Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan jarak jauh, termasuk pengertian, prinsip, tingkatan, ciri, lingkup, pengelolaan, media, peran kunci, kelebihan, kekurangan, dan masalah pendidikan jarak jauh.
2. Pendidikan jarak jauh merupakan metode pengajaran dimana aktivitas pengajaran dan belajar terpisah jarak fisik atau nonfisik, yang
1. 1
Tugas
MOD MEDIA PEMBELAJARAN JARAK
JAUH
Oleh:
Doyok
(12010103072)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM/PRODI KI. C
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bukanlah sesuatu yang tanpa
masalah, dan untuk menyelesaikannya pun tidak
dapat oleh satu pihak saja namun harus menjadi
pola pikir dari banyak pihak, tetapi bukan berarti
semua pihak juga ikut memutuskan masalah
pendidikan ini. Karena jika semua ikut
memutuskan maka betapa kisruhnya dunia
pendidikan Indonesia. Banyak hal yang harus
diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri,
terutama tuntutan atas peran strategis pendidikan
sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan
kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya
berbagai inovasi dalam sistem pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan
cara-cara yang konvensional seperti membangun
gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru
baru, hal ini tidak lagi dapat dipandang sebagai
langkah yang mampu memecahkan masalah
pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak
mungkin lagi dapat dilakukan dengan cara-cara
yang lama dengan menggunakan metode yang
lama.
Seiring dengan perkembangan di banyak
bidang yang cenderung tidak menentu, tuntutan
akan peningkatan kualitas sumber daya manusia
semakin muncul kepermukaan. Kedudukan
strategis, baik disektor umum maupun swasta,
menuntut sumber daya manusia yang memiliki
latar belakang pendidikan yang lebih tinggi.
2. 2
Sehingga wajar jika motivasi publik tuk terus
menambah pengetahuannya melalui institusi
pendidikan tinggi semakin meningkat. Namun
karena intensitas pekerjaan semakin bertambah,
banyak kelompok masyarakat yang ingin
menempuh pendidikan sambil tetap bekerja.
Untuk itu kita harus bisa mengembangkan
sistem pendidikan yang lebih terbuka, lebih
luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang
memerlukan tanpa memandang usia, jender,
lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun
pengalaman pendidikan sebelumnya. sistem
tersebut juga mampu meningkatkan mutu
pendidikan secara merata. Sistem pendidikan
tersebut adalah sistem pendidikan terbuka atau
sistem belajar jarak jauh, yang merupakan bagian
dari sistem pendidikan nasional. Sistem belajar
jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang
tidak terikat oleh segala peraturan yang mengikat
seperti pada pendidikan konvensional
Kondisi geografis negara Indonesia yang
unik, serta perubahan yang besar dalam sistem
pembangunan yang dipengaruhi oleh lingkungan
secara global mengharuskan kita untuk
mengembangkan sistem pendidikan yang lebih
terbuka, luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja
yang memerlukan tanpa memandang usia,
gender, lokasi, kondisi sosial, ekonomi, maupun
pengalaman pendidikan yang sebelumnya.
Sistem yang perlu dikembangkan dalam
memperluas kesempatan pendidikan, juga harus
berfungsi sebagai upaya meningkatkan mutu
pendidikan secara merata, meningkatkan
relevansi pendidikan sesuai dengan kebutuhan,
dan meningkatkan efisiensi dalam
penyelenggraan pendidikan. Salah satu cara yang
dapat digunakan dan dapat dikembangkan dalam
memecahkan persoalan tersebut adalah dengan
menerapkan sistem pendidikan jarak jauh, yang
mana sistem tersebut merupakan salah satu
subsistem dalam pendidikan nasional.
a) Pendidikan Jarak Jauh secara tersurat sudah
termaktub di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang "Sistem Pendidikan Nasional".
Rumusan tentang Pendidikan Jarak Jauh
terlihat pada BAB VI Jalur, jenjang dan
Jenis Pendidikan pada Bagian Kesepuluh
Pendidikan Jarak Jauh pada Pasal 31
berbunyi : Pendidikan jarak jauh
diselenggarakan pada semua jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan;
b) Pendidikan jarak jauh berfungsi
memberikan layanan pendidikan kepada
kelompok masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan secara tata muka atau
regular;
c) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan
dalam berbagai bentuk, modus, dan
cakupan yang didukung oleh sarana dan
layanan belajar serta system penilaian yang
menjamin mutu lulusan sesuai dengan
standard nasional pendidikan;
d) Ketentuan mengenai penyelenggarakan
pendidikan jarak jauh sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat
3. 3
(3) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
Ini menunjukan kepada kita bahwa
pendidikan jarak jauh merupakan program
pemerintah yang perlu terus didukung.
Pemerintah merasakan bahwa kondisi pendidikan
negeri kita perlu terus dibenahi, dan tentunya
diperlukan strategi yang tepat, terencana dan
simultan. Selama ini belum tersentuh secara
optimal, karena banyak hal yang juga perlu
dipertimbangkan dan dilakukan pemerintah
didalam kerangka peningkatan kualitas sector
pendidikan. Pendidikan jarak jauh pada kondisi
awal sudah dijalankan pemerintah melalui
berbagai upaya, baik melalui Belajar Jarak Jauh
yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka,
mapun Pendidikan Jarak Jauh yang
dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi
dan Informasi Departemen Pendidikan Nasional,
melalui program pembelajaran multimedia,
dengan program SLTP dan SMU Terbuka,
Pendidikan dan Latihan Siaran Radio Pendidikan.
Berkenaan dengan itu, yang pasti sasaran
dari program pendidikan jarak jauh tidak lain
adalah memberikan kesempatan kepada anak-
anak bangsa yang belum tersentuh mengecap
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan
tidak terkecuali anak didik yang sempat putus
sekolah, baik untuk pendidikan dasar, menengah.
Demikian pula bagi para guru yang memiliki
sertifikasi lulusan SPG/SGO/KPG yang karena
kondisi tempat bertugas di daerah terpencil,
pedalaman, di pergunungan, dan banyak pula
yang dipisahkan antar pulau, maka peluang untuk
mendapatkan pendidikan melalui program
pendidikan jarak jauh mutlak terbuka lebar. Perlu
dicatat bahwa pemerintah telah melakukan
dengan berbagai terobosan untuk meningkatkan
mutu sumber daya manusia.
Upaya keras yang dilakukan adalah
berkaiatan dengan lokalisasi daerah terpencil,
pedalaman yang sangat terbatas oleh berbagai
hal, seperti transportasi, komunikasi, maupun
informasi. Hal ini sesegera mungkin untuk
diantisipasi, sehingga jurang ketertinggalan
dengan masyarakat perkotaan tidak terlalu dalam.
Sehingga kesepakatan untuk melaksanakan
program peningkatan Sumber Daya Manusia
dalam hal ini "Guru" dapat terwujud sesuai
dengan apa yang direncanakan. Semoga.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
a) Apakah pengertian pendidikan jarak jauh?
b) Apakah prinsip-prinsip pendidikan jarak
jauh?
c) Apa sajakah tingkatan dalam pendidikan
jarak jauh?
d) Apakah ciri-ciri Pendidikan Jarak jauh?
e) Apa sajakah lingkup pendidikan jarak jauh?
f) Bagaimanakah pengelolaan Pembelajaran
jarak jauh?
g) Bagaimana media pendidikan jarak jauh?
