SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Dibina oleh :
Dr. Ir. H. M. Faizal, DEA.
Dibuat oleh:
Nama : Wiwik Septiani
Nim : 20012681419005
Semester / kelas : I (satu)
PROGRAM STUDI BIOLOGI LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
 Pengenalan pupuk Urea CON2H4 atau (NH2)2CO
Urea pertama kali ditemukan pada tahun 1773 yaitu terdapat di dalam urine.
Orang yang pertama kali berhasil mensintesis urea dari amonia dan asam sianida adalah
Woehler pada tahun 1828 dan penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang
berhasil mensintesa zat organik dari zat anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses
pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang
mensintesis urea dari pemanasan ammonium karbamat.
Sekitar 90% industri urea digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk
butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur
nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada
urea adalah 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen, tetapi
yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya
1. Identifikasi bahan - bahan kimia pada pupuk Urea
Bahan Baku Urea adalah Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang biasanya
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia) dan karbon dioksida
atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Produknya adalah Urea adalah suatu
senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan
rumus molekul CON2H4 atau (NH2)2CO.
2. Karakteristik atau sifat bahan kimia pupuk Urea
 SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
Bahan Baku
A. Amonia (NH3)
Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang biasanya di dapati berupa gas dengan
bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Amonia yang digunakan secara
komersial dinamakan amonia anhidrat, yang menunjukkan bahwa tidak adanya
air pada bahan tersebut.
Sifat-sifat ammonia adalah
 Massa jenis dan fasa : 0.6942 g/L, gas.
 Kelarutan dalam air : 89.9 g/100 ml pada 0 °C.
 Titik lebur : -77.73 °C (195.42 K)
 Titik didih : -33.34 °C (239.81 K)
 Keasaman (pKa) : 9.25
 Kebasaan (pKb) : 4.75
B. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri
dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan
mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada
proses fotosintesis. Karbon dioksida juga dapat dihasilkan dari hasil samping
pembakaran bahan bakar fosil.
Sifat-sifat karbon dioksida adalah
 Massa molar : 44,0095(14) g/mol
 Penampilan : gas, tidak berwarna
 Densitas : 1.600 g/L (padat)1,98 g/L (gas)
 Titik leleh : −57 °C (216 K)
 Titik didih : −78 °C (195 K)
 Kelarutan dalam air : 1,45 g/L
 Keasaman (pKa) : 6,35 dan 10,33
 Viskositas : 0,07 cP pada −78 °C
 Momen dipol : nol
 Sifat Umum Urea
A. Padatan berwarna putih tanpa bau
B. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73%, urea akan
menarik uap air dari udara.
C. Mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan N yang tinggi pada urea sangat
dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman.
D. Apabila urea diberikan ke dalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud
awalnya yaitu NH3 dan CO2 yang mudah menguap (Marsono&Sigit 2002).
