3. Philosophia
philein (mencintai) + sophos (bijaksana)
philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)
Pythagoras (572-497 SM) “philosophos” (lover
of wisdom)
Filosof bukan orang yang sudah mencapai &
memiliki kebenaran, tetapi selalu mengejar &
mencintai kebenaran
4. CINTA
• Knowledge, Respect, Care,
Responsibility→Freedom, Happiness, Self-
Purification
• Cinta jasmaniyah/ Nafsu/ demi kesenangan atau kepuasan=
Eros (Yunani), Amor (Latin) dan Kama (Sanksekerta),
Mahabbah (Arab)
• Cinta persahabatan, didorong oleh ketulusan hati, semata-
mata demi kebahagiaan dan kesenangan orang lain= Philia
(Yunani), Delictio (Latin), dan Sneha, Priyata ( Sanksekerta),
Mawaddah (Arab)
• Cinta ketuhanan = Agape (Yunani), Caritas (Latin), Karuna
(Budhisme), Prema (Sanksekerta, Hinduisme), Rahman (Arab)
dan Hesed (Yahudi)
5. WISDOM
Wisdom (sophia) is the ability to think and act using
knowledge, experience, understanding, common sense, and
insight.
7. 3 MODUS KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan dengan refleksi.Kebijaksanaan dengan refleksi.
Kebijaksanaan dengan imitasi / meniru.Kebijaksanaan dengan imitasi / meniru.
Kebijaksanaan dengan pengalaman.Kebijaksanaan dengan pengalaman.
8. HIKMAH
AL-HIKMAH berarti : kebijaksanaan, pendapat atau
pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat,
kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak),
dan al-Qur’anul karim.
AL-HIKMAH juga bermakna : kumpulan keutamaan
dan kemuliaan yang mampu membuat pemiliknya
menempatkan sesuatu pada tempatnya
(proporsional/ADIL)
AL-HIKMAH juga merupakan ungkapan dari
perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu
yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.
Orang yang ahli ilmu HIKMAH disebut al-Hakim,
bentuk jamaknya (plural) adalah al-Hukama. Yaitu
orang-orang yang perkataan dan perbuatannya
sesuai dengan sunnah Rasulullah.”.
9. “HAKIM”
Orang yang mempunyai ilmu mendalam dan mampu
mengamalkannya.
Orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan.
Orang yang menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya
(adil).
Orang yang melakukan atau tidak melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan atau tidak
dilakukan.
Orang yang mampu memahami dan menerapkan hukum
Allah.
“Ambillah hikmah yang kamu dengan dari siapa saja, sebab hikmah itu
kadang-kadang diucapkan oleh seseorang yang bukan ahli hikmah. Bukankah
ada lemparan yang mengenai sasaran tanpa disengaja?” (HR. Al-Askari dari
Anas ra dalam kitab Kashful Khafa’ Jilid II, h.62)
“Hikmah laksana hak milik seorang mukmin yang hilang. Di manapun ia
menjumpainya, di sana ia berhak mengambilnya” (HR. Al-Askari dari Anas ra)
10. BERFILSAFAT
Try to understand the world with an open mind
Seek the truth wherever it leads
Seek Clarity
Look Within Ourselves
Get to the bottom of things
Know Yourself