4. 4
h) Apa sajakah peran kunci dalam
pembelajaran jarak jauh?
i) Apa sajakah kelebihan pembelajaran jarak
jauh ?
j) Apa sajakah kekurangan pembelajaran
jarak jauh?
k) Apa sajakah masalah yang dihadapi
pembelajaran jarak jauh?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan
metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran
dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas
belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat
berupa jarak fisik maupun nonfisik.1 Jarak fisik
dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni
kondisi. Melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
pula dimungkinkan antara pengajar dan
pembelajar berbeda tempat bahkan bisa
dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, Selain itu
pula, dalam pembelajaran jarak jauh dikenal pula
istilah E-Learning. E-learning merupakan metode
penyampaian yang digunakan dalam
pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat
dipahami sebagai metode penyampaian dengan
komputer dan memanfaatkan teknologi internet
serta pemrograman yang memungkinkan para
peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-
bahan pelajaran melalui chat room (ruang
komunikasi).
Menurut Dohmen (1967) mengemukakan
bahwa pembelajaran jarak jauh adalah suatu
bentuk pembembelajaran mandiri yang
terorganisasi secara sistematis yang dilakukan
oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki
tanggung jawab yang berbeda. Tanggung jawab
pengajar-pengajar tersebut meliputi kegiatan
konseling, penyajian materi, pembelajaran,
1 Hamzah B.Uno. Model pembelajaran. 2007, hlm
34
5. 5
supervise dan pemantauab terhadap keberhasillan
siswa.
Sedangkan Peters (1973) mengatakan
bahwa pendidikan jarak jauh adalah metode
penyampaian pengetahuan, keterampilan dan
sikap melalui penggunaan media yang
menerapkan sistem indusrialilasi dalam
pembelajaran.
B. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak
jauh
Untuk pembuatan program ini dititik
beratkan pada prinsip-prinsip pendidikan jarak
jauh, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Prinsip Kemandiria. Prinsip ini
diwujudkan dengan adanya kurikulum yang
memungkinkan dapat dipelajari secara
independent learning, pebelajar dihadapkan
pada pilihan yang terbaik bagi dirinya
sendiri, dari mulai pembentukan kelompok
belajar, program pendidikan yang
digunakan, pola belajar yang disukai,
mengunakan sumber belajar yang tepat
sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian
program yang ditentukan sendiri oleh
pebelajar.Bahan-bahan pelajaran yang
disediakan berupa paket-paket yang dapat
dipilih oleh pebelajar, yang didukung oleh
pembimbing atau tutorial dan ujian yang
dirancang dengan pendekatan belajar
tuntas.Pebelajar belajar dengan mandiri
dengan sesedikit mungkin melakukan
pertemuan dengan tutor yang bersangkutan.
2) Prinsip Keluwesan. Prinsip ini
diwujudkan dengan dimungkinkannya
peserta didik untuk memulai, mencari
sumber belajar, mengatur jadwal dan
kegiatan belajar, mengikuti ujian dan
mengakhiri pendidikannya di luar
ketentuan waktu dan tahun
ajaran.Dikatakan luwes, pebelajar
dimungkinkan untuk berpindah dari
pendidikan formal ke pendidikan non-
formal atau sebaliknya dari pendidikan
non-formal ke pendidikan formal.
3) Prinsip Keterkinian. Prinsip ini
diwujudkan dengan tersedianya program
pembelajaran yang pada saat ini diperlukan
(just-in-time).Hal ini berbeda dengan
sistem pendidikan dan pelatihan
konvensional yang program atau
kurikulumnya termasuk buku-buku yang
tersedia, dirancang untuk mengantisipasi
keperluan masa mendatang (just-in-
case).Kecepatan untuk memperoleh
informasi yang baru merupakan suatu
peluang untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam persaingan bebas.
4) Prinsip Kesesuaian. Prinsip ini terwujud
dengan tersedianya sumber belajar yang
terkait langsung dengan kebutuhan pribadi
maupun tuntutan lapangan kerja atau
kemajuan masyarakat. Sumber belajar
tersebut bobotnya harus setara dengan
kompetensi yang diperlukan, tetapi
disajikan dalam bentuk yang sederhana
yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya
6. 6
bantuan dari orang lain. Prinsip ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan latar
belakang pebelajar.
5) Prinsip Mobilitas. Prinsip ini diwujudkan
dengan adanya kesempatan bagi pebelajar
untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan
jenjang pendidikan yang setara setelah
memenuhi kompetensi yang diperlukan.
6) Prinsip Efisiensi. Prinsip ini diwujudkan
dengan pendayagunaan berbagai macam
sumber daya dan teknologi yang tersedia
seoptimal mungkin. Pemberdayaan segala
sumber disekeliling pebelajarakan
membantu pebelajar untuk dapat
menggunakan sumber tersebut sebanyak
mungkin, sehingga pebelajar tidak merasa
kerepotan mengenai sumber belajarnya.
Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor
penting yang harus diperhatikan, agar sistem
pendidikan (pembelajaran) jarak jauh dapat
berjalan dengan baik, yakni perhatian, percaya diri
pendidik, pengalaman, mudah menggunakan
peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin
interaksi dengan peserta didik.
HUBUNGAN PENDIDIKAN JARAK JAUH
DAN E-LEARNING
Hubungan antara pendidikan jarak jauh dan e-
learnig adalah bahwa e-learning dapat membantu
proses pelaksanaan pendidikan jarak jauh. Sistem
e-learning bisa sebagai pengganti modul ajar bagi
pebelajar, sebagai pendistribusian materi ajar yang
terorganisir dan untuk mempertahankan
interaktivitas antara pebelajar dan pembelajaran.
C. Tingkatan,pendidikan dalam
D. pembelajaran jarak jauh
a) Pendidikan Dasar. Pada tingkat sekolah
dasar, guru cenderung menggunakan kaset
video rekaman daripada program televisi
siaran langsung. Beberapa seri siaran yang
sering digunakan di tingkat sekolah dasar
awal, Sesame Street dan Clifford; pada
tingkat menengah, Reading Rainbow,
Between the Lions, Arthur, dan ZOOM.
Program ini digunakan sebagai pengayaan
bukan sebagai inti dari instruksi. Guru yang
menggunakan program televisi pendidikan
cenderung menggunakan lebih dari satu
program (biasanya dua atau tiga), tetapi
tidak seluruh rangkaian (Children’s
Television Workshop, 1990).
b) Pendidikan Menengah. Pendidikan
sekunder adalah tahap pendidikan setelah
sekolah dasar. Pendidikan sekunder
umumnya tahap akhir dari pendidikan
wajib. Tahap selanjutnya pendidikan yaitu
perguruan tinggi atau universitas.
