Dokumen tersebut berisi daftar nama 15 orang dan ringkasan singkat tentang pengujian mutu kulit yang meliputi tujuan pengujian kulit, jenis-jenis pengujian kulit seperti organoleptis, fisik, kimia, dan contoh parameter pengujian pada masing-masing jenis pengujian.
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
ppt PENGUJIAN MUTU KULIT.pptx
1. S H I F A N A D Y A H S A P U T R I 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 6 4
A Z R I F A D H L U L L A H 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 6 5
M U H A M M A D G A L I H A D I S 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 6 6
T H O M A S J U L I A N 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 6 7
A L D A N A T U L I A I S M A R O H 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 6 8
I L H A M I S F A N O R 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 7 0
N U R U L H U D A 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 7 1
A S E P C A N D R A S A P U T R A 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 7 4
R E N D I P E R D A N A P U T R A 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 7 6
B A N G U N K U R N I A D I N 2 0 0 1 1 0 1 3 0 0 8 0
K A N I A A G U S T I E N 2 0 0 1 1 0 1 3 0 1 1 2
T E G U H F E R D I A N S A H 2 0 0 1 1 0 1 3 0 1 3 3
A B R I A N I 2 0 0 1 1 0 1 3 0 2 0 0
E Z I M A S D I A P U T R I 2 0 0 1 1 0 1 3 0 2 0 3
PENGUJIAN MUTU KULIT
2. Pengujian Kulit
Menurut Jayusman secara garis besar tujuan
dilakukannya pengujian terhadap suatau kulit samak
adalah:
1. Untuk menentukan mutu atau kualitas kulit secara
umum
2. Untuk mencari kesalahan atau kekurangan dalam
proses penyamakan kulit
3. Untuk mengikuti proses produksi kulit yang
berkualitas baik
3. Pengujian terhadap kulit samak secara umum di
bagi menjadi 4, yaitu pengujian organoleptis, fisis,
kimiawi, dan mikrobiologis. Namun yang sering
digunakan di Indonesia hanyalah 3 pengujian yaitu
organoleptis, fisis, dan kimiawi. Hal ini disebabkan
karena ketiga syarat pengujian tersebut saling
berhubungan dan saling mendukung satu sama lain.
4. Uji Fisik Kulit Samak
Dalam pengujian sifat fisik kulit yang disamak
adalah sifat-sifat yang termasuk keadaan atau
kekuatan struktur kulit. Kekuatan fisik ini dapat
diukur secara kuantitatif. Berikut adalah beberapa
sifat fisik yang diuji:
a. Kekuatan Tarik
b. Kemuluran
c. Kekuatan zwik (lastability)
5. Yeni dan Syafrudin, (2009) menyatakan bahwa
penyamak nabati (tanin) memberikan warna cokelat
muda atau kemerahan, bersifat agak kaku tetapi
empuk, kurang tahan terhadap panas. Penyamak
khrom menghasilkan kulit yang lebih lemas, lebih
tahan terhadap panas.
6. Uji Organoleptik Kulit Samak
Pengujian organoleptis merupakan suatu
pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
panca indra atau dilakukan secara visual, dan dibantu
dengan alat yang sederhana, alat panca indera yang
biasa digunakan dalam pemeriksaan kualitas kulit
secara organoleptis adalah mata, perasa, pengecap,
dan pencium dalam pengujian ini sifat-sifat yang diuji
meliputi penampakan nerf, keadaan kulit, bagian
daging (BSNI 0463 - 1989).
7. Persyaratan kulit box menurut SII (Standar Industri
Indonesia) 0018 – 79 dilihat dari uji organoleptis:
Kelepasan nerf : Tidak lepas
Keadaan kulit : Berisi, liat, dan lemas
Cat : Rata dan meengkilap
Ketahanan sobek : Kuat
Kelentingan : Lenting
8. Uji kimia Kulit Samak
Pengujian kimia merupakan pengujian yang
dilakukan dengan cara kimiawi yang bertujuan untuk
mengetahui kadar bahan-bahan kimia yang terdapat
pada kulit seperti:
kadar air
pH
kadar abu
kadar zat penyamak
kadar lemak atau minyak.
9. Persyaratan kulit box menurut SII (Standar Industri
Indonesia) 0018 – 79 dilihat dari pengujian kimia:
Kadar air : maks 20%
pH : 3,5 - 7
Kadar abu : maks 2% di atas Cr2O3
Kadar Cr2O3 : maks 3%
Kadar minyak atau lemak : 2 – 6%