E. (NH2)2CO dan NH3-N tidak termasuk senyawa B3, limbah cair pabrik pupuk urea
dapat menimbulkan kerusakan ekosistem badan air yang sangat serius.
F. Urea berbentuk butiran bulat kecil (diameter lebih kurang 1 mm).
G. Tidak mengasamkan tanah, mudah tercuci oleh air dan mudah terbakar oleh sinar
matahari (Marsono dan Pinus Lingga, 2008)
H. Pada umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman
sehingga pemakaiannya perlu lebih hati-hati. Jangan memberikan pupuk urea ini
terlalu dekat dengan tanaman
 Sifat Fisis atau Fisik urea
 Density (padat pada 20 o C ) : 1335 kg/m3
 Titik leleh ( melting Point ) : 132 o C
 Panas Spesifik (Melt ) : 126j/mol/o C
 Panas peleburan ( Melt Point ) : 13,6 kj/mol
 Berat Molekul : 60,056
 Berat jenis and fasa : 1.33·103 kg/m3 [1], solid
 Kelarutan di dalam air : 108 g/100 ml (20 °C),
167 g/100 ml (40 °C),
251 g/100 ml, (60 °C),
400 g/100 ml (80 °C),
733 g/100 ml (100 °C)
 Titik lebur : 132.7 °C (406 K) decomposes
 Titik didih : n.a.
 Keasaman (pKa) : 0.18
 Kebasaan (pKb) : 13.82
 Kelembaban relatif kritis : 81% (20 °C)
73% (30 °C)
3. Kuantitatif atau jumlah bahan kimia dalam pupuk urea
Perbandingan NH3 dan CO2 berkisar 3,5 – 4 karena selain mempengaruhi suhu
reaktor, jumlah ammonia dapat mempengaruhi reaksi secara langsung. Adanya kelebihan
ammonia dapat mempercepat reaksi pertama. Di samping itu, kelebihan ammonia juga akan
mencegah terjadinya reaksi pembentukan biuret dengan reaksi :
2NH2CONH2(l) NH2CONHCONH2(l) + NH3(g)
Terbentuknya biuret yang berlebihan tidak diinginkan karena merupakan racun
bagi tanaman sehingga jumlahnya dibatasi hanya 0,5 % dari produk urea.
Perbandingan mol NH3 : CO2 optimum adalah 4 : 1. dengan nilai itu diharapkan reaksi
pertama dapat berjalan cepat sekaligus mencegah terjadinya pembentukan biuret.
Sintesa urea dapat berlangsung dengan bantuan tekanan yang tinggi. Sintesa ini
dilaksanakan pertama kali oleh BASF pasa tahun 1941 dengan bahan baku ammonia dan
karbon dioksida.
Sintesa urea berlangsung dalam dua tahap. Selama tahap pertama berlangsung,
dari ammonia dan karbon dioksida akan terbentuk ammonium karbamat. Reaksi ini bersifat
eksotermis.
2NH3(l) + CO2(g) NH2CONH4(aq) ΔH = - 159,7 KJ
Pada tahap kedua, dari ammonium karbamat akan terbentuk urea dan air. Reaksi ini bersifat
endotermis.
NH2CONH4(aq) NH2CONH2(aq) + H2O(l) ΔH = 41,43 KJ
Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut :
2NH3(l) + CO2(g) NH2CONH2(aq) + H2O(l) ΔH = -118,27 KJ
4. Sumber bahan kimia pencemar dalam pupuk urea
Sumber bahan kimia pencemar dalam pupuk urea berupa senyawa nutrien tinggi,
yaitu nitrogen dan amoniak yang masuk ke perairan, maka dalam jangka panjang akan
menyebabkan eutrofikasi. Beberapa dampak dapat muncul akibat eutrofikasi, yakni bau dan
rasa yang tidak sedap, kekurangan (deplesi) oksigen pada malam hari, penetrasi cahaya ke
dalam kolam air berkurang, kematian ikan, dan keracunan pada hewan maupun manusia.
5. Dampak bahan kimia pencemar dalam pupuk urea
A. Menurunkan kualitas lingkungan
Limbah cair yang dihasilkan oleh proses produksi dari industri pupuk urea dapat
menimbulkan adanya rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih,
akibat adanya amoniak dalam limbah cair tersebut
B. Berdampak pada kesehatan makluk hidup