Pendidikan menengah ditandai dengan
adanya transisi dari wajib belajar
pendidikan dasar untuk anak-anak ke
pendidikan ke yang lebih tinggi untuk
orang dewasa (misalnya, universitas atau
7. 7
sekolah kejuruan). Di tingkat menengah,
menggunakan televisi dapat terhubung
dengan beberapa sekolah, sehingga
menciptakan cukup besar “kelas” yang
terjangkau, sebagai contoh, jaringan
StarNet. Jaringan satelit yang berbasis di
Texas, menjangkau siswa sekolah
menengah di seluruh Amerika Serikat
melalui satelit. StarNet menawarkan kursus
seperti bahasa asing (Spanyol, Perancis,
Jerman, Latin, dan Jepang), calculus, fisika,
psikologi, dan sejarah seni.
c) Pendidikan Tinggi. Pada tingkat tinggi,
sistem telekomunikasi yang digunakan di
kampus dan di luar kampus lebih ekstensif.
Ratusan perguruan tinggi menggunakan
telekomunikasi sebagai bagian dari
program rutin. Tujuan umumnya adalah
untuk menambah jumlah siswa yang dapat
dicapai oleh satu pengajar. Misalnya, untuk
seorang profesor memberikan materi
dengan berbicara dari sebuah studio atau
ruang kelas yang dilengkapi kamera .
Pendidikan tinggi adalah tingkat pendidikan
yang mengikuti penyelesaian sekolah
pendidikan menengah seperti sekolah
tinggi, sekolah menengah, atau olahraga.
Pendidikan tinggi biasanya diambil untuk
mendapatkan gelar sarjana dan atau
pascasarjana, serta pendidikan kejuruan dan
pelatihan. Penyempurnaan pendidikan
tinggi umumnya hasil dalam
pemberiansertifikat , ijazah , atau gelar
akademik.
d) Pendidikan Informal. Pendidikan informal
merupakan pembelajaran yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Misal,
seorang teman dapat mendorong orang lain
untuk berbicara tentang hal-hal yang telah
terjadi dalam hidup mereka sehingga
mereka dapat menangani perasaan mereka
dan berpikir tentang apa yang harus
dilakukan selanjutnya. Pendidikan informal
terjadi melalui dan didorong oleh
percakapan, juga melibatkan pengalaman-
pengalaman yang telah dimilki dan dapat
terjadi dalam keadaan apapun.
E. Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas), yang dimaksud dengan Pendidikan
Jarak Jauh (PPJ) adalah pendidikan yang
pesertanya didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber
belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,
dan media lainnya. Soekartawi (2003)
memberikan ciri-ciri yang lebih spesifik dari
PJJ yaitu sebagai berikut.
a) Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan
pembelajaran.
b) Selama proses belajar siswa selaku peserta
didik dan guru selaku pendidik terpisahkan
oleh tempat, jarak geografis dan waktu atau
kombinasi dari ketiganya.
c) Siswa dan guru terpisah selama
pembelajaran, komunikasi diantara
8. 8
keduanya dibantu dengan media
pembelajaran, baik media cetak (bahan ajar
berupa modul) maupun media elektronik
(CD-ROM, VCD, telepon, radio, video,
televisi, komputer).
d) Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa
maupun untuk guru, misalnya resource
learning center atau pusat sumber belajar,
bahan ajar, infrastruktur pembelajaran).
Dengan demikian, baik siswa maupun guru
tidak harus mengusahakan sendiri
keperluan dalam proses pembelajaran.
e) Komunikasi antara siswa dan guru bisa
dilakukan baik melalui satu arah maupun
dua arah (two ways communication).
Contoh komunikasi dua arah ini, misalnya
tele-conferencing, video-conferencing, e-
moderating).
f) Proses pembelajaran di PJJ masih
dimungkinkan dengan melakukan
pertemuan tatap muka (tutorial) dan ini
bukan merupakan suatu keharusan.
g) Selama kegiatan belajar, siswa cenderung
membentuk kelompok belajar, walaupun
sifatnya tidak tetap dan tidak wajib.
Kegiatan berkelompok diperlukan untuk
memudahkan siswa belajar.
h) Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator
dan siswa bertindak sebagai participant.
F. Lingkup Pembelajaran jarak jauh
Sistem pembelajaran jarak jauh secara
mendasar dapat ditinjau dari berbagai hal yaitu:
Penyelenggaraan, Sasaran, Bentuk/model,
komponen
1. Penyelenggaraan. Sistem pembelajaran
jarak jauh dapat diselenggarakan baik oleh
swasta maupun pemerintah.Pembelajaran
jarak jauh yang bersifat pelatihan singkat
untuk keterampilan atau pengetahuan
tertentu dengan kebutuhan masyarakat
,juga banyak diselenggarakan oleh institusi
pemerintah maupun swasta.contoh lembaga
pemerintah yang menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh yaitu UT dan SMP
terbuka kemudian instansi swasta yang
menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh
seperti LPPM (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) dan IBI.
2. Sasaran. Sasaran peserta system
pembelajaran jarak jauh dapat dilihat dari
beberapa faktor yaitu,jalur ,jenjang ,dan
usia.Jalur pembelajaran dapat berupa jalur
sekolah atau jalur luar sekolah .
Jalur sekolah artinya pendidikan yang
ditempuh mengikuti struktur kurikulum
yang baku dan berlaku. Sedangkan jalur
luar sekolah adalah pendidikan yang
bersifat pelatihan pendek yang disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna. Sistem
pembelajaran jarak jauh dapat menjangkau
jenjang pendidikan SD,SMA,sekolah tinggi
atau perguruan tinggi.Demikian pula usia
dalam system jarak jauh tidak di batasi.
3. Model Sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Pada dasarnya terdapat 3 model
penyelenggaraan system pembelajaran
9. 9
jarak jauh yang sering dikenal dengan yaitu
: single mode, dual mode, dan konsorium.
Model Tunggal (single mode).
Model single mode adalah institusi
yang secara khusus memberikan
pelayanan kepada siswa secara jarak
jauh .Pada umumnya ,institusi yang
menerapkan single mode ini
memiliki struktur organisasi yang
lengkap , mulai dari pengembangan
bahan ajar, proses belajar, distribusi
bahan ajar dan evaluasi hasil belajar
,serta dilengkap dengan unit
pendukung lainnya yang dirancang
untuk memberikan layanan
pendidikan jarak jauh .contohnya
CNED
Dual Mode. Institusi yang
menerapkan mode dual mode
adalah institusi yang
menyelenggarakan pendidikan
dalam dua cara dan tatap muka.
Penerapan mode dual mode ini
apabila ditinjau dari faktor
ketersediaan tenaga pengajar cukup
menguntungkan. Tenaga
pengajar yang telah dimiliki oleh
institusi untuk mengajar secara tatap
muka , dapat direkrut dan berperan
sebagai penyiapan bahan ajar
,proses pembelajaran (proses
bantuan tutor ,konseling ) serta
pelaksanaan evaluasi.
Model Konsorsium. Model
konsorsium dalam penyelenggaraan
pembelajaran jarak jauh adalah
penyelenggraan pembelajaran jarak
jauh yang didasari atas kolaborasi
beberapa institusi. Kolaborasi
melibatkan institusi dengan
berbagai bidang keahlian seperti
perancangan program,
pengembangan bahan ajar, proses
pembelajaran ,distribusi bahan ajar
,dan evaluasi hasil belajar .Dengan
adanya kolaborasi ini maka tidak
diperlukan pengadaan fasilitas atau
keahlian sumber daya manusia
dalam berbagai bidang oleh
institusi.
G. Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh
komponen-komponen penting dalam
system pembelajaran jarak jauh guru yaitu:
Program. Bahan ajar, Layanan, Evaluasi Hasil
Belajar,
1. Program
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam penawaran program
dalam system pembelajaran jarak jauh
adalah sebagai berikut
a) Studi kelayakan perlu dialkukan untuk
melihat kemungkinan diselenggarakan
suatu program dengan melihat beberapa
hal yaitu kebutuhan masyarakat akan
program (kualifikasi yang dibutuhkan
,keberlanjutan ); ketersediaan sumber
10. 10
daya ( tenaga pengembang bahan ajar
,tenaga adminstrasi, dan penunjang sarana
dan prasarana); pendanaan (dana
investasi, dana oprasional dan
pemeliharaan, penerimaan internal).
b) Kurikulum. Kurikulum harus dapat
menggambarkan bentuk program
yang akan ditawarkan yang antara lain
meliputi aspek tujuan program ,profil
llulusan ,keunggulan program .
Kurikulum tersebut merupakan dasar
pengembangan garis proram pengajaran
(GBPP).
2. Bahan Ajar
a) Pengembangan bahan ajar. Dalam
system pembelajaran jarak jauh , paket
bahan ajar merupakan komponen yang
sangat penting ,karena merupakan sumber
belajar utama bagi peserta didik .
Rowntree (1994) mengelompokkan media
cetak yang dapat dimanfaatkan dalam
system pembelajaran jarak jauh menjadi
empat katagori yaitu media cetak ,media
audio –visual, media praktikum dan meida
interakif.
Tabel pengelompokan Media menurut Rowntree
Cetak Audi
o-
visua
Praktik
um
interak
tif
l
· Buku yang
sudah
diterbitkan
· Kase
t
audio
· Praktik
um Kit
· Jarak
jauh
· Buku yang
dirancang
khusus
· Audi
o
disc
· Praktik
um
Lapang
an
· Jarak
dekat
· Buku kerja · Siara
n
radio
· Pedoman
belajar
· Slide
/film
strip
· Poster,pamlet,
peta
· Kase
t
vidio
Beberapa alternative pengembanagn bahan
ajar dalam system pembelajaran jarak
jauh Rowntree (1994 ) yaitu :
Menggunakan paket bahan ajar yang telah
dikembangkan oleh institusi jarak jauh lain
Menggunakan bahan yang oleh intitusi
,pendidikan konvensional seperti buku
teks,video,ataupun materi belajar yang
dapat digunakan.
b) Pengembangan bahan ajar baru.
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan
minimal melalui dua pola pendekatan
seperti yang dikemukakan oleh Moore &
Kearsley (1996) yaitu pola penulis-editor
dan couse team.
11. 11
Pendekatan Penulis-editor. Pengembangan
bahan ajar melibatkan dua orang yaitu
penuli dan editor. Penulis diasumsikan
berfungsi sebagai ahli materi keilmuan ,ahli
desain instruksional,ahli media dan ahli
evaluasi.sedangkan editor berfungsi
rangkap sebagai couse manager, penelaah
materi, penyuting format dan ketikan ,serta
penyutingan bahasa.
Pendekatan Course. Tim pengembangan
bahan ajar dengan pendekatan course tim
ini melibatkan beberapa tenaga ahli yang
terdiri dari :materi/penulis,ahli desain
instruksional,ahli media, dan manager
/penanggung jawab pengembangan bahan
ajar /mata pelajaran.
3. Layanan Bantuan Belajar
Walaupun bahan ajar pada system
pembelajaran jarak jauh telah dirancnag untuk
dipelajari sendiri, pada kenyataannya setiap
peresta didik dalam proses belajarnya
memerlukan bantuan ataupun dukungan dari
orang atau pihak lain, baik pada saat memulai
kegiatan belajarnya ,pada saat proses belajar,
ataupun sesudah proses belajar berakhir. Secara
institusi layanan bantuan belajar pada system
pembelajaran jarak jauh yang dapat diberikan
melalui berbagia cara antara lain : Tutorial,
Bimbingan dan konseling dan Fasilitas /pusat
sumber belajar
a) Tutorial. Layanan akademik dalam bentuk
tutorial dapat dilakukan baik secara tatap
muka maupun jarak jauh dengan
menggunakan media.
Tutorial tatap muka pada dasarnya fungsi
tutorial tatap muka adalah
membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mempelajari bahan ajar
(Rowntree,1994)
Tutorial jarak jauh. Tutorial jarak jauh
dapat dilkukan secara tertulis melalui
surat lewat pos /elektronik( mailing
mail/list ),melalui telepon /telekonferensi
audio, telekoferensi video,tutorial radio
atau televisi.
b) Bimbingan dan konseling. Bimbingan dan
konseling merupakan bantuan belajar yang
mendukung dan memfasilitasi proses
belajar peserta didik ,mulai dari registrasi
awal sampai lulus.
c) Fasilitas /pusat sumber belajar. Bantuan
belajar juag harus meliputi perencanaan
penyediaan sara akademik dalam
pemanfaatan sarana dan prasarana yang
dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
seperti: Ruang tutorial, Mini lap,
Perpustakaan mini, Ruang computer,
internet.
Bantuan belajar dalam bentuk fasilitas
tersebut akan membantu proses belajar
peserta didik ,sehingga mereka tahu
kemana harus datang bila memerlukan
bantuan dalam proses belajarnya.
12. 12
H. Media yang Digunakan Dalam
Pembelajaran Jarak Jauh
1. Siaran Radio.
Hampir semua orang telah mengenal radio
sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan
berbagai informasi , melantunkan musik dan lagu
bahkan berita, tetapi tidak semua orang
mengetahui bahwa program radio disiarkan
melalui gelombang elektromagnetik. Ketika kita
mendengarkan radio, kita mendengar sinyal
elektronik yang menyiarkan, atau dikirim melalui
udara, terdapat frekuensi AM dan FM. Sementara
untuk dapat menebus daerah lain yang berada di
luar daerah pancarnya, diperlukan stasiun relay.
Sistem Relay mampu menghubungkan satu
transmitter dengan stasiun lainnya sehingga
mempeluas daerah jangkauan daerah siaran.
Keunggulan:
Biaya. Dibandingkan dengan media
komunikasi massa lain misalnya televisi,
biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih
murah dengan kemampuan jangkauan daerah
yang sama luasnya. Hal ini masih digunakan
di negara-negara berkembang dan di daerah
lain dimana ada kendala geografis atau
ekonomi pada teknologi yang bisa diterapkan.
Fleksible, Media audio sangat fleksibel dan
dapat memiliki efek yang kuat, dramatis,
terutama untuk menyampaikan musik, diskusi,
dan bercerita.
Imajinasi stimulator. Kemampuannya untuk
menstimulasi imajinasi pendengar karena
radio adalah media audio saja, pendengar
bebas menggunakan imajinasi mereka untuk
menciptakan gambar.
Keterbatasan :
Karakteristik. Keterbatasan utama media
radio terletak pada karakteristik media ini
yang dikenal sebagai media sekali dengar,
artinya bila pendengar tidak mendengar atau
tidak mengerti informasi yang disajikan,
maka informasi tersebut tidak dapat didengar
lagi kecuali melalui siaran ulangan.
