SlideShare a Scribd company logo
1 of 120
ILMU FILSAFAT
MAHASISWAPERLU
BELAJARFILSAF
AT
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
ILMU
FILSAFAT
Kelompok6
1.
2.
3.
Sofia Nur Ajizah - 1212200306
Jeffry Wahyu Eka Pratama - 1212200308
Moh. Febrian Alham Amsyar - 1212200305
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABARA
ILMU
FILSAFAT
Kita Perlu belajar filsafat agar mampu
membiasakan diri bersikap logis, rasional,
opini, argumentasi, berpikir secara cermat dan
tidak kenal lelah serta mempraktikkannya
langsung kepada masyarakat.
Alasan
Perluny
a
Belajar
Filsafat
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
Filsafat telah melahirkan,
merawat, dan
mendewasakan berbagai
ilmu pengetahuan yang
begitu berjasa bagi
kehidupan manusia.
Selalu mempersoalkan
hakikat,prinsip, dan asas
mengenai seluruh realitas
yang ada bahkan apa saja
yang dipertanyakan.
ManfaatBelajar IlmuFilsafat
Dalam Kehidupan
ILMU
FILSAFAT
1. 2. 3
.
Memeriksa, mengevaluasi,
mengoreksi, dan lebih
menyempurnakan prinsip-
prinsip dan asas.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
ILMU
FILSAFAT
Mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya maupun dari sumber-sumber
lainnya.
Mahasiswasebagaicalon ilmuanuntuk
mendalami metodeilmiah danuntuk
melakukanpenelitianilmiah.
Mahasiswa saat bekerjamampu
berpikir kritis dalammenganalisis
berbagaihalyangberhubungandengan
masalahyangdihadapi.
MengapaHarusBelajarFilsafat
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
Membiasakan diriuntukbersikap logis-
rasionaldalamOpini&argumentasiyang
dikemukakan.
Mengembangkansemangat toleransi dalam
perbedaanpandangan(pluralitas).
Mengajarkancaraberpikiryangcermatdan
tidakkenallelah.
Membiasakandiri untuk bersikap logis-
rasional dalamOpini &argumentasi yang
dikemukakan.
ILMU
FILSAFAT
Hal - Hal
yang
Mendorong
Berfilsafat
Keraguan atau
kegengsian
Kekaguman atau
keheranan atau
ketakjuban
Contoh:
Kesadaran dan
keterbatasan
Ketidakpuasan seseorang mencari tahu
adakah planet lain selain bumi yang belum
ditempati membuat seseorang itu
berfilsafat dan terus berusaha menyelidiki
palnet-planet luar angkasa, adakah yang
seperti bumi tempat yang bisa di huni oleh
manusia.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
TERIMAKASIH
Perenungan Tentang Filsafat
Dosen Pengampu :
Dr. Sigit Sardjono, M.S.
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
Mengapa Berfilsafat ?
Filsafat adalah sesuatu yang tidak penting, bahkan hal yang tabu untuk
diperbincangkan. Kenyataan yang sering ditemui adalah pikiran
manusia hanya difokuskan atau terspesialisasi pada bidang-bidang
kehidupan atau keilmuan tertentu. Pemikiran yang cenderung terkotak-
kotak, sebagian, atau terfragmentasi adalah hal yang wajar. Sebuah
fenomena yang terjadi di dunia harus disikapi dari kaca mata yang
berbeda karena adanya suatu jalinan yang saling kait-kait.
Mengapa Berfilsafat ?
Filsafat mengajak berpikir secara holistik dalam rangka
mananggapi dan memecahkan suatu masalah demi
mewujudkan suatu.
Memang berpikir merupakan hal yang lazim dilakukan oleh
semua orang, tidak hanya dari kalangan tertentu saja, tapi semua
kalangan masyarakat. Berpikir adalah berbicara dengan dirinya
sendiri di dalam kelelawar
Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat menyeluruh, sifat mendasar
dan sifat spekulatif. Pertanyaan itu melingkar sebagai sebuah lingkaran
yang untuk menyusunnya, harus dimulai dari sebuah titik, sebagai awal
sekaligus sebagai akhir. Manusia menangguk pengetahuan secara
keseluruhan, bahkan manusia pun tidak yakin pada titik awal yang
menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Filsafat merupakan sarana
baik untuk menggali kembali kekayaan budaya, tradisi-tradisi, dan
filsafat Indonesia untuk mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern
yang sedang kita bangun.
Mengukur Berpikir Filsafat
Filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka
kedok-kedok ideologis berbagai bentuk ketidakadilan sosial dan
pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi
manusia yang masih terjadi. Ciri ciri berpikir filsafat :
1.Konsepsional
2.Koheren
3.Memburu kebenaran
4. Radikal
5.Rasional
6.Menyeluruh
Mengukur Berpikir Filsafat
Daya Tarik Filsafat
Secara umum dikatakan bahwa filsafat memiliki dua kegunaan yang saling
mendukung, yakni kegunaan bagi individual dan kegunaan bagi kehidupan
sosial. Bagaimana kedua kegunaan filsafat ini dapat dipahami?. Dari segi manfaat
atau kegunaan bagi individu, beberapa hal dapat dikatakan mengenai manfaat
filsafat ini.
Filsafat sangat membantu individu untuk memperdalam hidupnya. Filsafat
hukum misalnya, membantu manusia mengintensifkan makna dari hukum bagi
masyarakat pada umumnya dan Para praktisi hukum itu sendiri. Misalnya dalam
memahami keterbatasan dari hukum positif dan pentingnya rasa keadilan
masyarakat yang harus dihormati dan dijunjung tinggi.
Filsafat bertujuan merefleksikan realitas secara mendalam untuk menemukan
jawaban-jawaban final mengenainya. Filsafat mempertanyakan dan
merefleksikan realitas, termasuk kesadaran manusia sendiri yang merefleksikan
realitas tersebut.
Dari sini, filsafat berfungsi pula sebagai pandangan hidup (Weltsanschauung)
merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.
Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pandangan hidupnya itu akan tercermin di dalam sikap hidup dan cara hidup.
Sikap dan cara tersebut akan muncul apabila manusia mampu memikirkan
dirinya sendiri secara total. Demikianlah, pada dasarnya, filsafat atau berfilsafat
bukanlah sesuatu yang asing dan terlepas dari kehidupan sehari-hari, karena
segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta dapat dipikirkan bisa menjadi
objek filsafat apabila selalu dipertanyakan, dipikirkan secara radikal guna
mencapai kebenaran.
Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengembangkan Pikiran
Filsafat
Pertama, pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu Tilsafat' berasal dari bahasa Yunani
terdiri dari kata 'philein' yang berarti cinta dan sophia' yang berarti kebijaksanaan. Atau
berasal dari kata 'philosophia' yang berarti `cinta akan kebijaksanaan atau love of
wisdom. Jadi, pengertian filsafat dari arti kata adalah `cinta pada kebijaksanaan'.
Kedua, pengertian filsafat `secara umum', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang
melakukan penyelidikan atau kajian tentang hakikat dari segala sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan penuh kecintaan untuk memperoleh kebenaran atau
kebijaksanaan
Ketiga, pengertian filsafat `secara khusus', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang
menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk memperoleh kebenaran menurut aliran
filsafat tertentu'. Dalam filsafat terdapat beragam aliran, misalnya: aliran idealisme,
aliran positivisme, aliran materialisme, aliran hedonisme, aliran stoicisme dan
sebagainya.
Lingkup Filsafat
Ruang lingkup filsafat adalah segala
sesuatu lapangan pikiran manusia
yang amat luas. Segala sesuatu yang
mungkin ada dan benar, benar ada
(nyata),baik material konkrit
maupuan nonmaterial abstrak (tidak
terlihat). Dengan ungkapan lain, objek
filsafat itu tidak terbatas. Objek
pemikiran filsafat berada dalam ruang
lingkup yang menjangkau
permasalahan kehidupan manusia,
alam semesta dan alam sekitarnya.
Filsafat adalah pertanyaan dan bukan
pernyataan. Filsafat adalah hasil daya
upaya manusia dengan akal budinya
untuk memahami atau mendalami
secara radikal dan integral serta
sistematis hakikat sarwa yang ada,
yaitu: hakikat Tuhan, hakikat clam
semesta,dan hakikat manusia,serta
sikap manusia sebagai konsekuensi
dari paham tersebut.
Ciri Ciri Pemikiran Filsafat
A. Filsafat Bersifat Koheran
Bagan konsepsional yang merupakan hasil
perenungan kefilsafatan bersifat runtut.
Contoh :1
.hujan turun
2.tidak benar bahwa hujan turun
A. Pemikiran Filsafat yang Rasional
'bagan konsepsional yang bersifat rasional'
ialah bagan yang bagian-bagiannya secara
logis berhubungan satu dengan yang lain.
A. Filsafat Bersifat Koheran
Bagan konsepsional yang merupakan hasil
perenungan kefilsafatan bersifat runtut.
Contoh :1
.hujan turun
2.tidak benar bahwa hujan turun
Ciri Ciri Pemikiran Filsafat
D. Filsafat Memiliki Pemikiran
Secara Sistematis
Kegiatan kefilsafatan ialah perenungan.
Tetapi merenung bukanlah melamun,
Skefilsafatan ialah percobaan Untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan
yang rasional yang memadai.
C. Filsafat Memiliki Pandangan yang
Luas
Filsafat membicarakan fakta-fakta dengan
dua cara:
1)Filsafat mengajukan kritik atas
makna yang dikandung fakta-fakta;
2)Filsafat menarik kesimpulan-kesimpulan
yang bersifat umum dari fakta-fakta.
Terima Kasih
FILSAFAT ILMU,
PENGETAHUAN DAN
ILMU PENGETAHUAN
DOSEN PENGAMPU : SIGIT SARDJONO, SM.
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 ISURABAYA
DEFINISI DAN JENIS
PENGETAHUAN
P e n g e t a h u a n A d a l a h
Da l a m k a m u s f i l s a f a t d i je l a s k a n b a h w a
p e n g e t a h u a n (k n o w l e d g e ) a d a l a h p r o s e s
k e h i d u p a n y a n g d i k e t a h u i m a n u s i a s e c a r a
Ia n g s u n g d a r i k e s a d a r a n n y a s e n d i r i . N a m u n
d a l a m a r t i s e m p i t d a n b e r b e d a d e n g a n
i m a ji n a s i a t a u p e m i k i r a n b e l a k a , p e n g e t a h u a n
h a n y a b e r a r t i p u t u s a n y a n g b e n a r d a n p a s t i
(k e b e n a r a n , k e p a s t i a n ).
DEFINISI DAN JENIS
PENGETAHUAN
J e n i s P e n g e t a h u a n
• P e n g e t a h u a n b i a s a , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g d a l a m
f i l s a f a t d i k a t a k a n d e n g a n i s t i l a h c o m m o n s e n s e , d a n
s e r i n g d i a r t i k a n d e n g a n g o o d s e n s e , k a r e n a s e s e o r a n g
m e m i l i k i s e s u a t u d i m a n a i s m e n e r i m a s e c a r a b a i k .
• p e n g e t a h u a n i l m u , y a i t u i l m u s e b a g a i t e r je m a h a n d a r i
s c i e n c e . Da l a m p e n g e r t i a n y a n g s e m p i t s c i e n c e d i a r t i k a n
u n t u k m e n u n ju k k a n i l m u p e n g e t a h u a n a l a m , y a n g
s i f a t n y a k u a n t i t a t i f d a n o b je k t i f .
• p e n g e t a h u a n f i l s a f a t , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g d i p e r o l e h
d a r i p e m i k i r a n y a n g b e r s i f a t k o n t e m p l a t i f d a n s p e k u l a t i f .
• p e n g e t a h u a n a g a m a , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g h a n y a
d i p e r o l e h d a r i Tu h a n l e wa t p a r a u t u s a n - N y a .
DEFINISI DAN JENIS
PENGETAHUAN
P e r b e d a a n P e n g e t a h u a n d e n g a n I l m u
P e r b e d a a n t e r s e b u t m e n y a n g k u t p e n g e t a h u a n
p r a i l m i a h a t a u p e n g e t a h u a n b i a s a , s e d a n g k a n
p e n g e t a h u a n i l m i a h d e n g a n i l m u t i d a k
m e m p u n y a i p e r b e d a a n y a n g b e r a r t i .
