SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
KELOMPOK 1
Asep Septiana
Ramdan
41122110003
Muhamad
Atras Zhafari
41122110061
Bayu Setiana
41122110062
Aloysius
Michael
41122110072
Jodi Maulana
Puji Rahayu
41122110073
Feby Sucipto
41122110074
KELOMPOK 1
MIX DESIGN
MIX DESIGN
๏ฑ MIX DESIGN Adalah Pemilihan bahan
campuran beton dengan mempertimbangkan
kuantitas atau perbandingan dari setiap
materialnya agar beton mencapai kualitas yang
disyaratkan atau di rencanakan.
MIX DESIGN
Pemakaian Beton
Maksimum
(mm)
Minimum
(mm)
Dindin, Plat pondasi dan
pondasi telapak
bertulang
125 50
Pondasi Telapak tidak
bertulang, kaison dan
struktur dibawah tanah
90 25
Plat, Balok, Kolom, dan
dinding
150 75
Pengerasan Jalan 75 50
Pembetonan Masal 75 25
1. Tabel deviasi standar sebagai
unsur mutu pelaksanaan
2. Ukuran Slump Berdasarkan
Fungsi Bangunan
3. Tabel Air Campuran Dan
Persyaratan Kandungan Udara
Dalam Beton
9.5 12.5 19 25 37.5 50 75 150
25-50 207 199 190 179 166 154 130 113
75-100 238 216 205 193 181 169 145 124
150-175 243 228 216 202 190 178 160 -
Kandungan
Udara
dalam
beton (%)
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2
25-50 181 175 168 160 150 142 122 107
75-100 202 193 184 175 165 157 133 119
150-175 216 205 197 184 174 166 154 -
Total
Kandungan
Udara (%)
Peningkata
n
Workabilita
s
4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1
Terekspos
e sedang
6 5.5 5 4.5 4.5 4 3.5 3
Terkspose
Ekstrim
7.5 7 6 6 5.5 5 4.5 4
Kebutuhan Air l/m3)
Ukuran maksimum
Slump (mm)
TABEL DATA ACUAN
MIX DESIGN
4. Nilai Faktor Air Semen Menurut ACI
5. Kadar Semen Minimum Dan
Faktor Air Semen Maksimum
Jumlah semen
miminum per
m3 beton (kg)
Nila faktor air-
semen
maksimum
a. Keadaan keliling non-korosif 275 0.6
b. 325 0.52
a. 325 0.6
b. 275 0.6
Beton yang masuk ke dalam tanah
a. 325 0.55
b. Lihat Tabel [a]
a. air tawar Lihat Tabel [b]
b. air laut
Beton yang kontinu berhubungan
dengan air
Beton didalam ruang bangunan
Beton diluar ruang bangunan
KONDISI LINGKUNGAN
Keadaan keliling korosif disebabkan
oleh kondensasi atau uap-uap korosif
Tidak terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung
Terlindung dari hujan dan terik matahari
langsung
Mengalami keadaan basah dan kering
berganti-ganti
Mendapat pengaruh sulfat alkali dari
tanah atau air tanah
2.4 2.6 2.8 3
9.5 0.5 0.48 0.46 0.44
12.5 0.59 0.57 0.55 0.53
19 0.66 0.64 0.62 0.6
25 0.71 0.69 0.67 0.65
37.5 0.75 0.73 0.71 0.77
50 0.78 0.76 0.74 0.72
75 0.82 0.8 0.78 0.76
150 0.87 0.85 0.83 0.81
Uk. Agg
Mks (mm)
Vol. Agg. Kering Kasar/m3 untuk MHB
6. Volume Agregat Kasar/m3Beton
TABEL DATA ACUAN
MIX DESIGN
7. Perkiraan Berat Beton Segar kg/m3
Ukuran
Agregat
Maksimum
(mm)
Beton tanpa kandungan
udara (non air-entrained)
Beton dengan Kandungan
udara (air-entrained)
9.5 2200 2280
12.5 2230 2310
19 2275 2345
23 2290 2380
37.5 2350 2410
50 2345 2445
75 2405 2490
150 2435 2530
TABEL DATA ACUAN
MIX DESIGN
MIX DESIGN
181 169
37.5 50
X
38.1
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
37.5 โˆ’ 38.1
37.5 โˆ’ 50
=
181 โˆ’ ๐‘‹
181 โˆ’ 169
โˆ’0.6
โˆ’12,5
=
181 โˆ’ ๐‘‹
12
(โˆ’0.6) ร— 12
โˆ’12,5
= 181 โˆ’ ๐‘‹
โˆ’7.2
โˆ’12,5
= 181 โˆ’ ๐‘‹
0.576 = 181 โˆ’ ๐‘‹
๐‘‹ = 181 โˆ’ 0.576
๐‘‹ = 180.424 ๐‘™๐‘ก/๐‘š3
INTERPOLASI
1. MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR
MIX DESIGN HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
2. MENENTUKAN KANDUNGAN UDARA
1 0.5
37.5 50
X
38.1
INTERPOLASI
37.5 โˆ’ 38.1
37.5 โˆ’ 50
=
1 โˆ’ ๐‘‹
1 โˆ’ 0.5
โˆ’0.6
โˆ’12.5
=
1 โˆ’ ๐‘‹
1 โˆ’ 0.5
0.6
12.5
=
1 โˆ’ ๐‘‹
0.5
0.6 ร— 0.5
12.5
= 1 โˆ’ ๐‘‹
0.3
12.5
= 1 โˆ’ ๐‘‹
0.024 = 1 โˆ’ ๐‘‹
๐‘‹ = 1 โˆ’ 0.024
๐‘‹ = 0.976
MIX DESIGN HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
3. MENENTUKAN VOLUME AGREGAT KASAR
BERDASARKAN MHB
INTERPOLASI
37.5 โˆ’ 38.1
37.5 โˆ’ 50
=
1 โˆ’ ๐‘‹
1 โˆ’ 0.5
โˆ’0.6
โˆ’12.5
=
1 โˆ’ ๐‘‹
1 โˆ’ 0.5
0.6
12.5
=
1 โˆ’ ๐‘‹
0.5
0.6 ร— 0.5
12.5
= 1 โˆ’ ๐‘‹
0.3
12.5
= 1 โˆ’ ๐‘‹
0.024 = 1 โˆ’ ๐‘‹
๐‘‹ = 1 โˆ’ 0.024
๐‘‹ = 0.976
0.69 0.72
37.5 50
X
38.1
MIX DESIGN HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
4. MENENTUKAN BERAT BETON SEGAR
INTERPOLASI
2410 2445
37.5 50
X
38.1
50 โˆ’ 38.1
50 โˆ’ 37.5
=
2445 โˆ’ ๐‘‹
2445 โˆ’ 2410
11.9
12.5
=
2445 โˆ’ ๐‘‹
35
0.952 =
2445 โˆ’ ๐‘‹
35
0.952 ร— 35 = 2445 โˆ’ ๐‘‹
33.32 = 2445 โˆ’ ๐‘‹
๐‘‹ = 2445 โˆ’ 33.32
๐‘‹ = 2411.68 ๐‘˜๐‘”/๐‘š3
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
5. TABEL REKAPITULASI
Research
Activity
: Beton Normal K-250 kubus
15x15x15)
Max Size og Agg. : 38,1 mm
Date Test : 12/11/2022
Test by : Lab. Bahan C-105