Masalah jadwal siaran atau rekaman program
bagi para pengajar. Umumnya para pengajar
sulit mengikuti jadwal ketat yang diberikan
oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
Tingkat interaksi. Interaktivitas yang sangat
dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran
jarak jauh juga merupakan keterbatasan dari
media radio. Tingkat interaktivitas media
radio sangat rendah karena pada dasarnya
media radio
merupakan media komunikasi satu arah.
Perkembangan teknologi telah
memungkinkan adanya interaksi dalam
tingkat tertentu dengan menggunakan
telepon. Hal ini memberikan warna baru
dalam penyelenggaraan siaran langsung yang
bersifat interaktif dapat dilakukan.
Bentuk Penyajian Program Radio
a). Ceramah atau kuliah
b). Dialog
13. 13
c). Wawancara
c). Drama
2. Telekonfrensi Audio.
Telekonferensi audio (audio
teleconference) pada dasarnya merupakan
perluasan atau perpanjangan dari pemanfaatan
telepon biasa. Kemajuan komunikasi dua arah
yang terjadi dalam sebuah telekonferensi audio
umumnya dilakukan secara langsung dengan
menggunakan saluran telepon maupun satelit.
Keunggulan:
Biaya efektif. Sekolah dapat mengundang guru
ke dalam kelas untuk terlibat dalam dialog
dengan siswa. Telekonferensi audio sering
dilihat sebagai cara yang efektif untuk
mengadakan pertemuan atau sesi pelatihan
tanpa mengorbankan waktu dan uang.
Mudah digunakan. Bentuk yang paling mudah
diakses telekomunikasi karena menggunakan
layanan telepon. Perusahaan telepon telah
memudahkan untuk mengatur telekonferensi
audio dari telepon manapun
Interaktif. Tingkat interaktivitas dalam
pemanfaatan telekonferensi audio ini tinggi,
sehingga memungkinkan peserta dan
narasumber atau instruktur dapat saling
berbicara satu dengan yang lain
Keterbatasan
Kurangnya informasi visual. Tidak mampu
menyajikan materi yang bersifat visual.
Kendala ini dapat diatasi dengan
mempersiapkan materi yang bersifat visual di
lokasi konferensi sebelum kegiatan dimulai.
Miskin audio. Penerimaan suara kurang baik.
Pada komunikasi audio jarak jauh kendala
kurang baiknya kualitas radio sering
ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini,
penyelenggara perlu memperhatikan
peralatan microphone-amplifier khusus
disetiap lokasi.
Mengintimidasi. Kurangnya pengalaman
dengan jenis teknologi komunikasi dapat
membuat beberapa peserta enggan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan konferensi
audio.
Peralatan yang diperlukan
Untuk telekonferensi yang memhubungkan
satu narasumber dan satu kelompok, maka
peralatan yang dibutuhkan adalah pesawat
telepon biasa untuk narasumber, sedangkan
untuk kelompok dibutuhkan tambahan
peralatan berupa speaker telepon.
Sementara untuk menghubungkan dua atau
lebih kelompok peserta konferensi maka
dibutuhkan peralatan amplifier
microphone khusus pada tiap lokasi.
Peralatan ini diperlukan untuk memastikan
bahwa suara yang didengar cukup jelas.
Selain itu, dibutuhkan peralatan yang disebut
dengan brigde yang merupakan sistem
elektronik yang menghubungkan suara dari
seluruh lokasi yang mengikuti konferensi
tersebut, menyeleraskan level suara,
memfilter gangguan-gangguan, dan
14. 14
memperhatikan masalah tidak
tersambungnya hubungan telepon.
3. Siaran Televisi
Televisi dikenal sebagai media yang mampu
menyajikan beragam informasi dalam bentuk suara
dan gambar secara bersamaan. Dengan
perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem
pemancaran dan penerimaan tayangan televisi
dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem,
antara lain : broadcast transmission, closed-circuit
television (CCTV), Tv-Cable, satellite
transmission. Walaupun sistem pemancaran dan
penerimaan siaran televisi tidak berpengaruh
kepada informasi atau program yang disiarkan,
masing-masing sistem memiliki cara kerja yang
berlainan.
Karakteristik Media Televisi
Pemanfaatan media televisi sebagai alat
penyampai materi pendidikan telah cukup dikenal,
namun sejauh mana media televisi ini dapat
berperan dalam pendidikan jarak jauh merupakan
fokus yang menarik untuk ditelaah. Secara umum,
media televisi ini dapat dilihat sebagai media yang
sarat dengan informasi audio dan visual yang
secara simultan disajikan. Dari sisi pembelajaran,
media televisi pendidikan dikenal sebagai media
yang memiliki kekuatan audio visual yang mampu
memberikan pemahaman mengenal konsep-konsep
abstrak.
Keunggulan
Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang
besar sekaligus secara bersamaan.
Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk
audio, visual dan gerak sekaligus. Variasi
visual yang mampu disajikan melalui media
televisi ini memberikan peluang untuk
menyajikan program yang menarik dan
imajinatif, yang tentunya akan
menstimulasikan dan memotivasi peserta
didik dalam segala usia dan tingkat
pendidikan.
Mampu menyajikan pengalaman dan
mendokumentasikan kejadian nyata.
Menjembatani peserta didik dengan institusi
pembelajaran jarak jauh. Kehadiran program
televisi yang menampilkan pengajar-
pengajarnya melalui layar kaca akan
mengurangi rasa kesendirian yang umumnya
dirasakan oleh peserta didik.
Keterbatasan:
Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan
program televisi relatif mahal.
Pembuatan program relatif tidak mudah dan
lama.
Media televisi bersifat konstan, artinya tidak
dapat dihentikan atau diputar ulang apabila
peserta didik tidak memahami materi yang
ditayangkan.
Waktu penayangan terbatas sehingga apabila
peserta didik tidak mengikuti siaran pada saat
ditayangkan, maka mereka kehilangan
kesempatan untuk mengikuti program. Untuk
itu, diperlukan informasi jadwal jauh sebelum
waktu penayangan sehingga peserta didik siap
mengikuti siaran.
15. 15
Tingkat interaktivitas media televisi sangat
rendah karena media ini merupakan media
komunikasi satu arah. Dalam tingkat tertentu,
interaksi dapat dilakukan dengan
menggunakan telpon, namun
penyelenggaraan siaran langsung dalam SPJJ
mengalami banyak kendala.
4. Komputer dan Internet
Komputer hingga saat ini merupakan satu-
satunya media yang memiliki teknologi yang
berkemampuan interaktif. Kebutuhan akan
kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan
ini sangat terasa. Hal ini disebabkan oleh
karakteristik media komputer, antara lain:
Memungkinkan terjadinya interaksi
antara peserta didik dan materi
pembelajaran,
Memungkinkan terjadi proses belajar
mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar peserta didik,
Mampu menampilkan unsur audio
visual,
Dapat memberikan umpan balik,
Menciptakan proses belajar
berkesinambungan.
Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan
komputer dalam proses pembelajaraan tidak hanya
terbatas pada penggunaan stand alone, tetapi dapat
pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang dikenal
dengan internet. Jaringan komputer telah
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang
lebuh luas, interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan
ini mampu menghubungkan beratus ribu jaringan
komputer. Dengan kemampuan ini, internet dapat
menjadi media komunikasi dalam proses
pembelajaran jarak jauh, sekaligus dapat berperan
sebagai sumber pembelajaran.
