Dokumen ini membahas tentang imigran Rohingya di Indonesia. Ringkasannya adalah:
1. Jumlah pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar meningkat pesat menjadi 300.000 orang akibat konflik etnis dan diskriminasi politik.
2. Indonesia menampung sekitar 11.000 pengungsi Rohingya secara sementara tanpa meratifikasi kebijakan pengungsi.
3. Dokumen ini menganalisis ancaman dan solusi atas masalah pen
2. Latar Belakang
• Berdasarkan catatan sejarah, komunitas Muslim telah mendiami
wilayah Arakan (nama kuno Rakhine) sejak masa pemerintahan
seorang raja Buddhis bernama Narameikhla atau Min Saw Mun
(1430–1434) di kerajaan Mrauk U.
• Setelah diasingkan selama 24 tahun di kesultanan Bengal,
Narameikhla mendapatkan tahta di Arakan dengan bantuan dari
Sultan Bengal saat itu. Kemudian ia membawa serta orang-
orang Bengali untuk tinggal di Arakan dan membantu
administrasi pemerintahannya; demikianlah komunitas Muslim
pertama terbentuk di wilayah itu.
• Pasca kolonialisme-> etnis Rohingya menjadi etnis minoritas di
Mynamar
2
3. Penyebab:
• Sejak 1990 pemerintah junta militer Myanmar politik diskriminasi
terhadap suku-suku minoritas di Myanmar, termasuk Rohingya,
Kokang dan Panthay.
• 2012 kerusuhan rasial antara Rakhine dan Rohingya yang dipicu oleh
pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis Rakhine oleh para
pemuda Rohingya yang disusul pembunuhan sepuluh orang pemuda
Muslim dalam sebuah bus oleh orang-orang Rakhine.
• Selain itu, kelompok Rakhine merasa dikhianati secara politis, karena
warga Rohingnya tidak memberikan suara bagi partai politik mereka.
Sementara itu, pemerintah tidak mendorong rekonsiliasi, melainkan
mendukung fundamentalis Buddha dengan tujuan menjaga
kepentingannya di kawasan yang kaya sumber alam (minyak) tersebut.
• 2014 pemerintah Myanmar melarang penggunaan istilah Rohingya dan
mendaftarkan orang-orang Rohingya sebagai orang Bengali dalam
sensus penduduk saat itu. 2015, kewarganegaraannya dicabut dan
mencari suaka.
3
4. Jumlah Pengungsi Rohingya
Melonjak Tajam
• PBB menyatakan jumlah pengungsi
Rohingya yang melarikan diri dari
Myanmar telah mencapai angka
300.000 0rang. Angka ini meningkat
pesat sejak Kamis lalu ketika jumlah
pengungsi berkisar 164.000.
4
5. Jumlah Pengungsi Rohingya
INDONESIA MALAYSIA INDIA
Diperkirakan jumlah
pengungsi Rohingya
yang sampai di
Indonesia sejak
terjadinya konflik
sekitar 11.941 orang.
Sedangkan informasi
terbaru menyebutkan
Sebanyak 437
pengungsi Rohingya
berada di Sumatera
Utara. Keberadaan
mereka di bawah
pengawasan Divisi
Imigrasi Kantor
Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM
(Kanwil Kemenkuham)
Di Malaysia sendiri,
terdapat 59.000
pengungsi Rohingya
yang terdaftar di bawah
Komisioner Tinggi PBB
untuk Pengungsi atau
UNHCR Malaysia
(United Nations High
Commissioner for
Refugees), walaupun
jumlah pengungsi yang
tidak terdafter jauh
lebih banyak dari
angka tersebut.
Terdapat sekitar 40.000
orang Rohingya di
India dan 16.000
terdaftar sebagai
pengungsi oleh PBB.
Menurut Menteri Muda
Dalam Negeri Inggris,
Kiren Rijiju, India akan
memulangkan semua
Muslim Rohingya yang
diperkirakan berjumlah
sekitar 40.000 jiwa.
5
6. • Terorisme transnasional (pertahanan)
• Sentimen agama (social)
• Konflik horizontal antara warga asli
dengan pendatang (social)
• Wabah penyakit (security)
6
Ancaman Imigran Rohingya bagi Indonesia
(Astagatra)
7. Solusi
• Penangkapan dan penahanan
sementara
• Pemulangan paksa (deportasi)
• Penyaluran ke negara ketiga
• Pulau kosong
7
8. Kebijakan Indonesia dalam Menghadapi
Krisis Rohingya
• Indonesia tidak meratifikasi kebijakan pengungsi Menampung
secara sementara gelombang pengungsi yang hadir pada tahun
2009 sampai tahun 2015
• Retno Marsudi berangkat ke Myanmar untuk membahas bantuan
kemanusiaan tidak boleh berat sebelah! Poin 4+1
- Harapan Rakhine State kembali aman
- Maximum Self Restraint, penggunaan kekerasan
dihentikan
- Meminta jaminan Myanmar untuk tidak diskriminatif di
Rakhine State
- Bantuan Kemanusiaan
- Menunngu laporan Kofi annan ke Aung san suu kyi
Suu Kyi berjanji akan ada komisi khusus yang memantau
implementasi dri laporan nya
8
Langkah penangkapan adalah upaya pertama yang dilakukan aparat keamanan Indonesia terhadap para imigran gelap yang tertang-kap oleh mereka selama melakukan kontrol di lapangan, terutama di wilayah perairan (laut) maupun darat. Selanjutnya, jika mereka ditengarai tidak steril atau membawa wabah penyakit yang bisa mengakibatkan penyebaran penyakit tertentu, mereka ditahan dalam tahanan karantina pihak imigrasi. Jika mereka memang bersih dari wabah penyakit, mereka bisa dimasukkan dalam tahanan sementara pihak imigrasi (detensi)
para imigran gelap berdasarkan penyelidikan aparat yang berwenang tidak ditemukan terlibat atau berbuat pelanggaran pidana diwilayah hukum lndonesia, mereka bisa segera dilepaskan dan dikembalikan segera ke negara asal. proses pemulangan (deportasi) ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya negara penangkap imigran gelap tersebut dan yang memulangkannya, kecuali ada kesepakatan khusus antara negara asal dan yang akan melakukan deportasi
Hal ini baru segera diproses, jika telah ada kesepakatan menerima mereka, tanpa keberatan apapun, setelah melalui proses negosiasi dan penyelidikan yang cermat, dan biasanya memakan waktu cukup lama.