1.) f'c rencana = 25 Mpa => konversi ke bentuk kubus (K) =
250.00 kg/cm2
2.) Standar Deviasi (s) = 6 Mpa
3.) Margin (k.s) = 9.84 Mpa
4.) f'cr (kuat tekan rata-rata) = 34.84 Mpa => konversi ke bentuk kubus (K) =
348.40 kg/cm2
5.) Slump Flow = 7.5 cm => Dapat dilihat pada Tabel 1. SNI 03-2834-2000
**(merupakan nilai kekentalan
beton yang ditentukan
berdasarkan fungsi bangunan)
**(Standar deviasi adalah nilai
statistik yang digunakan untuk
menentukan sebaran sampel dan
seberapa dekat titik hasil dengan
rata-rata sampel)
**(margin merupakan nilai
tambah yang ditetapkan karena
adanya standar deviasi) dimana
nilai k biasanya diambil 1.64 untuk
bagian yang ditolak/cacat yang
diizinkan 5%
**(Nilai inilah yang digunakan
dalam perencanaan)
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
5. TABEL REKAPITULASI
Jenis Material
Split = Batu Pecah Rumpin
Pasir = Pasir Rangkas
Air = PDAM
Semen = Semen Tipe 1
Berat Isi
Split = 1055.49 kg/m3
Pasir = 1491.39 kg/m3
Berat Jenis Material
Split = 2234 kg/m3
Pasir = 2202 kg/m3
Air = 1000 kg/m3
Semen = 2870 kg/m3
Penyerapan
Split = 7.38 %
Pasir = 11.86 %
Kadar Air
Split = 3.71 %
Pasir = 9.29 %
Banyaknya Pasta per m3
6.) Keb. Air = 180.424 lt/m3
7.) Kandungan Udara = 0.976 %
*Ketentuan didasarkan pada Tabel 7; Modul 3 Rancangan Campuran Beton Normal (Adopsi ACI Method)
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
5. TABEL REKAPITULASI
Volume Beton per m3
Volume Pasta
10.) Semen = 0.103 m3
11.) Air = 0.180 m3
12.) Udara = 0.010 m3
Total Volume Pasta 0.293 m3
Volume Total Agregat = 1 - Volume Pasta
= 0.707 m3
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
6. PERHITUNGAN VOLUME AGREGAT
(Langkah 6) Perhitungan Vol. Agregat
Apabila volume agregat terukur dari modulus halus butir dan ukuran maks. Agregat
13.) Modulus Halus Agregat Halus = 3.400
Diambil dari data analisa saringan dimana modulus halus butir adalah kumulatif persen tertahan/100
Sehingga volume agregat kasar berdasarkan Tabel 9
14.) Volume Agregat Kasar (berdasarkan MHB)
= 0.69144 m3
15.) Keb. Agregat Kasar = 729.805 kg
16.) Berat Beton Segar = 2411.68 kg/m3
*Ketentuan didasarkan pada Tabel 10; Modul 3 Rancangan Campuran Beton Normal (Adopsi ACI Method)
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
7. PROPORSI CAMPURAN BETON
(Langkah 7.1) Proporsi Campuran Beton/m3 [Atas Dasar Massa]
17.) Air = 180.424 kg/m3
18.) Semen = 295.78 kg/m3
19.) Split = 729.80 kg/m3
20.) Pasir = 1205.67 kg/m3 +
Total 2411.68 Kg/m3
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
8. KOREKSI PROPORSI CAMPURAN BETON
(Langkah 8.1) Koreksi Proporsi Campuran Beton/m3
Koreksi perlu dilakukan ketika dilapangan material yang akan digunakan dipengaruhi oleh kandungan air alami
dan penyerapan agregat guna menghindari kekeringan beton saat pelaksanaan.
Komposisi yang dihasil dari perhitungan standar ini adalah jumlah dalam kondisi kering.
Konsep:
Jika material basah --> nilai air > SSD sehingga -(%kadar air-%penyerapan)
Jika material kering --> nilai air < SSD sehingga +(%penyerapan-%kadar air)
21.) Air (terkoreksi) = 238.14 kg/m3
22.) Semen (terkoreksi) = 295.78 kg/m3
23.) Pasir (terkoreksi) = 1206.79 kg/m3
24.) Split (terkoreksi) = 730.08 kg/m3 +
25.) Total 2470.79 kg/m3
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
8. KOREKSI PROPORSI CAMPURAN BETON
Proporsi Sampuran Beton (kg/m3)
Air = 122.64 Kg/m3
Semen = 201.05 Kg/m3
Split = 729.66 Kg/m3
Pasir = 1358.34 Kg/m3
MIX DESIGN
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
8. KOREKSI PROPORSI CAMPURAN BETON
Proporsi Campuran Kubus Beton (Sampling)
Keterangan: a.) Diameter Sampel = 15 cm
b.) Tinggi Sampel = 15 cm
c.) Volume Cetakan = 0,003375 m3
d.) Banyak Sampel = 1 bh
1) Air = 0,414 lt
2) Semen = 0,679 Kg
3) Pasir = 4,584 Kg
4) Split = 2,463 Kg
MIX DESIGN
KESIMPULAN
Berdasarakn dari praktikum yang telah dilakukan telah didapat nilai
proporsi campuran beton (sampling) untuk beton silinder dan beton kubus.
Nilai proporsi campuran untuk beton kubus, diantaranya :
1. Air yang dibutuhkan sebesar 0.414 Liter
2. Semen yang dibutuhkan sebesar 0.679 Kg
3. Agregat Halus (pasir) yang dibutuhkan 4.584 kg
4. Agregat kasar (split) yang dibutuhkan 2.463 kg
SLUMP TEST
SLUMP BETON
๏ฑ Slump adalah suatu pengujian empiris atau
metode yang digunakan untuk menentukan konsistensi
atau kekakuan dari campuranbeton segar (fresh
concrete) untuk menentukan tingkat workability suatu
beton. Kekakuan dalam suatu campuran beton
menunjukan berapa banyak air yang digunakan,
sehingga dapat menunjukan hasil campuran beton
kekurangan, kelebihan, atau cukup air.
