Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan. Secara khusus dibahas definisi pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan seperti pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, dan pengetahuan filsafat.
5. ILMU
FILSAFAT
Kita Perlu belajar filsafat agar mampu
membiasakan diri bersikap logis, rasional,
opini, argumentasi, berpikir secara cermat dan
tidak kenal lelah serta mempraktikkannya
langsung kepada masyarakat.
Alasan
Perluny
a
Belajar
Filsafat
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
6. Filsafat telah melahirkan,
merawat, dan
mendewasakan berbagai
ilmu pengetahuan yang
begitu berjasa bagi
kehidupan manusia.
Selalu mempersoalkan
hakikat,prinsip, dan asas
mengenai seluruh realitas
yang ada bahkan apa saja
yang dipertanyakan.
ManfaatBelajar IlmuFilsafat
Dalam Kehidupan
ILMU
FILSAFAT
1. 2. 3
.
Memeriksa, mengevaluasi,
mengoreksi, dan lebih
menyempurnakan prinsip-
prinsip dan asas.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
7. ILMU
FILSAFAT
Mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya maupun dari sumber-sumber
lainnya.
Mahasiswasebagaicalon ilmuanuntuk
mendalami metodeilmiah danuntuk
melakukanpenelitianilmiah.
Mahasiswa saat bekerjamampu
berpikir kritis dalammenganalisis
berbagaihalyangberhubungandengan
masalahyangdihadapi.
MengapaHarusBelajarFilsafat
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
Membiasakan diriuntukbersikap logis-
rasionaldalamOpini&argumentasiyang
dikemukakan.
Mengembangkansemangat toleransi dalam
perbedaanpandangan(pluralitas).
Mengajarkancaraberpikiryangcermatdan
tidakkenallelah.
Membiasakandiri untuk bersikap logis-
rasional dalamOpini &argumentasi yang
dikemukakan.
8. ILMU
FILSAFAT
Hal - Hal
yang
Mendorong
Berfilsafat
Keraguan atau
kegengsian
Kekaguman atau
keheranan atau
ketakjuban
Contoh:
Kesadaran dan
keterbatasan
Ketidakpuasan seseorang mencari tahu
adakah planet lain selain bumi yang belum
ditempati membuat seseorang itu
berfilsafat dan terus berusaha menyelidiki
palnet-planet luar angkasa, adakah yang
seperti bumi tempat yang bisa di huni oleh
manusia.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945 SURABAYA
10. Perenungan Tentang Filsafat
Dosen Pengampu :
Dr. Sigit Sardjono, M.S.
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
11. Mengapa Berfilsafat ?
Filsafat adalah sesuatu yang tidak penting, bahkan hal yang tabu untuk
diperbincangkan. Kenyataan yang sering ditemui adalah pikiran
manusia hanya difokuskan atau terspesialisasi pada bidang-bidang
kehidupan atau keilmuan tertentu. Pemikiran yang cenderung terkotak-
kotak, sebagian, atau terfragmentasi adalah hal yang wajar. Sebuah
fenomena yang terjadi di dunia harus disikapi dari kaca mata yang
berbeda karena adanya suatu jalinan yang saling kait-kait.
12. Mengapa Berfilsafat ?
Filsafat mengajak berpikir secara holistik dalam rangka
mananggapi dan memecahkan suatu masalah demi
mewujudkan suatu.
Memang berpikir merupakan hal yang lazim dilakukan oleh
semua orang, tidak hanya dari kalangan tertentu saja, tapi semua
kalangan masyarakat. Berpikir adalah berbicara dengan dirinya
sendiri di dalam kelelawar
13. Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat menyeluruh, sifat mendasar
dan sifat spekulatif. Pertanyaan itu melingkar sebagai sebuah lingkaran
yang untuk menyusunnya, harus dimulai dari sebuah titik, sebagai awal
sekaligus sebagai akhir. Manusia menangguk pengetahuan secara
keseluruhan, bahkan manusia pun tidak yakin pada titik awal yang
menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Filsafat merupakan sarana
baik untuk menggali kembali kekayaan budaya, tradisi-tradisi, dan
filsafat Indonesia untuk mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern
yang sedang kita bangun.
