SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
ANDRAGOGY
ANWAR ASTUTI SARI DEWI
S3 PENDIDIKAN SAINS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
• the term pedagogy was derived from the Greek word paid, child and the
word agogus, leader of (Ozuah, 2005). In contrast, the term andragogy
was also derived from Greek vocabulary: andros, meaning adult man, and
agos, meaning “I guide”. The term andragogy was first introduced by
Alexander Kapp in 1833, and referred to again in 1926 by Eduard
Lindeman
• Since that time, the term has been used to compare and contrast adult
learning principles with pedagogical principles, and has been defined as
the “art and science of helping adults learn”
• Asumsi Andragogi
• Self-directedness
• Experience
• Readiness to Learn
• Need to Know
• Intrinsic Motivation
• Orientation to Learning
Andragogi : Definisi dan Asumsi
• Self-directedness adalah hasil dari kedewasaan dalam proses penuaan, sebagai
individu bergerak sepanjang kontinum dari ketergantungan menuju pengarahan
diri sendiri
• pengarahan diri sendiri ditujukan kepada kebutuhan pembelajar orang dewasa
untuk pemenuhan diri dan kebutuhan untuk diakui sebagai orang yang
bertanggung jawab atas keputusan dan pilihannya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan pembelajaran.
Self Directedness
• Dengan bertambahnya usia akan datang kedewasaan, dan dengan kedewasaan
akan banyak pengalaman hidup yang tidak hanya menjadi sumber belajar yang
luas, tetapi juga sumber identitas individu
• pengalaman memberi dan menimbulkan ketidakseimbangan kognitif dan refleksi,
yang dapat menghasilkan pandangan baru tentang diri sendiri dan makna hidup
seseorang
• Semua orang dewasa membawa semacam pengalaman sebelumnya dan
pengetahuan yang diperoleh ke kelas, dan instruksi yang dibangun di atas
pengalaman cenderung lebih berhasil
Experience
• Orang dewasa mengalami kesiapan untuk belajar ketika pengalaman mereka saat
ini atau basis pengetahuan tidak cukup mempersiapkan mereka untuk
meningkatkan beberapa aspek hidup atau dalam menanggapi tugas
perkembangan
Readiness to Learn
• Knowles menyadari perlunya orang dewasa untuk mengetahui mengapa penting
untuk belajar informasi sebelum mereka mulai mempelajarinya, dan terutama
bagaimana hal itu akan diterapkan pada situasi dan kehidupan sehari-hari
• Tough menyarankan bahwa ketika orang dewasa didorong secara internal untuk
mempelajari sesuatu, mereka akan menghabiskan banyak energi dalam
menentukan manfaat atau konsekuensi dari mempelajari atau tidak mempelajari
informasi tersebut.
Need to Know
• Orang dewasa yang matang termotivasi untuk belajar karena berbagai alasan,
sebagian besar yang bersifat intrinsik atau didorong secara internal: peningkatan
harga diri, pengakuan, kualitas kehidupan yang lebih baik, peningkatan
kepercayaan diri, pemenuhan pribadi, dan pencapaian aktualisasi diri
• Lindeman mengemukakan bahwa semakin banyak kebutuhan dan pengalaman
orang dewasa, semakin termotivasi mereka untuk belajar
Intrinsic Motivation
• orientasi belajar seseorang bertransisi dari berpusat pada mata pelajaran ke
berpusat pada masalah relevan dengan situasi kehidupan saat ini.
• menyarankan menggunakan kurikulum berorientasi masalah bukan berorientasi
mata pelajaran
• Kurikulum berorientasi masalah menggabungkan masalah aktual yang dihadapi
oleh para profesional dalam disiplin sebagai dasar untuk instruksi
Orientation to Learning
Masa Dewasa: Definisi dan Tahapan Perkembangan
Definisi
• Menurut Knowles, definisi psikologis orang dewasa adalah ketika seseorang sampai pada konsep diri untuk
bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, tentang mengarahkan diri sendiri (Knowles, 1990, hal.64).
• Secara andragogi, orang dewasa adalah individu yang diasumsikan dewasa seperti peran sosial seperti pasangan, orang
tua, dan karyawan.
• Karakteristik tambahan khusus untuk orang dewasa termasuk motivasi, budaya dan pengaruh pribadi, perolehan
