Dokumen tersebut membahas tentang andragogi, yaitu ilmu dan seni membantu orang dewasa belajar. Dibahas definisi dan asumsi andragogi yang meliputi self-directedness, pengalaman, kesiapan belajar, kebutuhan untuk mengetahui, motivasi intrinsik, dan orientasi belajar. Juga dibahas kondisi pembelajaran orang dewasa yang mempengaruhi kemampuan belajar seiring bertambahnya usia. Metode pembelajaran orang dewas
3. • the term pedagogy was derived from the Greek word paid, child and the
word agogus, leader of (Ozuah, 2005). In contrast, the term andragogy
was also derived from Greek vocabulary: andros, meaning adult man, and
agos, meaning “I guide”. The term andragogy was first introduced by
Alexander Kapp in 1833, and referred to again in 1926 by Eduard
Lindeman
• Since that time, the term has been used to compare and contrast adult
learning principles with pedagogical principles, and has been defined as
the “art and science of helping adults learn”
• Asumsi Andragogi
• Self-directedness
• Experience
• Readiness to Learn
• Need to Know
• Intrinsic Motivation
• Orientation to Learning
Andragogi : Definisi dan Asumsi
4. • Self-directedness adalah hasil dari kedewasaan dalam proses penuaan, sebagai
individu bergerak sepanjang kontinum dari ketergantungan menuju pengarahan
diri sendiri
• pengarahan diri sendiri ditujukan kepada kebutuhan pembelajar orang dewasa
untuk pemenuhan diri dan kebutuhan untuk diakui sebagai orang yang
bertanggung jawab atas keputusan dan pilihannya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan pembelajaran.
Self Directedness
• Dengan bertambahnya usia akan datang kedewasaan, dan dengan kedewasaan
akan banyak pengalaman hidup yang tidak hanya menjadi sumber belajar yang
luas, tetapi juga sumber identitas individu
• pengalaman memberi dan menimbulkan ketidakseimbangan kognitif dan refleksi,
yang dapat menghasilkan pandangan baru tentang diri sendiri dan makna hidup
seseorang
• Semua orang dewasa membawa semacam pengalaman sebelumnya dan
pengetahuan yang diperoleh ke kelas, dan instruksi yang dibangun di atas
pengalaman cenderung lebih berhasil
Experience
5. • Orang dewasa mengalami kesiapan untuk belajar ketika pengalaman mereka saat
ini atau basis pengetahuan tidak cukup mempersiapkan mereka untuk
meningkatkan beberapa aspek hidup atau dalam menanggapi tugas
perkembangan
Readiness to Learn
• Knowles menyadari perlunya orang dewasa untuk mengetahui mengapa penting
untuk belajar informasi sebelum mereka mulai mempelajarinya, dan terutama
bagaimana hal itu akan diterapkan pada situasi dan kehidupan sehari-hari
• Tough menyarankan bahwa ketika orang dewasa didorong secara internal untuk
mempelajari sesuatu, mereka akan menghabiskan banyak energi dalam
menentukan manfaat atau konsekuensi dari mempelajari atau tidak mempelajari
informasi tersebut.
Need to Know
6. • Orang dewasa yang matang termotivasi untuk belajar karena berbagai alasan,
sebagian besar yang bersifat intrinsik atau didorong secara internal: peningkatan
harga diri, pengakuan, kualitas kehidupan yang lebih baik, peningkatan
kepercayaan diri, pemenuhan pribadi, dan pencapaian aktualisasi diri
• Lindeman mengemukakan bahwa semakin banyak kebutuhan dan pengalaman
orang dewasa, semakin termotivasi mereka untuk belajar
Intrinsic Motivation
• orientasi belajar seseorang bertransisi dari berpusat pada mata pelajaran ke
berpusat pada masalah relevan dengan situasi kehidupan saat ini.
• menyarankan menggunakan kurikulum berorientasi masalah bukan berorientasi
mata pelajaran
• Kurikulum berorientasi masalah menggabungkan masalah aktual yang dihadapi
oleh para profesional dalam disiplin sebagai dasar untuk instruksi
Orientation to Learning
7.
8. Masa Dewasa: Definisi dan Tahapan Perkembangan
Definisi
• Menurut Knowles, definisi psikologis orang dewasa adalah ketika seseorang sampai pada konsep diri untuk
bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, tentang mengarahkan diri sendiri (Knowles, 1990, hal.64).
• Secara andragogi, orang dewasa adalah individu yang diasumsikan dewasa seperti peran sosial seperti pasangan, orang
tua, dan karyawan.
