SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
-
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat Allah dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan modul yang berjudul
“pembelajran jarak jauh”. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan
sahabat serta kepada umatnya yang istiqomah dijalanya.
Sehingga dengan penuh kesadaran penulis mengucapkan banyak
terima kasih dan penghargaan sitinggi-tingginya kepada banyak pihak yang
telah berjasa dalam penyusunan modul ini kepada:
1. Dr. Ambarsri Lestari M,Pd. Selaku dosen pengampu media
pembelajaran.
2. Teman-teman penulis/tim penulis modul yang telah tekun dan
ulet menyelesaikan penulisan modul ini.
3. Seua pihak yang telah membantu menyelesaikan modul ini.
Akhirnya penulis mengharap semoga Allah SWT, menerima amal
ibadah kita dan modul ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak terutama diri
penulis sendiri.
Kendari, 13 Oktober 2016
Penyusun...........................
i
SANTI ISDARLIA
GHITA LESTARI
MAULIDA YULIA PUTRI
WA SUCI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
PENDAHULUAN.
A. Standar kompetensi....................................................................1
B. Kompetensi Dasar......................................................................1
C. Indikator.....................................................................................1
D. Tujuan. .......................................................................................1
E. Gambaran Isi Modul ..................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................5
C. Tujuan Pembahasan.................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian pembelajaran jarak jauh.........................................6
B. prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh ..................................8
C. media pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh..................10
1. Media Cetak..............................................................................10
2. Media Massa/Siar/Tayang. .......................................................10
a. Siaran Radio........................................................................11
b. Siaran Televisi. ...................................................................15
c. Komputer. ...........................................................................17
d. Media Telekomunikasi........................................................20
D. karakteristik pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh .......28
BAB II PENUTUP
A. Rangkuman............................................................................... 30
B. Evaluasi ( Latihan soal) ............................................................ 31
1. Pilihan Ganda...................................................................... 31
2. Esay..................................................................................... 33
C. Kunci jawaban .......................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 37
iiiii
PENDAHULUAN
A. Standar Kompetensi
Memahani Defvnisi, Prinsip, Karakteristik Dan Media Dalam
Pembelajaran Jarak Jauh.
B. Kompetensi Dasar
1. Medeskripsikan Pembelajaran Jarak Jauh
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh
3. Karakteristik Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh
4. Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh
C. Indikator
a) Menjelaskan Definisi Pembelajaran Jarak Jauh.
b) Menjelaskan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh.
c) Menjelaskan Karaktersistik Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak
Jauh.
d) Menjelaskan Media Yang Digunakan Dalam Pendidikan Jarak Jauh.
D. Tujuan
Modul ini terdiri dari berbagai kegiatan, setelah mempelajari modul ini
anda diharapkan dapat:
1) Menjelaskan pengertian pembelajaran jarak jauh.
2) Menjelaskan prinsip-prinsip dalam pembelajaran jarak jauh.
3) Menjabarkan karakteristik pembelajaran jarak jauh.
4) Menyebutkan media yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh.
E. Gabaran Isi Umum Modul
Modul ini secara umum berisi tentang media pembelajaran yang mana
di dalamnya terdapat pengertian pembelajaran jarak jauh, prinsip-prinsip
pembelajaran jarak jauh, karakteristik pembelajaran dalam pendidikan
jarak jauh, serta media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan
jarak jauh.
1 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini sistem pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan
menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di
dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh ini sebagai salah satu
alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat memperoleh
pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh telah
memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya sistem ini ke dalam
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, maka pendidikan jarak jauh pun mengalami
perkembangan. Dengan memanfaatkan teknologi maka daya jangkaunya menjadi
semakin luas, dan efektifitasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran juga
semakin meningkat. Pada saat ini system pendidikan jarak jauh telah
mengintegrasikan pula berbagai jenis media yang kemampuan interaktifnya
semakin meningkat.
Dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ),
penggunaan media tampaknya telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan bahwa
sebagian besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui berbagai jenis media,
baik cetak maupun non cetak. Sepanjnag sejarah penyelenggaraan pendidikan
jarak jauh, media telah digunakan sebagai sarana penyampai materi ajar. Adanya
keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik , maka diperlukan
media sebagai sarana komunikasi yang menjembatani antara pengajar dengan
peserta didik. Kehadiran media inilah yang menjadi salah satu ciri kesamaan
diantara institusi penyelenggara SPJJ di semua tempat. Sementara yang
membedakan institusi yang satu dengan yang lain adalah pilihan jenis media yang
digunakannya. Variasi penggunaan media antar institusi penyelenggara PJJ sangat
beragam mengingat banyaknya jenis media yang bisa dimanfaatkan mulai media
yang sederhana sampai yang canggih. Berikut akan dibahas secara sekilas
beberapa jenis media pembelajaran yang sering digunakan dalam sistem
pendidikan jarak jauh
Salah satu contoh penyelenggara PJJ di Indonesia adalah universitas
terbuka yang telah berdiri sejak tahun 1984. Pendidikan jarak jauh secara tersurat
sudah termasuk di dalam Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang “ Sistem Pendidikan Nasional” . rumusan tentang pendidikan jarak
jauh terlihat pada Bab VI jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada bagian
kesepuluh pendidikan jarak jauh pada pasal 31 yang berbunyi:
1) pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang ,dan
jenis pendidikan;
2) pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan
kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan
secara tatap muka atau regular;
3) pendidikan jarak jauh di selenggarakan dalam berbagai bentuk,
modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan
belajarserta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai
dengan standar nasional pendidikan;
4) ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh
sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ayat (2), dan ayat (3) telah diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
43
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di simpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pembelajaran jarak jauh?
2. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh?
3. Apa saja karakteristik dalam pe,belajaran jarak jauh
4. Media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian pembelajaran jarak jauh (PJJ).
2. Mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh (PJJ).
3. Mengetahui karakteristik di dalam pembelajaran jarak jauh.
4. Mengetahaui media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh
(PJJ).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran jarak jauh merupakan sekumpulan metode pengajaran
dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas
belajar.pemisahan kedua aktivitas tersebut dapat berupa jarak fisik maupun non
fisik.1
Pembelejaran jarak jauh adalah proses transfer pengetahuan untuk pelajar
(siswa) yang di pisahkan dari instruktur ( guru) dengan waktu atau jarak fisik
sehingga membuat komponen teknologi seperti video, internet, CD, kaset, dan
bentuk teknologi lainnya untuk mencapai pembelajaran. “pembelajaran jarak jauh”
dan “ pendidikan jarak jauh” adalah istilah yang digunakan dalam pendidikan
teknologi pembelajaran. Istilah E-learning merupakan metode penyampsian yang
sering digunakan dalam pembelajaraan jarak jauh.
Menurut Dohmen (1967) menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh
suatu bentuk pembelajraan mandiri yang terorganisasi secara sistematis yang
dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab
berbeda.
1
Hamzah B.Uno. Model Pembelajaran. 2007.h.34
5 6
Sedangkan menurut Peters (1973) mengatakan pendidikan jarak jauh
adalah metode penyampain pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui
penggunaan media yang menerapkan sistem indusrialisasi dalam pembelajaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah
pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi
interaksi antara pengajar dan pembelajaran. Dalam PJJ antara pengajar dan
pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ
dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa
dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses
pembelajaran.
Menurut Harinayuhettu (2002) ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh
dari pembelajaran/pendidikan jarak jauh antara lain:
1. dapat di percepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan
pasaran kerja.
2. Dapat menarik calon peserta yang banyak.
3. Tidak terganggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola jadwal
pembelajaran yang luwes.
4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna
lulusan atau keluaran.
Hakekat pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian
dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
pembelajaran. Adapun hakikat pendidikan system belajar jarak jauh adalah
1. Pendidikan sepanjang hayat
2. Pemberdayaan pelajar/warga belajar
3. Pemberdayaan lembaga pendidikan.
B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh
Prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh diantaranya adalah sebagai berikut
1. prinsip kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang
memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning. Pelajar
dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri.
Menggunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Bahan-bahan pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat
dipilih oleh pembelajar yang didukung oleh tutorial dan ujian yang
dirancang dengan pendekatan belajar tuntas.
2. Prinsip keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan memungkinkannya peserta didik
untuk memulai mencari sumber belajar mengatur jadwal dan kegiatan
belajar mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya diluar
ketentuan waktu dan tahun ajaran. Dikatak luwes karena pelajar
dimungkin untuk berpindah dari pendidikan formal dan pendidikan
non formal atau sebaliknya.
3. Prinsip keterkinian
Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran
yang pada saat ini diperlukan. Hal ini berbeda dengan system
pendidikan dan pelatihan konvensional yang kurikulumnya termasuk
7
8
buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan
masa mendatang.
4. Prinsip kesesuain
Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar sang terkait
langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan kerja atau
kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut harus setara dengan
kompetensi yang diperlukan. Prinsip ini dissuaikan dengan kebutuhan
dan latar belakang pembelajat.
5. Prinsip mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pelajar
untuk berpindah lokasi jenis jalur dan jenjang pendidikan yang setara
setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
6. Prinsip efisiensi
Prinsip ini diwujudkan dengan pendaya gunaan berbagai macam
sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin.
Pemberdayaan segala sumber disekeliling pembelajaran membantu
pelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin
sehingga pelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajar.
Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan
agar sistem pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik yakni perhatian
percaya diri pendidik pengalaman muda menggunakan peralatan kreatif
menggunakan alat dan menjalin interaksi dengan peserta didik.
C. Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh
a) Media Cetak
Di antara begitu banyak media baru dan canggih, ternyata media cetak
masih menduduki tempat pertama dalam pendidikan jarak jauh. Bahan ajar
cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti: buku materi pokok,
buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur, peta, chart. Bentuk
cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga menampilkan
gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll. Dari sekian banyak jenis media cetak
tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak utama yang digunakan dalam
pendidikan terbuka dan jarak jauh. Modul telah dirancang dan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik dapat
belajar dengan sekecil mungkin mendapat bantuan dari guru/tutor.
b) Media Massa/Siar/Tayang
Pemanfaatan media massa dalam SPJJ seperti siaran radio dan siaran
televisi merupakan sebuah alternatif penyampaian bahan ajar yang cukup
efektif larena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas. Penggunaan media
massa sebagai alat pendidikan tidak saja menguntungkan peserta didik yang
terdaftar dalam institusi pendidikan jarak jauh, tetapi masyarakat umum
yang tertarik untuk memperluas wawasan pengetahuannya dapat
pula mengikuti program yang ditayangkan atau disiarkan.
9 10
1). Siaran Radio
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk
pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide kreatif,
Dengan demikian alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh
dalam pendidikan.2
Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang
mampu menyampaikan berbagai informasi , melantunkan musik dan lagu,
tetapi tidak semua orang mengetahui bahwa program radio disiarkan melalui
gelombang elektromagnetik. Daya pancar siaran radio sangat bergantung
kepada kekuatan transmitter serta frekuensi yang digunakan. Dengan kekuatan
tertentu, transmitter mampu memacarkan siaran pada lokasi tertentu.
Sementara untuk dapat menebus daerah lain yang berada di uar daerah
pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem Relay mampu menghubungkan
satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga mempeluas daerah jangkauan
daerah siaran. Di samping radio memiliki ke unggulan, ia juga mempunyai
keterbatasan.
a. Keunggulan
1) Di bandingkan dengan media komunikasi massa lain misalnya
televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih murah dengan
kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya.
2) Keunggulan lain dari media dengar ini adalah kemampuannya untuk
menstimulasi imajinasi pendengar dan cukup fleksibel dalam
menyajikan informasi dalam berbagai bentuk sajian seperti
2
Dr. oemar hamalik. Media pendidikan(bandung: Pt. citra aditya
bakti.1994)h.107
dramatisasi, diskusi, ceramah atau dialog. Kemampuan ini tentunya
sangat berperan dalam penyelenggaraan SPJJ.
b. Keterbatasan :
1) Keterbatasan utama media radio terletak pada karakteristik media ini
yang dikenal sebagai media seklali dengar, artinya bila pendengar