Mengukur Berpikir Filsafat
14. Filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka
kedok-kedok ideologis berbagai bentuk ketidakadilan sosial dan
pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi
manusia yang masih terjadi. Ciri ciri berpikir filsafat :
1.Konsepsional
2.Koheren
3.Memburu kebenaran
4. Radikal
5.Rasional
6.Menyeluruh
Mengukur Berpikir Filsafat
15. Daya Tarik Filsafat
Secara umum dikatakan bahwa filsafat memiliki dua kegunaan yang saling
mendukung, yakni kegunaan bagi individual dan kegunaan bagi kehidupan
sosial. Bagaimana kedua kegunaan filsafat ini dapat dipahami?. Dari segi manfaat
atau kegunaan bagi individu, beberapa hal dapat dikatakan mengenai manfaat
filsafat ini.
Filsafat sangat membantu individu untuk memperdalam hidupnya. Filsafat
hukum misalnya, membantu manusia mengintensifkan makna dari hukum bagi
masyarakat pada umumnya dan Para praktisi hukum itu sendiri. Misalnya dalam
memahami keterbatasan dari hukum positif dan pentingnya rasa keadilan
masyarakat yang harus dihormati dan dijunjung tinggi.
16. Filsafat bertujuan merefleksikan realitas secara mendalam untuk menemukan
jawaban-jawaban final mengenainya. Filsafat mempertanyakan dan
merefleksikan realitas, termasuk kesadaran manusia sendiri yang merefleksikan
realitas tersebut.
Dari sini, filsafat berfungsi pula sebagai pandangan hidup (Weltsanschauung)
merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.
Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari
17. Pandangan hidupnya itu akan tercermin di dalam sikap hidup dan cara hidup.
Sikap dan cara tersebut akan muncul apabila manusia mampu memikirkan
dirinya sendiri secara total. Demikianlah, pada dasarnya, filsafat atau berfilsafat
bukanlah sesuatu yang asing dan terlepas dari kehidupan sehari-hari, karena
segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta dapat dipikirkan bisa menjadi
objek filsafat apabila selalu dipertanyakan, dipikirkan secara radikal guna
mencapai kebenaran.
Filsafat Dalam Kehidupan Sehari-hari
18. Mengembangkan Pikiran
Filsafat
Pertama, pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu Tilsafat' berasal dari bahasa Yunani
terdiri dari kata 'philein' yang berarti cinta dan sophia' yang berarti kebijaksanaan. Atau
berasal dari kata 'philosophia' yang berarti `cinta akan kebijaksanaan atau love of
wisdom. Jadi, pengertian filsafat dari arti kata adalah `cinta pada kebijaksanaan'.
Kedua, pengertian filsafat `secara umum', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang
melakukan penyelidikan atau kajian tentang hakikat dari segala sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan penuh kecintaan untuk memperoleh kebenaran atau
kebijaksanaan
Ketiga, pengertian filsafat `secara khusus', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang
menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk memperoleh kebenaran menurut aliran
filsafat tertentu'. Dalam filsafat terdapat beragam aliran, misalnya: aliran idealisme,
aliran positivisme, aliran materialisme, aliran hedonisme, aliran stoicisme dan
sebagainya.
19. Lingkup Filsafat
Ruang lingkup filsafat adalah segala
sesuatu lapangan pikiran manusia
yang amat luas. Segala sesuatu yang
mungkin ada dan benar, benar ada
(nyata),baik material konkrit
maupuan nonmaterial abstrak (tidak
terlihat). Dengan ungkapan lain, objek
filsafat itu tidak terbatas. Objek
pemikiran filsafat berada dalam ruang
lingkup yang menjangkau
permasalahan kehidupan manusia,
alam semesta dan alam sekitarnya.
Filsafat adalah pertanyaan dan bukan
pernyataan. Filsafat adalah hasil daya
upaya manusia dengan akal budinya
untuk memahami atau mendalami
secara radikal dan integral serta
sistematis hakikat sarwa yang ada,
yaitu: hakikat Tuhan, hakikat clam
semesta,dan hakikat manusia,serta
sikap manusia sebagai konsekuensi
dari paham tersebut.
20. Ciri Ciri Pemikiran Filsafat
A. Filsafat Bersifat Koheran
Bagan konsepsional yang merupakan hasil
perenungan kefilsafatan bersifat runtut.
Contoh :1
.hujan turun
2.tidak benar bahwa hujan turun
A. Pemikiran Filsafat yang Rasional
'bagan konsepsional yang bersifat rasional'
ialah bagan yang bagian-bagiannya secara
logis berhubungan satu dengan yang lain.
A. Filsafat Bersifat Koheran
Bagan konsepsional yang merupakan hasil
perenungan kefilsafatan bersifat runtut.