pengetahuan, kemampuan memecahkan masalah, perolehan pengalaman hidup, dan otonomi
Tahapan Perkembangan
• Dewasa Muda
Transisi dari masa dewasa baru ke masa dewasa muda sangat intens pada akhir-akhir ini dua puluhan dan selesai pada
usia tiga puluh, pada saat itu sekitar 75% memiliki menikah dan menjadi orang tua. Individu memulai transisi kognitif dari
memperoleh pengetahuan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
• Dewasa Tengah/Dewasa
Tahun-tahun antara usia 40-59 umumnya disebut sebagai dewasa tengah. Setelah usia 40, kembalinya orang dewasa ke
pendidikan sebagian besar berfokus pada kebutuhan untuk belajar sebagai perjalanan menuju pengembangan diri dan
pertumbuhan pribadi daripada pengakuan.
Kognisi
Orang
Dewasa
This open structure is useful
to help generate free-flowing
thoughts about a topic.
PIKIRAN SUBJEKTIF VS OBJEKTIF
Pemikir dewasa lebih subjektif dalam berpikir, mengambil
perasaan pribadi dan pengalaman serta kepekaan
kontekstual diperhitungkan
Mereka juga terlibat dalam pemikiran relativistik di mana
pengetahuan bersifat situasional, memberikan lebih
banyak pandangan dunia yang fleksibel dan realistis serta
menawarkan kesempatan untuk merenungkan dan
mengintegrasikan pengalaman hidup ke dalam
pembelajaran baru
People can write comments
about anything that relates
to the topic or question.
PIKIRAN POSTFORMAL
tahap kognitif di mana kompleksitas logis
mendominasi proses berpikir dan perilaku orang
dewasa yang matang sebagai cara pemecahan 54
masalah dalam kerangka sosial dan kontekstual.
People can write comments
about anything that relates
to the topic or question.
PENGALAMAN DAN PIKIRAN
Orang dewasa berperan aktif dalam
perkembangan kognitif mereka dengan
membangun pengetahuan berdasarkan interaksi
pengalaman dan struktur kognitif yang ada, dan
ketika perbedaan antara keduanya ada,
pembelajaran terjadi
BERPIKIR DAN KECERDASAN
pengetahuan prosedural dan faktual umum pengetahuan
tidak hanya dipertahankan sepanjang masa dewasa
pertengahan, tetapi juga memiliki kecenderungan untuk
meningkat dengan informasi relatif terhadap pekerjaan
seseorang
Kecerdasan pragmatis, yang merupakan penerapan
mekanika untuk bidang pengetahuan tertentu, meningkat
sepanjang masa dewasa sebagai individu dewasa karena
pengalaman lanjutan
PENYELESAIAN MASALAH
Pada orang dewasa yang lebih muda, pemecahan masalah berpusat pada
pemrosesan yang didorong oleh data dan berkumpul, dengan rentang
perhatian yang sempit dan kemampuan memori yang diperluas.
Pemikir dewasa yang matang memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk
memikirkan masalah dengan melihatnya dari perspektif yang berbeda, dan
untuk menyelesaikannya secara logis dan analitis
PEMROSESAN KOGNITIF
Kapasitas pemrosesan otak meningkat seiring dengan
kedewasaan karena otak fisik pengembangan dan
peningkatan dalam pengaturan diri kognitif dan kecepatan
pemrosesan
Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana
pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas,
mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan alternatif-
alternatif untuk mengembangkan kepribadian mereka. Seorang pembimbing yang baik harus berupaya untuk banyak
mendengarkan dan menerima gagasan seseorang, kemudian menilai dan menjawab pertanyaan yang diajukan mereka.
sifat belajar bagi orang dewasa adalah bersifat subjektif dan unik, maka terlepas dari benar atau salahnya, segala
pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, teori, sistem nilainya perlu dihargai. Tidak menghargai (meremehkan dan
menyampingkan) harga diri mereka, hanya akan mematikan gairah belajar orang dewasa.
Sifat keterbukaan untuk mengungkapkan diri, dan terbuka untuk mendengarkan gagasan, akan berdampak baik bagi
kesehatan psikologis, dan psikis mereka. Di samping itu, harus dihindari segala bentuk akibat yang membuat orang
dewasa mendapat ejekan, hinaan, atau dipermalukan.
Jalan terbaik hanyalah diciptakannya suasana keterbukaan dalam segala hal, sehingga berbagai alternatif kebebasan