tidak mendengar atau tidak mengerti informasi yang disajikan, maka
informasi tersebut tidak dapat didengar lang kecuali melalui siaran
ulangan.
2) Keterbatasan lain dalam pemanfaatan media radio pada SPJJ adalah
masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi para pengajar.
Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat yang
diberikan oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
3) Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan tutorial pada
SPJJ juga merupakan keterbatasan dari media radio. Tingkat
interaktivitas media radio sangat rendah karena pada dasarnya media
radio merupakan media komunikasi satu arah. sPerkembangan
teknologi telah memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu
dengan menggunakan telepon. Hal ini memberikan warna baru dalam
penyelenggaraan siaran langsung yang bersifat interaktif
dapat dilakukan, beberapa penyelanggara SPJJ mengalami kendala,
seperti mahalnya biaya penggunaan telpon dan sulitnya mengatur
siaran langsung.
11 12
c. Bentuk penyajiannya atau cara penyajiannya
1) Ceramah atau kuliah
Bentuk ceramah atau kuliah ini baisanya disajikan oleh satu orang
dosen/pengajar atau pembocara yang ahli dalam materi tertentu.
Umumnya, bentuk penyajian ini membosankan , karena peserta didik
hanya mendengarkan satu jenis suara selama 15 – 20 menit. Penyajian
ini akan terasa lebih melelahkan apabila penyajinya kurang mampu
“berbicara” secara menarik. Sebaiknya, bila penyaji mampu seolah-
olah berbicara langsung dengan peserta didik, suaranya menyakinkan
, tempo dan intonansinya tepat, bentuk ceramah masih dapat memikat
peserta didik. Berdasarkan pada pengalaman serta pengamatan dalam
proses produksi parogram radio dengan bentuk penyajian tunggal ini,
tidak banyak orang atau pengajar/dosen yang mapu berbiocara seorang
diri di depan mikropon.
2) Dialog
Bentuk penyajian lain yang dapat digunakan dalam mengemas
materi ajar dalam SPJJ adalah dialog. Bentuk penyajian ini
menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas sebuah materi.
Para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang sama.
3) Wawancara
Bentuk penyajian ini dapat menghadirkan satu, dua atau
tiga pembiocara dengan seorang pewancara. Dengan dua atau tiga
pembicara, pada umumnya bentuk penyajian ini mengangkat satu
topik pembicaraan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda dari
tiap-tiap pembicara. Tetapi, bila bentuk wawancara ini hanya
menghadirkan satu pembicara, umumnya topik pembicaraan hanya
dilihat dari pengetahuan, pengalaman atau sudut pandang sang
pembicara.
4) Drama
Sebuah alternatif lain untuk menyampaikan materi ajar kepada
peserta didik melalui program radio adalah melalui drama. Penyyajian
dalam bentuk ini relatif lebih sulit, karena membutuhkan persiapan
yang lebih matang, mulai dari naskah sampai pada produksinya. Selain
itu, tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk drama.
Materi-materi yang berkaitan dengan sikap, perasaan, ilmu sosial,
kemungkinan dapat diangkat dan dikemas dalam bentuk ini.
5) Feature
Bentuk penyajian yang lebih atraktif adalah feature yang
merupakan bentuk sajian yang di dalamnya terdapat berbagai sajian.
Dalam program feature, di dalamnya terdapat dialog, wawancara, dan
drama yang mengacu pada topik bahasan tertentu.
6) Majalah
Seperti layaknya sebuah majalah, bentuk penyajian majalah udara
menampilkan berbagai informasi dalam berbagai bentuk sajian. Dalam
SPJJ, bentuk majalah udara ini sangat cocok untuk mengemas
berbagai informasi yang perlu disampaikan kepada peserta didik
melalui radio, misalnya informasi mengenal ujian, pembelian bahan
ajar, wisuda, regristrasi, atau informasi lain yang perlu diketahui oleh
peserta didik.
13 14
2). Siaran Televisi
Televisi dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mapu menyajikan
beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan.
Keunggulan media televisi yang ditemukan pada tahun 1926 ini dapat
dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, baik pendidikan yang bersifat
konvensional maupun pendidikan jarak jauh. Siaran televisi yang dapat
diterima di rumah-rumah atau di tempat lain hanya dengan menggunakan
pesawat televisi standar adalah jenis penayangan siaran. Pemanfaatan media
televisi sebagai alat penyampai materi pendidikan telah cukup dikenal, namun
sejauh mana media televisi ini dapat berperan dalam pendidikan jarak jauh
merupakan fokus yang menarik untuk ditelaah. Secara umum, medium televisi
ini dapat dilihat sebagai media yang sarat dengan informasi audio dan visual
yang secara simultan disajikan. Dari sisi pembelajaran, medium televisi
pendidikan dikenal sebagai medium yang memilik kekuatan audio visual yang
mampu memberika pemahaman mengenal konsep-konsep abstrak.
a. Keunggulan:
1) Menjangkau sasaran disik dalam jumlah yang besar sekaligus secara
bersamaan
2) Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak
sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui media televisi
ini memberikan peluang untuk menyajikan program yang menarik dan
imajinatif, yang tentunya akan menstimulasikan dan memotivasi
peserta didik dalam segala usia dan tingkat pendidikan.
3) Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan kejadian
nyata.
4) Menjembatani peserta didik dengan institusi SPJJ-nya. Kehadiran
program televisi yang menampilkan pengajar-pengajarnya melalui
layar kaca akan mengurangi rasa kesendirianyang umumnya dirasakan
oleh peserta didik dalam SPJJ.
b. Keterbatasan:
1) Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif
mahal.
2) Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama.
3) Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau
diputar ulang apabila peserta didik tidak memahami materi yang
ditayangkan.
4) Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak
mengikuti siaran pada saat ditayangkan, maka mereka kehilangan
kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu, diperlukan informasi
jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta didik siap
mengikuti siaran.
5) Keterbatasan lain dari media televisi adalah masalah interaktivitas yag
sangat dibutuhkan dalam kegiatan tutorial pada SPJJ. Tingkat
interaktivitas media televisi sangat rendah karena media ini merupakan
media komunikasi satu arah. Dalam tingkat tertentu, interaksi dapat
dilakukan dengan menggunakan telpon, namun penyelenggaraan
siaran langsung dalam SPJJ mengalami banyak kendala.
15 16
3) Komputer
Jenis media lain yang dikategorikan sebagai media personal adalah media
berbasis komputer. Komputer hingga saat ini merupakan satu-satunya media
yang memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif. Dewasa ini komputer
tidak lagi merupakan konsumsi bagi mereka yang bergerak dalam dunia bisnis
dan usaha, tetapi telah dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan.
Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini
sangat terasa, terutama oleh institusi yang menerapkan SPJJ. Hal ini
disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain:
 Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi
pembelajaran.
 Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar peserta didik.
 Mampu menampilkan unsur audio visual.
 Dapat memberikan umpan balik.
 Menciptakan proses belajar berkesinambungan.
Karakteristik media berbasis komputer ini sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagi media pembelajaran dalam SPJJ. Potensi yang sulit
diperoleh melalui media lain dapat terakomodasi. Keunggulan media berbasis
komputer dari segi kemampuan menghadirkan interaktivitas telah dieksploitasi
dalam berbagai bentuk penyajian. Enam bentuk interaksi yang dapat
diaplikasikan dalam merancang materi pembelajaran, yaitu:
1. praktek dan latihan (drill and practice)
2. tutorial
3. permainan (game)
4. simulasi (simulation)
5. penemuan (discovery)
6. pemecahan masalah (problem solving)
Keenam bentuk penyajian materi melalui media komputer masing-masing
memiliki keunggulan dan keterbatasan. Program yang berbentuk drill and
practice umumnya digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran yang
bersifat konsep, prionsip atau prosedur. Bentuk penyajian ini ditujukan untuk
melatih kecakapan dan ketrampilan. Interaksi yang digunakan pada bentuk
penyajian ini dilakukan dengan cara pemberian soal atau kasus yang
memerlukan respoons dari peserta didik sekaligus disertai umpan baliknya.
Bentuk lain dari penyajian media berbantuan komputer ini adalah tutorial.
Program ini menyajikan informasi atau pengetahuan tertentu yang diikuti
dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Bentuk interaksi yang terlihat
menonjol dalam penyajian ini adalah penyajian informasi dalambentuk
bercabang (branchea), yang memberika kebebasan bagi peserta didik untuk
mempelajari materi ajar.
Penyajian dalam bentuk permainan (games) umumnya ditujukan untuk
memotivasi peserta didik dalam mempelajari materi atau informasi yang
disampaikan.
Simulasi sebagai salah satu bentuk penyajian media berbantuan komputer,
merupakan sebuah upaya untuk melibatkan peserta didik dalam persoalan yang
mirip dengan situasi yang sebenarnya tanpa resiko yang nyata. Melalui
program simulasi, peserta diajak untuk membuat keputusan yang tepat dari
beberapa alternatif solusi yang ada. Setiap keputusan yang diambil akan
memberikan dampak tertentu.
17 18
Dalam program berbentuk penemuan (discovery), penyajian materi
difokuskan pada pemecahan masalah dengan cara trial and error. Melalui
bentuk penyajian ini, peserta didik diarahkan untuk dapat menemukan solusi
dari permasalahan yang dihadirkan. Dengan strategi ini, peserta didik
diharapkan dapat memahami proses yang dilalui untuk memecahkan masalah
dan mampu mengingatnya lebih lama.
Bentuk lain penyajian komputer interaktif adalah problem solving atau
pemecahan masalah. Pada prinsipnya bentuk penyajian ini menitikberatkan
pafa melatih peserta didik untuk memecahkan permasalahan, yang jawabnya
telah disediakan dalam program.
Variasi interaksi yang dapat dihadirkan melalui media komputer tersebut
memperkaya cara penyamnpaian materi pembelajaran dalam SPJJ.
Salah satu bentuk pemanfaatan media berbantuan komputer yang juga
mampu menghadirkan proses belajar yang bersifat interaktif dalam SPJJ
adalah video interaktif. Video interaktif ini merupakan bentuk penyajian
materi pembelajaran yang dikemas dalam rekaman video tetapi disajikan
dalam kendali komputer. Media komputer memegang peranan penting utntuk
menghadirkan kemampuan inteligen dan interaktivitas, sementara video
menghadirkan materi pembelajaran dalam bentuk suara dan gambar.
Perpaduan antara dua karakteristik media tersebut menjadikan media ini
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh masing-masing media jika harus
berdiri sendiri.
Keunggulan lain dari video interaktif adalah melekatnya karakteristik
individualisasi. Karakter ini memungkinakan peserta didik/pengguna untuk
memanfaatkan program sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Selain
itu, video interaktif mampu menghadirkan bentuk simulasi.
Walaupun memiliki banyak kelebihan, video interaktif memiliki
keterbatasan yang menghambat pengembangan dan pemanfaatannya dalam
prodses pembelajaran, yaitu biaya. Biaya yang dibutuhkan untuk
pengembangan media ini relatif tinggi, sehingga tidak banyak institusi
pendidikan jarak jauh mampu menawarkan materi ajarnya dalam bentuk video
interaktif.
Pemanfaatan media berbantuan komputer pada institusi yang menerapkan
SPJJ masih terasa terbatas. Pada negara-negara maju kepemilikan perangkat
komputer tidak merata. Misalnya di UKOU-Inggris, pada tahun 1988 tercatat
bahwa hanya 35% mahasiswa memiliki perangkat komputer atau memiliki
akses terhadap komputer, 38% menyewa, dan 27% sengaja membeli perangkat
komputer untuk keperluan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan media berbantuan komputer masih menghadapi kendala, terutama
dalam hal ketersedian perangkat.
4). Media Telekomunikasi
Kemajuan yang sangat cepat dalam bidang telekomunikasi mempunyai
dampak yang cukup berarti dalam penyelenggaraan SPJJ. Komunikasi
elektronik jarak jauh dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu: dalam bentuk
teks, audio, dan video. Berdasarkan cara komunikasi ini, media telekomunikasi
yang dapat dimanfaatkan dalam SPJJ ini dibedakan dalam beberapa jenis,
antara lain:
 Audio Conferencing
 Video conferencing
19 20
 Internet
 Computer conferencing
1) Audio Teleconference/Telekonferensi Audio
Bentuk lain dari media telekomunikasi yang dapat diterapkan
dalam SPJJ adalah telekonferensi audio. Telekonferensi audio (audio
teleconference) pada dasarnya merupakan perluasan atau perpanjangan
dari pemanfaatan telepon biasa. Kemajuan dua arah yang terjadi dalam
sebuah telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan
menggunakan saluran telepon maupun satelit. Telekonferensi ini terjadi
untuk menjembatani pertemuan antarindividu atau kelompok yang berada
pada lokasi yang berbeda, pada saat yang bersamaan. Dalam SPJJ,
kegiatan ini terjadi.
Telekonferensi audio memiliki beberapa keunggulan sebagai
beirkut:
 Pesawat telepon sudah memastarakat, sehingga telekonferensi
audio sangat potensial digunakan.
 Relatif murah, efektif, dan mudah untuk digunakan.
 Jangkauan luas, sehingga memungkinkan partisipasi mahasiswa
dari berbagai lokasi.
 Tingkat interaktivitas dalam pemanfaatan telekonferensi audio
ini tinggi, sehingga memungkinkan peserta dan narasumber atau
instruktur dapat saling berbicara satu dengan yang lain.
Sedangkan keterbatasan telekonferensi audio adalah sebagai
berikut:
 Tidak mampu menyajikan materi yang bersifat visual. Kendala ini dapat
diatasi dengan mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi
konferensi sebelum kegiatan dimulai.
 Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi audio jarak jauh kendala
kurang baiknya kualitas radio sering ditemukan. Untuk mengatasi kendala
ini, penyelenggara perlu memperhatikan peralatan microphone-amplifier
khusus disetiap lokasi.
 Terbatasnya pengalaman menggunakan media ini, membuat peserta
enggan mengikuti kegiatan konferensi audio.
peralatan yang diperlukan untuk telekonferensi audio ini adalah sebagai
berikut:
1) pesawat telepon biasa untuk narasumber, sedangkan untuk
kelompok dibutuhkan tambahan peralatan berupa speaker telepon.
2) Sementara untuk menghubungkan dua atau lebih kelompok
peserta konferensi maka dibutuhkan peralatan amplifier
microphone khusus pada tiap lokasi. Peralatan ini diperlukan
untuk memastikan bahwa suara yang didengar cukup jelas.
3) Selain itu, dibutuhkan peralatan yang disebut dengan brigde yang
merupakan sistem elektronik yang menghubungkan suara dari
seluruh lokasi yang mengikuti konferensi tersebut, menyeleraskan
level suara, memfilter gangguan-gangguan, dan memperhatikan
masalah tidak tersambungnya hubungan telepon.
Pemanfaatan telekonferensi audio dalam SPJJ dilakukan dengan berbagai
macam sistem. Pemanfaatan telekonferensi audio dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain adalah sebagai berikut:
21 22
1. User-inisiated conference calls; konferensi terselenggara karena
peserta berinisiatif menelepon. Untuk melakukan pemanfaatan
telekonferensi dengan cara ini, pastikan bahwa semua peserta didik
memiliki daftar nomor telepon orang atau tutor yang dapat mereka
hubungi. Kemudian dorong setiap peserta didik untuk tidak sungkan-
sungkan berkomunikasi melalui telepon sesuai denagn
kebutuhannya.
2. Operator-initiated; peserta konferensi dihubungi oleh operator.
Dengan cara ini operator menghubungi peserta didik baik secara
perorangan maupun kelompok untuk melakukan telekonferensi.
3. Dial-in or meet-me teleconferencing; konferensi audio yang
diselenggarakan dengan sistem yang mempersilahkan para peserta
untuk mengontak atau menelepon penyelenggara konferensi.
Dalam berbagai kasus penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, peserta