Contoh :1
.hujan turun
2.tidak benar bahwa hujan turun
21. Ciri Ciri Pemikiran Filsafat
D. Filsafat Memiliki Pemikiran
Secara Sistematis
Kegiatan kefilsafatan ialah perenungan.
Tetapi merenung bukanlah melamun,
Skefilsafatan ialah percobaan Untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan
yang rasional yang memadai.
C. Filsafat Memiliki Pandangan yang
Luas
Filsafat membicarakan fakta-fakta dengan
dua cara:
1)Filsafat mengajukan kritik atas
makna yang dikandung fakta-fakta;
2)Filsafat menarik kesimpulan-kesimpulan
yang bersifat umum dari fakta-fakta.
23. FILSAFAT ILMU,
PENGETAHUAN DAN
ILMU PENGETAHUAN
DOSEN PENGAMPU : SIGIT SARDJONO, SM.
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 ISURABAYA
24. DEFINISI DAN JENIS
PENGETAHUAN
P e n g e t a h u a n A d a l a h
Da l a m k a m u s f i l s a f a t d i je l a s k a n b a h w a
p e n g e t a h u a n (k n o w l e d g e ) a d a l a h p r o s e s
k e h i d u p a n y a n g d i k e t a h u i m a n u s i a s e c a r a
Ia n g s u n g d a r i k e s a d a r a n n y a s e n d i r i . N a m u n
d a l a m a r t i s e m p i t d a n b e r b e d a d e n g a n
i m a ji n a s i a t a u p e m i k i r a n b e l a k a , p e n g e t a h u a n
h a n y a b e r a r t i p u t u s a n y a n g b e n a r d a n p a s t i
(k e b e n a r a n , k e p a s t i a n ).
25. DEFINISI DAN JENIS
PENGETAHUAN
J e n i s P e n g e t a h u a n
• P e n g e t a h u a n b i a s a , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g d a l a m
f i l s a f a t d i k a t a k a n d e n g a n i s t i l a h c o m m o n s e n s e , d a n
s e r i n g d i a r t i k a n d e n g a n g o o d s e n s e , k a r e n a s e s e o r a n g
m e m i l i k i s e s u a t u d i m a n a i s m e n e r i m a s e c a r a b a i k .
• p e n g e t a h u a n i l m u , y a i t u i l m u s e b a g a i t e r je m a h a n d a r i
s c i e n c e . Da l a m p e n g e r t i a n y a n g s e m p i t s c i e n c e d i a r t i k a n
u n t u k m e n u n ju k k a n i l m u p e n g e t a h u a n a l a m , y a n g
s i f a t n y a k u a n t i t a t i f d a n o b je k t i f .
• p e n g e t a h u a n f i l s a f a t , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g d i p e r o l e h
d a r i p e m i k i r a n y a n g b e r s i f a t k o n t e m p l a t i f d a n s p e k u l a t i f .
• p e n g e t a h u a n a g a m a , y a k n i p e n g e t a h u a n y a n g h a n y a
d i p e r o l e h d a r i Tu h a n l e wa t p a r a u t u s a n - N y a .
26. DEFINISI DAN JENIS
PENGETAHUAN
P e r b e d a a n P e n g e t a h u a n d e n g a n I l m u
P e r b e d a a n t e r s e b u t m e n y a n g k u t p e n g e t a h u a n
p r a i l m i a h a t a u p e n g e t a h u a n b i a s a , s e d a n g k a n
p e n g e t a h u a n i l m i a h d e n g a n i l m u t i d a k
m e m p u n y a i p e r b e d a a n y a n g b e r a r t i .
27. P e n g e t a h u a n b e r k e m b a n g d a r i r a s a i n g i n t a h u , y a n g
m e r u p a k a n c i r i k h a s m a n u s i a k a r e n a m a n u s i a
a d a l a h s a t u - s a t u n y a m a k h l u k y a n g m e n g e m b a n g k a n
p e n g e t a h u a n s e c a r a s u n g g u h s u n g g u h . In i l a h y a n g
m e n y e b a b k a n m a n u s i a m e n g e m b a n g k a n
p e n g e t a h u a n n y a d a n p e n g e t a h u a n i n i ju g a l a h y a n g
m e n d o r o n g m a n u s i a m e n ja d i m a k h l u k y a n g b e r s i f a t
k h a s d i m u k a b u m i i n i .
HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
28. HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
H a k i k a t P e n g e t a h u a n
a . Re a l i s m e
Te o r i i n i m e m p u n y a i p a n d a n g a n r e a l i s t i c t e r h a d a p
a l a m .
b . Id e a l i s m e
A ja r a n i d e a l i s m e m e n e g a s k a n b a h wa u n t u k
m e n d a p a t k a n p e n g e t a h u a n y a n g b e n a r - b e n a r
s e s u a i d e n g a n k e n y a t a a n a d a l a h m u s t a h i l .
29. HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
S u m b e r P e n g e t a h u a n
a . E m p i r i s m e
B e r d a s a r k a n t e o r i i n i , a k a l h a n y a m e n g e l o l a
k o n s e p g a g a s a n i n d e r a w i .
b . Ra s i o n a l i s m e
A l i r a n i n i m e n y a t a k a n b a h w a a k a l a d a l a h d a s a r
k e p a s t i a n p e n g e t a h u a n .
c . In s t u i s i
a d a l a h h a s i l d a r i e v o l u s i p e m a h a m a n y a n g
t e r t i n g g i .
d . Wa h y u
a d a l a h p e n g e t a h u a n y a n g d i s a m p a i k a n o l e h
A l l a h k e p a d a m a n u s i a l e w a t p e r a n t a r a a n p a r a
n a b i .
30. PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
• Periode Pertama (abad 4 sebelum M a s eh i)
1)P e r i h a l P e n g e n a l a n
2 )P e r i h a l M e t o d e
• Periode Kedua (abad 17sesudah Masehi)
P a d a p e r i o d e y a n g k e d u a i n i t e r ja d i r e v o l u s i
i l m u p e n g e t a h u a n k a r e n a a d a n y a p e r o m b a k a n
t o t a l d a l a m c a r a b e r p i k i r .
31. FILSAFAT DAN FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
A p a b i l a i l m u p e n g e t a h u a n t u ju a n n y a m e m p e r o l e h d a t a
s e c a r a r i n c i u n t u k m e n e m u k a n p o l a - p o l a n y a , m a k a f i l s a f a t
t u ju a n n y a m e n c a r i h a k i k i , u n t u k i t u p e r l u p e m b a h a s a n y a n g
m e n d a l a m .
Ka ji a n Fi l sa f a t M el i p u t i :
• Apa yang d a p a t saya ketahui
• Apa yang harus saya lakukan
• Apa yang d a p a t saya harapk an
Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4
(empat) hal, yaitu:
• S umber ilmu p e n g e t a h u a n
• B a t a s - b a t a s ilmu p e n g e t a h u a n
• S t r u k t u r n ya
• Ke a b s a h a n
32. CIRI CIRI ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
Ilmu P e n g e tah u an Ilmiah Harus Sistematis
a ) P e r s e p s i s e h a r i - h a r i (b a h a s a s e h a r i - h a r i )
b ) O b s e r v a s i (k o n s e p i l m i a h )
Da l a m m e n y u s u n d e f i n i s i p e r l u d i p e r h a t i k a n b a h w a d a l a m
d e f i n i s i t i d a k b o l e h t e r d a p a t k a t a y a n g d i d e f i n i s i k a n .
1) De f i n i s i S p e c u l a t i f .
2) De f i n i s i O p e r a s i o n a l
3 ) De f i n i s i Te o r i t i s
4 ). De f i n i s i P e r s u a s i f
c ) Hi p o t e s i s
d ) Hu k u m
e ) Te o r i
33. CIRI CIRI ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat
Dipertanggungjawabkan
Il m u p e n g e t a h u a n i l m i a h d a p a t d i p e r t a n g g u n g ja w a b k a n
m e l a l u i 3 (t i g a ) m a c a m s i s t e m , y a i t u :
a ) S i s t e m a x i o m a t i s
b ) S i s t e m e m p i r i s
c ) S i s t e m s e m a n t i k / l i n g u i s t i k
Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif
atau intersubjektif
Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang
banyak (intersubjektif ). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat
otonom dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif ) t e t a p i
merupakan konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah.
34. CARA KERJA ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
C a r a k e r ja Il m u P e n g e t a h u a n Il m i a h u n t u k m e n d a p a t k a n
k e b e n a r a n y a n g d a p a t d i je l a s k a n s e b a g a i b e r i k u t :
• A d a m a s a l a h y a n g h a r u s d i p e c a h k a n .
• S e l a n ju t n y a d a r i t e o r i d i s u s u n h i p o t e s i s .