P e n g e t a h u a n b e r k e m b a n g d a r i r a s a i n g i n t a h u , y a n g
m e r u p a k a n c i r i k h a s m a n u s i a k a r e n a m a n u s i a
a d a l a h s a t u - s a t u n y a m a k h l u k y a n g m e n g e m b a n g k a n
p e n g e t a h u a n s e c a r a s u n g g u h s u n g g u h . In i l a h y a n g
m e n y e b a b k a n m a n u s i a m e n g e m b a n g k a n
p e n g e t a h u a n n y a d a n p e n g e t a h u a n i n i ju g a l a h y a n g
m e n d o r o n g m a n u s i a m e n ja d i m a k h l u k y a n g b e r s i f a t
k h a s d i m u k a b u m i i n i .
HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
H a k i k a t P e n g e t a h u a n
a . Re a l i s m e
Te o r i i n i m e m p u n y a i p a n d a n g a n r e a l i s t i c t e r h a d a p
a l a m .
b . Id e a l i s m e
A ja r a n i d e a l i s m e m e n e g a s k a n b a h wa u n t u k
m e n d a p a t k a n p e n g e t a h u a n y a n g b e n a r - b e n a r
s e s u a i d e n g a n k e n y a t a a n a d a l a h m u s t a h i l .
HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
S u m b e r P e n g e t a h u a n
a . E m p i r i s m e
B e r d a s a r k a n t e o r i i n i , a k a l h a n y a m e n g e l o l a
k o n s e p g a g a s a n i n d e r a w i .
b . Ra s i o n a l i s m e
A l i r a n i n i m e n y a t a k a n b a h w a a k a l a d a l a h d a s a r
k e p a s t i a n p e n g e t a h u a n .
c . In s t u i s i
a d a l a h h a s i l d a r i e v o l u s i p e m a h a m a n y a n g
t e r t i n g g i .
d . Wa h y u
a d a l a h p e n g e t a h u a n y a n g d i s a m p a i k a n o l e h
A l l a h k e p a d a m a n u s i a l e w a t p e r a n t a r a a n p a r a
n a b i .
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
• Periode Pertama (abad 4 sebelum M a s eh i)
1)P e r i h a l P e n g e n a l a n
2 )P e r i h a l M e t o d e
• Periode Kedua (abad 17sesudah Masehi)
P a d a p e r i o d e y a n g k e d u a i n i t e r ja d i r e v o l u s i
i l m u p e n g e t a h u a n k a r e n a a d a n y a p e r o m b a k a n
t o t a l d a l a m c a r a b e r p i k i r .
FILSAFAT DAN FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
A p a b i l a i l m u p e n g e t a h u a n t u ju a n n y a m e m p e r o l e h d a t a
s e c a r a r i n c i u n t u k m e n e m u k a n p o l a - p o l a n y a , m a k a f i l s a f a t
t u ju a n n y a m e n c a r i h a k i k i , u n t u k i t u p e r l u p e m b a h a s a n y a n g
m e n d a l a m .
Ka ji a n Fi l sa f a t M el i p u t i :
• Apa yang d a p a t saya ketahui
• Apa yang harus saya lakukan
• Apa yang d a p a t saya harapk an
Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4
(empat) hal, yaitu:
• S umber ilmu p e n g e t a h u a n
• B a t a s - b a t a s ilmu p e n g e t a h u a n
• S t r u k t u r n ya
• Ke a b s a h a n
CIRI CIRI ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
Ilmu P e n g e tah u an Ilmiah Harus Sistematis
a ) P e r s e p s i s e h a r i - h a r i (b a h a s a s e h a r i - h a r i )
b ) O b s e r v a s i (k o n s e p i l m i a h )
Da l a m m e n y u s u n d e f i n i s i p e r l u d i p e r h a t i k a n b a h w a d a l a m
d e f i n i s i t i d a k b o l e h t e r d a p a t k a t a y a n g d i d e f i n i s i k a n .
1) De f i n i s i S p e c u l a t i f .
2) De f i n i s i O p e r a s i o n a l
3 ) De f i n i s i Te o r i t i s
4 ). De f i n i s i P e r s u a s i f
c ) Hi p o t e s i s
d ) Hu k u m
e ) Te o r i
CIRI CIRI ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat
Dipertanggungjawabkan
Il m u p e n g e t a h u a n i l m i a h d a p a t d i p e r t a n g g u n g ja w a b k a n
m e l a l u i 3 (t i g a ) m a c a m s i s t e m , y a i t u :
a ) S i s t e m a x i o m a t i s
b ) S i s t e m e m p i r i s
c ) S i s t e m s e m a n t i k / l i n g u i s t i k
Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif
atau intersubjektif
Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang
banyak (intersubjektif ). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat
otonom dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif ) t e t a p i
merupakan konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah.
CARA KERJA ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
C a r a k e r ja Il m u P e n g e t a h u a n Il m i a h u n t u k m e n d a p a t k a n
k e b e n a r a n y a n g d a p a t d i je l a s k a n s e b a g a i b e r i k u t :
• A d a m a s a l a h y a n g h a r u s d i p e c a h k a n .
• S e l a n ju t n y a d a r i t e o r i d i s u s u n h i p o t e s i s .
• Un t u k m e m b u k t i k a n b e n a r t i d a k n y a h i p o t e s i s p e r l u
a d a n y a o b s e r v a s i .
• S e t e l a h o b s e r v a s i , s e l a n ju t n y a m e l a k u k a n p e n g u k u r a n
(a s s e s s m e n t ), p e n e t a p a n s a m p e l , e s t i m a s i k r i t e r i a
(p a r a m e t e r e s t i m a t i o n ).
• G e n e r a l i s a s i e m p e r i s t e r s e b u t p a d a h a k e k a t n y a
m e r u p a k a n h a s i l p e m b u k t i a n h i p o t e s i s .
• Ha s i l d a r i g e n e r a l i s a s i e m p i r i s t e r s e b u t d i p e r g u n a k a n
s e b a g a i b a h a n u n t u k p e m b e n t u k a n k o n s e p ,
p e m b e n t u k a n p r o p o s i s i .
BEDA ILMU PENGETAHUAN
DENGAN PENGETAHUAN
Te r d a p a t b e b e r a p a d e f i n i s i i l m u p e n g e t a h u a n , d i a n t a r a n y a
a d a l a h :
a ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h p e n g u a s a a n l i n g k u n g a n h i d u p
m a n u s i a .
b ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h k a ji a n t e n t a n g d u n i a m a t e r i a l .
c ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h d e f i n i s i e k s p e r i m e n t a l .
d ) Il m u p e n g e t a h u a n d a p a t s a m p a i p a d a k e b e n a r a n m e l a l u i
k e s i m p u l a n l o g i s d a r i p e n g a m a t a n e m p i r i s .
P e r b e d a a n t e r s e b u t a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t :
a . D a l a m c o m m o n s e n s e
I n f o r m a s i t e n t a n g s u a t u f a k t a j a r a n g d i s e r t a i p e n j e l a s a n
t e n t a n g m e n g a p a d a n b a g a i m a n a .
BEDA ILMU PENGETAHUAN
DENGAN PENGETAHUAN
Te r d a p a t b e b e r a p a d e f i n i s i i l m u p e n g e t a h u a n , d i a n t a r a n y a
a d a l a h :
a ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h p e n g u a s a a n l i n g k u n g a n h i d u p
m a n u s i a .
b ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h k a ji a n t e n t a n g d u n i a m a t e r i a l .
c ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h d e f i n i s i e k s p e r i m e n t a l .
d ) Il m u p e n g e t a h u a n d a p a t s a m p a i p a d a k e b e n a r a n m e l a l u i
k e s i m p u l a n l o g i s d a r i p e n g a m a t a n e m p i r i s .
P e r b e d a a n t e r s e b u t a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t :
a . Da l a m c o m m o n s e n s e
b . Il m u p e n g e t a h u a n m e n e k a n k a n c i r i s i s t e m a t i k .
c . Da l a m m e n g h a d a p i k o n f l i k d a l a m k e h i d u p a n ,
BEDA ILMU PENGETAHUAN
DENGAN PENGETAHUAN
d . K e b e n a r a n y a n g d i a k u i o l e h c o m m o n s e n s e b e r s i f a t t e t a p ,
e . P e r b e d a a n s e l a n ju t n y a t e r l e t a k p a d a s e g i b a h a s a y a n g
d i g u n a k a n u n t u k m e m b e r i k a n p e n je l a s a n p e n g u n g k a p a n f a k t a .
f . P e r b e d a a n y a n g m e n d a s a r t e r l e t a k p a d a p r o s e d u r .
Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan
S y a r a t - s y a r a t Il m u P e n g e t a h u a n Il m i a h :
1) S i s t e m a t i k
1 ) O b je k t i f
2 ) Da p a t d i p e r t a n g g u n g ja wa b k a n
SIAPA ITU SEORANG FILSUF
S e o r a n g f i l s u f a d a l a h s e o r a n g y a n g m a m p u b e r p i k i r k r i t i s ,
k r e a t i f d a n i n o v a t i f . Di a m a m p u m e n g g a l i s a m p a i k e a k a r -
a k a r p e m i k i r a n m a n u s i a ; d i a m a m p u m e n g o l a h i d e - i d e
d a l a m k e s a t u a n d a n k a l a u p e r l u m a m p u m e n e m u k a n h a l - h a l
B a r u d a l a m d u n i a b e r p i k i r . S e o r a n g f i l s u f ju g a s e h a r u s n y a
a d a l a h o r a n g y a n g r e n d a h h a t i , t e r b u k a d a n d a p a t
m e m p e r k e n a l k a n p e l b a g a i p a h a m y a n g b e r t e n t a n g a n , d a n
d e n g a n d e m i k i a n i a d a p a t m e n y e l e s a i k a n p e l b a g a i m a s a l a h
d a n k e m e l u t d a l a m m a s y a r a k a t .
SEKIAN TERIMAKASIH
LOGIKA
SCIENTIFIKA
Dosen Pengampu : Sigit Sardjono, SM.
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
Berpikir Induktif
dan Deduktif
Dapat dikatakan bahwa pekerjaan induktif ini dimulai dari
hal-hal yang khusus (particular) yang terpikirkan sebagai
kelas dari suatu fenomena, menuju generalisasi.
Kebalikan dari berpikir induktif ialah berpikir deduktif. Prinsip
dasarnya ialah "segala yang dipandang benar pada semua
peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula sebagai
hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal
yang khusus, asal hal yang khusus ini benar-benar
merupakan bagian atau unsur dari hal yang umum itu".
Metode
Ilmiah
Metode ilmiah merupakan
prosedur atau langkah-langkah
sistematis dalam mendapatkan
pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Ilmu merupakan pengetahuan
yang didapatkan melalui metode
ilmiah. Metode adalah suatu
prosedur atau cara untuk
mengetahui sesuatu dengan
langkah-langkah sistematis.
Metode
Ilmiah
Garis besar langkah-
langkah sistematis keilmuan
adalah
(1)mencari, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah;
(2)menyusun kerangka pikiran
(logical contract);
(3)merumuskan hipotesis
(jawaban rasicnal terhadap
masalah);
(4)menguji hipotesis secara
empirik;
(5) melakukan pembahasan dan;
(6) menyimpulkan.
Logika alami
dan logika
scientifika
Logika scientifika sesungguhnya
merupakan penyempurnaan
metodis logika alarm.
logika scientifika mutlak dibutuhkan
untuk semakin memperlengkapi kita
dalam mempertajam jiwa dan
menolong meluruskan kerja intelek
kita dengan mengikuti, mematuhi
prinsip-prinsip dasar yang
memerintahnya dengan sadar.
Definisi
logika
Scientifika
Logika scientifika adalah ilmu praktis
normatif yang mempelajari hukum-
hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk
pikiran manusia yang jika dipatuhi
akan membimbing kita mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang betul
lurus, sah.
Manusia dapat menyelidiki caranya berpikir dan dapat
menyelidiki hukum-hukum, bentuk-bentuk dan prinsip-
prinsip pikirannya sendiri. Hal ini dijalankan untuk
menambah dan mencermaikan pengetahuan.
Tetapi manusia tidak hanya berhenti pada mengetahui,
berhenti pada memandang demi
memandang.Pengetahuan tersebut dapat juga
dipergunakan untuk berpikir dengan carayang lebih
sempurna. Demikianlah logika scientifika juga disebut ilmu.
