Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen pelayanan publik yang baik untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Manajemen pelayanan publik mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pelayanan publik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan DPRD dalam mendukung proses manajemen pelayanan publik.
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
1. Disiapkan dan Disajikan Oleh
Immanuel Yosua
( Komisioner Komisi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur)
Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Publik
Menuju Good Governance
Materi Pelengkap Disampaikan Dalam Rangka
Bimbingan Teknis Bagi Anggota
DPRD Kota Salatiga - DPRD Kabupaten Bangkalan
2. Good Governance
dan
Pelayanan Publik
Kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan
oleh pemerintah/pemerintah daerah
merupakan salah satu indikator dan
pendorong dari tata kelola pemerintahan
yang baik
(Good Governance).
5. Benang Merah
Untuk menuju tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) dibutuhkan adanya
kualitas pelayanan publik yang baik pula.
Dalam proses tersebut dibutuhkan tata kelola
(manajemen) pelayanan publik yang
berkualitas, yang hanya dapat terwujud ketika
kepemimpinan yang ada merupakan
kepemimpinan yang berkualitas
6. Benang Merah Dalam Kaitannya
dengan Peran DPRD
Sebagai salah satu elemen penting dalam tata
kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance), DPRD Selaku representasi
masyarakat memiliki tanggung jawab untuk
“mengawal” proses pelayanan publik yang
sedang berlangsung, terutama berkaitan
dengan manajemen dan kepemimpinan
pelayanan publik.
7. Benang Merah
Untuk menuju tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) dibutuhkan adanya
kualitas pelayanan publik yang baik pula.
Dalam proses tersebut dibutuhkan tata kelola
(manajemen) pelayanan publik yang
berkualitas, yang hanya dapat terwujud ketika
kepemimpinan yang ada merupakan
kepemimpinan yang berkualitas
9. Perencanaan Dalam Manajemen
Pelayanan Publik
Perencanaan merupakan salah satu elemen
penting dalam proses pelaksanaan pelayanan
publik.
MENGAPA ???
Didalam perencanaan akan dirumuskan beberapa hal
mendasar terkait dengan proses pelaksanaan
pelayanan publik sehingga pelaksanaan pelayanan
publik yang dilakukan lebih tersistematisir dan
antisipatif
10. Bentuk – Bentuk Perencanaan
• Aturan dan tata laksana yang digunakan
dalam proses pelaksanaan pelayanan publik
yang dilaksanakan (PP, Perbup, Perwali dll)
Regulasi
• Penyusunan alokasi dan jumlah besaran
anggaran yang dilaksanakan dalam proses
pelaksanaan pelayanan publik (APBN,
APBD dll)
Penganggaran
• Penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan
penanggung jawab tata kelola bidang-bidang
pelayanan publik dan juga mekanisme
pelaksanaan pelayanan publik yang berkaitan
dengan hubungan kelembagaan
Penyusunan
Tata Kelola
11. Peran DPRD Dalam Perencanaan
• Berperan aktif dalam proses penyusunan
regulasi yang menjadi domain DPRD dan juga
melakukan “pendampingan” terhadap
eksekutif dalam proses penyusunan regulasi
sebagai dasar pelaksanaan pelayanan publik
Regulasi
• Berperan aktif dalam proses penyusunan
anggaran bagi bidang-bidang pelayanan
publik yang memang dibutuhkan oleh
masyarakat. Hal ini harus dilakukan
berdasarkan pemetaan yang benar.
Penganggaran
• Berperan aktif dalam proses penyusunan
tata kelola baik dalam proses pembentukan
lembaga dan hubungan kelembagaan serta
tata laksana rekrutmen personal yang tepat.
Penyusunan
Tata Kelola
12. Permasalahan Dalam Perencanaan
• Kurang optimalnya proses analisis dalam
pembuatan regulasi sebagai dasar
perencanaan; Kurang dinamisnya regulasi
yang dihasilkan ditengah dinamika
perubahan di lapangan;
Regulasi
• Kurangnya proses analisis anggaran yang
berbasis kebutuhan pelayanan publik
dalam penganggaran yang dilakukan;
Kurangnya singkronisasi antara kebijakan
anggaran daerah dan pusat
Penganggaran
• Kurangnya proses analisis yang terintegrasi
dalam penyusunan tata kelola; Adanya
faktor hambatan politis dan conflict of
interest dalam proses penyusunan tata
kelola
Penyusunan
Tata Kelola
14. Parameter Pelaksanaan
Pelayanan Publik Yang Baik
Didasarkan pada regulasi yang ada
Sesuai dengan perencanaan yang dilakukan
Semua elemen yang terlibat menjalankan fungsi dan
tanggung jawabnya dengan baik
Tingginya tingkat kepuasan masyarakat sebagai
penerima layanan
Profesional dan didasarkan pada asas pelayanan publik
yang baik
Integratif, sinergis, partisipatif
15. Permasalahan Yang Sering Muncul
Tidak sesuai dengan regulasi yang ada
Tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
Tidak semua elemen dapat menjalankan fungsi dan
