SlideShare a Scribd company logo
1 of 99
28
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2015 pada Tabel 2.3. Bab II, Capaian kinerja Pemerintah
Kota Banjarmasin Tahun 2015 secara umum seperti pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Sasaran Strategis
No SS IKU Satuan Target Realisasi
%
Capaian
Ket
1 SS-1-M-1 IKU-1-SS-1-M-1 Persen 85 66,67 78,44
2 SS-2-M-1 IKU-1-SS-2-M-1 Kali 10 11 110
3 SS-3-M-1 IKU-1-SS-3-M-1 Persen 20 21,43 107,14
4 SS-1-M-2
IKU-1-SS-1-M-2 Persen 90 100 111,11
IKU-2-SS-1-M-2 Persen 4 6,5 162,44
IKU-3-SS-1-M-2 Persen 30 26,79 89,30
IKU-4-SS-1-M-2 Persen 2,5 16,84 673,60
IKU-5-SS-1-M-2 Persen 7,44 6,12 82,26
5 SS-2-M-2
IKU-1-SS-2-M-2
Tercemar Ringan
(-9)
Tercemar Berat
(-155,4)
IKU-2-SS-2-M-2 Baik (48) Baik (24) s.d Sedang
6 SS-3-M-2
IKU-1-SS-3-M-2 Persen 82.3 77,18 93,78
IKU-2-SS-3-M-2 Persen 94.40 81,82 86,67
IKU-3-SS-3-M-2 Persen 100 99,99 99,99
IKU-4-SS-3-M-2 Persen 15 22.43 149,53
IKU-5-SS-3-M-2 Persen 15 30,87 205,80
IKU-6-SS-3-M-2 Meter 200 619 309,50
IKU-7-SS-3-M-2 Persen 15 24,06 160,40
IKU-8-SS-3-M-2 Persen 100 102,30 102,39
7 SS-4-M-2 IKU-1-SS-4-M-2 Persen 70 65,04 92,91
29
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
IKU-2-SS-4-M-2 Persen 53,70 68,97 128,43
IKU-3-SS-4-M-2 Persen 50 12,12 24,24
IKU-4-SS-4-M-2 Persen 100 -200 -200
IKU-5-SS-4-M-2 Persen 25 50,63 202,52
8 SS-5-M-2
IKU-1-SS-5-M-2 Tahun 66,68 70,11 105,14
IKU-2-SS-5-M-2 Jiwa 118 118 100
IKU-3-SS-5-M-2 Jiwa 24 5 179,17
IKU-4-SS-5-M-2 Persen 95 95,6 100,63
9 SS-1-M-3
IKU-1-SS-1-M-3 Persen 75 59,75 79,67
IKU-2-SS-1-M-3) Persen 100 100 100
10 SS-2-M-3 IKU-1-SS-2-M-3 WTP WTP
11 SS-3-M-3
IKU-1-SS-3-M-3
Persen 99,14 99.21 100,07
IKU-2-SS-3-M-3 Persen 10,58 9.97 94,23
IKU-3-SS-3-M-3
Persen
Persen
Persen
100,01
99.87
22,6
115.71
116.28
95.72
115,70
116,43
423,54
IKU-4-SS-3-M-3
Persen
Persen
Persen
88,42
77,62
34,45
114.85
98.75
82.09
129,89
127,29
238,29
IKU-5-SS-3-M-3
Persen
Persen
Persen
104,86
112.9
51,9
126.25
105.51
91.22
120,40
93,45
175,76
IKU-6-SS-3-M-3
Persen
Persen
Persen
100
99,92
99,92
100
100
99.2
100
100,08
99,28
12 SS-4-M-3
IKU-1-SS-4-M-3 Persen 100 100 100
IKU-2-SS-4-M-3 Persen 100 97,2 97,20
13 SS-5-M-3
IKU-1-SS-5-M-3 Persen 7,5 54,86 731,49
IKU-2-SS-5-M-3 Persen 100 100 100
14 SS-1-M-4
IKU-1-SS-1-M-4 Persen 6,02 4.93 81,89
IKU-2-SS-1-M-4 Rp 21.340.000 35.970.014 168,56
30
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
IKU-3-SS-1-M-4 Persen 7,20 5,03 130,14
15 SS-2-M-4
IKU-1-SS-2-M-4 Persen 23.6 33,62 142,44
IKU-2-SS-2-M-4 Persen 3 3,1 103,33
16 SS-3-M-4
IKU-1-SS-3-M-4 Persen 1,42 1,38 102,82
IKU-2-SS-3-M-4 Persen 78,65 74,83 95,14
IKU-3-SS-3-M-4 Persen 62 66.44 107,16
IKU-4-SS-3-M-4 Persen 9,1 8,30 108,84
17 SS-4-M-4
IKU-1-SS-4-M-4 Persen 41,18 49,42 120,01
IKU-2-SS-4-M-4 Persen 54,52 28,31 51,93
IKU-3-SS-4-M-4 Persen 4,5 4,28 104,81
18 SS-5-M-4
IKU-1-SS-5-M-4 Kasus 700 1.678 -39,71
IKU-2-SS-5-M-4 Kasus 700 1.326 189,43
IKU-3-SS-5-M-4 Persen 36 35,24 97,89
19 SS-1-M-5 IKU-1-SS-1-M-5 Persen 0,5 1,02 204
20 SS-2-M-5 IKU-1-SS-2-M-5 Persen 72,35 29,5 40,77
21 SS-3-M-5
IKU-1-SS-3-M-5 Persen 3,89 2,5 64,27
IKU-2-SS-3-M-5
Ton
Ton
Liter
Ton
Ton
65
3.500
65.000
5
3
75
4.000
80.000
8
5
115,38
114,29
123,08
160
166,67
Rata – Rata Capaian 96,21
Sumber : diolah dari berbagai data OPD
Berdasarkan tabel 3.1 diketahui capaian kinerja sasaran strategis Pemerintah Kota Banjarmasin
tahun 2015 memperoleh nilai 96,21 persen dengan kategori sangat berhasil, tetapi belum semua
indikator kinerja dengan capaian sangat berhasil. Dari 21 (Dua Puluh Satu) sasaran strategis
terdapat 59 indikator kinerja utama dengan capaian meliputi :
1) 43 IKU dengan kategori sangat berhasil
2) 8 IKU dengan kategori berhasil
3) 1 IKU dengan kategori cukup berhasil
4) 2 IKU dengan kategori kurang berhasil
5) 5 IKU dengan kategori tidak berhasil
31
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Terbangun dan Terbinanya
Tujuan-Tujuan WisataYang Religius
Analisa Indikator Kinerja Utama (IKU) dari setiap sasaran strategis sebagai berikut :
Capaian kinerja SS-1-M-1 dalam katagori berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-
1-M-1 seperti pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Capaian IKU-SS-1-M-1
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-1-M-1 85 Persen 66,67 Persen 78,44
Capaian IKU-1-SS-1-M-1
dalam kategori berhasil. Hal
ini ditunjukkan dengan
pembinaan dan pelestarian 6
(enam) situs obyek wisata
religi dari target 8 obyek
wisata. 6 (enam) objek
wisata religi meliputi Makam
Sultan Suriansyah, Masjid
Sultan Suriansyah, Makam
Habib Basirih, Makam Surgi
Mufti, Makan Angah Amin, dan Makam Pangeran Antasari. Kemanfaatan pembinaan dan
pelestarian obyek wisata religi dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan Tahun 2015
sebanyak 79.823 orang.
Jika dibandingkan dengan 4 tahun terakhir maka terjadi trend penurunan pembinaan dan
pelestarian obyek wisata seperti pada Grafik 3.1.
Kemanfaatan pembinaan dan pelestarian obyek wisata religi
dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan Tahun 2015
sebanyak 79.823 orang.
32
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Grafik 3.1 Pembinaan dan Pelestarian Obyek Wisata Religi Tahun 2011 - 2015
Pengunjung obyek wisata religi tahun 2013 – 2015 seperti pada Grafik 3.2 :
Grafik 3.2 Pengunjung Objek Wisata Religi
Dilihat dari Grafik 3.2 kenaikan pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 sangat kecil,
dibandingkan penurunan pengunjung pada tahun 2015. Hal ini disebabkan kurang
terpeliharanya obyek wisata religi lainnya seperti Klenteng Sutji Nurani, Klenteng Tri Dharma
dan Gereja Katedral. Selain itu juga belum sinerginya pengelolaan obyek wisata tersebut
antara pihak Pemerintah Kota dengan dengan pihak yayasan yang mengelolanya. Untuk
9 9
8
7
6
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2011 2012 2013 2014 2015
82950
83043
79823
78000
79000
80000
81000
82000
83000
84000
2013 2014 2015
33
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Terbina, Berkembang, dan Lestarinya Seni Budaya
Yang BerwawasanReligius
mengatasi hal tersebut perlu meningkatkan intensitas pendekatan dengan pihak yayasan
selaku pengelola objek wisata tersebut.
Capaian kinerja SS-2-M-1 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-2-M-1 seperti pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Capaian IKU-SS-2-M-1
No. Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
1 IKU-1-SS-2-M-1 10 Kali 11 Kali 110
Capaian IKU-1-SS-2-M-1 dalam
kategori sangat berhasil. Hal ini
ditunjukkan dengan realisasi
melampaui target yang telah
ditetapkan. Penyelenggaraan seni
dan budaya tahun 2015 adalah
Festival Kemilau Banjarmasin
Bungas, Pemilihan Nanang Galuh
Banjar, Lomba Busana Sasirangan,
Lomba Karya Tari Daerah, Pentas Seni Hari Jadi Kota Banjarmasin, Pawai Etnis Budaya /
Karnaval, Pameran Lukis, Lomba Jukung Hias Tanglong, Pergelaran Musik, Tari, dan
Hiburan, Lomba Membuat Nasi Astakona, dan Pergelaran Seni dan Budaya.
Penyelenggaraan tersebut termasuk festifal religi yang bernafaskan islami karena mayoritas
masyarakat Kota Banjarmasin beragama Islam seperti perlombaan maupun pertunjukkan
kesenian hadrah/rebana dan pembacaan ayat – ayat suci Al-Quran serta puitisasi
terjemahan Al-Quran.
Jika dibandingkan 5 (lima) tahun terakhir, maka penyelenggaraan seni dan budaya terjadi
trend peningkatan seperti pada Grafik 3.3.
34
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Meningkatnya Kegiatan-Kegiatan Keagamaan
Grafik 3.3 Perbandingan penyelenggaraan seni dan budaya 2011 - 2015
Dilihat dari Grafik 3.3 kenaikan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 s.d 2014, karena
adanya komitmen upaya mempromosikan wisata Kota Banjarmasin yang diwujudkan dengan
dukungan anggaran dan perencanaan yang lebih baik dari pada tahun – tahun sebelumnya
dan kerjasama semua pihak internal SKPD maupun dengan Pemerintah Kota dan
masyarakat pada umumnya.
Capaian kinerja SS-3-M-1 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-3-M-1 seperti pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Capaian IKU-SS-3-M-1
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-3-M-1 20 Persen 21,43 Persen 107,14
Capaian IKU-1-SS-3-M-1 dalam kategori sangat berhasil, keberhasilan tersebut di dukung
adanya komitmen Kepala Daerah dan kerjasama dengan institusi/ lembaga/ organisasi
keagamaan seperti BKPMRI, BAZ, MUI, LPTQ, Badan Pengelola Masjid Agung, Tim
Lembaga Pendamping Haji Daerah sebagai bentuk pemberdayaan organisasi.
8
9 9 9
11
0
2
4
6
8
10
12
2011 2012 2013 2014 2015
35
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TertatanyaStruktur danPolaRuang Kota
Yang Indah dan Nyaman(SS-1-M-2)
Outcome indikator kinerja IKU-SS-
3-M-1 ditunjukkan dengan
beberapa prestasi yaitu Kota
Banjarmasin sebagai juara umum
MTQ Tk. Provinsi Kalimantan
Selatan, khatam Al-Quran
sebanyak 1.074 orang, hasil zakat
dan infaq tahun 2015 sebesar Rp.
1.046.631.889 mengalami
peningkatan dari tahun 2014
sebesar 32 persen, dan dari seleksi hafiz hafizah dari 1 juz sampai 30 juz menghasilkan 111
orang hafiz-hafizah.
Jika dilihat dari capaian kinerja
tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 23,81
persen. Hal ini disebabkan
dukungan dan komitmen kepala
daerah serta SKPD terkait, serta
partisipasi lembaga keagamaan
dan kemasyarakatan.
Capaian kinerja SS-1-M-2 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-1-M-2 seperti pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Capaian IKU-SS-1-M-2
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1. IKU-1-SS-1-M-2 90 Persen 100 Persen 111,11
2. IKU-2-SS-1-M-2 4 Persen 6,5 Persen 162,44
3. IKU-3-SS-1-M-2 30 Persen 26,79 Persen 89,30
4. IKU-4-SS-1-M-2 2,5 Persen 16,84 Persen 673,60
5. IKU-5-SS-1-M-2 7,44 Persen 6,12 Persen 82,26
Rata-rata capaian 223,74
Kota Banjarmasin sebagai juara
umum MTQ Tk. Provinsi
Kalimantan Selatan, khatam Al-
Quran sebanyak 1.074 orang,
36
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Outcome capaian IKU-SS-1-M-2 ditunjukkan
dengan Kota Banjarmasin meraih Piala Adipura
tahun 2015 dalam kategori Kota Besar.
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-
1-M-2 seperti pada tabel 3.5 sebagai berikut :
1. IKU-1-SS-1-M-2
Keberhasilan capaian tersebut
ditunjukkan dengan semua izin
yang diterbitkan sudah sesuai
dengan tata ruang sehingga
tidak terjadi penyimpangan, hal
ini didukung dengan upaya
yang dilakukan antara lain :
pengawasan yang dilakukan
melibatkan aparat Kecamatan
dan Kelurahan, rapat koordinasi
rutin bidang pengawasan
dengan Kasi Trantib, sosialisasi RTRW di 5 (lima) Kecamatan, monitoring dan evaluasi
terhadap IMB yang sudah diterbitkan.
Berikut adalah Grafik 3.4 realisasi persentase luas kawasan yang pemanfaatannya
sesuai dengan RTRW Kota Banjarmasin sejak tahun 2011 :
69.8
78.38
100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik. 3.4 Persentase luas kawasan yang pemanfaatan ruangnya sesuai dengan RTRWKota
Tahun 2011 – 2015
Kota Banjarmasin
meraih Piala Adipura
tahun 2015 dalam
kategori Kota Besar
37
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Dilihat dari Grafik 3.4 diatas sejak ditetapkan Perda RTRW No. 5 Tahun 2013
ketaatan terhadap Tata ruang sudah baik. Salah satu indikasi utama, semua izin
pemanfaatan ruang oleh BP2TPM sudah sesuai dengan RTRW.
Untuk lebih memaksimalkan kesesuaian pemanfaatan ruang di Kota Banjarmasin
berdasarkan Perda RTRW maka ditahun 2016 akan dilaksanakan kegiatan
pemantauan pemanfaatan rencana tata ruang.
2. IKU-2-SS-1-M-2
Capaian IKU-2-SS-1-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Capaian luas perumahan yang
tertata seluas 350,41 ha melebihi target yang telah ditetapkan seluas 215,72 ha. Adanya
peningkatan kinerja di tahun 2015 ini dapat disebabkan:
a. Pelaksanaan Perda RTRW No. 5 Tahun 2013, yang mengatur tentang rencana pola
ruang wilayah kota khusus kawasan perumahan diatur pada kawasan budidaya.
b. Penegakan Perda Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perumahan di Kota Banjarmasin
yang mengatur secara jelas mengenai perizinan perumahan, pelaksanaan
perumahan, kemudahan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR serta
Penetapan Lokasi.
38
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
c. Penegakan Perda Nomor 15 Tahun 2012 Izin Mendirikan Bangunan yang mengatur
tentang pelaksanaan pekerjaan mendirikan bangunan, penertiban IMB,
pembongkaran serta persyaratan tata bangunan. Pembangunan dan pemanfaatan
bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang telah diatur.
d. Adanya Program Pemerintah Pusat yaitu pembangunan sejuta rumah melalui
pembangunan Rumah Sehat Tapak (RST) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR).
e. Adanya keterlibatan/peran dari pihak swasta khususnya pengembang dalam
membangun perumahan yang tertata.
Berdasarkan arahan RPJM Kota Banjarmasin yang juga disepakati oleh Kementerian
Perumahan Rakyat bahwa akan dikembangkan kawasan strategis permukiman
KASIBA/LISIBA di kawasan Alalak, Sungai Andai dan Basirih, namun dalam
pengembangan kawasan perumahan/permukiman tersebut ada kendala yaitu diperlukan
dana yang besar untuk pengembangannya serta belum tersedia jaringan prasarana
dasar yang cukup seperti drainase, sanitasi, dan sejenisnya. Kendala yang lain adalah
Kota Banjarmasin tidak memungkinkan lagi melakukan pembangunan secara horisontal
untuk pemenuhan kebutuhan perumahan mengingat arahan UU No 26 Tahun 2007
yang mewajibkan setiap kota mengalokasikan 30% luas wilayah kota untuk RTH,
sehingga rencana pembangunan secara vertikal adalah alternatif terbaik untuk
melakukan pembangunan perumahan dengan membuat Rusunawa atau Rusunami.
Berikut adalah Grafik 3.5 tren peningkatan persentase luas perumahan yang tertata :
5.7
5.86
5.9
6.06
6.5
5.2
5.4
5.6
5.8
6
6.2
6.4
6.6
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.5 Tren peningkatan persentase luas perumahan yang tertata
39
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Dilihat dari Grafik 3.5 kenaikan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 s.d 2014,
disebabkan adanya peningkatan penegakan Peraturan Daerah tentang tata ruang dan
tata wilayah (RTRW - Bappeda). Adanya regulasi Perda Tata Ruang dan Tata Wilayah,
dipola ruang sudah tergambar jelas peruntukan untuk perumahan (berwarna kuning),
sehingga pengembang dapat melihat lokasi/ kawasan perumahan.
3. IKU-3-SS-1-M-2
Capaian IKU-3-SS-1-M-2 dalam kategori berhasil. Namun capaian tersebut belum
maksimal, dilihat dari target sebanyak 51 perumahan hanya tercapai 45 perumahan. Hal
ini disebabkan karena adanya penambahan lingkungan perumahan baru yang dibangun
oleh pengembang dan belum menyerahkan sertifikat lahan untuk fasilitas umum ke
Pemerintah Kota Banjarmasin. Sehingga, beberapa fasilitas PSU belum dapat dibangun
oleh pengembang maupun oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Apabila sertifikat lahan
tersebut telah diserahkan ke Pemerintah Kota Banjarmasin, maka pembangunan PSU
dapat segera direncanakan dan diusulkan untuk mendapatkan alokasi anggaran melalui
APBD Kota Banjarmasin.
Jika dibandingkan 5 (lima) tahun terakhir, maka Persentase lingkungan dan perumahan
yang sehat didukung dengan prasarana dan sarana utilitas (PSU) perumahan terjadi
trend peningkatan seperti pada Grafik 3.6.
Dilihat dari Grafik 3.6 kenaikan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 s.d 2014,
peningkatan didukung adanya pertumbuhan perumahan yang terencana dari tahun
12
14
18
21.08
26.79
0
5
10
15
20
25
30
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.6 Realisasi persentase lingkungan dan perumahan yang sehatdidukung dengan
prasarana dan sarana utilitas (PSU) perumahan
40
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
ketahun, penegakan RTRW, pembangunan PSU oleh pemerintah kota (lahan
pengembang pemerintah yang bangun). Sebagai aksi selanjutnya, pelaksanaan Perda
Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perumahan di Kota Banjarmasin pada Pasal 10 yang
mengatur secara jelas mengenai penyerahan prasarana, sarana dan utilitas akan terus
ditegakkan melalui pengawasan, monitoring dan evaluasi.
4. IKU-4-SS-1-M-2
Capaian IKU-4-SS-1-M-2 dalam kategori sangat berhasil, dilihat dari pencapaian yang
telah melebihi target. Target berkurangnya luasan kumuh pada Tahun 2015 adalah
sebesar 2,5% atau 13,74 Ha, sedangkan pencapaian berkurangnya luasan permukiman
kumuh adalah sebesar 16,84% atau 92,58 Ha.
Keberhasilan ini antara lain disebabkan oleh:
a. Meningkatnya sinergisitas antar stakeholders yang turut terlibat dalam upaya
penanganan permukiman kumuh di Kota Banjarmasin, sehingga penanganan
permukiman kumuh di suatu kawasan lebih terpadu.
b. Adanya pelaksanaan Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-
2 (NUSP2) berupa proyek peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh
perkotaan. Proyek ini merupakan bantuan bank dunia bekerjasama dengan pihak
Kementerian Pekerjaan Umum yang kemudian diturunkan ke sejumlah daerah di
Indonesia dan salah satunya adalah di Kota Banjarmasin.
c. Adanya pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis
Komunitas (PLPBK) yang memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk
meningkatkan kualitas lingkungan permukimannya dan mendorong terjadinya
perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup dalam lingkungan
permukiman yang lebih sehat.
d. Adanya penanganan permukiman kumuh yang didanai oleh APBN berdasarkan
usulan pada dokumen Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) dalam rangka mewujudkan capaian target Nasional pada tahun
2019 yaitu: 100-0-100, (100% masyarakat terlayani air bersih, 0% wilayah kumuh
dan 100% terlayani akses sanitasi).
Berbagai bentuk penanganan permukiman kumuh di Kota Banjarmasin diantaranya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
41
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Indikator rencana Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
berkurangnya luasan
permukiman kumuh periode
pencapaian tahun 2015-2019
mengacu pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia Nomor
01/PRT/M/2014adalah 100%
atau 0% wilayah kumuh. Tahun
2015 sebagai tahun pertama
pencapaian SPM periode 2015-
2019 telah menunjukkan hasil
yang lebih baik dibandingkan
tahun pertama di periode
sebelumnya.
Pada periode sebelumnya kondisi luasan kumuh di Kota Banjarmasin adalah sebesar
577,581 Ha atau 5,87% dari luas wilayah Kota Banjarmasin berdasarkan studi kumuh di
tahun 2010. Indikator rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan adalah sebesar 10%
dengan batas waktu pencapaian sampai tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2010. Target kinerja Pemerintah
Kota Banjarmasin untuk dapat mengurangi luasan kumuh sebesar 10% sampai tahun
2014 telah terlampaui. Trend peningkatan persentase pengurangan luasan permukiman
kumuh di Kota Banjarmasin pada periode 2010-2014 seperti pada Grafik 3.7.
42
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Grafik 3.7 Capaian kinerja Persentase Pengurangan Luasan Permukiman Kumuh di Kota Banjarmasin Tahun
2010 – 2014
Peningkatan yang terjadi pada periode sebelumnya, diharapkan juga dapat terjadi pada
periode pencapaian target SPM tahun 2015-2019, yaitu permukiman kumuh di Kota
Banjarmasin tertangani 100% atau 0% wilayah kumuhdengan batas waktu pencapaian
sampai tahun 2019. Pada periode ini, besarnya luasan permukiman kumuh yang
ditangani dan telah ditetapkan adalah sebesar 549,7 Ha atau 5,58% dari luas wilayah
Kota Banjarmasin sesuai hasil identifikasi kumuh di tahun 2014.
Untuk mencapai target tersebut, maka dilakukan beberapa upaya antara lain:
a. Melakukan prioritas penanganan kawasan kumuh di perkotaan yang berada pada
lahan legal (slum) dengan luasan sebesar 40% dari luas kumuh yang telah ditetapkan
atau 219,88 hektar. Meskipun demikian, penanganan kumuh di bantaran sungai juga
dilakukan, hanya saja masih sangat sedikit yang bisa tertangani. Hal ini, karena
kawasan kumuh di bantaran sungai sebagian besar berada pada lahan yang ilegal
(squatter) yaitu sebesar 60% dari luasan kumuh yang telah ditetapkan atau 329,82
hektar dan memerlukan penanganan yang komprehensif.
b. Peningkatan keterpaduan penanganan kawasan kumuh antar stakeholders, sehingga
penanganan dapat lebih sinergis.
c. Upaya penambahan anggaran dari berbagai sumber.
0
6.94
10.44
15.55
21.97
0
5
10
15
20
25
2010 2011 2012 2013 2014
43
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
5. IKU-5-SS-1-M-2
C
a
p
a
i
a
n
I
K
U
-5-SS-1-M-2 dalam kategori berhasil, namun belum
maksimal belum memenuhi target. Luas ruang terbuka
hijau (RTH) seluas 1.205.006 m2
. Kendala yang
dihadapi dalam meningkatkan RTH publik antara lain
pembangunan infrastruktur kota yang menggunakan RTH, luas wilayah kota
Banjarmasin yang relatif kecil dengan jumlah pemukiman kota yang padat. Langkah
peningkatan yang telah dilakukan adalah menghimbau Kelurahan/Kecamatan untuk
membangun taman-taman dan penanaman pohon penghijauan. Kemanfaatan RTH
yang dirasakan oleh masyarakat sebagai wadah untuk berinteraksi warga, tempat
olahraga, taman bermain anak dan kegiatan ekonomi kecil.
Jika dibandingkan dengan 4 (empat) tahun terakhir dan target RPJMD, maka RTH Kota
Banjarmasin mengalami trend peningkatan seperti pada Grafik 3.8.
5.67
5.91
6.04
6.12
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
6
6.1
6.2
2012 2013 2014 2015
Grafik 3.8 Realisasi RTH tahun 2012 - 2015
RTH yang
dirasakan oleh
masyarakat
sebagai wadah
untuk
berinteraksi
warga, tempat
olahraga, taman
bermain anak
dan kegiatan
ekonomi kecil
44
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
MeningkatnyaKualitas
LingkunganHidup di KawasanKota
Berdasarkan Grafik 3.8 RTH Kota Banjarmasin mengalami trend peningkatan tiap
tahunnya, peningkatan ini didukung oleh komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin
melalui Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana
Tata Ruang dan Wilayah Kota Banjarmasin 2013 – 2032, selain itu juga didukung
dengan anggaran dalam pembangunan RTH. Namun demikian dibandingkat dengan
target nasional masih rendah. Hal ini disebabkan luas wilayah kota Banjarmasin yang
relatif kecil dengan jumlah pemukiman kota yang padat.
Capaian kinerja SS-2-M-2 dalam katagori tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-2-M-2 seperti pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Capaian IKU-SS-2-M-2
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-2-M-2 Tercemar Ringan (-9)
Tercemar Berat
(-155,4)
-1.526,67
2 IKU-2-SS-2-M-2 Baik (48)
Baik (24)
s.d Sedang
117,71
Rata – rata capaian -704,48
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-2-M-2 seperti pada tabel 3.6 sebagai
berikut :
1) IKU-1-SS-2-M-2
Capaian IKU-1-SS-2-M-2
masuk kategori tidak
berhasil. Hal ini ditunjukkan
dari hasil uji yang dilakukan
oleh Badan Lingkungan
Hidup Kota Banjarmasin
dengan status mutu air
45
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Sungai Barito dan Sungai Martapura berdasarkan perhitungan dengan motode Storet
dinyatakan dengan status tercemar berat (-155,4). Ada perbedaan sangat jauh antara
target dengan realisasi, hal ini disebabkan karena pada waktu penetapan target,
parameter yang diuji hanya sebanyak 7 parameter, pada tahun 2015, Parameter yang
diuji sebanyak 21 parameter dan ternyata ada banyak parameter yang melebihi baku
mutu, sehingga sangat mempengaruhi kualitas air sungai di Kota Banjarmasin.
Selain itu juga ada beberapa faktor penyebab mengapa realisasi pengendalian
pencemaran air tidak sesuai target antara lain adanya perubahan iklim, sungai di kota
Banjarmasin merupakan hilir sehingga pencemaran juga merupakan kiriman dari sungai
(Kabupaten/ Provinsi Tetangga), banyaknya limbah rumah tangga, keramba budidaya
ikan di sungai milik masyarakat, pembuangan limbah industri. Upaya yang dilakukan
untuk mengurangi pencemaran air diantaranya dengan melaksanakan sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat dan industri tentang bahaya pencemaran lingkungan.
Berikut perbandingan uji kualitas air 3 (tiga) tahun terakhir disajikan pada tabel 3.7 :
2) IKU-2-SS-2-M-2
Capaian IKU IKU-2-SS-2-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Berdasarkan hasil
pemantauan kualitas udara yang dilakukan di 5 (lima) titik pantau dengan periode 2
(dua) kali pemantauan. Pemantauan dilaksanakan pada bulan Juli (tahap I) dan
Nopember (Tahap II) yaitu di Jalan Yos Sudarso (depan Kantor Pelindo III), Jalan
Lambung Mangkurat (simpang 4 Hotel Mentari), Jalan S.Parman (Simpang 4 Belitung),
Jalan A. Yani Km. 6 (Depan Kantor Disnakertrans), Jalan Kayu Tangi, dapat disimpulkan
bahwa parameter yang tidak memenuhi baku mutu untuk kualitas udara di Banjarmasin
adalah “Kebisingan”. Sedangkan berdasarkan perhitungan metode ISPU Udara di
Banjarmasin termasuk dalam kategori “Baik” sampai dengan “Sedang”.
Hasil uji kualitas udara 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini :
Tabel 3.7
Perbandingan Uji Kualitas Air Tahun 2013 s.d 2015
No Tahun Hasil uji Kualias Air Sungai
1 2013 Tercemar Ringan (-2,384)
2 2014 Tercemar Sedang (-11,6)
3 2015 Tercemar Berat (-155,4)
46
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TersedianyaSaranaPrasarana dan Infrastruktur Kota
Tabel 3.8