mengemukakan ide/gagasan dapat diciptakan.
Pada akhirnya, orang dewasa ingin tahu apa arti dirinya dalam kelompok belajar itu. Bagi orang dewasa ada
kecenderungan ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan demikian, diperlukan adanya evaluasi
bersama oleh seluruh anggota kelompok dirasakannya berharga untuk bahan renungan, di mana renungan itu dapat
mengevaluasi dirinya dari orang lain yang persepsinya bisa saja memiliki perbedaan.
KONDISI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Ada korelasi negatif antara pertambahan usia dengan kemampuan belajar orang dewasa. Artinya, setiap individu orang
dewasa, makin bertambah usianya, akan semakin sukar baginya belajar (karena semua aspek kemampuan fisiknya
semakin menurun). Misalnya daya ingat, kekuatan fisik, kemampuan menalar, kemampuan berkonsentrasi, dan lain-lain
semuanya memperlihatkan penurunannya sesuai pertambahan usianya pula.
Menurut Verner dan Davidson dalam Lunandi (1987) ada enam faktor yang secara psikologis dapat menghambat
keikutsertaan orang dewasa dalam suatu program pendidikan:
1. Dengan bertambahnya usia, titik dekat penglihatan atau titik terdekat yang dapat dilihat secara jelas mulai bergerak
makin jauh.
2. Dengan bertambahnya usia, titik jauh penglihatan atau titik terjauh yang dapat dilihat secara jelas mulai berkurang,
yakni makin pendek. Kedua faktor ini perlu diperhatikan dalam pengadaan dan pengunaan bahan dan alat pendidikan.
3. Makin bertambah usia, makin besar pula jumlah penerangan yang diperlukan dalam suatu situasi belajar.
4. Makin bertambah usia, persepsi kontras warna cenderung ke arah merah daripada spektrum. Hal ini disebabkan oleh
menguningnya kornea atau lensa mata, sehingga cahaya yang masuk agak terasing. Akibatnya ialah kurang dapat
dibedakannya warnawarna-warna lembut. Untuk jelasnya perlu digunakan warna-warna cerah yang kontras utuk alat-
alat peraga.
5. Pendengaran atau kemampuan menerima suara mengurang dengan bertambahnya usia.
6. Pembedaan bunyi atau kemampuan untuk membedakan bunyi makin mengurang dengan bertambahnya usia. Dengan
demikian, bicara orang lain yang terlalu cepat makin sukar ditangkapnya, dan bunyi sampingan dan suara di latar
belakangnya bagai menyatu dengan bicara orang. Makin sukar pula membedakan bunyi konsonan seperti t, g, b, c, dan d.
PENGARUH PENURUNAN FAKTOR FISIK
Penetapan pemilihan metode seharusnya mempertimbangkan aspek tujuan yang ingin dicapai, yang dalam hal ini
mengacu pada garis besar program pengajaran yang dibagi dalam dua jenis:
1. Rancangan proses untuk mendorong orang dewasa mampu menata dan mengisi pengalaman baru dengan
mempedomani masa lampau yang pernah dialami, misalnya dengan latihan keterampilan, melalui tanya jawab,
wawancara, konsultasi, latihan kepekaan, dan lain-lain, sehingga mampu memberi wawasan baru pada masing-masing
individu untuk dapat memanfaatkan apa yang sudah diketahuinya.
2. Proses pembelajaran yang dirancang untuk tujuan meningkatkan transfer pengetahuan baru, pengalaman baru,
keterampilan baru, untuk mendorong masing-masing individu orang dewasa dapat meraih semaksimal mungkin ilmu
pengetahuan yang diinginkannya, apa yang menjadi kebutuhannya, keterampilan yang diperlukannya, misalnya belajar
menggunakan program komputer yang dibutuhkan di tempat ia bekerja.
Asumsi dasar pada andragogi dijabarkan dalam proses perencanaan kegiatan pendidikan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menciptakan suatu struktur untuk perencanaan bersama.
2. Menciptakan iklim belajar yang mendukung untuk orang dewasa belajar.
3. Diagnosa sendiri kebutuhan belajarnya.
4. Formulasi tujuan.
5. Mengembangkan model umum.
6. Perencanaan evaluasi.
METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA
• Apakah Pedagogi bisa digunakan untuk pembelajaran orang
dewasa?
• Bagaimana kaitan dengan tuntutan perkembangan abad 21
dengan ketercapaian tujuan pembelajaran pada orang
dewasa?
PERTANYAAN