Bahan beracun yang terkandung dalam limbah cair industri pupuk mampu
merusak sel hewan terutama pada classis mamalia termasuk manusia, akibat adanya
amoniak. Apabila senyawa amniak dalam konsentrasi yang tinggi masuk dalam
perairan dapat membahayakan kehidupan hewan, biota air, maupun manusia
disekitarnya. Misalnya dampak amoniak pada ikan dapat menyebabkan kerusakan
pada insang, sehingga konsekuensi respirasi ikan akan terganggu. insang penting
untuk keseimbangan asam-basa dalam pengaturan pH darah ikan serta untuk
pertukaran ion seperti natrium dan klorida dalam darah. Oleh karena itu, kerusakan
insang akan mengganggu terjadinya sejumlah proses penting dalam metabolisme
ikan. Amoniak juga menyebabkan kerusakan kulit, sirip, dan usus. Paparan amoniak
yang lebih kronis menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, mematiakan sistem
kekebalan serta merusak sistem syaraf.
6. Pengolahan atau penanggulangan dampak
A. Equalisasi, yaitu pengolahan air limbah yang berfungsi untuk meratakan beban
pencemar air limbah (mencampur untuk menjadi lebih homogen) serta
untuk mengurangi atau mengendalikan variasi karakteristik air limbah
agar tercapai kondisi optimum untuk proses lebih lanjut.Netralisasi,
Yaitu suatu proses pengolahan air limbah yang digunakan untuk
menetralkan asam atau basa karena beberapa limbah industri umumnya
bersifat asam atau basa, sehingga memerlukan netralisasi sebelum
dialirkan ke proses lebih lanjut atau dibuang ke badan air penerima.
B. Pengelolaan fisik / pengendapan, yaitu suatu proses pengolahan air limbah untuk
mengurangi padatan tersuspensi. Pada proses pengendapan ini partikel
padat dibiarkan mengendap ke dasar tangki yang biasanya untuk
mempercepat proses sedimentasi ditambahkan bahan kimia.
C. Pengolahan biologi, yaitu suatu proses pengelolaan air limbah yang bertujuan
untuk mengurangi zat organik melalui mekanisme oksidasi biologis.
Pengolahan secara biologi terdiri dari:
1) Kolam aerasi, yaitu kolam yang diberikan perlakuan aerator sehingga akan
mampu untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam air limbah tersebut
sehingga dapat mencukupi kebutuhan mikroba.
2) Nitrifikasi dan Denitrifikasi, yaitu pengolahan air limbah dengan cara
menghilangkan nitrat melalui proses biologis.
3) Lumpur aktif, yaitu melibatkan sejumlah mikroorganisme yang merupakan
biomasa aktif yang mampu mereduksi substrat dan memiliki
permukaan yang dapat menyerap.
4) Trickling filter, yaitu kumpulan benda padat yang berbentuk silinder, pada
tempat tersebut di berikan kerikil, pasir dan substrat untuk menyaring
air limbah yang akan disemprotkan dari atas silinder tersebut. Pada
kerikil dan pasir tersebut akan membentuk lapisan biofilm sehingga
mampu untuk mendegradasi bahan organik yang berada pada air
limbah tersebut.
5) Pengolahan limbah cair industry pupuk urea menggunakan Chlorella sp pada
berbagai konsentrasi fosfat. Pemanfaatan alga dalam pengolahan
limbah cair industry pupuk akan menimbulkan dampak positif bagi
lingkungan yaitu dapat bertindak sebagai biokatalis dalam
menurunkan kandungan bahan organic dan anorganik dalam limbah.
Mikroalga yang dimanfaatkan anatara lain Chlorella sp juga memiliki
kandungan gizi yang tinggi.