Perbandingan Hasil Uji Kualitas Udara Tahun 2013 s.d 2015
No Tahun Hasil uji Kualias Udara
1 2013 Baik
2 2014 Baik (50)
3 2015 Baik (24) sampai sedang (55)
Capaian kinerja SS-3-M-2 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-3-M-2 seperti pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Capaian IKU-SS-3-M-2
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-3-M-2 82,30 Persen 77,18 Persen 93,78
2 IKU-2-SS-3-M-2 94,40 Persen 81,82 Persen 86,67
3 IKU-3-SS-3-M-2 100 Persen 99,99 Persen 99,99
4 IKU-4-SS-3-M-2 15 Persen 22.43 Persen 149,53
5 IKU-5-SS-3-M-2 15 Persen 30.87 Persen 205,80
6 IKU-6-SS-3-M-2 200 Meter 619 Meter 309,50
7 IKU-7-SS-3-M-2 15 Persen 24.06 Persen 160,40
8 IKU-8-SS-3-M-2 100 Persen 102,39 Persen 102,39
Rata-rata capaian 151,01
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-3-M-2 seperti pada tabel 3.9 sebagai
berikut :
1. IKU-1-SS-3-M-2
Panjang jalan yang pengelolaannya
menjadi kewenangan Pemerintah
Kota Banjarmasin sesuai dengan
SK Walikota Banjarmasin Nomor
410 tahun 2013 sepanjang
719.0779 km. Pada 2015 target
47
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
kinerja dengan jalan kota kondisi mantap yaitu jalan kota dengan kondisi baik ditambah
jalan kota dengan kondisi sedang sepanjang 591.80260 km. Pada akhir tahun realisasi
hanya terpenuhi sepanjang 554.95950 km, walaupun demikian capaian IKU-1-SS-3-M-2
dapat dikategorikan sangat berhasil. Belum terpenuhinya target yang telah ditetapkan
disebabkan antara lain kerusakan jalan sebelum umur rencana (5 tahun) karena kondisi
permukaan kota yang relatif flat dan terpengaruh pasang surut air laut serta
meningkatnya volume kendaraan. Dengan kata lain pada ruas jalan yang pernah
ditangani di tahun tertentu, harus ditangani kembali pada tiga atau empat tahun
berikutnya karena kondisi jalan akan selalu ada yang rusak. Penyebab lain dari tidak
tercapainya target adalah terbatasnya anggaran. Upaya Dinas Bina Marga Kota
Banjarmasin dalam merealisasikan target yang telah ditetapkan sehingga tercapai
walaupun belum maksimal melalui penambahan anggaran baik dari APBD Provinsi
maupun APBN dan pengadaan/pembebasan lahan yang tepat waktu.
Perbandingan realisasi panjang jalan yang mantap selama 5 tahun terakhir dapat di lihat
pada Grafik 3.9 dibawah ini :
2.
Dilihat pada Grafik 3.9 realisasi ditahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2011, 2012, dan 2014, namun masih dibawah realisasi tahun 2013 hal ini
disebabkan karena adanya perubahan status ruas – ruas jalan sabagaimana ditetapkan
dalam SK Walikota Banjarmasin Nomor 410 tahun 2013.
66.24
75.34
80.42
66.27
77.18
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.9 Persentase Jalan Kota dengan Kondisi Mantap
48
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
3. IKU-2-SS-3-M-2
Capaian IKU-2-SS-3-M-2 dalam
kategori sangat berhasil,
namun belum maksimal karena
belum memenuhi target yang
telah ditetapkan. Sama halnya
dengan jalan, dengan
diterbitkannya Keputusan
Walikota Nomor 410 Tahun
2013 tentang Penetapan Status
Ruas Jalan di Banjarmasin,
maka ada perubahan status
jembatan dan penambahan total jembatan Banjarmasin menjadi 484 buah.
Jembatan dengan kondisi baik dan berfungsi adalah jembatan dengan kondisi baik
ditambah jembatan dengan kondisi sedang. Jembatan dengan kondisi baik 307 buah
(63,43%), sedangkan jembatan dengan kondisi sedang 89 buah (18,39%), sehingga
jembatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebanyak 396 buah (81,82) dari total
jembatan di kota Banjarmasin 484 buah, dan masih ada jembatan dengan kondisi rusak
80 buah (16,53%) dan jembatan dengan kondisi rusak berat 8 buah (1,65%). Dengan
meningkatnya jumlah
jembatan dalam kondisi
baik dan berfungsi akan
berdampak pada
berkurangnya tingkat
kemacetan yang seringkali
terjadi antrian pengguna
pada saat menaiki
jembatan dan mengurangi
tingkat kepadatan pengguna jalan.
Perbandingan realisasi jembatan dalam kondisi baik dan berfungsi selama 5 tahun
terakhir dapat di lihat pada Grafik 3.10 dibawah ini :
meningkatnya jumlah jembatan dalam
kondisi baik dan berfungsiakan
berdampak pada berkurangnya tingkat
kemacetan yang seringkali terjadi antrian
pengguna pada saat menaiki jembatan
dan mengurangi tingkat kepadatan
pengguna jalan.
49
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Grafik 3.10 Persentase Jembatan Dalam Kondisi baik dan Berfungsi
Dilihat dari Grafik 3.10 realisasi tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2014 dan kondisi awal RPJMD tahun 2011, namun masih dibawah tahun 2012 dan
2013, hal ini disebabkan adanya perubahan status ruas jalan dibanjarmasin, maka ada
perubahan status jembatan.
4. IKU-3-SS-3-M-2
Capaian IKU-3-SS-3-M-2 dalam
kategori sangat berhasil. bahkan
telah melampaui standar nasional
(MDG’s) pada tahun 2015
(68,87%). Keberhasilan tersebut
tidak lepas dari adanya komitmen
Pemerintah Kota Banjarmasin
memberikan penyertaan modal
untuk pengembangan PDAM
dibuktikan dengan Perda No. 15
Tahun 2010 tentang komitmen
Pemerintah Kota Banjarmasin memberikan dana penyertaan modal sebesar 175 Milyar
dari tahun 2010 s.d tahun 2015.
Berikut perbandingan persentase penduduk yang terlayani air bersih 5 (lima) tahun
terakhir tersaji pada Grafik 3.11 dibawah:
75.31
82
85.4
77.96
81.82
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
2011 2012 2013 2014 2015
50
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
5. IKU-4-SS-3-M-2
Capaian IKU-4-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan
realisasi (3.364 meter ) melampaui dari target yang telah ditetapkan (2.250 meter).
Keberhasilan ini didukung dengan adanya penambahan anggaran pada APBD
Perubahan, efisiensi anggaran pada saat pelelangan pekerjaan dan keinginan/
kebutuhan sebagian besar masyarakat agar dilaksanakan pembangunan drainase
didaerahnya sehingga berpengaruh pada kelancaran proses kerja di lapangan. Selain
itu dukungan dari instansi lain dan cuaca yang sangat baik pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
Sebaran saluran drainase sudah terbangun di Kota Banjarmasin sampai dengan Tahun
2015 adalah 16.456,04 meter sebagaimana tabel 3.10.
Tabel 3.10
Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun
Indikator Kinerja
Target
(2011-2015)
Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8)
Persentase saluran
drainase terbangun
sesuaidengan
kebutuhan
15.000 Meter 2.028 3.264,35 3.945,40 3.854,29 3.364 16.456,04
88
90
92
94
96
98
100
2011 2012 2013 2014 2015
98.12
100 100 100 100
92.9
97.91
99.15
99.93 99.99
Target
Realisasi
Grafik 3.11 Perbandingan persentase penduduk yang terlayani air bersih
51
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Dengan saluran drainase
terbangun sesuai dengan
kebutuhan diperoleh hasil
antara lain berkurangnya
genangan di wilayah
pemukiman dan jalan,
sanitasi kota meningkat yang
berdampak langsung pada
kebersihan dan keindahan kota.
Belum tersusunnya masterplan drainase Kota Banjarmasin yang akan digunakan
sebagai salah satu acuan dasar dalam pelaksanaan pembangunan drainase, turut
berdampak terhadap kelancaran pelaksanaan pembangunan saluran drainase yang
terintegrasi.
6. IKU-5-SS-3-M-2
Capaian IKU-5-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil, hal ini ditunjukkan dengan
realisasi (6.173,6 meter) mampu melampaui dari target yang telah ditetapkan (3.000
meter). Keberhasilan ini didukung
dengan adanya penambahan
anggaran pada APBD Perubahan,
efisiensi anggaran pada saat
pelelangan pekerjaan,
keinginan/kebutuhan sebagian
besar masyarakat agar
dilaksanakan rehab/pemeliharaan
drainase didaerahnya sehingga
berpengaruh pada kelancaran
proses kerja di lapangan. Selain
itu dukungan dari instansi lain dan cuaca yang sangat baik pada saat pelaksanaan
pekerjaan. Sebaran saluran drainase terpelihara di Kota Banjarmasin adalah 32.965,8
meter. Berikut tabel 3.11 perbandingan realisasi capaian per tahun :
Tabel 3.11
Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun
Indikator Kinerja
Target
(2011-2015)
Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total
saluran drainase terbangun sesuai
dengan kebutuhan diperolehhasil antara
lain berkurangnya genangan di wilayah
pemukiman dan jalan, sanitasi kota
meningkat yang berdampak langsung
pada kebersihan dan keindahan kota.
52
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8)
Persentase saluran
drainase dalam
kondisi baik
20.000 Meter 5.498 7.848 6.604 6.842,2 6.173,6 32.965,8
Dengan terpeliharanya saluran drainase dalam kondisi baik maka apabila terjadi
peningkatan debit air baik yang disebabkan oleh kondisi air pasang dan limpasan air
hujan dapat dialirkan dengan lancar ke badan sungai, hal ini sebagai langkah awal
pengendalian banjir dan genangan air.
Kendala yang terjadi hingga saat ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan
konsep pemanfaatan drainase yang seharusnya dan kebiasaan sebagian masyarakat
yang belum peduli terhadap kondisi drainase
7. IKU-6-SS-3-M-2
Capaian IKU-6-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan
realisasi (619 meter) melampaui target yang telah ditetapkan (200 meter). Keberhasilan
ini dikarenakan oleh adanya
penambahan anggaran pada
APBD Perubahan dan efisiensi
anggaran pada saat pelelangan
pekerjaan. Disamping itu kerja
sama yang baik dengan
instansi lain terkait
pembebasan lahan dan
dukungan cuaca pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
Sebaran lokasi terbangunnya
bantaran sungai yang sudah tertata dengan baik adalah di sepanjang Jl. Piere Tendean,
Jl. Sudirman/Depan Korem, Jl. RE Martadinata, Depan Tempekong dan JL. RK. Ilir.
Untuk beberapa lokasi masih dalam tahap perencanaan diantaranya Kawasan Swiss-
Bell Borneo, Kawasan Mitra Plaza, Kawasan Kelayan Barat, Jl. Jafri Zam-zam dan
Kawasan Pekauman. Berikut tabel 3.12 perbandingan realisasi capaian per tahun :
Tabel 3.12
Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun
Indikator Kinerja
Target
(2011-2015)
Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total
53
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8)
Panjang sempadan
atau bantaran
sungaiyang tertata
baik
1.000 Meter 0 275 323 333 619 619,931
Dengan tertatanya sempadan/bantaran sungai dengan baik dapat memberikan hasil
antara mendukung komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka
pencanangan water front city, meningkatkan estetika kota khususnya di bantaran Sungai
Martapura sehingga terlihat lebih menarik dan tertata dengan baik yang berdampak
pada potensi pariwisata, menghidupkan kembali perekonomian masyarakat yang
menitikberatkan usahanya di sungai-sungai, menyediakan fasilitas umum sebagai
sarana masyarakat untuk bersosialisasi, mengurangi wilayah pemukiman kumuh di
kawasan bantaran sungai.
Pembebasan lahan masih menjadi hambatan terbesar dalam proses awal pelaksanaan
pekerjaan namun untuk pelaksanaan pekerjaan tahun 2015 pembebasan lahan telah
dilakukan pada tahun sebelumnya.
8. IKU-7-SS-3-M-2
Capaian IKU-7-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari
realisasi (9.622,05 meter) mampu melampaui target yang telah ditetapkan (6000 meter).
Keberhasilan ini didukung
dengan adanya
penambahan anggaran
pada APBD Perubahan
dan efisiensi anggaran
pada saat pelelangan
pekerjaan. Disamping itu
kerja sama yang baik
dengan instansi lain terkait
pembebasan lahan dan
dukungan cuaca pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
Lokasi saluran sungai yang berfungsi baik tersebar di seluruh Kota Banjarmasin. Berikut
tabel 3.13 perbandingan realisasi capaian per tahun :
Tabel 3.13
Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun
54
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Indikator Kinerja
Target
(2011-2015)
Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8)
Persentase
saluran sungai
yang berfungsi
baik
40.000 Meter 6.098,9 9.339,29 6.745,62 10.076,96 9.622,05 41.882,82
Dengan saluran sungai yang berfungsi baik dapat memberikan hasil sebagai berikut :
mendukung komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka pencanangan water
front city, memfungsikan sungai sebagai drainase utama/primer dalam sistem
pengendalian banjir, meningkatkan estetika kota khususnya di bantaran Sungai
Martapura sehingga terlihat lebih menarik dan tertata dengan baik yang berdampak
pada potensi pariwisata, mengembalikan fungsi sungai sebagai akses moda transportasi
air, membuka potensi peningkatan perekonomian melalui perdagangan barang dan jasa
di kawasan bantaran sungai dan sekitarnya, mengurangi wilayah kumuh di kawasan
bantaran sungai yang berimbas pada peningkatan sanitasi kota.
Sedangkan kendala yang dihadapi belum tersedianya masterplan sungai sebagai salah
satu acuan dasar pelaksanaan pekerjaan yang terintegrasi, pemukiman yang terus
berkembang dan merambah badan sungai sehingga mengancam
keberadaan/kelangsungan sungai, budaya/perilaku sebagian masyarakat yang belum
peduli terhadap kondisi dan fungsi sungai, kurangnya pemahaman masyarakat akan
pemanfaatan sungai yang seharusnya merasa memiliki dan merasa bertanggungjawab
untuk turut memeliharanya, dibatalkannya UU no. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air menyebabkan segala aturan yang berkaitan dengan sungai, yang bersandar pada
aturan tersebut juga dibatalkan. Hal ini menyebabkan ketidakpastian hukum terkait
beberapa hal menyangkut kebijakan pengelolaan sungai.
9. IKU-8-SS-3-M-2
Capaian IKU-8-SS-3-M-2 dalam
kategori sangat berhasil.
Sampai dengan tahun ini, PJU
yang terpasang melebihi target
yang telah ditetapkan, yaitu dari
18.482 yang dibutuhkan telah
terpasang sebanyak 18.923,
55
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TerwujudnyaBudaya Bersih, Tertib,
dan Disiplindi Semua Aspek Kehidupan
dengan rincian lampu Sodium (9683 titik), LED (2655 titik), dan LHE (6585 titik).
Keberhasilan pencapain kinerja tersebut diatas karena adanya efesiensi dan efektifitas
anggaran yang dilakukan, sehingga anggaran yang direncanakan dapat dipergunakan
untuk penambahan penerangan jalan lebih maksimal.
Berikut trend peningkatan penerangan jalan umum 5 (lima) tahun terakhir, tersaji pada
Grafik 3.12 :
Berdasarkan Grafik 3.12 diatas selama kurun waktu lima tahun 2011 – 2015 realisasi
pemenuhan jalan umum selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan mulai
2013, Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin mendapat bantuan dana APBN untuk
kegiatan Meterisasi Jaringan Penerangan Jalan Umum. Sehingga dengan dana tersebut
dapat dipergunakan lebih optimal untuk penambahan penerangan jalan umum.
Kemudian ditahun 2014, Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin bersama PT. PLN
melakukan survei pendataan asset penerangan umum, sehingga didapatkan data PJU
yang tercatat sebagai aset Pemerintah Kota Banjarmasin. Dengan hasil pendataan
tersebut, maka anggaran yang ada dapat lebih efesien. Selain itu pada tahun.
Capaian kinerja SS-4-M-2 dalam kategori tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-4-M-2 seperti pada tabel 3.14
21.04
39.10
58.35
91.27
102.39
0
20
40
60
80
100
120
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.12 Realisasi persentase pemenuhan penerangan jalan umum tahun 2011 - 2015
56
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Tabel 3.14
Capaian IKU-SS-4-M-2
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-4-M-2 70 Persen 65,04 Persen 92,91
2 IKU-2-SS-4-M-2 53,70 Persen 68,97 Persen 128,43
3 IKU-3-SS-4-M-2 50 Persen 12,12 Persen 24,24
4 IKU-4-SS-4-M-2 100 Persen -200 Persen -200
5 IKU-5-SS-4-M-2 25 Persen 25 Persen 200,52
Rata-rata capaian 49,62
Berdasarkan tabel 3.14 dapat dijelaskan ketidakberhasilan sasaran strategis ini disebabkan
karena adanya kecelakaan di darat maupun disungai yang seharusnya tidak boleh ada (zero
accident).
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-4-M-2 seperti pada tabel 3.14 sebagai
berikut :
1. IKU-1-SS-4-M-2
Capaian IKU-1-SS-4-M-2 dalam kategori sangat berhasil. namun belum maksimal belum
memenuhi target yang ditetapkan dan juga belum memenuhi target nasional (SPM)
sebesar 70%. Hal ini disebabkan belum memadainya jumlah armada angkutan sampai
dibanding jumlah penduduk kota Banjarmasin tahun 2015 sebanyak 750.708 jiwa.
Dengan armada angkutan sampah yang terdiri dari pickup sebanyak 15 unit, dump truck
sebanyak 26 unit dan truck armroll sebanyak 69 unit hanya mampu melayani jumlah
penduduk dalam pengangkutan sampah sebesar 488.235 jiwa. Kendala lainnya yang
dihadapi diantaranya adalah tidak semua sampah dari lingkungan warga terkumpul di
TPS, kesulitan menempatkan lokasi pembangunan TPS atau meletakkan container
sampah di setiap Kelurahan/Kecamatan, tidak terfokusnya penerapan Perda No. 21
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah Kebersihan dan Pertamanan, rendahnya
kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jam yang telah
ditentukan, belum sepenuhnya tepat sasaran sosialisasi pengurangan timbunan sampah
di TPS dan belum optimalnya kesadaran masyarakat dalam proses reduksi sampah.
57
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Sedangkan upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja
pengangkutan sampah antara lain setiap komplek atau rukun tetangga harus memiliki
petugas pengangkut sampah lingkungan sehingga sampah dari warga terangkut ke TPS
terdekat, regulasi untuk para pengembang perumahan permukiman yang diwajibkan
menyiapkan ketersediaan lahan TPS pada setiap perumahan/permukiman,
penambahan armada dan peralatan untuk pengurangan timbunan sampah perkotaan,
fokus jadwal Yustisi Penerapan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Persampahan,
koordinasi kepada pihak-pihak peduli kebersihan dan lingkungan untuk lebih
meningkatkan aktifitasnya, koordinasi kepada pihak-pihak terkait agar sosialisasi
pengelolaan persampahan tepat sasaran.
Berikut perbandingan realisasi persentase pengangkutan sampah dalam kurun waktu 5
(lima) tahun terakhir, sebagaimana Grafik 3.13 dibawah ini :
Berdasarkan Grafik 3.13 diatas pengangkutan sejak tahun 2011 s.d 2014 mengalami
peningkatan seiring dengan meningkatnya volume sampah yang dihasilkan terutama
sampah domestik. Sejak 2014 Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan upaya – upaya
penyelesaian sampah pada sumbernya (ketika masih berada dirumah tangga) melalui
gerakan Bank Sampah.
2. IKU-2-SS-4-M-2
Capaian IKU-2-SS-4-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan
pasar yang terkelola dengan baik sebanyak 20 pasar dari target 15 pasar. 20 pasar
54.7 55.4
57.8
67.69
65.04
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.13 Realisasi persentase pengangkutan sampah tahun 2011 - 2015
58
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
yang terkelola dengan baik ditahun 2015 terdiri dari Pasar Teluk Dalam, Pasar
Telawang, Pasar Kuripan, Pasar Pandu, Pasar Cemara, Pasar Pekauman, Pasar
Kesatriaan, Pasar Jahri Saleh, Pasar Gedang, Pasar Baru, Pasar Tungging Belitung,
Pasar Lima, Pasar Atom Kilat, Pasar Malabar, Pasar Sudimampir, Pasar Niaga, Pasar
Induk Banjar Raya, Pasar Blok Hanifah, Pasar Blok Odi dan Pasar Samping Cempaka.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja ini karena telah dilakukan upaya-upaya
pembenahan seperti kegiatan revitalisasi dan rehabilitasi pasar, pembinaan dan
penyuluhan pedagang, perbaikan sistem penerimaan, punishment / penegakan hukum
terhadap pedagang yang tidak taat bayar retribusi.
Kemanfaatan pasar yang dikelola dengan baik dilihat dari jumlah PAD yang semakin
meningkat setiap tahun melampaui target yang telah ditetapkan yang dapat dilihat dari
Grafik 3.14 :
Selain dari peningkatan PAD, kemanfaatan dari pengelolaan pasar yang semakin baik
adalah memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pembeli. Berdasarkan hasil
survei Fakultas Ekonomi UNLAM Tahun 2015 (hasil penelitian pembentukan PD. Pasar)
bahwa masyarakat yang mengunjungi pasar tradisional di atas 67,6%. Capaian IKU-2-
SS-4-M-2 tahun 2015 diatas tahun 2011 s.d 2015, sebagaimana Grafik 3.15 :
1,993,100,000
2,643,100,000
2,876,100,000
3,802,161,000
8,114,237,544
1,980,013,400
2,865,736,854
3,560,918,245
4,244,743,467
8,336,238,620
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
2011 2012 2013 2014 2015
Target
PAD
Grafik 3.14 PAD dari sektor retribusi pasar
59
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Grafik 3.15 Realisasi persentase pasar yang dikelola dengan baik
Dilihat dari Grafik 3.15 dapat dilihat peningkatan pengelolaan pasar dengan baik hal ini
sebagai upaya melindungi keberadaan pedagang – pedagang dipasar tradisonal yang
pada akhirnya semakin banyak jumlah pengunjung pasar akan berdampak pada
meningkatnya kondisi ekonomi pedagang dan pendapatan asli daerah Kota
Banjarmasin.
3. IKU-3-SS-4-M-2
Capaian IKU-3-SS-4-M-2 dalam kategori tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari masih
tingginya kasus kecelakaan sebanyak 116 kasus, walaupun demikian jumlah kasus
kecelakaan lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebanyak 132 kasus kecelakaan.
Kasus kecelakaan tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor perilaku
pengemudi/pengendara yang tidak mentaati peraturan lalu lintas yang berlaku dan juga
masih adanya anak – anak remaja yang melakukan kebut – kebutan di jalan raya.
Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menekan/mengurangi angka kecelakaan
didarat dengan menambah petugas pengawasan dijalan terutama pada jam – jam sibuk,
melaksanakan bimbingan dan penyuluhan keselamatan lalu lintas di sekola – sekolah,
melaksanakan lomba awak kenderaan umum teladan, melaksanakan razia kelengkapan
kenderaan, melaksanakan pengaturan/ penertiban perpakiran di badan jalan.
4. IKU-4-SS-4-M-2
Capaian IKU-4-SS-4-M-2 dalam kategori tidak berhasil, hal ini disebabkan target untuk
setiap tahunnya ditargetkan zero accident, sedangkan ditahun 2015 terdapat 2 (dua)
kasus kecelakaan di Sungai. Kasus kecelakaan disebabkan oleh Kesalahan Manusia
(Human error) dan juga kondisi cuaca buruk.
Untuk menekan/mengurangi angka kecelakaan di sungai beberapa upaya yang
dilakukan antara lain bimbingan keselamatan kepada juragan-juragan kapal, melakukan
27.59 27.59
62.07 62.07
68.97
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
2011 2012 2013 2014 2015
60
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
MeningkatnyaPelayanan
KesehatanKepadaMasyarakat
pengawasan terhadap muatan barang dan penumpang terutama diatas atap kapal,
memberikan bantuan alat keselamatan pelayanan seperti life jacket dan life bouy,
melakukan kegiatan penertiban dan pengawasan sarana angkutan sungai (kelaikan
kapal).
5. IKU-5-SS-4-M-2
Capaian IKU-5-SS-4-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Realisasi melebihi dari target
yang telah ditetapkan, Jumlah parkir liar tahun 2015 sebanyak 39 titik dan yang telah
diberi izin sebanyak 25 titik mengalami penurunan dari tahun 2014 (79 titik, diberi izin 40
titik). Keberhasilan Capaian IKU-5-SS-4-M-2 didukung dengan beberapa upaya yang
telah dilakukan antara lain dengan melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah tentang
pajak parkir dan retribusi parkir, melaksanakan operasi rutin/razia parkir terpadu dengan
Polresta dan Satpol PP, mempermudah proses mendapat izin parkir umum, mewajibkan
kolektor parkir memakai baju seragam juru parkir, mencabut izin parkir diareal bebas
parkir, membuat garis marka pada areal tertentu (Jalan samudra) Jam 06.00 s.d 14.00,
melarang parkir disepanjang jalan A. Yani.
Capaian kinerja SS-5-M-2 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-5-M-2 seperti pada tabel 3.15
Tabel 3.15
Capaian IKU-SS-5-M-2
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-5-M-2 66,68 Tahun 70,11 Tahun 105,14
2 IKU-2-SS-5-M-2 118 Jiwa 118 Jiwa 100
3 IKU-3-SS-5-M-2 24 Jiwa 5 Jiwa 179,17
4 IKU-4-SS-5-M-2 95 Persen 95,6 Persen 100,63
Rata-rata capaian 121,24
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-5-M-2 seperti pada tabel 3.15 sebagai
berikut :
1. IKU-1-SS-5-M-2
61
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Capaian IKU-1-SS-5-M-2 dalam
kategori sangat berhasil. Usia
Harapan Hidup (UHH)/Angka
Harapan Hidup (AHH) merupakan
salah satu parameter keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan.
Dari data yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Banjarmasin rata-rata Angka Harapan
Hidup (AHH) penduduk Kota
Banjarmasin tahun 2014 adalah 70,02 sedangkan untuk melihat realisasi tahun 2015
hanya dapat menggunakan angka sementara *(Feb 2016) berdasarkan
perkiraan/estimasi (belum resmi) sebesar 70,11, target pada dokumen RPJMD Kota
Banjarmasin pada tahun 2015 adalah 66,68 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa
pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah berhasil dengan meningkatnya status
angka harapan hidup menjadi 70,11 atau sebesar 105%. Namun peningkatan AHH ini
dapat mengakibatkan terjadinya transisi epidemiologi dalam bidang kesehatan akibat
meningkatnya jumlah angka kesakitan karena penyakit degeneratif(Jantung, Strok,
Hipertensi dan Diabetes Melitus serta penyakit degeneratif lainnya). Upaya Pemerintah
Kota Banjarmasin dalam pencapaian kinerja dibidang kesehatan antara lain melalui
penambahan pengadaan sumber daya manusia dan fasilitas alat kesehatan.
Grafik 3.16 Peningkatan Angka Harapan Hidup sebagaimana tergambar di bawah ini :
