Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Â
Model Evolusi.pptx
1. Nama : Taufik Hidayat
NIM : 201812009
Prodi : Teknik Elektro
Mata Kuliah : RPL (Rekayasa Perangkat Lunak
2. Pengertian Model Evolusi
Model evolusi adalah sebuah model yang berulang-ulang.
Model ini memiliki karakteristik yang memungkinkan para
programmer mengembangkan perangkat lunaknya menjadi
semakin lengkap di tiap versinya. Model ini diterapkan karena
persyaratan (requirement) sering berubah sehingga hasil akhir
dari sebuah produk tidak akan realistis, dimana edisi komplit
dari produk tersebut mustahil dikeluarkan
dikarenakan deadline market yang begitu ketat. Oleh karena itu
lebih baik mengeluarkan versi limited untuk
memperkenalkannya terlebih dahulu dan programmer dapat
membuat model dari sebuah design untuk mengakomodasikan
produk, yang secara bertahap akan diselesaikan dari waktu ke
waktu.
4. Kelebihan Model Evolusi
1. Meningkatkan kemampuan memimpin dan mengatur sesuatu
dengan pengembangan diri.
2. Menciptakan suasana yang sadar akan kualitas suatu produk.
3. Fungsi inti dari quality control dalam perusahaan besar pada
tingkat lokakarya.
4. Meningkatkan kebersamaan untuk mencapai suatu hasil dan
semangat kerja karyawan.
5. Meningkatkan kualitas dengan biaya efektif.
6. Membebaskan manajemen.
7. pekerja Shop Floor adalah lokasi terbaik untuk
mengidentifikasi masalah.
5. Kekurangan Model Evolusi
1. Intensitas pekerjaan meningkat karena masalah akan
lebih banyak dari pada yang diperkirakan.
2. Manajemen perlu berkomitmen untuk sistem yang
berkualitas, jika sebuah solusi dari sebuah masalah tidak
dapat diterapkan maka itu bisa membuat frustasi para
pekerja.
3. Dapat memiliki efek negatif pada hubungan industrial.
4. Dapat fokus pada masalah duniawi.
6. Contoh studi kasus:
Proyek SITINA dimulai dengan kebutuhan terhadap suatu
sistem EDM utilitas yang harus melalukan pemantauan dengan
mudah, benar-benar otomatis, pada pembangkit listrik tenaga
air . Tujuan utama adalah untuk mengembangkan aplikasi
dengan biaya rendah yang memungkinkan dewan direksi untuk
memonitor pembangkit listrik tersebut dan mengambil data
statistik pada produksi mereka.
Hal ini tidak dalam melingkupi penjelasan rinci tentang
SITINA . Namun, seperti yang dapat kita lihat dari akhir
arsitektur umum pada Gambar 1, kita berhadapan dengan
sistem yang kompleks dengan SCADA/EMS2 yang terbentuk
dari penggunaan banyak teknologi dari beberapa produk-
produk perangkat lunak yang berbeda.