More Related Content

What's hot

Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)Edi Mikrianto
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidNafiah RR
 
Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium dandybunayya
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumZhafran Anas
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A Erli fharida
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriKustian Permana
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuJailani Ismail
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
 
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangSni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangAcong Kimia
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbahnyampling.com
 
Laporan praktikum respirasi anaerob
Laporan praktikum respirasi anaerobLaporan praktikum respirasi anaerob
Laporan praktikum respirasi anaerobFitry Fitry
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiwahyuddin S.T
 

What's hot (20)

Alumunium
Alumunium Alumunium
Alumunium
 
Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)
Presentasi kelompok 3 (mk kimia unsur)
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloid
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik Alumunium
 
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDXPengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
 
Siklus oksigen
Siklus oksigenSiklus oksigen
Siklus oksigen
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometri
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangSni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
 
Ptpsp kadar air sampah
Ptpsp kadar air sampahPtpsp kadar air sampah
Ptpsp kadar air sampah
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
 
Laporan praktikum respirasi anaerob
Laporan praktikum respirasi anaerobLaporan praktikum respirasi anaerob
Laporan praktikum respirasi anaerob
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasi
 

Similar to kimia industri urea

Tugas unit proses nitrifiaksi
Tugas unit proses nitrifiaksiTugas unit proses nitrifiaksi
Tugas unit proses nitrifiaksiUtami Hasibuan
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsrosyliey
 
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Muhamad Toha
 
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkunganDaur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkunganNidya Milano
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...ssuser0ad02e
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaNyak Nisa Ul Khairani
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiahaznah07
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiaaprillia20
 
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas keslingindosasmi
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airRini Wulandari
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 

Similar to kimia industri urea (20)

Tugas unit proses nitrifiaksi
Tugas unit proses nitrifiaksiTugas unit proses nitrifiaksi
Tugas unit proses nitrifiaksi
 
Buku x bab 11
Buku x bab 11Buku x bab 11
Buku x bab 11
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah uts
 
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
2
22
2
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkunganDaur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
 
Take home mma
Take home mmaTake home mma
Take home mma
 
Kuliah 11
Kuliah 11Kuliah 11
Kuliah 11
 
Kuliah 11
Kuliah 11Kuliah 11
Kuliah 11
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
 
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. NikinmaaSummary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
Summary Chapter 2 Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, M. Nikinmaa
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Lesson 9.1
Lesson 9.1Lesson 9.1
Lesson 9.1
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