2011 2012 2013 2014 2015
Target 66.21 66.29 66.54 66.62 66.68
Realisasi 69.85 69.92 69.99 70.02 70.11
64
65
66
67
68
69
70
71
USIA/UMUR
Grafik 3.16 Peningkatan angka harapan hidup
62
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Perbandingan selama kurun waktu lima tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2015 progres pergerakan AHH sebagaimana pada Grafik di atas setiap tahunnya
mengalami peningkatan yang sangat berarti dengan rata-rata peningkatan sebesar 0,07.
Apabila dibandingkan dengan target di setiap tahunnya rata-rata capaian sebesar 100%.
Tabel 3.16 Trend Realisasi Kenaikan AHH Tahun 2010 s.d 2015 :
Tabel 3.16
Trend Realisasi Kenaikan AHH Tahun 2010 s.d 2015
TREND KENAIKAN ANGKA HARAPAN HIDUP Jumlah
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Realisasi 69,77 69,77 69,85 69,92 69,99 70,2
%
Kenaikan
0,08 0,07 0,07 0,03 0,09 0,34/5=0,07
Tabel 3.17
Angka Harapan Hidup
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Target
Nasional
69,65 69,87 72
Realisasi
Prov.Kal-
Sel
64,17 64,52 64,82 65,20 67,47
Realisasi
Kota Bjm
69,85 69,92 69,99 70,02 70,11
Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat perbandingan dengan capaian di tingkat nasional
dan Provinsi Kalimantan Selatan, capaian AHH Kota Banjarmasin lebih tinggi
dibandingkan dengan AHH provinsi Kal-Sel dan Nasional, namun harapan untuk
mencapai AHH sebesar 72 di tahun 2014 sebagaimana pada target nasional masih
belum mencapai target.
2. IKU-2-SS-5-M-2
Capaian IKU-2-SS-5-M-2 dalam
kategori sangat berhasil. Tahun 2015
di Kota Banjarmasin ditemukan
kematian ibu sebanyak 14 orang dari
63
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
11.794 kelahiran hidup, sama halnya dengan kasus di tahun 2014 sebesar 14 kematian
dari 11.916 kelahiran hidup atau apabila diperhitungkan dengan 100,000 kelahiran hidup
menjadi 118 orang/100.000 KH, capaian di tahun 2015 ini sama dengan target yang
ditetapkan yakni sebesar 118/100.000 KH,AKI (Angka Kematian Ibu) tahun 2015
meningkat apabila di bandingkan dengan tahun 2014 dengan kasus kematia ibu sebesar
117/100.000 kelahiran hidup. Dari data pencapaian di atas perhitungan secara absolut
tidak terjadi peningkatan kematian ibu / kematian ibu dapat ditekan. Apabila dilihat dari
trend sebagaimana pada Grafik AKI dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 di
bawah ini, bahwa angka kematian ibu cenderung meningkat seiring bertambahnya
pertumbuhan penduduk, namun masih dapat ditekan sehingga dapat dikatakan untuk
menurunkan angka kematian ibu sangat sulit dan berat perlu penanganan yang lebih
optimal sebagaimana yang dicanangkan pemerintah pusat dalam upaya prioritas
menurunkan AKI seperti peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal,
peningkatan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan, peningkatan pelayanan
pencegahan komplikasi kebidanan, pelayanan KB berkualitas, peningkatan pelayanan
kesehatan reproduksi terpadu responsif gender, penguatan Manajemen Program
Kesehatan Ibu.
Grafik 3.17 AKI Dan Penyebab Kematian Dengan Perhitungan Secara Absolut tahun
2011-2015 :
Grafik 3.17 AKI dan penyebab kematian dengan perhitungan secara absolut
0
5
10
15
20
2011 2012 2013 2014 2015
3
7
8
7
4
3
1
6
4
3
0
1
0
1
0
5 5
3
2
7
11
14
17
14 14
Pre Eklamsi Perdarahan Infeksi Lain-lain Jumlah
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 206 184 162 140 118
REALISASI 110 123 147 117 118
0
50
100
150
200
250
64
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Grafik 3.18 Angka kematian ibu per 100.000 KH
Berikut Grafik 3.19 capaian Kinerja Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota
Banjarmasin Dengan Target Nasional :
Grafik 3.19 Capaian Kinerja Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Banjarmasin Dengan Target
Nasional
Berdasarkan Grafik 3.19 di atas capaian kinerja penurunan angka kematian ibu
(AKI) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dikatakan cukup baik
terhadap target nasional walupun cenderung meningkat tetapi capaian masih
dibawah target nasional.
Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Banjarmasin antara lain
dengan meningkatkan fasilitas persalinan, meningkatkan jumlah tenaga kesehatan
dan penyediaan obat – obatan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat
terkait dengan refroduksi.
3. IKU-3-SS-5-M-2
Capaian IKU-3-SS-5-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Pada tahun 2015 di Kota
Banjarmasin secara perhitungan absolut ditemukan kasus kematian bayi sebanyak 55
orang dari 11.794 kelahiran hidup atau sama dengan 5 orang per.1.000 kelahiran hidup,
sedangkan pada tahun 2014 angka kematian bayi adalah sebesar 6 orang per 1.000
kelahiran hidup (absolut : 73/11.916 KH), hal ini menunjukkan upaya untuk menurunkan
angka kematian bayi di Kota Banjarmasin dapat dikatakan berhasil. Angka kematian
2011 2012 2013 2014 2015
Target 206 184 162 140 118
Realisasi 110 123 147 117 118
0
50
100
150
200
250
65
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
bayi sebesar 5 orang didapatkan dari dari perhitungan ditemukannya 55 kematian bayi
dibagi 11.794 kelahiran hidup di kali 1.000.
Perhitungan pencapaian indikator kinerja dengan rumus [(2 x 24) – 5 / 24 x 100%], maka
ditemukan hasil persentase capaian indikator ini adalah sebesar 179 persen. Progres
menurunkan angka kematian bayi (AKI) sebagaimana tergambar pada Grafik-grafi di
bawah ini menunjukkan bahwa AKI dari tahun 2011 sampai dengan 2015 berfluktuasi
(naik-turun), namun tiga tahun terakhir (2013-2015) cenderung menurun.
Berikut Grafik 3.20 jumlah absolut kematian bayi di kota banjarmasin tahun 2007 s/d
2015
Grafik 3.20 Jumlah absolutkematian bayi di kota banjarmasin tahun 2007 s/d 2015
Berikut Grafik 3.21 angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
Grafik 3.21 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
Upaya untuk memperbaiki derajat/status dan gizi kesehatan ibu dan anak terus
dilakukan dengan memperbaiki sistem dan manjemen program, meningkatan jangkauan
31
48 48
58
77
67
84
73
55
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
Target 32 30 28 26 24
Realisasi 7 6 7 6 5
0
5
10
15
20
25
30
35
66
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, memperbaiki perilaku keluarga dan
masyarakat perbaikan perawatan kesehatan ibu dan anak di tingkat rumah tangga
perbaikan careseeking dan peningkatan pemanfaatan fasilitas kesehatan.
4. IKU-4-SS-5-M-2
Capaian IKU-4-SS-5-M-2
dalam kategori sangat
berhasil. Pada tahun 2015
data jumlah penduduk miskin
Kota Banjarmasin sebesar
131.701 jiwa yang terdiri dari
masyarakat miskin yang
memiliki kartu Jaminan
Kesehatan Nasional (PBI)
sebesar 99.764 dan jumlah
masyarakat miskin yang
memiliki kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar 31.937 jiwa. Sedangkan
jumlah kunjungan masyarakat miskin di sarana kesehatan dasar sebesar 100.723.
Dari perbandingan realisasi pada tahun 2011 s.d 2015 serta dengan targetnya
tergambar sebagaimana pada Grafik 3.22 di bawah ini :
Grafik 3.22 Persentase maskin yang dapat mengakses sarkes dasar tahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015
Target 84.67 87.25 89.83 92.42 95
Realisasi 100 100 164 100 96
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
AxisTitle
67
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TercapainyaReformasi BirokrasiDalamUpaya
PeningkatanKinerjaPemerintahKota
Dengan kesimpulan bahwa rata-rata realisasi capaian kinerja pertahunnya sebesar
100% / progresnya cenderung meningkat artinya seluruh masyarakat miskin sudah
dapat mengakses sarana pelayanan kesehatan dasar di Kota Banjarmasin selama
kurun waktu llima tahun tahun (2011-2015).
Capaian kinerja SS-1-M-3 dalam katagori berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-
1-M-3 seperti pada tabel 3.18
Tabel 3.18
Capaian IKU-SS-1-M-3
No. Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
1 IKU-1-SS-1-M-3 75 Persen 59,75 Persen 79,67
2 IKU-2-SS-1-M-3 100 Persen 100 Persen 100
Rata-rata capaian 89,83
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-1-M-3 seperti pada tabel 3.18 sebagai
berikut :
1. IKU-1-SS-1-M-3
Capaian IKU-1-SS-1-M-3
dalam kategori berhasil.
Berdasarkan indeks
reformasi birokrasi tahun
2015 untuk Pemerintah Kota
Banjarmasin mendapatkan
nilai 59,75 dengan perincian
sebagaimana tabel 3.19 dan
tabel 3.20
Tabel 3.19
Komponen Proses
No. Sub Komponen Nilai
1. Manajemen Perubahan 78,66 %
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan 66,75 %
3. Penataan dan Penguatan Organisasi 86,11 %
68
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
4. Penataan Tatalaksana 60,93 %
5. Penataan Sistem Manajemen SDM 48,22 %
6. Penguatan Akuntabilitas 66,73 %
7. Penguatan Pengawasan 50,04 %
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 70,3 %
Total 61,57%
Tabel 3.20
Komponen Hasil
No. Sub Komponen Nilai
1. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 35,3 %
2. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 82,5 %
3. Kualitas Pelayanan Publik 75 %
Total 57,03 %
Nilai reformasi birokrasi tahun 2015 terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya, tetapi
untuk hasil capaian masih belum mencapai target yang telah ditetapkan, berikut penyebab
tidak tercapainya target tersebut :
1. Banyak hal perubahan baik yang telah dilakukan Pemko Banjarmasin tetapi tidak ada
dalam point penilaian PMPRB tersebut.
2. Berdasarkan point per subkomponen PMPRB, Pemko Banjarmasin belum dapat
sepenuhnya menjalankan seluruh tuntutan penilaian tersebut seperti pada
subkomponen:
a) Penataan Tata Laksana
Belum disusunnya peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu : Akan menyusun peta proses bisnis yang
sesuai dengan tugas dan fungsi.
b) Penataan Sistem Manajemen SDM
Belum menerapkan arsip kepegawaian digital, Belum adanya kebijakan promosi
terbuka untuk pengisian jabatan tertentu.
Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu :
- Akan menerapkan arsip kepegawaian digital
- Akan melakukan promosi terbuka untuk pengisian jabatan tertentu pada Pemko
Banjarmasin
- Akan menerapkan tunjangan kinerja berdasarkan kinerja masing-masing
pegawai pada setiap bulan.
69
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
c) Penguatan Pengawasan
Belum menerapkan aturan tentang Whistle Blowing System sebagai perlindungan
untuk pelapor masalah birokrasi, belum ada pedoman benturan kepentingan, dan
belum ada SKPD Zona Integritas menjadi Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu :
- Akan menetapkan aturan tentang Whistle Blowing System sebagai perlindungan
untuk orang yang melaporkan masalah
- Menyusun pedoman Benturan Kepentingan
- Menetapkan SKPD pada Zona Integritas menjadi SKPD Wilayah Bebas Korupsi
(WBK).
Langkah selanjutnya yang ditempuh untuk memperbaiki nilai reformasi birokrasi yaitu
dengan melakukan rapat-rapat pembahasan, monitoring, melengkapi bukti dukung serta
merumuskan rencana aksi yang akan dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk tahun
akan datang.
Berikut trend peningkatan realisasi kinerja 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana Grafik 3.23
dibawah ini :
Berdasarkan Grafik 3.23 menunjukkan bahwa kegiatan reformasi birokrasi di Pemerintah
Kota Banjarmasin telah berjalan sesuai dengan agenda reformasi birokrasi yang telah
ditetapkan namun karena keterbatas pemahaman dan kurangnya sumber daya yang
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi sehingga capaian belum
optimal.
17
57.07
59.75
0
10
20
30
40
50
60
70
2013 2014 2015
Grafik 3.23 Perbandingan nilai reformasi birokrasi pemerintah kota Banjarmasin
70
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
2. IKU-2-SS-1-M-3
Capaian IKU-2-SS-
1-M3 dalam kategori
sangat berhasil.
Capaian optimal ini
ditunjukkan dengan
perolehan Laporan
Hasil Evaluasi (LHE)
SAKIP Inspektorat
Kota Banjarmasin
dimana seluruh
SKPD/Unit kerja
Pemerintah Kota
Banjarmasin (43
SKPD/Unit Kerja) memperoleh hasil penilaian akuntabilitas baik dengan kriteria kategori
min “CC”. Keberhasilan capaian IKU-2-SS-1-M3 didukung dengan langkah inisiatif yaitu
melakukan bimbingan teknis untuk SKPD/Unit kerja yang mengalami kesulitan dalam
penyusunan laporan tersebut dan memberikan kesempatan bagi Instansi yang ingin
berkonsultasi sebelum dilakukan penilaian. Peningkatan LHE SAKIP SKPD berpengaruh
secara signifikan terhadap pencapaian kinerja Pemerintah Kota Banjarmasin secara
keseluruhan yang dapat terlihat dari hasil LHE SAKIP Pemerintah Kota yang dikeluarkan
oleh KEMENPAN RB di tahun 2015 dengan nilai 60,03 atau dengan kategori “Baik”.
Hasil penilaian ini menjadi semangat dan pemicu untuk mempertahankan dan
meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Keberhasilan ini juga sebagai momentum untuk lebih baik lagi dalam penerapan
manajemen akuntabilitas yang diwujudkan dalam perbaikan kinerja dari pejabat level
tertinggi sampai dengan yang terendah.
Berikut perbandingan realisasi persentase SKPD yang hasil penilaian akuntabilitasnya
baik selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir :
71
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TerwujudnyaTransparansi dan
Akuntabilitas KebijakanPengelolaanKeuanganDaerah
Berdasarkan Grafik 3.24 diatas pada tahun 2013 dan 2014 realisasi tidak mencapai
target 100% dikarenakan terdapat 2 (dua) SKPD yang belum memenuhi target nilai yang
ditetapkan.
Capaian kinerja SS-2-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-2-M-3 seperti pada tabel 3.21
Tabel 3.21
Capaian IKU-1-SS-2-M-3
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-2-M-3 WTP WTP 100
Opini BPK atas kualitas laporan
keuangan diberikan kepada
Pemerintah Daerah setiap tahunnya.
Yang mempengaruhi hasil untuk
pemberian opini tersebut yaitu
kelengkapan pada penatausahaan
asset daerah, penyelesaian tindak
lanjut terhadap hasil temuan BPK,
100 100
97 97
100
95.5
96
96.5
97
97.5
98
98.5
99
99.5
100
100.5
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.24 Persentase SKPD yang penilaian akuntabilitasnya baik
72
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TerpenuhinyaPelayananPendidikan
Yang berkualitas
serta kemampuan dalam penyajian laporan keuangan yang baik pada pemerintah daerah.
Sejak tahun 2014 Pemerintah Kota Banjarmasin mendapatkan opini WTP dari BPK RI.
Pencapaian indikator tersebut merupakan hasil penilaian dari keselurahan dari SKPD di
lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin. Beberapa upaya yang dilakukan agar
memperoleh opini WTP tersebut yaitu peran Kepala Daerah dalam memantau
perkembangan pencapaian WTP, melakukan konsultasi kepada pihak BPK, melakukan
sosialisasi yang berhubungan dengan penyusunan dokumen akuntabilitas, rapat rutin
mengenai penataan, pemanfaatan dan pendataan asset daerah, komitmen seluruh SKPD
dalam penyelesaian tindak lanjut temuan BPK, membuat rencana aksi pencapaian WTP,
rapat rutin tentang progress rencana aksi.
Keberhasilan pencapaian
terwujudnya transparansi dan
akuntabilitas kebijakan
pengelolaan keuangan daerah
tidak hanya diperoleh dari opini
WTP dari BPK tetapi juga
diberikan oleh lembaga non
pemerintah seperti Lembaga
Transparency International
Indonesia (TII) yang menyatakan dari hasil Survei Indeks Persepsi Korupsi memperoleh nilai
tertinggi dari 11 Kota yang disurvei, dengan nilai 68, bermakna paling sedikit suap.
Capaian kinerja SS-3-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-3-M-3 seperti pada tabel 3.22
Tabel 3.22
Capaian IKU-SS-3-M-3
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-3-M-3 99,14 Persen 99.21 Persen 100,07
2 IKU-2-SS-3-M-3 10,58 Tahun 9.97 Tahun 94,23
3 IKU-3-SS-3-M-3 100,01
99,87
22,60
Persen
Persen
Persen
115.71
116.28
95.72
Persen
Persen
Persen
115,70
116,43
423,54
4 IKU-4-SS-3-M-3 88,42
77,62
Persen
Persen
114.85
98.75
Persen
Persen
129,89
127,29
tidak hanya diperolehdari opini WTP dari
BPK tetapi juga diberikan oleh lembaga
non pemerintah seperti Lembaga
Transparency International Indonesia (TII)
yang menyatakan dari hasil Survei Indeks
PersepsiKorupsimemperolehnilai
tertinggi dari 11 Kota yang disurvei
73
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
34,45 Persen 82.09 Persen 238,29
5 IKU-5-SS-3-M-3 104,86
112,9
51,9
Persen
Persen
Persen
126.25
105.51
91.22
Persen
Persen
Persen
120,40
93,45
175,76
6 IKU-6-SS-3-M-3 100
99,92
99,92
Persen
Persen
Persen
100
100
99.2
Persen
Persen
Persen
100
100,08
99,28
Rata-rata capaian 134,61
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-3-M-3 seperti pada tabel 3.22 sebagai
berikut :
1. IKU-1-SS-3-M-3
Angka Melek Huruf (AMH) adalah
Proprosi penduduk 15 tahun ke
atas terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas yang mampu
membaca dan menulis.Tingkat
melek huruf yang tinggi (atau
tingkat buta huruf rendah)
menunjukkan adanya sebuah
sistem pendidikan dasar yang
efektif dan/atau program
keaksaraan yang memungkinkan
sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata
tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan pembelajarannya.Upaya yang
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dalam rangka mendukung
keberhasilan pencapaian indikator tersebut diatas adalah :
a. Meningkatkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam
melaksanakan pendidikan kesetaraan dan keaksaraan melalui Paket A, Paket B,
Paket C dan Keaksaraan Fungsional pada masyarakat.
b. Membuka pelatihan keahlian untuk masyarakat di sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
dan 24 PKBM yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Kota Banjarmasin.
Data Capaian Kinerja IKU-1-SS-3-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik
3.25 berikut ini :
2011 2012 2013 2014 2015
Target 98.4 98.5 98.9 99.02 99.14
98.72 98.8 98.91 99.02
99.21
96.14 96.43 97.18 97.5 98.27
88
90
92
94
96
98
100
74
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Jika dilihat dari capaian kinerja indikator Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin selama 5
tahun terakhir terjadi peningkatan setiap tahunnya secara konstan, dari tahun 2011 Kota
Banjarmasin realisasi sebesar 98,72 sudah melebihi Realisasi Provinsi Kalimantan
Selatan yang Cuma sebesar 96,14 dan juga target nasional sebesar 92,14. Hal ini
mengindikasikan bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
cukup effektif untuk meningkatkan Angka Melek Huruf yang ada di Kota Banjarmasin.
Jika dibandingkan dengan target nasional sebesar 96,39 persen pada tahun 2015 dan
realisasi Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 sebesar 89.27 persen maka Kota
Banjarmasin sudah melampaui taget yang ada yaitu sebesar 99,21 persen atau lebih
tinggi sebesar 0,94 persen.
2. IKU-2-SS-3-M-3
Angka Rata-rata Lama Sekolah digunakan untuk melihat kualitas penduduk dalam hal
mengenyam Pendidikan Formal pada suatu daerah, tingginya angka Rata-rata Lama
Sekolah (MYS) menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah/sedang diduduki oleh
seseorang. Semakin tinggi angka MYS maka semakin lama/tinggi jenjang pendidikan
yang ditamatkannya. Kalau dilihat pada tabel diatas capaian kinerja Cuma sebesar
94,23 persen, akan tetapi realisasi angka rata-rata lama sekolah sebesar 9,97 tahun
sudah diatas realisasi provinsi yang cuma sebesar 8.25 tahun bahkan target nasional
sebesar 8.25 tahun. Jika dilihat angka rata-rata lama sekolah tersebut maka di kota
Banjarmasin rata-rata orang bersekolah hanya sampai jenjang kelas 1 SMA, hal ini
sudah diatas rata-rata provinsi yang hanya sampai kelas 3 SMP saja.
Data Capaian Kinerja Indikator IKU-2-SS-3-M-3 selama 5 (lima) tahun terakhir bisa
dilihat dari Grafik 3.26 berikut :
Grafik 3.25 Perbandingan realisasi angka melek huruf Tahun 2011-2015
75
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Selama 5 (lima) tahun masa
periode RPJMD Kota
Banjarmasin, Angka Rata-Rata
Lama Sekolah masyarakat sudah
menunjukkan tren peningkatan,
walaupun sempat stagnan dari
tahun 2012 hingga tahun 2014
pada angka 9,88 namun pada
tahun 2015 meningkat kembali
pada angka 9,97 tahun. Dinas
Pendidikan perlu melakukan
kajian lebih lanjut indikator-indikator yang memiliki daya ungkit yang besar untuk
mendapatkan perhatian dalam upaya meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah
masyarakat sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi target yang telah
ditetapkan. Akan tetapi jika dibandingkan dengan capaian angka rata-rata lama sekolah
untuk provinsi Kalimantan Selatan maka Kota Banjarmasin sudah melebihi sebesar 1,72
tahun begitu juga dengan target nasional maka Kota Banjarmasin sudah melebihi angka
1,72 tahun dari rata-rata nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan
masyarakat Banjarmasin relatif lebih baik dibandingkan dengan rata-rata provinsi dan
nasional. Capaian tersebut di atas tidak lepas dari peran Dinas Pendidikan dalam
menuntaskan Wajib Belajar 9 tahun melalui beberapa kegiatan, antara lain :
a. Peningkatan aksesibilitas, melalui pembangunan Unit Sekolah Baru (USB),
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), mengurangi angka putus sekolah, pendirian
SMP Terbuka, serta mengefektifkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
2011 2012 2013 2014 2015
Target 9.8 9.9 9.98 10.2 10.58
Realisasi 9.57 9.88 9.88 9.88 9.97
Provinsi 7.68 7.89 8.01 8.13 8.25
Nasional 7.85 8.1 8.2 8.25 8.25
0
2
4
6
8
10
12
Angka Rata-rata Lama Sekolah
Target Realisasi Provinsi Nasional
Grafik 3.26 Perbandingan realisasi angka rata – rata lama sekolah tahun 2011 -2015
76
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
(PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam menjaring anaktidak sekolah dan
anak putus sekolah untuk mendapat pendidikan kesetaraan melalui kegiatan Paket A,
B, dan C.
b. Peningkatan mutu pembelajaran, karena dengan mutu pembelajaaran yang baik
siswa akan termotivasi kuat untuk meneruskan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.
c. Penguatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk dapat melaksanakan
pendidikan secara lebih baik dan profesional, termasuk dalam memahami kurikulum
dan menerapkannya di kelas secara lebih baik.
3. IKU-3-SS-3-M-3
Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan terhadap
penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat
akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah.
Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin besar jumlah penduduk yang
berkesempatan mengenyam pendidikan. Namun demikian meningkatnya APS tidak
selalu dapat diartikan sebagai meningkatnya pemerataan kesempatan masyarakat untuk
mengenyam pendidikan. Pada Tahun 2015 Kota Banjarmasin melalui Dinas Pendidikan
Kota Banjarmasin mendapatkan Dana Hibah dari Uni Eropa untuk Percepatan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar, hal ini cukup
memberikan sumbangan yang signifikan dalam meningkatkan Angka Partisipasi
Sekolah.
Program Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dimana untuk menaikan
angka partisipasi sekolah (APS) didasarkan pada penambahan ruang kelas, rehab
sedang/berat ruang kelas dan perbaikn sarana prasarana pendukungnya untuk setiap
jenjang pendidikan. sehingga penambahan jumlah siswa dapat tertampung oleh
sekolah.
Pada tingkat APS 7-12 (Tingkat SD) Kota Banjarmasin capaian pada tahun 2015 sebesar
115,71%. Tingginya capaian ini mengindikasikan bahwa Kota Banjarmasin telah dapat
memberikan layanan pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah dasar (7-12 tahun).
Capaian yang melebihi angka 100% disebabkan siswa usia 7-12 tahun yang bersekolah
di Banjarmasin tidak hanya berasal dari Kota Banjarmasin saja tetapi juga berasal dari
daerah sekitar Banjarmasin. Ini juga mengindikasikan bahwa mutu pendidikan di Kota
Banjarmasin sudah dipandang lebih baik oleh masyarakat di luar Kota Banjarmasin.
Angka Partisipasi Sekolah untuk usia sekolah tingkat SMP adalah sebagai berikut:
77
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Pada APS 13-15 tahun tingkat SMP Kota Banjarmasin capaian pada tahun 2015 sebesar
116,28%. Capaian yang melebihi angka 100% ini disebabkan siswa usia 13-15 tahun
yang bersekolah di Banjarmasin tidak hanya berasal dari Kota Banjarmasin saja tetapi
juga berasal dari daerah sekitar Banjarmasin. Ini juga mengindikasikan bahwa mutu
pendidikan di Kota Banjarmasin sudah dipandang lebih baik oleh masyarakat di luar Kota
Banjarmasin. Berdasarkan perhitungan, ada sekitar 1.59 persen anak yang masih masuk
hitungan usia SD tetapi sudah bersekolah di SMP. Hal ini disebabkan karena siswa yang
berusia 6 tahun sudah diperbolehkan masuk ke sekolah dasar sehingga usia 12 tahun
mereka sudah duduk di SMP.Selain itu, masih ada juga anak yang berusia tingkat SMP
tetapi masih bersekolah di tingkat Pendidikan Dasar sekitar 20 persen hal ini perlu
perhatian lebih juga dari Dinas Pendidikan sebagai instansi yang mengurusi bidang
pendidikan di Kota Banjarmasin. Secara keseluruhan Dinas Pendidikan sudah berperan
secara maksimal dalam memajukan pendidikan di Kota Banjarmasin dengan aturan yang
mengharus seluruh anak harus tetap bersekolah.
Pada APS 16-18 setingkat SMA, capaian Kota Banjarmasin sebesar 95,72%. Capaian ini
disebabkan terdapat anak dengan usia =< 15 tahun yang sudah bersekolah di tingkat
SMA sebagai dampak usia masuk SD yang kurang dari 7 tahun.Capaian tersebut
mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sampai
ke jenjang SLTA di Kota Banjarmasin sudah sangat baik. Dapat dilihat dari data tersebut
di Kota Banjarmasin akses pendidikan berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat tidak
memandang usia untuk bisa bersekolah pada setiap jenjang pendidikan.Berdasarkan
pada tabel diatas, rata – rata persentase capaian kinerja Kota Banjarmasin untuk
meningkatkanangka partisipasi sekolah adalah 218.55 persen.Jika dibandingkan dengan
rata-rata capaian tahun 2014 sebesar 157.52 maka pada tahun 2015 ini terjadi kenaikan
sebesar 61.83 persen. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa dengan Kategori
capaian kinerja Sangat Berhasil, untuk tingkat Usia sekolah SMA sederajat APS 16-18
terjadi peningkatan yang paling tinggi.
Data Capaian Kinerja IKU-3-SS-3-M-3 selama 5 (lima) tahun terakhir bisa dilihat dari
Grafik 3.27 berikut :
78
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Dilihat dari perbandingan capaian kinerja untuk APS maka realisasi untuk Kota
Banjarmasin sudah melebihi target akhir RPJM dimana APS SD/MI 100 persen maka
realisasi 116 persen sudah melebihi 16 persen, begitu pula dengan target nasional pada
tahun 2015 maka Kota Banjarmasin sudah melebihi 17,4 persen dari target rata-rata
nasional. Untuk APS tingkat SMP/MTs Kota Banjarmasin dari tahun 2011 sudah
melebihi dari target RPJM dan juga target nasional dengan Realisasi akhir pada tahun
2015 sudah mencapai 116 persen dibanding dengan target 99,9 persen atau melebihi
16,1 persen begitu juga jika dibandingkan dengan target nasional 77 persen maka Kota
Banjarmasin sudah melebihi 39 persen. Sementara untuk APS tingkat SMA/MA capaian
yang didapat sudah sangat melebihi jika dibandingkan dengan target 22,6 persen maka
capaiannya sudah sebesar 95,3 persen atau melebihi 72,7 persen suatu prestasi yang
luar biasa yang dicapai dalam waktu 5 tahun sejak tahun 2011. Keberhasilan pada setiap
indikator APS pada setiap jenjang merupakan bukti keberhasilan program kegiatan yang
dilakukan oleh dinas pendidikan sebagai leading sektor pendidikan seperti melakukan
pembangunan sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, melakukan rehabilitasi
sedangn/berat bangunan dan ruang kelas sekolah, penambahan sarana prasarana
pendidikan pada setiap jenjang, pembinaan murid pada bidang olah raga, kesenian dan
ketrampilan, meningkatkan kualitas para pendidik dan tenaga kependidikan serta
meningkatkan kualitas manajemen sekolah dengan melaksanakan akreditasi sekolah
secara rutin.
4. IKU-4-SS-3-M-3
0
20
40
60
80
100
120
20112012201320142015 20112012201320142015 20112012201320142015
SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Target 101 101 100 100 100 102 102 101 100 99.9 28.7 27.3 26.5 25.4 22.6
Realisasi 98.6 98.8 99 99 116 102 102 101 94 116 28.7 63.5 65.2 71.2 95.3
Nasional 87.8 89.6 90.6 94.3 98.6 57 61 63 70.1 77 14 15 20 22.7 24
Angka PartisipasiSekolah (APS)
Target Realisasi Nasional
Grafik 3.27 Realisasi angka partisipasi sekolah (APS)
79
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan persentase jumlah anak pada kelompok usia
sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan
usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan
Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang
sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu
tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi
anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah
tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100. Selisih antara APK dan APM
menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan
APM adalah kemungkinan adanya under estimate karena adanya siswa diluar kelompok
usia yang standar di tingkat pendidikan tertentu. Contoh: Seorang anak usia 6 tahun
bersekolah di SD kelas 1 tidak akan masuk dalam penghitungan APM karena usianya
lebih rendah dibanding kelompok usia standar SD yaitu 7-12 tahun. Jika dilihat dari table
84 diatas maka realisasi capaian pada setiap jenjang pendidikan sudah melebihi dari
target akhir RPJM Kota Banjarmasin untuk APM tingkat SD capaiannya 129,89 persen,
sedang capaian APM pada jenjang SMP/MTs mencapai 127,22 persen, pada jenjang
APM SMA/MA capaiannya bahkan 238,29 persen. Berhasilnya capaian kinerja pada
semua jenjang pendidikan merupakan buah kerja keras Dinas Pendidikan Kota
Banjarmasin dalam menerapkan program dan kegiatan yang tepat seperti pemberian
BOSDA untuk seluruh siswa tingkat SD/SMP Negeri dan Swasta, melakukan
pembangunan Sekolah baru, penambahan ruanng kelas, rehabilitasi sedang/berat
sekolah dan ruang kelas, pembenahan manajemen sekolah dengan sistem MBS
(manajemen berbasis sekolah) serta menerapkan SPM (Standar Pelayanan Minimal)
pada seluruh sekolah tingka dasar (SD/SMP). Pada jenjang SMA kebijakan yang
diamabil untuk meningkatkan APM seperti pemberian beasiswa untuk masyarakat
miskin (BSM), menambah ruang kelas baru, penambahan fasilitas sekolah seperti
pengadaan ruangan laboratorium (TIK, Fisika, Kimia, Biologi dan Bahasa),
perpustakaan dan pembuatan jalan untuk akses ke sekolah dengan bekerjasama
dengan Dinas Bina Marga.
Data Capaian Kinerja IKU-4-SS-3-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.
28 berikut :
80
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SD dari target awal 88,7 persen
tahun 2011 pada realisasinya selalu naik secara konstan hingga pada tahun 2015 dari
target 88,4 persen terealisaasi sebesar 115 persen atau melebihi 26,6 persen dan jika
dibandingkan dengan capaian APM provinsi pada tahun 2011 yang sudah sebesar 99,3
persen maka APM Kota Banjarmasin jauh tertinggal karena hanya sebesar 88,7 persen
akan tetapi pada realisasi APM pada akhir RPJMD Kota Banjarmasin sebesar 99,6
persen maka Kota Banjarmasin bias mengejar ketertinggalan dengan melebihi APM
provinsi sebesar 15,4 persen. Begitu juga kalau dibandingnkan dengan target nasional
maka APK Kota Banjarmasin jauh melebihi sebesar 34 persen suatu prestasi yang
membanggakan bagi Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin sebagai penanggungjawab
urusan pendidikan. Untuk APM jenjang SMP/MTs Kota Banjarmasin pada awal realisasi
tahun 2011 sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan APM provinsi tahun 2011
sebesar 10,4 persen dimana ketertinggal tersebut menjadi pemacu kerja keras Dinas
Pendidikan Kota Banjarmasin dengan menerapkan Program dan Kegiatan secara
stimultan untuk meningkatkan APM jenjang SMP/MTs. Sehingga pada akhir realisasi
RPJMD Kota Banjarmasin capaian kinerja Dinas Pendidikan terlihat hasilnya dengan
APM sebesar 89,1 persen melampaui realisasi APM provinsi sebesar 1,2 persen atau
secara keseluruhan dalam waktu 5 tahun menaikan 9,9 persen dan dapat melampaui
rata-rata APM Provinsi. APM jenjang SMA/MA Kota Banjarmasin pada awal realisasi
hanya sebesar 53,8 persen, angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan
0
20
40
60
80
100
120
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Target 88.7 88.5 88.2 87.9 88.4 79.2 78.7 78.1 78 77.6 28.7 27.3 26.5 25.4 22.6
Realisasi 88.9 94.3 98.5 96.7 115 79.2 79.6 82.2 82.2 89.1 53.8 53.1 52.8 66.0 98.9
Provinsi 99.3 99.3 99.3 99.4 99.6 86.7 87.5 87.5 87.6 87.9 69.2 69.8 69.9 70.0 70.7
Nasional 90 92 95 96.3 81 68 70 73 77.4 59 47 51 54 59.2 60
Angka PartisipasiMurni(APM)
Target Realisasi Provinsi Nasional
Grafik 3.28 : Perbandingan realisasi angka partisipasi murni
81
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
capaian APM provinsi yang sudah sebesar 69,2 persen. Dengan segala upaya dinas
pendidikan akhirnya berusaha terus meningkatkan APM jenjang SMA/MA untuk setiap
tahunnya. Pada akhir realisasi RPJMD maka APM untuk jenjang SMA/MA Kota
Banjarmasin dapat meningkatkan secara signifikan dan jauh melebihi APM provinsi
sebesar 28,2 persen dimana APM jenjang SMA/MA kota Banjarmasin mencapai sebesar
98,9 persen.
5. IKU-5-SS-3-M-3
Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang
mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar
(APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu
jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang
sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Berdasarkan pada tabel diatas, rata – rata
capaian angka partisipasi kasar adalah 129.87 persen, dimana pada seluruh tingkatan
pendidikan sudah melebihi target RPJMD dan juga diatas target Nasional, hal ini
merupakan hasil dari kerja keras semua pihak. Jika dibandingkan dengan hasil capaian
pada tahun 2014 maka capaian sekarang sudah melebihi 16,56 persen dimana rata-rata
capaian APK untuk semua jenjang pendidikan telah menacapai 129,27. APK digunakan
untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan
dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan
dan merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk
usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal
ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan
mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang
bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih
sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi
telah masuk SD.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan untuk menaikan angka partisipasi Kasar
(APK) didasarkan pada penambahan ruang kelas, penambahan sarana prasarana
pendukungnya untuk setiap jenjang pendidikan selain itu juga melakukan perbaikan
segala sarana dan prasarana yang ada sehingga setiap ada penerimaan siswa baru
dapat tertampung dengan maksimal dan setaip peserta didik mendapat fasilitas sesuai
dengan SPM untuk jenjang pendidikan dasar dan BNSP untuk jenjang pendidikan
menengah. Proses penerimaan siswa baru juga dirombak dengan melakukan system
online sehingga kualitas peserta didik baru dapat dipertahankan dan pada akhirnya
82
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kota Banjarmasin. Akan tetapi pada jenjang
pendidikan SMK masih terdapat APK yang rendah untuk lingkup kecamatan dimana
belum meratanya jumlah SMK pada masinng-masing kecamatan yang ada di Kota
Banjarmasin, bahkan di Kecamatan Banjarmasin Selatan belum ada satupun SMK
Negeri dibangun oleh karrena itu sesuai dengan anjuran BPS Kota Banjarmasin untuk
meningkatkan APK jenjang SMK tersebut perlu adanya pembangunan SMKN baru pada
Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Data Capaian Kinerja IKU-5-S-5-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.29
berikut :
Realisasi tahun 2011-2015 APK pada jenjang pendidikan dasar SD/MI/SMP/MTs sudah
melebihi realisasi APK provinsi Kalimantan Selatan hal ini bisa dilihat pada table
realisasi selama 5 tahun tersebut, dimana pada akhir periode RPJMD Kota Banjarmasin
APK untuk 2 indikator jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SMP/MTs) sudah jauh melebihi
APK provinsi. Untuk APK SD/MI sudah melebihi angka 26 persen sedangkan APK
SMP/MTs lebih 15 persen dari realisasi APK provinsi. Akan tetapi pada APK jenjang
SMA/MA realiasi pada awal RPJMD hanya 53.8 persen jauh jika dibandingkan dengan
realisasi provinsi terpaut 23,1 persen, sehubungan dengan rendahnya APK SMA/MA
tersebut maka dinas pendidikan kota Banjarmasin selaku penanggungjawab urusan
pendidikan menjalankan program dan kegiatan yang dianggap mampu untuk
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Target 106. 105. 105. 104. 104. 114. 113. 113. 113. 112. 53.8 53.1 52.8 52.1 51.9
Realisasi 106. 105. 105. 104. 126. 114. 113. 113. 112. 113. 53.8 53.1 52.8 66.0 91.3
Provinsi 99.7 99.8 99.9 100. 100. 97.3 97.5 97.7 97.8 98.0 76.9 78.2 78.3 78.4 78.8
Nasional 102. 104. 107. 108. 97.6 89.3 89.2 85.6 88.4 80.7 64.1 64.3 65.2 66.0 75.7
Angka PartisipasiKasar (APK)
Target Realisasi Provinsi Nasional
Grafik 3.29 Perbandingan realisasi angka pendidikan kasar tahun 2011 - 2015
83
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
meningkatkan APK kota Banjarmasin, sehingga dengan kerja keras seluruh komunitas
pendidikan yang ada baik itu pegawai dinas pendidikan, guru dan pemerintah kota
Banjarmasin selaku pemegang kebijakan akhirnya dapat mengejar ketertinggal APK
jenjang SD/MI,SMP/MTs/SMA/MA pada akhir masa RPJMD Kota Banjarmasin dengan
selisih yang cukup besar dengan APK provinsi dan nasional.
6. IKU-6-SS-3-M-3
Pada tahun 2015 Kelulusan masih belum bisa 100 persen untuk Kota Banjarmasin
tingkat kelulusan rata-rata sudah 99.78 persen, akan tetapi jika dibandingkan dengan
tahun 2014 maka sudah terjadi kenaikan sebesar 0,41 persen. Hal ini disebabkan pada
jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK tingkat kelulusannya masih belum 100 persen.
Diharapkan pada tahun berikutnya tingkat kelulusan di Kota Banjarmasin sudah
mencapai 100 persen untuk semua jenjang pendidikan, dimana Dinas Pendidikan
sebagai penanggungjawab urusan pendidikan bisa meningkatkan kualitas pendidikan
baik itu dalam prestasi akademik maupun prestasi diluar akademik. Berikut angka
pendidikan yang ditamatkan sebagaimana tabel 3.23 dibawah ini:
Angka Pendidikan yang ditamatkan Dinas Pendidikan secara umum telah sesuai
dengan target nasional dimana kelulusan untuk tingkat SD, SMP dan SMA telah tercapai
dan Dinas Pendidikan telah berhasil meningkatkan kualitas belajar siswa untuk setiap
jenjang pendidikan. Peningkatan kualitas tersebut erat kaitannya dengan segala
persiapan sebelum pelaksanaan ujian akhir dengan mengadakan Try Out secara
berkala, peningkatan mutu sekolah dan semakin banyaknya siswa yang mau datang ke
perpustakaan Sekolah dengan semakin lengkapnya penyediaan buku referensi
pembelajaran.
Data Capaian Kinerja Indikator IKU-6-SS-3-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari
Grafik 3.30 berikut :
Tabel 3.23
Angka Pendidikan Yang Ditamatkan
Nomor Satuan Pendidikan Peserta Ujian Peserta Lulus
1.
2.
3.
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
11.496
10.684
8.904
Siswa
Siswa
Siswa
11.496
10.684
8.833
Siswa
Siswa
Siswa
84
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TerwujudnyaPelayananPerijinan
Yang Transparandan Akuntabel
Angka kelulusan pada tingkat SD/MI sudah mencapai target baik itu realisasi provinsi
maupun nasional dimana dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sudah terealisasi 100
persen, sedangkan untuk tingkat SMP/MI dari tahun 2011 sampai tahun 2013 angka
kelulusan kota Banjarmasin sudah melebihi realisasi provinsi dan nasional, akan tetapi
pada tahun 2015 Angka Lulusan Kota Banjarmasin realisasinya lebih rendah jika
dibandingkan dengan realisasi provinsi sebesar 0,2 persen tetapi lebih besar dari target
nasional sebesar 4,7 persen. Untuk tingkat kelulusan SMA/MA dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 Kota Banjarmasin sudah melampaui provinsi dan nasional, bahkan pada
akhir periode RPJMD tahun 2015 angka kelulusan Kota Banjarmasin sudah melebihi
realisasi provinsi sebesar 0,3 persen dan 4,2 persen diatas target nasional. Hal ini
merupakan bukti kerja keras insan pendidikan di Kota Banjarmasin yang berhasil
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara merata.
Capaian kinerja SS-4-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-4-M-3 seperti pada tabel 3.24
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Target 100. 100. 100. 100. 100. 99.0 99.2 99.6 99.7 99.9 98.2 98.4 98.5 99.8 99.9
Realisasi 100. 100. 100. 100. 100. 99.0 99.2 99.6 99.0 99.7 98.2 98.4 98.4 98.4 99.2
Provinsi 100. 100. 100. 100. 100. 94.0 94.3 94.6 99.9 99.9 91.3 91.8 92.3 98.9 98.9
Nasional 100. 100. 100. 100. 100. 85.0 87.0 89.0 92.0 95.0 90.0 92.0 93.0 95.0 95.0
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
100.00
105.00
Angka Lulusan
Target Realisasi Provinsi Nasional
Grafik 3.30 Perbandingan realisasi angka pendidikan yang ditamatkan selama tahun 2011- 2015
85
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Tabel 3.24
Capaian IKU-SS-4-M-3
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-4-M-3 100 Persen 100 Persen 100
2 IKU-2-SS-4-M-3 100 Persen 97,20 Persen 97,20
Rata-rata capaian 98,60
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-4-M-3 seperti pada tabel 3.24 sebagai
berikut :
1. IKU-1-SS-4-M-3
Capaian IKU-1-SS-4-M-3 dalam kategori sangat berhasil. Survei kepuasan masyarakat
tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin bekerjasama dengan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – UNLAM dengan beberapa
sampel perizinan yang tersebar di 13 SKPD dengan hasil sebagaimana tabel 3.25
berikut :
Tabel 3.25
Hasil SKM Tahun 2015
No SKPD IKM Rata-Rata Kategori
1 Dinas Pendidikan 83,06 A
2 Dinas Kesehatan 84,72 A
3 Dinas Pengelolaan Pasar 71,69 B
4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 78,85 B
5 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 75,11 B
6 Badan Lingkungan Hidup 79,07 B
7 BKD, Diklat 78,99 B
8 BP2TPM 80,31 B
9 Kecamatan Banjarmasin Utara 80,56 B
10 Kecamatan Banjarmasin Selatan 78,76 B
11 Kecamatan Banjarmasin Tengah 73,52 B
12 Kecamatan Banjarmasin Barat 82,97 A
13 Kecamatan Banjarmasin Timur 76,58 B
Dari seluruh SKPD yang disurvei terkait dengan pelayanan perizinan diperoleh hasil IKM
rata-rata berkategori Baik (B), bahkan ada 3 (tiga) SKPD dengan kategori Sangat Baik
(A). Keberhasilan peningkatan kinerja pelayanan publik dapat dicapai dengan upaya
kerjasama antar seluruh komponen SKPD terutama didukung oleh komitmen kepala
86
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
daerah beserta kepala SKPD. Disamping itu adanya kepedulian dari lembaga non
permerintah dalam hal pengawasan seperti yang dilakukan Ombudsman RI Perwakilan
Kalsel serta Tim Pembina Pelayanan Publik dari Pemerintah Kota Banjarmasin yang
diprakarsai oleh Bagian Organisasi Setdako Banjamasin.
2. IKU-2-SS-4-M-3
Capaian IKU-2-SS-4-M-3 dalam kategori sangat berhasil, dimana ditahun 2015 Jumlah
perizinan yang diselesaikan sebanyak 15.339 dan yang dapat diselesaikan tepat waktu
sebanyak 14.910 atau dengan persentase sebesar 97,20 persen. Belum terpenuhinya
target disebabkan beberapa hal yaitu masih terbatasnya jumlah SDM khususnya tenaga
teknis lapangan yang dimiliki saat ini hanya berjumlah 6 (enam) orang, sering terjadinya
pemandaman listrik juga mempengaruhi proses pelayanan perizinan. Berikut tabel 3.26
perizinan yang diselesaikan tahun 2015 :
Tabel 3.26
Jenis Perizinan yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun 2015
No Jenis Izin Jumlah Perizinan
yang Diselesaikan
Jumlah Perizinan
yang Tepat Waktu
% Perizinan yang
diselesaikan tepat
waktu
1 SKTU 6.393 6.393 100%
2 TDP 2.102 2.102 100%
3 SIUP 2.020 2.020 100%
4 IUI 9 8 89%
5 TDG 2 2 100%
6 Reklame 955 831 87%
7 Izin Trayek 261 261 100%
8 Izin Media Elektronik 71 71 100%
9 HO 1.185 1.126 95%
10 Toko Obat 38 38 100%
11 IUJK 376 367 100%
12 Prinsip 202 174 86%
13 Lokasi 6 6 100%
14 IMB 1.216 1.034 85%
15 Pariwisata 503 468 93%
JUMLAH 15.339 14.910 97,20%
87
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
TerwujudnyaKeterbukaan
Informasi KebijakanPemerintahKota
Persentase perizinan yang selesai tepat waktu setiap tahunnya mengalami peningkatan
sebagaimana Grafik 3.31 dibawah ini:
Grafik 3.31 menggambarkan adanya peningkatan kualitas pelayanan perijinan yang
semakin baik, dengan parameter penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
Standar Pelayanan Publik sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Capaian kinerja SS-5-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-5-M-3 seperti pada tabel 3.27
Tabel 3.27
Capaian IKU-SS-5-M-3
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-5-M-3 7,5 Persen 54,86 Persen 731,49
2 IKU-2-SS-5-M-3 100 Persen 100 Persen 100
Rata-rata capaian 415,75
Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-5-M-3 seperti pada tabel 3.26 sebagai
berikut :
90
91
92
93
94
95
96
97
98
2011 2012 2013 2014 2015
92.61 92.68
94.14
96.07
97.2
Grafik3.31 Persentase perizinan yang selesai tepat w aktu selama tahun 2011 - 2015
88
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
MeningkatnyaPertumbuhan Ekonomi Masyarakat
1. IKU-1-SS-5-M-3
Capaian IKU-1-SS-5-M-3 dalam kategori sangat berhasil. Persentase peningkatan
pengunjung website pemerintah kota Banjarmasin mampu melampaui target yang telah
ditetapkan, keberhasilan ini didukung dengan mudahnya masyarakat mendapatkan
akses internet, pembinaan dan pengembangan jaringan internet yang lebih baik,
meningkatnya masyarakat yang mengerti internet, tampilan/konten website lebih
menarik dan informasi data yang lengkap.
2. IKU-2-SS-5-M-3
Capaian IKU-2-SS-5-M-3 dalam kategori sangat berhasil. Informasi pembangunan yang
dimaksud pada indikator kinerja tersebut adalah seluruh informasi / berita kegiatan
berada di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin, baik itu kegiatan Walikota, Wakil
Walikota, Sekretaris Daerah maupun Kepala SKPD. Informasi pembangunan tahun
2015 berjumlah 159 dan seluruhnya telah diupload. Keberhasilan didukung dengan
kemudahan mendapat informasi dari SKPD yang berada di Lingkungan Pemerintah
Kota Banjarmasin, sarana dan prasarana berupa pengadaan peralatan teknologi
informasi sosialisasi melalui media website, tingginya minat masyarakat pengguna
informasi melalui media website dan informasi dan data yang tersaji selalu update.
Capaian kinerja SS-1-M-4 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian
IKU-SS-1-M-4 seperti pada tabel 3.28
Tabel 3.28
Capaian IKU-SS-1-M-4
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian
1 IKU-1-SS-1-M-4 6,02 Persen 4.93 Persen 81,89
2 IKU-2-SS-1-M-4 Rp. 21.340.000 Rp 35.970.014 168,56
3 IKU-3-SS-1-M-4 7,20 Persen 5,03 Persen 130,14
Rata-rata capaian 126,86
Adapun uraian capaian kinerja pada masing-masing indikator kinerja dapat dilihat pada
penjelasan berikut ini :
89
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
1. IKU-1-SS-1-M-4
Capaian IKU-1-SS-1-M-4
dalam kategori berhasil
namun belum maksimal
karena realisasi (4,93%)
masih dibawah target yang
telah ditetapkan (6,02). Hal
ini disebabkan pertumbuhan
ekonomi Kota Banjarmasin
cenderung mengalami
perlambatan disebabkan
antara lain karena pengaruh perlambatan perekonomian dunia (Cina dan India),
Nasional dan Provinsi dimana pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,79 persen dan
provinsi hanya 3,84 persen. Perlambatan pertumbuhan pada sektor seperti industri
pengolahan dimana tahun 2013 tumbuh 3,36 persen dan tahun 2014 tumbuh 2,15
persen atau turun 1,21 persen sementara sektor tersebut penyumbang terbesar
terhadap total PDRB Kota Banjarmasin (19,16 persen). Hal ini dipengaruhi oleh
menurunnya permintaan terhadap produk manufaktur sebagai akibat lemahnya daya
beli masyarakat akibat dari kebijakan pemerintah dalam bidang energi (harga bbm
bersubsidi naik, penyesuaian TTL, penyesuaian tarif air bersih) yang menyebabkan
ongkos produksi meningkat dan harga produk menjadi naik.
Distribusi ekspor LN dan antar propinsi terhadap PDRB cenderung menurun yaitu 43,82
pada tahun 2013 menjadi 40,12 pada tahun 2014 dengan nilai ekspor total 8,3 M US $
(2013) dan 5,7 M US $ (2014). Iklim investasi yang belum optimal, Pemerintah Kota
Banjarmasin melalui belanja modal APBD memberikan investasi kurang lebih 400 M
pertahunnya,. Karena itu perlu investasi baik dari pemerintah/swasta yang sifatnya lebih
mendatangkan lebih banya input (bahan baku, bahan bakat, listrik, dsb ke dalam proses
produksi.
Berikut perbandingan realisasi pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin selama 5 (lima)
tahun terakhir sebagaimana Grafik 3.32 :
90
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015
Dilihat dari Grafik 3.32 dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun yaitu dari tahun 2011 – 2013
pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin cenderung meningkat (pertumbuhan yang
positif), hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan produksi barang dan jasa dan
nilai tambah perekonomian dari kategori yang menjadi sumber pertumbuhan positif
tersebut. Adapun kategori yang pertumbuhannya positif adalah sebagai berikut :
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada tahun 2011 terjadi
penurunan/pertumbuhan negarif (0.90)%, naik pada tahun 2012 pertumbuhannya
3.70% dan di tahun 2013 naik menjadi 5.49%.
2. Industri Pengolahan pada tahun 2011 pertumbuhannya 1.80%, naik menjadi 3.27 %
pada tahun 2012 dan 3.36% pada tahun 2013.
3. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang pada tahun 2011
pertumbuhannya 1,70%, turun 1.20% pada tahun 2012 dan naik 1.87% pada tahun
2013.
4. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada tahun
2011 pertumbuhannya 6.80%, naik menjadi 7.08% pada tahun 2012 dan 7.54% pada
tahun 2013.
5. Transportasi dan Pergudangan pada tahun 2011 pertumbuhannya 6.80%, naik
menjadi 7.05% pada tahun 2012 dan 7.74 % pada tahun 2013.
6. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum pada tahun 2011 pertumbuhannya 5.20%,
naik menjadi 8.48% pada tahun 2012 dan 9.45% pada tahun 2013.
7. Informasi dan Komunikasi pada tahun 2011 pertumbuhannya 7.20%, turun menjadi
5.33% pada tahun 2012 dan kembali naik menjadi 7.29 % pada tahun 2013.
5.15
6.18
7.18
6.25
4.93
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 3.32 Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Kota Banjarmasin selama 5 (lima) tahun terakhir periode
Tahun 2011 - 2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015
LKj2015