didik lebih suka memanfaatkan model pertama.
2) Konferensi Video (Video Conferencing)
Pada dasarnya prinsip penggunaan video konferensi pada SPJJ
tidak jauh berbeda dengan audio konferensi. Kelebihan yang dimiliki
oleh konferensi video ini adalah para peserta dapat melihat satu dengan
yang lain pada TV monitor. Artinya melalui konferensi video, peserta
didik tidak hanya bisa mendengar tapi juga melihat (kombinasi antara
suara dan gambar).
a. Keunggulan
1) Memiliki nilai biaya efisien. Segala bentuk program yang
disiarkan secara broadcast yang mampu mencapai sasaran pada
lokasi yang berpencar, pada umumnya memiliki nilai biaya
efisien.
2) Memiliki kemampuan penyajian materi atau informasi yang
bersifat audiovisual.
3) Memiliki kemampuan komunikasi dua arah, sehingga dapat
membantu mengatasi keterbatasan jarak, ruang, dan waktu.
b. Keterbatasan
1) Biaya pengadaan fasilitas, peralatan konferensi video, dan juga
biaya penyelenggaraan komunikasi dua arah melalui telepon
yang cukup mahal.
2) Pemanfaatan konferensi video menuntut persiapan yang lebih
baik dan matang bagi tenaga pengajar/tutor, terutama dalam
menyiapkan materi yang bersifat visual.
3) Durasi penyelenggaraan konferensi video terbatas. Berdasarkan
pada sejumlah pendapat dari para pengguna, penyelenggaraan
konferensi video sebaiknya tidak mencapai satu jam.
Penggunaan konferensi video dengan durasi mencapai satu jam
atau lebih menimbulkan kelelahan dan juga kehilangan daya
kosentrasi. Dengan demikian apabila konferensi video harus
dilakukan selama lebih dari satu jam, maka perlu diberikan
waktu istirahat untuk memulihkan daya konsentrasi para peserta.
c. Pemanfaatan Konferensi Video Dalam SPJJ
Pemanfaatan konferensi video memerlukan persiapan yang
matang baik di lokasi pengirim mapun penerima. Beberapa hal yang
harus dilakukan adalah sebagai beirkut:
23 24
1) Pastikan bahwa semua peralatan seperti tersebut di atas telah
lengkap dan diinstal dengan baik, baik di lokasi pengirim
maupun penerima.
2) Pastikan bahwa konverensi video telah terjadwal dengan baik
(misal jadwal per bulan, triwulan atau semester berikut mata ajar
dan narasumbernya).
3) Pastikan peristiwa/proses konferensi video telah direkam
dengan baik. Sehingga, bagi peserta didik yang tidak sempat
mengikuti konverensi video dapat mempelajarinya dengan cara
menonton rekaman melalui video cassette.
3) Konferensi via Komputer (Computer Conferencing)
Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer dalam proses
pembelajaraan tidak hanya terbatas pada penggunaan stand alone, tetapi
dapat pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang dikenal dengan internet.
Jaringan komputer telah memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
yang lebuh luas, interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan ini mampu
menghubungkan beraturs ribu jaringan komputer. Dengan kemampuan ini,
internet dapat menjadi media komunikasi dalam proses pembelajaran jarak
jauh, sekaligus dapat berperan sebagai sumber pembelajaran.
a. Keunggulan, Konferensi melalui internet memiliki keunggulan
antara lain sebagai berikut:
1) Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada
saat bersamaan.
2) Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara.
3) Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video
dengan kecepatan yang relatif tinggi (min. 156 KBPS)
4) Mampu melakukan link ke berbagai lokasi (site) lain di dunia.
5) Interaktifitas sangat tinggi
b. Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan antara lain
sebagai berikut:
1) Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer
literacy)
2) Pulsa internet relatif masih mahal
c. Pemanfaatan internet dalam PJJ dapat dilakukan dalam beberapa
cara, antara lain adalah sebagai beirkut:
1) Chatting (dialog elektronik); tutor dan satu atau lebih peserta
didik dapat secara bersamaan berdialog menggunakan teks atau
suara melalui internet. melalaui chatting, proses telekomunikasi
berlangsung secara bersamaan (sinchronous) dan umpan balik
tidak tertunda. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-
masing
2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara
berdialog secara elektronik (chatting)
3. Tutor dan peserta didik memanfaatkan salah satu operator
internet yang menyediakan fasilitas chatting (misal
http:www.yahoo.com).
4. Tutor dan peserta didik menentukan jadwal kapan chatting
melalui operator internet tersebut dapat dilakukan.
25 26
5. Selanjutnya Tutor dan peserta didik dapat berdiskusi
berkaitan dengan topik yang telah disepakati mereka secara
bersama.
2) Electronik Mail (e-Mail); tutor dan peserta didik dapat saling
berikirim surat secara elektronik melalui e-mail. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam berkoresponden secara elektronik
adalah sebagai berikut:
1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-
masing.
2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara
berkoresponden secara elektronik (e-mail)
3. Peserta didik bertanya kepada tutor dengan cara mengirim e-
mail ke alamat tutornya untuk mendapatkan umpan balik.
4. Tutor memberikan tugas/pertanyaan dengan cara mengilim
e-mail ke alamat peserta didiknya untuk dijawab/dikerjakan.
5. Peserta didik dan peserta didik lain saling bertukar
informasi, ide dan lain-lain dengan cara saling berkirim e-
mail.
3) Mailing List (Millist); Mailing list adalah perpanjangan
penerapan e-mail. melalui mailinglist satu surat elektronik dapat
ditujukan kepada beberapa lamat e-mail yang telah terdaftar di
mailinglist tersebut sekaligus. Beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-
masing.
2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara
berkoresponden kelompok (mailing list).
3. Tutor membuat suatu alamat millist dan memasukan semua
alamat e-mail peserta didiknya kedalam millist tersebut.
4. Tutor dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah
untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara
bersamaan semua peserta didik yang terdaftar dalam millist
tersebut dapat menerima informasi yang sama.
5. Begitu pula sebaliknya, peserta didik dapat mengirim
informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan
melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua
anggota millist dapat memperoleh informasi yang sama.
D. Karakteristik pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh
Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yan
dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta
didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lainnya.
Soekartawi (2003) menspesifikasikan karakteristik dari pembelajaran jarak
jauh sebagai berikut :
1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran.
2. Selama proses belajar, siswa selaku peserta didik dan guru selaku
pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis, dan waktu atau
kombinasi dari ketiganya.
27 28
3. Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara
keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media
cetak(bahan ajar berupa modul) maupun media eletronik(CD-
ROM,VCD, telfon, radio, video, televise, computer)
4. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru,
misalnya resource learning centre atau pusat sumber belajar, bahan
ajar, infrastruktur pembelajaran. Dengan demikian, baik siswa maupun
guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan dalam proses
pembelajaran.
5. Komunikasi antar siswa dan guru dilakukan baik melalui satu arah
maupun dua arah. Contoh teleconferencing, video-conferencing.
6. Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan melakukan
pertemuan tatap muka(tutorial) dan ini bukan merupaka suatu
keharusan.
7. Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok
belajar walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan
berkelompok diperlukan untuk memudahkan siswa belajar.
8. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak
sebagai participant.
BAB III
PENUTUP
A. Rangkuman
pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan
suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan
pembelajaran. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka
secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar
dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat
jauh. jadi sangat memudahkan proses pembelajaran.
Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yan
dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta
didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lainnya.
Hakekat pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian
dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
pembelajaran. Adapun hakikat pendidikan system belajar jarak jauh adalah
Pendidikan sepanjang hayat, Pemberdayaan pelajar/warga belajar,
Pemberdayaan lembaga pendidikan.
Di dalam pembelajaran jarak jauh terdapat prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan antara lain prinsip kemandirian, prinsip keluwesan, prinsip
keterkinian, prinsip kesesuaian, prinsip mobilitas, prinsip efisiensi
Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh
kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai
alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau
29 30
konvensional. Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang
bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak,
waktu, usia, jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini
memberikan kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran secara bebas dan mandiri. Keberhasilan dari program
pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-pihak yang saling
membantu, baik itu dari pebelajar sendiri, lembaga pendidikan yang
menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu kita juga harus lebih perduli
terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini meski telah merupakan
kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.
Dalam pendidikan jarak jauh media yang digunakan ialah media cetak,
media massa/siar/ tayang yang meliputi: siaran radio, siaran televisi, computer, dan
media telekomunikasi.
B. Evaluasi
a. Pilahan ganda ( pilih lah salah satu jawaban di bawah ini yang menurut
anda paling benar).
1) Pembelajaran jarak jauh suatu bentuk pembelajraan mandiri yang
terorganisasi secara sistematis yang dilakukan oleh sekelompok tenaga
pengajar yang memiliki tanggung jawab berbeda. Adalah pengertian
pembelajaran jarak jauh menurut...
a. Dohmen (1967)
b. Peters (1973)
c. Michael (1926)
d. Santo ( 1959)
2) Yang bukan termasuk dalam Prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh
adalah
a. Prinsip kemandirian
b. Prinsip keluwesan
c. Prinsip kegigihan
d. Prinsip keterkinian
3) Tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan. Hal ini
berbeda dengan system pendidikan dan pelatihan konvensional yang
kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk
mengantisipasi keperluan masa mendatang. Merupakan definisi dari
Prinsip Pembelajaran jarak jauh yaitu…
a. Prinsip kemandirian
b. Prinsip keluwesan
c. Prinsip keterkinian
d. Prinsip keterbatasan
4) Salah satu hakikat pendidikan system belajar jarak jauh adalah…
a. Pemberdayaan sumber daya alam
b. Pendidikan sepanjang hayat
c. Pemberdayaan bahan bangunan
d. Pendidikan kewargannegaraan
5) Salah satu dari enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam
merancang materi pembelajaran, yaitu…
a. Interaksi social
b. Kelompok
c. Pasangan (dua orang)
d. pemecahan masalah
31 32
b. Esay
1. Jelaskan pengertian pembelajaran jarak jauh menurut Peters?
2. Sebutkan spesifikasi karakteristik pembelajaran jarak jauh menurut
soekartawi?
3. Menuurut undang-undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang
“ Sistem Pendidikan Nasional” rumusan tentang pendidikan jarak jauh
terlihat pada Bab VI jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada bagian
kesepuluh pendidikan jarak jauh pada pasal 31. Sebutkan!
4. Jelaskan manfaat yang di peroleh dari pembelajaran/ pendidikan jarak
jauh Menurut Harinayuhettu?
5. Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan
ini sangat terasa, terutama oleh institusi yang menerapkan SPJJ. Hal
ini disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain
sebutkan!
C. Kunci Jawban
a. Pilihan ganda
1. A
2. C
3. C
4. B
5. D
b. Esay
1. menurut Peters pendidikan jarak jauh adalah metode penyampain
pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui penggunaan media yang
menerapkan sistem indusrialisasi dalam pembelajaran.
2. Menurut Soekartawi spesifikasikan karakteristik dari pembelajaran
jarak jauh sebagai berikut :
a) Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran.
b) Selama proses belajar, siswa selaku peserta didik dan guru selaku
pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis, dan waktu atau
kombinasi dari ketiganya.
c) Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi
diantara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik
media cetak(bahan ajar berupa modul) maupun media
eletronik(CD-ROM,VCD, telfon, radio, video, televise,
computer)
d) Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru,
misalnya resource learning centre atau pusat sumber belajar,
bahan ajar, infrastruktur pembelajaran. Dengan demikian, baik
siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan
dalam proses pembelajaran.
e) Komunikasi antar siswa dan guru dilakukan baik melalui satu
arah maupun dua arah. Contoh teleconferencing, video-
conferencing.
f) Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan
melakukan pertemuan tatap muka(tutorial) dan ini bukan
merupaka suatu keharusan.
33 34
g) Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok
belajar walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan
berkelompok diperlukan untuk memudahkan siswa belajar.
h) Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak
sebagai participant.
3. Rumusan tentang pendidikan jarak jauh dalam pasal 31 berbunyi
sebagai berikut:
1) pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang
,dan jenis pendidikan;
2) pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan
kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau regular;
3) pendidikan jarak jauh di selenggarakan dalam berbagai bentuk,
modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan
belajarserta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai
dengan standar nasional pendidikan;
4) ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh
sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ayat (2), dan ayat (3) telah
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
4. Manfaat pendidikan jarak jauh menurut harinayuhettu antara lain
yaitu
1) dapat di percepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan
pasaran kerja.
2) Dapat menarik calon peserta yang banyak.
3) Tidak terganggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola
jadwal pembelajaran yang luwes.
4) Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna
lulusan atau keluaran.
5. a) Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi
pembelajaran.
b) Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan
kemampuan belajar peserta didik.
c) Mampu menampilkan unsur audio visual.
d) Dapat memberikan umpan balik.
e) Menciptakan proses belajar berkesinambungan
35 36
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta,2008)
Sadiman,arief S. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia,Pusat
teknologi Komunikasi dan informasi pendidikan,(Jakarta:
Depdiknas,1999)
Hamalik,Oemar,Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembinaan
Ketenagaan,(Bandung, Trigenda Karya,1994)
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran (Jakarta:Bumi AKsara,2007)
Rusman, Model-model Pembelajaran,(Jakarta:Raja Grafindo,2011)
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentag SISDIKNAS (Jakarta: Sianr
Grafika,2007)
http://randirian21.blogspot.co.id/2015/12/pembelajaran-jarak-
jauh.html?m=1
Diakses pada hari Senin,10 Oktober 2016
37