kimia industri urea

  • 1. Dibina oleh : Dr. Ir. H. M. Faizal, DEA. Dibuat oleh: Nama : Wiwik Septiani Nim : 20012681419005 Semester / kelas : I (satu) PROGRAM STUDI BIOLOGI LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
  • 2.  Pengenalan pupuk Urea CON2H4 atau (NH2)2CO Urea pertama kali ditemukan pada tahun 1773 yaitu terdapat di dalam urine. Orang yang pertama kali berhasil mensintesis urea dari amonia dan asam sianida adalah Woehler pada tahun 1828 dan penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil mensintesa zat organik dari zat anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang mensintesis urea dari pemanasan ammonium karbamat. Sekitar 90% industri urea digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya 1. Identifikasi bahan - bahan kimia pada pupuk Urea Bahan Baku Urea adalah Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang biasanya didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia) dan karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Produknya adalah Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus molekul CON2H4 atau (NH2)2CO.
  • 3. 2. Karakteristik atau sifat bahan kimia pupuk Urea  SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK Bahan Baku A. Amonia (NH3) Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang biasanya di dapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat, yang menunjukkan bahwa tidak adanya air pada bahan tersebut. Sifat-sifat ammonia adalah  Massa jenis dan fasa : 0.6942 g/L, gas.  Kelarutan dalam air : 89.9 g/100 ml pada 0 °C.  Titik lebur : -77.73 °C (195.42 K)  Titik didih : -33.34 °C (239.81 K)  Keasaman (pKa) : 9.25  Kebasaan (pKb) : 4.75 B. Karbon dioksida (CO2) Karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Karbon dioksida juga dapat dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Sifat-sifat karbon dioksida adalah  Massa molar : 44,0095(14) g/mol  Penampilan : gas, tidak berwarna  Densitas : 1.600 g/L (padat)1,98 g/L (gas)  Titik leleh : −57 °C (216 K)  Titik didih : −78 °C (195 K)  Kelarutan dalam air : 1,45 g/L  Keasaman (pKa) : 6,35 dan 10,33  Viskositas : 0,07 cP pada −78 °C  Momen dipol : nol
  • 4.  Sifat Umum Urea A. Padatan berwarna putih tanpa bau B. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73%, urea akan menarik uap air dari udara. C. Mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan N yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. D. Apabila urea diberikan ke dalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu NH3 dan CO2 yang mudah menguap (Marsono&Sigit 2002). E. (NH2)2CO dan NH3-N tidak termasuk senyawa B3, limbah cair pabrik pupuk urea dapat menimbulkan kerusakan ekosistem badan air yang sangat serius. F. Urea berbentuk butiran bulat kecil (diameter lebih kurang 1 mm). G. Tidak mengasamkan tanah, mudah tercuci oleh air dan mudah terbakar oleh sinar matahari (Marsono dan Pinus Lingga, 2008) H. Pada umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman sehingga pemakaiannya perlu lebih hati-hati. Jangan memberikan pupuk urea ini terlalu dekat dengan tanaman  Sifat Fisis atau Fisik urea  Density (padat pada 20 o C ) : 1335 kg/m3  Titik leleh ( melting Point ) : 132 o C  Panas Spesifik (Melt ) : 126j/mol/o C  Panas peleburan ( Melt Point ) : 13,6 kj/mol  Berat Molekul : 60,056  Berat jenis and fasa : 1.33·103 kg/m3 [1], solid  Kelarutan di dalam air : 108 g/100 ml (20 °C), 167 g/100 ml (40 °C), 251 g/100 ml, (60 °C), 400 g/100 ml (80 °C), 733 g/100 ml (100 °C)  Titik lebur : 132.7 °C (406 K) decomposes  Titik didih : n.a.  Keasaman (pKa) : 0.18
  • 5.  Kebasaan (pKb) : 13.82  Kelembaban relatif kritis : 81% (20 °C) 73% (30 °C) 3. Kuantitatif atau jumlah bahan kimia dalam pupuk urea Perbandingan NH3 dan CO2 berkisar 3,5 – 4 karena selain mempengaruhi suhu reaktor, jumlah ammonia dapat mempengaruhi reaksi secara langsung. Adanya kelebihan ammonia dapat mempercepat reaksi pertama. Di samping itu, kelebihan ammonia juga akan mencegah terjadinya reaksi pembentukan biuret dengan reaksi : 2NH2CONH2(l) NH2CONHCONH2(l) + NH3(g) Terbentuknya biuret yang berlebihan tidak diinginkan karena merupakan racun bagi tanaman sehingga jumlahnya dibatasi hanya 0,5 % dari produk urea. Perbandingan mol NH3 : CO2 optimum adalah 4 : 1. dengan nilai itu diharapkan reaksi pertama dapat berjalan cepat sekaligus mencegah terjadinya pembentukan biuret. Sintesa urea dapat berlangsung dengan bantuan tekanan yang tinggi. Sintesa ini dilaksanakan pertama kali oleh BASF pasa tahun 1941 dengan bahan baku ammonia dan karbon dioksida. Sintesa urea berlangsung dalam dua tahap. Selama tahap pertama berlangsung, dari ammonia dan karbon dioksida akan terbentuk ammonium karbamat. Reaksi ini bersifat eksotermis. 2NH3(l) + CO2(g) NH2CONH4(aq) ΔH = - 159,7 KJ Pada tahap kedua, dari ammonium karbamat akan terbentuk urea dan air. Reaksi ini bersifat endotermis. NH2CONH4(aq) NH2CONH2(aq) + H2O(l) ΔH = 41,43 KJ Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut : 2NH3(l) + CO2(g) NH2CONH2(aq) + H2O(l) ΔH = -118,27 KJ