Keunggulan:
Konferensi melalui internet memiliki keunggulan
antara lain sebagai berikut
Dapat menjangkau peserta yang tidak
terbatas jumlahnya pada saat bersamaan.
Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan
bahkan teritorial negara.
Mampu menyajikan teks, gambar, animasi,
suara dan video dengan kecepatan yang
relatif tinggi.
Mampu melakukan link ke berbagai lokasi
(site) lain di dunia.
Interaktifitas sangat tinggi
Keterbatasan:
Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan
antara lain sebagai berikut:
Membutuhkan keterampilan menggunakan
komputer (computer literacy)
Pulsa internet relatif masih mahal
Peralatan yang diperlukan
Unit komputer yang terhubung ke internet
Line telepon
Model
Peralatan Local Area Network (seperti
HUB, LAN Port, dll)
Computer Speaker
Camera
16. 16
1) Pemanfaatan Internet dalam
Pembelajaran Jarak Jauh
Pemanfaatan internet dapat dilakukan dalam
beberapa cara, antara lain adalah sebagai beirkut:
a) Chatting (dialog elektronik); tutor dan satu
atau lebih peserta didik dapat secara
bersamaan berdialog menggunakan teks atau
suara melalui internet. Melalui chatting, proses
telekomunikasi berlangsung secara bersamaan
(sinchronous) dan umpan balik tidak tertunda.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
Baik tutor atau peserta didik memiliki
alamat e-mail masing-masing.
Tutor atau peserta didik telah
mendapat pelatihan cara berdialog
secara elektronik (chatting)
Tutor dan peserta didik memanfaatkan
salah satu operator internet yang
menyediakan fasilitas chatting (misal
http:www.yahoo.com).
Tutor dan peserta didik menentukan
jadwal kapan chatting melalui
operator internet tersebut dapat
dilakukan.
Selanjutnya Tutor dan peserta didik
dapat berdiskusi berkaitan dengan
topik yang telah disepakati mereka
secara bersama.
b) Electronic Mail (e-Mail); tutor dan peserta
didik dapat saling berikirim surat secara
elektronik melalui e-mail. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam berkoresponden
secara elektronik adalah sebagai berikut:
Baik tutor atau peserta didik memiliki
alamat e-mail masing-masing.
Tutor atau peserta didik telah
mendapat pelatihan cara
berkoresponden secara elektronik (e-
mail).
Peserta didik bertanya kepada tutor
dengan cara mengirim e-mail ke
alamat tutornya untuk mendapatkan
umpan balik
Tutor memberikan tugas/pertanyaan
dengan cara mengilim e-mail ke
alamat peserta didiknya untuk
dijawab/dikerjakan.
Peserta didik dan peserta didik lain
saling bertukar informasi, ide dan
lain-lain dengan cara saling berkirim
e-mail.
c) Mailing List (Millist); Mailing list adalah
perpanjangan penerapan e-mail. melalui
mailinglist satu surat elektronik dapat ditujukan
kepada beberapa lamat e-mail yang telah
terdaftar di mailinglist tersebut sekaligus.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
Baik tutor atau peserta didik memiliki
alamat e-mail masing-masing.
Tutor atau peserta didik telah mendapat
pelatihan cara berkoresponden
kelompok (mailing list).
17. 17
Tutor membuat suatu alamat millist dan
memasukan semua alamat e-mail
peserta didiknya kedalam millist
tersebut.
Tutor dapat mengirim informasi atau
melontarkan masalah untuk
didiskusikan melalui millist tersebut
sehingga secara bersamaan semua
peserta didik yang terdaftar dalam
millist tersebut dapat menerima
informasi yang sama.
Begitu pula sebaliknya, peserta didik
dapat mengirim informasi atau
melontarkan masalah untuk
didiskusikan melalui millist tersebut
sehingga secara bersamaan semua
anggota millist dapat memperoleh
informasi yang sama.
2. Proses pembelajaran jarak jauh dapat
disampaikan dengan menggunakan
berbagai teknik dan teknologi. E-learning
mungkin merupakan bentuk pembelajaran jarak
jauh yang paling mahal dan paling maju,
namun ada cara-cara penyampaian pelatihan
lainnya yang telah digunakan dengan berhasil
selama bertahun-tahun. Metode penyampaian
tersebut antara lain:
a. E-learning: penyampaian dengan
komputer dan memanfaatkan teknologi
internet serta pemrograman yang
memungkinkan para peserta didik untuk
berinteraksi dengan bahan-bahan
pelajaran melalui chat room (ruang
komunikasi), notice board (papan
pengumuman), video conferencing, dll.
b. Program televisi: merupakan suatu seri
program televisi yang dirancang untuk
menyampaikan teknik-teknik dan teori.
Metode ini dapat berupa penyiaran
melalui saluran kabel atau saluran
terestrial atau dengan menyediakan
video tape atau DVD. Selama beberapa
tahun Open University di Inggris
menggunakan teknik ini.
c. Bahan-bahan tertulis: kadangkala
disebut kursus melalui surat
(correspondence courses), dimana
bahan-bahan teks ditulis secara khusus
untuk kursus dengan proses belajar
jarak jauh, misalnya buku kerja
(workbook) yang berisikan tugas-tugas
dan latihan-latihan, dimana peserta
didik dapat mengerjakannya dengan
tingkat kecepatan yang ditentukannya
sendiri.
Seperti yang telah disinggung di atas,
bahwa pembelajaran jarak jauh memungkinkan
para peserta mengambil kelas kapanpun dan
dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk
menyesuaikan pendidikan dan pelatihannya dengan
tanggung jawab dan komitmen-komitmen lainnya,
seperti keluarga dan pekerjaan. Ini juga memberi
kesempatan kepada para peserta didik yang
mungkin tidak dapat belajar karena keterbatasan
waktu, jarak atau dana untuk ikut serta.
18. 18
I. Peranan Dalam Pembelajaran Jarak
Jauh
Interaksi antara pengajar dan pebelajar
memegang peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran jarak jauh. Dalam proses
pembelajaran interaktif, komunikasi dua arah (two
ways communication) berlangsung antara pengajar
dan pebelajar. Interaksi merupakan faktor penting
sebagai sarana penunjang aktivitas pembelajaran.
Dibawah ini adalah deskripsi singkat mengenai
peran-peran kunci utama dalam pembelajaran jarak
jauh :
a. Siswa (student), peran utama dari siswa
disini adalah belajar. Dalam proses
pembelajaran jarak jauh ini tetap
diperlukan keadaan yang baik, motivasi,
perencanaan, dan kemampuan untuk
menganalisa materi perkuliahan, tugas, dan
tes yang diberikan seorang pengajar kepada
siswa. Kemampuan berinteraksi antara
dosen dengan siswa sangat bergantung
pada hubungan teknis (technical linkage)
yang menjembatani batasan antara kelas
yang terpisah dengan partisipasi siswa.
