essay

1. Nature Is Mysterious: There Is So Much Thing Inside
To be honest, aku bukan anak yang begitu sering berkecimpung dengan alam seperti pergi
hiking, diving, climbing. Aku adalah anak yang lahir di kota metropolitan Jakarta sebagai
Ibukota dari Indonesia. Menjadi pusat dari pemerintahan dan perekonomian membuat
tanah lapang dengan hamparan hijaunya sulit ditemukan. Akan tetapi yang patut disyukuri,
masih ada beberapa pepohonan di pinggir jalan serta usaha pemerintah kota untuk
membuat ruang terbuka hijau. Menurutku, alam itu bukan hanya sekadar pepohonan,
gunung, laut saja. Tapi, alam adalah segala yang telah diciptakan Tuhan untuk mendukung
atau menemani kehidupan makhluk hidup di bumi.
Kalau seseorang memintaku mendeskripsikan alam dalam satu kata, maka aku akan berkata
kalau alam itu misterius. Ia kadang sulit ditebak layaknya kepribadian seseorang yang sedikit
tertutup. Namun ketika kau mengenalnya, kau akan tahu bahwa banyak rahasia di
dalamnya. Seperti itulah dia. Untukku, aku jarang mengeksplor alam dengan sedemikian
rupa. Kebanyakan dari mereka aku lihat dari media seperti acara televisi ataupun internet.
Aku bersyukur bahwa dengan kemajuan teknologi yang ada, mereka dapat terekspos ke
khalayak ramai. Di samping itu, ini dapat menjadi potensi wisata untuk mengembangkan
negara si pemilik.
Bagaimanapun itu, ini bukan tentang alam milik negara ini, kepulauan ini, benua ini, karena
ini semua adalah kepunyaan kita semua dan kewajiban kita untuk merawatnya. Terkadang
aku berfikir bahwa kita terlalu fokus pada kehidupan kita sehingga melupakan mereka.
Pernakah kamu menonton film doraemon tentang kibo? Seorang pohon kecil yang
walaupun begitu, ia menyebarkan kedamaian untuk semua makhluk hidup.

2. Ya, seperti itulah, bagiku alam mengajarkan tentang kedamaian. Sejenak tarik napas
perlahan dan hembuskan. Cara paling mudah untuk menghilangkan beban, walau hanya
sebentar. Alam juga memberikan ruang inspirasi bagi mereka yang berkutat dalam
pembuatan suatu hal. Seperti hujan yang memberikan inspirasi bagi seorang penulis yang
tengah membuat novel, hamparan sawah yang membentang dan nampak cantik dalam
sebuah lukisan, serta kincir angin yang tercipta agar air sungai dapat menjadi tenaga listrik.
Sesungguhnya alam itu mengajarkan kita untuk menjadi kreatif. Karena apapun itu, Tuhan
tidak mungkin menciptakan suatu hal tanpa sebab.
Pergi ke hutan akan tetapi persediaan makanan dan minuman habis, ada pepohonan di sana
yang dapat dimanfaatkan. Pohon enau dengan airnya yang segar, pohon buah-buahan yang
lezat, itu semua dapat kita temukan. Ketika sakit melanda, ada tanaman obat-obatan atau
herbal untuk mengobati. Kehausan ketika berjalan jauh, kau dapat mencari sumber air di
sungai. Ketika kita hanya menginginkan ketenangan tanpa keriuhan orang-orang, carilah
tanah lapang dan berbaringlah. Bagaimana alam mengajarkan kita tentang kesederhanaan.
Terkait pepatah “down to earth”, mungkin itulah curahan hati dari alam. Tetap rendahkan
hatimu di atas segala yang kau punya.
Dengan segala kelebihannya itu, nampaknya arti dari menjaga juga tak luput. Semua yang
telah dititipkan ini hanya perlu dijaga. Karena bumi kita bukan lagi seorang anak muda, tapi
ia sudah tua. Jika tidak dijaga, jumlah penduduk dunia yang terus bertambah malah akan
menjadi boomerang bagi alam. Jika kita berpikir kembali, pertumbuhan penduduk itu juga
harus diseimbangi dengan adanya tempat tinggal. Pembangunan besar-besaran juga
mungkin akan dilakukan demi menunjang kehidupan manusia. Tanah hijau yang saat ini bisa
kita lihat bisa saja menghilang. Sebagaimanapun pertumbuhan penduduk ditekan, tetap saja

3. jumlah penduduk kan bertambah. Cepat atau lambat, alam hijau kan berkurang dan
tergerus.
Mungkin salah satu cara memperpanjang umur bumi ini adalah menjaga ekosistem di
dalamnya, mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bersifat merusak alam, dan
menebarkan semangat mencintai bumi. Semua bergantung pada kita sebagai makhluk hidup
yang hidup di dalamnya. Karena ketika kita berusaha dan berdoa, maka Tuhan juga turut
membantu dan caranya yang tak dapat kita prediksi.