tanggung jawabnya dengan baik
Tingkat kepuasan masyarakat secara rata-rata rendah
Tidak didasarkan pada profesionalitas dan tidak
mengacu pada asas pelayanan publik
Tidak terintegrasi, kurang sinergis dan kurang
partisipatif
16. Peran DPRD Dalam Pelaksanaan
Berperan aktif agar pelaksanaan pelayanan publik
berjalan dengan baik
Tetap mengacu pada kepentingan masyarakat dan tidak
berusaha mencari kemudahan yang melanggar asas dan
tata laksana pelayanan publik
Menstimulasi masyarakat agar berperan aktif dan kritis
dalam proses pelaksanaan pelayanan publik
Mendampingi penyelenggara dalam proses pelayanan
yang dilakukan
18. • Suatu proses yang dilaksanakan
pada saat pelayanan publik sedang
dilaksanakan dengan tujuan agar
pelayanan publik yang dilaksanan
sesuai dengan apa yang
diharapkan
Pengawasan
• Suatu proses yang dilaksanakan
setelah proses pelaksanaan
pelayanan publik di lakukan
dengan suatu tujuan untuk menilai
sejauh mana kinerja yang telah
dilaksanakan dalam rangka
perbaikan di kemudian hari
Evaluasi
19. Bentuk – Bentuk Pengawasan
• Pengawasan yang dilakukan oleh pihak
internal di lingkungan penyelenggara
pelayanan publik (Inspektorat,
pengawas internal BUMD dll)
Pengawasan
Internal
• Pengawasan yang dilakukan oleh pihak
luar dari instansi yang bersangkutan
maupun pihak eksekutif (DPRD, ORI,
Ombudsman Daerah seperti Komisi
Pelayanan Publik jatim, LOD Yogya dll)
Pengawasan
Eksternal
20. Bentuk – Bentuk Evaluasi
• Evaluasi yang dilakukan secara
internal baik oleh pelaksana,
penyelenggara di tingkat
SKPD/Badan maupun
penyelenggara di tingkat eksekutif
(Bentuknya: Penilaian kinerja rutin,
kompetisi, dll)
Evaluasi
Internal
• Evaluasi yang dilakukan secara
eksternal baik oleh masyarakat,
DPRD maupun lembaga
independen terhadap
penyelenggara pelayanan publik
(Bentuknya: Kompetisi, Survey
kepuasan masyarakat, dll)
Evaluasi
Eksternal
21. Regulasi Acuan Dalam Konteks Pelayanan Publik
UU no.25 / 2009 tentang Pelayanan Publik
Perda (Jawa Timur) No. 08/2011 Tentang Pelayanan Publik
Perda (Kota Salatiga) No. 5/2011 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Publik
Permen PAN & RB no.35/2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (revisi Permen PAN
no.21/2008)
Permen PAN & RB no.36/2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan,
Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan (revisi Permen PAN
no.20/2006)
Permen PAN & RB no.38/2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik (revisi Permen PAN & RB no.7/2010)
Kepmen PAN & RB No. 25 /2004 Tentang Penyusunan Survey IKM oleh
Instansi Penyelenggara
22. Permasalahan Yang Sering Muncul
• Kurang ketatnya proses
pengawasan, kekurang pedulian
penyelenggara terhadap
pengawasan yang dilakukan,
conflict of interest, dll
Pengawasan
• Kekurang seriusan dalam proses
evaluasi, paradigma evaluasi yang
salah, conflict of interest, dll
Evaluasi
23. Peran DPRD
• Melaksanakan pengawasan di
lapangan baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan
mengacu pada tata laksana
pelayanan publik, menggunakan
kewenangan sebagai legislatif
untuk “mengawal” pelaksanaan
pelayanan publik dll.
Pengawasan
• Menginisiasi pelaksanaan evaluasi
yang bersifat independen dan
partisipatif; menggunakan berbagai
forum yang dimiliki di DPRD sebagai
sarana evaluasi; dll
Evaluasi
24.
25. Prasyarat Dasar
Memiliki sikap mental dan karakter yang baik
Memiliki integritas
Memiliki profesionalitas dan kemampuan
manajerial
Memiliki independensi
26. Pemimpin dalam Pelayanan Publik
Berdasarkan Regulasi*
Pembina
Penanggung Jawab
Penyelenggara
Pelaksana
* Selengkapnya dapat dibaca di UU No. 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, Perda (Jatim) No. 08 Tahun 2011 Tentang
pelayanan Publik dan Perda (Kota Salatiga) No. 5 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik
27. Permasalahan Dalam Kepemimpinan
Manajemen Pelayanan Publik
Ketidak sesuaian antara kemampuan/disiplin
ilmu dengan lembaga penyelenggara
pelayanan publik yang dipimpin.
Kurang adanya koordinasi antar penyelenggara
pelayanan publik yang ada
Conflict of Interest dan kompetisi antar
pimpinan di berbagai jenjang yang ada
Dll
28. Peran DPRD
Mengawal proses rekrutmen dan mutasi
pemimpin lembaga penyelenggara dan
pelaksana pelayanan publik
Melakukan evaluasi kepemimpinan secara berkala
dan berbasis pelayanan publik yang ditangani
…..
……
…… (Disesuaikan dengan kondisi di Kota Salatiga dan
Kabupaten Bangkalan)
29. Permasalahan Seputar Pelayanan Publik
Desentralisasi VS Resentralisasi
Regulasi Pusat VS Implementasi di daerah
Profesionalisme VS Conflict of Interest
Pelayanan Integratif VS Ego Sectoral
Penegakan Regulasi VS Kelaziman di lapangan
VS*
VS*