SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PEDOMAN
PENANAMAN POHON PADA SISTEM
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 05/PRT/M/2012
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan
atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
Tanaman Jalan adalah tanaman yang digunakan di dalam
perencanaan lansekap jalan, yang mempunyai akar yang
tidak merusak konstruksi jalan percabangan tidak mudah
patah, dan mudah dalam pemeliharaannya.
Jalur hijau adalah dominasi elemen lansekapnya adalah
tanaman
Pohon adalah semua tumbuhan berbatang pokok tunggal
berkayu keras.
1. Perencanaan Penanaman
Penentuan
Lokasi
Penanaman
Penentuan
Jenis
Tanaman
Fungsi
Tanaman
jalan
Ketentuan
Teknis
Jalan
Sumber
Tanaman
Rencana
Biaya
Penanaman
Rencana
Tenaga
Kerja
Rencana
Jadwal
Penanaman
1.1.2 Peletakan Tanaman
A. Jarak Tanam Terhadap Perkerasan
B. Jarak Antar Tanaman
1. Letak Tanaman Berbaris
1.1 PENENTUAN LOKASI PENANAMAN
1.1.1 Jalur Penanaman
Luar kota : ditanam diluar ruang manfaat jalan
Dalam kota : dapat ditanam di batas ruang manfaat jalan, median, atau di jalur pemisah
2.Letak Tanaman Berkelompok
jarak maksimal 1 tajuk tanaman
No Lokasi Pengaturan jarak tanaman Keterangan
1
Ruas Jalan / sepanjang
tangents
• 4.00 m untuk perkotaan
• 9.00 m untuk pedesaan
• Perdu/semak atau pohon dapat ditanam sepanjang
pedestrian pada sisi jalan yang jauh dari jalur lalu
lintas
Tanaman tidak melebihi
tiang listrik dan telepon, tidak merusak utiliti bawah tanah serta tidak
menutupi cahaya lampu jalan.
2
Median (lebar < 1,50 m) 0,50 m dari tepi garis jalan Pelihara tinggi semak/pohon pada 1.00 m. Tidak ada bagian tanaman
yang ditanam pada perkerasan jalan.
3 Median (lebar > 1,50 m) 0,50 m dari tepi garis jalan Tidak ada bagian tanaman yang ditanam pada perkerasan jalan.
4
Median terbuka 2,50 m diukur dari median terbuka 0,50 m depan garis
tepi
Pelihara tinggi semak pada
0,50 m.
5
Sepanjang lengkung
horizontal
Mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997
• Ruang bebas vertikal 5.00 m dari perkerasan harus dipelihara.
• Ketinggian maksimum untuk semak/perdu 0,50 m dan ruang bebas
minimum dari jalan ke tajuk pohon harus diatur minimal setinggi 5 m.
• Pada sisi dalam tikungan, jarak atur tanaman ditampilkan pada
Gambar 6.
6
Median terbuka pada
lengkung horizontal
2,50 m diukur dari median terbuka 0,50 m depan garis
tepi
Pelihara tinggi semak pada
0,50 m.
7
Persimpangan
Bersinyal
Jarak pengukuran 80.00 m dari pusat persimpangan
pada masing-masing kaki.
Semak-semak sampai jarak pandang henti di Tabel 1 dan 2 harus
dipelihara pada ketinggian 0,50 m dan daun-daun serta cabang-cabang
pohon tidak melebihi diatas 5.00 m pada daerah ruang bebas vertikal.
8
Persimpangan Tidak
Bersinyal
Jarak pengukuran 65.00 m dari pusat persimpangan
pada masing-masing kaki
Semak-semak di daerah naungan harus dipelihara dengan ketinggian
0,50 m. Tidak ada pohon merambat diatas 5.00 m ruang bebas vertikal.
9
Bundaran 30.00 m dan 5.00 m radius terluar bundaran ke
pohon/objek pertama pada jalan arteri dan lokal
berurutan.
Daerah naungan pada Gambar 11 harus bersih dari pohon/objek
berbahaya. Pelihara ketinggian semak-semak pada 0,50 m di daerah
naungan.
10
Simpang Susun Ikuti pengaturan jarak seperti pada tikungan atau ruas
jalan.
Tanam hanya semak-semak dan pohon kecil sampai daerah titik-titik.
Tabel 3. Kondisi Penanaman Pada Ruang Milik Jalan
C. Kriteria Pengaturan Penanaman
KRITERIA TEKNIS PADA PERSIMPANGAN JALAN
Bentuk
Persimpangan
Letak
Tanaman
Jarak dan Jenis Tanaman
Kecepatan
40 km/jam
Kecepatan
60 km/jam
Persimpangan kaki
empat
tegak lurus tanpa
kanal
Pada ujung
persimpangan
20 m Tanaman
rendah
40 m Tanaman
rendah
Mendekati
persimpangan
80 Tanaman
tinggi
100 m Tanaman
tinggi
Persimpangan kaki