More Related Content

What's hot

517859053 essay-sekolah-penggerak
517859053 essay-sekolah-penggerak517859053 essay-sekolah-penggerak
517859053 essay-sekolah-penggerakMuhammadPahri
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaFKIP UHO
 
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iiiModul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iiiSYUKUR123
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhModul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhSakinah Biologi
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranRahmaikaJulaika
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranAzhar_Afifah
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranAbidatussolihah
 
Multimedia Pembelajaran
Multimedia  PembelajaranMultimedia  Pembelajaran
Multimedia PembelajaranYahya Electone
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranZyfa Syafara
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranElinYunistira
 
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flashProposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flashlikul_rbg
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediabagibagiilmu
 

What's hot (16)

517859053 essay-sekolah-penggerak
517859053 essay-sekolah-penggerak517859053 essay-sekolah-penggerak
517859053 essay-sekolah-penggerak
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimedia
 
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iiiModul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhModul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaran
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Rpp dasar pemetaan
Rpp  dasar pemetaanRpp  dasar pemetaan
Rpp dasar pemetaan
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Pembelajaran Multimedia
Pembelajaran MultimediaPembelajaran Multimedia
Pembelajaran Multimedia
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Multimedia Pembelajaran
Multimedia  PembelajaranMultimedia  Pembelajaran
Multimedia Pembelajaran
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flashProposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
 

Viewers also liked

Presentación física 13
Presentación física 13Presentación física 13
Presentación física 13Gisela Morales
 
Dissertacao fatima-lima-ufersa
Dissertacao fatima-lima-ufersaDissertacao fatima-lima-ufersa
Dissertacao fatima-lima-ufersaTony César
 