  • 6. 4. Sumber bahan kimia pencemar dalam pupuk urea Sumber bahan kimia pencemar dalam pupuk urea berupa senyawa nutrien tinggi, yaitu nitrogen dan amoniak yang masuk ke perairan, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan eutrofikasi. Beberapa dampak dapat muncul akibat eutrofikasi, yakni bau dan rasa yang tidak sedap, kekurangan (deplesi) oksigen pada malam hari, penetrasi cahaya ke dalam kolam air berkurang, kematian ikan, dan keracunan pada hewan maupun manusia. 5. Dampak bahan kimia pencemar dalam pupuk urea A. Menurunkan kualitas lingkungan Limbah cair yang dihasilkan oleh proses produksi dari industri pupuk urea dapat menimbulkan adanya rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih, akibat adanya amoniak dalam limbah cair tersebut B. Berdampak pada kesehatan makluk hidup Bahan beracun yang terkandung dalam limbah cair industri pupuk mampu merusak sel hewan terutama pada classis mamalia termasuk manusia, akibat adanya amoniak. Apabila senyawa amniak dalam konsentrasi yang tinggi masuk dalam perairan dapat membahayakan kehidupan hewan, biota air, maupun manusia disekitarnya. Misalnya dampak amoniak pada ikan dapat menyebabkan kerusakan pada insang, sehingga konsekuensi respirasi ikan akan terganggu. insang penting untuk keseimbangan asam-basa dalam pengaturan pH darah ikan serta untuk pertukaran ion seperti natrium dan klorida dalam darah. Oleh karena itu, kerusakan insang akan mengganggu terjadinya sejumlah proses penting dalam metabolisme ikan. Amoniak juga menyebabkan kerusakan kulit, sirip, dan usus. Paparan amoniak yang lebih kronis menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, mematiakan sistem kekebalan serta merusak sistem syaraf. 6. Pengolahan atau penanggulangan dampak A. Equalisasi, yaitu pengolahan air limbah yang berfungsi untuk meratakan beban pencemar air limbah (mencampur untuk menjadi lebih homogen) serta untuk mengurangi atau mengendalikan variasi karakteristik air limbah
  • 7. agar tercapai kondisi optimum untuk proses lebih lanjut.Netralisasi, Yaitu suatu proses pengolahan air limbah yang digunakan untuk menetralkan asam atau basa karena beberapa limbah industri umumnya bersifat asam atau basa, sehingga memerlukan netralisasi sebelum dialirkan ke proses lebih lanjut atau dibuang ke badan air penerima. B. Pengelolaan fisik / pengendapan, yaitu suatu proses pengolahan air limbah untuk mengurangi padatan tersuspensi. Pada proses pengendapan ini partikel padat dibiarkan mengendap ke dasar tangki yang biasanya untuk mempercepat proses sedimentasi ditambahkan bahan kimia. C. Pengolahan biologi, yaitu suatu proses pengelolaan air limbah yang bertujuan untuk mengurangi zat organik melalui mekanisme oksidasi biologis. Pengolahan secara biologi terdiri dari: 1) Kolam aerasi, yaitu kolam yang diberikan perlakuan aerator sehingga akan mampu untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam air limbah tersebut sehingga dapat mencukupi kebutuhan mikroba. 2) Nitrifikasi dan Denitrifikasi, yaitu pengolahan air limbah dengan cara menghilangkan nitrat melalui proses biologis. 3) Lumpur aktif, yaitu melibatkan sejumlah mikroorganisme yang merupakan biomasa aktif yang mampu mereduksi substrat dan memiliki permukaan yang dapat menyerap. 4) Trickling filter, yaitu kumpulan benda padat yang berbentuk silinder, pada tempat tersebut di berikan kerikil, pasir dan substrat untuk menyaring air limbah yang akan disemprotkan dari atas silinder tersebut. Pada kerikil dan pasir tersebut akan membentuk lapisan biofilm sehingga mampu untuk mendegradasi bahan organik yang berada pada air limbah tersebut. 5) Pengolahan limbah cair industry pupuk urea menggunakan Chlorella sp pada berbagai konsentrasi fosfat. Pemanfaatan alga dalam pengolahan limbah cair industry pupuk akan menimbulkan dampak positif bagi lingkungan yaitu dapat bertindak sebagai biokatalis dalam menurunkan kandungan bahan organic dan anorganik dalam limbah. Mikroalga yang dimanfaatkan anatara lain Chlorella sp juga memiliki kandungan gizi yang tinggi.