• Un t u k m e m b u k t i k a n b e n a r t i d a k n y a h i p o t e s i s p e r l u
a d a n y a o b s e r v a s i .
• S e t e l a h o b s e r v a s i , s e l a n ju t n y a m e l a k u k a n p e n g u k u r a n
(a s s e s s m e n t ), p e n e t a p a n s a m p e l , e s t i m a s i k r i t e r i a
(p a r a m e t e r e s t i m a t i o n ).
• G e n e r a l i s a s i e m p e r i s t e r s e b u t p a d a h a k e k a t n y a
m e r u p a k a n h a s i l p e m b u k t i a n h i p o t e s i s .
• Ha s i l d a r i g e n e r a l i s a s i e m p i r i s t e r s e b u t d i p e r g u n a k a n
s e b a g a i b a h a n u n t u k p e m b e n t u k a n k o n s e p ,
p e m b e n t u k a n p r o p o s i s i .
35. BEDA ILMU PENGETAHUAN
DENGAN PENGETAHUAN
Te r d a p a t b e b e r a p a d e f i n i s i i l m u p e n g e t a h u a n , d i a n t a r a n y a
a d a l a h :
a ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h p e n g u a s a a n l i n g k u n g a n h i d u p
m a n u s i a .
b ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h k a ji a n t e n t a n g d u n i a m a t e r i a l .
c ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h d e f i n i s i e k s p e r i m e n t a l .
d ) Il m u p e n g e t a h u a n d a p a t s a m p a i p a d a k e b e n a r a n m e l a l u i
k e s i m p u l a n l o g i s d a r i p e n g a m a t a n e m p i r i s .
P e r b e d a a n t e r s e b u t a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t :
a . D a l a m c o m m o n s e n s e
I n f o r m a s i t e n t a n g s u a t u f a k t a j a r a n g d i s e r t a i p e n j e l a s a n
t e n t a n g m e n g a p a d a n b a g a i m a n a .
36. BEDA ILMU PENGETAHUAN
DENGAN PENGETAHUAN
Te r d a p a t b e b e r a p a d e f i n i s i i l m u p e n g e t a h u a n , d i a n t a r a n y a
a d a l a h :
a ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h p e n g u a s a a n l i n g k u n g a n h i d u p
m a n u s i a .
b ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h k a ji a n t e n t a n g d u n i a m a t e r i a l .
c ) Il m u p e n g e t a h u a n a d a l a h d e f i n i s i e k s p e r i m e n t a l .
d ) Il m u p e n g e t a h u a n d a p a t s a m p a i p a d a k e b e n a r a n m e l a l u i
k e s i m p u l a n l o g i s d a r i p e n g a m a t a n e m p i r i s .
P e r b e d a a n t e r s e b u t a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t :
a . Da l a m c o m m o n s e n s e
b . Il m u p e n g e t a h u a n m e n e k a n k a n c i r i s i s t e m a t i k .
c . Da l a m m e n g h a d a p i k o n f l i k d a l a m k e h i d u p a n ,
37. BEDA ILMU PENGETAHUAN
DENGAN PENGETAHUAN
d . K e b e n a r a n y a n g d i a k u i o l e h c o m m o n s e n s e b e r s i f a t t e t a p ,
e . P e r b e d a a n s e l a n ju t n y a t e r l e t a k p a d a s e g i b a h a s a y a n g
d i g u n a k a n u n t u k m e m b e r i k a n p e n je l a s a n p e n g u n g k a p a n f a k t a .
f . P e r b e d a a n y a n g m e n d a s a r t e r l e t a k p a d a p r o s e d u r .
Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan
S y a r a t - s y a r a t Il m u P e n g e t a h u a n Il m i a h :
1) S i s t e m a t i k
1 ) O b je k t i f
2 ) Da p a t d i p e r t a n g g u n g ja wa b k a n
38. SIAPA ITU SEORANG FILSUF
S e o r a n g f i l s u f a d a l a h s e o r a n g y a n g m a m p u b e r p i k i r k r i t i s ,
k r e a t i f d a n i n o v a t i f . Di a m a m p u m e n g g a l i s a m p a i k e a k a r -
a k a r p e m i k i r a n m a n u s i a ; d i a m a m p u m e n g o l a h i d e - i d e
d a l a m k e s a t u a n d a n k a l a u p e r l u m a m p u m e n e m u k a n h a l - h a l
B a r u d a l a m d u n i a b e r p i k i r . S e o r a n g f i l s u f ju g a s e h a r u s n y a
a d a l a h o r a n g y a n g r e n d a h h a t i , t e r b u k a d a n d a p a t
m e m p e r k e n a l k a n p e l b a g a i p a h a m y a n g b e r t e n t a n g a n , d a n
d e n g a n d e m i k i a n i a d a p a t m e n y e l e s a i k a n p e l b a g a i m a s a l a h
d a n k e m e l u t d a l a m m a s y a r a k a t .