Ilmu
Praktis dan
normatif
ilmu dibagi sebagai berikut:
1.Ilmu-ilmu alam
(natuurwetenschappen,
natuurwissenschaften)
2.lmu-ilmu kejiwaan atau ilmu-ilmu budaya
(geestes atau craltuurweteraschappen,
3.Ilmu-ilmu apriori atau ilmu-ilmu deduktif
Praktis dan
normatif
ilmu dibagi menurut metodenya, dapat dibentuk
tiga kelompok besar:
1.Ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif.
2.Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif.
3.Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif.
Objek material
dan objek formal
Objek Material adalah objek yang ditinjau atau, dipandang
secara keseluruhan, sedangkan Objek F
a
o
d
r
a
m
l
a
a
h
l
objek jika ditinjau, dipandang menurut suatu aspek.
Objek materialnya adalah pikiran manusia, sedangkan
aspek yang dipandang, yakni objek formalnya, adalah
hukum-hukum, bentuk-bentuk, dan prinsip-prinsip pikiran.
Implikasi metafisik/epistemologi
pemikiran
seorang pemikir, demi kecermatan
pemikirannya, mutlak perlu mengidentifikasikan keputusan filsafat
yang terlibat di dalam pemikirannya.
Masalahnya karena suatu keputusan filsafati secara implisit telah
menentukan:
1.metode,
2.logika ualidasi,
3.konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya
4.macam kenyataannya.
Apabila keputusan filsafati yang ada,
Logika scientitika
dan psikologi
Perlu juga ditunjuk bahwa logika scientifika
berbeda dari psikologi. Tetapi pada
hakikatnya logika berbeda dari psikologi.
Jika kita tidak membedakannya, kita akan
tergelincir ke dalam psikologisme.
Status epistemologis
hukum-hukum, logika
Menurut Kant, hukum-hukum logika adalah hukum
berpikir yang menentukan syarat-syarat yang harus
ada bagi terlaksananya pengalaman, empiri.
Sedangkan menurut George Boole, hukum-hukum
logika ditentukan oleh struktur psikologis manusia.
Hukum logika adalah hukum tentang realitas.
Logika dan logistika
Logika membicarakan kegiatan pemikiran secara lengkap
beserta prosesnya ke arah kebenaran, membicarakan
susunan konsep, nuansa term dan segala sesuatunya yang
menyangkut seluk beluk kegiatan pemikiran.
Sedangkan logistika membicarakan hubungan antara
tanda-tanda ideografis. Perhatian tertuju pada for`malisasi
dan fungsionalisasi, pada tanda-tanda itu yang sekali
telah dipastikam dianggap telah cukup.
Sekian
Terima Kasih
Filsuf pada abad kuno, pertengahan, dan
modern
Dosen Pengampu :Sigit Sardjono, SM.
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
Zaman
Yunani Klasik (Kuno)
Pekerjaan
Dokter
Lahir
C.460 SM
Kos ,Yunani Kuno
Meninggal
C.370 SM
(berusia sekitar 90)
Larissa ,Yunani Kuno
Hippokrates
460 SM - 370 SM
Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah seorang dokter dari Yunani kuno, yang
kini dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa, maka
dari itu ia disebut "Bapak Kedokteran". Ia belajar dunia kedokteran dari sekolah
kedokteran Kos dan mungkin merupakan salah satu murid dari Herodikus.
Tulisan hasil karyanya yang dikenal denganCorpus Hippocraticum telah
membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai
penyakit dan obat-obatan.
Biodata
ekSes) darah dan mempunyai
temperamen penggembira.
Sanguine:
orang yang mempunyai
kelebihan (terlalU banyak ataU terlalU banyak SUmSUm
hitam, bertemperamen
pemUrUng
Tokoh yang dikenal sebagai bapak Ilmu Kedokteran ini mendasarkan pandangannya
pada teori Empedocles, namun lebih mengembangkannya ke dalam wujud eksistensi
manusia dalam hal temperamen.
Hippokrates mengatakan bahwa manusia dapat dibagi-bagi dalam empat golongan
berdasarkan temperamennya, yaitu:
Pemikiran
Melankolik:
orang yang mempunyai
Kholerik:
orang yang terlalu banyak
SUmSUm kUning dalam
tUbUhnya,
bertemperamen
berSemangat dan gesit.
Phlegmatik:
orang yang terlalu banyak
lendir dalam tUbUhnya dan
bertemperamen lamban.
PetrUS AbelardUS
Zaman Kerajaan PeranciS
(Pertengahan)
Meninggal
21April 1142(UmUr 62 ataU 63)
Biara Saint-Marcel, dekat Chalon-SUr
Saône
Pekerjaan
KomponiS
Lahir
1079
Le Pallet,dekat Nantes
1079 - 1142
PetrUS AbelardUS (Ca. 1079,Le Pallet,Bretagne —21April 1142,Sekitar Chalon-SUr-
Saône,Kerajaan PranciS) adalah Seorang filSUf SkolaStik,ahli logika,dan teolog
yang terkenal pada abad pertengahan;Selain itU ia jUga dikenal Sebagai Seorang
komponiS.Skandal dan kiSah cintanya dengan HéloïSe d'Argenteuil telah menjadi
legenda.ChamberS Biographical Dictionary menggambarkan PetrUS LombardUS
Sebagai "pemikir paling tajam dan teolog paling berani dari abad ke-12".Ada
anggapan bahwa ia, berSama dengan Santo AnSelmUS dari CanterbUry,adalah
pendiri SkolaStiSiSme di awal abad ke-12.
Biodata
Allah dan determiniSme
Pandangan AbelardUS akan Allah dipandang Sangat
determiniStik.Ia berpendapat bahwa Allah dapat
melakUkan hanya apa yang Ia (kehendaki UntUk Ia)
lakUkan, Serta hanya kapan dan bagaimana Ia
melakUkannya, SebataS apa yang Ia abaikan.
Pemikiran
Sikap batin
Yang menjadikan SUatU tindakan bermoral
ataUpun tidak adalah makSUd ataU Sikap batin
dari orang terSebUt, apakah batin orang
terSebUt menyetUjUi tindakan yang diambil itU.
Pemikiran
Teori pengarUh moral
Dalam pemikiran AbelardUS,wafat YesUSdi kayU
Salib menUnjUkkan Allah yang penUh kaSih,
merUpakan Undangan Allah agar manUSia
mengUbah kehidUpannya yang penUh doSa
menjadi kehidUpan yang penUh kaSih.
Limbo para bayi
kebaikan Allah dan menafSirkan "hUkUman paling
ringan" yang diSampaikan St. AgUStinUS dari
HippoSebagai raSa Sakit akibat tiadanya viSiUn
beatifiS("pandangan yang penUh kebahagiaan"),
tanpa harapan UntUk mendapatkannya, tetapi tidak
ada hUkUman tambahan yang diterima bayi-bayi
terSebUt.
Zaman
FilSafat abad ke-19 (Modern)
Pekerjaan
PolitikUS
Lahir
5 Mei 1818
Trier, Jerman
Meninggal
14Maret 1883 (UmUr 64)
London,InggriS,Britania Raya
Karl Mark
1818- 1883
Karl Heinrich Marx 5 Mei 1818–14Maret 1883) adalah Seorang filSUf,ekonom,
Sejarawan,pembUat teori politik,SoSiolog,jUrnaliS dan SoSialiS revolUSioner aSal
Jerman.Pemikiran politik dan filSafatnya memiliki pengarUh pada Sejarah
intelektUal, ekonomi dan politik pada maSa berikUtnya dan namanya dipakai
Sebagai adjektif, pengUCapan dan aliran teori SoSial.
Biodata
Pemikiran
MaterialiSme HiStoriS
penekanan Marx adalah pada kebUtUhan materil
dan perjUangan kelaS Sebagai akibat dari USaha-
USaha memenUhi kebUtUhan-kebUtUhan. MenUrUt
pandangan ini, ide-ide dan kesadaran manUSia
tidak lain daripada reflekSi yang Salah tentang
kondiSi-kondiSi materil.
InfraStrUktUr ekonomi dan SUper
StrUktUr SoSio bUdaya
AdaptaSi manUSia terhadap lingkUngan materilnya
SelalU melalUi hUbUngan- hUbUngan ekonomi
tertentU,dan hUbUngan-hUbUngan ini Sedemikian
meresapnya hingga SemUa hUbUngan-hUbUngan
SoSial lainnya dan jUga bentUk-bentUk kesadaran,
dibentUk oleh hUbUngan ekonomi itU.
Pemikiran
KelaS SoSial, Kesadaran KelaS,
dan PerUbahan SoSial
Di mana kemampuan manUSia UntUk
memenUhi berbagai kebUtUhannya
tergantUng pada terlibatnya mereka dalam
hUbUngan SoSial dengan orang lain UntUk
mengUbah lingkUngan materil melalUi
kegiatan prodUktifnya.
InfraStrUktUr ekonomi dan SUper
StrUktUr SoSio bUdaya
Teori kelaS bUkanlah SebUah teori ekSpliSit,
melainkan melatarbelakangi Uraian Marx tentang
hUkUm perkembangan Sejarah, tentang kapitaliSme
dan tentang SoSialiSme.
Pemikiran
Teori Ekonomi Marxian
RevolUSi 1870 menghaSilkan dUa perUbahan yang amat berkaitan SatU Sama lain.
Pertama, ia mengUbah focUS dalam teori ekonomi dari maSalah-maSalah
ekonomi makro tentang pertUmbUhan dan diStribUSi ke maSalah-maSalah
ekonomi mikro tentang pengambilan keputUSan ekonomi. KedUa, ia
memperkenalkan teknik-teknik “marginaliS”,SebUah cabang dari matematika
terapan yang Secara khUSUS ditambahkan UntUk menganaliSiS pilihan raSional.
Sekian
TerimakaSih
Filsafat
Manusia
Dosen Pengampu :
Dr. Sigit Sardjono, SM.
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Apa itu Filsafat
Manusia?
FilSafat ManUSia adalah cabang dari ilmU
filSafat yang memencerminkan hakekat dari
manUSia. FilSafat ManUSia diSebUt jUga Sebagai
Antropologi FiloSofiS.
tahap di mana orientaSi hidUp
manUSia SepenUhnya diarahkan UntUk
mendapatkan kesenangan .
Tahap Estesis Tahap Etis
tahap ini berarti mengUbah pola
hidUp.Ada Semacam “pertobatan ”di
Sini ,di mana individU mUlai menerima
kebajikan-kebajikan moral dan memilih
UntUk mengikatkan diri kepadanya.
Eksistensi Manusia
Sebagai Individu
Tahap - Tahap
Tahap Religius
Keotentikan hidUp manUSia
SUbyek ataU “ akU ” barU
Sebagai
akan
tercapai kalaU individU dengan “ mata
tertUtUp ” lompat dan melebUrkan diri
dalam realitaS TUhan .
• Manusia adalah Homo Sapiens
• Manusia adalah Animal Rational
• Manusia adalah Homo Laquen
• Manusia adalah Homo Faber
• Manusia adalah Zoon Politicon
• Manusia adalah Homo Economicus
• Manusia adalah Homo Religious
Hakikat Manusia Dalam
Pandangan Filsafat
Hakikat Manusia dan
Martabat
Dalam bagian ini lebih diarahkan pada hakekat
dan martabat manUSia berdaSarkan agama taUhid.
Agama TaUhid terSUSUn ataS dUa UnSUr yaitU :
•Materi
•Nonmateri
Hakikat Manusia dan
Martabat
Adapun roh ataU jiwa yang beraSal dari non - materi yang
biaSa diSebUt dengan an-nafS memiliki tiga daya yaitU :
•Pertama,daya pikir ataU akal yang berpuSat di kepala
•KedUa, daya raSa di kalbU yang berpuSat di dada
•Ketiga, daya nafSU yang berpuSat di perUt
Manusia merupakan subyek pendidikan , tetapi juga
sekaligus menjadi objek pendidikan itu
pendidikan dan manusia
berikut ; filsafat digunakan
secara singkat
untuk mencari
sendiri .
adalah sebagai
hakekat
manusia , sehingga diketahui apa saja yang ada dalam
diri manusia . Hasil kajian dalam filsafat tersebut oleh
pendidikan dikembangkan dan dijadikannya ( potensi )
nyata berdasarkan esensi keberadaan manusia .
