2. Kata Hiperkes sebenarnya
singkatan dari Higiene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja.Hiperkes
merupakan penggabungan dari
higiene perusahaan dan Kesehatan
Kerja.
Apa itu Hiperkes ???
3. Higiene perusahaan
Adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta
prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah:
mengenali, mengukur, dan melakukan
penilaian(evaluasi)terhadap faktor penyebab
gangguan kesehatan atau penyakit dalam
lingkungan kerja dan perusahaan.
HIGIENE PERUSAHAAN
4. SEJARAH HIPERKES
Sebelum abad ke 16 Hiperkes gelap
Th 1760-1830 Hiperkes berkembang
sangat cepat dan pesat oleh dorongan
revolusi industri di Inggris sebagai akibat
ditemukannya cara-cara produksi baru,
mesin-mesin baru dll untuk industri dan
pengankutan.
Abad ke 20 Hiperkes dirasakan sbg
suatu keharusan demi kesejahteraan
tenaga kerja dan produksi.
5. KESEHATAN KERJA
Adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya
yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan
sebaik-baiknya upaya
promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitatif
terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja,serta terhadap penyakit pada
umumnya.
6. 1. Sebagai alat untuk mencapai derajat
kesehatan tenaga kerja seoptimal mungkin
dengan demikian dimaksudkan untuk tujuan
mensejahterakan tenaga kerja;
2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi
dan produktivitas, yang berlandaskan kepada
perbaikan daya kerja dan produktivitas faktor
Hakekat Higiene perusahaan dan
kesehatan kerja (Hiperkes) adalah :
7. HIPERKES
Hiperkes adalah lapangan kesehatan yang
meliputi pemeliharaan dan peningkatan derajat
kesehatan tenaga kerja melalui
pengobatan,perawatan serta menciptakan
higiene perusahaan yang memenuhi syarat.
Higiene perusahaan merupakan spesialisasi
kesehatan lingkungan yang meliputi tindakan
pencegahan dan pengendalian terhadap faktor-
faktor pengganggu kesehatan karyawan yang
bersifat medis.
8. Tujuan Hiperkes
Meningkatkan derajat kesehatan karyawan
setinggi-tingginya melalui pencegahan dan
penanggulangan penyakit dan kecelakaan akibat
kerja serta pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan dan gizi karyawan.
Meningkatkan produktivitas karyawan dengan
memberantas kelelahan kerja,meningkatkan
kegairahan kerja dan memberikan perlindungan
kepada karyawan dan masyarakat sekitarnya
terhadap bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh perusahaan.
9. Sanitasi Perusahaan
Sanitasi Perusahaan
adalah tindakan-tindakan
menciptakan kebersihan,
menjaga kesehatan dan
memelihara kenyamanan
lingkungan kerja di
dalam perusahaan yang
memenuhi persyaratan
Hiperkes.
10. Higiene Perorangan
Titik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia
sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapat
dimulai dari Higiene Perorangan.
Higiene Perorangan merupakan salah satu upaya
untuk mencapai persyaratan hiperkes. Usaha-
usaha Higiene Perorangan :
1. Kebersihan Badan,
2. kebersihan mulut,
3. Kebersihan tangan,
4. Kebersihan rambut,
5. Pakaian, dll.
11. Aspek-aspek Higiene Perorangan
1.Pemeriksaan
Kesehatan Calon
Karyawan.
2.Pemeriksaan
Kesehatan berkala,
3.Pemeriksaan
Kesehatan Khusus,
4.Kesadaran terhadap
pentingnya higiene
perorangan,
5.Iklim perusahaan yang
sehat dan memadai,
6.Lingkungan kerja yang
sehat,terbuka,bersih,
7.Perlindungan thd.bahaya
dan kecelakaan kerja,
8.Pelaksanaan sanitasi
lingkungan,
9.Peningkatan gizi yang
baik,
10.Kewajiban memenuhi
mentaati syarat-syarat
Kesehatan Kerja,
11.Pengendalian penyakit,
12.Kebersihan Selama
Kerja,
13.Pendidikan dan
Penyuluhan
12. Tindakan Pencegahan
Ditujukan untuk
mencegah
terjadinya
gangguan
kesehatan di
dalam
perusahaan.