empat tidak tegak
lurus
Pada ujung
persimpangan
30 m Tanaman
rendah
50 m Tanaman
rendah
80 m Tanaman
tinggi
80 m Tanaman
tinggi
Tabel 1
Kriteria Pemilihan Tanaman pada Persimpangan Jalan
Tabel 2.
Jarak Pandang Persimpangan di Perkotaan
Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Antar Kota, Ditjen
Bina Marga, 1997
Kecepatan rencana
(km/jam)
Jarak pandang minimum (m)
bersinyal Tidak bersinyal
60 170 105
0 130 80
40 100 55
30 70 35
20 40 20
• Persimpangan Tidak Bersinyal (tidak
menggunakan tanda/rambu)
• Persimpangan Bersinyal (menggunakan
tanda/rambu)
4. Pada Bundaran
5. Pada Jalan Simpang Susun
1.2 PENENTUAN JENIS TANAMAN
PENENTUAN JENIS
TANAMAN
Keadaan Ekologis
Iklim Tanah
Cahaya
matahari
Drainase
Kelompok
Tanaman
Pohon
Perdu
atau
semak
Terna Liana
Bentuk Tanaman
Tinggi
Tanaman
Tajuk
Tanaman
Umur Tanaman Kriteria
tanaman
Akar Batang
Dahan/
Ranting
Daun Bunga Buah
Sifat
lainnya
Tinggi Tanaman
Tajuk tanaman
1.3 FUNGSI TANAMAN
FUNGSI TANAMAN
Mengurangi pencemar udara (CO2)
Penyerap Kebisingan
Penghalang Silau
Pembatas Pandang
Pengarah
Memperindah Lingkungan
Penahan Benturan
Pencegah Erosi
Habitat Satwa
Pengalih Parkir Ilegal
Pemecah
1.4 KETENTUAN TEKNIS JALAN
KOMPONEN KETENTUAN/STANDAR
Ruang Bebas
(Clear Zone)
 Kecepatan antara 40 km/jam sampai 120
km/jam
 Clear Zone yang diperbolehkan adalah
minimal 4 meter sampai 9 meter
Jarak Pandang
 Jarak Pandang Henti (Jh) diukur
berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata
pengemudi adalah 105 cm dan tinggi
halangan 15 cm diukur dari permukaan
jalan.
 Jarak pandang mendahului (Jd)
berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata
pengemudi adalah 105 cm dan tinggi
halangan adalah 105 cm
Sudut Pandang
 sudut pandang vertikal, daerah bebas
minim darin perkerasan jalan adalah 5 m
daun-daun atau cabang-cabang tidak boleh
tergantung di atas perkerasan sepanjang
jarak 5 m tersebut.
 Sudut pandang horizontal bagi pengemudi
dimulai pada 5 m dari perkerasan jalan.
Tabel Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Antar Kota, Ditjen Bina Marga, 1997
Kecepatan
rencana
(km/jam)
20 30 40 50 60 80 100 120
Jarak Pandang
Henti (m)
16 27 40 55 75 120 175 250
Panjang Jarak Pandang Mendahului
Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Antar Kota, Ditjen Bina Marga, 1997
Kecepatan
rencana
(km/jam)
120 100 80 60 50 40 30 20
Jarak
mendahului (m) 800 670 550 350 250 200 150
100
1.5 SUMBER TANAMAN
SUMBER TANAMAN
Balai benih tanaman
pedagang tanaman
hasil
perbanyakan/pengembangan
sendiri
Keterangan :
• Tanaman yang diutamakan tanaman yang tahan terhadap polusi
udara dan temperatur.
• Sebaiknya bibit tanaman adalah tingkat tiang, atau pancang atau
pohon
1.7 RENCANA TENAGA KERJA
Tugas Tenaga Kerja :
• Menyusun Jadwal Kegiatan Penanaman Dan
Pemeliharaan,
• Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Penanaman Dan
Pemeliharaan Dan memberikan petunjuk cara
pengerjaan yang benar untuk setiap tahapan pekerjaan
Selain itu diperlukan juga tenaga penyiram, pendangir dan
penyiang, pemangkas tanaman, pemupuk dan pencegah
dan penanggulangan hama dan penyakit tanaman.
1.8 RENCANA JADWAL PENANAMAN
• Pada penanaman musim kering sebaiknya jadwal dan
frekuensi penyiraman harus menjadi perhatian utama
Biaya penanaman
• Biaya Pembelian Tanaman
• Pengolahan Tanah
• Peralatan Dan Bahan
• Tenaga Kerja
Biaya pemeliharaan
• Peralatan
• Bahan (Pupuk, Pestisida,
Fungisida, Hormon Dan Lain-lain)
• Tenaga Kerja
• Penanaman dilakukan pada musim hujan atau musim
basah.
1.6 RENCANA BIAYA PENANAMAN
2. PELAKSANAAN PENANAMAN
Penyiapan jenis
tanaman
Tandai lokasi
penanaman
Pembuatan lubang
tanaman
Media Tanam
Penanaman
tanaman
Pemasangan
Penopang/Penguat
Tanaman (Steger)
Penyiraman
• Untuk pohon adalah 1,00 m x 1,00 m x 1,00 m