Hubungan Antara Filsafat,
Pendidikan dan Manusia
Sekian,
Terima Kasih
FILSAFAT
ILMUEKONOMI
Dosen Pengampu: Dr. Sigit Sardjono, MS.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Prodi Manajemen
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
2023
DEFINISIILMUEKONOMI
Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai salah satu
cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari
tingkah laku manusia atau golongan masyarakat
dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif
tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas adanya.
SISTEM EKONOMI SEBAGAI TATALAKSANA
PENYELENGGARAAN KEBUTUHAN HIDUP
MASYARAKAT, MANGANDUNG TIGA FAKTOR;
1. Pemilikan alat
produksi; yaitu siapa
pemilik alat produksi,
milik tuan budak,
milik kaum feodal,
milik kaum kapitalis,
atau milik negara.
2. Bagaimana
Produksi
dilakukan dan
digunakan untuk
apa
3. Kepada siapa
produk tersebut
dialokasikan
RASIONALITAS
DAN NILAI
Menurut Smith dalam perilaku ekonomi, setiap
orang tidak terelakkan terlibat dalam kegiatan tukar
-menukar barang.
TEORIALTERNATIF
NILAI EKONOMI
Dalam pandangan Marx, sumber segala nilai yaitu
pengenalan dan apresiasi timbal balik satu sama lain.
Kenyataan ini dapat menggambarkan bahwa tidak ada
sistem dimana perdagangan dan perukaran merupakan
sarana yang memungkinkan barang itu didistribusikan
diantara orang-orang akan mampu memperoleh nilai
guna dan nilai tukar yang sesuai.
BARANGDAGANG
Barang dagangan yaitu barang
yang diproduksi untuk keperluan
pasar atau untuk dijual.
KEBEBASAN DANPASAR
Mekanisme Pasar merupakan satu- satunya sistem
ekonomi yang dapat melestarikan kebebasan individual
dalam masyarakat.
KEBEBASAN
SEBAGAI ANARKI
Konsep anarki disini tidak selalu berkonotasi negatif.
Dalam ekonomi pasar konsep kebebasan itu dianggap
sebagai anarki. Maksudnya pola perilaku ekonomi
pasar senantiasa dikaitkan dengan perilaku yang
anarki, dimana kita tahgu bahwa sikap ini meakili
masyarakat kapitalis, yang mementingkan keuntungan
pribadi dalam kegiatan ekonomi.
KEMERDEKAANEKONOMI
Sebagaimana gambaran masyarakat kapitalis,
kesesuaian antara konsep kebebasan sebagai
pemenuhan diri dan nilai tinggi pasar tidak akan
terjadi dalam perjalanan sejarah, meski waktu
berjalan terus.
AGAMA
DAN
EKONOMI
Definisi ini menunjukkan bahwa bagian dari
cakupan agama adalah perilaku manusia dalam
semua tahap dan aspeknya. Sementara itu, bidang
garapan agama adalah salah satu sektor dalam
perilaku manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi dan konsumsi.
EKONOMIISLAM
Dari pendapat Naqvi, dengan dasar ini maka dapat dikatakan
bahwa ekonomi yang paling bebas adalah Ekonomi Islam,
dibanding ekonomi lainnya. Dalam Islam kedudukan agama
adalah aturan, norma, yang mengatur tatalaksana aktifitas
pemeluknya (manusia).
TERIMAKASIH
F i l s a f a t
manajemen
d o sen p en g amp u : Dr .
Si g i t Sar d jo n o , M S.
Pengertian
Manajemen
Istilah "Manajemen" yang digunakan ini
berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu
"Management".
menurut para ahli
G. R. Terry
Manajemen
merupakan suatu
proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan, dan
pengendalian
William
Stewart
"Ada perbedaan
keahlian yang dituntut
didunia militer. Ketika
keadaan damai,
misalnya, anda akan
sukses jika anda tau
bagaimana
menerapkan
manajemen.
Edwin B.
Flippo
Manajemen adalah
koordinasi dari semua
sumber daya melalui
proses perencanaan
dan pengendalian dari
operasi atau kegiatan-
kegiatan perusahaan
menurut para ahli
M. Manullang
Malayu SP
Siagian
Manajemen adalah
ilmu dan seni
mengatur proses
pemanfaatan
sumberdaya manusia
dan sumber-sumber
lainnya
Manajemen adalah seni
dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan,
dan pengawasan dari
sumberdaya, terutama
sumberdaya manusia.
Filosofi Manajemen
Para perintis ilmu manajemen terdiri dari beberapa orang dan
berasal dari berbagai Negara, seperti: Frederick Winslow Taylor,
Henry Fayol, Babbage, dan Alexei Stakhanov.
Filosofi Manajemen
F.W.Taylor mengemukakan asas-asas manajemen sebagai berikut:
a.Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik
b.Pemilihan serta pengembangan para pekerja
c.Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode
kerja yang terbaik serta para pekerja yang terpilih dan terlatih
d.Kerja sama yang harmonis antara manajer dan non-manajer
meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk
merencanakan pekerjaan
Filosofi Manajemen
Henry Fayol menemukan bahwa kegiatan-kegiatan dalam usaha
industry dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu:
a.Teknis (produksi)
b.Komersial (pembelian, pertukaran, dan penjualan)
c.Financial, yaitu mencari modal dan pemanfaatannya secara
optimal
d.Keamanan, yaitu perlindungan terhadap hak milik dan kesehatan
orang-orang
Sejarah
Manajemen
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih di
akhir abad 18atau awal abad 19Masehi. Di antara tokoh yang
mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adaalah Robert Owen (1771-1858)dan Chales Babbage (1792-
1871).
Sejarah
Manajemen
Ada 3kelompok pemikiran dalam ilmu manajemen, yaitu sebagai
berikut:
1.Kelompok Pertama Perspektif Manajemen Klasik
Perspektif manajemenklasik ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
a.Kelompok manajemen ilmiah atau klasik
b.Kelompok manajemen administrasi
1.Kelompok Kedua Perspektif Manajemen Perilaku
2.Kelompok Ketiga Perspektif Manjemen Kuantitatif
Unsur- Unsur Bidang
Ilmu Manajemen
d. Methods
e.Materials
a.Men
b.Money
c.Machines
Menurut
Fremont E.Kast
adanya dua unsur dasar
manajemen,yaitu
a.Men
b.Materials
Menurut O.F.
Peterson
adanya 3(tiga) unsur dasar
manajemen,yaitu
a.Men
b.Materials
c.Money
Menurut George
R.Terry
untuk mencapai tujuan
dalaam manajemen yaitu
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut
The Liang Gie
a.Perencanaan
b.Keputusan
c.Pembimbingan
d.Pengkoordinasian
e.Pengendalian
f. Penyempurnaan
Fungsi manajemen menurut
Henry Fayol
a.Privoir (merencanakan)
b.Organiser (mengorganisasikan)
c.Commander (memerintah/memberi
komando)
d.Coordonner (mengkoordinasikan)
e.Controller (mengawasi/mengendalikan)
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut
George R. Terry Gr. Terry
(1960)
□ P Planning (perencanaan)
□ 0 Organizing (Pengorganisasian)
□ A Actuating (Penggerakan)
□ C Controlling (Pengawasan)
Fungsi manajemen menurut
James A.F. Stoner
a.Perencanaan (planning)
b.Pengorganisasian (organization)
c.Memimpin (to lead)
d.Pengendalian (controlling)
Terima kasih
FILSAFAT
PANCASILA
Dosefi Pefigampu : Dr. Sigit Sardjofio, MS.
Pembahasan
• Hakikat Filsafat Paficasila
• Prifisip Prifisip Filsafat
Paficasila
• Nilai Nilai Paficasila
• Filsafat Paficasila Dalam
Pefididikafi Di Ifidofiesia
• Filsafat Paficasila dalam
Membafigufi
BafigsaBerkarakter
filsafat negara
yang lahir
sebagai
collective
ideologie atau
cita-cita b
ersama dari
seluruh bangsa
Indonesia.
Pancasila
sebagai suatu
sistem filsafat ,
memiliki dasar
ontologis ,
dasar
epistemologis
dan dasar
aksiologis
tersendiri yang
membedakanny
Hakikat Pancasila
Prinsip Prinsip Filsafat Pancasila
• Kausa Materialis
• Kausa Formalis
• Kausa Efisiefisi
• Kausa Fifialis
Prifisip Filsafat Paficasila Paficasila ditifijau
dari kausal Aristoteles dapat dijelaskafi
sebagai berikut :
dalam
hidupnya . Nilai
dapat berada
di dua Kawasan
yaitu kognitif
dan afektif .
Nilai adalah ide
bisa dikatakan
konsep dan
bisa dikatakan
abstraksi . Nilai
merupakan hal
yang
terkandung
dalam hati
nurani
manusia yang
lebih memberi
dasar dan
prinsip akhlak
Nilai Nilai Pancasila
Filsafat Pancasila Dalam
Pendidikan Di Indonesia
mewariskan
ideologi bangsa
kepada
generasi
selanjutnya.
Dalam sejarah
pendidikan,
dapat dijumpai
berbagai
pandangan
atau teori
mengenai
perkembangan
manusia dan
hasil pendidikan,
yaitu sebagai
berikut :
•Empirisme
•Nativisme
Filsafat Pancasila dalam
Membangun BangsaBerkarakter
karakter
memiliki esensi
dan makna
yang sama
dengan
pendidikan
moral dan
pendidikan
akhlak, yang
membentuk
pribadi anak,
menjadi
manusia yang
baik, warga
masyarakat,
dan warga
negara yang
baik.
Filsafat Pancasila dalam
Membangun BangsaBerkarakter
mengakui
manusia
seutuhnyaseba
gai suatu
keutuhan jiwa
dan raga.
•Menjungjung
tinggi
kebebasan
namun tidak
dari
segalanyaseper
ti liberalisme,
Kebebasan
yang dimaksud
adalah
kebebasan
yang
bertanggung
jawab.
Terima Kasih
Filsafat Ilmu dan Metodologi
Penelitian
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu :Dr. Sigit Sardjono,
SM.
Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari kata methodos dan logos. Kata
methodos sendiri berarti penelitian ,metode ilmiah ,
hipotesis ilmiah , uraian ilmiah .
Metode, menurut Senn, merupakan suatu prosedur atau
cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-
langkah yang sistematis .
1 2
Unsur-Unsur
Metodologi
Deduksi dan Induksi :
•Metode Deduktif
Berpikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada
pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan
yang telah dikumpulkan sebelumnya
•Metode Induktif
Pemikiran induktif mempunyai proposisi a posteriori, sintetik yang
berarti tidak dapat diuji kebenarannya hanya dengan analitis
pernyataan tapi harus diuji secara empiris.
Interpretasi (menafsirkan) :
Interpretasi artinya menafsirkan,
tetapi yang tidak bersifat subjektif
melainkan harus bertumpu pasa
evisiensi objektif unfuk mencapai
kebenaran yang autentik.
3
Unsur-Unsur
Metodologi
Kohorensi Intern :
4
Holistika :
5
Kesinambungan Historis :
Manusia disebut demikian karena ia
berkembang dalam pengalaman
dan pikiran, bersama dengan
lingkungan zamannya.
Idealis :
Idealisasi merupakan proses untuk
membuat ideal, artinya upaya
dalampenelitian untuk
memperoleh hasil yang ideal atau
sempurna.
Koherensi merupakan pengaturan
secara rapi kenyataan dan
gagasan,fakta , dan ide menjadi
suatu untaian yang logis
6
Komparasi :
Komparasi adalah usaha
untukmemperbandingkan sifat
hakikat dalam objek
penelitiansehingga dapat menjadi
lebih jelas dan lebih tajam.
Holistika merupakan corak khas
dan suatu kelebihan dalam
konsepsi filosofis, sebab justru
filsafat berupaya mencapai
kebenaran yang utuh.
7 8
Heuristika :
Heuristik adalah tahap untuk
mengumpulkan sumber-sumber
berbagai data agar dapat
mengetahui segala bentuk
peristiwa sejarah yang relevan
dengan topik/judul penelitian.