More Related Content

Similar to LKj2015

PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014
PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014
PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014Novita Rahayu
 
02 laporan bulan februari 2015
02 laporan bulan februari 201502 laporan bulan februari 2015
02 laporan bulan februari 2015BBPP_Batu
 
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Mellianae Merkusi
 
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017Muh Saleh
 
Paparan Aistensi SAKIP 2022.pptx
Paparan Aistensi SAKIP 2022.pptxPaparan Aistensi SAKIP 2022.pptx
Paparan Aistensi SAKIP 2022.pptxAbizianMuah
 
renjadishub 2018
renjadishub 2018renjadishub 2018
renjadishub 2018Web Master
 
Analisis pusat pelayanan
Analisis pusat pelayananAnalisis pusat pelayanan
Analisis pusat pelayananMonsarMaritoSir
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan YogyakartaPusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakartabramantiyo marjuki
 
Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015fionarazqa
 
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka RayaProfil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptxMateri Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptxYudiDarma10
 
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptxMateri Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptxYudiDarma10
 
Majalah telisik edisi konawe
Majalah telisik edisi konaweMajalah telisik edisi konawe
Majalah telisik edisi konaweTELISIKID
 
Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019BBPP_Batu
 
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...RONI KA
 

Similar to LKj2015 (20)

Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015
Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015
Musrenbang RKPD Kota Singkawang T.A 2015
 
PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014
PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014
PAPARAN CAMAT ADIPALA, EVALUASI KGIATAN TAHUN 2014
 
02 laporan bulan februari 2015
02 laporan bulan februari 201502 laporan bulan februari 2015
02 laporan bulan februari 2015
 
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017
 
Paparan Aistensi SAKIP 2022.pptx
Paparan Aistensi SAKIP 2022.pptxPaparan Aistensi SAKIP 2022.pptx
Paparan Aistensi SAKIP 2022.pptx
 
renjadishub 2018
renjadishub 2018renjadishub 2018
renjadishub 2018
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
Rerfgere
RerfgereRerfgere
Rerfgere
 
Analisis pusat pelayanan
Analisis pusat pelayananAnalisis pusat pelayanan
Analisis pusat pelayanan
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan YogyakartaPusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
 
Lakip kemenpar 2015
Lakip kemenpar 2015Lakip kemenpar 2015
Lakip kemenpar 2015
 
Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015
 
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka RayaProfil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
 
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptxMateri Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
 
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptxMateri Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
Materi Rakor Budpar Sampit,28_05_21_Bappedalitbang.pptx
 
Majalah telisik edisi konawe
Majalah telisik edisi konaweMajalah telisik edisi konawe
Majalah telisik edisi konawe
 
Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019
 
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
Ronika,Peranan kuliner dalam meningkatkan citra destinasi pariwisata,Universi...
 

