan autonomy-shame, doubt. Pada masa ini sampai
batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti
duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa
ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak lain dia telah mulai
memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga
seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
*
3. Inisiatif vs Kesalahan
Masa pra sekolah (Preschool Age) ditandai adanya
kecenderungan initiative-guilty. Pada masa ini anak telah
memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan
tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi
karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia
mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut
menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk
sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.
*
4. Kerajinan vs Inferioritas
Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya
kecenderungan industry-inferiority. Sebagai kelanjutan dari
perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif
mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk
mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar,
tetapi di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan
dan pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi kesukaran,
hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat
menyebabkan anak merasa rendah diri.
*
5. Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap remaja, yang dimulai pada saat
masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Masa Remaja
(adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity-Identity
Confusion. Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh
kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya dia berusaha
untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas
dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitasdiri ini,
pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga
tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau
kenakalan
*
6. Keintiman vs Isolasi
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka
setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa
dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Masa Dewasa Awal
(Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy-
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan
yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan
kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia
membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu
yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk
membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu,
dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
*
7. Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh,
dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60
tahun. Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya
kecenderungan generativity-stagnation. Sesuai dengan namanya masa
dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari
perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas,
kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat
pesat. Meskipun pengetahuan dan kecakapan individu sangat luas,
tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala macam ilmu dan
kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya
terbatas. Untuk mengerjakan atau mencapai hal– hal tertentu ia
mengalami hambatan.
*
8. Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia
senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65
ke atas. Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan
ego integrity-despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan
atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah
menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak
digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih
memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi
karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat
dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk
terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena
usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga
keputusasaan acapkali menghantuinya.
*
Teori belajar sosial dikembangkan oleh bandura, yang menyatakan
bahwa orang belajar dari satu sama lain, melalui pengamatan,
peniruan, dan modeling. Kemudian akan diterapkan/ditiru.
Penerapan akan diulangi jika mendapat penghargaan. Dan tidak
akan diulangi jika mendapat hukuman. Teori pembelajaran sosial
menekankan pada beberapa aspek yaitu:
*
*Observational Learning (belajar dari hasil pengamatan) atau
modeling. Yaitu belajar dengan menggunakan model atau secara
langsung.
*Self-regulation (regulasi diri). Yaitu pengaturan diri, dengan cara
mengontrol tingkah laku kita sendiri.
*Self-efficacy (Efikasi diri) Efikasi diri adalah sejauh mana kita
mampu mencapai sesuatu. Efikasi diri tumbuh dari keberhasilan-
keberhasilan yang pernah dilakukan.
*Reciprocal Determinism (Faktor-faktor Hubungan Timbal Balik)
Kepribadian dianggap sebagai interaksi antara tiga komponen,
yaitu: lingkungan, perilaku, dan proses psikologis seseorang.
*Vicarious Reinforcement Vicarious reinforcement yaitu menandai
ketika pengamat meningkatkan perilaku terhadap sesuatu yang
pernah ia lihat dari orang lain. Akibat positif pengamatan yaitu
bisa membantu memperbaiki perilaku yang kurang baik.
*
Teori Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa
dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan
dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial,
sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang
bersifar egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak
berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan
untuk mengarahkan diri mereka. Sebaliknya, Piaget menekankan
bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan
ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.
*
Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri
beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya
bahwa anak akan jauh lebih maju dan berkembang jika berinteraksi
dengan orang lain. Anak-anak tidak akan mengembangkan
pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.
*
Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya
yaitu:
1. Menghendaki setting kelas kooperaif, sehingga siswa dapat
saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-
strategi pemecahan masalah yang efekif dalam masng-masing
zone of proximal development mereka.
2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran dalam menekankan
scaffolding. Jadi teori belajar vigotsky adalah salah satu teori
belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran
kooperatif terjadi interaktif social yaitu interaksi antara
siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam
usaha menemukan konsep-konsep danpemecahan masalah.
*

More Related Content

Similar to 11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx

jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
ZakiCell1
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
Irwan Fauzi
 