SLUMP BETON
1.ALAT DAN BAHAN PRATIKUM
1. TIMBANGAN 2. TALAM 3. MANGKOK
BESAR
4. MIXER 5. PENGGARIS 6. BEGISTING 7. KERUCUT
ABRAMS
KECIL
8. SENDOK
SEMEN
1. AGREGAT
KASAR 2463 KG
2. AGREGAT
HASLUS 4465 KG
3. SEMEN 4. AIR 500 ML
TAMBAH 400 ML
5. OLI
ALAT PRATIKUM
BAHAN PRATIKUM
SLUMP BETON
2. LANGHKAH PENGUJIAN
๏ฑ 1. Tuangkan
pasir dan
semen ke
dalam
mangkok
besar.
๏ฑ 2. Campurkan
pasir dan
semen
menggunakan
sendok semen
terlebih
dahulu.
๏ฑ 3. Memastikan
pasir dan
semen
tercampur
dengan rata
dengan
menggunakan
Mixer.
๏ฑ 4. Kemudian
setelah pasir
dan semen
tercampur rata
dengan baik,
masukan air
secara
perlahan
sambal
adukan
campurannya.
๏ฑ 5. Setelah
pasir dan
semen sudah
mulai
tercampur
dengan
tambahan air,
mulai
masukan
agregat kasar
atau split
kedalamnya..
SLUMP BETON
2. LANGHKAH PENGUJIAN
๏ฑ 6. Pastikan
campuran
pasir, semen
dan agregat
kasar
tercampur
dengan baik
dan menjadi
beton segar.
๏ฑ 7. Kemudian
masukan
beton segar
tadi pada
kerucut
abrams kecil.
๏ฑ 8. Selanjutnya
ratakan beton
segar yang
ada pada
kerucut
abrams tadi
dengan
menggetarkan
sampai terlihat
rata.
๏ฑ 9. Setelah rata,
maka
angkatlah
kerucut
abrams kecil
tadi dan
lakukan
pengukuran
penurunan
beton untuk
mendapatkan
nilai slump
beton.
๏ฑ 10. Bersihkan
bekisting, dan
pastikan
sudah bersih.
SLUMP BETON
2. LANGHKAH PENGUJIAN
๏ฑ 11. Kemudian
semprot
bekisting
dengan oli.
๏ฑ 12. Dan
masukan
beton segar
pada bekisting
yang sudah di
bersihkan dan
di semprot oli
tadi.
๏ฑ 13. Setelah
tusuk-tusuk
beton segar
yang sudah di
masukan pada
bekisting
supaya beton
dalam
bekisting rata,
tidak ada
poros.
SLUMP BETON
2. HASIL SLUMP TEST
Nilai slump : Tinggi alat slump โ€“ Tinggi beton setelah
penurunan.
Konsistensi Slump Beton
Tinggi Kerucut ( Alat Slump ) 7 cm
Penurunan 0,6 cm
Hasil Slump Beton 6,4 cm
SLUMP BETON
3. KESIMPULAN
๏ฑ Pada pengujian Slump Beton yang telah
dilakukan terhadap campuran agregat yaitu 2.463 kg
agregat kasar, 4.465 kgagregat halus, 0.753 kg semen
Portland dan 500 ml di tambah 400 ml air. Pada
pengujian slump beton ini tinggi kerucut 7cm dan
penurunan 0,6 cm sehingga hasil slump beton yang di
dapat 6,4cm. Perencanaan slump beton adalah ยฑ2cm
7,5cm sehingga dapat kita tarik kesimpulan masih dapat
di gunakan.
KUAT TEKAN BETON
KUAT TEKAN BETON
๏ฑ Kuat tekan beton adalah beban maksimum per
satuan luas yang mampu dipikul oleh beton hingga
runtuh. Kuat tekan beton merupakan parameter
utama yang harus diketahui dan dapat memberikan
gambaran tentang hampir semua sifat-sifat
mekanisnya yang lain dari beton tersebut. Hal ini
dikarenakan karakteristik utama beton adalah sangat
kuat dalam menahan gaya tekan, tetapi sangat lemah
dalam menerima gaya tarik.
๏ฑ Menurut SNI โ€“1974โ€“2011 standar kuat tekan
beton dibatasi untuk beton yang memiliki
berat isi (unit weight) lebih besar dari 800
kg/m3, dan persentasi kesalahan
pembebanan untuk penggunaan mesin tekan
tidak boleh melampaui ยฑ 1,0% dari beban
yang ditunjukan dalam rentang yang
digunakan. Sehingga Benda uji tidak
diperkenankan untuk diuji jika salah satu
diameternya berbeda lebih dari 2% dengan
diameter bagian lainnya dari benda uji yang
sama. Kuat tekan beton juga memiliki
beberapa acuan standar yang lain, antara
lain, ASTM Cโ€“39โ€“72, ASTM Cโ€“192โ€“69 &
ASTM Cโ€“617โ€“71a .
KUAT TEKAN BETON
1. ALAT DAN BAHAN PRATIKUM
1. TIMBANGAN
2. MESIN TEKAN
A. ALAT PRATIKUM
B. BAHAN PRATIKUM
1. SAMPLE KUBUS
BETON
KUAT TEKAN BETON
2. LANGKAH KERJA
1. Siapkan sample beton
yang akan diuji kuat
tekannya. Sebelum
sample beton diuji,
angkat sample beton
dari bak curing. Hal
ini agar sample lebih
kering saja, tidak
berpengaruh pada
kuat tekan beton.
2. Hitung luas penampang
sample beton. Karena
beton yang akan diuji
memiliki bentuk kubus,
maka hitung
menggunakan rumus =
Sisi2 X 6. Sehingga
didapat 152 x 6 = 1350
cm2.
3. Kalibrasi timbangan yang
akan digunakan. Dengan
cara menggeser perlahan besi
penyeimbang timbangan
sampai timbangan seimbang.
4. Setelah timbangan
dikalibrasi, simpan
sample beton di atas
timbangan,
kemudian
tambahkan besi
timbangan di sisi
sebelahnya.
KUAT TEKAN BETON
2. LANGKAH KERJA
5. Apabila berat sample
beton sulit dicari, maka
geser perlahan besi
timbangan yang berada di
depan dan di belakang besi
penyeimbang utama
hingga didapat berat
sample beton.
6. Kemudian simpan sample
beton didalam alat penguji
kuat tekan.
7. Geser tuas depan
sehingga posisinya di
tengah tengah 2 dial
penunjuk. Hal ini
dilakukan agar
kedua dial di sisi
kanan dan kiri bisa
bergerak bersamaan.