More from National Research and Innovation Agency

More from National Research and Innovation Agency (20)

INODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTAINODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTA
 
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdfASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
 
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptxEVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
 
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdfINKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
 
STRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAHSTRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAH
 
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANGINOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
 
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdfKEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
 
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3TKajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten BekasiSKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
 
DISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASIDISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASI
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
M anajemen asn &amp; deeselonisasi pemda
M anajemen asn &amp; deeselonisasi pemdaM anajemen asn &amp; deeselonisasi pemda
M anajemen asn &amp; deeselonisasi pemda
 
Sistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi DaerahSistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi Daerah
 
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARULABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
 
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
Reformasi  pelayanan_publik pandeglangReformasi  pelayanan_publik pandeglang
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
 
Roadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjarRoadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjar
 
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
 
Merit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggulMerit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggul
 
KOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDAKOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDA
 

Recently uploaded

Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 

Recently uploaded (14)

Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

LKj2015

  • 1. 28 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2015 pada Tabel 2.3. Bab II, Capaian kinerja Pemerintah Kota Banjarmasin Tahun 2015 secara umum seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Capaian Kinerja Sasaran Strategis No SS IKU Satuan Target Realisasi % Capaian Ket 1 SS-1-M-1 IKU-1-SS-1-M-1 Persen 85 66,67 78,44 2 SS-2-M-1 IKU-1-SS-2-M-1 Kali 10 11 110 3 SS-3-M-1 IKU-1-SS-3-M-1 Persen 20 21,43 107,14 4 SS-1-M-2 IKU-1-SS-1-M-2 Persen 90 100 111,11 IKU-2-SS-1-M-2 Persen 4 6,5 162,44 IKU-3-SS-1-M-2 Persen 30 26,79 89,30 IKU-4-SS-1-M-2 Persen 2,5 16,84 673,60 IKU-5-SS-1-M-2 Persen 7,44 6,12 82,26 5 SS-2-M-2 IKU-1-SS-2-M-2 Tercemar Ringan (-9) Tercemar Berat (-155,4) IKU-2-SS-2-M-2 Baik (48) Baik (24) s.d Sedang 6 SS-3-M-2 IKU-1-SS-3-M-2 Persen 82.3 77,18 93,78 IKU-2-SS-3-M-2 Persen 94.40 81,82 86,67 IKU-3-SS-3-M-2 Persen 100 99,99 99,99 IKU-4-SS-3-M-2 Persen 15 22.43 149,53 IKU-5-SS-3-M-2 Persen 15 30,87 205,80 IKU-6-SS-3-M-2 Meter 200 619 309,50 IKU-7-SS-3-M-2 Persen 15 24,06 160,40 IKU-8-SS-3-M-2 Persen 100 102,30 102,39 7 SS-4-M-2 IKU-1-SS-4-M-2 Persen 70 65,04 92,91
  • 2. 29 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 IKU-2-SS-4-M-2 Persen 53,70 68,97 128,43 IKU-3-SS-4-M-2 Persen 50 12,12 24,24 IKU-4-SS-4-M-2 Persen 100 -200 -200 IKU-5-SS-4-M-2 Persen 25 50,63 202,52 8 SS-5-M-2 IKU-1-SS-5-M-2 Tahun 66,68 70,11 105,14 IKU-2-SS-5-M-2 Jiwa 118 118 100 IKU-3-SS-5-M-2 Jiwa 24 5 179,17 IKU-4-SS-5-M-2 Persen 95 95,6 100,63 9 SS-1-M-3 IKU-1-SS-1-M-3 Persen 75 59,75 79,67 IKU-2-SS-1-M-3) Persen 100 100 100 10 SS-2-M-3 IKU-1-SS-2-M-3 WTP WTP 11 SS-3-M-3 IKU-1-SS-3-M-3 Persen 99,14 99.21 100,07 IKU-2-SS-3-M-3 Persen 10,58 9.97 94,23 IKU-3-SS-3-M-3 Persen Persen Persen 100,01 99.87 22,6 115.71 116.28 95.72 115,70 116,43 423,54 IKU-4-SS-3-M-3 Persen Persen Persen 88,42 77,62 34,45 114.85 98.75 82.09 129,89 127,29 238,29 IKU-5-SS-3-M-3 Persen Persen Persen 104,86 112.9 51,9 126.25 105.51 91.22 120,40 93,45 175,76 IKU-6-SS-3-M-3 Persen Persen Persen 100 99,92 99,92 100 100 99.2 100 100,08 99,28 12 SS-4-M-3 IKU-1-SS-4-M-3 Persen 100 100 100 IKU-2-SS-4-M-3 Persen 100 97,2 97,20 13 SS-5-M-3 IKU-1-SS-5-M-3 Persen 7,5 54,86 731,49 IKU-2-SS-5-M-3 Persen 100 100 100 14 SS-1-M-4 IKU-1-SS-1-M-4 Persen 6,02 4.93 81,89 IKU-2-SS-1-M-4 Rp 21.340.000 35.970.014 168,56
  • 3. 30 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 IKU-3-SS-1-M-4 Persen 7,20 5,03 130,14 15 SS-2-M-4 IKU-1-SS-2-M-4 Persen 23.6 33,62 142,44 IKU-2-SS-2-M-4 Persen 3 3,1 103,33 16 SS-3-M-4 IKU-1-SS-3-M-4 Persen 1,42 1,38 102,82 IKU-2-SS-3-M-4 Persen 78,65 74,83 95,14 IKU-3-SS-3-M-4 Persen 62 66.44 107,16 IKU-4-SS-3-M-4 Persen 9,1 8,30 108,84 17 SS-4-M-4 IKU-1-SS-4-M-4 Persen 41,18 49,42 120,01 IKU-2-SS-4-M-4 Persen 54,52 28,31 51,93 IKU-3-SS-4-M-4 Persen 4,5 4,28 104,81 18 SS-5-M-4 IKU-1-SS-5-M-4 Kasus 700 1.678 -39,71 IKU-2-SS-5-M-4 Kasus 700 1.326 189,43 IKU-3-SS-5-M-4 Persen 36 35,24 97,89 19 SS-1-M-5 IKU-1-SS-1-M-5 Persen 0,5 1,02 204 20 SS-2-M-5 IKU-1-SS-2-M-5 Persen 72,35 29,5 40,77 21 SS-3-M-5 IKU-1-SS-3-M-5 Persen 3,89 2,5 64,27 IKU-2-SS-3-M-5 Ton Ton Liter Ton Ton 65 3.500 65.000 5 3 75 4.000 80.000 8 5 115,38 114,29 123,08 160 166,67 Rata – Rata Capaian 96,21 Sumber : diolah dari berbagai data OPD Berdasarkan tabel 3.1 diketahui capaian kinerja sasaran strategis Pemerintah Kota Banjarmasin tahun 2015 memperoleh nilai 96,21 persen dengan kategori sangat berhasil, tetapi belum semua indikator kinerja dengan capaian sangat berhasil. Dari 21 (Dua Puluh Satu) sasaran strategis terdapat 59 indikator kinerja utama dengan capaian meliputi : 1) 43 IKU dengan kategori sangat berhasil 2) 8 IKU dengan kategori berhasil 3) 1 IKU dengan kategori cukup berhasil 4) 2 IKU dengan kategori kurang berhasil 5) 5 IKU dengan kategori tidak berhasil
  • 4. 31 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Terbangun dan Terbinanya Tujuan-Tujuan WisataYang Religius Analisa Indikator Kinerja Utama (IKU) dari setiap sasaran strategis sebagai berikut : Capaian kinerja SS-1-M-1 dalam katagori berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS- 1-M-1 seperti pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Capaian IKU-SS-1-M-1 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-1-M-1 85 Persen 66,67 Persen 78,44 Capaian IKU-1-SS-1-M-1 dalam kategori berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan pembinaan dan pelestarian 6 (enam) situs obyek wisata religi dari target 8 obyek wisata. 6 (enam) objek wisata religi meliputi Makam Sultan Suriansyah, Masjid Sultan Suriansyah, Makam Habib Basirih, Makam Surgi Mufti, Makan Angah Amin, dan Makam Pangeran Antasari. Kemanfaatan pembinaan dan pelestarian obyek wisata religi dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan Tahun 2015 sebanyak 79.823 orang. Jika dibandingkan dengan 4 tahun terakhir maka terjadi trend penurunan pembinaan dan pelestarian obyek wisata seperti pada Grafik 3.1. Kemanfaatan pembinaan dan pelestarian obyek wisata religi dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan Tahun 2015 sebanyak 79.823 orang.
  • 5. 32 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Grafik 3.1 Pembinaan dan Pelestarian Obyek Wisata Religi Tahun 2011 - 2015 Pengunjung obyek wisata religi tahun 2013 – 2015 seperti pada Grafik 3.2 : Grafik 3.2 Pengunjung Objek Wisata Religi Dilihat dari Grafik 3.2 kenaikan pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 sangat kecil, dibandingkan penurunan pengunjung pada tahun 2015. Hal ini disebabkan kurang terpeliharanya obyek wisata religi lainnya seperti Klenteng Sutji Nurani, Klenteng Tri Dharma dan Gereja Katedral. Selain itu juga belum sinerginya pengelolaan obyek wisata tersebut antara pihak Pemerintah Kota dengan dengan pihak yayasan yang mengelolanya. Untuk 9 9 8 7 6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2011 2012 2013 2014 2015 82950 83043 79823 78000 79000 80000 81000 82000 83000 84000 2013 2014 2015
  • 6. 33 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Terbina, Berkembang, dan Lestarinya Seni Budaya Yang BerwawasanReligius mengatasi hal tersebut perlu meningkatkan intensitas pendekatan dengan pihak yayasan selaku pengelola objek wisata tersebut. Capaian kinerja SS-2-M-1 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-2-M-1 seperti pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Capaian IKU-SS-2-M-1 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-2-M-1 10 Kali 11 Kali 110 Capaian IKU-1-SS-2-M-1 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi melampaui target yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan seni dan budaya tahun 2015 adalah Festival Kemilau Banjarmasin Bungas, Pemilihan Nanang Galuh Banjar, Lomba Busana Sasirangan, Lomba Karya Tari Daerah, Pentas Seni Hari Jadi Kota Banjarmasin, Pawai Etnis Budaya / Karnaval, Pameran Lukis, Lomba Jukung Hias Tanglong, Pergelaran Musik, Tari, dan Hiburan, Lomba Membuat Nasi Astakona, dan Pergelaran Seni dan Budaya. Penyelenggaraan tersebut termasuk festifal religi yang bernafaskan islami karena mayoritas masyarakat Kota Banjarmasin beragama Islam seperti perlombaan maupun pertunjukkan kesenian hadrah/rebana dan pembacaan ayat – ayat suci Al-Quran serta puitisasi terjemahan Al-Quran. Jika dibandingkan 5 (lima) tahun terakhir, maka penyelenggaraan seni dan budaya terjadi trend peningkatan seperti pada Grafik 3.3.
  • 7. 34 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Meningkatnya Kegiatan-Kegiatan Keagamaan Grafik 3.3 Perbandingan penyelenggaraan seni dan budaya 2011 - 2015 Dilihat dari Grafik 3.3 kenaikan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 s.d 2014, karena adanya komitmen upaya mempromosikan wisata Kota Banjarmasin yang diwujudkan dengan dukungan anggaran dan perencanaan yang lebih baik dari pada tahun – tahun sebelumnya dan kerjasama semua pihak internal SKPD maupun dengan Pemerintah Kota dan masyarakat pada umumnya. Capaian kinerja SS-3-M-1 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-3-M-1 seperti pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Capaian IKU-SS-3-M-1 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-3-M-1 20 Persen 21,43 Persen 107,14 Capaian IKU-1-SS-3-M-1 dalam kategori sangat berhasil, keberhasilan tersebut di dukung adanya komitmen Kepala Daerah dan kerjasama dengan institusi/ lembaga/ organisasi keagamaan seperti BKPMRI, BAZ, MUI, LPTQ, Badan Pengelola Masjid Agung, Tim Lembaga Pendamping Haji Daerah sebagai bentuk pemberdayaan organisasi. 8 9 9 9 11 0 2 4 6 8 10 12 2011 2012 2013 2014 2015
  • 8. 35 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TertatanyaStruktur danPolaRuang Kota Yang Indah dan Nyaman(SS-1-M-2) Outcome indikator kinerja IKU-SS- 3-M-1 ditunjukkan dengan beberapa prestasi yaitu Kota Banjarmasin sebagai juara umum MTQ Tk. Provinsi Kalimantan Selatan, khatam Al-Quran sebanyak 1.074 orang, hasil zakat dan infaq tahun 2015 sebesar Rp. 1.046.631.889 mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 32 persen, dan dari seleksi hafiz hafizah dari 1 juz sampai 30 juz menghasilkan 111 orang hafiz-hafizah. Jika dilihat dari capaian kinerja tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 23,81 persen. Hal ini disebabkan dukungan dan komitmen kepala daerah serta SKPD terkait, serta partisipasi lembaga keagamaan dan kemasyarakatan. Capaian kinerja SS-1-M-2 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-1-M-2 seperti pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Capaian IKU-SS-1-M-2 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1. IKU-1-SS-1-M-2 90 Persen 100 Persen 111,11 2. IKU-2-SS-1-M-2 4 Persen 6,5 Persen 162,44 3. IKU-3-SS-1-M-2 30 Persen 26,79 Persen 89,30 4. IKU-4-SS-1-M-2 2,5 Persen 16,84 Persen 673,60 5. IKU-5-SS-1-M-2 7,44 Persen 6,12 Persen 82,26 Rata-rata capaian 223,74 Kota Banjarmasin sebagai juara umum MTQ Tk. Provinsi Kalimantan Selatan, khatam Al- Quran sebanyak 1.074 orang,
  • 9. 36 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Outcome capaian IKU-SS-1-M-2 ditunjukkan dengan Kota Banjarmasin meraih Piala Adipura tahun 2015 dalam kategori Kota Besar. Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS- 1-M-2 seperti pada tabel 3.5 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-1-M-2 Keberhasilan capaian tersebut ditunjukkan dengan semua izin yang diterbitkan sudah sesuai dengan tata ruang sehingga tidak terjadi penyimpangan, hal ini didukung dengan upaya yang dilakukan antara lain : pengawasan yang dilakukan melibatkan aparat Kecamatan dan Kelurahan, rapat koordinasi rutin bidang pengawasan dengan Kasi Trantib, sosialisasi RTRW di 5 (lima) Kecamatan, monitoring dan evaluasi terhadap IMB yang sudah diterbitkan. Berikut adalah Grafik 3.4 realisasi persentase luas kawasan yang pemanfaatannya sesuai dengan RTRW Kota Banjarmasin sejak tahun 2011 : 69.8 78.38 100 100 100 0 20 40 60 80 100 120 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik. 3.4 Persentase luas kawasan yang pemanfaatan ruangnya sesuai dengan RTRWKota Tahun 2011 – 2015 Kota Banjarmasin meraih Piala Adipura tahun 2015 dalam kategori Kota Besar
  • 10. 37 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Dilihat dari Grafik 3.4 diatas sejak ditetapkan Perda RTRW No. 5 Tahun 2013 ketaatan terhadap Tata ruang sudah baik. Salah satu indikasi utama, semua izin pemanfaatan ruang oleh BP2TPM sudah sesuai dengan RTRW. Untuk lebih memaksimalkan kesesuaian pemanfaatan ruang di Kota Banjarmasin berdasarkan Perda RTRW maka ditahun 2016 akan dilaksanakan kegiatan pemantauan pemanfaatan rencana tata ruang. 2. IKU-2-SS-1-M-2 Capaian IKU-2-SS-1-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Capaian luas perumahan yang tertata seluas 350,41 ha melebihi target yang telah ditetapkan seluas 215,72 ha. Adanya peningkatan kinerja di tahun 2015 ini dapat disebabkan: a. Pelaksanaan Perda RTRW No. 5 Tahun 2013, yang mengatur tentang rencana pola ruang wilayah kota khusus kawasan perumahan diatur pada kawasan budidaya. b. Penegakan Perda Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perumahan di Kota Banjarmasin yang mengatur secara jelas mengenai perizinan perumahan, pelaksanaan perumahan, kemudahan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR serta Penetapan Lokasi.
  • 11. 38 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 c. Penegakan Perda Nomor 15 Tahun 2012 Izin Mendirikan Bangunan yang mengatur tentang pelaksanaan pekerjaan mendirikan bangunan, penertiban IMB, pembongkaran serta persyaratan tata bangunan. Pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang telah diatur. d. Adanya Program Pemerintah Pusat yaitu pembangunan sejuta rumah melalui pembangunan Rumah Sehat Tapak (RST) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). e. Adanya keterlibatan/peran dari pihak swasta khususnya pengembang dalam membangun perumahan yang tertata. Berdasarkan arahan RPJM Kota Banjarmasin yang juga disepakati oleh Kementerian Perumahan Rakyat bahwa akan dikembangkan kawasan strategis permukiman KASIBA/LISIBA di kawasan Alalak, Sungai Andai dan Basirih, namun dalam pengembangan kawasan perumahan/permukiman tersebut ada kendala yaitu diperlukan dana yang besar untuk pengembangannya serta belum tersedia jaringan prasarana dasar yang cukup seperti drainase, sanitasi, dan sejenisnya. Kendala yang lain adalah Kota Banjarmasin tidak memungkinkan lagi melakukan pembangunan secara horisontal untuk pemenuhan kebutuhan perumahan mengingat arahan UU No 26 Tahun 2007 yang mewajibkan setiap kota mengalokasikan 30% luas wilayah kota untuk RTH, sehingga rencana pembangunan secara vertikal adalah alternatif terbaik untuk melakukan pembangunan perumahan dengan membuat Rusunawa atau Rusunami. Berikut adalah Grafik 3.5 tren peningkatan persentase luas perumahan yang tertata : 5.7 5.86 5.9 6.06 6.5 5.2 5.4 5.6 5.8 6 6.2 6.4 6.6 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.5 Tren peningkatan persentase luas perumahan yang tertata
  • 12. 39 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Dilihat dari Grafik 3.5 kenaikan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 s.d 2014, disebabkan adanya peningkatan penegakan Peraturan Daerah tentang tata ruang dan tata wilayah (RTRW - Bappeda). Adanya regulasi Perda Tata Ruang dan Tata Wilayah, dipola ruang sudah tergambar jelas peruntukan untuk perumahan (berwarna kuning), sehingga pengembang dapat melihat lokasi/ kawasan perumahan. 3. IKU-3-SS-1-M-2 Capaian IKU-3-SS-1-M-2 dalam kategori berhasil. Namun capaian tersebut belum maksimal, dilihat dari target sebanyak 51 perumahan hanya tercapai 45 perumahan. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan lingkungan perumahan baru yang dibangun oleh pengembang dan belum menyerahkan sertifikat lahan untuk fasilitas umum ke Pemerintah Kota Banjarmasin. Sehingga, beberapa fasilitas PSU belum dapat dibangun oleh pengembang maupun oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Apabila sertifikat lahan tersebut telah diserahkan ke Pemerintah Kota Banjarmasin, maka pembangunan PSU dapat segera direncanakan dan diusulkan untuk mendapatkan alokasi anggaran melalui APBD Kota Banjarmasin. Jika dibandingkan 5 (lima) tahun terakhir, maka Persentase lingkungan dan perumahan yang sehat didukung dengan prasarana dan sarana utilitas (PSU) perumahan terjadi trend peningkatan seperti pada Grafik 3.6. Dilihat dari Grafik 3.6 kenaikan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 s.d 2014, peningkatan didukung adanya pertumbuhan perumahan yang terencana dari tahun 12 14 18 21.08 26.79 0 5 10 15 20 25 30 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.6 Realisasi persentase lingkungan dan perumahan yang sehatdidukung dengan prasarana dan sarana utilitas (PSU) perumahan
  • 13. 40 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 ketahun, penegakan RTRW, pembangunan PSU oleh pemerintah kota (lahan pengembang pemerintah yang bangun). Sebagai aksi selanjutnya, pelaksanaan Perda Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perumahan di Kota Banjarmasin pada Pasal 10 yang mengatur secara jelas mengenai penyerahan prasarana, sarana dan utilitas akan terus ditegakkan melalui pengawasan, monitoring dan evaluasi. 4. IKU-4-SS-1-M-2 Capaian IKU-4-SS-1-M-2 dalam kategori sangat berhasil, dilihat dari pencapaian yang telah melebihi target. Target berkurangnya luasan kumuh pada Tahun 2015 adalah sebesar 2,5% atau 13,74 Ha, sedangkan pencapaian berkurangnya luasan permukiman kumuh adalah sebesar 16,84% atau 92,58 Ha. Keberhasilan ini antara lain disebabkan oleh: a. Meningkatnya sinergisitas antar stakeholders yang turut terlibat dalam upaya penanganan permukiman kumuh di Kota Banjarmasin, sehingga penanganan permukiman kumuh di suatu kawasan lebih terpadu. b. Adanya pelaksanaan Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase- 2 (NUSP2) berupa proyek peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan. Proyek ini merupakan bantuan bank dunia bekerjasama dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum yang kemudian diturunkan ke sejumlah daerah di Indonesia dan salah satunya adalah di Kota Banjarmasin. c. Adanya pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) yang memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukimannya dan mendorong terjadinya perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup dalam lingkungan permukiman yang lebih sehat. d. Adanya penanganan permukiman kumuh yang didanai oleh APBN berdasarkan usulan pada dokumen Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) dalam rangka mewujudkan capaian target Nasional pada tahun 2019 yaitu: 100-0-100, (100% masyarakat terlayani air bersih, 0% wilayah kumuh dan 100% terlayani akses sanitasi). Berbagai bentuk penanganan permukiman kumuh di Kota Banjarmasin diantaranya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
  • 14. 41 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Indikator rencana Standar Pelayanan Minimal (SPM) berkurangnya luasan permukiman kumuh periode pencapaian tahun 2015-2019 mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 01/PRT/M/2014adalah 100% atau 0% wilayah kumuh. Tahun 2015 sebagai tahun pertama pencapaian SPM periode 2015- 2019 telah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun pertama di periode sebelumnya. Pada periode sebelumnya kondisi luasan kumuh di Kota Banjarmasin adalah sebesar 577,581 Ha atau 5,87% dari luas wilayah Kota Banjarmasin berdasarkan studi kumuh di tahun 2010. Indikator rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan adalah sebesar 10% dengan batas waktu pencapaian sampai tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2010. Target kinerja Pemerintah Kota Banjarmasin untuk dapat mengurangi luasan kumuh sebesar 10% sampai tahun 2014 telah terlampaui. Trend peningkatan persentase pengurangan luasan permukiman kumuh di Kota Banjarmasin pada periode 2010-2014 seperti pada Grafik 3.7.
  • 15. 42 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Grafik 3.7 Capaian kinerja Persentase Pengurangan Luasan Permukiman Kumuh di Kota Banjarmasin Tahun 2010 – 2014 Peningkatan yang terjadi pada periode sebelumnya, diharapkan juga dapat terjadi pada periode pencapaian target SPM tahun 2015-2019, yaitu permukiman kumuh di Kota Banjarmasin tertangani 100% atau 0% wilayah kumuhdengan batas waktu pencapaian sampai tahun 2019. Pada periode ini, besarnya luasan permukiman kumuh yang ditangani dan telah ditetapkan adalah sebesar 549,7 Ha atau 5,58% dari luas wilayah Kota Banjarmasin sesuai hasil identifikasi kumuh di tahun 2014. Untuk mencapai target tersebut, maka dilakukan beberapa upaya antara lain: a. Melakukan prioritas penanganan kawasan kumuh di perkotaan yang berada pada lahan legal (slum) dengan luasan sebesar 40% dari luas kumuh yang telah ditetapkan atau 219,88 hektar. Meskipun demikian, penanganan kumuh di bantaran sungai juga dilakukan, hanya saja masih sangat sedikit yang bisa tertangani. Hal ini, karena kawasan kumuh di bantaran sungai sebagian besar berada pada lahan yang ilegal (squatter) yaitu sebesar 60% dari luasan kumuh yang telah ditetapkan atau 329,82 hektar dan memerlukan penanganan yang komprehensif. b. Peningkatan keterpaduan penanganan kawasan kumuh antar stakeholders, sehingga penanganan dapat lebih sinergis. c. Upaya penambahan anggaran dari berbagai sumber. 0 6.94 10.44 15.55 21.97 0 5 10 15 20 25 2010 2011 2012 2013 2014
  • 16. 43 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 5. IKU-5-SS-1-M-2 C a p a i a n I K U -5-SS-1-M-2 dalam kategori berhasil, namun belum maksimal belum memenuhi target. Luas ruang terbuka hijau (RTH) seluas 1.205.006 m2 . Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan RTH publik antara lain pembangunan infrastruktur kota yang menggunakan RTH, luas wilayah kota Banjarmasin yang relatif kecil dengan jumlah pemukiman kota yang padat. Langkah peningkatan yang telah dilakukan adalah menghimbau Kelurahan/Kecamatan untuk membangun taman-taman dan penanaman pohon penghijauan. Kemanfaatan RTH yang dirasakan oleh masyarakat sebagai wadah untuk berinteraksi warga, tempat olahraga, taman bermain anak dan kegiatan ekonomi kecil. Jika dibandingkan dengan 4 (empat) tahun terakhir dan target RPJMD, maka RTH Kota Banjarmasin mengalami trend peningkatan seperti pada Grafik 3.8. 5.67 5.91 6.04 6.12 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 6.2 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.8 Realisasi RTH tahun 2012 - 2015 RTH yang dirasakan oleh masyarakat sebagai wadah untuk berinteraksi warga, tempat olahraga, taman bermain anak dan kegiatan ekonomi kecil
  • 17. 44 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 MeningkatnyaKualitas LingkunganHidup di KawasanKota Berdasarkan Grafik 3.8 RTH Kota Banjarmasin mengalami trend peningkatan tiap tahunnya, peningkatan ini didukung oleh komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Banjarmasin 2013 – 2032, selain itu juga didukung dengan anggaran dalam pembangunan RTH. Namun demikian dibandingkat dengan target nasional masih rendah. Hal ini disebabkan luas wilayah kota Banjarmasin yang relatif kecil dengan jumlah pemukiman kota yang padat. Capaian kinerja SS-2-M-2 dalam katagori tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-2-M-2 seperti pada tabel 3.6 Tabel 3.6 Capaian IKU-SS-2-M-2 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-2-M-2 Tercemar Ringan (-9) Tercemar Berat (-155,4) -1.526,67 2 IKU-2-SS-2-M-2 Baik (48) Baik (24) s.d Sedang 117,71 Rata – rata capaian -704,48 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-2-M-2 seperti pada tabel 3.6 sebagai berikut : 1) IKU-1-SS-2-M-2 Capaian IKU-1-SS-2-M-2 masuk kategori tidak berhasil. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin dengan status mutu air
  • 18. 45 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Sungai Barito dan Sungai Martapura berdasarkan perhitungan dengan motode Storet dinyatakan dengan status tercemar berat (-155,4). Ada perbedaan sangat jauh antara target dengan realisasi, hal ini disebabkan karena pada waktu penetapan target, parameter yang diuji hanya sebanyak 7 parameter, pada tahun 2015, Parameter yang diuji sebanyak 21 parameter dan ternyata ada banyak parameter yang melebihi baku mutu, sehingga sangat mempengaruhi kualitas air sungai di Kota Banjarmasin. Selain itu juga ada beberapa faktor penyebab mengapa realisasi pengendalian pencemaran air tidak sesuai target antara lain adanya perubahan iklim, sungai di kota Banjarmasin merupakan hilir sehingga pencemaran juga merupakan kiriman dari sungai (Kabupaten/ Provinsi Tetangga), banyaknya limbah rumah tangga, keramba budidaya ikan di sungai milik masyarakat, pembuangan limbah industri. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran air diantaranya dengan melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan industri tentang bahaya pencemaran lingkungan. Berikut perbandingan uji kualitas air 3 (tiga) tahun terakhir disajikan pada tabel 3.7 : 2) IKU-2-SS-2-M-2 Capaian IKU IKU-2-SS-2-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara yang dilakukan di 5 (lima) titik pantau dengan periode 2 (dua) kali pemantauan. Pemantauan dilaksanakan pada bulan Juli (tahap I) dan Nopember (Tahap II) yaitu di Jalan Yos Sudarso (depan Kantor Pelindo III), Jalan Lambung Mangkurat (simpang 4 Hotel Mentari), Jalan S.Parman (Simpang 4 Belitung), Jalan A. Yani Km. 6 (Depan Kantor Disnakertrans), Jalan Kayu Tangi, dapat disimpulkan bahwa parameter yang tidak memenuhi baku mutu untuk kualitas udara di Banjarmasin adalah “Kebisingan”. Sedangkan berdasarkan perhitungan metode ISPU Udara di Banjarmasin termasuk dalam kategori “Baik” sampai dengan “Sedang”. Hasil uji kualitas udara 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.7 Perbandingan Uji Kualitas Air Tahun 2013 s.d 2015 No Tahun Hasil uji Kualias Air Sungai 1 2013 Tercemar Ringan (-2,384) 2 2014 Tercemar Sedang (-11,6) 3 2015 Tercemar Berat (-155,4)
  • 19. 46 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TersedianyaSaranaPrasarana dan Infrastruktur Kota Tabel 3.8 Perbandingan Hasil Uji Kualitas Udara Tahun 2013 s.d 2015 No Tahun Hasil uji Kualias Udara 1 2013 Baik 2 2014 Baik (50) 3 2015 Baik (24) sampai sedang (55) Capaian kinerja SS-3-M-2 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-3-M-2 seperti pada tabel 3.9 Tabel 3.9 Capaian IKU-SS-3-M-2 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-3-M-2 82,30 Persen 77,18 Persen 93,78 2 IKU-2-SS-3-M-2 94,40 Persen 81,82 Persen 86,67 3 IKU-3-SS-3-M-2 100 Persen 99,99 Persen 99,99 4 IKU-4-SS-3-M-2 15 Persen 22.43 Persen 149,53 5 IKU-5-SS-3-M-2 15 Persen 30.87 Persen 205,80 6 IKU-6-SS-3-M-2 200 Meter 619 Meter 309,50 7 IKU-7-SS-3-M-2 15 Persen 24.06 Persen 160,40 8 IKU-8-SS-3-M-2 100 Persen 102,39 Persen 102,39 Rata-rata capaian 151,01 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-3-M-2 seperti pada tabel 3.9 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-3-M-2 Panjang jalan yang pengelolaannya menjadi kewenangan Pemerintah Kota Banjarmasin sesuai dengan SK Walikota Banjarmasin Nomor 410 tahun 2013 sepanjang 719.0779 km. Pada 2015 target
  • 20. 47 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 kinerja dengan jalan kota kondisi mantap yaitu jalan kota dengan kondisi baik ditambah jalan kota dengan kondisi sedang sepanjang 591.80260 km. Pada akhir tahun realisasi hanya terpenuhi sepanjang 554.95950 km, walaupun demikian capaian IKU-1-SS-3-M-2 dapat dikategorikan sangat berhasil. Belum terpenuhinya target yang telah ditetapkan disebabkan antara lain kerusakan jalan sebelum umur rencana (5 tahun) karena kondisi permukaan kota yang relatif flat dan terpengaruh pasang surut air laut serta meningkatnya volume kendaraan. Dengan kata lain pada ruas jalan yang pernah ditangani di tahun tertentu, harus ditangani kembali pada tiga atau empat tahun berikutnya karena kondisi jalan akan selalu ada yang rusak. Penyebab lain dari tidak tercapainya target adalah terbatasnya anggaran. Upaya Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin dalam merealisasikan target yang telah ditetapkan sehingga tercapai walaupun belum maksimal melalui penambahan anggaran baik dari APBD Provinsi maupun APBN dan pengadaan/pembebasan lahan yang tepat waktu. Perbandingan realisasi panjang jalan yang mantap selama 5 tahun terakhir dapat di lihat pada Grafik 3.9 dibawah ini : 2. Dilihat pada Grafik 3.9 realisasi ditahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011, 2012, dan 2014, namun masih dibawah realisasi tahun 2013 hal ini disebabkan karena adanya perubahan status ruas – ruas jalan sabagaimana ditetapkan dalam SK Walikota Banjarmasin Nomor 410 tahun 2013. 66.24 75.34 80.42 66.27 77.18 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.9 Persentase Jalan Kota dengan Kondisi Mantap
  • 21. 48 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 3. IKU-2-SS-3-M-2 Capaian IKU-2-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil, namun belum maksimal karena belum memenuhi target yang telah ditetapkan. Sama halnya dengan jalan, dengan diterbitkannya Keputusan Walikota Nomor 410 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Ruas Jalan di Banjarmasin, maka ada perubahan status jembatan dan penambahan total jembatan Banjarmasin menjadi 484 buah. Jembatan dengan kondisi baik dan berfungsi adalah jembatan dengan kondisi baik ditambah jembatan dengan kondisi sedang. Jembatan dengan kondisi baik 307 buah (63,43%), sedangkan jembatan dengan kondisi sedang 89 buah (18,39%), sehingga jembatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebanyak 396 buah (81,82) dari total jembatan di kota Banjarmasin 484 buah, dan masih ada jembatan dengan kondisi rusak 80 buah (16,53%) dan jembatan dengan kondisi rusak berat 8 buah (1,65%). Dengan meningkatnya jumlah jembatan dalam kondisi baik dan berfungsi akan berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan yang seringkali terjadi antrian pengguna pada saat menaiki jembatan dan mengurangi tingkat kepadatan pengguna jalan. Perbandingan realisasi jembatan dalam kondisi baik dan berfungsi selama 5 tahun terakhir dapat di lihat pada Grafik 3.10 dibawah ini : meningkatnya jumlah jembatan dalam kondisi baik dan berfungsiakan berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan yang seringkali terjadi antrian pengguna pada saat menaiki jembatan dan mengurangi tingkat kepadatan pengguna jalan.
  • 22. 49 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Grafik 3.10 Persentase Jembatan Dalam Kondisi baik dan Berfungsi Dilihat dari Grafik 3.10 realisasi tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 dan kondisi awal RPJMD tahun 2011, namun masih dibawah tahun 2012 dan 2013, hal ini disebabkan adanya perubahan status ruas jalan dibanjarmasin, maka ada perubahan status jembatan. 4. IKU-3-SS-3-M-2 Capaian IKU-3-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. bahkan telah melampaui standar nasional (MDG’s) pada tahun 2015 (68,87%). Keberhasilan tersebut tidak lepas dari adanya komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin memberikan penyertaan modal untuk pengembangan PDAM dibuktikan dengan Perda No. 15 Tahun 2010 tentang komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin memberikan dana penyertaan modal sebesar 175 Milyar dari tahun 2010 s.d tahun 2015. Berikut perbandingan persentase penduduk yang terlayani air bersih 5 (lima) tahun terakhir tersaji pada Grafik 3.11 dibawah: 75.31 82 85.4 77.96 81.82 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 2011 2012 2013 2014 2015
  • 23. 50 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 5. IKU-4-SS-3-M-2 Capaian IKU-4-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi (3.364 meter ) melampaui dari target yang telah ditetapkan (2.250 meter). Keberhasilan ini didukung dengan adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan, efisiensi anggaran pada saat pelelangan pekerjaan dan keinginan/ kebutuhan sebagian besar masyarakat agar dilaksanakan pembangunan drainase didaerahnya sehingga berpengaruh pada kelancaran proses kerja di lapangan. Selain itu dukungan dari instansi lain dan cuaca yang sangat baik pada saat pelaksanaan pekerjaan. Sebaran saluran drainase sudah terbangun di Kota Banjarmasin sampai dengan Tahun 2015 adalah 16.456,04 meter sebagaimana tabel 3.10. Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun Indikator Kinerja Target (2011-2015) Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8) Persentase saluran drainase terbangun sesuaidengan kebutuhan 15.000 Meter 2.028 3.264,35 3.945,40 3.854,29 3.364 16.456,04 88 90 92 94 96 98 100 2011 2012 2013 2014 2015 98.12 100 100 100 100 92.9 97.91 99.15 99.93 99.99 Target Realisasi Grafik 3.11 Perbandingan persentase penduduk yang terlayani air bersih