52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif
fhendy
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
Ryan Achmad
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
Nakashima Taiki
 

Similar to 11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx (20)

Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
 
Helah bela diri
Helah bela diriHelah bela diri
Helah bela diri
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
 
Peserta Didik
Peserta DidikPeserta Didik
Peserta Didik
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Teori perkembangan jean piaget
Teori perkembangan jean piagetTeori perkembangan jean piaget
Teori perkembangan jean piaget
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Perkembangan kognitif bu linda
Perkembangan kognitif bu lindaPerkembangan kognitif bu linda
Perkembangan kognitif bu linda
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
EK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdfEK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdf
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx

  • 1. *
  • 2. * *Dalam kehidupan ini dari waktu ke waktu peserta didik mengalami suatu perkembangan, entah itu dalam fisik atau psikologisnya. Dimana dalam kehidupan sehari-hari perkembangan fisik lebih dikenal dengan sebutan pertumbuhan, sedangkan pada yang lainnya (non fisik) dinamakan perkembangan.
  • 3. * *Teori Perkembangan Kognitif Plaget *Teori Psikonalitik Freud *Teori Psikoanalitik Erikson *Teori Perkembangan Belajar Sosial *Teori Perkembangan Perseptual Vygotsky
  • 4. * Piaget adalah seorang tokoh psikologi kognitif yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.
  • 5. * Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hirarkhis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya. Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat, yaitu:
  • 6. * Tahap Sensorimotor menurut Piaget dimulai sejak umur 0-2 tahun. Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Kemampuan yang dimiliki antara lain : *Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di sekitarnya. *Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara. *Suka memperhatikan sesuatu lebih lama. *Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya. *Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah tempatnya.
  • 7. * Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2 - 7/8 tahun. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif. Preoperasional (umur 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah: *Self counter nya sangat menonjol. *Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok. *Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria yang benar. *Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan antara deretan.
  • 8. * Tahap ini berlangsung pada usia 7 atau 8-11 atau 12 tahun. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret. Operation adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir dengan menggunakan model "kemungkinan" dalam melakukan kegiatan tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai sebelumnya. Anak mampu menangani sistem klasifikasi.
  • 9. * Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir "kemungkinan". Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico- dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Pada tahap ini kondisi berpikir anak sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis.
  • 10. * Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkret, bahkan dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional formal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa.
  • 11. * Teori Freud mengenai kepribadian dapat diiktisarkan dalam rangka struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian. Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu: *Id yaitu aspek biologis, *Ego yaitu aspek psikologis, *Super ego yaitu aspek sosiologis. Ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, komponen, sifat, prinsip kerja, dinamika sendiri-sendiri, mamun ketiganya berhubungan ddengan rapatnya sehingga tidak mungkin memisahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia, tingkah laku selalu merupahan hasil kerjasama dari ketiga aspek itu.
  • 12. * Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original di dalam kepribadian, aspek inilah aspek yang lainnya tumbuh, Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar- benarnya (“The True Psychic Reality”), oleh karena Id merupakan dunia batin manusia atau subyektif, dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia obyektif. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir (unsur biologis), termasuk instink, dan Id merupakan “reservior” energi psikis yang menggerakkan Ego dan Super Ego.
  • 13. * Aspek ini adalah aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan (Realitat). Orang lapar mesi perlu makan untuk menghilangkan tegangan yang ada dalam dirinya, ini berarti bahwa organisme harus dapat membedakan antara khayalan tentang dan kenyataan tentang makanan. Disinilah letak perbedaan antara Id dan Ego, yaitu kalau Id hanya mengenal dunia batin maka Ego dapat membedakan suatu yang hanya ada dalam batin dan sesuatu yang ada di dunia luar.
  • 14. * * Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, oleh karena Ego ini mengontrol jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan, dalam menjalankan fungsi ini seringkali Ego harus mempersatukan pertentangan-pertentangan antara Id dan Super Egodan dunia luar.