More Related Content

Similar to ANDRAGOGI.pptx

Copy of materi pembelajaran orang dewasa
Copy of materi pembelajaran orang dewasaCopy of materi pembelajaran orang dewasa
Copy of materi pembelajaran orang dewasasarwono sarwono
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikanDaniel Saroengoe
 
Bab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaranBab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaranAsyikin4996
 
PEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docx
PEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docxPEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docx
PEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docxKRITHIKAAPYUVARAJAHM
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Budi Sanjaya Saragih
 
Landasan Psikologis.pptx
Landasan Psikologis.pptxLandasan Psikologis.pptx
Landasan Psikologis.pptxMamaberkarya
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganBijak3
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfTattiHerawati1
 
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxAprindhitaAR
 
Koneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptxKoneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptxAsepKurniawan86
 
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptxaksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptxYantiSagala1
 
Andragogi, teknologi pembelajaran orang dewasa
Andragogi, teknologi pembelajaran orang dewasaAndragogi, teknologi pembelajaran orang dewasa
Andragogi, teknologi pembelajaran orang dewasaSalma Van Licht
 

Similar to ANDRAGOGI.pptx (20)

Andragogii
AndragogiiAndragogii
Andragogii
 
LANDASAN PSIKOLOGIS BK
LANDASAN PSIKOLOGIS BKLANDASAN PSIKOLOGIS BK
LANDASAN PSIKOLOGIS BK
 
Copy of materi pembelajaran orang dewasa
Copy of materi pembelajaran orang dewasaCopy of materi pembelajaran orang dewasa
Copy of materi pembelajaran orang dewasa
 
Peserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw PointPeserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw Point
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
 
Bab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaranBab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaran
 
Pod review
Pod reviewPod review
Pod review
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
PEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docx
PEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docxPEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docx
PEMBELAJARAN_DEWASA_BERBANDING_PEMBELAJA.docx
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Landasan Psikologis.pptx
Landasan Psikologis.pptxLandasan Psikologis.pptx
Landasan Psikologis.pptx
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
Koneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptxKoneksi antar materi 2.pptx
Koneksi antar materi 2.pptx
 
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptxaksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
 
Andragogi, teknologi pembelajaran orang dewasa
Andragogi, teknologi pembelajaran orang dewasaAndragogi, teknologi pembelajaran orang dewasa
Andragogi, teknologi pembelajaran orang dewasa
 
Andragogi
AndragogiAndragogi
Andragogi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 