  • 24. 51 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Dengan saluran drainase terbangun sesuai dengan kebutuhan diperoleh hasil antara lain berkurangnya genangan di wilayah pemukiman dan jalan, sanitasi kota meningkat yang berdampak langsung pada kebersihan dan keindahan kota. Belum tersusunnya masterplan drainase Kota Banjarmasin yang akan digunakan sebagai salah satu acuan dasar dalam pelaksanaan pembangunan drainase, turut berdampak terhadap kelancaran pelaksanaan pembangunan saluran drainase yang terintegrasi. 6. IKU-5-SS-3-M-2 Capaian IKU-5-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil, hal ini ditunjukkan dengan realisasi (6.173,6 meter) mampu melampaui dari target yang telah ditetapkan (3.000 meter). Keberhasilan ini didukung dengan adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan, efisiensi anggaran pada saat pelelangan pekerjaan, keinginan/kebutuhan sebagian besar masyarakat agar dilaksanakan rehab/pemeliharaan drainase didaerahnya sehingga berpengaruh pada kelancaran proses kerja di lapangan. Selain itu dukungan dari instansi lain dan cuaca yang sangat baik pada saat pelaksanaan pekerjaan. Sebaran saluran drainase terpelihara di Kota Banjarmasin adalah 32.965,8 meter. Berikut tabel 3.11 perbandingan realisasi capaian per tahun : Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun Indikator Kinerja Target (2011-2015) Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total saluran drainase terbangun sesuai dengan kebutuhan diperolehhasil antara lain berkurangnya genangan di wilayah pemukiman dan jalan, sanitasi kota meningkat yang berdampak langsung pada kebersihan dan keindahan kota.
  • 25. 52 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8) Persentase saluran drainase dalam kondisi baik 20.000 Meter 5.498 7.848 6.604 6.842,2 6.173,6 32.965,8 Dengan terpeliharanya saluran drainase dalam kondisi baik maka apabila terjadi peningkatan debit air baik yang disebabkan oleh kondisi air pasang dan limpasan air hujan dapat dialirkan dengan lancar ke badan sungai, hal ini sebagai langkah awal pengendalian banjir dan genangan air. Kendala yang terjadi hingga saat ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan konsep pemanfaatan drainase yang seharusnya dan kebiasaan sebagian masyarakat yang belum peduli terhadap kondisi drainase 7. IKU-6-SS-3-M-2 Capaian IKU-6-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi (619 meter) melampaui target yang telah ditetapkan (200 meter). Keberhasilan ini dikarenakan oleh adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan dan efisiensi anggaran pada saat pelelangan pekerjaan. Disamping itu kerja sama yang baik dengan instansi lain terkait pembebasan lahan dan dukungan cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan. Sebaran lokasi terbangunnya bantaran sungai yang sudah tertata dengan baik adalah di sepanjang Jl. Piere Tendean, Jl. Sudirman/Depan Korem, Jl. RE Martadinata, Depan Tempekong dan JL. RK. Ilir. Untuk beberapa lokasi masih dalam tahap perencanaan diantaranya Kawasan Swiss- Bell Borneo, Kawasan Mitra Plaza, Kawasan Kelayan Barat, Jl. Jafri Zam-zam dan Kawasan Pekauman. Berikut tabel 3.12 perbandingan realisasi capaian per tahun : Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun Indikator Kinerja Target (2011-2015) Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total
  • 26. 53 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8) Panjang sempadan atau bantaran sungaiyang tertata baik 1.000 Meter 0 275 323 333 619 619,931 Dengan tertatanya sempadan/bantaran sungai dengan baik dapat memberikan hasil antara mendukung komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka pencanangan water front city, meningkatkan estetika kota khususnya di bantaran Sungai Martapura sehingga terlihat lebih menarik dan tertata dengan baik yang berdampak pada potensi pariwisata, menghidupkan kembali perekonomian masyarakat yang menitikberatkan usahanya di sungai-sungai, menyediakan fasilitas umum sebagai sarana masyarakat untuk bersosialisasi, mengurangi wilayah pemukiman kumuh di kawasan bantaran sungai. Pembebasan lahan masih menjadi hambatan terbesar dalam proses awal pelaksanaan pekerjaan namun untuk pelaksanaan pekerjaan tahun 2015 pembebasan lahan telah dilakukan pada tahun sebelumnya. 8. IKU-7-SS-3-M-2 Capaian IKU-7-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari realisasi (9.622,05 meter) mampu melampaui target yang telah ditetapkan (6000 meter). Keberhasilan ini didukung dengan adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan dan efisiensi anggaran pada saat pelelangan pekerjaan. Disamping itu kerja sama yang baik dengan instansi lain terkait pembebasan lahan dan dukungan cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan. Lokasi saluran sungai yang berfungsi baik tersebar di seluruh Kota Banjarmasin. Berikut tabel 3.13 perbandingan realisasi capaian per tahun : Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Capaian Per Tahun
  • 27. 54 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Indikator Kinerja Target (2011-2015) Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8) Persentase saluran sungai yang berfungsi baik 40.000 Meter 6.098,9 9.339,29 6.745,62 10.076,96 9.622,05 41.882,82 Dengan saluran sungai yang berfungsi baik dapat memberikan hasil sebagai berikut : mendukung komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka pencanangan water front city, memfungsikan sungai sebagai drainase utama/primer dalam sistem pengendalian banjir, meningkatkan estetika kota khususnya di bantaran Sungai Martapura sehingga terlihat lebih menarik dan tertata dengan baik yang berdampak pada potensi pariwisata, mengembalikan fungsi sungai sebagai akses moda transportasi air, membuka potensi peningkatan perekonomian melalui perdagangan barang dan jasa di kawasan bantaran sungai dan sekitarnya, mengurangi wilayah kumuh di kawasan bantaran sungai yang berimbas pada peningkatan sanitasi kota. Sedangkan kendala yang dihadapi belum tersedianya masterplan sungai sebagai salah satu acuan dasar pelaksanaan pekerjaan yang terintegrasi, pemukiman yang terus berkembang dan merambah badan sungai sehingga mengancam keberadaan/kelangsungan sungai, budaya/perilaku sebagian masyarakat yang belum peduli terhadap kondisi dan fungsi sungai, kurangnya pemahaman masyarakat akan pemanfaatan sungai yang seharusnya merasa memiliki dan merasa bertanggungjawab untuk turut memeliharanya, dibatalkannya UU no. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyebabkan segala aturan yang berkaitan dengan sungai, yang bersandar pada aturan tersebut juga dibatalkan. Hal ini menyebabkan ketidakpastian hukum terkait beberapa hal menyangkut kebijakan pengelolaan sungai. 9. IKU-8-SS-3-M-2 Capaian IKU-8-SS-3-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Sampai dengan tahun ini, PJU yang terpasang melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu dari 18.482 yang dibutuhkan telah terpasang sebanyak 18.923,
  • 28. 55 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TerwujudnyaBudaya Bersih, Tertib, dan Disiplindi Semua Aspek Kehidupan dengan rincian lampu Sodium (9683 titik), LED (2655 titik), dan LHE (6585 titik). Keberhasilan pencapain kinerja tersebut diatas karena adanya efesiensi dan efektifitas anggaran yang dilakukan, sehingga anggaran yang direncanakan dapat dipergunakan untuk penambahan penerangan jalan lebih maksimal. Berikut trend peningkatan penerangan jalan umum 5 (lima) tahun terakhir, tersaji pada Grafik 3.12 : Berdasarkan Grafik 3.12 diatas selama kurun waktu lima tahun 2011 – 2015 realisasi pemenuhan jalan umum selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan mulai 2013, Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin mendapat bantuan dana APBN untuk kegiatan Meterisasi Jaringan Penerangan Jalan Umum. Sehingga dengan dana tersebut dapat dipergunakan lebih optimal untuk penambahan penerangan jalan umum. Kemudian ditahun 2014, Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin bersama PT. PLN melakukan survei pendataan asset penerangan umum, sehingga didapatkan data PJU yang tercatat sebagai aset Pemerintah Kota Banjarmasin. Dengan hasil pendataan tersebut, maka anggaran yang ada dapat lebih efesien. Selain itu pada tahun. Capaian kinerja SS-4-M-2 dalam kategori tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-4-M-2 seperti pada tabel 3.14 21.04 39.10 58.35 91.27 102.39 0 20 40 60 80 100 120 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.12 Realisasi persentase pemenuhan penerangan jalan umum tahun 2011 - 2015
  • 29. 56 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Tabel 3.14 Capaian IKU-SS-4-M-2 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-4-M-2 70 Persen 65,04 Persen 92,91 2 IKU-2-SS-4-M-2 53,70 Persen 68,97 Persen 128,43 3 IKU-3-SS-4-M-2 50 Persen 12,12 Persen 24,24 4 IKU-4-SS-4-M-2 100 Persen -200 Persen -200 5 IKU-5-SS-4-M-2 25 Persen 25 Persen 200,52 Rata-rata capaian 49,62 Berdasarkan tabel 3.14 dapat dijelaskan ketidakberhasilan sasaran strategis ini disebabkan karena adanya kecelakaan di darat maupun disungai yang seharusnya tidak boleh ada (zero accident). Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-4-M-2 seperti pada tabel 3.14 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-4-M-2 Capaian IKU-1-SS-4-M-2 dalam kategori sangat berhasil. namun belum maksimal belum memenuhi target yang ditetapkan dan juga belum memenuhi target nasional (SPM) sebesar 70%. Hal ini disebabkan belum memadainya jumlah armada angkutan sampai dibanding jumlah penduduk kota Banjarmasin tahun 2015 sebanyak 750.708 jiwa. Dengan armada angkutan sampah yang terdiri dari pickup sebanyak 15 unit, dump truck sebanyak 26 unit dan truck armroll sebanyak 69 unit hanya mampu melayani jumlah penduduk dalam pengangkutan sampah sebesar 488.235 jiwa. Kendala lainnya yang dihadapi diantaranya adalah tidak semua sampah dari lingkungan warga terkumpul di TPS, kesulitan menempatkan lokasi pembangunan TPS atau meletakkan container sampah di setiap Kelurahan/Kecamatan, tidak terfokusnya penerapan Perda No. 21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah Kebersihan dan Pertamanan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jam yang telah ditentukan, belum sepenuhnya tepat sasaran sosialisasi pengurangan timbunan sampah di TPS dan belum optimalnya kesadaran masyarakat dalam proses reduksi sampah.
  • 30. 57 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Sedangkan upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja pengangkutan sampah antara lain setiap komplek atau rukun tetangga harus memiliki petugas pengangkut sampah lingkungan sehingga sampah dari warga terangkut ke TPS terdekat, regulasi untuk para pengembang perumahan permukiman yang diwajibkan menyiapkan ketersediaan lahan TPS pada setiap perumahan/permukiman, penambahan armada dan peralatan untuk pengurangan timbunan sampah perkotaan, fokus jadwal Yustisi Penerapan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Persampahan, koordinasi kepada pihak-pihak peduli kebersihan dan lingkungan untuk lebih meningkatkan aktifitasnya, koordinasi kepada pihak-pihak terkait agar sosialisasi pengelolaan persampahan tepat sasaran. Berikut perbandingan realisasi persentase pengangkutan sampah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, sebagaimana Grafik 3.13 dibawah ini : Berdasarkan Grafik 3.13 diatas pengangkutan sejak tahun 2011 s.d 2014 mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya volume sampah yang dihasilkan terutama sampah domestik. Sejak 2014 Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan upaya – upaya penyelesaian sampah pada sumbernya (ketika masih berada dirumah tangga) melalui gerakan Bank Sampah. 2. IKU-2-SS-4-M-2 Capaian IKU-2-SS-4-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan pasar yang terkelola dengan baik sebanyak 20 pasar dari target 15 pasar. 20 pasar 54.7 55.4 57.8 67.69 65.04 0 10 20 30 40 50 60 70 80 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.13 Realisasi persentase pengangkutan sampah tahun 2011 - 2015
  • 31. 58 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 yang terkelola dengan baik ditahun 2015 terdiri dari Pasar Teluk Dalam, Pasar Telawang, Pasar Kuripan, Pasar Pandu, Pasar Cemara, Pasar Pekauman, Pasar Kesatriaan, Pasar Jahri Saleh, Pasar Gedang, Pasar Baru, Pasar Tungging Belitung, Pasar Lima, Pasar Atom Kilat, Pasar Malabar, Pasar Sudimampir, Pasar Niaga, Pasar Induk Banjar Raya, Pasar Blok Hanifah, Pasar Blok Odi dan Pasar Samping Cempaka. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja ini karena telah dilakukan upaya-upaya pembenahan seperti kegiatan revitalisasi dan rehabilitasi pasar, pembinaan dan penyuluhan pedagang, perbaikan sistem penerimaan, punishment / penegakan hukum terhadap pedagang yang tidak taat bayar retribusi. Kemanfaatan pasar yang dikelola dengan baik dilihat dari jumlah PAD yang semakin meningkat setiap tahun melampaui target yang telah ditetapkan yang dapat dilihat dari Grafik 3.14 : Selain dari peningkatan PAD, kemanfaatan dari pengelolaan pasar yang semakin baik adalah memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pembeli. Berdasarkan hasil survei Fakultas Ekonomi UNLAM Tahun 2015 (hasil penelitian pembentukan PD. Pasar) bahwa masyarakat yang mengunjungi pasar tradisional di atas 67,6%. Capaian IKU-2- SS-4-M-2 tahun 2015 diatas tahun 2011 s.d 2015, sebagaimana Grafik 3.15 : 1,993,100,000 2,643,100,000 2,876,100,000 3,802,161,000 8,114,237,544 1,980,013,400 2,865,736,854 3,560,918,245 4,244,743,467 8,336,238,620 0 1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 6,000,000,000 7,000,000,000 8,000,000,000 9,000,000,000 2011 2012 2013 2014 2015 Target PAD Grafik 3.14 PAD dari sektor retribusi pasar
  • 32. 59 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Grafik 3.15 Realisasi persentase pasar yang dikelola dengan baik Dilihat dari Grafik 3.15 dapat dilihat peningkatan pengelolaan pasar dengan baik hal ini sebagai upaya melindungi keberadaan pedagang – pedagang dipasar tradisonal yang pada akhirnya semakin banyak jumlah pengunjung pasar akan berdampak pada meningkatnya kondisi ekonomi pedagang dan pendapatan asli daerah Kota Banjarmasin. 3. IKU-3-SS-4-M-2 Capaian IKU-3-SS-4-M-2 dalam kategori tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya kasus kecelakaan sebanyak 116 kasus, walaupun demikian jumlah kasus kecelakaan lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebanyak 132 kasus kecelakaan. Kasus kecelakaan tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor perilaku pengemudi/pengendara yang tidak mentaati peraturan lalu lintas yang berlaku dan juga masih adanya anak – anak remaja yang melakukan kebut – kebutan di jalan raya. Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menekan/mengurangi angka kecelakaan didarat dengan menambah petugas pengawasan dijalan terutama pada jam – jam sibuk, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan keselamatan lalu lintas di sekola – sekolah, melaksanakan lomba awak kenderaan umum teladan, melaksanakan razia kelengkapan kenderaan, melaksanakan pengaturan/ penertiban perpakiran di badan jalan. 4. IKU-4-SS-4-M-2 Capaian IKU-4-SS-4-M-2 dalam kategori tidak berhasil, hal ini disebabkan target untuk setiap tahunnya ditargetkan zero accident, sedangkan ditahun 2015 terdapat 2 (dua) kasus kecelakaan di Sungai. Kasus kecelakaan disebabkan oleh Kesalahan Manusia (Human error) dan juga kondisi cuaca buruk. Untuk menekan/mengurangi angka kecelakaan di sungai beberapa upaya yang dilakukan antara lain bimbingan keselamatan kepada juragan-juragan kapal, melakukan 27.59 27.59 62.07 62.07 68.97 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 2011 2012 2013 2014 2015
  • 33. 60 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 MeningkatnyaPelayanan KesehatanKepadaMasyarakat pengawasan terhadap muatan barang dan penumpang terutama diatas atap kapal, memberikan bantuan alat keselamatan pelayanan seperti life jacket dan life bouy, melakukan kegiatan penertiban dan pengawasan sarana angkutan sungai (kelaikan kapal). 5. IKU-5-SS-4-M-2 Capaian IKU-5-SS-4-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Realisasi melebihi dari target yang telah ditetapkan, Jumlah parkir liar tahun 2015 sebanyak 39 titik dan yang telah diberi izin sebanyak 25 titik mengalami penurunan dari tahun 2014 (79 titik, diberi izin 40 titik). Keberhasilan Capaian IKU-5-SS-4-M-2 didukung dengan beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain dengan melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah tentang pajak parkir dan retribusi parkir, melaksanakan operasi rutin/razia parkir terpadu dengan Polresta dan Satpol PP, mempermudah proses mendapat izin parkir umum, mewajibkan kolektor parkir memakai baju seragam juru parkir, mencabut izin parkir diareal bebas parkir, membuat garis marka pada areal tertentu (Jalan samudra) Jam 06.00 s.d 14.00, melarang parkir disepanjang jalan A. Yani. Capaian kinerja SS-5-M-2 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-5-M-2 seperti pada tabel 3.15 Tabel 3.15 Capaian IKU-SS-5-M-2 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-5-M-2 66,68 Tahun 70,11 Tahun 105,14 2 IKU-2-SS-5-M-2 118 Jiwa 118 Jiwa 100 3 IKU-3-SS-5-M-2 24 Jiwa 5 Jiwa 179,17 4 IKU-4-SS-5-M-2 95 Persen 95,6 Persen 100,63 Rata-rata capaian 121,24 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-5-M-2 seperti pada tabel 3.15 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-5-M-2
  • 34. 61 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Capaian IKU-1-SS-5-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Usia Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu parameter keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin rata-rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kota Banjarmasin tahun 2014 adalah 70,02 sedangkan untuk melihat realisasi tahun 2015 hanya dapat menggunakan angka sementara *(Feb 2016) berdasarkan perkiraan/estimasi (belum resmi) sebesar 70,11, target pada dokumen RPJMD Kota Banjarmasin pada tahun 2015 adalah 66,68 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah berhasil dengan meningkatnya status angka harapan hidup menjadi 70,11 atau sebesar 105%. Namun peningkatan AHH ini dapat mengakibatkan terjadinya transisi epidemiologi dalam bidang kesehatan akibat meningkatnya jumlah angka kesakitan karena penyakit degeneratif(Jantung, Strok, Hipertensi dan Diabetes Melitus serta penyakit degeneratif lainnya). Upaya Pemerintah Kota Banjarmasin dalam pencapaian kinerja dibidang kesehatan antara lain melalui penambahan pengadaan sumber daya manusia dan fasilitas alat kesehatan. Grafik 3.16 Peningkatan Angka Harapan Hidup sebagaimana tergambar di bawah ini : 2011 2012 2013 2014 2015 Target 66.21 66.29 66.54 66.62 66.68 Realisasi 69.85 69.92 69.99 70.02 70.11 64 65 66 67 68 69 70 71 USIA/UMUR Grafik 3.16 Peningkatan angka harapan hidup
  • 35. 62 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Perbandingan selama kurun waktu lima tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 progres pergerakan AHH sebagaimana pada Grafik di atas setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat berarti dengan rata-rata peningkatan sebesar 0,07. Apabila dibandingkan dengan target di setiap tahunnya rata-rata capaian sebesar 100%. Tabel 3.16 Trend Realisasi Kenaikan AHH Tahun 2010 s.d 2015 : Tabel 3.16 Trend Realisasi Kenaikan AHH Tahun 2010 s.d 2015 TREND KENAIKAN ANGKA HARAPAN HIDUP Jumlah Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Realisasi 69,77 69,77 69,85 69,92 69,99 70,2 % Kenaikan 0,08 0,07 0,07 0,03 0,09 0,34/5=0,07 Tabel 3.17 Angka Harapan Hidup Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Target Nasional 69,65 69,87 72 Realisasi Prov.Kal- Sel 64,17 64,52 64,82 65,20 67,47 Realisasi Kota Bjm 69,85 69,92 69,99 70,02 70,11 Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat perbandingan dengan capaian di tingkat nasional dan Provinsi Kalimantan Selatan, capaian AHH Kota Banjarmasin lebih tinggi dibandingkan dengan AHH provinsi Kal-Sel dan Nasional, namun harapan untuk mencapai AHH sebesar 72 di tahun 2014 sebagaimana pada target nasional masih belum mencapai target. 2. IKU-2-SS-5-M-2 Capaian IKU-2-SS-5-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Tahun 2015 di Kota Banjarmasin ditemukan kematian ibu sebanyak 14 orang dari
  • 36. 63 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 11.794 kelahiran hidup, sama halnya dengan kasus di tahun 2014 sebesar 14 kematian dari 11.916 kelahiran hidup atau apabila diperhitungkan dengan 100,000 kelahiran hidup menjadi 118 orang/100.000 KH, capaian di tahun 2015 ini sama dengan target yang ditetapkan yakni sebesar 118/100.000 KH,AKI (Angka Kematian Ibu) tahun 2015 meningkat apabila di bandingkan dengan tahun 2014 dengan kasus kematia ibu sebesar 117/100.000 kelahiran hidup. Dari data pencapaian di atas perhitungan secara absolut tidak terjadi peningkatan kematian ibu / kematian ibu dapat ditekan. Apabila dilihat dari trend sebagaimana pada Grafik AKI dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 di bawah ini, bahwa angka kematian ibu cenderung meningkat seiring bertambahnya pertumbuhan penduduk, namun masih dapat ditekan sehingga dapat dikatakan untuk menurunkan angka kematian ibu sangat sulit dan berat perlu penanganan yang lebih optimal sebagaimana yang dicanangkan pemerintah pusat dalam upaya prioritas menurunkan AKI seperti peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal, peningkatan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan, peningkatan pelayanan pencegahan komplikasi kebidanan, pelayanan KB berkualitas, peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu responsif gender, penguatan Manajemen Program Kesehatan Ibu. Grafik 3.17 AKI Dan Penyebab Kematian Dengan Perhitungan Secara Absolut tahun 2011-2015 : Grafik 3.17 AKI dan penyebab kematian dengan perhitungan secara absolut 0 5 10 15 20 2011 2012 2013 2014 2015 3 7 8 7 4 3 1 6 4 3 0 1 0 1 0 5 5 3 2 7 11 14 17 14 14 Pre Eklamsi Perdarahan Infeksi Lain-lain Jumlah 2011 2012 2013 2014 2015 TARGET 206 184 162 140 118 REALISASI 110 123 147 117 118 0 50 100 150 200 250
  • 37. 64 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Grafik 3.18 Angka kematian ibu per 100.000 KH Berikut Grafik 3.19 capaian Kinerja Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Banjarmasin Dengan Target Nasional : Grafik 3.19 Capaian Kinerja Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Banjarmasin Dengan Target Nasional Berdasarkan Grafik 3.19 di atas capaian kinerja penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dikatakan cukup baik terhadap target nasional walupun cenderung meningkat tetapi capaian masih dibawah target nasional. Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Banjarmasin antara lain dengan meningkatkan fasilitas persalinan, meningkatkan jumlah tenaga kesehatan dan penyediaan obat – obatan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan refroduksi. 3. IKU-3-SS-5-M-2 Capaian IKU-3-SS-5-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Pada tahun 2015 di Kota Banjarmasin secara perhitungan absolut ditemukan kasus kematian bayi sebanyak 55 orang dari 11.794 kelahiran hidup atau sama dengan 5 orang per.1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2014 angka kematian bayi adalah sebesar 6 orang per 1.000 kelahiran hidup (absolut : 73/11.916 KH), hal ini menunjukkan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi di Kota Banjarmasin dapat dikatakan berhasil. Angka kematian 2011 2012 2013 2014 2015 Target 206 184 162 140 118 Realisasi 110 123 147 117 118 0 50 100 150 200 250
  • 38. 65 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 bayi sebesar 5 orang didapatkan dari dari perhitungan ditemukannya 55 kematian bayi dibagi 11.794 kelahiran hidup di kali 1.000. Perhitungan pencapaian indikator kinerja dengan rumus [(2 x 24) – 5 / 24 x 100%], maka ditemukan hasil persentase capaian indikator ini adalah sebesar 179 persen. Progres menurunkan angka kematian bayi (AKI) sebagaimana tergambar pada Grafik-grafi di bawah ini menunjukkan bahwa AKI dari tahun 2011 sampai dengan 2015 berfluktuasi (naik-turun), namun tiga tahun terakhir (2013-2015) cenderung menurun. Berikut Grafik 3.20 jumlah absolut kematian bayi di kota banjarmasin tahun 2007 s/d 2015 Grafik 3.20 Jumlah absolutkematian bayi di kota banjarmasin tahun 2007 s/d 2015 Berikut Grafik 3.21 angka kematian bayi per 1.000 kelahiran Grafik 3.21 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran Upaya untuk memperbaiki derajat/status dan gizi kesehatan ibu dan anak terus dilakukan dengan memperbaiki sistem dan manjemen program, meningkatan jangkauan 31 48 48 58 77 67 84 73 55 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Target 32 30 28 26 24 Realisasi 7 6 7 6 5 0 5 10 15 20 25 30 35
  • 39. 66 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, memperbaiki perilaku keluarga dan masyarakat perbaikan perawatan kesehatan ibu dan anak di tingkat rumah tangga perbaikan careseeking dan peningkatan pemanfaatan fasilitas kesehatan. 4. IKU-4-SS-5-M-2 Capaian IKU-4-SS-5-M-2 dalam kategori sangat berhasil. Pada tahun 2015 data jumlah penduduk miskin Kota Banjarmasin sebesar 131.701 jiwa yang terdiri dari masyarakat miskin yang memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional (PBI) sebesar 99.764 dan jumlah masyarakat miskin yang memiliki kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar 31.937 jiwa. Sedangkan jumlah kunjungan masyarakat miskin di sarana kesehatan dasar sebesar 100.723. Dari perbandingan realisasi pada tahun 2011 s.d 2015 serta dengan targetnya tergambar sebagaimana pada Grafik 3.22 di bawah ini : Grafik 3.22 Persentase maskin yang dapat mengakses sarkes dasar tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 Target 84.67 87.25 89.83 92.42 95 Realisasi 100 100 164 100 96 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 AxisTitle
  • 40. 67 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TercapainyaReformasi BirokrasiDalamUpaya PeningkatanKinerjaPemerintahKota Dengan kesimpulan bahwa rata-rata realisasi capaian kinerja pertahunnya sebesar 100% / progresnya cenderung meningkat artinya seluruh masyarakat miskin sudah dapat mengakses sarana pelayanan kesehatan dasar di Kota Banjarmasin selama kurun waktu llima tahun tahun (2011-2015). Capaian kinerja SS-1-M-3 dalam katagori berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS- 1-M-3 seperti pada tabel 3.18 Tabel 3.18 Capaian IKU-SS-1-M-3 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-1-M-3 75 Persen 59,75 Persen 79,67 2 IKU-2-SS-1-M-3 100 Persen 100 Persen 100 Rata-rata capaian 89,83 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-1-M-3 seperti pada tabel 3.18 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-1-M-3 Capaian IKU-1-SS-1-M-3 dalam kategori berhasil. Berdasarkan indeks reformasi birokrasi tahun 2015 untuk Pemerintah Kota Banjarmasin mendapatkan nilai 59,75 dengan perincian sebagaimana tabel 3.19 dan tabel 3.20 Tabel 3.19 Komponen Proses No. Sub Komponen Nilai 1. Manajemen Perubahan 78,66 % 2. Penataan Peraturan Perundang-undangan 66,75 % 3. Penataan dan Penguatan Organisasi 86,11 %
  • 41. 68 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 4. Penataan Tatalaksana 60,93 % 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 48,22 % 6. Penguatan Akuntabilitas 66,73 % 7. Penguatan Pengawasan 50,04 % 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 70,3 % Total 61,57% Tabel 3.20 Komponen Hasil No. Sub Komponen Nilai 1. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 35,3 % 2. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 82,5 % 3. Kualitas Pelayanan Publik 75 % Total 57,03 % Nilai reformasi birokrasi tahun 2015 terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya, tetapi untuk hasil capaian masih belum mencapai target yang telah ditetapkan, berikut penyebab tidak tercapainya target tersebut : 1. Banyak hal perubahan baik yang telah dilakukan Pemko Banjarmasin tetapi tidak ada dalam point penilaian PMPRB tersebut. 2. Berdasarkan point per subkomponen PMPRB, Pemko Banjarmasin belum dapat sepenuhnya menjalankan seluruh tuntutan penilaian tersebut seperti pada subkomponen: a) Penataan Tata Laksana Belum disusunnya peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu : Akan menyusun peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi. b) Penataan Sistem Manajemen SDM Belum menerapkan arsip kepegawaian digital, Belum adanya kebijakan promosi terbuka untuk pengisian jabatan tertentu. Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu : - Akan menerapkan arsip kepegawaian digital - Akan melakukan promosi terbuka untuk pengisian jabatan tertentu pada Pemko Banjarmasin - Akan menerapkan tunjangan kinerja berdasarkan kinerja masing-masing pegawai pada setiap bulan.
  • 42. 69 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 c) Penguatan Pengawasan Belum menerapkan aturan tentang Whistle Blowing System sebagai perlindungan untuk pelapor masalah birokrasi, belum ada pedoman benturan kepentingan, dan belum ada SKPD Zona Integritas menjadi Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu : - Akan menetapkan aturan tentang Whistle Blowing System sebagai perlindungan untuk orang yang melaporkan masalah - Menyusun pedoman Benturan Kepentingan - Menetapkan SKPD pada Zona Integritas menjadi SKPD Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Langkah selanjutnya yang ditempuh untuk memperbaiki nilai reformasi birokrasi yaitu dengan melakukan rapat-rapat pembahasan, monitoring, melengkapi bukti dukung serta merumuskan rencana aksi yang akan dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk tahun akan datang. Berikut trend peningkatan realisasi kinerja 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana Grafik 3.23 dibawah ini : Berdasarkan Grafik 3.23 menunjukkan bahwa kegiatan reformasi birokrasi di Pemerintah Kota Banjarmasin telah berjalan sesuai dengan agenda reformasi birokrasi yang telah ditetapkan namun karena keterbatas pemahaman dan kurangnya sumber daya yang memantau dan mengevaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi sehingga capaian belum optimal. 17 57.07 59.75 0 10 20 30 40 50 60 70 2013 2014 2015 Grafik 3.23 Perbandingan nilai reformasi birokrasi pemerintah kota Banjarmasin
  • 43. 70 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 2. IKU-2-SS-1-M-3 Capaian IKU-2-SS- 1-M3 dalam kategori sangat berhasil. Capaian optimal ini ditunjukkan dengan perolehan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP Inspektorat Kota Banjarmasin dimana seluruh SKPD/Unit kerja Pemerintah Kota Banjarmasin (43 SKPD/Unit Kerja) memperoleh hasil penilaian akuntabilitas baik dengan kriteria kategori min “CC”. Keberhasilan capaian IKU-2-SS-1-M3 didukung dengan langkah inisiatif yaitu melakukan bimbingan teknis untuk SKPD/Unit kerja yang mengalami kesulitan dalam penyusunan laporan tersebut dan memberikan kesempatan bagi Instansi yang ingin berkonsultasi sebelum dilakukan penilaian. Peningkatan LHE SAKIP SKPD berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian kinerja Pemerintah Kota Banjarmasin secara keseluruhan yang dapat terlihat dari hasil LHE SAKIP Pemerintah Kota yang dikeluarkan oleh KEMENPAN RB di tahun 2015 dengan nilai 60,03 atau dengan kategori “Baik”. Hasil penilaian ini menjadi semangat dan pemicu untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin. Keberhasilan ini juga sebagai momentum untuk lebih baik lagi dalam penerapan manajemen akuntabilitas yang diwujudkan dalam perbaikan kinerja dari pejabat level tertinggi sampai dengan yang terendah. Berikut perbandingan realisasi persentase SKPD yang hasil penilaian akuntabilitasnya baik selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir :
  • 44. 71 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TerwujudnyaTransparansi dan Akuntabilitas KebijakanPengelolaanKeuanganDaerah Berdasarkan Grafik 3.24 diatas pada tahun 2013 dan 2014 realisasi tidak mencapai target 100% dikarenakan terdapat 2 (dua) SKPD yang belum memenuhi target nilai yang ditetapkan. Capaian kinerja SS-2-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-2-M-3 seperti pada tabel 3.21 Tabel 3.21 Capaian IKU-1-SS-2-M-3 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-2-M-3 WTP WTP 100 Opini BPK atas kualitas laporan keuangan diberikan kepada Pemerintah Daerah setiap tahunnya. Yang mempengaruhi hasil untuk pemberian opini tersebut yaitu kelengkapan pada penatausahaan asset daerah, penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil temuan BPK, 100 100 97 97 100 95.5 96 96.5 97 97.5 98 98.5 99 99.5 100 100.5 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.24 Persentase SKPD yang penilaian akuntabilitasnya baik