8. Nyalakan mesin
dengan memutar
saklar yang
berada di
samping mesin.
KUAT TEKAN BETON
2. LANGKAH KERJA
5. Apabila berat sample
beton sulit dicari, maka
geser perlahan besi
timbangan yang berada di
depan dan di belakang besi
penyeimbang utama
hingga didapat berat
sample beton.
6. Kemudian simpan sample
beton didalam alat penguji
kuat tekan.
7. Geser tuas depan
sehingga posisinya di
tengah tengah 2 dial
penunjuk. Hal ini
dilakukan agar
kedua dial di sisi
kanan dan kiri bisa
bergerak bersamaan.
8. Nyalakan mesin
dengan memutar
saklar yang
berada di
samping mesin.
KUAT TEKAN BETON
2. LANGKAH KERJA
9. Tekan perlahan
tuas yang berada di
sebelah saklar ke
arah bawah hingga
sample beton retak
dan dial berhenti.
10. Setelah dial yang
berwarna hitam turun,
maka dial yang
berwarna merah akan
tetap berada di posisi
terakhir. Hal ini
menunjukan nilai kuat
tekan beton dalam
satuan KN
11. Setelah didapat nilai kuat
tekan beton, maka
bandingkan nilai kuat tekan
beton (95 KN) dengan luas
penampang sample beton
(1350 cm2).
12. Selanjutnya konversi nilai
kuat tekan beton menjadi satuan
Mpa
KUAT TEKAN BETON
3. RUMUS PENGUJIAN
a. Berat isi =
๐‘พ
๐‘ฝ
b. Kuat tekan (F) =
๐‘ท
๐‘จ
c. Konversi Kuat tekan =
๐‘ญ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ,๐Ÿ—๐Ÿ•
๐ซ๐š๐ฌ๐ข๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ซ ๐Ÿ๐Ÿ– ๐’‰๐’‚๐’“๐’Š
๐‘ฟ ๐‘ญ๐’‚๐’Œ๐’•๐’๐’“ ๐’Œ๐’‚๐’๐’Š๐’ƒ๐’“๐’‚๐’”๐’Š
Keterangan :
W : Berat sample beton (gr).
V : Volume beton (cm3)
F : Kuat tekan
P : Pembacaan dial (Dial merah)
A : Luas penampang beton
Faktor kalibrasi : Nilai yang didapat saat mesin dikalibrasi
KUAT TEKAN BETON
4. Tabel Data Sample Pratikum
Berat jenis semen
Berat beton 7345 gr
Luas penampang beton 1350 Cm2
Volume beton 3375 Cm3
Pembacaan dial 95 KN
Rasio umur beton 28 hari 0,68
Faktor kalibrasi 1,75
KUAT TEKAN BETON
5. Perhitungan Data
Berat isi =
๐‘พ
๐‘ฝ
=
๐Ÿ•๐Ÿ‘๐Ÿ’๐Ÿ“ ๐’ˆ๐’“
๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ•๐Ÿ“ ๐’„๐’Ž๐Ÿ‘
= ๐Ÿ, ๐Ÿ๐Ÿ•๐Ÿ” gr/cm3
Kuat tekan =
๐‘ท
๐‘จ
=
๐Ÿ—๐Ÿ“ ๐‘ฒ๐’
๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ“๐ŸŽ ๐’„๐’Ž๐Ÿ
= ๐ŸŽ, ๐ŸŽ๐Ÿ•๐ŸŽ Kn/cm2
Konversi kuat tekan =
๐‘ญ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ,๐Ÿ—๐Ÿ•
๐ซ๐š๐ฌ๐ข๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ซ ๐Ÿ๐Ÿ– ๐’‰๐’‚๐’“๐’Š
๐‘ฟ ๐‘ญ๐’‚๐’Œ๐’•๐’๐’“ ๐’Œ๐’‚๐’๐’Š๐’ƒ๐’“๐’‚๐’”๐’Š
=
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐Ÿ•๐ŸŽ ๐‘ฒ๐’/๐’„๐’Ž๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ,๐Ÿ—๐Ÿ•
๐ŸŽ,๐Ÿ”๐Ÿ–
๐‘ฟ ๐Ÿ, ๐Ÿ•๐Ÿ“
= ๐Ÿ๐Ÿ–, ๐Ÿ‘๐Ÿ• Kg/cm2
= ๐Ÿ, ๐Ÿ–๐Ÿ‘๐Ÿ• Mpa
KUAT TEKAN BETON
5. Tabel Data Rekapitulasi
Berat jenis semen
Berat beton 7345 gr
Luas penampang beton 1350 Cm2
Volume beton 3375 Cm3
Pembacaan dial 95 KN
Rasio umur beton 28 hari 0,68
Faktor kalibrasi 1,75
Berat isi 2,176 gr/cm3
Kuat tekan 0,070 Kn/cm2
Konversi kuat tekan 1,837 Mpa
KUAT TEKAN BETON
6. Analisis Dan Kesimpulan
1. ANALISIS KESIMPULAN
Pada pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan terhadap sample beton dengan ukuran 15x15x15
Cm yang memiliki berat 7345 gr adalah menghasilkan nilai berat isi sebesar 2,176 gr/cm3 dan nilai kuat tekan
sebesar 0,070 Kn/cm2 atau jika dikonversi sebesar 1,837 Mpa.
Berdasarkan kuat tekan beton yang kita rencanakan di bab sebelumnya yang memiliki nilai rencana
kuat tekan fcโ€™ r = 25 Mpa, nilai kuat tekan beton lapangan yang kita dapat sebesar 1,837 Mpa masih jauh dengan
nilai rencana kuat tekan beton yang kita rencanakan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kuat tekan beton lapangan tidak sesuai dengan rencana kuat
tekan beton yang diharapkan. Hal ini bisa terjadi karena :
1. Curing yang dilakukan pada sample beton kurang maksimal, hanya dicuring selama 7 hari.
2. Proses curing yang kurang sesuai prosedur.
3. Mutu dan kualitas bahan sample beton yang kurang baik.
4. Human eror seperti proses pengadukan beton yang kurang sempurna, dll.
Langkah yang bisa kita lakukan apabila terjadi nilai kuat tekan beton lapangan tidak sesuai dengan nilai kuat tekan
beton yang kita rencanakan adalah :
