2. MENGAPA PERLU KOMUNIKASI?
Komunikasi di organisasi merupakan
bentuk pertukaran pesan antara unit-unit
komunikasi yang berada dalam organisasi
tertentu. Organisasi terdiri dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan hirarkis
antara yang satu dengan yang lainnya dan
berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi di organisasi melibatkan
manusia sebagai subyek yang terlibat
dalam proses menerima, menafsirkan dan
bertindak atas informasi.
3. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-
bentuk komunikasi antarpribadi dan
komunikasi kelompok.
Pembahasan komunikasi organisasi antara
lain menyangkut struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia,
komunikasi dan proses pengorganisasian
serta budaya organisasi.
Komunikasi organisasi diberi batasan
sebagai arus pesan dalam suatu jaringan
yang sifat hubungannya saling bergantung
satu sama lain meliputi arus komunikasi
vertikal dan horisontal.
5. Upward Communication
Subordinates to superiors
Idealnya “open door” policy
Kualitas upward communication
mempengaruhi kepuasan karyawan
(Miles, Patrick & King, 1996)
Umumnya berbentuk “serial
communication”
6. Upward Communication
Kelemahan Serial Communication
Isi dan nada pesan dapat berubah
Berita buruk dan komplain ke level yang lebih
tinggi seringkali sudah disaring (MUM effect :
Minimized Unpleasant Message, Rossen and
Tesser, 1970)
Physical proximity does effect
7. Upward Communication
Memfasilitasi serial communication :
Attitude Survey :
Biasanya dilakukan setahun sekali melalui jasa
konsultan.
Berbentuk questionnairre untuk menyakan
pendapat karyawan mengenai kebijakan, kondisi
kerja dll
Untuk melihat apakah ada komplain, masukan or
pujian/kepuasan
Survey ini berguna jika ada tindak lanjut
8. Upward Communication
Memfasilitasi serial communication :
Focus Group dan Exit interview
Konsultan/Pihak ketiga melakukan diskusi dengan
kelompok2 karyawan untuk mendapatkan opini/saran2
dan disampaikan ke manajemen
Exit interview dilakukan bila ada karyawan yang
mengundurkan diri. Gunanya untuk mendapatkan
masukan riil mengenai penyebab keluarnya karyawan
Suggestion boxes
Bisa berbentuk kotak surat atau line telephone
Harus ada follow up (biasanya melalui intranet)
Fasilitator dari pihak ketiga
Disebut liason or ombudsperson
Bisa berasal dari organisasi di luar perusahaan atau
bagian dari perusahaan
9. Downward Communication
Superior to subordinate atau Management to
Karyawan
Selain komukasi lisan dan perintah kerja yang
dilakukan sehari-hari, ada beberapa metode
komunikasi tertulis yang bisa digunakan
Policy Manual
Berbentuk manual yang berisi aturan2, kebijakan dan
petunjuk pelaksanaan.
Diupdate secara teratur setiap ada perubahan
Di Indonesia sering disebut sebagai buku Peraturan
Perusahaan beserta lampiran-lampirannya
Bisa diterbitkan dalam 2 versi yaitu versi lengkap dan versi
handbook (ringkasan)
10. Downward Communication
Newsletter
Biasanya dicetak dan berisi berita2 terbaru seputar
perusahaan (prestasi, events, dll)
Bulletin board
Bersifat informal or non work related
Biasanya berisi informasi beasiswa, jadwal pertemuan
informal, kegiatan ekstra, asuransi, perbankan dll
Tidak hanya untuk pekerja ttp juga untuk keluarga dan
pengunjung.
Intranet
Banyak perusahaan beralih menggunakan intranet untuk
menggantikan semua sistem informasi yang harus dicetak
Less paper, environmentally friendly
Bahkan dapat menggantikan fungsi formulir formal dan
informasi2 pribadi (slip gaji, data kepegawaian, dll)
11. Business Communication
Komunikasi bisnis adalah semua bentuk
komunikasi diantara karyawan, manajemen
bahkan sampai kostumer.
