Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengenal diri manusia menurut perspektif Islam. Secara umum dibahas mengenai pengertian, asal usul, hakikat, dan martabat manusia menurut al-Quran dan hadis. Manusia dijelaskan sebagai makhluk ciptaan Allah yang terdiri atas jasmani dan rohani.
2. Manusia
Pentingnya Mengenal Diri
ُهَّبَر َفَرَع ْدَقَف ُهَسْفَن َفَرَع ْنَم
“Siapa yang mengenal dirinya maka ia
akan mengenal Tuhannya”
(Yahya ibn Mu’az al-Razi)
3. I. Pengertian Manusia
A. Secara Etimologi
Dalam Al-Qur’an ada tiga kata untuk menunjuk pada pengertian manusia:
1. Basyar ( َرشَب )
Dalam Al-Qur’an kata basyar disebut sebanyak 27 kali.
Kata basyar menunjuk pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis
(QS Ali ‘Imran :47).
Tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia, seperti makan,
minum, hubungan seksual dan lain-lain.
QS. Ali Imran: 47
ْتَلاَق
ِّبَر
ىَّنَأ
ُونُكٌَ
ًِل
دَل َو
ْمَل َو
ًِنْسَسْمٌَ
َرشَب
َلاَق
ِكِلَذَك
ُ َّ
ّللا
ُقُلْخٌَ
اَم
ُءَاشٌَ
ۚ
اَذِإ
ىَضَق
اًرْمَأ
اَمَّنِإَف
ُلوُقٌَ
ُهَل
ْنُك
ُونُكٌََف
4. Lanjutan
2. al-Insan ( ُانَسْنِ ْ
ْلَا )
Dalam al-Qur’an Insan diulang sebanyak 65 kali.
Semua konteks al-insan ini menunjuk pada sifat-sifat
manusia secara psikologis dan spiritual.
Qs. Al Maarij: 19-23
َّنِإ
َانَسْنِ ْ
اْل
َقِلُخ
اًعوُلَه
(
ٔ9
)
اَذِإ
ُهَّسَم
رَّشال
اًعوُزَج
(
ٕٓ
)
اَذِإ َو
ُهَّسَم
ُْرٌَخْال
اًعوُنَم
(
ٕٔ
)
َّ
َلِإ
ٌَنِّلَصُمْال
(
ٕٕ
)
ٌَنِذَّال
ْمُه
ىَلَع
ْمِهِت َ
َلَص
َونُمِئاَد
(
ٕٖ
)
5. Lanjutan
3. An-Nas ( ُاسَّنلَا )
Kata an-nas dalam al-Qur’an diulang sebanyak 240
kali.
Kata an-nas yang disebutkan di dalam al-Qur’an
mengacu pada makna manusia sebagai makhluk sosial
Qs. Al-Hujarat: 13
اٌَ
اَهٌَأ
ُاسَّنال
اَّنِإ
ْمُكَانْقَلَخ
ْنِم
رَكَذ
ىَثْنُأ َو
ْمُكَانْلَعَج َو
اًبوُعُش
َلِئاَبَق َو
واُف َارَعَتِل
ۚ
َّنِإ
ْمُكَمَرْكَأ
َدْنِع
ِ َّ
ّللا
ْمُكاَقْتَأ
ۚ
َّنِإ
َ َّ
ّللا
ٌمِلَع
ٌرِبَخ
6. Lanjutan
B. Secara Terminologi
Dari uraian ketiga makna kata ( basyar, al-Insan, An-
Nas) dapat disimpulkan bahwa manusia adalah
mahkluk biologis,psikologis dan sosial.
Dengan demikian, manusia menurut penuturan al-
Qur’an adalah makhluk ciptaan Allah yang yang
terdiri dari unsur-unsur jaszad, ruh, qalbu (hati) dan
akal.
7. II. Asal Usul Manusia
Umat Islam meyakini bahwa manusia yang mendiami bumi ini
berasal dari satu keturunan, yaitu Nabi Adam dan Hawa.
Qs. An-Nisa: 1
اٌَ
اَهٌَأ
ُاسَّنال
واُقَّتا
ُمُكَّبَر
يِذَّال
ْمُكَقَلَخ
ْنِم
سْفَن
ةَد ِاح َو
َقَلَخ َو
اَهْنِم
اَهَج ْوَز
َّثَب َو
اَمُهْنِم
ً
اَلَج ِ
ر
اًٌرِثَك
ًءاَسِن َو
ۚ
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu
yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari
pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak.
8. III. Hakikat Manusia
Menurut pandangan Islam, manusia itu merupakan
perkaitan antara badan dan ruh. Badan dan ruh masing-
masing merupakan substansi yang berdiri sendiri, tidak
tergantung adanya oleh yang lain.
Ruh yang berasal dari Allah itulah yang menjadikan
hakekat manusia, sedangkan jasad berasal dari unsur-
unsur materi.
Jadi, jelas bahwa kejadian manusia itu terdiri dari bentuk
luar yang tersebut sebagai jasad, dan wujud dalam yang
disebut sebagai jiwa atau roh. Dengan demikian kejadian
manusia itu terdiri dari dua unsur yang sangat
berbeda,yaitu unsur rohani dan unsur jasmani.
9. Lanjutan
Qs. Ar-Rum: 30
ْمِقَأَف
َكَهْج َو
ٌِنِّدلِل
اًفٌِنَح
ۚ
َتَرْطِف
ِ َّ
ّللا
ًِتَّال
َرَطَف
َ
اسَّنال
اَهٌَْلَع
ۚ
َ
َل
َلٌِدْبَت
ِقَْلخِل
ِ َّ
ّللا
ۚ
َكِلَذ
ٌُنِّدال
ُمٌَِّقْال
َّنِكَل َو
َرَثْكَأ
ِ
اسَّنال
َ
َل
َونُمَلْعٌَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.
قال
ًالنب
صلى
هللا
علٌه
و
سلم
(
كل
مولود
ٌولد
على
الفطرة
فأبواه
ٌهودانه
أو
ٌنصرانه
أو
ٌمجسانه
“Nabi Muhammad SAW bersabda: Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua
orang tuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nashrani
atau Majusi.” (HR. al-Bukhari&Muslim)
10. IV. Martabat Manusia
Pengertian Martabat
Kata martabat memiliki arti pangkat atau derajat yang
dimiliki manusia sebagi manusia. Dengan memiliki
martabat ini maka manusia menjadi beda dengan makhluk
lain. Kata martabat juga memiliki arti tingkat, derajat,
pangkat, dan harga diri, sedangkan kata manusia sendiri
memiliki arti, manusia yang berakal budi.
Martabat manusia adalah hak asasi yang dimiliki oleh
setiap orang yang berasal secara kodrati dari Allah.
Martabat manusia tersebut tidak dapat dirampas oleh
siapapun sampai kapanpun.