1. Pembobokan beton yang sudah terpasang dilapangan.
2. Penambahan volume beton pada beton yang nilai kuat tekannya rendah.
3. Penambahan alat pengeras beton.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Kelompok 1.pptx

dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
prodiftsp2023
ย 
BAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxBAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptx
Dwi Ist
ย 
Seminar Hasil_WP.pptx
Seminar Hasil_WP.pptxSeminar Hasil_WP.pptx
Seminar Hasil_WP.pptx
MahlizaChannel
ย 
5. spek khusus slurry seal
5. spek khusus slurry seal5. spek khusus slurry seal
5. spek khusus slurry seal
Ira Falkiya
ย 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
ismailacox.blogspot.com
ย 

Similar to Kelompok 1.pptx (20)

Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
ย 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
ย 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
ย 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
ย 
Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7
ย 
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aciTeknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
ย 
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfMateri 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
ย 
Rancangan Campuran Beton .pdf
Rancangan Campuran Beton .pdfRancangan Campuran Beton .pdf
Rancangan Campuran Beton .pdf
ย 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
ย 
BAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxBAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptx
ย 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
ย 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
ย 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
ย 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
ย 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
ย 
Seminar Hasil_WP.pptx
Seminar Hasil_WP.pptxSeminar Hasil_WP.pptx
Seminar Hasil_WP.pptx
ย 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
ย 
7e591_DIVISI_7_STRUKTUR.pptx
7e591_DIVISI_7_STRUKTUR.pptx7e591_DIVISI_7_STRUKTUR.pptx
7e591_DIVISI_7_STRUKTUR.pptx
ย 
5. spek khusus slurry seal
5. spek khusus slurry seal5. spek khusus slurry seal
5. spek khusus slurry seal
ย 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
ย 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
Andimarini2
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
ย 
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 

Recently uploaded (19)

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
ย 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
ย 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ย 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
ย 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
ย 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
ย 
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
ย 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
ย 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
ย 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
ย 

Kelompok 1.pptx

  • 1. KELOMPOK 1 Asep Septiana Ramdan 41122110003 Muhamad Atras Zhafari 41122110061 Bayu Setiana 41122110062 Aloysius Michael 41122110072 Jodi Maulana Puji Rahayu 41122110073 Feby Sucipto 41122110074
  • 4. MIX DESIGN ๏ฑ MIX DESIGN Adalah Pemilihan bahan campuran beton dengan mempertimbangkan kuantitas atau perbandingan dari setiap materialnya agar beton mencapai kualitas yang disyaratkan atau di rencanakan.
  • 5. MIX DESIGN Pemakaian Beton Maksimum (mm) Minimum (mm) Dindin, Plat pondasi dan pondasi telapak bertulang 125 50 Pondasi Telapak tidak bertulang, kaison dan struktur dibawah tanah 90 25 Plat, Balok, Kolom, dan dinding 150 75 Pengerasan Jalan 75 50 Pembetonan Masal 75 25 1. Tabel deviasi standar sebagai unsur mutu pelaksanaan 2. Ukuran Slump Berdasarkan Fungsi Bangunan 3. Tabel Air Campuran Dan Persyaratan Kandungan Udara Dalam Beton 9.5 12.5 19 25 37.5 50 75 150 25-50 207 199 190 179 166 154 130 113 75-100 238 216 205 193 181 169 145 124 150-175 243 228 216 202 190 178 160 - Kandungan Udara dalam beton (%) 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2 25-50 181 175 168 160 150 142 122 107 75-100 202 193 184 175 165 157 133 119 150-175 216 205 197 184 174 166 154 - Total Kandungan Udara (%) Peningkata n Workabilita s 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Terekspos e sedang 6 5.5 5 4.5 4.5 4 3.5 3 Terkspose Ekstrim 7.5 7 6 6 5.5 5 4.5 4 Kebutuhan Air l/m3) Ukuran maksimum Slump (mm) TABEL DATA ACUAN
  • 6. MIX DESIGN 4. Nilai Faktor Air Semen Menurut ACI 5. Kadar Semen Minimum Dan Faktor Air Semen Maksimum Jumlah semen miminum per m3 beton (kg) Nila faktor air- semen maksimum a. Keadaan keliling non-korosif 275 0.6 b. 325 0.52 a. 325 0.6 b. 275 0.6 Beton yang masuk ke dalam tanah a. 325 0.55 b. Lihat Tabel [a] a. air tawar Lihat Tabel [b] b. air laut Beton yang kontinu berhubungan dengan air Beton didalam ruang bangunan Beton diluar ruang bangunan KONDISI LINGKUNGAN Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap-uap korosif Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah 2.4 2.6 2.8 3 9.5 0.5 0.48 0.46 0.44 12.5 0.59 0.57 0.55 0.53 19 0.66 0.64 0.62 0.6 25 0.71 0.69 0.67 0.65 37.5 0.75 0.73 0.71 0.77 50 0.78 0.76 0.74 0.72 75 0.82 0.8 0.78 0.76 150 0.87 0.85 0.83 0.81 Uk. Agg Mks (mm) Vol. Agg. Kering Kasar/m3 untuk MHB 6. Volume Agregat Kasar/m3Beton TABEL DATA ACUAN
  • 7. MIX DESIGN 7. Perkiraan Berat Beton Segar kg/m3 Ukuran Agregat Maksimum (mm) Beton tanpa kandungan udara (non air-entrained) Beton dengan Kandungan udara (air-entrained) 9.5 2200 2280 12.5 2230 2310 19 2275 2345 23 2290 2380 37.5 2350 2410 50 2345 2445 75 2405 2490 150 2435 2530 TABEL DATA ACUAN
  • 9. MIX DESIGN 181 169 37.5 50 X 38.1 HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 37.5 โˆ’ 38.1 37.5 โˆ’ 50 = 181 โˆ’ ๐‘‹ 181 โˆ’ 169 โˆ’0.6 โˆ’12,5 = 181 โˆ’ ๐‘‹ 12 (โˆ’0.6) ร— 12 โˆ’12,5 = 181 โˆ’ ๐‘‹ โˆ’7.2 โˆ’12,5 = 181 โˆ’ ๐‘‹ 0.576 = 181 โˆ’ ๐‘‹ ๐‘‹ = 181 โˆ’ 0.576 ๐‘‹ = 180.424 ๐‘™๐‘ก/๐‘š3 INTERPOLASI 1. MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR
  • 10. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 2. MENENTUKAN KANDUNGAN UDARA 1 0.5 37.5 50 X 38.1 INTERPOLASI 37.5 โˆ’ 38.1 37.5 โˆ’ 50 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 1 โˆ’ 0.5 โˆ’0.6 โˆ’12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 1 โˆ’ 0.5 0.6 12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 0.5 0.6 ร— 0.5 12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 0.3 12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 0.024 = 1 โˆ’ ๐‘‹ ๐‘‹ = 1 โˆ’ 0.024 ๐‘‹ = 0.976
  • 11. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 3. MENENTUKAN VOLUME AGREGAT KASAR BERDASARKAN MHB INTERPOLASI 37.5 โˆ’ 38.1 37.5 โˆ’ 50 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 1 โˆ’ 0.5 โˆ’0.6 โˆ’12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 1 โˆ’ 0.5 0.6 12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 0.5 0.6 ร— 0.5 12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 0.3 12.5 = 1 โˆ’ ๐‘‹ 0.024 = 1 โˆ’ ๐‘‹ ๐‘‹ = 1 โˆ’ 0.024 ๐‘‹ = 0.976 0.69 0.72 37.5 50 X 38.1
  • 12. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 4. MENENTUKAN BERAT BETON SEGAR INTERPOLASI 2410 2445 37.5 50 X 38.1 50 โˆ’ 38.1 50 โˆ’ 37.5 = 2445 โˆ’ ๐‘‹ 2445 โˆ’ 2410 11.9 12.5 = 2445 โˆ’ ๐‘‹ 35 0.952 = 2445 โˆ’ ๐‘‹ 35 0.952 ร— 35 = 2445 โˆ’ ๐‘‹ 33.32 = 2445 โˆ’ ๐‘‹ ๐‘‹ = 2445 โˆ’ 33.32 ๐‘‹ = 2411.68 ๐‘˜๐‘”/๐‘š3
  • 13. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 5. TABEL REKAPITULASI Research Activity : Beton Normal K-250 kubus 15x15x15) Max Size og Agg. : 38,1 mm Date Test : 12/11/2022 Test by : Lab. Bahan C-105 1.) f'c rencana = 25 Mpa => konversi ke bentuk kubus (K) = 250.00 kg/cm2 2.) Standar Deviasi (s) = 6 Mpa 3.) Margin (k.s) = 9.84 Mpa 4.) f'cr (kuat tekan rata-rata) = 34.84 Mpa => konversi ke bentuk kubus (K) = 348.40 kg/cm2 5.) Slump Flow = 7.5 cm => Dapat dilihat pada Tabel 1. SNI 03-2834-2000 **(merupakan nilai kekentalan beton yang ditentukan berdasarkan fungsi bangunan) **(Standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan sebaran sampel dan seberapa dekat titik hasil dengan rata-rata sampel) **(margin merupakan nilai tambah yang ditetapkan karena adanya standar deviasi) dimana nilai k biasanya diambil 1.64 untuk bagian yang ditolak/cacat yang diizinkan 5% **(Nilai inilah yang digunakan dalam perencanaan)
  • 14. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 5. TABEL REKAPITULASI Jenis Material Split = Batu Pecah Rumpin Pasir = Pasir Rangkas Air = PDAM Semen = Semen Tipe 1 Berat Isi Split = 1055.49 kg/m3 Pasir = 1491.39 kg/m3 Berat Jenis Material Split = 2234 kg/m3 Pasir = 2202 kg/m3 Air = 1000 kg/m3 Semen = 2870 kg/m3 Penyerapan Split = 7.38 % Pasir = 11.86 % Kadar Air Split = 3.71 % Pasir = 9.29 % Banyaknya Pasta per m3 6.) Keb. Air = 180.424 lt/m3 7.) Kandungan Udara = 0.976 % *Ketentuan didasarkan pada Tabel 7; Modul 3 Rancangan Campuran Beton Normal (Adopsi ACI Method)
  • 15. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 5. TABEL REKAPITULASI Volume Beton per m3 Volume Pasta 10.) Semen = 0.103 m3 11.) Air = 0.180 m3 12.) Udara = 0.010 m3 Total Volume Pasta 0.293 m3 Volume Total Agregat = 1 - Volume Pasta = 0.707 m3
  • 16. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 6. PERHITUNGAN VOLUME AGREGAT (Langkah 6) Perhitungan Vol. Agregat Apabila volume agregat terukur dari modulus halus butir dan ukuran maks. Agregat 13.) Modulus Halus Agregat Halus = 3.400 Diambil dari data analisa saringan dimana modulus halus butir adalah kumulatif persen tertahan/100 Sehingga volume agregat kasar berdasarkan Tabel 9 14.) Volume Agregat Kasar (berdasarkan MHB) = 0.69144 m3 15.) Keb. Agregat Kasar = 729.805 kg 16.) Berat Beton Segar = 2411.68 kg/m3 *Ketentuan didasarkan pada Tabel 10; Modul 3 Rancangan Campuran Beton Normal (Adopsi ACI Method)
  • 17. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 7. PROPORSI CAMPURAN BETON (Langkah 7.1) Proporsi Campuran Beton/m3 [Atas Dasar Massa] 17.) Air = 180.424 kg/m3 18.) Semen = 295.78 kg/m3 19.) Split = 729.80 kg/m3 20.) Pasir = 1205.67 kg/m3 + Total 2411.68 Kg/m3
  • 18. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 8. KOREKSI PROPORSI CAMPURAN BETON (Langkah 8.1) Koreksi Proporsi Campuran Beton/m3 Koreksi perlu dilakukan ketika dilapangan material yang akan digunakan dipengaruhi oleh kandungan air alami dan penyerapan agregat guna menghindari kekeringan beton saat pelaksanaan. Komposisi yang dihasil dari perhitungan standar ini adalah jumlah dalam kondisi kering. Konsep: Jika material basah --> nilai air > SSD sehingga -(%kadar air-%penyerapan) Jika material kering --> nilai air < SSD sehingga +(%penyerapan-%kadar air) 21.) Air (terkoreksi) = 238.14 kg/m3 22.) Semen (terkoreksi) = 295.78 kg/m3 23.) Pasir (terkoreksi) = 1206.79 kg/m3 24.) Split (terkoreksi) = 730.08 kg/m3 + 25.) Total 2470.79 kg/m3
  • 19. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 8. KOREKSI PROPORSI CAMPURAN BETON Proporsi Sampuran Beton (kg/m3) Air = 122.64 Kg/m3 Semen = 201.05 Kg/m3 Split = 729.66 Kg/m3 Pasir = 1358.34 Kg/m3
  • 20. MIX DESIGN HITUNGAN HASIL PENGUJIAN 8. KOREKSI PROPORSI CAMPURAN BETON Proporsi Campuran Kubus Beton (Sampling) Keterangan: a.) Diameter Sampel = 15 cm b.) Tinggi Sampel = 15 cm c.) Volume Cetakan = 0,003375 m3 d.) Banyak Sampel = 1 bh 1) Air = 0,414 lt 2) Semen = 0,679 Kg 3) Pasir = 4,584 Kg 4) Split = 2,463 Kg
  • 21. MIX DESIGN KESIMPULAN Berdasarakn dari praktikum yang telah dilakukan telah didapat nilai proporsi campuran beton (sampling) untuk beton silinder dan beton kubus. Nilai proporsi campuran untuk beton kubus, diantaranya : 1. Air yang dibutuhkan sebesar 0.414 Liter 2. Semen yang dibutuhkan sebesar 0.679 Kg 3. Agregat Halus (pasir) yang dibutuhkan 4.584 kg 4. Agregat kasar (split) yang dibutuhkan 2.463 kg
  • 23. SLUMP BETON ๏ฑ Slump adalah suatu pengujian empiris atau metode yang digunakan untuk menentukan konsistensi atau kekakuan dari campuranbeton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability suatu beton. Kekakuan dalam suatu campuran beton menunjukan berapa banyak air yang digunakan, sehingga dapat menunjukan hasil campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air.