Trend saat ini kecenderungan komunikasi bisnis
dilakukan tidak secara lisan tetapi melalui memo,
telepon dan email
Hubungan interpersonal berkurang
Kesenjangan hubungan interpersonal dapat
dikurangi dengan perubahan design kantor dari
ruang2 individual menjadi cubicle atau boulevard
13. Informal Communication
Kekurangan
Biasanya tidak sepenuhnya akurat
Misleading
Orang yang hanya mendengar biasanya bereaksi lebih
ekstrim daripada yang melihat langsung (Inman, Reichl,
Baron, 1993)
Kelebihan
Ada unsur kebenarannya
Dapat memperoleh informasi yang tidak diungkapkan
secara formal
Kadang dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari strategi
14. MASALAH2 DALAM KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Kesenjangan antara apa yang ingin disampaikan
(encodes messages) dengan apa yang dikatakan
(transmits messages)
Kesenanjangan antara apa yang didengar
(receives message) dengan yang
diinterpretasikan (decodes messages)
What I want to say What I say
Sender Receiver
I hear her say I think she means
15. PENYEBAB KESENJANGAN PENYAMPAIAN
Penggunaan kata-kata yang tidak tepat
Kata mungkin, cukup, selalu, kadang, jangan-jangan
Memperhalus, menyangatkan
Media
Media verbal, tertulis, gambar, penyiaran memberikan
efek yang berbeda baik dari segi interpretasi maupun
efek psikologis
Noise
Bisa berupa aktual noise maupun “gangguan” lain
misalnya reputasi si pembawa berita atau banyaknya
informasi yang datang bersamaan
16. FAKTOR2 PENYEBAB KESENJANGAN
Bahasa Nonverbal
Body language : ekspresi, sikap, gerakan
Paralanguage: tone, tempo, volume, kelancaran dll
Jarak : Menunjukkan kedekatan, otonomi, dan
kepribadian
Artifak : benda2 disekitarnya yang menunjukkan gaya
hidup.
Pakaian, tas, furniture, penyusunan ruangan, dll
Penggunaan waktu : keterlambatan merupakan bentuk
arogansi
Bahasa non verbal cenderung lebih dipercaya dan
diperhatikan
19. KOMUNIKASI TERTULIS YANG
EFEKTIF
Dengan makin meningkatnya trend komunikasi
tertulis maka perlu diperhatikan hal2 berikut
Kemampuan berbahasa yang baik dan benar sangat
penting
Harus simple, tidak menggunakan istilah yang ambigu
dan berbelit-belit
Mengejawantahkan vs mewujudkan
Proses ini tidak akan memakan waktu panjang vs Ini akan
diselesaikan dalam 5 hari kerja
Mudah dibaca (disusun dengan baik, dilengkapi daftar
isi, dilengkapi tabel dll)
Bagian-bagian penting diberi penekanan
Diberikan kesempatan klarifikasi jika terjadi perbedaan
persepsi
20. Contoh kasus:
Perusahaan X mengalami permasalahan dengan
karyawannya. Hal ini disebabkan karena
adanya misscommunication antara atasan
dengan bawahannya. Masalah ini diawali karena
adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan
mengenai penghitungan gaji atau upah kerja
karyawan, namun pihak perusahaan belum
memberitahukan para karyawan nya, sehingga
karyawan merasa diperlakukan semena-mena
oleh pihak perusahaan. Para karyawan akhirnya
mengambil tindakan yaitu dengan mendemo
perusahaan. Namun tindakan ini berujung pada
PHK besar-besaran yang dilakukan oleh
perusahaan.
21. List pertanyaan yg bisa digali dari
kasus tsb :
1. Cth. Apa masalah perusahaan X dengan
karyawan nya ?
2. Dst nya…
22. Dari pertanyaan tsb,
temukanjawaban agar diperoleh
hubungan sebab – akibat
1. Cth. Masalah perusahaan X dengan
karyawan nya krn tdk memberitahukan
adanya perubahan kebijakan
2. Dst nya
24. Pembahasan:
semua berawal karena kesalahan pada
pihak perusahaan yang disebabkan
oleh miss communication yang
menyebabkan terjadinya kesalahpahaman
sehingga para karyawan melakukan
demonstrasi. Namun hal ini tidak berhasil.
Perusahaan itu langsung melakukan
tindakan keras yaitu, mem-PHK para
karyawannya. Didalam hubungan
komunikasi di suatu lingkungan kerja atau
perusahaan antara individu akan sering
terjadi.
25. Kesimpulan:
Permasalahan yang sering terjadi
biasanya adalah karena masalah
kominikasi yang kurang baik. Sehingga
cara mengatasi masalah dalam
perusahaan harus benar-benar dipahami
management inti dari perusahaan untuk
meminimalisir dampak yang timbul. Jadi
solusinya, pihak perusahaan harus
memperbaiki kesalahannya, mencari
darimana asal kesalahannya, terutama
untuk manajer perusahaan harus bisa
menjaga komunikasi dengan baik
terhadap karyawannya.
26. Saran:
Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar
tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan
membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi
lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin,
karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan
mengurangi masalah di lapangan.
Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan
karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu
baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan
masalah dalam hal komunikasi. Biasanya masalah timbul
karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan.
Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang
kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat
mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi
dari lingkungan juga harus di perhatikan.