• Karakteristik tambahan khusus untuk orang dewasa termasuk motivasi, budaya dan pengaruh pribadi, perolehan
pengetahuan, kemampuan memecahkan masalah, perolehan pengalaman hidup, dan otonomi
Tahapan Perkembangan
• Dewasa Muda
Transisi dari masa dewasa baru ke masa dewasa muda sangat intens pada akhir-akhir ini dua puluhan dan selesai pada
usia tiga puluh, pada saat itu sekitar 75% memiliki menikah dan menjadi orang tua. Individu memulai transisi kognitif dari
memperoleh pengetahuan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
• Dewasa Tengah/Dewasa
Tahun-tahun antara usia 40-59 umumnya disebut sebagai dewasa tengah. Setelah usia 40, kembalinya orang dewasa ke
pendidikan sebagian besar berfokus pada kebutuhan untuk belajar sebagai perjalanan menuju pengembangan diri dan
pertumbuhan pribadi daripada pengakuan.
9. Kognisi
Orang
Dewasa
This open structure is useful
to help generate free-flowing
thoughts about a topic.
PIKIRAN SUBJEKTIF VS OBJEKTIF
Pemikir dewasa lebih subjektif dalam berpikir, mengambil
perasaan pribadi dan pengalaman serta kepekaan
kontekstual diperhitungkan
Mereka juga terlibat dalam pemikiran relativistik di mana
pengetahuan bersifat situasional, memberikan lebih
banyak pandangan dunia yang fleksibel dan realistis serta
menawarkan kesempatan untuk merenungkan dan
mengintegrasikan pengalaman hidup ke dalam
pembelajaran baru
People can write comments
about anything that relates
to the topic or question.
PIKIRAN POSTFORMAL
tahap kognitif di mana kompleksitas logis
mendominasi proses berpikir dan perilaku orang
dewasa yang matang sebagai cara pemecahan 54
masalah dalam kerangka sosial dan kontekstual.
People can write comments
about anything that relates
to the topic or question.
PENGALAMAN DAN PIKIRAN
Orang dewasa berperan aktif dalam
perkembangan kognitif mereka dengan
membangun pengetahuan berdasarkan interaksi
pengalaman dan struktur kognitif yang ada, dan
ketika perbedaan antara keduanya ada,
pembelajaran terjadi
BERPIKIR DAN KECERDASAN
pengetahuan prosedural dan faktual umum pengetahuan
tidak hanya dipertahankan sepanjang masa dewasa
pertengahan, tetapi juga memiliki kecenderungan untuk
meningkat dengan informasi relatif terhadap pekerjaan
seseorang
Kecerdasan pragmatis, yang merupakan penerapan
mekanika untuk bidang pengetahuan tertentu, meningkat
sepanjang masa dewasa sebagai individu dewasa karena
pengalaman lanjutan
PENYELESAIAN MASALAH
Pada orang dewasa yang lebih muda, pemecahan masalah berpusat pada
pemrosesan yang didorong oleh data dan berkumpul, dengan rentang
perhatian yang sempit dan kemampuan memori yang diperluas.
Pemikir dewasa yang matang memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk
memikirkan masalah dengan melihatnya dari perspektif yang berbeda, dan
untuk menyelesaikannya secara logis dan analitis
PEMROSESAN KOGNITIF
Kapasitas pemrosesan otak meningkat seiring dengan
kedewasaan karena otak fisik pengembangan dan
peningkatan dalam pengaturan diri kognitif dan kecepatan
pemrosesan
10. Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana
pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas,
mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan alternatif-
alternatif untuk mengembangkan kepribadian mereka. Seorang pembimbing yang baik harus berupaya untuk banyak
mendengarkan dan menerima gagasan seseorang, kemudian menilai dan menjawab pertanyaan yang diajukan mereka.
sifat belajar bagi orang dewasa adalah bersifat subjektif dan unik, maka terlepas dari benar atau salahnya, segala
pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, teori, sistem nilainya perlu dihargai. Tidak menghargai (meremehkan dan
menyampingkan) harga diri mereka, hanya akan mematikan gairah belajar orang dewasa.
Sifat keterbukaan untuk mengungkapkan diri, dan terbuka untuk mendengarkan gagasan, akan berdampak baik bagi
kesehatan psikologis, dan psikis mereka. Di samping itu, harus dihindari segala bentuk akibat yang membuat orang
dewasa mendapat ejekan, hinaan, atau dipermalukan.