  • 24. SLUMP BETON 1.ALAT DAN BAHAN PRATIKUM 1. TIMBANGAN 2. TALAM 3. MANGKOK BESAR 4. MIXER 5. PENGGARIS 6. BEGISTING 7. KERUCUT ABRAMS KECIL 8. SENDOK SEMEN 1. AGREGAT KASAR 2463 KG 2. AGREGAT HASLUS 4465 KG 3. SEMEN 4. AIR 500 ML TAMBAH 400 ML 5. OLI ALAT PRATIKUM BAHAN PRATIKUM
  • 25. SLUMP BETON 2. LANGHKAH PENGUJIAN ๏ฑ 1. Tuangkan pasir dan semen ke dalam mangkok besar. ๏ฑ 2. Campurkan pasir dan semen menggunakan sendok semen terlebih dahulu. ๏ฑ 3. Memastikan pasir dan semen tercampur dengan rata dengan menggunakan Mixer. ๏ฑ 4. Kemudian setelah pasir dan semen tercampur rata dengan baik, masukan air secara perlahan sambal adukan campurannya. ๏ฑ 5. Setelah pasir dan semen sudah mulai tercampur dengan tambahan air, mulai masukan agregat kasar atau split kedalamnya..
  • 26. SLUMP BETON 2. LANGHKAH PENGUJIAN ๏ฑ 6. Pastikan campuran pasir, semen dan agregat kasar tercampur dengan baik dan menjadi beton segar. ๏ฑ 7. Kemudian masukan beton segar tadi pada kerucut abrams kecil. ๏ฑ 8. Selanjutnya ratakan beton segar yang ada pada kerucut abrams tadi dengan menggetarkan sampai terlihat rata. ๏ฑ 9. Setelah rata, maka angkatlah kerucut abrams kecil tadi dan lakukan pengukuran penurunan beton untuk mendapatkan nilai slump beton. ๏ฑ 10. Bersihkan bekisting, dan pastikan sudah bersih.
  • 27. SLUMP BETON 2. LANGHKAH PENGUJIAN ๏ฑ 11. Kemudian semprot bekisting dengan oli. ๏ฑ 12. Dan masukan beton segar pada bekisting yang sudah di bersihkan dan di semprot oli tadi. ๏ฑ 13. Setelah tusuk-tusuk beton segar yang sudah di masukan pada bekisting supaya beton dalam bekisting rata, tidak ada poros.
  • 28. SLUMP BETON 2. HASIL SLUMP TEST Nilai slump : Tinggi alat slump โ€“ Tinggi beton setelah penurunan. Konsistensi Slump Beton Tinggi Kerucut ( Alat Slump ) 7 cm Penurunan 0,6 cm Hasil Slump Beton 6,4 cm
  • 29. SLUMP BETON 3. KESIMPULAN ๏ฑ Pada pengujian Slump Beton yang telah dilakukan terhadap campuran agregat yaitu 2.463 kg agregat kasar, 4.465 kgagregat halus, 0.753 kg semen Portland dan 500 ml di tambah 400 ml air. Pada pengujian slump beton ini tinggi kerucut 7cm dan penurunan 0,6 cm sehingga hasil slump beton yang di dapat 6,4cm. Perencanaan slump beton adalah ยฑ2cm 7,5cm sehingga dapat kita tarik kesimpulan masih dapat di gunakan.
  • 31. KUAT TEKAN BETON ๏ฑ Kuat tekan beton adalah beban maksimum per satuan luas yang mampu dipikul oleh beton hingga runtuh. Kuat tekan beton merupakan parameter utama yang harus diketahui dan dapat memberikan gambaran tentang hampir semua sifat-sifat mekanisnya yang lain dari beton tersebut. Hal ini dikarenakan karakteristik utama beton adalah sangat kuat dalam menahan gaya tekan, tetapi sangat lemah dalam menerima gaya tarik. ๏ฑ Menurut SNI โ€“1974โ€“2011 standar kuat tekan beton dibatasi untuk beton yang memiliki berat isi (unit weight) lebih besar dari 800 kg/m3, dan persentasi kesalahan pembebanan untuk penggunaan mesin tekan tidak boleh melampaui ยฑ 1,0% dari beban yang ditunjukan dalam rentang yang digunakan. Sehingga Benda uji tidak diperkenankan untuk diuji jika salah satu diameternya berbeda lebih dari 2% dengan diameter bagian lainnya dari benda uji yang sama. Kuat tekan beton juga memiliki beberapa acuan standar yang lain, antara lain, ASTM Cโ€“39โ€“72, ASTM Cโ€“192โ€“69 & ASTM Cโ€“617โ€“71a .
  • 32. KUAT TEKAN BETON 1. ALAT DAN BAHAN PRATIKUM 1. TIMBANGAN 2. MESIN TEKAN A. ALAT PRATIKUM B. BAHAN PRATIKUM 1. SAMPLE KUBUS BETON
  • 33. KUAT TEKAN BETON 2. LANGKAH KERJA 1. Siapkan sample beton yang akan diuji kuat tekannya. Sebelum sample beton diuji, angkat sample beton dari bak curing. Hal ini agar sample lebih kering saja, tidak berpengaruh pada kuat tekan beton. 2. Hitung luas penampang sample beton. Karena beton yang akan diuji memiliki bentuk kubus, maka hitung menggunakan rumus = Sisi2 X 6. Sehingga didapat 152 x 6 = 1350 cm2. 3. Kalibrasi timbangan yang akan digunakan. Dengan cara menggeser perlahan besi penyeimbang timbangan sampai timbangan seimbang. 4. Setelah timbangan dikalibrasi, simpan sample beton di atas timbangan, kemudian tambahkan besi timbangan di sisi sebelahnya.