(ke dalam untuk pohon kecil 0,80 m).
• Untuk semak adalah 0,50 m x 0,50 m x 1,00 m
(panjang sesuai rencana).
• Untuk rumput disesuaikan dengan permukaan
tanah.
Perbandingan volume tanah
subur (top soil): pupuk
kandang = 1 : 1 untuk
pohon, dan 3 : 2 untuk
tanaman perdu
Didiamkan 1 - 2
minggu
3. PEMELIHARAAN TANAMANPENYIRAMAN
• setiap hari pada
musim kemarau
(pukul 06.00 -
09.00 & 15.00 -
18.00)
• Air penyiram
bebas dari
segala
• kotoran minyak,
zat kimia atau
lainnya
• temperatur air
antara 15 - 250
Celcius
PENDANGIRANDANPENYIANGAN
• Dilakukan
minimal 1 (satu)
bulan sekali
• Pencabutan
tumbuhan liar
sampai
perakarannya
dan
penggemburan
harus hati-hati
• Tidak perlu
dilakukan
apabila:
tanaman
mempunyai
perakaran
dalam dan pada
lokasi yang
curam (lereng)
PEMANGKASAN
• Pemangkasan
tanaman
perdu/semak
dilakukan miring
(45°) dan rata
agar air hujan
tidak tergenang
pada batang
yang baru
dipotong
• rumput
dipangkas
dengan batas
ketebalan
• tidak lebih dari 5
cm dari
permukaan
tanah
PEMUPUKAN
• Pemupukan
tanaman
dilakukan
minimal 1 (satu)
bulan sekali
• Penaburan
pupuk dilakukan
pada tanah yang
sudah didangir
sedalam
• 0,15 – 0,20 m.
• temperatur air
antara 15 - 250
Celcius
PENCEGAHANDANPEMBERANTASANHAMA
DANPENYAKIT
• Penyemprotan
tidak boleh
dilakukan di
bawah sinar
matahari yang
• terik
• Sebaiknya
dipilih pestisida
rendah (mudah
terurai), dan
telah
• direkomendasik
an untuk jenis
tanamannya
PENGGANTIANTANAMAN/PENYULAMAN
• penggantian tanaman
yang mati atau rusak
dicabut kemudian
siapkan lubang
tanaman dengan
ukuran: pohon, 1 m x 1
m × 1 m, dan semak,
60cm × 40cm x
panjang (m)
• Penggantian rumput
dilakukan setelah area
dibersihkan dan
rumput yang mati dan
tanahnya digemburkan
lalu dicampur dengan
tanah subur dan
pupuk urea dengan
komposisi 2 : 1
• Penyiraman sekitar 10
liter/pohon, semak 5
liter/pohon, rumput 5
liter/m2
3. PEMELIHARAAN TANAMAN
Jadwal
Pemeliharaan
Pasca Tanam
(Selama Tiga
Bulan Pertama)
Penanaman
Pohon Pada
Jaringan Jalan
Jadwal
Pemeliharaan
Rutin
Penanaman
Pohon
Pada Jaringan
Jalan
Sumber:
Adopsi dari Tata Cara Perencanaan
Teknik Lansekap Jalan , 1996
Daftar Pohon Tepi Jalan Berukuran Sedang yang Direkomendasikan
Lokasi yang Tepat Untuk
Penanaman Pohon
Ukuran Sedang:
1. Sepanjang jalan dan
jalan tol dimana jalur
penanaman minimal
selebar 1,50 m dan
tanpa berbatasan
dengan gedung
minimal sepanjang
8,00 – 10,00 m jalur.
2. Sepanjang median
dengan minimal lebar
2,00 m
3. Sepanjang pedestrian
dengan minimal lebar
2,00 m
Daftar Pohon Kecil yang Direkomendasikan Daftar Perdu/Semak yang Direkomendasikan
Daftar Palem yang Direkomendasikan
Lokasi penanaman yang cocok untuk pohon kecil dan palem:
1. Sepanjang jalan utama dan jalan tol, dimana jalur penanaman minimal selebar 1.00 m.
2. Sepanjang jalan pada area perumahan dimana jalur penanaman minimal selebar 1,50 m.
3. Sepanjang median yang sempit minimal selebar 1,50 m.
4. Sepanjang pedestrian dan pulau lalu lintas minimal selebar 1,50 m.
5. Pohon palem seperti Palem Raja cocok ditanam pada di jalan besar misal pintu masuk ke
kompleks perumahan karena palem tersebut terkesan megah dan formal.
Pilihan Vegetasi Untuk Ditanam Menurut Pedoman RTH
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1romend08
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapakrangga1261
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rian Irvandi
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)rerianita
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGinideedee
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalanTn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalanhendro51
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPGHybrid1
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...Reski Aprilia
 
Perencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe B
Perencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe BPerencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe B
Perencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe BMuhammad Zulfikar
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 

What's hot (20)

Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1
 
Tapak 2
Tapak 2Tapak 2
Tapak 2
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
THE BEARING WALL STRUCTURE (Struktur Dinding Pemikul)
 
Teori figure ground
Teori figure groundTeori figure ground
Teori figure ground
 
Green Material
Green MaterialGreen Material
Green Material
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalanTn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CEN...
 
Perencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe B
Perencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe BPerencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe B
Perencanaan dan Perancangan Rumah sakit Tipe B
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
 

Similar to PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN

Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren
 
Modul 5 mengenai perencanaan dalam perkotaan
Modul 5  mengenai perencanaan dalam perkotaanModul 5  mengenai perencanaan dalam perkotaan
Modul 5 mengenai perencanaan dalam perkotaanfarrasrayhan2
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAghaziplanters
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxRizkyNazty
 
Teknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamTeknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamsujononasa
 
Persiapan menyuluh
Persiapan menyuluhPersiapan menyuluh
Persiapan menyuluhmoharifw
 
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman LandskapPenanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskapcasia biflora
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanPengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanubay16
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatWulung Gono
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPuan Habibah
 
1. Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
1.	Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.1.	Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
1. Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.lumuthitam
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitIlham Johari
 
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptxIlhamAj
 
Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekap
Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekapTatacara pemeliharaan tanaman_lansekap
Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekapKetut Swandana
 

Similar to PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN (20)

Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
 
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
 
Modul 5 mengenai perencanaan dalam perkotaan
Modul 5  mengenai perencanaan dalam perkotaanModul 5  mengenai perencanaan dalam perkotaan
Modul 5 mengenai perencanaan dalam perkotaan
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
 
Teknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilamTeknis budidaya nilam
Teknis budidaya nilam
 
Persiapan menyuluh
Persiapan menyuluhPersiapan menyuluh
Persiapan menyuluh
 
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman LandskapPenanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskap
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanPengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
1. Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
1.	Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.1.	Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
1. Secara umum jaringan komputer terdiri dari di bawah ini kecuali.
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
9_Perencanaan_dan_Pembangunan_Kebun_Kela.pptx
 
Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekap
Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekapTatacara pemeliharaan tanaman_lansekap
Tatacara pemeliharaan tanaman_lansekap
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (14)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN

  • 1. PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/PRT/M/2012
  • 2. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam Tanaman Jalan adalah tanaman yang digunakan di dalam perencanaan lansekap jalan, yang mempunyai akar yang tidak merusak konstruksi jalan percabangan tidak mudah patah, dan mudah dalam pemeliharaannya. Jalur hijau adalah dominasi elemen lansekapnya adalah tanaman Pohon adalah semua tumbuhan berbatang pokok tunggal berkayu keras.
  • 3.
  • 5. 1.1.2 Peletakan Tanaman A. Jarak Tanam Terhadap Perkerasan B. Jarak Antar Tanaman 1. Letak Tanaman Berbaris
  • 6. 1.1 PENENTUAN LOKASI PENANAMAN 1.1.1 Jalur Penanaman Luar kota : ditanam diluar ruang manfaat jalan Dalam kota : dapat ditanam di batas ruang manfaat jalan, median, atau di jalur pemisah
  • 7. 2.Letak Tanaman Berkelompok jarak maksimal 1 tajuk tanaman
  • 8. No Lokasi Pengaturan jarak tanaman Keterangan 1 Ruas Jalan / sepanjang tangents • 4.00 m untuk perkotaan • 9.00 m untuk pedesaan • Perdu/semak atau pohon dapat ditanam sepanjang pedestrian pada sisi jalan yang jauh dari jalur lalu lintas Tanaman tidak melebihi tiang listrik dan telepon, tidak merusak utiliti bawah tanah serta tidak menutupi cahaya lampu jalan. 2 Median (lebar < 1,50 m) 0,50 m dari tepi garis jalan Pelihara tinggi semak/pohon pada 1.00 m. Tidak ada bagian tanaman yang ditanam pada perkerasan jalan. 3 Median (lebar > 1,50 m) 0,50 m dari tepi garis jalan Tidak ada bagian tanaman yang ditanam pada perkerasan jalan. 4 Median terbuka 2,50 m diukur dari median terbuka 0,50 m depan garis tepi Pelihara tinggi semak pada 0,50 m. 5 Sepanjang lengkung horizontal Mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997 • Ruang bebas vertikal 5.00 m dari perkerasan harus dipelihara. • Ketinggian maksimum untuk semak/perdu 0,50 m dan ruang bebas minimum dari jalan ke tajuk pohon harus diatur minimal setinggi 5 m. • Pada sisi dalam tikungan, jarak atur tanaman ditampilkan pada Gambar 6. 6 Median terbuka pada lengkung horizontal 2,50 m diukur dari median terbuka 0,50 m depan garis tepi Pelihara tinggi semak pada 0,50 m. 7 Persimpangan Bersinyal Jarak pengukuran 80.00 m dari pusat persimpangan pada masing-masing kaki. Semak-semak sampai jarak pandang henti di Tabel 1 dan 2 harus dipelihara pada ketinggian 0,50 m dan daun-daun serta cabang-cabang pohon tidak melebihi diatas 5.00 m pada daerah ruang bebas vertikal. 8 Persimpangan Tidak Bersinyal Jarak pengukuran 65.00 m dari pusat persimpangan pada masing-masing kaki Semak-semak di daerah naungan harus dipelihara dengan ketinggian 0,50 m. Tidak ada pohon merambat diatas 5.00 m ruang bebas vertikal. 9 Bundaran 30.00 m dan 5.00 m radius terluar bundaran ke pohon/objek pertama pada jalan arteri dan lokal berurutan. Daerah naungan pada Gambar 11 harus bersih dari pohon/objek berbahaya. Pelihara ketinggian semak-semak pada 0,50 m di daerah naungan. 10 Simpang Susun Ikuti pengaturan jarak seperti pada tikungan atau ruas jalan. Tanam hanya semak-semak dan pohon kecil sampai daerah titik-titik. Tabel 3. Kondisi Penanaman Pada Ruang Milik Jalan C. Kriteria Pengaturan Penanaman