Jalan terbaik hanyalah diciptakannya suasana keterbukaan dalam segala hal, sehingga berbagai alternatif kebebasan
mengemukakan ide/gagasan dapat diciptakan.
Pada akhirnya, orang dewasa ingin tahu apa arti dirinya dalam kelompok belajar itu. Bagi orang dewasa ada
kecenderungan ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan demikian, diperlukan adanya evaluasi
bersama oleh seluruh anggota kelompok dirasakannya berharga untuk bahan renungan, di mana renungan itu dapat
mengevaluasi dirinya dari orang lain yang persepsinya bisa saja memiliki perbedaan.
KONDISI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
11. Ada korelasi negatif antara pertambahan usia dengan kemampuan belajar orang dewasa. Artinya, setiap individu orang
dewasa, makin bertambah usianya, akan semakin sukar baginya belajar (karena semua aspek kemampuan fisiknya
semakin menurun). Misalnya daya ingat, kekuatan fisik, kemampuan menalar, kemampuan berkonsentrasi, dan lain-lain
semuanya memperlihatkan penurunannya sesuai pertambahan usianya pula.
Menurut Verner dan Davidson dalam Lunandi (1987) ada enam faktor yang secara psikologis dapat menghambat
keikutsertaan orang dewasa dalam suatu program pendidikan:
1. Dengan bertambahnya usia, titik dekat penglihatan atau titik terdekat yang dapat dilihat secara jelas mulai bergerak
makin jauh.
2. Dengan bertambahnya usia, titik jauh penglihatan atau titik terjauh yang dapat dilihat secara jelas mulai berkurang,
yakni makin pendek. Kedua faktor ini perlu diperhatikan dalam pengadaan dan pengunaan bahan dan alat pendidikan.
3. Makin bertambah usia, makin besar pula jumlah penerangan yang diperlukan dalam suatu situasi belajar.
4. Makin bertambah usia, persepsi kontras warna cenderung ke arah merah daripada spektrum. Hal ini disebabkan oleh
menguningnya kornea atau lensa mata, sehingga cahaya yang masuk agak terasing. Akibatnya ialah kurang dapat
dibedakannya warnawarna-warna lembut. Untuk jelasnya perlu digunakan warna-warna cerah yang kontras utuk alat-
alat peraga.
5. Pendengaran atau kemampuan menerima suara mengurang dengan bertambahnya usia.
6. Pembedaan bunyi atau kemampuan untuk membedakan bunyi makin mengurang dengan bertambahnya usia. Dengan
demikian, bicara orang lain yang terlalu cepat makin sukar ditangkapnya, dan bunyi sampingan dan suara di latar
belakangnya bagai menyatu dengan bicara orang. Makin sukar pula membedakan bunyi konsonan seperti t, g, b, c, dan d.
PENGARUH PENURUNAN FAKTOR FISIK
12. Penetapan pemilihan metode seharusnya mempertimbangkan aspek tujuan yang ingin dicapai, yang dalam hal ini
mengacu pada garis besar program pengajaran yang dibagi dalam dua jenis:
1. Rancangan proses untuk mendorong orang dewasa mampu menata dan mengisi pengalaman baru dengan
mempedomani masa lampau yang pernah dialami, misalnya dengan latihan keterampilan, melalui tanya jawab,
wawancara, konsultasi, latihan kepekaan, dan lain-lain, sehingga mampu memberi wawasan baru pada masing-masing
individu untuk dapat memanfaatkan apa yang sudah diketahuinya.
2. Proses pembelajaran yang dirancang untuk tujuan meningkatkan transfer pengetahuan baru, pengalaman baru,
keterampilan baru, untuk mendorong masing-masing individu orang dewasa dapat meraih semaksimal mungkin ilmu
pengetahuan yang diinginkannya, apa yang menjadi kebutuhannya, keterampilan yang diperlukannya, misalnya belajar
menggunakan program komputer yang dibutuhkan di tempat ia bekerja.
Asumsi dasar pada andragogi dijabarkan dalam proses perencanaan kegiatan pendidikan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menciptakan suatu struktur untuk perencanaan bersama.
2. Menciptakan iklim belajar yang mendukung untuk orang dewasa belajar.
3. Diagnosa sendiri kebutuhan belajarnya.
4. Formulasi tujuan.
5. Mengembangkan model umum.
6. Perencanaan evaluasi.
METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA
13. • Apakah Pedagogi bisa digunakan untuk pembelajaran orang
dewasa?
• Bagaimana kaitan dengan tuntutan perkembangan abad 21
dengan ketercapaian tujuan pembelajaran pada orang
dewasa?
PERTANYAAN