Coisas que jamais deixarão de existir em ilhéus
Coisas que jamais deixarão de existir em ilhéusCoisas que jamais deixarão de existir em ilhéus
Coisas que jamais deixarão de existir em ilhéusRoberto Rabat Chame
 
Paul Thek - An Underappreciated American Artist
Paul Thek - An Underappreciated American ArtistPaul Thek - An Underappreciated American Artist
Paul Thek - An Underappreciated American ArtistMark Thek
 
Quaternion to axis
Quaternion to axisQuaternion to axis
Quaternion to axisArric Tan
 
Vejiga neurogenica
Vejiga neurogenicaVejiga neurogenica
Vejiga neurogenicaAndrei Maya
 
Antígeno prostático específico
Antígeno prostático específicoAntígeno prostático específico
Antígeno prostático específicoAndrei Maya
 
Clase de Ecografia de Ovarios - Vir
Clase de Ecografia de Ovarios - VirClase de Ecografia de Ovarios - Vir
Clase de Ecografia de Ovarios - VirImagenes Haedo
 
Tr*ffpunkt 2016: SwePub
Tr*ffpunkt 2016: SwePubTr*ffpunkt 2016: SwePub
Tr*ffpunkt 2016: SwePubvkp1970
 
Tidsskrift i Mikromarc 3
Tidsskrift i Mikromarc 3Tidsskrift i Mikromarc 3
Tidsskrift i Mikromarc 3vkp1970
 
Depot i Mikromarc 3
Depot i Mikromarc 3Depot i Mikromarc 3
Depot i Mikromarc 3vkp1970
 

Viewers also liked (15)

Presentación física 13
Presentación física 13Presentación física 13
Presentación física 13
 
Indian n Jamaica
Indian n JamaicaIndian n Jamaica
Indian n Jamaica
 
Dissertacao fatima-lima-ufersa
Dissertacao fatima-lima-ufersaDissertacao fatima-lima-ufersa
Dissertacao fatima-lima-ufersa
 
Catalogo+issu
Catalogo+issuCatalogo+issu
Catalogo+issu
 
Coisas que jamais deixarão de existir em ilhéus
Coisas que jamais deixarão de existir em ilhéusCoisas que jamais deixarão de existir em ilhéus
Coisas que jamais deixarão de existir em ilhéus
 
Paul Thek - An Underappreciated American Artist
Paul Thek - An Underappreciated American ArtistPaul Thek - An Underappreciated American Artist
Paul Thek - An Underappreciated American Artist
 
Quaternion to axis
Quaternion to axisQuaternion to axis
Quaternion to axis
 
Delitos de género.
Delitos de género.Delitos de género.
Delitos de género.
 
Expo aqui
Expo aquiExpo aqui
Expo aqui
 
Vejiga neurogenica
Vejiga neurogenicaVejiga neurogenica
Vejiga neurogenica
 
Antígeno prostático específico
Antígeno prostático específicoAntígeno prostático específico
Antígeno prostático específico
 
Clase de Ecografia de Ovarios - Vir
Clase de Ecografia de Ovarios - VirClase de Ecografia de Ovarios - Vir
Clase de Ecografia de Ovarios - Vir
 
Tr*ffpunkt 2016: SwePub
Tr*ffpunkt 2016: SwePubTr*ffpunkt 2016: SwePub
Tr*ffpunkt 2016: SwePub
 
Tidsskrift i Mikromarc 3
Tidsskrift i Mikromarc 3Tidsskrift i Mikromarc 3
Tidsskrift i Mikromarc 3
 
Depot i Mikromarc 3
Depot i Mikromarc 3Depot i Mikromarc 3
Depot i Mikromarc 3
 

Similar to PJJ Media dan Prinsip

Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranjuwinaiain
 
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9Munawar Hansyuy
 
Makalah pembelajaran jarak jauh 2
Makalah pembelajaran jarak jauh 2Makalah pembelajaran jarak jauh 2
Makalah pembelajaran jarak jauh 2muhammadyusdann
 
Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3muhammadprasetya7
 
Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3RAHMATNUGRAHA10
 
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH Rahmat Nugraha
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhModul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhLisaArdianti
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhnuning nuning
 
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]awalalazhar1
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhdewi rafiul
 
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVMakalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVDoyok18
 
Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)FaridAffandi2
 
Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran FaridAffandi2
 
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetPengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetShinta Naili Fitrisari
 

Similar to PJJ Media dan Prinsip (20)

Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
 
Makalah pembelajaran jarak jauh 2
Makalah pembelajaran jarak jauh 2Makalah pembelajaran jarak jauh 2
Makalah pembelajaran jarak jauh 2
 
Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3
 
Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3Makalah pembelajaran jarak jauh 3
Makalah pembelajaran jarak jauh 3
 
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhModul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
 
Musriani
MusrianiMusriani
Musriani
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauh
 
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauh
 
Mumut
MumutMumut
Mumut
 
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IVMakalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
Makalah pembelajaran jarak jauh (MEDIA PEMBELAJARAN) DOYOK.KI.B IV
 
Modul doyok
Modul doyokModul doyok
Modul doyok
 
Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)
 
Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran
 
Modul jarak jauh
Modul jarak jauhModul jarak jauh
Modul jarak jauh
 
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetPengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
 
Modul sulaeman
Modul sulaemanModul sulaeman
Modul sulaeman
 
Modul pembelajaran jarak jauh, (ajeng)
Modul pembelajaran jarak jauh, (ajeng)Modul pembelajaran jarak jauh, (ajeng)
Modul pembelajaran jarak jauh, (ajeng)
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