  • 15. * Adalah aspek sosiologi kepribadian, wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anaknya. Yang diajarkan dengan berbagai perintah dan larangan. Super Ego merupakan kesempurnaan daripada kesenangan, karena Super Ego dapat dianggap sebagai aspek moral kepribadian. Fungsi pokoknya ialah menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat.
  • 16. * Eric Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan individu selama siklus hidupnya, dibentuk oleh pengaruh sosial yang berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan psikologis
  • 17. * Secara umum inti dari teorinya adalah : *Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik. *Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. *Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. *Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan sosial akan menyatu. *Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan makhluk sosial. *Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayat dibagi dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada setiap fase.
  • 18. * Prinsip – prinsip pertumbuhan dan perkembangan : *Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan, berkelanjutan dan berurutan. *Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo- caudal atau proximodistal *Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah selesainya tugas perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar untuk mengembangankan keahlian baru. *Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama periode kritis. *Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan yang mempengaruhi selama masa kritis
  • 19. * 1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan) Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu kadang-kadang bayi menangis bila di pangku oleh orang yang tidak dikenalnya
  • 20. * 2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu Masa kanak-kanak awal (early childhood) ditandai adanya kecenderungan autonomy-shame, doubt. Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
  • 21. * 3. Inisiatif vs Kesalahan Masa pra sekolah (Preschool Age) ditandai adanya kecenderungan initiative-guilty. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.
  • 22. * 4. Kerajinan vs Inferioritas Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya kecenderungan industry-inferiority. Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat menyebabkan anak merasa rendah diri.
  • 23. * 5. Identitas vs Kekacauan Identitas Tahap kelima merupakan tahap remaja, yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Masa Remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity-Identity Confusion. Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitasdiri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan
  • 24. * 6. Keintiman vs Isolasi Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy- isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
  • 25. * 7. Generativitas vs Stagnasi Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya kecenderungan generativity-stagnation. Sesuai dengan namanya masa dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat. Meskipun pengetahuan dan kecakapan individu sangat luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala macam ilmu dan kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya terbatas. Untuk mengerjakan atau mencapai hal– hal tertentu ia mengalami hambatan.
  • 26. * 8. Integritas vs Keputusasaan Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity-despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga keputusasaan acapkali menghantuinya.
  • 27. * Teori belajar sosial dikembangkan oleh bandura, yang menyatakan bahwa orang belajar dari satu sama lain, melalui pengamatan, peniruan, dan modeling. Kemudian akan diterapkan/ditiru. Penerapan akan diulangi jika mendapat penghargaan. Dan tidak akan diulangi jika mendapat hukuman. Teori pembelajaran sosial menekankan pada beberapa aspek yaitu:
  • 28. * *Observational Learning (belajar dari hasil pengamatan) atau modeling. Yaitu belajar dengan menggunakan model atau secara langsung. *Self-regulation (regulasi diri). Yaitu pengaturan diri, dengan cara mengontrol tingkah laku kita sendiri. *Self-efficacy (Efikasi diri) Efikasi diri adalah sejauh mana kita mampu mencapai sesuatu. Efikasi diri tumbuh dari keberhasilan- keberhasilan yang pernah dilakukan. *Reciprocal Determinism (Faktor-faktor Hubungan Timbal Balik) Kepribadian dianggap sebagai interaksi antara tiga komponen, yaitu: lingkungan, perilaku, dan proses psikologis seseorang. *Vicarious Reinforcement Vicarious reinforcement yaitu menandai ketika pengamat meningkatkan perilaku terhadap sesuatu yang pernah ia lihat dari orang lain. Akibat positif pengamatan yaitu bisa membantu memperbaiki perilaku yang kurang baik.
  • 29. * Teori Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial, sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifar egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk mengarahkan diri mereka. Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.
  • 30. * Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih maju dan berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.
  • 31. * Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu: 1. Menghendaki setting kelas kooperaif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi- strategi pemecahan masalah yang efekif dalam masng-masing zone of proximal development mereka. 2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran dalam menekankan scaffolding. Jadi teori belajar vigotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi interaktif social yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan konsep-konsep danpemecahan masalah.
  • 32. *