Siswa perlu mengetahui bagaimana
menggunakan teknologi untuk
berkomunikasi dengan guru dan satu sama
lain. Ketika siswa ingin mengajukan
pertanyaan, atau ingin menambah diskusi,
mereka harus mampu menggunakan
teknologi untuk berinteraksi.
b. Kampus (faculty), kesuksesan dari sistem
pembelajarasn jarak jauh ini sangat
ditentukan oleh kampus. Pada sistem kelas
tradisional, tanggung jawab seorang
pengajar adalah memberikan materi dan
memberikan keperluan yang dibutuhkan
siswa. Hal yang menarik adalah
penyesuaian kemampuan mengajar secara
jarak jauh. Seorang pengajar harus mampu
membuat sistem pemahaman yang mudah,
mengadaptasikan cara mengajar antara
sistem kelas tradisional dengan teknologi
dari sistem pembelajaran jarak jauh.
c. Fasilitator, sebagai jembatan antara siswa
dengan pengajar. Agar efektif maka
fasilitator harus mampu menganalisa
kebutuhan-kebutuhan antara siswa dengan
pengajar.
d. Staff pendukung (support staff), secara
individual bagian ini tidak begitu menonjol,
tetapi pada sistem pembelajaran jarak jauh
secara luas, fungsi dari layanan pendukung
sangat menentukan dari kesuksesan
pembelajaran jarak jauh, yang antara lain
adalah dalam sistem pendaftaran
mahasiswa (registration), penggandaan
dan penyebaran materi, pengaturan jadwal
(schedulling), pemrosesan laporan
penilaian (grades),pengaturan hal teknis,
dan lain sebagainya.
e. Administrator, meskipun fungsi
administrator sangat berpengaruh pada
perencanaan awal sistem pembelajaran
jarak jauh, administrator juga berperan
19. 19
sebagai pengambil keputusan (decision
maker). Administrator bekerja secara
personal dan memastikan sumber dan
teknologi yang ada dapat bekerja secara
baik dan efektif, dan selalu bertanggung
jawab dalam memaintenance sistem.
J. Kelemahan dan Kelebihan
Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)
Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang
meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada
proses pembelajaran tatap muka, bukanlah
merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi
instruktur maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ
memiliki keterbatasan sekaligus kelebihan.
1. Kelebihan pembelajaran jarak jauh
(Rusman. 2011:351) :
Tersedianya fasilitas e-moderating di mana
pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui
fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat, waktu.
Peserta didik dapat belajar atau me-review
bahan pelajaran setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan.
Bila peserta didik memerlukan tambahan
informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, ia dapat melakukan
akses di internet secara mudah.
Baik pendidik maupun peserta didik dapat
melakukan diskusi melalui internet yang
dapat diikuti dengan jumlah peserta yang
banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Peserta didik dapat benar-benar menjadi
titik pusat kegiatan belajar-mengajar karena
ia senantiasa mengacu kepada
pembelajaran mandiri untuk pengembangan
diri pribadi.
(Oemar Hamalik, 1994:52)
Adanya pemerataan pendidikan ke berbagai
tempat, bahkan ke tempat terpencil atau
pedalaman sekalipun.
Kapasitas daya tampung pembelajaran
jarak jauh online tidak terbatas, karena
tidak memerlukan ruang kelas, sehingga
antara pengajar dengan pembelajar tidak
perlu bertatap muka secara langsung dalam
ruang kelas. Pengajar dan pembelajar
dalam proses pembelajaran memanfaatkan
fasilitas komputer yang dihubungkan
dengan internet atau intranet.
Tidak diperlukannya ruang kelas untuk
tatap muka dalam proses pembelajaran
akan mengurangi biaya operasional
pendidikan, seperti biaya pembangunan dan
pemeliharaan kelas atau gedung sekolah,
transportasi, atau alat tulis menulis, dan
sebagainya.
Proses pembelajaran tidak terbatas oleh
waktu, sehingga pembelajar dapat
menentukan sendiri waktunya untuk
belajar, sesuai dengan kemampuan dan
ketersediaan waktu yang dimilikinya.
20. 20
Karena tidak terbatas oleh waktu, maka
proses pembelajaran ini sangat tepat
diterapkan bagi orang yang memiliki waktu
terbatas atau tidak tentu, misalnya
karyawan, pegawai, pengajar, dan
sebagainya. Mereka dapat mengikuti proses
pendidikan dan tidak perlu mengganggu
waktu bekerja mereka. Mereka masih tetap
bekerja sambil belajar.
Pembelajar dapat menentukan materi
pembelajaran yang dipelajarinya sesuai
dengan minat, keinginan dan
kebutuhannya, sehingga pembelajaran akan
efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran berlangsung bergantung pada
kemampuan masing-masing pembelajar.
Jika pembelajar telah mencapai tujuan
pembelajaran, maka dia dapat
menghentikan proses pembelajaran yang
berkaitan dengan suatu materi
pembelajaran dan berpindah ke materi
pembelajaran berikutnya. Namun, jika
pembelajar masih belum memahami materi
pembelajaran yang dipelajarinya tersebut,
maka diberi kesempatan untuk mengulangi
kembali mempelajari materi pembelajaran
tersebut. Pembelajar mengulangi
pembelajaran tanpa tergantung pada
pengajar atau pembelajar lainnya, sehingga
dapat belajar sampai tuntas (mastery
learning).
Materi pembelajaran selalu akurat dan
mutakhir (up to date), karena pembelajar
dapat berinteraksi langsung dengan
berbagai sumber informasi, terutama jika
ada materi pembelajaran yang belum atau
kurang dipahami, sehingga keakuratan
materi pembelajaran yang disampaikan
dapat terjamin. pembelajaran dapat diakses
setiap waktu lalu disimpan dalam
komputer, sehingga materi pembelajaran
itu mudah diperbarui sesuai dengan
perkembangan informasi dan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang terus
berkembang setiap saat.
Dapat menarik perhatian dan minat
pembelajar karena pembelajaran jarak jauh
dilaksanakan secara interaktif.
2. Faktor-faktor keberhasilan
Terdapat beberapa faktor penting keberhasilan
pembelajaran jarak jauh:
Instruktur harus semangat dan konsisten
(committed).
Tim harus melibatkan dukungan
administratif yang baik, tergantung pada
jenis bahan dan metode-metode
penyampaian yang dipergunakan, serta staf
perancangan dan pembuatan yang baik
Bahan-bahan pengajaran harus
direncanakan dengan baik sehingga mereka
dapat diuji dan selalu tersedia. Sebagian
besar pekerjaan dilakukan sebelum bahan-
bahan tersebut diterima oleh para peserta
21. 21
Harus ada fasilitasi dan dorongan terhadap
interaksi peserta baik dengan instruktur
maupun dengan para peserta sendiri.
Pelatih harus tetap berkomunikasi secara
rutin dengan semua peserta didik
Kemampuan untuk menggunakan setiap
teknologi yang digunakan merupakan
keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan
kepada para peserta sepenuhnya sehingga
mereka mereka mengenali dengan baik dan
merasa nyaman dengannya.
Masalah-masalah komunikasi dan teknis
harus diselesaikan begitu muncul.