Unsur-Unsur
Metodologi
9
Analogi :
Analogi merupakan salah satu teknik dalam
proses penalaran induktif. Atau analogi
induktif, yaitu proses penalaran dari satu
fenomena lain yang sejenis kemudian
disimpulkan bahwa apa yang berjadi pada
fenomena yang pertama akan terjadi juga
pada fenomena yang lain.
10
Deskripsi :
Seluruh hasil penelitian harus dapat
dideskripsikan. Data yang dieksplisitkan
memungkinkan dapat dipahami secara
mantap.
Metodologi Ilmu
Pengetahuan
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam metodologi ilmu adalah:
• Unsur umum yang dimiliki si subjek.
• Unsur metode penelitian atau teknik penelitian yang telah dimiliki oleh seorang ilmuwan.
• Kemampuan seorang peneliti atau si subjek dalm melihat suatu situasi ilmiah dengan benar.
Adapun unsur metode penelitian atau teknik penelitian yang telah dimiliki oleh seorang ilmuwan
berupa kemampuan untuk:
• Melakukan identifikasi dan menentukan problem atau hipotesis.
• Merumuskan suatu konsep.
• Mampu melakukan klasifikasi.
• Mampu melakukan komparatif dan dapat memberikan pembuktian secara
• Verifikasi ataupun falsifikasi.
SUMMER
CUPI
D
LOVE
CHOCOLATES
CHAPTER
READ
AUTHOR
ME
ORDER
FOOD
RESTAURANT
ADANYA
MASALAH
(PROBLEM)
BEACH
VACATION
SUNSCREEN
ADANYA
VALENTINE
'S D
S
A
IK
YAP
ILMIAH
CAKRAN
METODE
BR
I
A
LK
M
EIAH
STEERING
WHEEL
DRIVE
B
O
A
D
O
A
K
N
Y
A
AKTIFITAS
ADANYA
PEN
N
G
U
ARUH
& ADANYA
KESIMPULAN
1
2
3
MENGGUNA 4
5
Susunan Ilmu
Pengetahuan
Langkah Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Merumuskan serta mendefinisikan masalah
1
2 Mengadakan studi kepustakaan
Memformulasikan hipotesa
Menentukan model untuk menguji hipotesa
3
4
Langkah Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Mengumpulkan data
5
6 Menyusun, menganalisa, dan memberikan interpretasi
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Membuat laporan ilmiah
7
8
Tengkyuu

More Related Content

Similar to Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx

ILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAAN
ILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAANILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAAN
ILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAANIfan Rizki
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatDea_tita
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptxRacheliaPutriNurAziz
 
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"FeniIndrayani
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptxLazwarIrhami1
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13CalvinAlaydrus
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxShalsaBil
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxyonayori
 
ASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFAT
ASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFATASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFAT
ASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFATAssyari Abdullah
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmuesterlitaayuningtyas
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxunknownmukti
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2ElizaNovi
 

Similar to Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx (20)

makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
ILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAAN
ILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAANILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAAN
ILMU SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAAN
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
 
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
ASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFAT
ASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFATASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFAT
ASSYARI ABDULLAH - FILSAFAT ILMU - MENGENAL FILSAFAT
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
 

Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3. ILMU FILSAFAT MAHASISWAPERLU BELAJARFILSAF AT Dosen Pengampu : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 4. ILMU FILSAFAT Kelompok6 1. 2. 3. Sofia Nur Ajizah - 1212200306 Jeffry Wahyu Eka Pratama - 1212200308 Moh. Febrian Alham Amsyar - 1212200305 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABARA
  • 5. ILMU FILSAFAT Kita Perlu belajar filsafat agar mampu membiasakan diri bersikap logis, rasional, opini, argumentasi, berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah serta mempraktikkannya langsung kepada masyarakat. Alasan Perluny a Belajar Filsafat UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 6. Filsafat telah melahirkan, merawat, dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi kehidupan manusia. Selalu mempersoalkan hakikat,prinsip, dan asas mengenai seluruh realitas yang ada bahkan apa saja yang dipertanyakan. ManfaatBelajar IlmuFilsafat Dalam Kehidupan ILMU FILSAFAT 1. 2. 3 . Memeriksa, mengevaluasi, mengoreksi, dan lebih menyempurnakan prinsip- prinsip dan asas. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 7. ILMU FILSAFAT Mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya maupun dari sumber-sumber lainnya. Mahasiswasebagaicalon ilmuanuntuk mendalami metodeilmiah danuntuk melakukanpenelitianilmiah. Mahasiswa saat bekerjamampu berpikir kritis dalammenganalisis berbagaihalyangberhubungandengan masalahyangdihadapi. MengapaHarusBelajarFilsafat UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Membiasakan diriuntukbersikap logis- rasionaldalamOpini&argumentasiyang dikemukakan. Mengembangkansemangat toleransi dalam perbedaanpandangan(pluralitas). Mengajarkancaraberpikiryangcermatdan tidakkenallelah. Membiasakandiri untuk bersikap logis- rasional dalamOpini &argumentasi yang dikemukakan.
  • 8. ILMU FILSAFAT Hal - Hal yang Mendorong Berfilsafat Keraguan atau kegengsian Kekaguman atau keheranan atau ketakjuban Contoh: Kesadaran dan keterbatasan Ketidakpuasan seseorang mencari tahu adakah planet lain selain bumi yang belum ditempati membuat seseorang itu berfilsafat dan terus berusaha menyelidiki palnet-planet luar angkasa, adakah yang seperti bumi tempat yang bisa di huni oleh manusia. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 10. Perenungan Tentang Filsafat Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.S. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
  • 11. Mengapa Berfilsafat ? Filsafat adalah sesuatu yang tidak penting, bahkan hal yang tabu untuk diperbincangkan. Kenyataan yang sering ditemui adalah pikiran manusia hanya difokuskan atau terspesialisasi pada bidang-bidang kehidupan atau keilmuan tertentu. Pemikiran yang cenderung terkotak- kotak, sebagian, atau terfragmentasi adalah hal yang wajar. Sebuah fenomena yang terjadi di dunia harus disikapi dari kaca mata yang berbeda karena adanya suatu jalinan yang saling kait-kait.
  • 12. Mengapa Berfilsafat ? Filsafat mengajak berpikir secara holistik dalam rangka mananggapi dan memecahkan suatu masalah demi mewujudkan suatu. Memang berpikir merupakan hal yang lazim dilakukan oleh semua orang, tidak hanya dari kalangan tertentu saja, tapi semua kalangan masyarakat. Berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri di dalam kelelawar
  • 13. Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat menyeluruh, sifat mendasar dan sifat spekulatif. Pertanyaan itu melingkar sebagai sebuah lingkaran yang untuk menyusunnya, harus dimulai dari sebuah titik, sebagai awal sekaligus sebagai akhir. Manusia menangguk pengetahuan secara keseluruhan, bahkan manusia pun tidak yakin pada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Filsafat merupakan sarana baik untuk menggali kembali kekayaan budaya, tradisi-tradisi, dan filsafat Indonesia untuk mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern yang sedang kita bangun. Mengukur Berpikir Filsafat
  • 14. Filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka kedok-kedok ideologis berbagai bentuk ketidakadilan sosial dan pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi manusia yang masih terjadi. Ciri ciri berpikir filsafat : 1.Konsepsional 2.Koheren 3.Memburu kebenaran 4. Radikal 5.Rasional 6.Menyeluruh Mengukur Berpikir Filsafat
  • 15. Daya Tarik Filsafat Secara umum dikatakan bahwa filsafat memiliki dua kegunaan yang saling mendukung, yakni kegunaan bagi individual dan kegunaan bagi kehidupan sosial. Bagaimana kedua kegunaan filsafat ini dapat dipahami?. Dari segi manfaat atau kegunaan bagi individu, beberapa hal dapat dikatakan mengenai manfaat filsafat ini. Filsafat sangat membantu individu untuk memperdalam hidupnya. Filsafat hukum misalnya, membantu manusia mengintensifkan makna dari hukum bagi masyarakat pada umumnya dan Para praktisi hukum itu sendiri. Misalnya dalam memahami keterbatasan dari hukum positif dan pentingnya rasa keadilan masyarakat yang harus dihormati dan dijunjung tinggi.
  • 16. Filsafat bertujuan merefleksikan realitas secara mendalam untuk menemukan jawaban-jawaban final mengenainya. Filsafat mempertanyakan dan merefleksikan realitas, termasuk kesadaran manusia sendiri yang merefleksikan realitas tersebut. Dari sini, filsafat berfungsi pula sebagai pandangan hidup (Weltsanschauung) merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya. Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari
  • 17. Pandangan hidupnya itu akan tercermin di dalam sikap hidup dan cara hidup. Sikap dan cara tersebut akan muncul apabila manusia mampu memikirkan dirinya sendiri secara total. Demikianlah, pada dasarnya, filsafat atau berfilsafat bukanlah sesuatu yang asing dan terlepas dari kehidupan sehari-hari, karena segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta dapat dipikirkan bisa menjadi objek filsafat apabila selalu dipertanyakan, dipikirkan secara radikal guna mencapai kebenaran. Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari
  • 18. Mengembangkan Pikiran Filsafat Pertama, pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu Tilsafat' berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata 'philein' yang berarti cinta dan sophia' yang berarti kebijaksanaan. Atau berasal dari kata 'philosophia' yang berarti `cinta akan kebijaksanaan atau love of wisdom. Jadi, pengertian filsafat dari arti kata adalah `cinta pada kebijaksanaan'. Kedua, pengertian filsafat `secara umum', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang melakukan penyelidikan atau kajian tentang hakikat dari segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh kecintaan untuk memperoleh kebenaran atau kebijaksanaan Ketiga, pengertian filsafat `secara khusus', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk memperoleh kebenaran menurut aliran filsafat tertentu'. Dalam filsafat terdapat beragam aliran, misalnya: aliran idealisme, aliran positivisme, aliran materialisme, aliran hedonisme, aliran stoicisme dan sebagainya.
  • 19. Lingkup Filsafat Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata),baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Dengan ungkapan lain, objek filsafat itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat berada dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan alam sekitarnya. Filsafat adalah pertanyaan dan bukan pernyataan. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: hakikat Tuhan, hakikat clam semesta,dan hakikat manusia,serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut.
  • 20. Ciri Ciri Pemikiran Filsafat A. Filsafat Bersifat Koheran Bagan konsepsional yang merupakan hasil perenungan kefilsafatan bersifat runtut. Contoh :1 .hujan turun 2.tidak benar bahwa hujan turun A. Pemikiran Filsafat yang Rasional 'bagan konsepsional yang bersifat rasional' ialah bagan yang bagian-bagiannya secara logis berhubungan satu dengan yang lain. A. Filsafat Bersifat Koheran Bagan konsepsional yang merupakan hasil perenungan kefilsafatan bersifat runtut. Contoh :1 .hujan turun 2.tidak benar bahwa hujan turun
  • 21. Ciri Ciri Pemikiran Filsafat D. Filsafat Memiliki Pemikiran Secara Sistematis Kegiatan kefilsafatan ialah perenungan. Tetapi merenung bukanlah melamun, Skefilsafatan ialah percobaan Untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional yang memadai. C. Filsafat Memiliki Pandangan yang Luas Filsafat membicarakan fakta-fakta dengan dua cara: 1)Filsafat mengajukan kritik atas makna yang dikandung fakta-fakta; 2)Filsafat menarik kesimpulan-kesimpulan yang bersifat umum dari fakta-fakta.
  • 23. FILSAFAT ILMU, PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN DOSEN PENGAMPU : SIGIT SARDJONO, SM. PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 ISURABAYA
  • 24. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN P e n g e t a h u a n A d a l a h Da l a m k a m u s f i l s a f a t d i je l a s k a n b a h w a p e n g e t a h u a n (k n o w l e d g e ) a d a l a h p r o s e s k e h i d u p a n y a n g d i k e t a h u i m a n u s i a s e c a r a Ia n g s u n g d a r i k e s a d a r a n n y a s e n d i r i . N a m u n d a l a m a r t i s e m p i t d a n b e r b e d a d e n g a n i m a ji n a s i a t a u p e m i k i r a n b e l a k a , p e n g e t a h u a n h a n y a b e r a r t i p u t u s a n y a n g b e n a r d a n p a s t i (k e b e n a r a n , k e p a s t i a n ).