  • 34. KUAT TEKAN BETON 2. LANGKAH KERJA 5. Apabila berat sample beton sulit dicari, maka geser perlahan besi timbangan yang berada di depan dan di belakang besi penyeimbang utama hingga didapat berat sample beton. 6. Kemudian simpan sample beton didalam alat penguji kuat tekan. 7. Geser tuas depan sehingga posisinya di tengah tengah 2 dial penunjuk. Hal ini dilakukan agar kedua dial di sisi kanan dan kiri bisa bergerak bersamaan. 8. Nyalakan mesin dengan memutar saklar yang berada di samping mesin.
  • 35. KUAT TEKAN BETON 2. LANGKAH KERJA 5. Apabila berat sample beton sulit dicari, maka geser perlahan besi timbangan yang berada di depan dan di belakang besi penyeimbang utama hingga didapat berat sample beton. 6. Kemudian simpan sample beton didalam alat penguji kuat tekan. 7. Geser tuas depan sehingga posisinya di tengah tengah 2 dial penunjuk. Hal ini dilakukan agar kedua dial di sisi kanan dan kiri bisa bergerak bersamaan. 8. Nyalakan mesin dengan memutar saklar yang berada di samping mesin.
  • 36. KUAT TEKAN BETON 2. LANGKAH KERJA 9. Tekan perlahan tuas yang berada di sebelah saklar ke arah bawah hingga sample beton retak dan dial berhenti. 10. Setelah dial yang berwarna hitam turun, maka dial yang berwarna merah akan tetap berada di posisi terakhir. Hal ini menunjukan nilai kuat tekan beton dalam satuan KN 11. Setelah didapat nilai kuat tekan beton, maka bandingkan nilai kuat tekan beton (95 KN) dengan luas penampang sample beton (1350 cm2). 12. Selanjutnya konversi nilai kuat tekan beton menjadi satuan Mpa
  • 37. KUAT TEKAN BETON 3. RUMUS PENGUJIAN a. Berat isi = ๐‘พ ๐‘ฝ b. Kuat tekan (F) = ๐‘ท ๐‘จ c. Konversi Kuat tekan = ๐‘ญ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ,๐Ÿ—๐Ÿ• ๐ซ๐š๐ฌ๐ข๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ซ ๐Ÿ๐Ÿ– ๐’‰๐’‚๐’“๐’Š ๐‘ฟ ๐‘ญ๐’‚๐’Œ๐’•๐’๐’“ ๐’Œ๐’‚๐’๐’Š๐’ƒ๐’“๐’‚๐’”๐’Š Keterangan : W : Berat sample beton (gr). V : Volume beton (cm3) F : Kuat tekan P : Pembacaan dial (Dial merah) A : Luas penampang beton Faktor kalibrasi : Nilai yang didapat saat mesin dikalibrasi
  • 38. KUAT TEKAN BETON 4. Tabel Data Sample Pratikum Berat jenis semen Berat beton 7345 gr Luas penampang beton 1350 Cm2 Volume beton 3375 Cm3 Pembacaan dial 95 KN Rasio umur beton 28 hari 0,68 Faktor kalibrasi 1,75
  • 39. KUAT TEKAN BETON 5. Perhitungan Data Berat isi = ๐‘พ ๐‘ฝ = ๐Ÿ•๐Ÿ‘๐Ÿ’๐Ÿ“ ๐’ˆ๐’“ ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ•๐Ÿ“ ๐’„๐’Ž๐Ÿ‘ = ๐Ÿ, ๐Ÿ๐Ÿ•๐Ÿ” gr/cm3 Kuat tekan = ๐‘ท ๐‘จ = ๐Ÿ—๐Ÿ“ ๐‘ฒ๐’ ๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ“๐ŸŽ ๐’„๐’Ž๐Ÿ = ๐ŸŽ, ๐ŸŽ๐Ÿ•๐ŸŽ Kn/cm2 Konversi kuat tekan = ๐‘ญ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ,๐Ÿ—๐Ÿ• ๐ซ๐š๐ฌ๐ข๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ซ ๐Ÿ๐Ÿ– ๐’‰๐’‚๐’“๐’Š ๐‘ฟ ๐‘ญ๐’‚๐’Œ๐’•๐’๐’“ ๐’Œ๐’‚๐’๐’Š๐’ƒ๐’“๐’‚๐’”๐’Š = ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐Ÿ•๐ŸŽ ๐‘ฒ๐’/๐’„๐’Ž๐Ÿ ๐‘ฟ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ,๐Ÿ—๐Ÿ• ๐ŸŽ,๐Ÿ”๐Ÿ– ๐‘ฟ ๐Ÿ, ๐Ÿ•๐Ÿ“ = ๐Ÿ๐Ÿ–, ๐Ÿ‘๐Ÿ• Kg/cm2 = ๐Ÿ, ๐Ÿ–๐Ÿ‘๐Ÿ• Mpa
  • 40. KUAT TEKAN BETON 5. Tabel Data Rekapitulasi Berat jenis semen Berat beton 7345 gr Luas penampang beton 1350 Cm2 Volume beton 3375 Cm3 Pembacaan dial 95 KN Rasio umur beton 28 hari 0,68 Faktor kalibrasi 1,75 Berat isi 2,176 gr/cm3 Kuat tekan 0,070 Kn/cm2 Konversi kuat tekan 1,837 Mpa
  • 41. KUAT TEKAN BETON 6. Analisis Dan Kesimpulan 1. ANALISIS KESIMPULAN Pada pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan terhadap sample beton dengan ukuran 15x15x15 Cm yang memiliki berat 7345 gr adalah menghasilkan nilai berat isi sebesar 2,176 gr/cm3 dan nilai kuat tekan sebesar 0,070 Kn/cm2 atau jika dikonversi sebesar 1,837 Mpa. Berdasarkan kuat tekan beton yang kita rencanakan di bab sebelumnya yang memiliki nilai rencana kuat tekan fcโ€™ r = 25 Mpa, nilai kuat tekan beton lapangan yang kita dapat sebesar 1,837 Mpa masih jauh dengan nilai rencana kuat tekan beton yang kita rencanakan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kuat tekan beton lapangan tidak sesuai dengan rencana kuat tekan beton yang diharapkan. Hal ini bisa terjadi karena : 1. Curing yang dilakukan pada sample beton kurang maksimal, hanya dicuring selama 7 hari. 2. Proses curing yang kurang sesuai prosedur. 3. Mutu dan kualitas bahan sample beton yang kurang baik. 4. Human eror seperti proses pengadukan beton yang kurang sempurna, dll. Langkah yang bisa kita lakukan apabila terjadi nilai kuat tekan beton lapangan tidak sesuai dengan nilai kuat tekan beton yang kita rencanakan adalah : 1. Pembobokan beton yang sudah terpasang dilapangan. 2. Penambahan volume beton pada beton yang nilai kuat tekannya rendah. 3. Penambahan alat pengeras beton.