  • 9. KRITERIA TEKNIS PADA PERSIMPANGAN JALAN Bentuk Persimpangan Letak Tanaman Jarak dan Jenis Tanaman Kecepatan 40 km/jam Kecepatan 60 km/jam Persimpangan kaki empat tegak lurus tanpa kanal Pada ujung persimpangan 20 m Tanaman rendah 40 m Tanaman rendah Mendekati persimpangan 80 Tanaman tinggi 100 m Tanaman tinggi Persimpangan kaki empat tidak tegak lurus Pada ujung persimpangan 30 m Tanaman rendah 50 m Tanaman rendah 80 m Tanaman tinggi 80 m Tanaman tinggi Tabel 1 Kriteria Pemilihan Tanaman pada Persimpangan Jalan Tabel 2. Jarak Pandang Persimpangan di Perkotaan Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Antar Kota, Ditjen Bina Marga, 1997 Kecepatan rencana (km/jam) Jarak pandang minimum (m) bersinyal Tidak bersinyal 60 170 105 0 130 80 40 100 55 30 70 35 20 40 20 • Persimpangan Tidak Bersinyal (tidak menggunakan tanda/rambu) • Persimpangan Bersinyal (menggunakan tanda/rambu)
  • 11. 5. Pada Jalan Simpang Susun
  • 12. 1.2 PENENTUAN JENIS TANAMAN PENENTUAN JENIS TANAMAN Keadaan Ekologis Iklim Tanah Cahaya matahari Drainase Kelompok Tanaman Pohon Perdu atau semak Terna Liana Bentuk Tanaman Tinggi Tanaman Tajuk Tanaman Umur Tanaman Kriteria tanaman Akar Batang Dahan/ Ranting Daun Bunga Buah Sifat lainnya
  • 13.
  • 15. 1.3 FUNGSI TANAMAN FUNGSI TANAMAN Mengurangi pencemar udara (CO2) Penyerap Kebisingan Penghalang Silau Pembatas Pandang Pengarah Memperindah Lingkungan Penahan Benturan Pencegah Erosi Habitat Satwa Pengalih Parkir Ilegal Pemecah
  • 16.
  • 17. 1.4 KETENTUAN TEKNIS JALAN KOMPONEN KETENTUAN/STANDAR Ruang Bebas (Clear Zone)  Kecepatan antara 40 km/jam sampai 120 km/jam  Clear Zone yang diperbolehkan adalah minimal 4 meter sampai 9 meter Jarak Pandang  Jarak Pandang Henti (Jh) diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm diukur dari permukaan jalan.  Jarak pandang mendahului (Jd) berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan adalah 105 cm Sudut Pandang  sudut pandang vertikal, daerah bebas minim darin perkerasan jalan adalah 5 m daun-daun atau cabang-cabang tidak boleh tergantung di atas perkerasan sepanjang jarak 5 m tersebut.  Sudut pandang horizontal bagi pengemudi dimulai pada 5 m dari perkerasan jalan. Tabel Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Antar Kota, Ditjen Bina Marga, 1997 Kecepatan rencana (km/jam) 20 30 40 50 60 80 100 120 Jarak Pandang Henti (m) 16 27 40 55 75 120 175 250 Panjang Jarak Pandang Mendahului Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Antar Kota, Ditjen Bina Marga, 1997 Kecepatan rencana (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20 Jarak mendahului (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
  • 18. 1.5 SUMBER TANAMAN SUMBER TANAMAN Balai benih tanaman pedagang tanaman hasil perbanyakan/pengembangan sendiri Keterangan : • Tanaman yang diutamakan tanaman yang tahan terhadap polusi udara dan temperatur. • Sebaiknya bibit tanaman adalah tingkat tiang, atau pancang atau pohon 1.7 RENCANA TENAGA KERJA Tugas Tenaga Kerja : • Menyusun Jadwal Kegiatan Penanaman Dan Pemeliharaan, • Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Penanaman Dan Pemeliharaan Dan memberikan petunjuk cara pengerjaan yang benar untuk setiap tahapan pekerjaan Selain itu diperlukan juga tenaga penyiram, pendangir dan penyiang, pemangkas tanaman, pemupuk dan pencegah dan penanggulangan hama dan penyakit tanaman. 1.8 RENCANA JADWAL PENANAMAN • Pada penanaman musim kering sebaiknya jadwal dan frekuensi penyiraman harus menjadi perhatian utama Biaya penanaman • Biaya Pembelian Tanaman • Pengolahan Tanah • Peralatan Dan Bahan • Tenaga Kerja Biaya pemeliharaan • Peralatan • Bahan (Pupuk, Pestisida, Fungisida, Hormon Dan Lain-lain) • Tenaga Kerja • Penanaman dilakukan pada musim hujan atau musim basah. 1.6 RENCANA BIAYA PENANAMAN