PJJ Media dan Prinsip

  • 1. PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat Allah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan modul yang berjudul “pembelajran jarak jauh”. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat serta kepada umatnya yang istiqomah dijalanya. Sehingga dengan penuh kesadaran penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan sitinggi-tingginya kepada banyak pihak yang telah berjasa dalam penyusunan modul ini kepada: 1. Dr. Ambarsri Lestari M,Pd. Selaku dosen pengampu media pembelajaran. 2. Teman-teman penulis/tim penulis modul yang telah tekun dan ulet menyelesaikan penulisan modul ini. 3. Seua pihak yang telah membantu menyelesaikan modul ini. Akhirnya penulis mengharap semoga Allah SWT, menerima amal ibadah kita dan modul ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak terutama diri penulis sendiri. Kendari, 13 Oktober 2016 Penyusun........................... i SANTI ISDARLIA GHITA LESTARI MAULIDA YULIA PUTRI WA SUCI
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................... i DAFTAR ISI.........................................................................................ii PENDAHULUAN. A. Standar kompetensi....................................................................1 B. Kompetensi Dasar......................................................................1 C. Indikator.....................................................................................1 D. Tujuan. .......................................................................................1 E. Gambaran Isi Modul ..................................................................2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.........................................................................3 B. Rumusan Masalah....................................................................5 C. Tujuan Pembahasan.................................................................5 BAB II PEMBAHASAN A. pengertian pembelajaran jarak jauh.........................................6 B. prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh ..................................8 C. media pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh..................10 1. Media Cetak..............................................................................10 2. Media Massa/Siar/Tayang. .......................................................10 a. Siaran Radio........................................................................11 b. Siaran Televisi. ...................................................................15 c. Komputer. ...........................................................................17 d. Media Telekomunikasi........................................................20 D. karakteristik pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh .......28 BAB II PENUTUP A. Rangkuman............................................................................... 30 B. Evaluasi ( Latihan soal) ............................................................ 31 1. Pilihan Ganda...................................................................... 31 2. Esay..................................................................................... 33 C. Kunci jawaban .......................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 37 iiiii
  • 3. PENDAHULUAN A. Standar Kompetensi Memahani Defvnisi, Prinsip, Karakteristik Dan Media Dalam Pembelajaran Jarak Jauh. B. Kompetensi Dasar 1. Medeskripsikan Pembelajaran Jarak Jauh 2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh 3. Karakteristik Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh 4. Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh C. Indikator a) Menjelaskan Definisi Pembelajaran Jarak Jauh. b) Menjelaskan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh. c) Menjelaskan Karaktersistik Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh. d) Menjelaskan Media Yang Digunakan Dalam Pendidikan Jarak Jauh. D. Tujuan Modul ini terdiri dari berbagai kegiatan, setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat: 1) Menjelaskan pengertian pembelajaran jarak jauh. 2) Menjelaskan prinsip-prinsip dalam pembelajaran jarak jauh. 3) Menjabarkan karakteristik pembelajaran jarak jauh. 4) Menyebutkan media yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh. E. Gabaran Isi Umum Modul Modul ini secara umum berisi tentang media pembelajaran yang mana di dalamnya terdapat pengertian pembelajaran jarak jauh, prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh, karakteristik pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh, serta media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh. 1 2
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini sistem pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh ini sebagai salah satu alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat memperoleh pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh telah memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya sistem ini ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka pendidikan jarak jauh pun mengalami perkembangan. Dengan memanfaatkan teknologi maka daya jangkaunya menjadi semakin luas, dan efektifitasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran juga semakin meningkat. Pada saat ini system pendidikan jarak jauh telah mengintegrasikan pula berbagai jenis media yang kemampuan interaktifnya semakin meningkat. Dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan media tampaknya telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui berbagai jenis media, baik cetak maupun non cetak. Sepanjnag sejarah penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, media telah digunakan sebagai sarana penyampai materi ajar. Adanya keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik , maka diperlukan media sebagai sarana komunikasi yang menjembatani antara pengajar dengan peserta didik. Kehadiran media inilah yang menjadi salah satu ciri kesamaan diantara institusi penyelenggara SPJJ di semua tempat. Sementara yang membedakan institusi yang satu dengan yang lain adalah pilihan jenis media yang digunakannya. Variasi penggunaan media antar institusi penyelenggara PJJ sangat beragam mengingat banyaknya jenis media yang bisa dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai yang canggih. Berikut akan dibahas secara sekilas beberapa jenis media pembelajaran yang sering digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh Salah satu contoh penyelenggara PJJ di Indonesia adalah universitas terbuka yang telah berdiri sejak tahun 1984. Pendidikan jarak jauh secara tersurat sudah termasuk di dalam Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang “ Sistem Pendidikan Nasional” . rumusan tentang pendidikan jarak jauh terlihat pada Bab VI jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada bagian kesepuluh pendidikan jarak jauh pada pasal 31 yang berbunyi: 1) pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang ,dan jenis pendidikan; 2) pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular; 3) pendidikan jarak jauh di selenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajarserta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan; 4) ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ayat (2), dan ayat (3) telah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 43
  • 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di simpulkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian pembelajaran jarak jauh? 2. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh? 3. Apa saja karakteristik dalam pe,belajaran jarak jauh 4. Media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh? C. Tujuan Adapun tujuan dari rumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian pembelajaran jarak jauh (PJJ). 2. Mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh (PJJ). 3. Mengetahui karakteristik di dalam pembelajaran jarak jauh. 4. Mengetahaui media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pembelajaran jarak jauh Pembelajaran jarak jauh merupakan sekumpulan metode pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.pemisahan kedua aktivitas tersebut dapat berupa jarak fisik maupun non fisik.1 Pembelejaran jarak jauh adalah proses transfer pengetahuan untuk pelajar (siswa) yang di pisahkan dari instruktur ( guru) dengan waktu atau jarak fisik sehingga membuat komponen teknologi seperti video, internet, CD, kaset, dan bentuk teknologi lainnya untuk mencapai pembelajaran. “pembelajaran jarak jauh” dan “ pendidikan jarak jauh” adalah istilah yang digunakan dalam pendidikan teknologi pembelajaran. Istilah E-learning merupakan metode penyampsian yang sering digunakan dalam pembelajaraan jarak jauh. Menurut Dohmen (1967) menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh suatu bentuk pembelajraan mandiri yang terorganisasi secara sistematis yang dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab berbeda. 1 Hamzah B.Uno. Model Pembelajaran. 2007.h.34 5 6
  • 6. Sedangkan menurut Peters (1973) mengatakan pendidikan jarak jauh adalah metode penyampain pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui penggunaan media yang menerapkan sistem indusrialisasi dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajaran. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses pembelajaran. Menurut Harinayuhettu (2002) ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran/pendidikan jarak jauh antara lain: 1. dapat di percepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran kerja. 2. Dapat menarik calon peserta yang banyak. 3. Tidak terganggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola jadwal pembelajaran yang luwes. 4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna lulusan atau keluaran. Hakekat pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pembelajaran. Adapun hakikat pendidikan system belajar jarak jauh adalah 1. Pendidikan sepanjang hayat 2. Pemberdayaan pelajar/warga belajar 3. Pemberdayaan lembaga pendidikan. B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh Prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh diantaranya adalah sebagai berikut 1. prinsip kemandirian Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning. Pelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Menggunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh pembelajar yang didukung oleh tutorial dan ujian yang dirancang dengan pendekatan belajar tuntas. 2. Prinsip keluwesan Prinsip ini diwujudkan dengan memungkinkannya peserta didik untuk memulai mencari sumber belajar mengatur jadwal dan kegiatan belajar mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya diluar ketentuan waktu dan tahun ajaran. Dikatak luwes karena pelajar dimungkin untuk berpindah dari pendidikan formal dan pendidikan non formal atau sebaliknya. 3. Prinsip keterkinian Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan. Hal ini berbeda dengan system pendidikan dan pelatihan konvensional yang kurikulumnya termasuk 7 8
  • 7. buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa mendatang. 4. Prinsip kesesuain Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar sang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan kerja atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut harus setara dengan kompetensi yang diperlukan. Prinsip ini dissuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pembelajat. 5. Prinsip mobilitas Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pelajar untuk berpindah lokasi jenis jalur dan jenjang pendidikan yang setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan. 6. Prinsip efisiensi Prinsip ini diwujudkan dengan pendaya gunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling pembelajaran membantu pelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin sehingga pelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajar. Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan agar sistem pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik yakni perhatian percaya diri pendidik pengalaman muda menggunakan peralatan kreatif menggunakan alat dan menjalin interaksi dengan peserta didik. C. Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh a) Media Cetak Di antara begitu banyak media baru dan canggih, ternyata media cetak masih menduduki tempat pertama dalam pendidikan jarak jauh. Bahan ajar cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti: buku materi pokok, buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur, peta, chart. Bentuk cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga menampilkan gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll. Dari sekian banyak jenis media cetak tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak utama yang digunakan dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh. Modul telah dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan sekecil mungkin mendapat bantuan dari guru/tutor. b) Media Massa/Siar/Tayang Pemanfaatan media massa dalam SPJJ seperti siaran radio dan siaran televisi merupakan sebuah alternatif penyampaian bahan ajar yang cukup efektif larena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas. Penggunaan media massa sebagai alat pendidikan tidak saja menguntungkan peserta didik yang terdaftar dalam institusi pendidikan jarak jauh, tetapi masyarakat umum yang tertarik untuk memperluas wawasan pengetahuannya dapat pula mengikuti program yang ditayangkan atau disiarkan. 9 10
  • 8. 1). Siaran Radio Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide kreatif, Dengan demikian alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan.2 Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan berbagai informasi , melantunkan musik dan lagu, tetapi tidak semua orang mengetahui bahwa program radio disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Daya pancar siaran radio sangat bergantung kepada kekuatan transmitter serta frekuensi yang digunakan. Dengan kekuatan tertentu, transmitter mampu memacarkan siaran pada lokasi tertentu. Sementara untuk dapat menebus daerah lain yang berada di uar daerah pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem Relay mampu menghubungkan satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga mempeluas daerah jangkauan daerah siaran. Di samping radio memiliki ke unggulan, ia juga mempunyai keterbatasan. a. Keunggulan 1) Di bandingkan dengan media komunikasi massa lain misalnya televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih murah dengan kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya. 2) Keunggulan lain dari media dengar ini adalah kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi pendengar dan cukup fleksibel dalam menyajikan informasi dalam berbagai bentuk sajian seperti 2 Dr. oemar hamalik. Media pendidikan(bandung: Pt. citra aditya bakti.1994)h.107 dramatisasi, diskusi, ceramah atau dialog. Kemampuan ini tentunya sangat berperan dalam penyelenggaraan SPJJ. b. Keterbatasan : 1) Keterbatasan utama media radio terletak pada karakteristik media ini yang dikenal sebagai media seklali dengar, artinya bila pendengar tidak mendengar atau tidak mengerti informasi yang disajikan, maka informasi tersebut tidak dapat didengar lang kecuali melalui siaran ulangan. 2) Keterbatasan lain dalam pemanfaatan media radio pada SPJJ adalah masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi para pengajar. Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat yang diberikan oleh stasiun siaran atau studio rekaman. 3) Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan tutorial pada SPJJ juga merupakan keterbatasan dari media radio. Tingkat interaktivitas media radio sangat rendah karena pada dasarnya media radio merupakan media komunikasi satu arah. sPerkembangan teknologi telah memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu dengan menggunakan telepon. Hal ini memberikan warna baru dalam penyelenggaraan siaran langsung yang bersifat interaktif dapat dilakukan, beberapa penyelanggara SPJJ mengalami kendala, seperti mahalnya biaya penggunaan telpon dan sulitnya mengatur siaran langsung. 11 12