Untuk
meningkatkan
produktivitas kerja
Tindakan Pencegahan yang
dilakukan :
Teknis
a. Mematuhi Hiperkes dengan baik.
b. Kerjasama dengan tenaga ahli
Hiperkes,
c. Pendidikan dan Penyuluhan
tentang Hiperkes,
d. Menjaga Kebersihan lingkungan
kerja,
e. Mengetahui dan mentaati
peraturan-peraturan didalam
perusahaan,
f. Mengadakan penelitian statistik
mengenai produktivitas
g. Mengenakan pakaian pelindung
13. Medis
a. Pemeriksaan kesehatan rutin
b. Perawatan dan pengobatan buat karyawan yang
sakit,
c. Peningkatan gizi karyawan,
d. melengkapi fasilitas perusahaan di bidang
kesehatan,
e. Mengadakan evaluasi terhadap gangguan
kesehatan,
f. Pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja
yang memperlihatkan gejala-gejala sakit akibat
kerja,
g. Pemberantasan penyakit menular.
14. Filosofi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja(K3)
Menurut International Association of Safety
Professional, Filosofi K3 dibagi menjadi 8 Filosofi
yaitu:
1. Safety is an ethical responsibility.
2. Safety is a culture, not a program.
3. Management is responsible.
4. Employee must be trained to work safety.
5. Safety is a condition of employment.
6. All injuries are preventable.
7. Safety program must be site specific.
8. Safety is good business.
15. Safety is an ethical
responsibility
K3 adalah tanggung jawab moral/etik.
Masalah K3 hendaklah menjadi
tanggung awab moral untuk menjaga
keselamatan sesama manusia.
16. Safety is a culture, not a
program
K3 bukan sekedar pemenuhan perundangan
atau bukan sekedar program yang dijalankan
perusahaan untuk sekedar memperoleh
penghargaan dan sertifikat. K3 hendaklah
menjadi cerminan dari budaya dalam
organisasi
17. Management is responsible
Manajemen perusahaan adalah yang paling
bertanggung jawab mengenai K3. Sebagian
tanggung jawab dapat dilimpahkan secara
beruntun ke tingkat yang lebih bawah.
18. Employee must be trained to work
safety
lingkungan kerja dan jenis pekerjaan
memiliki karakteristik dan persyaratan K3
yang berbeda. K3 harus ditanamkan dan
dibangun melalui pembinaan dan
pelatihan.
19. Safety is a condition of
employment
Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja
yang aman. Lingkungan kerja yang
menyenangkan dan serasi akan mendukung
tingkat keselamatan. Kondisi K3 dalam
perusahaan adalah pencerminan dari kondisi
ketenagakerjaan dalam perusahaan.
20. All injuries are preventable
Prinsip dasar dari K3 adalah semua
kecelakaan dapat dicegah karena kecelakaan
ada sebabnya. Jika sebab kecelakaan dapat
dihilangkan makakemungkinan kecelakaan
dapat dihindarkan.
21. Safety program must be site
specific
Program K3 harus dibuat berdasarkan
kebutuhan kondisi dan kebutuhan nyata di
tempat kerja sesuai dengan potensi bahaya
sifat kegiatan, kultur, kemampuan finansial dll.
Program K3 dirancang spesifik untuk masing-
masing organisasi atau perusahaan.
22. Safety is good business
Melaksanakan K3 jangan dianggap sebagai
pemborosan atau biaya tambahan.
Melaksanakan K3 adalah sebagai bagian dari
proses produksi atau strategi perusahaan.
Kinerja K3 yang baik akan memberikan
manfaat terhadap bisnis perusahaan.