  • 25. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN J e n i s P e n g e t a h u a n • P e n g e t a h u a n b i a s a , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g d a l a m f i l s a f a t d i k a t a k a n d e n g a n i s t i l a h c o m m o n s e n s e , d a n s e r i n g d i a r t i k a n d e n g a n g o o d s e n s e , k a r e n a s e s e o r a n g m e m i l i k i s e s u a t u d i m a n a i s m e n e r i m a s e c a r a b a i k . • p e n g e t a h u a n i l m u , y a i t u i l m u s e b a g a i t e r je m a h a n d a r i s c i e n c e . Da l a m p e n g e r t i a n y a n g s e m p i t s c i e n c e d i a r t i k a n u n t u k m e n u n ju k k a n i l m u p e n g e t a h u a n a l a m , y a n g s i f a t n y a k u a n t i t a t i f d a n o b je k t i f . • p e n g e t a h u a n f i l s a f a t , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g d i p e r o l e h d a r i p e m i k i r a n y a n g b e r s i f a t k o n t e m p l a t i f d a n s p e k u l a t i f . • p e n g e t a h u a n a g a m a , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g h a n y a d i p e r o l e h d a r i Tu h a n l e wa t p a r a u t u s a n - N y a .
  • 26. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN P e r b e d a a n P e n g e t a h u a n d e n g a n I l m u P e r b e d a a n t e r s e b u t m e n y a n g k u t p e n g e t a h u a n p r a i l m i a h a t a u p e n g e t a h u a n b i a s a , s e d a n g k a n p e n g e t a h u a n i l m i a h d e n g a n i l m u t i d a k m e m p u n y a i p e r b e d a a n y a n g b e r a r t i .
  • 27. P e n g e t a h u a n b e r k e m b a n g d a r i r a s a i n g i n t a h u , y a n g m e r u p a k a n c i r i k h a s m a n u s i a k a r e n a m a n u s i a a d a l a h s a t u - s a t u n y a m a k h l u k y a n g m e n g e m b a n g k a n p e n g e t a h u a n s e c a r a s u n g g u h s u n g g u h . In i l a h y a n g m e n y e b a b k a n m a n u s i a m e n g e m b a n g k a n p e n g e t a h u a n n y a d a n p e n g e t a h u a n i n i ju g a l a h y a n g m e n d o r o n g m a n u s i a m e n ja d i m a k h l u k y a n g b e r s i f a t k h a s d i m u k a b u m i i n i . HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN
  • 28. HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN H a k i k a t P e n g e t a h u a n a . Re a l i s m e Te o r i i n i m e m p u n y a i p a n d a n g a n r e a l i s t i c t e r h a d a p a l a m . b . Id e a l i s m e A ja r a n i d e a l i s m e m e n e g a s k a n b a h wa u n t u k m e n d a p a t k a n p e n g e t a h u a n y a n g b e n a r - b e n a r s e s u a i d e n g a n k e n y a t a a n a d a l a h m u s t a h i l .
  • 29. HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN S u m b e r P e n g e t a h u a n a . E m p i r i s m e B e r d a s a r k a n t e o r i i n i , a k a l h a n y a m e n g e l o l a k o n s e p g a g a s a n i n d e r a w i . b . Ra s i o n a l i s m e A l i r a n i n i m e n y a t a k a n b a h w a a k a l a d a l a h d a s a r k e p a s t i a n p e n g e t a h u a n . c . In s t u i s i a d a l a h h a s i l d a r i e v o l u s i p e m a h a m a n y a n g t e r t i n g g i . d . Wa h y u a d a l a h p e n g e t a h u a n y a n g d i s a m p a i k a n o l e h A l l a h k e p a d a m a n u s i a l e w a t p e r a n t a r a a n p a r a n a b i .
  • 30. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN • Periode Pertama (abad 4 sebelum M a s eh i) 1)P e r i h a l P e n g e n a l a n 2 )P e r i h a l M e t o d e • Periode Kedua (abad 17sesudah Masehi) P a d a p e r i o d e y a n g k e d u a i n i t e r ja d i r e v o l u s i i l m u p e n g e t a h u a n k a r e n a a d a n y a p e r o m b a k a n t o t a l d a l a m c a r a b e r p i k i r .
  • 31. FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN A p a b i l a i l m u p e n g e t a h u a n t u ju a n n y a m e m p e r o l e h d a t a s e c a r a r i n c i u n t u k m e n e m u k a n p o l a - p o l a n y a , m a k a f i l s a f a t t u ju a n n y a m e n c a r i h a k i k i , u n t u k i t u p e r l u p e m b a h a s a n y a n g m e n d a l a m . Ka ji a n Fi l sa f a t M el i p u t i : • Apa yang d a p a t saya ketahui • Apa yang harus saya lakukan • Apa yang d a p a t saya harapk an Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4 (empat) hal, yaitu: • S umber ilmu p e n g e t a h u a n • B a t a s - b a t a s ilmu p e n g e t a h u a n • S t r u k t u r n ya • Ke a b s a h a n
  • 32. CIRI CIRI ILMU PENGETAHUAN ILMIAH Ilmu P e n g e tah u an Ilmiah Harus Sistematis a ) P e r s e p s i s e h a r i - h a r i (b a h a s a s e h a r i - h a r i ) b ) O b s e r v a s i (k o n s e p i l m i a h ) Da l a m m e n y u s u n d e f i n i s i p e r l u d i p e r h a t i k a n b a h w a d a l a m d e f i n i s i t i d a k b o l e h t e r d a p a t k a t a y a n g d i d e f i n i s i k a n . 1) De f i n i s i S p e c u l a t i f . 2) De f i n i s i O p e r a s i o n a l 3 ) De f i n i s i Te o r i t i s 4 ). De f i n i s i P e r s u a s i f c ) Hi p o t e s i s d ) Hu k u m e ) Te o r i
  • 33. CIRI CIRI ILMU PENGETAHUAN ILMIAH Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat Dipertanggungjawabkan Il m u p e n g e t a h u a n i l m i a h d a p a t d i p e r t a n g g u n g ja w a b k a n m e l a l u i 3 (t i g a ) m a c a m s i s t e m , y a i t u : a ) S i s t e m a x i o m a t i s b ) S i s t e m e m p i r i s c ) S i s t e m s e m a n t i k / l i n g u i s t i k Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif atau intersubjektif Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang banyak (intersubjektif ). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat otonom dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif ) t e t a p i merupakan konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah.
  • 34. CARA KERJA ILMU PENGETAHUAN ILMIAH C a r a k e r ja Il m u P e n g e t a h u a n Il m i a h u n t u k m e n d a p a t k a n k e b e n a r a n y a n g d a p a t d i je l a s k a n s e b a g a i b e r i k u t : • A d a m a s a l a h y a n g h a r u s d i p e c a h k a n . • S e l a n ju t n y a d a r i t e o r i d i s u s u n h i p o t e s i s . • Un t u k m e m b u k t i k a n b e n a r t i d a k n y a h i p o t e s i s p e r l u a d a n y a o b s e r v a s i . • S e t e l a h o b s e r v a s i , s e l a n ju t n y a m e l a k u k a n p e n g u k u r a n (a s s e s s m e n t ), p e n e t a p a n s a m p e l , e s t i m a s i k r i t e r i a (p a r a m e t e r e s t i m a t i o n ). • G e n e r a l i s a s i e m p e r i s t e r s e b u t p a d a h a k e k a t n y a m e r u p a k a n h a s i l p e m b u k t i a n h i p o t e s i s . • Ha s i l d a r i g e n e r a l i s a s i e m p i r i s t e r s e b u t d i p e r g u n a k a n s e b a g a i b a h a n u n t u k p e m b e n t u k a n k o n s e p , p e m b e n t u k a n p r o p o s i s i .
  • 35. BEDA ILMU PENGETAHUAN DENGAN PENGETAHUAN Te r d a p a t b e b e r a p a d e f i n i s i i l m u p e n g e t a h u a n , d i a n t a r a n y a a d a l a h : a ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h p e n g u a s a a n l i n g k u n g a n h i d u p m a n u s i a . b ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h k a ji a n t e n t a n g d u n i a m a t e r i a l . c ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h d e f i n i s i e k s p e r i m e n t a l . d ) Il m u p e n g e t a h u a n d a p a t s a m p a i p a d a k e b e n a r a n m e l a l u i k e s i m p u l a n l o g i s d a r i p e n g a m a t a n e m p i r i s . P e r b e d a a n t e r s e b u t a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t : a . D a l a m c o m m o n s e n s e I n f o r m a s i t e n t a n g s u a t u f a k t a j a r a n g d i s e r t a i p e n j e l a s a n t e n t a n g m e n g a p a d a n b a g a i m a n a .
  • 36. BEDA ILMU PENGETAHUAN DENGAN PENGETAHUAN Te r d a p a t b e b e r a p a d e f i n i s i i l m u p e n g e t a h u a n , d i a n t a r a n y a a d a l a h : a ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h p e n g u a s a a n l i n g k u n g a n h i d u p m a n u s i a . b ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h k a ji a n t e n t a n g d u n i a m a t e r i a l . c ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h d e f i n i s i e k s p e r i m e n t a l . d ) Il m u p e n g e t a h u a n d a p a t s a m p a i p a d a k e b e n a r a n m e l a l u i k e s i m p u l a n l o g i s d a r i p e n g a m a t a n e m p i r i s . P e r b e d a a n t e r s e b u t a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t : a . Da l a m c o m m o n s e n s e b . Il m u p e n g e t a h u a n m e n e k a n k a n c i r i s i s t e m a t i k . c . Da l a m m e n g h a d a p i k o n f l i k d a l a m k e h i d u p a n ,
  • 37. BEDA ILMU PENGETAHUAN DENGAN PENGETAHUAN d . K e b e n a r a n y a n g d i a k u i o l e h c o m m o n s e n s e b e r s i f a t t e t a p , e . P e r b e d a a n s e l a n ju t n y a t e r l e t a k p a d a s e g i b a h a s a y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e m b e r i k a n p e n je l a s a n p e n g u n g k a p a n f a k t a . f . P e r b e d a a n y a n g m e n d a s a r t e r l e t a k p a d a p r o s e d u r . Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan S y a r a t - s y a r a t Il m u P e n g e t a h u a n Il m i a h : 1) S i s t e m a t i k 1 ) O b je k t i f 2 ) Da p a t d i p e r t a n g g u n g ja wa b k a n
  • 38. SIAPA ITU SEORANG FILSUF S e o r a n g f i l s u f a d a l a h s e o r a n g y a n g m a m p u b e r p i k i r k r i t i s , k r e a t i f d a n i n o v a t i f . Di a m a m p u m e n g g a l i s a m p a i k e a k a r - a k a r p e m i k i r a n m a n u s i a ; d i a m a m p u m e n g o l a h i d e - i d e d a l a m k e s a t u a n d a n k a l a u p e r l u m a m p u m e n e m u k a n h a l - h a l B a r u d a l a m d u n i a b e r p i k i r . S e o r a n g f i l s u f ju g a s e h a r u s n y a a d a l a h o r a n g y a n g r e n d a h h a t i , t e r b u k a d a n d a p a t m e m p e r k e n a l k a n p e l b a g a i p a h a m y a n g b e r t e n t a n g a n , d a n d e n g a n d e m i k i a n i a d a p a t m e n y e l e s a i k a n p e l b a g a i m a s a l a h d a n k e m e l u t d a l a m m a s y a r a k a t .
  • 40. LOGIKA SCIENTIFIKA Dosen Pengampu : Sigit Sardjono, SM. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
  • 41. Berpikir Induktif dan Deduktif Dapat dikatakan bahwa pekerjaan induktif ini dimulai dari hal-hal yang khusus (particular) yang terpikirkan sebagai kelas dari suatu fenomena, menuju generalisasi. Kebalikan dari berpikir induktif ialah berpikir deduktif. Prinsip dasarnya ialah "segala yang dipandang benar pada semua peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal yang khusus, asal hal yang khusus ini benar-benar merupakan bagian atau unsur dari hal yang umum itu".
  • 42. Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.
  • 43. Metode Ilmiah Garis besar langkah- langkah sistematis keilmuan adalah (1)mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah; (2)menyusun kerangka pikiran (logical contract); (3)merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap masalah); (4)menguji hipotesis secara empirik; (5) melakukan pembahasan dan; (6) menyimpulkan.