  • 45. 72 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TerpenuhinyaPelayananPendidikan Yang berkualitas serta kemampuan dalam penyajian laporan keuangan yang baik pada pemerintah daerah. Sejak tahun 2014 Pemerintah Kota Banjarmasin mendapatkan opini WTP dari BPK RI. Pencapaian indikator tersebut merupakan hasil penilaian dari keselurahan dari SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin. Beberapa upaya yang dilakukan agar memperoleh opini WTP tersebut yaitu peran Kepala Daerah dalam memantau perkembangan pencapaian WTP, melakukan konsultasi kepada pihak BPK, melakukan sosialisasi yang berhubungan dengan penyusunan dokumen akuntabilitas, rapat rutin mengenai penataan, pemanfaatan dan pendataan asset daerah, komitmen seluruh SKPD dalam penyelesaian tindak lanjut temuan BPK, membuat rencana aksi pencapaian WTP, rapat rutin tentang progress rencana aksi. Keberhasilan pencapaian terwujudnya transparansi dan akuntabilitas kebijakan pengelolaan keuangan daerah tidak hanya diperoleh dari opini WTP dari BPK tetapi juga diberikan oleh lembaga non pemerintah seperti Lembaga Transparency International Indonesia (TII) yang menyatakan dari hasil Survei Indeks Persepsi Korupsi memperoleh nilai tertinggi dari 11 Kota yang disurvei, dengan nilai 68, bermakna paling sedikit suap. Capaian kinerja SS-3-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-3-M-3 seperti pada tabel 3.22 Tabel 3.22 Capaian IKU-SS-3-M-3 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-3-M-3 99,14 Persen 99.21 Persen 100,07 2 IKU-2-SS-3-M-3 10,58 Tahun 9.97 Tahun 94,23 3 IKU-3-SS-3-M-3 100,01 99,87 22,60 Persen Persen Persen 115.71 116.28 95.72 Persen Persen Persen 115,70 116,43 423,54 4 IKU-4-SS-3-M-3 88,42 77,62 Persen Persen 114.85 98.75 Persen Persen 129,89 127,29 tidak hanya diperolehdari opini WTP dari BPK tetapi juga diberikan oleh lembaga non pemerintah seperti Lembaga Transparency International Indonesia (TII) yang menyatakan dari hasil Survei Indeks PersepsiKorupsimemperolehnilai tertinggi dari 11 Kota yang disurvei
  • 46. 73 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 34,45 Persen 82.09 Persen 238,29 5 IKU-5-SS-3-M-3 104,86 112,9 51,9 Persen Persen Persen 126.25 105.51 91.22 Persen Persen Persen 120,40 93,45 175,76 6 IKU-6-SS-3-M-3 100 99,92 99,92 Persen Persen Persen 100 100 99.2 Persen Persen Persen 100 100,08 99,28 Rata-rata capaian 134,61 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-3-M-3 seperti pada tabel 3.22 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-3-M-3 Angka Melek Huruf (AMH) adalah Proprosi penduduk 15 tahun ke atas terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas yang mampu membaca dan menulis.Tingkat melek huruf yang tinggi (atau tingkat buta huruf rendah) menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif dan/atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan pembelajarannya.Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian indikator tersebut diatas adalah : a. Meningkatkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam melaksanakan pendidikan kesetaraan dan keaksaraan melalui Paket A, Paket B, Paket C dan Keaksaraan Fungsional pada masyarakat. b. Membuka pelatihan keahlian untuk masyarakat di sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan 24 PKBM yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Kota Banjarmasin. Data Capaian Kinerja IKU-1-SS-3-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.25 berikut ini : 2011 2012 2013 2014 2015 Target 98.4 98.5 98.9 99.02 99.14 98.72 98.8 98.91 99.02 99.21 96.14 96.43 97.18 97.5 98.27 88 90 92 94 96 98 100
  • 47. 74 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Jika dilihat dari capaian kinerja indikator Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin selama 5 tahun terakhir terjadi peningkatan setiap tahunnya secara konstan, dari tahun 2011 Kota Banjarmasin realisasi sebesar 98,72 sudah melebihi Realisasi Provinsi Kalimantan Selatan yang Cuma sebesar 96,14 dan juga target nasional sebesar 92,14. Hal ini mengindikasikan bahwa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan cukup effektif untuk meningkatkan Angka Melek Huruf yang ada di Kota Banjarmasin. Jika dibandingkan dengan target nasional sebesar 96,39 persen pada tahun 2015 dan realisasi Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 sebesar 89.27 persen maka Kota Banjarmasin sudah melampaui taget yang ada yaitu sebesar 99,21 persen atau lebih tinggi sebesar 0,94 persen. 2. IKU-2-SS-3-M-3 Angka Rata-rata Lama Sekolah digunakan untuk melihat kualitas penduduk dalam hal mengenyam Pendidikan Formal pada suatu daerah, tingginya angka Rata-rata Lama Sekolah (MYS) menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah/sedang diduduki oleh seseorang. Semakin tinggi angka MYS maka semakin lama/tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya. Kalau dilihat pada tabel diatas capaian kinerja Cuma sebesar 94,23 persen, akan tetapi realisasi angka rata-rata lama sekolah sebesar 9,97 tahun sudah diatas realisasi provinsi yang cuma sebesar 8.25 tahun bahkan target nasional sebesar 8.25 tahun. Jika dilihat angka rata-rata lama sekolah tersebut maka di kota Banjarmasin rata-rata orang bersekolah hanya sampai jenjang kelas 1 SMA, hal ini sudah diatas rata-rata provinsi yang hanya sampai kelas 3 SMP saja. Data Capaian Kinerja Indikator IKU-2-SS-3-M-3 selama 5 (lima) tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.26 berikut : Grafik 3.25 Perbandingan realisasi angka melek huruf Tahun 2011-2015
  • 48. 75 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Selama 5 (lima) tahun masa periode RPJMD Kota Banjarmasin, Angka Rata-Rata Lama Sekolah masyarakat sudah menunjukkan tren peningkatan, walaupun sempat stagnan dari tahun 2012 hingga tahun 2014 pada angka 9,88 namun pada tahun 2015 meningkat kembali pada angka 9,97 tahun. Dinas Pendidikan perlu melakukan kajian lebih lanjut indikator-indikator yang memiliki daya ungkit yang besar untuk mendapatkan perhatian dalam upaya meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah masyarakat sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Akan tetapi jika dibandingkan dengan capaian angka rata-rata lama sekolah untuk provinsi Kalimantan Selatan maka Kota Banjarmasin sudah melebihi sebesar 1,72 tahun begitu juga dengan target nasional maka Kota Banjarmasin sudah melebihi angka 1,72 tahun dari rata-rata nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Banjarmasin relatif lebih baik dibandingkan dengan rata-rata provinsi dan nasional. Capaian tersebut di atas tidak lepas dari peran Dinas Pendidikan dalam menuntaskan Wajib Belajar 9 tahun melalui beberapa kegiatan, antara lain : a. Peningkatan aksesibilitas, melalui pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), mengurangi angka putus sekolah, pendirian SMP Terbuka, serta mengefektifkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat 2011 2012 2013 2014 2015 Target 9.8 9.9 9.98 10.2 10.58 Realisasi 9.57 9.88 9.88 9.88 9.97 Provinsi 7.68 7.89 8.01 8.13 8.25 Nasional 7.85 8.1 8.2 8.25 8.25 0 2 4 6 8 10 12 Angka Rata-rata Lama Sekolah Target Realisasi Provinsi Nasional Grafik 3.26 Perbandingan realisasi angka rata – rata lama sekolah tahun 2011 -2015
  • 49. 76 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam menjaring anaktidak sekolah dan anak putus sekolah untuk mendapat pendidikan kesetaraan melalui kegiatan Paket A, B, dan C. b. Peningkatan mutu pembelajaran, karena dengan mutu pembelajaaran yang baik siswa akan termotivasi kuat untuk meneruskan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. c. Penguatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk dapat melaksanakan pendidikan secara lebih baik dan profesional, termasuk dalam memahami kurikulum dan menerapkannya di kelas secara lebih baik. 3. IKU-3-SS-3-M-3 Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin besar jumlah penduduk yang berkesempatan mengenyam pendidikan. Namun demikian meningkatnya APS tidak selalu dapat diartikan sebagai meningkatnya pemerataan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Pada Tahun 2015 Kota Banjarmasin melalui Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mendapatkan Dana Hibah dari Uni Eropa untuk Percepatan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar, hal ini cukup memberikan sumbangan yang signifikan dalam meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah. Program Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dimana untuk menaikan angka partisipasi sekolah (APS) didasarkan pada penambahan ruang kelas, rehab sedang/berat ruang kelas dan perbaikn sarana prasarana pendukungnya untuk setiap jenjang pendidikan. sehingga penambahan jumlah siswa dapat tertampung oleh sekolah. Pada tingkat APS 7-12 (Tingkat SD) Kota Banjarmasin capaian pada tahun 2015 sebesar 115,71%. Tingginya capaian ini mengindikasikan bahwa Kota Banjarmasin telah dapat memberikan layanan pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah dasar (7-12 tahun). Capaian yang melebihi angka 100% disebabkan siswa usia 7-12 tahun yang bersekolah di Banjarmasin tidak hanya berasal dari Kota Banjarmasin saja tetapi juga berasal dari daerah sekitar Banjarmasin. Ini juga mengindikasikan bahwa mutu pendidikan di Kota Banjarmasin sudah dipandang lebih baik oleh masyarakat di luar Kota Banjarmasin. Angka Partisipasi Sekolah untuk usia sekolah tingkat SMP adalah sebagai berikut:
  • 50. 77 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Pada APS 13-15 tahun tingkat SMP Kota Banjarmasin capaian pada tahun 2015 sebesar 116,28%. Capaian yang melebihi angka 100% ini disebabkan siswa usia 13-15 tahun yang bersekolah di Banjarmasin tidak hanya berasal dari Kota Banjarmasin saja tetapi juga berasal dari daerah sekitar Banjarmasin. Ini juga mengindikasikan bahwa mutu pendidikan di Kota Banjarmasin sudah dipandang lebih baik oleh masyarakat di luar Kota Banjarmasin. Berdasarkan perhitungan, ada sekitar 1.59 persen anak yang masih masuk hitungan usia SD tetapi sudah bersekolah di SMP. Hal ini disebabkan karena siswa yang berusia 6 tahun sudah diperbolehkan masuk ke sekolah dasar sehingga usia 12 tahun mereka sudah duduk di SMP.Selain itu, masih ada juga anak yang berusia tingkat SMP tetapi masih bersekolah di tingkat Pendidikan Dasar sekitar 20 persen hal ini perlu perhatian lebih juga dari Dinas Pendidikan sebagai instansi yang mengurusi bidang pendidikan di Kota Banjarmasin. Secara keseluruhan Dinas Pendidikan sudah berperan secara maksimal dalam memajukan pendidikan di Kota Banjarmasin dengan aturan yang mengharus seluruh anak harus tetap bersekolah. Pada APS 16-18 setingkat SMA, capaian Kota Banjarmasin sebesar 95,72%. Capaian ini disebabkan terdapat anak dengan usia =< 15 tahun yang sudah bersekolah di tingkat SMA sebagai dampak usia masuk SD yang kurang dari 7 tahun.Capaian tersebut mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang SLTA di Kota Banjarmasin sudah sangat baik. Dapat dilihat dari data tersebut di Kota Banjarmasin akses pendidikan berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat tidak memandang usia untuk bisa bersekolah pada setiap jenjang pendidikan.Berdasarkan pada tabel diatas, rata – rata persentase capaian kinerja Kota Banjarmasin untuk meningkatkanangka partisipasi sekolah adalah 218.55 persen.Jika dibandingkan dengan rata-rata capaian tahun 2014 sebesar 157.52 maka pada tahun 2015 ini terjadi kenaikan sebesar 61.83 persen. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa dengan Kategori capaian kinerja Sangat Berhasil, untuk tingkat Usia sekolah SMA sederajat APS 16-18 terjadi peningkatan yang paling tinggi. Data Capaian Kinerja IKU-3-SS-3-M-3 selama 5 (lima) tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.27 berikut :
  • 51. 78 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Dilihat dari perbandingan capaian kinerja untuk APS maka realisasi untuk Kota Banjarmasin sudah melebihi target akhir RPJM dimana APS SD/MI 100 persen maka realisasi 116 persen sudah melebihi 16 persen, begitu pula dengan target nasional pada tahun 2015 maka Kota Banjarmasin sudah melebihi 17,4 persen dari target rata-rata nasional. Untuk APS tingkat SMP/MTs Kota Banjarmasin dari tahun 2011 sudah melebihi dari target RPJM dan juga target nasional dengan Realisasi akhir pada tahun 2015 sudah mencapai 116 persen dibanding dengan target 99,9 persen atau melebihi 16,1 persen begitu juga jika dibandingkan dengan target nasional 77 persen maka Kota Banjarmasin sudah melebihi 39 persen. Sementara untuk APS tingkat SMA/MA capaian yang didapat sudah sangat melebihi jika dibandingkan dengan target 22,6 persen maka capaiannya sudah sebesar 95,3 persen atau melebihi 72,7 persen suatu prestasi yang luar biasa yang dicapai dalam waktu 5 tahun sejak tahun 2011. Keberhasilan pada setiap indikator APS pada setiap jenjang merupakan bukti keberhasilan program kegiatan yang dilakukan oleh dinas pendidikan sebagai leading sektor pendidikan seperti melakukan pembangunan sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, melakukan rehabilitasi sedangn/berat bangunan dan ruang kelas sekolah, penambahan sarana prasarana pendidikan pada setiap jenjang, pembinaan murid pada bidang olah raga, kesenian dan ketrampilan, meningkatkan kualitas para pendidik dan tenaga kependidikan serta meningkatkan kualitas manajemen sekolah dengan melaksanakan akreditasi sekolah secara rutin. 4. IKU-4-SS-3-M-3 0 20 40 60 80 100 120 20112012201320142015 20112012201320142015 20112012201320142015 SD/MI SMP/MTs SMA/MA Target 101 101 100 100 100 102 102 101 100 99.9 28.7 27.3 26.5 25.4 22.6 Realisasi 98.6 98.8 99 99 116 102 102 101 94 116 28.7 63.5 65.2 71.2 95.3 Nasional 87.8 89.6 90.6 94.3 98.6 57 61 63 70.1 77 14 15 20 22.7 24 Angka PartisipasiSekolah (APS) Target Realisasi Nasional Grafik 3.27 Realisasi angka partisipasi sekolah (APS)
  • 52. 79 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100. Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan APM adalah kemungkinan adanya under estimate karena adanya siswa diluar kelompok usia yang standar di tingkat pendidikan tertentu. Contoh: Seorang anak usia 6 tahun bersekolah di SD kelas 1 tidak akan masuk dalam penghitungan APM karena usianya lebih rendah dibanding kelompok usia standar SD yaitu 7-12 tahun. Jika dilihat dari table 84 diatas maka realisasi capaian pada setiap jenjang pendidikan sudah melebihi dari target akhir RPJM Kota Banjarmasin untuk APM tingkat SD capaiannya 129,89 persen, sedang capaian APM pada jenjang SMP/MTs mencapai 127,22 persen, pada jenjang APM SMA/MA capaiannya bahkan 238,29 persen. Berhasilnya capaian kinerja pada semua jenjang pendidikan merupakan buah kerja keras Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dalam menerapkan program dan kegiatan yang tepat seperti pemberian BOSDA untuk seluruh siswa tingkat SD/SMP Negeri dan Swasta, melakukan pembangunan Sekolah baru, penambahan ruanng kelas, rehabilitasi sedang/berat sekolah dan ruang kelas, pembenahan manajemen sekolah dengan sistem MBS (manajemen berbasis sekolah) serta menerapkan SPM (Standar Pelayanan Minimal) pada seluruh sekolah tingka dasar (SD/SMP). Pada jenjang SMA kebijakan yang diamabil untuk meningkatkan APM seperti pemberian beasiswa untuk masyarakat miskin (BSM), menambah ruang kelas baru, penambahan fasilitas sekolah seperti pengadaan ruangan laboratorium (TIK, Fisika, Kimia, Biologi dan Bahasa), perpustakaan dan pembuatan jalan untuk akses ke sekolah dengan bekerjasama dengan Dinas Bina Marga. Data Capaian Kinerja IKU-4-SS-3-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3. 28 berikut :
  • 53. 80 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SD dari target awal 88,7 persen tahun 2011 pada realisasinya selalu naik secara konstan hingga pada tahun 2015 dari target 88,4 persen terealisaasi sebesar 115 persen atau melebihi 26,6 persen dan jika dibandingkan dengan capaian APM provinsi pada tahun 2011 yang sudah sebesar 99,3 persen maka APM Kota Banjarmasin jauh tertinggal karena hanya sebesar 88,7 persen akan tetapi pada realisasi APM pada akhir RPJMD Kota Banjarmasin sebesar 99,6 persen maka Kota Banjarmasin bias mengejar ketertinggalan dengan melebihi APM provinsi sebesar 15,4 persen. Begitu juga kalau dibandingnkan dengan target nasional maka APK Kota Banjarmasin jauh melebihi sebesar 34 persen suatu prestasi yang membanggakan bagi Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin sebagai penanggungjawab urusan pendidikan. Untuk APM jenjang SMP/MTs Kota Banjarmasin pada awal realisasi tahun 2011 sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan APM provinsi tahun 2011 sebesar 10,4 persen dimana ketertinggal tersebut menjadi pemacu kerja keras Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dengan menerapkan Program dan Kegiatan secara stimultan untuk meningkatkan APM jenjang SMP/MTs. Sehingga pada akhir realisasi RPJMD Kota Banjarmasin capaian kinerja Dinas Pendidikan terlihat hasilnya dengan APM sebesar 89,1 persen melampaui realisasi APM provinsi sebesar 1,2 persen atau secara keseluruhan dalam waktu 5 tahun menaikan 9,9 persen dan dapat melampaui rata-rata APM Provinsi. APM jenjang SMA/MA Kota Banjarmasin pada awal realisasi hanya sebesar 53,8 persen, angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan 0 20 40 60 80 100 120 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 SD/MI SMP/MTs SMA/MA Target 88.7 88.5 88.2 87.9 88.4 79.2 78.7 78.1 78 77.6 28.7 27.3 26.5 25.4 22.6 Realisasi 88.9 94.3 98.5 96.7 115 79.2 79.6 82.2 82.2 89.1 53.8 53.1 52.8 66.0 98.9 Provinsi 99.3 99.3 99.3 99.4 99.6 86.7 87.5 87.5 87.6 87.9 69.2 69.8 69.9 70.0 70.7 Nasional 90 92 95 96.3 81 68 70 73 77.4 59 47 51 54 59.2 60 Angka PartisipasiMurni(APM) Target Realisasi Provinsi Nasional Grafik 3.28 : Perbandingan realisasi angka partisipasi murni
  • 54. 81 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 capaian APM provinsi yang sudah sebesar 69,2 persen. Dengan segala upaya dinas pendidikan akhirnya berusaha terus meningkatkan APM jenjang SMA/MA untuk setiap tahunnya. Pada akhir realisasi RPJMD maka APM untuk jenjang SMA/MA Kota Banjarmasin dapat meningkatkan secara signifikan dan jauh melebihi APM provinsi sebesar 28,2 persen dimana APM jenjang SMA/MA kota Banjarmasin mencapai sebesar 98,9 persen. 5. IKU-5-SS-3-M-3 Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Berdasarkan pada tabel diatas, rata – rata capaian angka partisipasi kasar adalah 129.87 persen, dimana pada seluruh tingkatan pendidikan sudah melebihi target RPJMD dan juga diatas target Nasional, hal ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak. Jika dibandingkan dengan hasil capaian pada tahun 2014 maka capaian sekarang sudah melebihi 16,56 persen dimana rata-rata capaian APK untuk semua jenjang pendidikan telah menacapai 129,27. APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan dan merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan untuk menaikan angka partisipasi Kasar (APK) didasarkan pada penambahan ruang kelas, penambahan sarana prasarana pendukungnya untuk setiap jenjang pendidikan selain itu juga melakukan perbaikan segala sarana dan prasarana yang ada sehingga setiap ada penerimaan siswa baru dapat tertampung dengan maksimal dan setaip peserta didik mendapat fasilitas sesuai dengan SPM untuk jenjang pendidikan dasar dan BNSP untuk jenjang pendidikan menengah. Proses penerimaan siswa baru juga dirombak dengan melakukan system online sehingga kualitas peserta didik baru dapat dipertahankan dan pada akhirnya
  • 55. 82 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kota Banjarmasin. Akan tetapi pada jenjang pendidikan SMK masih terdapat APK yang rendah untuk lingkup kecamatan dimana belum meratanya jumlah SMK pada masinng-masing kecamatan yang ada di Kota Banjarmasin, bahkan di Kecamatan Banjarmasin Selatan belum ada satupun SMK Negeri dibangun oleh karrena itu sesuai dengan anjuran BPS Kota Banjarmasin untuk meningkatkan APK jenjang SMK tersebut perlu adanya pembangunan SMKN baru pada Kecamatan Banjarmasin Selatan. Data Capaian Kinerja IKU-5-S-5-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.29 berikut : Realisasi tahun 2011-2015 APK pada jenjang pendidikan dasar SD/MI/SMP/MTs sudah melebihi realisasi APK provinsi Kalimantan Selatan hal ini bisa dilihat pada table realisasi selama 5 tahun tersebut, dimana pada akhir periode RPJMD Kota Banjarmasin APK untuk 2 indikator jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SMP/MTs) sudah jauh melebihi APK provinsi. Untuk APK SD/MI sudah melebihi angka 26 persen sedangkan APK SMP/MTs lebih 15 persen dari realisasi APK provinsi. Akan tetapi pada APK jenjang SMA/MA realiasi pada awal RPJMD hanya 53.8 persen jauh jika dibandingkan dengan realisasi provinsi terpaut 23,1 persen, sehubungan dengan rendahnya APK SMA/MA tersebut maka dinas pendidikan kota Banjarmasin selaku penanggungjawab urusan pendidikan menjalankan program dan kegiatan yang dianggap mampu untuk 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 SD/MI SMP/MTs SMA/MA Target 106. 105. 105. 104. 104. 114. 113. 113. 113. 112. 53.8 53.1 52.8 52.1 51.9 Realisasi 106. 105. 105. 104. 126. 114. 113. 113. 112. 113. 53.8 53.1 52.8 66.0 91.3 Provinsi 99.7 99.8 99.9 100. 100. 97.3 97.5 97.7 97.8 98.0 76.9 78.2 78.3 78.4 78.8 Nasional 102. 104. 107. 108. 97.6 89.3 89.2 85.6 88.4 80.7 64.1 64.3 65.2 66.0 75.7 Angka PartisipasiKasar (APK) Target Realisasi Provinsi Nasional Grafik 3.29 Perbandingan realisasi angka pendidikan kasar tahun 2011 - 2015
  • 56. 83 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 meningkatkan APK kota Banjarmasin, sehingga dengan kerja keras seluruh komunitas pendidikan yang ada baik itu pegawai dinas pendidikan, guru dan pemerintah kota Banjarmasin selaku pemegang kebijakan akhirnya dapat mengejar ketertinggal APK jenjang SD/MI,SMP/MTs/SMA/MA pada akhir masa RPJMD Kota Banjarmasin dengan selisih yang cukup besar dengan APK provinsi dan nasional. 6. IKU-6-SS-3-M-3 Pada tahun 2015 Kelulusan masih belum bisa 100 persen untuk Kota Banjarmasin tingkat kelulusan rata-rata sudah 99.78 persen, akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka sudah terjadi kenaikan sebesar 0,41 persen. Hal ini disebabkan pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK tingkat kelulusannya masih belum 100 persen. Diharapkan pada tahun berikutnya tingkat kelulusan di Kota Banjarmasin sudah mencapai 100 persen untuk semua jenjang pendidikan, dimana Dinas Pendidikan sebagai penanggungjawab urusan pendidikan bisa meningkatkan kualitas pendidikan baik itu dalam prestasi akademik maupun prestasi diluar akademik. Berikut angka pendidikan yang ditamatkan sebagaimana tabel 3.23 dibawah ini: Angka Pendidikan yang ditamatkan Dinas Pendidikan secara umum telah sesuai dengan target nasional dimana kelulusan untuk tingkat SD, SMP dan SMA telah tercapai dan Dinas Pendidikan telah berhasil meningkatkan kualitas belajar siswa untuk setiap jenjang pendidikan. Peningkatan kualitas tersebut erat kaitannya dengan segala persiapan sebelum pelaksanaan ujian akhir dengan mengadakan Try Out secara berkala, peningkatan mutu sekolah dan semakin banyaknya siswa yang mau datang ke perpustakaan Sekolah dengan semakin lengkapnya penyediaan buku referensi pembelajaran. Data Capaian Kinerja Indikator IKU-6-SS-3-M-3 selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dari Grafik 3.30 berikut : Tabel 3.23 Angka Pendidikan Yang Ditamatkan Nomor Satuan Pendidikan Peserta Ujian Peserta Lulus 1. 2. 3. - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA 11.496 10.684 8.904 Siswa Siswa Siswa 11.496 10.684 8.833 Siswa Siswa Siswa
  • 57. 84 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TerwujudnyaPelayananPerijinan Yang Transparandan Akuntabel Angka kelulusan pada tingkat SD/MI sudah mencapai target baik itu realisasi provinsi maupun nasional dimana dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sudah terealisasi 100 persen, sedangkan untuk tingkat SMP/MI dari tahun 2011 sampai tahun 2013 angka kelulusan kota Banjarmasin sudah melebihi realisasi provinsi dan nasional, akan tetapi pada tahun 2015 Angka Lulusan Kota Banjarmasin realisasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi provinsi sebesar 0,2 persen tetapi lebih besar dari target nasional sebesar 4,7 persen. Untuk tingkat kelulusan SMA/MA dari tahun 2011 sampai tahun 2013 Kota Banjarmasin sudah melampaui provinsi dan nasional, bahkan pada akhir periode RPJMD tahun 2015 angka kelulusan Kota Banjarmasin sudah melebihi realisasi provinsi sebesar 0,3 persen dan 4,2 persen diatas target nasional. Hal ini merupakan bukti kerja keras insan pendidikan di Kota Banjarmasin yang berhasil meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara merata. Capaian kinerja SS-4-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-4-M-3 seperti pada tabel 3.24 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 SD/MI SMP/MTs SMA/MA Target 100. 100. 100. 100. 100. 99.0 99.2 99.6 99.7 99.9 98.2 98.4 98.5 99.8 99.9 Realisasi 100. 100. 100. 100. 100. 99.0 99.2 99.6 99.0 99.7 98.2 98.4 98.4 98.4 99.2 Provinsi 100. 100. 100. 100. 100. 94.0 94.3 94.6 99.9 99.9 91.3 91.8 92.3 98.9 98.9 Nasional 100. 100. 100. 100. 100. 85.0 87.0 89.0 92.0 95.0 90.0 92.0 93.0 95.0 95.0 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00 Angka Lulusan Target Realisasi Provinsi Nasional Grafik 3.30 Perbandingan realisasi angka pendidikan yang ditamatkan selama tahun 2011- 2015
  • 58. 85 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Tabel 3.24 Capaian IKU-SS-4-M-3 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-4-M-3 100 Persen 100 Persen 100 2 IKU-2-SS-4-M-3 100 Persen 97,20 Persen 97,20 Rata-rata capaian 98,60 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-4-M-3 seperti pada tabel 3.24 sebagai berikut : 1. IKU-1-SS-4-M-3 Capaian IKU-1-SS-4-M-3 dalam kategori sangat berhasil. Survei kepuasan masyarakat tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – UNLAM dengan beberapa sampel perizinan yang tersebar di 13 SKPD dengan hasil sebagaimana tabel 3.25 berikut : Tabel 3.25 Hasil SKM Tahun 2015 No SKPD IKM Rata-Rata Kategori 1 Dinas Pendidikan 83,06 A 2 Dinas Kesehatan 84,72 A 3 Dinas Pengelolaan Pasar 71,69 B 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 78,85 B 5 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 75,11 B 6 Badan Lingkungan Hidup 79,07 B 7 BKD, Diklat 78,99 B 8 BP2TPM 80,31 B 9 Kecamatan Banjarmasin Utara 80,56 B 10 Kecamatan Banjarmasin Selatan 78,76 B 11 Kecamatan Banjarmasin Tengah 73,52 B 12 Kecamatan Banjarmasin Barat 82,97 A 13 Kecamatan Banjarmasin Timur 76,58 B Dari seluruh SKPD yang disurvei terkait dengan pelayanan perizinan diperoleh hasil IKM rata-rata berkategori Baik (B), bahkan ada 3 (tiga) SKPD dengan kategori Sangat Baik (A). Keberhasilan peningkatan kinerja pelayanan publik dapat dicapai dengan upaya kerjasama antar seluruh komponen SKPD terutama didukung oleh komitmen kepala
  • 59. 86 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 daerah beserta kepala SKPD. Disamping itu adanya kepedulian dari lembaga non permerintah dalam hal pengawasan seperti yang dilakukan Ombudsman RI Perwakilan Kalsel serta Tim Pembina Pelayanan Publik dari Pemerintah Kota Banjarmasin yang diprakarsai oleh Bagian Organisasi Setdako Banjamasin. 2. IKU-2-SS-4-M-3 Capaian IKU-2-SS-4-M-3 dalam kategori sangat berhasil, dimana ditahun 2015 Jumlah perizinan yang diselesaikan sebanyak 15.339 dan yang dapat diselesaikan tepat waktu sebanyak 14.910 atau dengan persentase sebesar 97,20 persen. Belum terpenuhinya target disebabkan beberapa hal yaitu masih terbatasnya jumlah SDM khususnya tenaga teknis lapangan yang dimiliki saat ini hanya berjumlah 6 (enam) orang, sering terjadinya pemandaman listrik juga mempengaruhi proses pelayanan perizinan. Berikut tabel 3.26 perizinan yang diselesaikan tahun 2015 : Tabel 3.26 Jenis Perizinan yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun 2015 No Jenis Izin Jumlah Perizinan yang Diselesaikan Jumlah Perizinan yang Tepat Waktu % Perizinan yang diselesaikan tepat waktu 1 SKTU 6.393 6.393 100% 2 TDP 2.102 2.102 100% 3 SIUP 2.020 2.020 100% 4 IUI 9 8 89% 5 TDG 2 2 100% 6 Reklame 955 831 87% 7 Izin Trayek 261 261 100% 8 Izin Media Elektronik 71 71 100% 9 HO 1.185 1.126 95% 10 Toko Obat 38 38 100% 11 IUJK 376 367 100% 12 Prinsip 202 174 86% 13 Lokasi 6 6 100% 14 IMB 1.216 1.034 85% 15 Pariwisata 503 468 93% JUMLAH 15.339 14.910 97,20%
  • 60. 87 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 TerwujudnyaKeterbukaan Informasi KebijakanPemerintahKota Persentase perizinan yang selesai tepat waktu setiap tahunnya mengalami peningkatan sebagaimana Grafik 3.31 dibawah ini: Grafik 3.31 menggambarkan adanya peningkatan kualitas pelayanan perijinan yang semakin baik, dengan parameter penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Publik sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Capaian kinerja SS-5-M-3 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-5-M-3 seperti pada tabel 3.27 Tabel 3.27 Capaian IKU-SS-5-M-3 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-5-M-3 7,5 Persen 54,86 Persen 731,49 2 IKU-2-SS-5-M-3 100 Persen 100 Persen 100 Rata-rata capaian 415,75 Adapun uraian penjelasan capaian kinerja IKU-SS-5-M-3 seperti pada tabel 3.26 sebagai berikut : 90 91 92 93 94 95 96 97 98 2011 2012 2013 2014 2015 92.61 92.68 94.14 96.07 97.2 Grafik3.31 Persentase perizinan yang selesai tepat w aktu selama tahun 2011 - 2015
  • 61. 88 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 MeningkatnyaPertumbuhan Ekonomi Masyarakat 1. IKU-1-SS-5-M-3 Capaian IKU-1-SS-5-M-3 dalam kategori sangat berhasil. Persentase peningkatan pengunjung website pemerintah kota Banjarmasin mampu melampaui target yang telah ditetapkan, keberhasilan ini didukung dengan mudahnya masyarakat mendapatkan akses internet, pembinaan dan pengembangan jaringan internet yang lebih baik, meningkatnya masyarakat yang mengerti internet, tampilan/konten website lebih menarik dan informasi data yang lengkap. 2. IKU-2-SS-5-M-3 Capaian IKU-2-SS-5-M-3 dalam kategori sangat berhasil. Informasi pembangunan yang dimaksud pada indikator kinerja tersebut adalah seluruh informasi / berita kegiatan berada di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin, baik itu kegiatan Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Daerah maupun Kepala SKPD. Informasi pembangunan tahun 2015 berjumlah 159 dan seluruhnya telah diupload. Keberhasilan didukung dengan kemudahan mendapat informasi dari SKPD yang berada di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin, sarana dan prasarana berupa pengadaan peralatan teknologi informasi sosialisasi melalui media website, tingginya minat masyarakat pengguna informasi melalui media website dan informasi dan data yang tersaji selalu update. Capaian kinerja SS-1-M-4 dalam katagori sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKU-SS-1-M-4 seperti pada tabel 3.28 Tabel 3.28 Capaian IKU-SS-1-M-4 No. Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1 IKU-1-SS-1-M-4 6,02 Persen 4.93 Persen 81,89 2 IKU-2-SS-1-M-4 Rp. 21.340.000 Rp 35.970.014 168,56 3 IKU-3-SS-1-M-4 7,20 Persen 5,03 Persen 130,14 Rata-rata capaian 126,86 Adapun uraian capaian kinerja pada masing-masing indikator kinerja dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :
  • 62. 89 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 1. IKU-1-SS-1-M-4 Capaian IKU-1-SS-1-M-4 dalam kategori berhasil namun belum maksimal karena realisasi (4,93%) masih dibawah target yang telah ditetapkan (6,02). Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin cenderung mengalami perlambatan disebabkan antara lain karena pengaruh perlambatan perekonomian dunia (Cina dan India), Nasional dan Provinsi dimana pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,79 persen dan provinsi hanya 3,84 persen. Perlambatan pertumbuhan pada sektor seperti industri pengolahan dimana tahun 2013 tumbuh 3,36 persen dan tahun 2014 tumbuh 2,15 persen atau turun 1,21 persen sementara sektor tersebut penyumbang terbesar terhadap total PDRB Kota Banjarmasin (19,16 persen). Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan terhadap produk manufaktur sebagai akibat lemahnya daya beli masyarakat akibat dari kebijakan pemerintah dalam bidang energi (harga bbm bersubsidi naik, penyesuaian TTL, penyesuaian tarif air bersih) yang menyebabkan ongkos produksi meningkat dan harga produk menjadi naik. Distribusi ekspor LN dan antar propinsi terhadap PDRB cenderung menurun yaitu 43,82 pada tahun 2013 menjadi 40,12 pada tahun 2014 dengan nilai ekspor total 8,3 M US $ (2013) dan 5,7 M US $ (2014). Iklim investasi yang belum optimal, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui belanja modal APBD memberikan investasi kurang lebih 400 M pertahunnya,. Karena itu perlu investasi baik dari pemerintah/swasta yang sifatnya lebih mendatangkan lebih banya input (bahan baku, bahan bakat, listrik, dsb ke dalam proses produksi. Berikut perbandingan realisasi pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin selama 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana Grafik 3.32 :
  • 63. 90 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Banjarmasin 2015 Dilihat dari Grafik 3.32 dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun yaitu dari tahun 2011 – 2013 pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin cenderung meningkat (pertumbuhan yang positif), hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan produksi barang dan jasa dan nilai tambah perekonomian dari kategori yang menjadi sumber pertumbuhan positif tersebut. Adapun kategori yang pertumbuhannya positif adalah sebagai berikut : 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada tahun 2011 terjadi penurunan/pertumbuhan negarif (0.90)%, naik pada tahun 2012 pertumbuhannya 3.70% dan di tahun 2013 naik menjadi 5.49%. 2. Industri Pengolahan pada tahun 2011 pertumbuhannya 1.80%, naik menjadi 3.27 % pada tahun 2012 dan 3.36% pada tahun 2013. 3. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang pada tahun 2011 pertumbuhannya 1,70%, turun 1.20% pada tahun 2012 dan naik 1.87% pada tahun 2013. 4. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada tahun 2011 pertumbuhannya 6.80%, naik menjadi 7.08% pada tahun 2012 dan 7.54% pada tahun 2013. 5. Transportasi dan Pergudangan pada tahun 2011 pertumbuhannya 6.80%, naik menjadi 7.05% pada tahun 2012 dan 7.74 % pada tahun 2013. 6. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum pada tahun 2011 pertumbuhannya 5.20%, naik menjadi 8.48% pada tahun 2012 dan 9.45% pada tahun 2013. 7. Informasi dan Komunikasi pada tahun 2011 pertumbuhannya 7.20%, turun menjadi 5.33% pada tahun 2012 dan kembali naik menjadi 7.29 % pada tahun 2013. 5.15 6.18 7.18 6.25 4.93 2011 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.32 Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Kota Banjarmasin selama 5 (lima) tahun terakhir periode Tahun 2011 - 2015