  • 9. c. Bentuk penyajiannya atau cara penyajiannya 1) Ceramah atau kuliah Bentuk ceramah atau kuliah ini baisanya disajikan oleh satu orang dosen/pengajar atau pembocara yang ahli dalam materi tertentu. Umumnya, bentuk penyajian ini membosankan , karena peserta didik hanya mendengarkan satu jenis suara selama 15 – 20 menit. Penyajian ini akan terasa lebih melelahkan apabila penyajinya kurang mampu “berbicara” secara menarik. Sebaiknya, bila penyaji mampu seolah- olah berbicara langsung dengan peserta didik, suaranya menyakinkan , tempo dan intonansinya tepat, bentuk ceramah masih dapat memikat peserta didik. Berdasarkan pada pengalaman serta pengamatan dalam proses produksi parogram radio dengan bentuk penyajian tunggal ini, tidak banyak orang atau pengajar/dosen yang mapu berbiocara seorang diri di depan mikropon. 2) Dialog Bentuk penyajian lain yang dapat digunakan dalam mengemas materi ajar dalam SPJJ adalah dialog. Bentuk penyajian ini menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas sebuah materi. Para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang sama. 3) Wawancara Bentuk penyajian ini dapat menghadirkan satu, dua atau tiga pembiocara dengan seorang pewancara. Dengan dua atau tiga pembicara, pada umumnya bentuk penyajian ini mengangkat satu topik pembicaraan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda dari tiap-tiap pembicara. Tetapi, bila bentuk wawancara ini hanya menghadirkan satu pembicara, umumnya topik pembicaraan hanya dilihat dari pengetahuan, pengalaman atau sudut pandang sang pembicara. 4) Drama Sebuah alternatif lain untuk menyampaikan materi ajar kepada peserta didik melalui program radio adalah melalui drama. Penyyajian dalam bentuk ini relatif lebih sulit, karena membutuhkan persiapan yang lebih matang, mulai dari naskah sampai pada produksinya. Selain itu, tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk drama. Materi-materi yang berkaitan dengan sikap, perasaan, ilmu sosial, kemungkinan dapat diangkat dan dikemas dalam bentuk ini. 5) Feature Bentuk penyajian yang lebih atraktif adalah feature yang merupakan bentuk sajian yang di dalamnya terdapat berbagai sajian. Dalam program feature, di dalamnya terdapat dialog, wawancara, dan drama yang mengacu pada topik bahasan tertentu. 6) Majalah Seperti layaknya sebuah majalah, bentuk penyajian majalah udara menampilkan berbagai informasi dalam berbagai bentuk sajian. Dalam SPJJ, bentuk majalah udara ini sangat cocok untuk mengemas berbagai informasi yang perlu disampaikan kepada peserta didik melalui radio, misalnya informasi mengenal ujian, pembelian bahan ajar, wisuda, regristrasi, atau informasi lain yang perlu diketahui oleh peserta didik. 13 14
  • 10. 2). Siaran Televisi Televisi dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mapu menyajikan beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Keunggulan media televisi yang ditemukan pada tahun 1926 ini dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, baik pendidikan yang bersifat konvensional maupun pendidikan jarak jauh. Siaran televisi yang dapat diterima di rumah-rumah atau di tempat lain hanya dengan menggunakan pesawat televisi standar adalah jenis penayangan siaran. Pemanfaatan media televisi sebagai alat penyampai materi pendidikan telah cukup dikenal, namun sejauh mana media televisi ini dapat berperan dalam pendidikan jarak jauh merupakan fokus yang menarik untuk ditelaah. Secara umum, medium televisi ini dapat dilihat sebagai media yang sarat dengan informasi audio dan visual yang secara simultan disajikan. Dari sisi pembelajaran, medium televisi pendidikan dikenal sebagai medium yang memilik kekuatan audio visual yang mampu memberika pemahaman mengenal konsep-konsep abstrak. a. Keunggulan: 1) Menjangkau sasaran disik dalam jumlah yang besar sekaligus secara bersamaan 2) Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan program yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan menstimulasikan dan memotivasi peserta didik dalam segala usia dan tingkat pendidikan. 3) Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan kejadian nyata. 4) Menjembatani peserta didik dengan institusi SPJJ-nya. Kehadiran program televisi yang menampilkan pengajar-pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa kesendirianyang umumnya dirasakan oleh peserta didik dalam SPJJ. b. Keterbatasan: 1) Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif mahal. 2) Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama. 3) Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau diputar ulang apabila peserta didik tidak memahami materi yang ditayangkan. 4) Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak mengikuti siaran pada saat ditayangkan, maka mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu, diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta didik siap mengikuti siaran. 5) Keterbatasan lain dari media televisi adalah masalah interaktivitas yag sangat dibutuhkan dalam kegiatan tutorial pada SPJJ. Tingkat interaktivitas media televisi sangat rendah karena media ini merupakan media komunikasi satu arah. Dalam tingkat tertentu, interaksi dapat dilakukan dengan menggunakan telpon, namun penyelenggaraan siaran langsung dalam SPJJ mengalami banyak kendala. 15 16
  • 11. 3) Komputer Jenis media lain yang dikategorikan sebagai media personal adalah media berbasis komputer. Komputer hingga saat ini merupakan satu-satunya media yang memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif. Dewasa ini komputer tidak lagi merupakan konsumsi bagi mereka yang bergerak dalam dunia bisnis dan usaha, tetapi telah dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan. Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat terasa, terutama oleh institusi yang menerapkan SPJJ. Hal ini disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain:  Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran.  Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik.  Mampu menampilkan unsur audio visual.  Dapat memberikan umpan balik.  Menciptakan proses belajar berkesinambungan. Karakteristik media berbasis komputer ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagi media pembelajaran dalam SPJJ. Potensi yang sulit diperoleh melalui media lain dapat terakomodasi. Keunggulan media berbasis komputer dari segi kemampuan menghadirkan interaktivitas telah dieksploitasi dalam berbagai bentuk penyajian. Enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang materi pembelajaran, yaitu: 1. praktek dan latihan (drill and practice) 2. tutorial 3. permainan (game) 4. simulasi (simulation) 5. penemuan (discovery) 6. pemecahan masalah (problem solving) Keenam bentuk penyajian materi melalui media komputer masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan. Program yang berbentuk drill and practice umumnya digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran yang bersifat konsep, prionsip atau prosedur. Bentuk penyajian ini ditujukan untuk melatih kecakapan dan ketrampilan. Interaksi yang digunakan pada bentuk penyajian ini dilakukan dengan cara pemberian soal atau kasus yang memerlukan respoons dari peserta didik sekaligus disertai umpan baliknya. Bentuk lain dari penyajian media berbantuan komputer ini adalah tutorial. Program ini menyajikan informasi atau pengetahuan tertentu yang diikuti dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Bentuk interaksi yang terlihat menonjol dalam penyajian ini adalah penyajian informasi dalambentuk bercabang (branchea), yang memberika kebebasan bagi peserta didik untuk mempelajari materi ajar. Penyajian dalam bentuk permainan (games) umumnya ditujukan untuk memotivasi peserta didik dalam mempelajari materi atau informasi yang disampaikan. Simulasi sebagai salah satu bentuk penyajian media berbantuan komputer, merupakan sebuah upaya untuk melibatkan peserta didik dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya tanpa resiko yang nyata. Melalui program simulasi, peserta diajak untuk membuat keputusan yang tepat dari beberapa alternatif solusi yang ada. Setiap keputusan yang diambil akan memberikan dampak tertentu. 17 18
  • 12. Dalam program berbentuk penemuan (discovery), penyajian materi difokuskan pada pemecahan masalah dengan cara trial and error. Melalui bentuk penyajian ini, peserta didik diarahkan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dihadirkan. Dengan strategi ini, peserta didik diharapkan dapat memahami proses yang dilalui untuk memecahkan masalah dan mampu mengingatnya lebih lama. Bentuk lain penyajian komputer interaktif adalah problem solving atau pemecahan masalah. Pada prinsipnya bentuk penyajian ini menitikberatkan pafa melatih peserta didik untuk memecahkan permasalahan, yang jawabnya telah disediakan dalam program. Variasi interaksi yang dapat dihadirkan melalui media komputer tersebut memperkaya cara penyamnpaian materi pembelajaran dalam SPJJ. Salah satu bentuk pemanfaatan media berbantuan komputer yang juga mampu menghadirkan proses belajar yang bersifat interaktif dalam SPJJ adalah video interaktif. Video interaktif ini merupakan bentuk penyajian materi pembelajaran yang dikemas dalam rekaman video tetapi disajikan dalam kendali komputer. Media komputer memegang peranan penting utntuk menghadirkan kemampuan inteligen dan interaktivitas, sementara video menghadirkan materi pembelajaran dalam bentuk suara dan gambar. Perpaduan antara dua karakteristik media tersebut menjadikan media ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh masing-masing media jika harus berdiri sendiri. Keunggulan lain dari video interaktif adalah melekatnya karakteristik individualisasi. Karakter ini memungkinakan peserta didik/pengguna untuk memanfaatkan program sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Selain itu, video interaktif mampu menghadirkan bentuk simulasi. Walaupun memiliki banyak kelebihan, video interaktif memiliki keterbatasan yang menghambat pengembangan dan pemanfaatannya dalam prodses pembelajaran, yaitu biaya. Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan media ini relatif tinggi, sehingga tidak banyak institusi pendidikan jarak jauh mampu menawarkan materi ajarnya dalam bentuk video interaktif. Pemanfaatan media berbantuan komputer pada institusi yang menerapkan SPJJ masih terasa terbatas. Pada negara-negara maju kepemilikan perangkat komputer tidak merata. Misalnya di UKOU-Inggris, pada tahun 1988 tercatat bahwa hanya 35% mahasiswa memiliki perangkat komputer atau memiliki akses terhadap komputer, 38% menyewa, dan 27% sengaja membeli perangkat komputer untuk keperluan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media berbantuan komputer masih menghadapi kendala, terutama dalam hal ketersedian perangkat. 4). Media Telekomunikasi Kemajuan yang sangat cepat dalam bidang telekomunikasi mempunyai dampak yang cukup berarti dalam penyelenggaraan SPJJ. Komunikasi elektronik jarak jauh dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu: dalam bentuk teks, audio, dan video. Berdasarkan cara komunikasi ini, media telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan dalam SPJJ ini dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain:  Audio Conferencing  Video conferencing 19 20
  • 13.  Internet  Computer conferencing 1) Audio Teleconference/Telekonferensi Audio Bentuk lain dari media telekomunikasi yang dapat diterapkan dalam SPJJ adalah telekonferensi audio. Telekonferensi audio (audio teleconference) pada dasarnya merupakan perluasan atau perpanjangan dari pemanfaatan telepon biasa. Kemajuan dua arah yang terjadi dalam sebuah telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan menggunakan saluran telepon maupun satelit. Telekonferensi ini terjadi untuk menjembatani pertemuan antarindividu atau kelompok yang berada pada lokasi yang berbeda, pada saat yang bersamaan. Dalam SPJJ, kegiatan ini terjadi. Telekonferensi audio memiliki beberapa keunggulan sebagai beirkut:  Pesawat telepon sudah memastarakat, sehingga telekonferensi audio sangat potensial digunakan.  Relatif murah, efektif, dan mudah untuk digunakan.  Jangkauan luas, sehingga memungkinkan partisipasi mahasiswa dari berbagai lokasi.  Tingkat interaktivitas dalam pemanfaatan telekonferensi audio ini tinggi, sehingga memungkinkan peserta dan narasumber atau instruktur dapat saling berbicara satu dengan yang lain. Sedangkan keterbatasan telekonferensi audio adalah sebagai berikut:  Tidak mampu menyajikan materi yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi sebelum kegiatan dimulai.  Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi audio jarak jauh kendala kurang baiknya kualitas radio sering ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini, penyelenggara perlu memperhatikan peralatan microphone-amplifier khusus disetiap lokasi.  Terbatasnya pengalaman menggunakan media ini, membuat peserta enggan mengikuti kegiatan konferensi audio. peralatan yang diperlukan untuk telekonferensi audio ini adalah sebagai berikut: 1) pesawat telepon biasa untuk narasumber, sedangkan untuk kelompok dibutuhkan tambahan peralatan berupa speaker telepon. 2) Sementara untuk menghubungkan dua atau lebih kelompok peserta konferensi maka dibutuhkan peralatan amplifier microphone khusus pada tiap lokasi. Peralatan ini diperlukan untuk memastikan bahwa suara yang didengar cukup jelas. 3) Selain itu, dibutuhkan peralatan yang disebut dengan brigde yang merupakan sistem elektronik yang menghubungkan suara dari seluruh lokasi yang mengikuti konferensi tersebut, menyeleraskan level suara, memfilter gangguan-gangguan, dan memperhatikan masalah tidak tersambungnya hubungan telepon. Pemanfaatan telekonferensi audio dalam SPJJ dilakukan dengan berbagai macam sistem. Pemanfaatan telekonferensi audio dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah sebagai berikut: 21 22