ANDRAGOGI.pptx

  • 1. ANDRAGOGY ANWAR ASTUTI SARI DEWI S3 PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • 2.
  • 3. • the term pedagogy was derived from the Greek word paid, child and the word agogus, leader of (Ozuah, 2005). In contrast, the term andragogy was also derived from Greek vocabulary: andros, meaning adult man, and agos, meaning “I guide”. The term andragogy was first introduced by Alexander Kapp in 1833, and referred to again in 1926 by Eduard Lindeman • Since that time, the term has been used to compare and contrast adult learning principles with pedagogical principles, and has been defined as the “art and science of helping adults learn” • Asumsi Andragogi • Self-directedness • Experience • Readiness to Learn • Need to Know • Intrinsic Motivation • Orientation to Learning Andragogi : Definisi dan Asumsi
  • 4. • Self-directedness adalah hasil dari kedewasaan dalam proses penuaan, sebagai individu bergerak sepanjang kontinum dari ketergantungan menuju pengarahan diri sendiri • pengarahan diri sendiri ditujukan kepada kebutuhan pembelajar orang dewasa untuk pemenuhan diri dan kebutuhan untuk diakui sebagai orang yang bertanggung jawab atas keputusan dan pilihannya sendiri, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran. Self Directedness • Dengan bertambahnya usia akan datang kedewasaan, dan dengan kedewasaan akan banyak pengalaman hidup yang tidak hanya menjadi sumber belajar yang luas, tetapi juga sumber identitas individu • pengalaman memberi dan menimbulkan ketidakseimbangan kognitif dan refleksi, yang dapat menghasilkan pandangan baru tentang diri sendiri dan makna hidup seseorang • Semua orang dewasa membawa semacam pengalaman sebelumnya dan pengetahuan yang diperoleh ke kelas, dan instruksi yang dibangun di atas pengalaman cenderung lebih berhasil Experience
  • 5. • Orang dewasa mengalami kesiapan untuk belajar ketika pengalaman mereka saat ini atau basis pengetahuan tidak cukup mempersiapkan mereka untuk meningkatkan beberapa aspek hidup atau dalam menanggapi tugas perkembangan Readiness to Learn • Knowles menyadari perlunya orang dewasa untuk mengetahui mengapa penting untuk belajar informasi sebelum mereka mulai mempelajarinya, dan terutama bagaimana hal itu akan diterapkan pada situasi dan kehidupan sehari-hari • Tough menyarankan bahwa ketika orang dewasa didorong secara internal untuk mempelajari sesuatu, mereka akan menghabiskan banyak energi dalam menentukan manfaat atau konsekuensi dari mempelajari atau tidak mempelajari informasi tersebut. Need to Know
  • 6. • Orang dewasa yang matang termotivasi untuk belajar karena berbagai alasan, sebagian besar yang bersifat intrinsik atau didorong secara internal: peningkatan harga diri, pengakuan, kualitas kehidupan yang lebih baik, peningkatan kepercayaan diri, pemenuhan pribadi, dan pencapaian aktualisasi diri • Lindeman mengemukakan bahwa semakin banyak kebutuhan dan pengalaman orang dewasa, semakin termotivasi mereka untuk belajar Intrinsic Motivation • orientasi belajar seseorang bertransisi dari berpusat pada mata pelajaran ke berpusat pada masalah relevan dengan situasi kehidupan saat ini. • menyarankan menggunakan kurikulum berorientasi masalah bukan berorientasi mata pelajaran • Kurikulum berorientasi masalah menggabungkan masalah aktual yang dihadapi oleh para profesional dalam disiplin sebagai dasar untuk instruksi Orientation to Learning
  • 7.