  • 19. 2. PELAKSANAAN PENANAMAN Penyiapan jenis tanaman Tandai lokasi penanaman Pembuatan lubang tanaman Media Tanam Penanaman tanaman Pemasangan Penopang/Penguat Tanaman (Steger) Penyiraman • Untuk pohon adalah 1,00 m x 1,00 m x 1,00 m (ke dalam untuk pohon kecil 0,80 m). • Untuk semak adalah 0,50 m x 0,50 m x 1,00 m (panjang sesuai rencana). • Untuk rumput disesuaikan dengan permukaan tanah. Perbandingan volume tanah subur (top soil): pupuk kandang = 1 : 1 untuk pohon, dan 3 : 2 untuk tanaman perdu Didiamkan 1 - 2 minggu
  • 20. 3. PEMELIHARAAN TANAMANPENYIRAMAN • setiap hari pada musim kemarau (pukul 06.00 - 09.00 & 15.00 - 18.00) • Air penyiram bebas dari segala • kotoran minyak, zat kimia atau lainnya • temperatur air antara 15 - 250 Celcius PENDANGIRANDANPENYIANGAN • Dilakukan minimal 1 (satu) bulan sekali • Pencabutan tumbuhan liar sampai perakarannya dan penggemburan harus hati-hati • Tidak perlu dilakukan apabila: tanaman mempunyai perakaran dalam dan pada lokasi yang curam (lereng) PEMANGKASAN • Pemangkasan tanaman perdu/semak dilakukan miring (45°) dan rata agar air hujan tidak tergenang pada batang yang baru dipotong • rumput dipangkas dengan batas ketebalan • tidak lebih dari 5 cm dari permukaan tanah PEMUPUKAN • Pemupukan tanaman dilakukan minimal 1 (satu) bulan sekali • Penaburan pupuk dilakukan pada tanah yang sudah didangir sedalam • 0,15 – 0,20 m. • temperatur air antara 15 - 250 Celcius PENCEGAHANDANPEMBERANTASANHAMA DANPENYAKIT • Penyemprotan tidak boleh dilakukan di bawah sinar matahari yang • terik • Sebaiknya dipilih pestisida rendah (mudah terurai), dan telah • direkomendasik an untuk jenis tanamannya PENGGANTIANTANAMAN/PENYULAMAN • penggantian tanaman yang mati atau rusak dicabut kemudian siapkan lubang tanaman dengan ukuran: pohon, 1 m x 1 m × 1 m, dan semak, 60cm × 40cm x panjang (m) • Penggantian rumput dilakukan setelah area dibersihkan dan rumput yang mati dan tanahnya digemburkan lalu dicampur dengan tanah subur dan pupuk urea dengan komposisi 2 : 1 • Penyiraman sekitar 10 liter/pohon, semak 5 liter/pohon, rumput 5 liter/m2
  • 21. 3. PEMELIHARAAN TANAMAN Jadwal Pemeliharaan Pasca Tanam (Selama Tiga Bulan Pertama) Penanaman Pohon Pada Jaringan Jalan
  • 22. Jadwal Pemeliharaan Rutin Penanaman Pohon Pada Jaringan Jalan Sumber: Adopsi dari Tata Cara Perencanaan Teknik Lansekap Jalan , 1996
  • 23. Daftar Pohon Tepi Jalan Berukuran Sedang yang Direkomendasikan Lokasi yang Tepat Untuk Penanaman Pohon Ukuran Sedang: 1. Sepanjang jalan dan jalan tol dimana jalur penanaman minimal selebar 1,50 m dan tanpa berbatasan dengan gedung minimal sepanjang 8,00 – 10,00 m jalur. 2. Sepanjang median dengan minimal lebar 2,00 m 3. Sepanjang pedestrian dengan minimal lebar 2,00 m
  • 24. Daftar Pohon Kecil yang Direkomendasikan Daftar Perdu/Semak yang Direkomendasikan Daftar Palem yang Direkomendasikan Lokasi penanaman yang cocok untuk pohon kecil dan palem: 1. Sepanjang jalan utama dan jalan tol, dimana jalur penanaman minimal selebar 1.00 m. 2. Sepanjang jalan pada area perumahan dimana jalur penanaman minimal selebar 1,50 m. 3. Sepanjang median yang sempit minimal selebar 1,50 m. 4. Sepanjang pedestrian dan pulau lalu lintas minimal selebar 1,50 m. 5. Pohon palem seperti Palem Raja cocok ditanam pada di jalan besar misal pintu masuk ke kompleks perumahan karena palem tersebut terkesan megah dan formal.
  • 25. Pilihan Vegetasi Untuk Ditanam Menurut Pedoman RTH