  • 44. Logika alami dan logika scientifika Logika scientifika sesungguhnya merupakan penyempurnaan metodis logika alarm. logika scientifika mutlak dibutuhkan untuk semakin memperlengkapi kita dalam mempertajam jiwa dan menolong meluruskan kerja intelek kita dengan mengikuti, mematuhi prinsip-prinsip dasar yang memerintahnya dengan sadar.
  • 45. Definisi logika Scientifika Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum- hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul lurus, sah.
  • 46. Manusia dapat menyelidiki caranya berpikir dan dapat menyelidiki hukum-hukum, bentuk-bentuk dan prinsip- prinsip pikirannya sendiri. Hal ini dijalankan untuk menambah dan mencermaikan pengetahuan. Tetapi manusia tidak hanya berhenti pada mengetahui, berhenti pada memandang demi memandang.Pengetahuan tersebut dapat juga dipergunakan untuk berpikir dengan carayang lebih sempurna. Demikianlah logika scientifika juga disebut ilmu. Ilmu
  • 47. Praktis dan normatif ilmu dibagi sebagai berikut: 1.Ilmu-ilmu alam (natuurwetenschappen, natuurwissenschaften) 2.lmu-ilmu kejiwaan atau ilmu-ilmu budaya (geestes atau craltuurweteraschappen, 3.Ilmu-ilmu apriori atau ilmu-ilmu deduktif
  • 48. Praktis dan normatif ilmu dibagi menurut metodenya, dapat dibentuk tiga kelompok besar: 1.Ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif. 2.Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif. 3.Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif.
  • 49. Objek material dan objek formal Objek Material adalah objek yang ditinjau atau, dipandang secara keseluruhan, sedangkan Objek F a o d r a m l a a h l objek jika ditinjau, dipandang menurut suatu aspek. Objek materialnya adalah pikiran manusia, sedangkan aspek yang dipandang, yakni objek formalnya, adalah hukum-hukum, bentuk-bentuk, dan prinsip-prinsip pikiran.
  • 50. Implikasi metafisik/epistemologi pemikiran seorang pemikir, demi kecermatan pemikirannya, mutlak perlu mengidentifikasikan keputusan filsafat yang terlibat di dalam pemikirannya. Masalahnya karena suatu keputusan filsafati secara implisit telah menentukan: 1.metode, 2.logika ualidasi, 3.konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya 4.macam kenyataannya. Apabila keputusan filsafati yang ada,
  • 51. Logika scientitika dan psikologi Perlu juga ditunjuk bahwa logika scientifika berbeda dari psikologi. Tetapi pada hakikatnya logika berbeda dari psikologi. Jika kita tidak membedakannya, kita akan tergelincir ke dalam psikologisme.
  • 52. Status epistemologis hukum-hukum, logika Menurut Kant, hukum-hukum logika adalah hukum berpikir yang menentukan syarat-syarat yang harus ada bagi terlaksananya pengalaman, empiri. Sedangkan menurut George Boole, hukum-hukum logika ditentukan oleh struktur psikologis manusia. Hukum logika adalah hukum tentang realitas.
  • 53. Logika dan logistika Logika membicarakan kegiatan pemikiran secara lengkap beserta prosesnya ke arah kebenaran, membicarakan susunan konsep, nuansa term dan segala sesuatunya yang menyangkut seluk beluk kegiatan pemikiran. Sedangkan logistika membicarakan hubungan antara tanda-tanda ideografis. Perhatian tertuju pada for`malisasi dan fungsionalisasi, pada tanda-tanda itu yang sekali telah dipastikam dianggap telah cukup.
  • 55. Filsuf pada abad kuno, pertengahan, dan modern Dosen Pengampu :Sigit Sardjono, SM. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
  • 56. Zaman Yunani Klasik (Kuno) Pekerjaan Dokter Lahir C.460 SM Kos ,Yunani Kuno Meninggal C.370 SM (berusia sekitar 90) Larissa ,Yunani Kuno Hippokrates 460 SM - 370 SM
  • 57. Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah seorang dokter dari Yunani kuno, yang kini dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa, maka dari itu ia disebut "Bapak Kedokteran". Ia belajar dunia kedokteran dari sekolah kedokteran Kos dan mungkin merupakan salah satu murid dari Herodikus. Tulisan hasil karyanya yang dikenal denganCorpus Hippocraticum telah membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai penyakit dan obat-obatan. Biodata
  • 58. ekSes) darah dan mempunyai temperamen penggembira. Sanguine: orang yang mempunyai kelebihan (terlalU banyak ataU terlalU banyak SUmSUm hitam, bertemperamen pemUrUng Tokoh yang dikenal sebagai bapak Ilmu Kedokteran ini mendasarkan pandangannya pada teori Empedocles, namun lebih mengembangkannya ke dalam wujud eksistensi manusia dalam hal temperamen. Hippokrates mengatakan bahwa manusia dapat dibagi-bagi dalam empat golongan berdasarkan temperamennya, yaitu: Pemikiran Melankolik: orang yang mempunyai Kholerik: orang yang terlalu banyak SUmSUm kUning dalam tUbUhnya, bertemperamen berSemangat dan gesit. Phlegmatik: orang yang terlalu banyak lendir dalam tUbUhnya dan bertemperamen lamban.
  • 59. PetrUS AbelardUS Zaman Kerajaan PeranciS (Pertengahan) Meninggal 21April 1142(UmUr 62 ataU 63) Biara Saint-Marcel, dekat Chalon-SUr Saône Pekerjaan KomponiS Lahir 1079 Le Pallet,dekat Nantes 1079 - 1142
  • 60. PetrUS AbelardUS (Ca. 1079,Le Pallet,Bretagne —21April 1142,Sekitar Chalon-SUr- Saône,Kerajaan PranciS) adalah Seorang filSUf SkolaStik,ahli logika,dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan;Selain itU ia jUga dikenal Sebagai Seorang komponiS.Skandal dan kiSah cintanya dengan HéloïSe d'Argenteuil telah menjadi legenda.ChamberS Biographical Dictionary menggambarkan PetrUS LombardUS Sebagai "pemikir paling tajam dan teolog paling berani dari abad ke-12".Ada anggapan bahwa ia, berSama dengan Santo AnSelmUS dari CanterbUry,adalah pendiri SkolaStiSiSme di awal abad ke-12. Biodata
  • 61. Allah dan determiniSme Pandangan AbelardUS akan Allah dipandang Sangat determiniStik.Ia berpendapat bahwa Allah dapat melakUkan hanya apa yang Ia (kehendaki UntUk Ia) lakUkan, Serta hanya kapan dan bagaimana Ia melakUkannya, SebataS apa yang Ia abaikan. Pemikiran Sikap batin Yang menjadikan SUatU tindakan bermoral ataUpun tidak adalah makSUd ataU Sikap batin dari orang terSebUt, apakah batin orang terSebUt menyetUjUi tindakan yang diambil itU.
  • 62. Pemikiran Teori pengarUh moral Dalam pemikiran AbelardUS,wafat YesUSdi kayU Salib menUnjUkkan Allah yang penUh kaSih, merUpakan Undangan Allah agar manUSia mengUbah kehidUpannya yang penUh doSa menjadi kehidUpan yang penUh kaSih. Limbo para bayi kebaikan Allah dan menafSirkan "hUkUman paling ringan" yang diSampaikan St. AgUStinUS dari HippoSebagai raSa Sakit akibat tiadanya viSiUn beatifiS("pandangan yang penUh kebahagiaan"), tanpa harapan UntUk mendapatkannya, tetapi tidak ada hUkUman tambahan yang diterima bayi-bayi terSebUt.
  • 63. Zaman FilSafat abad ke-19 (Modern) Pekerjaan PolitikUS Lahir 5 Mei 1818 Trier, Jerman Meninggal 14Maret 1883 (UmUr 64) London,InggriS,Britania Raya Karl Mark 1818- 1883
  • 64. Karl Heinrich Marx 5 Mei 1818–14Maret 1883) adalah Seorang filSUf,ekonom, Sejarawan,pembUat teori politik,SoSiolog,jUrnaliS dan SoSialiS revolUSioner aSal Jerman.Pemikiran politik dan filSafatnya memiliki pengarUh pada Sejarah intelektUal, ekonomi dan politik pada maSa berikUtnya dan namanya dipakai Sebagai adjektif, pengUCapan dan aliran teori SoSial. Biodata
  • 65. Pemikiran MaterialiSme HiStoriS penekanan Marx adalah pada kebUtUhan materil dan perjUangan kelaS Sebagai akibat dari USaha- USaha memenUhi kebUtUhan-kebUtUhan. MenUrUt pandangan ini, ide-ide dan kesadaran manUSia tidak lain daripada reflekSi yang Salah tentang kondiSi-kondiSi materil. InfraStrUktUr ekonomi dan SUper StrUktUr SoSio bUdaya AdaptaSi manUSia terhadap lingkUngan materilnya SelalU melalUi hUbUngan- hUbUngan ekonomi tertentU,dan hUbUngan-hUbUngan ini Sedemikian meresapnya hingga SemUa hUbUngan-hUbUngan SoSial lainnya dan jUga bentUk-bentUk kesadaran, dibentUk oleh hUbUngan ekonomi itU.
  • 66. Pemikiran KelaS SoSial, Kesadaran KelaS, dan PerUbahan SoSial Di mana kemampuan manUSia UntUk memenUhi berbagai kebUtUhannya tergantUng pada terlibatnya mereka dalam hUbUngan SoSial dengan orang lain UntUk mengUbah lingkUngan materil melalUi kegiatan prodUktifnya. InfraStrUktUr ekonomi dan SUper StrUktUr SoSio bUdaya Teori kelaS bUkanlah SebUah teori ekSpliSit, melainkan melatarbelakangi Uraian Marx tentang hUkUm perkembangan Sejarah, tentang kapitaliSme dan tentang SoSialiSme.
  • 67. Pemikiran Teori Ekonomi Marxian RevolUSi 1870 menghaSilkan dUa perUbahan yang amat berkaitan SatU Sama lain. Pertama, ia mengUbah focUS dalam teori ekonomi dari maSalah-maSalah ekonomi makro tentang pertUmbUhan dan diStribUSi ke maSalah-maSalah ekonomi mikro tentang pengambilan keputUSan ekonomi. KedUa, ia memperkenalkan teknik-teknik “marginaliS”,SebUah cabang dari matematika terapan yang Secara khUSUS ditambahkan UntUk menganaliSiS pilihan raSional.
  • 69. Filsafat Manusia Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, SM. PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 70. Apa itu Filsafat Manusia? FilSafat ManUSia adalah cabang dari ilmU filSafat yang memencerminkan hakekat dari manUSia. FilSafat ManUSia diSebUt jUga Sebagai Antropologi FiloSofiS.
  • 71. tahap di mana orientaSi hidUp manUSia SepenUhnya diarahkan UntUk mendapatkan kesenangan . Tahap Estesis Tahap Etis tahap ini berarti mengUbah pola hidUp.Ada Semacam “pertobatan ”di Sini ,di mana individU mUlai menerima kebajikan-kebajikan moral dan memilih UntUk mengikatkan diri kepadanya. Eksistensi Manusia Sebagai Individu Tahap - Tahap Tahap Religius Keotentikan hidUp manUSia SUbyek ataU “ akU ” barU Sebagai akan tercapai kalaU individU dengan “ mata tertUtUp ” lompat dan melebUrkan diri dalam realitaS TUhan .
  • 72. • Manusia adalah Homo Sapiens • Manusia adalah Animal Rational • Manusia adalah Homo Laquen • Manusia adalah Homo Faber • Manusia adalah Zoon Politicon • Manusia adalah Homo Economicus • Manusia adalah Homo Religious Hakikat Manusia Dalam Pandangan Filsafat
  • 73. Hakikat Manusia dan Martabat Dalam bagian ini lebih diarahkan pada hakekat dan martabat manUSia berdaSarkan agama taUhid. Agama TaUhid terSUSUn ataS dUa UnSUr yaitU : •Materi •Nonmateri
  • 74. Hakikat Manusia dan Martabat Adapun roh ataU jiwa yang beraSal dari non - materi yang biaSa diSebUt dengan an-nafS memiliki tiga daya yaitU : •Pertama,daya pikir ataU akal yang berpuSat di kepala •KedUa, daya raSa di kalbU yang berpuSat di dada •Ketiga, daya nafSU yang berpuSat di perUt
  • 75. Manusia merupakan subyek pendidikan , tetapi juga sekaligus menjadi objek pendidikan itu pendidikan dan manusia berikut ; filsafat digunakan secara singkat untuk mencari sendiri . adalah sebagai hakekat manusia , sehingga diketahui apa saja yang ada dalam diri manusia . Hasil kajian dalam filsafat tersebut oleh pendidikan dikembangkan dan dijadikannya ( potensi ) nyata berdasarkan esensi keberadaan manusia . Hubungan Antara Filsafat, Pendidikan dan Manusia
  • 77. FILSAFAT ILMUEKONOMI Dosen Pengampu: Dr. Sigit Sardjono, MS. Fakultas Ekonomi & Bisnis Prodi Manajemen Universitas 17Agustus 1945 Surabaya 2023
  • 78. DEFINISIILMUEKONOMI Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari tingkah laku manusia atau golongan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya.