  • 8. Masa Dewasa: Definisi dan Tahapan Perkembangan Definisi • Menurut Knowles, definisi psikologis orang dewasa adalah ketika seseorang sampai pada konsep diri untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, tentang mengarahkan diri sendiri (Knowles, 1990, hal.64). • Secara andragogi, orang dewasa adalah individu yang diasumsikan dewasa seperti peran sosial seperti pasangan, orang tua, dan karyawan. • Karakteristik tambahan khusus untuk orang dewasa termasuk motivasi, budaya dan pengaruh pribadi, perolehan pengetahuan, kemampuan memecahkan masalah, perolehan pengalaman hidup, dan otonomi Tahapan Perkembangan • Dewasa Muda Transisi dari masa dewasa baru ke masa dewasa muda sangat intens pada akhir-akhir ini dua puluhan dan selesai pada usia tiga puluh, pada saat itu sekitar 75% memiliki menikah dan menjadi orang tua. Individu memulai transisi kognitif dari memperoleh pengetahuan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari • Dewasa Tengah/Dewasa Tahun-tahun antara usia 40-59 umumnya disebut sebagai dewasa tengah. Setelah usia 40, kembalinya orang dewasa ke pendidikan sebagian besar berfokus pada kebutuhan untuk belajar sebagai perjalanan menuju pengembangan diri dan pertumbuhan pribadi daripada pengakuan.
  • 9. Kognisi Orang Dewasa This open structure is useful to help generate free-flowing thoughts about a topic. PIKIRAN SUBJEKTIF VS OBJEKTIF Pemikir dewasa lebih subjektif dalam berpikir, mengambil perasaan pribadi dan pengalaman serta kepekaan kontekstual diperhitungkan Mereka juga terlibat dalam pemikiran relativistik di mana pengetahuan bersifat situasional, memberikan lebih banyak pandangan dunia yang fleksibel dan realistis serta menawarkan kesempatan untuk merenungkan dan mengintegrasikan pengalaman hidup ke dalam pembelajaran baru People can write comments about anything that relates to the topic or question. PIKIRAN POSTFORMAL tahap kognitif di mana kompleksitas logis mendominasi proses berpikir dan perilaku orang dewasa yang matang sebagai cara pemecahan 54 masalah dalam kerangka sosial dan kontekstual. People can write comments about anything that relates to the topic or question. PENGALAMAN DAN PIKIRAN Orang dewasa berperan aktif dalam perkembangan kognitif mereka dengan membangun pengetahuan berdasarkan interaksi pengalaman dan struktur kognitif yang ada, dan ketika perbedaan antara keduanya ada, pembelajaran terjadi BERPIKIR DAN KECERDASAN pengetahuan prosedural dan faktual umum pengetahuan tidak hanya dipertahankan sepanjang masa dewasa pertengahan, tetapi juga memiliki kecenderungan untuk meningkat dengan informasi relatif terhadap pekerjaan seseorang Kecerdasan pragmatis, yang merupakan penerapan mekanika untuk bidang pengetahuan tertentu, meningkat sepanjang masa dewasa sebagai individu dewasa karena pengalaman lanjutan PENYELESAIAN MASALAH Pada orang dewasa yang lebih muda, pemecahan masalah berpusat pada pemrosesan yang didorong oleh data dan berkumpul, dengan rentang perhatian yang sempit dan kemampuan memori yang diperluas. Pemikir dewasa yang matang memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk memikirkan masalah dengan melihatnya dari perspektif yang berbeda, dan untuk menyelesaikannya secara logis dan analitis PEMROSESAN KOGNITIF Kapasitas pemrosesan otak meningkat seiring dengan kedewasaan karena otak fisik pengembangan dan peningkatan dalam pengaturan diri kognitif dan kecepatan pemrosesan
  • 10. Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan alternatif- alternatif untuk mengembangkan kepribadian mereka. Seorang pembimbing yang baik harus berupaya untuk banyak mendengarkan dan menerima gagasan seseorang, kemudian menilai dan menjawab pertanyaan yang diajukan mereka. sifat belajar bagi orang dewasa adalah bersifat subjektif dan unik, maka terlepas dari benar atau salahnya, segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, teori, sistem nilainya perlu dihargai. Tidak menghargai (meremehkan dan menyampingkan) harga diri mereka, hanya akan mematikan gairah belajar orang dewasa. Sifat keterbukaan untuk mengungkapkan diri, dan terbuka untuk mendengarkan gagasan, akan berdampak baik bagi kesehatan psikologis, dan psikis mereka. Di samping itu, harus dihindari segala bentuk akibat yang membuat orang dewasa mendapat ejekan, hinaan, atau dipermalukan. Jalan terbaik hanyalah diciptakannya suasana keterbukaan dalam segala hal, sehingga berbagai alternatif kebebasan mengemukakan ide/gagasan dapat diciptakan. Pada akhirnya, orang dewasa ingin tahu apa arti dirinya dalam kelompok belajar itu. Bagi orang dewasa ada kecenderungan ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan demikian, diperlukan adanya evaluasi bersama oleh seluruh anggota kelompok dirasakannya berharga untuk bahan renungan, di mana renungan itu dapat mengevaluasi dirinya dari orang lain yang persepsinya bisa saja memiliki perbedaan. KONDISI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