  • 14. 1. User-inisiated conference calls; konferensi terselenggara karena peserta berinisiatif menelepon. Untuk melakukan pemanfaatan telekonferensi dengan cara ini, pastikan bahwa semua peserta didik memiliki daftar nomor telepon orang atau tutor yang dapat mereka hubungi. Kemudian dorong setiap peserta didik untuk tidak sungkan- sungkan berkomunikasi melalui telepon sesuai denagn kebutuhannya. 2. Operator-initiated; peserta konferensi dihubungi oleh operator. Dengan cara ini operator menghubungi peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok untuk melakukan telekonferensi. 3. Dial-in or meet-me teleconferencing; konferensi audio yang diselenggarakan dengan sistem yang mempersilahkan para peserta untuk mengontak atau menelepon penyelenggara konferensi. Dalam berbagai kasus penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, peserta didik lebih suka memanfaatkan model pertama. 2) Konferensi Video (Video Conferencing) Pada dasarnya prinsip penggunaan video konferensi pada SPJJ tidak jauh berbeda dengan audio konferensi. Kelebihan yang dimiliki oleh konferensi video ini adalah para peserta dapat melihat satu dengan yang lain pada TV monitor. Artinya melalui konferensi video, peserta didik tidak hanya bisa mendengar tapi juga melihat (kombinasi antara suara dan gambar). a. Keunggulan 1) Memiliki nilai biaya efisien. Segala bentuk program yang disiarkan secara broadcast yang mampu mencapai sasaran pada lokasi yang berpencar, pada umumnya memiliki nilai biaya efisien. 2) Memiliki kemampuan penyajian materi atau informasi yang bersifat audiovisual. 3) Memiliki kemampuan komunikasi dua arah, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan jarak, ruang, dan waktu. b. Keterbatasan 1) Biaya pengadaan fasilitas, peralatan konferensi video, dan juga biaya penyelenggaraan komunikasi dua arah melalui telepon yang cukup mahal. 2) Pemanfaatan konferensi video menuntut persiapan yang lebih baik dan matang bagi tenaga pengajar/tutor, terutama dalam menyiapkan materi yang bersifat visual. 3) Durasi penyelenggaraan konferensi video terbatas. Berdasarkan pada sejumlah pendapat dari para pengguna, penyelenggaraan konferensi video sebaiknya tidak mencapai satu jam. Penggunaan konferensi video dengan durasi mencapai satu jam atau lebih menimbulkan kelelahan dan juga kehilangan daya kosentrasi. Dengan demikian apabila konferensi video harus dilakukan selama lebih dari satu jam, maka perlu diberikan waktu istirahat untuk memulihkan daya konsentrasi para peserta. c. Pemanfaatan Konferensi Video Dalam SPJJ Pemanfaatan konferensi video memerlukan persiapan yang matang baik di lokasi pengirim mapun penerima. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai beirkut: 23 24
  • 15. 1) Pastikan bahwa semua peralatan seperti tersebut di atas telah lengkap dan diinstal dengan baik, baik di lokasi pengirim maupun penerima. 2) Pastikan bahwa konverensi video telah terjadwal dengan baik (misal jadwal per bulan, triwulan atau semester berikut mata ajar dan narasumbernya). 3) Pastikan peristiwa/proses konferensi video telah direkam dengan baik. Sehingga, bagi peserta didik yang tidak sempat mengikuti konverensi video dapat mempelajarinya dengan cara menonton rekaman melalui video cassette. 3) Konferensi via Komputer (Computer Conferencing) Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaraan tidak hanya terbatas pada penggunaan stand alone, tetapi dapat pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang dikenal dengan internet. Jaringan komputer telah memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang lebuh luas, interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan ini mampu menghubungkan beraturs ribu jaringan komputer. Dengan kemampuan ini, internet dapat menjadi media komunikasi dalam proses pembelajaran jarak jauh, sekaligus dapat berperan sebagai sumber pembelajaran. a. Keunggulan, Konferensi melalui internet memiliki keunggulan antara lain sebagai berikut: 1) Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada saat bersamaan. 2) Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara. 3) Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video dengan kecepatan yang relatif tinggi (min. 156 KBPS) 4) Mampu melakukan link ke berbagai lokasi (site) lain di dunia. 5) Interaktifitas sangat tinggi b. Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan antara lain sebagai berikut: 1) Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer literacy) 2) Pulsa internet relatif masih mahal c. Pemanfaatan internet dalam PJJ dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain adalah sebagai beirkut: 1) Chatting (dialog elektronik); tutor dan satu atau lebih peserta didik dapat secara bersamaan berdialog menggunakan teks atau suara melalui internet. melalaui chatting, proses telekomunikasi berlangsung secara bersamaan (sinchronous) dan umpan balik tidak tertunda. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing- masing 2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berdialog secara elektronik (chatting) 3. Tutor dan peserta didik memanfaatkan salah satu operator internet yang menyediakan fasilitas chatting (misal http:www.yahoo.com). 4. Tutor dan peserta didik menentukan jadwal kapan chatting melalui operator internet tersebut dapat dilakukan. 25 26
  • 16. 5. Selanjutnya Tutor dan peserta didik dapat berdiskusi berkaitan dengan topik yang telah disepakati mereka secara bersama. 2) Electronik Mail (e-Mail); tutor dan peserta didik dapat saling berikirim surat secara elektronik melalui e-mail. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkoresponden secara elektronik adalah sebagai berikut: 1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing- masing. 2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden secara elektronik (e-mail) 3. Peserta didik bertanya kepada tutor dengan cara mengirim e- mail ke alamat tutornya untuk mendapatkan umpan balik. 4. Tutor memberikan tugas/pertanyaan dengan cara mengilim e-mail ke alamat peserta didiknya untuk dijawab/dikerjakan. 5. Peserta didik dan peserta didik lain saling bertukar informasi, ide dan lain-lain dengan cara saling berkirim e- mail. 3) Mailing List (Millist); Mailing list adalah perpanjangan penerapan e-mail. melalui mailinglist satu surat elektronik dapat ditujukan kepada beberapa lamat e-mail yang telah terdaftar di mailinglist tersebut sekaligus. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing- masing. 2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden kelompok (mailing list). 3. Tutor membuat suatu alamat millist dan memasukan semua alamat e-mail peserta didiknya kedalam millist tersebut. 4. Tutor dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua peserta didik yang terdaftar dalam millist tersebut dapat menerima informasi yang sama. 5. Begitu pula sebaliknya, peserta didik dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua anggota millist dapat memperoleh informasi yang sama. D. Karakteristik pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yan dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lainnya. Soekartawi (2003) menspesifikasikan karakteristik dari pembelajaran jarak jauh sebagai berikut : 1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. 2. Selama proses belajar, siswa selaku peserta didik dan guru selaku pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis, dan waktu atau kombinasi dari ketiganya. 27 28
  • 17. 3. Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media cetak(bahan ajar berupa modul) maupun media eletronik(CD- ROM,VCD, telfon, radio, video, televise, computer) 4. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru, misalnya resource learning centre atau pusat sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur pembelajaran. Dengan demikian, baik siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan dalam proses pembelajaran. 5. Komunikasi antar siswa dan guru dilakukan baik melalui satu arah maupun dua arah. Contoh teleconferencing, video-conferencing. 6. Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka(tutorial) dan ini bukan merupaka suatu keharusan. 7. Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok belajar walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan berkelompok diperlukan untuk memudahkan siswa belajar. 8. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak sebagai participant. BAB III PENUTUP A. Rangkuman pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajaran. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses pembelajaran. Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yan dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lainnya. Hakekat pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pembelajaran. Adapun hakikat pendidikan system belajar jarak jauh adalah Pendidikan sepanjang hayat, Pemberdayaan pelajar/warga belajar, Pemberdayaan lembaga pendidikan. Di dalam pembelajaran jarak jauh terdapat prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan antara lain prinsip kemandirian, prinsip keluwesan, prinsip keterkinian, prinsip kesesuaian, prinsip mobilitas, prinsip efisiensi Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau 29 30
  • 18. konvensional. Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak, waktu, usia, jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini memberikan kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara bebas dan mandiri. Keberhasilan dari program pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-pihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu kita juga harus lebih perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan. Dalam pendidikan jarak jauh media yang digunakan ialah media cetak, media massa/siar/ tayang yang meliputi: siaran radio, siaran televisi, computer, dan media telekomunikasi. B. Evaluasi a. Pilahan ganda ( pilih lah salah satu jawaban di bawah ini yang menurut anda paling benar). 1) Pembelajaran jarak jauh suatu bentuk pembelajraan mandiri yang terorganisasi secara sistematis yang dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab berbeda. Adalah pengertian pembelajaran jarak jauh menurut... a. Dohmen (1967) b. Peters (1973) c. Michael (1926) d. Santo ( 1959) 2) Yang bukan termasuk dalam Prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh adalah a. Prinsip kemandirian b. Prinsip keluwesan c. Prinsip kegigihan d. Prinsip keterkinian 3) Tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan. Hal ini berbeda dengan system pendidikan dan pelatihan konvensional yang kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa mendatang. Merupakan definisi dari Prinsip Pembelajaran jarak jauh yaitu… a. Prinsip kemandirian b. Prinsip keluwesan c. Prinsip keterkinian d. Prinsip keterbatasan 4) Salah satu hakikat pendidikan system belajar jarak jauh adalah… a. Pemberdayaan sumber daya alam b. Pendidikan sepanjang hayat c. Pemberdayaan bahan bangunan d. Pendidikan kewargannegaraan 5) Salah satu dari enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang materi pembelajaran, yaitu… a. Interaksi social b. Kelompok c. Pasangan (dua orang) d. pemecahan masalah 31 32
  • 19. b. Esay 1. Jelaskan pengertian pembelajaran jarak jauh menurut Peters? 2. Sebutkan spesifikasi karakteristik pembelajaran jarak jauh menurut soekartawi? 3. Menuurut undang-undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang “ Sistem Pendidikan Nasional” rumusan tentang pendidikan jarak jauh terlihat pada Bab VI jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada bagian kesepuluh pendidikan jarak jauh pada pasal 31. Sebutkan! 4. Jelaskan manfaat yang di peroleh dari pembelajaran/ pendidikan jarak jauh Menurut Harinayuhettu? 5. Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat terasa, terutama oleh institusi yang menerapkan SPJJ. Hal ini disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain sebutkan! C. Kunci Jawban a. Pilihan ganda 1. A 2. C 3. C 4. B 5. D b. Esay 1. menurut Peters pendidikan jarak jauh adalah metode penyampain pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui penggunaan media yang menerapkan sistem indusrialisasi dalam pembelajaran. 2. Menurut Soekartawi spesifikasikan karakteristik dari pembelajaran jarak jauh sebagai berikut : a) Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. b) Selama proses belajar, siswa selaku peserta didik dan guru selaku pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis, dan waktu atau kombinasi dari ketiganya. c) Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media cetak(bahan ajar berupa modul) maupun media eletronik(CD-ROM,VCD, telfon, radio, video, televise, computer) d) Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru, misalnya resource learning centre atau pusat sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur pembelajaran. Dengan demikian, baik siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan dalam proses pembelajaran. e) Komunikasi antar siswa dan guru dilakukan baik melalui satu arah maupun dua arah. Contoh teleconferencing, video- conferencing. f) Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka(tutorial) dan ini bukan merupaka suatu keharusan. 33 34
  • 20. g) Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok belajar walaupun sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan berkelompok diperlukan untuk memudahkan siswa belajar. h) Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak sebagai participant. 3. Rumusan tentang pendidikan jarak jauh dalam pasal 31 berbunyi sebagai berikut: 1) pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang ,dan jenis pendidikan; 2) pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular; 3) pendidikan jarak jauh di selenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajarserta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan; 4) ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ayat (2), dan ayat (3) telah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 4. Manfaat pendidikan jarak jauh menurut harinayuhettu antara lain yaitu 1) dapat di percepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran kerja. 2) Dapat menarik calon peserta yang banyak. 3) Tidak terganggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola jadwal pembelajaran yang luwes. 4) Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna lulusan atau keluaran. 5. a) Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran. b) Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik. c) Mampu menampilkan unsur audio visual. d) Dapat memberikan umpan balik. e) Menciptakan proses belajar berkesinambungan 35 36
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta,2008) Sadiman,arief S. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia,Pusat teknologi Komunikasi dan informasi pendidikan,(Jakarta: Depdiknas,1999) Hamalik,Oemar,Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembinaan Ketenagaan,(Bandung, Trigenda Karya,1994) Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran (Jakarta:Bumi AKsara,2007) Rusman, Model-model Pembelajaran,(Jakarta:Raja Grafindo,2011) Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentag SISDIKNAS (Jakarta: Sianr Grafika,2007) http://randirian21.blogspot.co.id/2015/12/pembelajaran-jarak- jauh.html?m=1 Diakses pada hari Senin,10 Oktober 2016 37