  • 79. SISTEM EKONOMI SEBAGAI TATALAKSANA PENYELENGGARAAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT, MANGANDUNG TIGA FAKTOR; 1. Pemilikan alat produksi; yaitu siapa pemilik alat produksi, milik tuan budak, milik kaum feodal, milik kaum kapitalis, atau milik negara. 2. Bagaimana Produksi dilakukan dan digunakan untuk apa 3. Kepada siapa produk tersebut dialokasikan
  • 80. RASIONALITAS DAN NILAI Menurut Smith dalam perilaku ekonomi, setiap orang tidak terelakkan terlibat dalam kegiatan tukar -menukar barang.
  • 81. TEORIALTERNATIF NILAI EKONOMI Dalam pandangan Marx, sumber segala nilai yaitu pengenalan dan apresiasi timbal balik satu sama lain. Kenyataan ini dapat menggambarkan bahwa tidak ada sistem dimana perdagangan dan perukaran merupakan sarana yang memungkinkan barang itu didistribusikan diantara orang-orang akan mampu memperoleh nilai guna dan nilai tukar yang sesuai.
  • 82. BARANGDAGANG Barang dagangan yaitu barang yang diproduksi untuk keperluan pasar atau untuk dijual.
  • 83. KEBEBASAN DANPASAR Mekanisme Pasar merupakan satu- satunya sistem ekonomi yang dapat melestarikan kebebasan individual dalam masyarakat.
  • 84. KEBEBASAN SEBAGAI ANARKI Konsep anarki disini tidak selalu berkonotasi negatif. Dalam ekonomi pasar konsep kebebasan itu dianggap sebagai anarki. Maksudnya pola perilaku ekonomi pasar senantiasa dikaitkan dengan perilaku yang anarki, dimana kita tahgu bahwa sikap ini meakili masyarakat kapitalis, yang mementingkan keuntungan pribadi dalam kegiatan ekonomi.
  • 85. KEMERDEKAANEKONOMI Sebagaimana gambaran masyarakat kapitalis, kesesuaian antara konsep kebebasan sebagai pemenuhan diri dan nilai tinggi pasar tidak akan terjadi dalam perjalanan sejarah, meski waktu berjalan terus.
  • 86. AGAMA DAN EKONOMI Definisi ini menunjukkan bahwa bagian dari cakupan agama adalah perilaku manusia dalam semua tahap dan aspeknya. Sementara itu, bidang garapan agama adalah salah satu sektor dalam perilaku manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi.
  • 87. EKONOMIISLAM Dari pendapat Naqvi, dengan dasar ini maka dapat dikatakan bahwa ekonomi yang paling bebas adalah Ekonomi Islam, dibanding ekonomi lainnya. Dalam Islam kedudukan agama adalah aturan, norma, yang mengatur tatalaksana aktifitas pemeluknya (manusia).
  • 89. F i l s a f a t manajemen d o sen p en g amp u : Dr . Si g i t Sar d jo n o , M S.
  • 90. Pengertian Manajemen Istilah "Manajemen" yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu "Management".
  • 91. menurut para ahli G. R. Terry Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian William Stewart "Ada perbedaan keahlian yang dituntut didunia militer. Ketika keadaan damai, misalnya, anda akan sukses jika anda tau bagaimana menerapkan manajemen. Edwin B. Flippo Manajemen adalah koordinasi dari semua sumber daya melalui proses perencanaan dan pengendalian dari operasi atau kegiatan- kegiatan perusahaan
  • 92. menurut para ahli M. Manullang Malayu SP Siagian Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumberdaya, terutama sumberdaya manusia.
  • 93. Filosofi Manajemen Para perintis ilmu manajemen terdiri dari beberapa orang dan berasal dari berbagai Negara, seperti: Frederick Winslow Taylor, Henry Fayol, Babbage, dan Alexei Stakhanov.
  • 94. Filosofi Manajemen F.W.Taylor mengemukakan asas-asas manajemen sebagai berikut: a.Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik b.Pemilihan serta pengembangan para pekerja c.Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode kerja yang terbaik serta para pekerja yang terpilih dan terlatih d.Kerja sama yang harmonis antara manajer dan non-manajer meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan
  • 95. Filosofi Manajemen Henry Fayol menemukan bahwa kegiatan-kegiatan dalam usaha industry dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: a.Teknis (produksi) b.Komersial (pembelian, pertukaran, dan penjualan) c.Financial, yaitu mencari modal dan pemanfaatannya secara optimal d.Keamanan, yaitu perlindungan terhadap hak milik dan kesehatan orang-orang
  • 96. Sejarah Manajemen Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih di akhir abad 18atau awal abad 19Masehi. Di antara tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adaalah Robert Owen (1771-1858)dan Chales Babbage (1792- 1871).
  • 97. Sejarah Manajemen Ada 3kelompok pemikiran dalam ilmu manajemen, yaitu sebagai berikut: 1.Kelompok Pertama Perspektif Manajemen Klasik Perspektif manajemenklasik ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu a.Kelompok manajemen ilmiah atau klasik b.Kelompok manajemen administrasi 1.Kelompok Kedua Perspektif Manajemen Perilaku 2.Kelompok Ketiga Perspektif Manjemen Kuantitatif
  • 98. Unsur- Unsur Bidang Ilmu Manajemen d. Methods e.Materials a.Men b.Money c.Machines Menurut Fremont E.Kast adanya dua unsur dasar manajemen,yaitu a.Men b.Materials Menurut O.F. Peterson adanya 3(tiga) unsur dasar manajemen,yaitu a.Men b.Materials c.Money Menurut George R.Terry untuk mencapai tujuan dalaam manajemen yaitu
  • 99. Fungsi Manajemen Fungsi manajemen menurut The Liang Gie a.Perencanaan b.Keputusan c.Pembimbingan d.Pengkoordinasian e.Pengendalian f. Penyempurnaan Fungsi manajemen menurut Henry Fayol a.Privoir (merencanakan) b.Organiser (mengorganisasikan) c.Commander (memerintah/memberi komando) d.Coordonner (mengkoordinasikan) e.Controller (mengawasi/mengendalikan)
  • 100. Fungsi Manajemen Fungsi manajemen menurut George R. Terry Gr. Terry (1960) □ P Planning (perencanaan) □ 0 Organizing (Pengorganisasian) □ A Actuating (Penggerakan) □ C Controlling (Pengawasan) Fungsi manajemen menurut James A.F. Stoner a.Perencanaan (planning) b.Pengorganisasian (organization) c.Memimpin (to lead) d.Pengendalian (controlling)
  • 102. FILSAFAT PANCASILA Dosefi Pefigampu : Dr. Sigit Sardjofio, MS.
  • 103. Pembahasan • Hakikat Filsafat Paficasila • Prifisip Prifisip Filsafat Paficasila • Nilai Nilai Paficasila • Filsafat Paficasila Dalam Pefididikafi Di Ifidofiesia • Filsafat Paficasila dalam Membafigufi BafigsaBerkarakter
  • 104. filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie atau cita-cita b ersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat , memiliki dasar ontologis , dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakanny Hakikat Pancasila
  • 105. Prinsip Prinsip Filsafat Pancasila • Kausa Materialis • Kausa Formalis • Kausa Efisiefisi • Kausa Fifialis Prifisip Filsafat Paficasila Paficasila ditifijau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskafi sebagai berikut :
  • 106. dalam hidupnya . Nilai dapat berada di dua Kawasan yaitu kognitif dan afektif . Nilai adalah ide bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi . Nilai merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan prinsip akhlak Nilai Nilai Pancasila
  • 107. Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut : •Empirisme •Nativisme
  • 108. Filsafat Pancasila dalam Membangun BangsaBerkarakter karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak, yang membentuk pribadi anak, menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
  • 109. Filsafat Pancasila dalam Membangun BangsaBerkarakter mengakui manusia seutuhnyaseba gai suatu keutuhan jiwa dan raga. •Menjungjung tinggi kebebasan namun tidak dari segalanyaseper ti liberalisme, Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
  • 111. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian Universitas 17Agustus 1945 Surabaya Dosen Pengampu :Dr. Sigit Sardjono, SM.
  • 112. Pengertian Metodologi Metodologi berasal dari kata methodos dan logos. Kata methodos sendiri berarti penelitian ,metode ilmiah , hipotesis ilmiah , uraian ilmiah . Metode, menurut Senn, merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah- langkah yang sistematis .
  • 113. 1 2 Unsur-Unsur Metodologi Deduksi dan Induksi : •Metode Deduktif Berpikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya •Metode Induktif Pemikiran induktif mempunyai proposisi a posteriori, sintetik yang berarti tidak dapat diuji kebenarannya hanya dengan analitis pernyataan tapi harus diuji secara empiris. Interpretasi (menafsirkan) : Interpretasi artinya menafsirkan, tetapi yang tidak bersifat subjektif melainkan harus bertumpu pasa evisiensi objektif unfuk mencapai kebenaran yang autentik.
  • 114. 3 Unsur-Unsur Metodologi Kohorensi Intern : 4 Holistika : 5 Kesinambungan Historis : Manusia disebut demikian karena ia berkembang dalam pengalaman dan pikiran, bersama dengan lingkungan zamannya. Idealis : Idealisasi merupakan proses untuk membuat ideal, artinya upaya dalampenelitian untuk memperoleh hasil yang ideal atau sempurna. Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan,fakta , dan ide menjadi suatu untaian yang logis 6 Komparasi : Komparasi adalah usaha untukmemperbandingkan sifat hakikat dalam objek penelitiansehingga dapat menjadi lebih jelas dan lebih tajam. Holistika merupakan corak khas dan suatu kelebihan dalam konsepsi filosofis, sebab justru filsafat berupaya mencapai kebenaran yang utuh. 7 8 Heuristika : Heuristik adalah tahap untuk mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa sejarah yang relevan dengan topik/judul penelitian.
  • 115. Unsur-Unsur Metodologi 9 Analogi : Analogi merupakan salah satu teknik dalam proses penalaran induktif. Atau analogi induktif, yaitu proses penalaran dari satu fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang berjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. 10 Deskripsi : Seluruh hasil penelitian harus dapat dideskripsikan. Data yang dieksplisitkan memungkinkan dapat dipahami secara mantap.
  • 116. Metodologi Ilmu Pengetahuan Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam metodologi ilmu adalah: • Unsur umum yang dimiliki si subjek. • Unsur metode penelitian atau teknik penelitian yang telah dimiliki oleh seorang ilmuwan. • Kemampuan seorang peneliti atau si subjek dalm melihat suatu situasi ilmiah dengan benar. Adapun unsur metode penelitian atau teknik penelitian yang telah dimiliki oleh seorang ilmuwan berupa kemampuan untuk: • Melakukan identifikasi dan menentukan problem atau hipotesis. • Merumuskan suatu konsep. • Mampu melakukan klasifikasi. • Mampu melakukan komparatif dan dapat memberikan pembuktian secara • Verifikasi ataupun falsifikasi.
  • 118. Langkah Pengembangan Ilmu Pengetahuan Merumuskan serta mendefinisikan masalah 1 2 Mengadakan studi kepustakaan Memformulasikan hipotesa Menentukan model untuk menguji hipotesa 3 4
  • 119. Langkah Pengembangan Ilmu Pengetahuan Mengumpulkan data 5 6 Menyusun, menganalisa, dan memberikan interpretasi Membuat generalisasi dan kesimpulan Membuat laporan ilmiah 7 8