  • 11. Ada korelasi negatif antara pertambahan usia dengan kemampuan belajar orang dewasa. Artinya, setiap individu orang dewasa, makin bertambah usianya, akan semakin sukar baginya belajar (karena semua aspek kemampuan fisiknya semakin menurun). Misalnya daya ingat, kekuatan fisik, kemampuan menalar, kemampuan berkonsentrasi, dan lain-lain semuanya memperlihatkan penurunannya sesuai pertambahan usianya pula. Menurut Verner dan Davidson dalam Lunandi (1987) ada enam faktor yang secara psikologis dapat menghambat keikutsertaan orang dewasa dalam suatu program pendidikan: 1. Dengan bertambahnya usia, titik dekat penglihatan atau titik terdekat yang dapat dilihat secara jelas mulai bergerak makin jauh. 2. Dengan bertambahnya usia, titik jauh penglihatan atau titik terjauh yang dapat dilihat secara jelas mulai berkurang, yakni makin pendek. Kedua faktor ini perlu diperhatikan dalam pengadaan dan pengunaan bahan dan alat pendidikan. 3. Makin bertambah usia, makin besar pula jumlah penerangan yang diperlukan dalam suatu situasi belajar. 4. Makin bertambah usia, persepsi kontras warna cenderung ke arah merah daripada spektrum. Hal ini disebabkan oleh menguningnya kornea atau lensa mata, sehingga cahaya yang masuk agak terasing. Akibatnya ialah kurang dapat dibedakannya warnawarna-warna lembut. Untuk jelasnya perlu digunakan warna-warna cerah yang kontras utuk alat- alat peraga. 5. Pendengaran atau kemampuan menerima suara mengurang dengan bertambahnya usia. 6. Pembedaan bunyi atau kemampuan untuk membedakan bunyi makin mengurang dengan bertambahnya usia. Dengan demikian, bicara orang lain yang terlalu cepat makin sukar ditangkapnya, dan bunyi sampingan dan suara di latar belakangnya bagai menyatu dengan bicara orang. Makin sukar pula membedakan bunyi konsonan seperti t, g, b, c, dan d. PENGARUH PENURUNAN FAKTOR FISIK
  • 12. Penetapan pemilihan metode seharusnya mempertimbangkan aspek tujuan yang ingin dicapai, yang dalam hal ini mengacu pada garis besar program pengajaran yang dibagi dalam dua jenis: 1. Rancangan proses untuk mendorong orang dewasa mampu menata dan mengisi pengalaman baru dengan mempedomani masa lampau yang pernah dialami, misalnya dengan latihan keterampilan, melalui tanya jawab, wawancara, konsultasi, latihan kepekaan, dan lain-lain, sehingga mampu memberi wawasan baru pada masing-masing individu untuk dapat memanfaatkan apa yang sudah diketahuinya. 2. Proses pembelajaran yang dirancang untuk tujuan meningkatkan transfer pengetahuan baru, pengalaman baru, keterampilan baru, untuk mendorong masing-masing individu orang dewasa dapat meraih semaksimal mungkin ilmu pengetahuan yang diinginkannya, apa yang menjadi kebutuhannya, keterampilan yang diperlukannya, misalnya belajar menggunakan program komputer yang dibutuhkan di tempat ia bekerja. Asumsi dasar pada andragogi dijabarkan dalam proses perencanaan kegiatan pendidikan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menciptakan suatu struktur untuk perencanaan bersama. 2. Menciptakan iklim belajar yang mendukung untuk orang dewasa belajar. 3. Diagnosa sendiri kebutuhan belajarnya. 4. Formulasi tujuan. 5. Mengembangkan model umum. 6. Perencanaan evaluasi. METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA
  • 13. • Apakah Pedagogi bisa digunakan untuk pembelajaran orang dewasa? • Bagaimana kaitan dengan tuntutan perkembangan abad 21 dengan ketercapaian tujuan pembelajaran pada orang dewasa? PERTANYAAN