Instruktur perlu menggunakan berbagai
metode interaksi dan feedback (misalnya
komunikasi satu per satu conference calls,
snail-mails, e-mail, video dan komunikasi
tatap muka dengan menggunakan komputer
(computer conferencing)
Para peserta dapat menyimpan buku
hariannya mengenai pandangan-pandangan
mereka terhadap kemajuan dan isi dari
kursus tersebut dan selanjutnya
mengirimkan atau menyampaikan secara
berkala
Sangat penting untuk dapat melakukan
kursus langsung tatap muka paling tidak
satu kali, yang akan lebih baik bila
dilakukan diawal dalam rangka membantu
para peserta terbiasa dengan rutinitas
pembelajaran jarak jauh dan untuk
memberikan beberapa arahan mengenai
teknik-teknik belajar.
3. Walaupun demikian, pembelajaran
jarak jauh juga tidak terlepas dari
berbagai kekurangan, antara lain
(Rusman. 2011:352) :
Kurangnya interaksi antara pendidik dan
peserta didik atau bahkan antarsesama
peserta didik itu sendiri. Kurangnya
interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya values dalam proses
pembelajaran.
Kecenderungan mengabaikan aspek
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek
bisnis/komersial.
Masalah ketepatan dan kecepatan
pengiriman modul dari puast pengelolaan
pembelajaran jarak jauh kepada para
peserta di daerah sering tidak tepat
Dukungan administratif untuk proses
pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk
melayani jumlah peserta didik yang
mungkin sangat banyak.
waktu, dank arenanya dapat menghambat
kegiatan pembelajaran. (Oemar Hamalik,
1994:53)
Peserta didik yang tidak mempunyai
motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal.
22. 22
Tingginya kemungkinan gangguan belajar
yang akan menggagalkan proses
pembelajaran karena pembelajaran jarak
jauh menuntut pembelajar untuk belajar
mandiri atau belajar individual. Jika
pembelajar tidak disiplin belajar secara
mandiri, maka ada kemungkinan akan
terjadi gangguan selama belajar, bahkan
mungkin pula kegagalan dengan
terhentinya program pembelajaran.
Pembelajar ketika membuka internetnya
tidak mendapatkan materi pembelajaran
yang diperlukannya, sehingga perlu
menghubungi pengajar atau tutornya.
Namun jika harus menunggu pengajar atau
tutornya untuk online melalui internet,
maka pembelajar akan mengalami kesulitan
mendapat penjelasan pengajar atau tutor
secepat mungkin.
Terjadi kesalahan pemahaman pembelajar
terhadap materi pembelajaran dan tujuan
pembelajaran. Persepsi pengajar dan
pembelajar terhadap materi pembelajaran
dan tujuan yang harus dicapai mungkin
berbeda. Pembelajar mungkin merasa sudah
menguasai seluruh materi pembelajaran dan
mencapai tujuan pembelajaran tersebut,
namun sebaliknya menurut pengajar,
pembelajar tersebut masih belum
menguasai materi pembelajaran secara
tuntas sehingga tujuan pembelajaran pun
belum tercapai sepenuhnya. Untuk
mengatasi kesalahan persepsi ini, perlu
diadakannya evaluasi pada setiap akhir
materi pembelajaran.
J. Masalah dan Kendala Pembelajaran
Jarak Jauh
Ada beberapa masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, antara
lain:
1. Kurang tersedianya infrastruktur dan
sumber daya pendukungnya, seperti kurang
siapnya sumber daya manusia yang terlibat
(pengajar, pembelajar, atau teknisi).
2. Adanya kekhawatiran, pendapat, atau
persepsi keliru yang berkembang di
masyarakat tentang pembelajaran jarak
jauh, seperti tentang rendah atau kurangnya
mutu lulusan dari pembelajaran jarak jauh
dibandingkan pembelajaran konvensional
secara tatap muka. Padahal pembelajaran
jarak jauh sudah diakui oleh pemerintah
dan hasil yang sudah dicapainya tidak kalah
dengan pendidikan formal. Masalah lainnya
adalah anggapan biayanya mahal, atau
tidak diakreditasi oleh pemerintah.
3. Kurang atau tidak adanya dukungan dari
masyarakat, kebijakan dari pemerintah atau
pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
4. Pembelajarannya dianggap tidak menarik
karena tidak ada atau kurangnya interaksi
antara pengajar dengan pembelajar atau
pembelajar dengan pembelajar lainnya.
23. 23
5. Cara penyampaiannya yang tidak
memperhatikan kaidahkaidah pembelajaran
jarak jauh.
6. Sulitnya memilih media pembelajaran yang
efektif dan interaktif sesuai dengan
keinginan dan minat pembelajar.
7. Pendidikan jarak jauh merupakan metode
pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada pembelajar untuk
belajar secara terpisah dari kegiatan
mengajarnya, sehingga komunikasi antara
pembelajar dan pengajar harus dilakukan
dengan bantuan media, seperti media
elektronik atau media cetak. Akibat
terpisahnya ini, muncul masalah, yaitu
pembelajar dalam melakukan kegiatan
belajarnya tidak mendapatkan pengawasan
langsung secara terus menerus dari
pengajar atau tutor yang hadir di ruang
belajar atau di lingkungan sekolah. Namun
demikian, pembelajar mendapatkan
perencanaan, bimbingan, dan pengawasan
dalam proses pembelajarannya dari
lembaga pendidikan yang mengelola atau
mengatur pendidikan jarak jauh itu.
8. Dalam beberapa kenyataan di lapangan
pendidikan, jarang sekali ditemui
pembelajaran jarak jauh yang seluruh
proses pembelajarannya dilaksanakan
dengan e-learning atau online learning.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran jarak jauh adalah proses
transfer pengetahuan untuk pelajar (siswa) yang
dipisahkan dari instruktur (guru) dengan waktu
dan / atau jarak fisik dan membuat penggunaan
komponen teknologi, seperti video, internet, CD,
kaset, dan bentuk teknologi lainnya untuk
mencapai pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak
jauh ada beberapa faktor yang harus diperhatikan,
misalnya interaksi, pengalaman,dll. Selain itu
juga dalam pembelajaran jarak jauh terdapat
prinsip - prinsip dan unsur-unsur yang perlu
diperhatikan.
Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu
alternatif untuk memperoleh kesempatan belajar
bagi pebelajar atau warga belajar yang karena
berbagai alasan tidak dapat mengikuti pendidikan
pada sistem pendidikan formal atau
konvensional. Pendidikan jarak jauh ini
merupakan sistem pendidikan yang bebas untuk
diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan
tempat, jarak, waktu, usia, jender dan batasan non
akademik lainnya. Sistem ini memberikan
kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara
bebas dan mandiri.
Keberhasilan dari program pendidikan
jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-pihak
yang saling membantu, baik itu dari pebelajar
sendiri, lembaga pendidikan yang
24. 24
menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu
kita juga harus lebih perduli terhadap
perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini meski
telah merupakan kegiatan yang sudah sejak lama
sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.
B. Saran
Mudah-mudaham makalah kami ini
menjadi bahan masukan dan menjadi referensi bagi
teman-teman sekalian khususnya dalam materi
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Daftar Pustaka
Hamzah B.Uno. Model pembelajaran. 2007, hlm
34
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_J
auh).
http://www.ica-sae.org trainer indonesianp,
11.htm
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langp
air=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Secondar
y_education
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langp
air=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Higher_e
ducation
http://www.isetyawan.web.ugm.ac.id/soft/TUGAS
%20AKHIR.doc