2. Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut
syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan
Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak
mendustakannya (di sebut orang kafir).
Kufur
3. a. Kufur besar
Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Terkadang
kufur besar terjadi dengan ucapan atau perbuatan yang sangat bertolak
belakang dengan iman. Kufur besar ada lima macam, yaitu:
1. Kufur karena mendustakan
Misalnya: Jika seseorang berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad adalah
pendusta, Al Qur’an adalah buatan Muhammad, Al Qur’an tidak otentik
berarti dia kufur karena mendustakan wahyu Allah SWT.
2. Kufur karena enggan dan sombong
Contohnya adalah kekufuran iblis. Dia percaya Allah itu Maha Esa,
tidak ada sesembahan yang wajib disembah kecuali Allah SWT, bahkan
Iblis pernah berdialog dengan AllahSWT. Namun iblis tidak mau
tunduk kepada Allah karena dia bersikap sombong.
Jenis-jenis kufur
4. 3. Kufur karena ragu
Misalnya ada orang yang ragu, apakah Al Qur’an itu wahyu
Allah Subhanahu wata’ala atau buatan manusia, atau orang
itu ragu terhadap adanya hari kiamat, maka orang tersebut
telah terjerumus dalam kekufuran yang akbar.
4. Kufur karena berpaling
Maksud berpaling di sini adalah berpaling dari ajaran agama
Islam, dia tidak mau tahu mengenai agamanya, tidak peduli
dengan Islam, tidak pernah ibadah, tidak mengenal Islam dan
lain sebagainya.
5. Kufur karena nifaq
Bentuknya adalah dengan menampakkan keIslaman secara
lahiriah, sedangkan dalam hatin menyembunyikan
kekufurannya.
5. b. Kufur kecil
Kufur yang tidak menjadikan pelakunya
keluar dari agama Islam, dan ia adalah
kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa
yang disebutkan di dalam Al-Qur‟an dan
As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi
tidak mencapai derajat kufur besar.
Contohnya : kufur nikmat, membunuh
sesame muslim, mengucapkan sumpah
dengan nama selain Allah.
6. Perbedaan antara kufur besar dan kufur kecil, yaitu:
a. Kufur besar mengeluarkan pelakunya dari Islam dan menghapuskan (pahala)
amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam,
juga tidak menghapuskan (pahala)nya sesuai dengan kadar kekufurannya.
b. Kufur besar menjadikan pelakunya kekal dalam neraka, sedangkan kufur
kecil, jika pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa
saja Allah memberikan ampunan kepada pelakunya, sehingga ia tiada masuk
neraka sama sekali.
c. Kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, kufur kecil tidak.
d. Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara
pelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh
mencintai dan setia kepadanya, meskipun ia adalah keluarga terdekat. Adapun
kufur kecil, maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi
pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimanannya, dan
dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kemaksiatannya.
7. Kata An-Nifaq dalam Bahasa arab berasal dari akar kata nȃfaqa-
yunȃfiqu-nifȃqan. Kata ini diambil dari kata nafiqȃ, yang berarti salah
satu lubang tikus, jika dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan lari
dan keluar melalui lubang yang lain.
Nifaq menurut syara‟ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan
kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan
demikian karena dia masuk pada syari‟at dari satu pintu dan keluar dari
pintu yang lain.
Nifaq
8. Nifaq Amali (perbuatan): Yaitu
melakukan sesuatu yang merupakan
perbuatan orang-orang munafiq,
tetapi masih tetap ada iman di dalam
hati. Nifaq jenis ini tidak
mengeluarkannya dari agama, tetapi
merupakan wasilah (perantara)
kepada yang demikian. Pelakunya
berada dalam iman dan nifaq. Lalu
jika perbuatan nifaqnya banyak,
maka akan bisa menjadi sebab
terjerumusnya dia ke dalam nifaq
sesungguhnya.
Nifaq I’tiqadi (Keyakinan) :Yaitu nifaq
besar, di mana pelakunya menampakkan
keislaman, tetapi menyembunyikan
kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan
pelakunya keluar dari agama dan dia berada
di dalam kerak Neraka. Nifaq jenis ini ada 4
macam, diantaranya:
1. Mendustakan Rasulullah SAW atau
mendustakan sebagian dari apa yang beliau
bawa.
2. Membenci Rasulullah SAW atau
membenci sebagian apa yang beliau bawa.
3. Merasa gembira dengan kemunduran
agama Islam.
4. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
Jenis-jenis nifaq
9. Perbedaan dari nifaq besar dan nifaq kecil, yaitu:
1. Nifaq besar mengeluarkan pelakunya dari agama, sedangkan nifaq
kecil tidak mengeluarkannya dari agama.
2. Nifaq besar adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam
hal keyakinan, sedangkan nifaq kecil adalah berbedanya yang lahir
dengan yang batin dalam hal perbuatan bukan dalam hal keyakinan.
3. Nifaq besar tidak terjadi dari seorang Mukmin, sedangkan nifaq
kecil bisa terjadi dari seorang Mukmin.
4. Pada umumnya, pelaku nifaq besar tidak bertaubat, seandainya pun
bertaubat, maka ada perbedaan pendapat tentang diterimanya taubatnya
di hadapan hakim. Lain halnya dengan nifaq kecil, pelakunya
terkadang bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menerima taubatnya.