41. Berpikir Induktif
dan Deduktif
Dapat dikatakan bahwa pekerjaan induktif ini dimulai dari
hal-hal yang khusus (particular) yang terpikirkan sebagai
kelas dari suatu fenomena, menuju generalisasi.
Kebalikan dari berpikir induktif ialah berpikir deduktif. Prinsip
dasarnya ialah "segala yang dipandang benar pada semua
peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula sebagai
hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal
yang khusus, asal hal yang khusus ini benar-benar
merupakan bagian atau unsur dari hal yang umum itu".
42. Metode
Ilmiah
Metode ilmiah merupakan
prosedur atau langkah-langkah
sistematis dalam mendapatkan
pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Ilmu merupakan pengetahuan
yang didapatkan melalui metode
ilmiah. Metode adalah suatu
prosedur atau cara untuk
mengetahui sesuatu dengan
langkah-langkah sistematis.
43. Metode
Ilmiah
Garis besar langkah-
langkah sistematis keilmuan
adalah
(1)mencari, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah;
(2)menyusun kerangka pikiran
(logical contract);
(3)merumuskan hipotesis
(jawaban rasicnal terhadap
masalah);
(4)menguji hipotesis secara
empirik;
(5) melakukan pembahasan dan;
(6) menyimpulkan.
44. Logika alami
dan logika
scientifika
Logika scientifika sesungguhnya
merupakan penyempurnaan
metodis logika alarm.
logika scientifika mutlak dibutuhkan
untuk semakin memperlengkapi kita
dalam mempertajam jiwa dan
menolong meluruskan kerja intelek
kita dengan mengikuti, mematuhi
prinsip-prinsip dasar yang
memerintahnya dengan sadar.
45. Definisi
logika
Scientifika
Logika scientifika adalah ilmu praktis
normatif yang mempelajari hukum-
hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk
pikiran manusia yang jika dipatuhi
akan membimbing kita mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang betul
lurus, sah.
46. Manusia dapat menyelidiki caranya berpikir dan dapat
menyelidiki hukum-hukum, bentuk-bentuk dan prinsip-
prinsip pikirannya sendiri. Hal ini dijalankan untuk
menambah dan mencermaikan pengetahuan.
Tetapi manusia tidak hanya berhenti pada mengetahui,
berhenti pada memandang demi
memandang.Pengetahuan tersebut dapat juga
dipergunakan untuk berpikir dengan carayang lebih
sempurna. Demikianlah logika scientifika juga disebut ilmu.
Ilmu
47. Praktis dan
normatif
ilmu dibagi sebagai berikut:
1.Ilmu-ilmu alam
(natuurwetenschappen,
natuurwissenschaften)
2.lmu-ilmu kejiwaan atau ilmu-ilmu budaya
(geestes atau craltuurweteraschappen,
3.Ilmu-ilmu apriori atau ilmu-ilmu deduktif
48. Praktis dan
normatif
ilmu dibagi menurut metodenya, dapat dibentuk
tiga kelompok besar:
1.Ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif.
2.Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif.
3.Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif.
49. Objek material
dan objek formal
Objek Material adalah objek yang ditinjau atau, dipandang
secara keseluruhan, sedangkan Objek F
a
o
d
r
a
m
l
a
a
h
l
objek jika ditinjau, dipandang menurut suatu aspek.
Objek materialnya adalah pikiran manusia, sedangkan
aspek yang dipandang, yakni objek formalnya, adalah
hukum-hukum, bentuk-bentuk, dan prinsip-prinsip pikiran.
50. Implikasi metafisik/epistemologi
pemikiran
seorang pemikir, demi kecermatan
pemikirannya, mutlak perlu mengidentifikasikan keputusan filsafat
yang terlibat di dalam pemikirannya.
Masalahnya karena suatu keputusan filsafati secara implisit telah
menentukan:
1.metode,
2.logika ualidasi,
3.konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya
4.macam kenyataannya.
Apabila keputusan filsafati yang ada,
51. Logika scientitika
dan psikologi
Perlu juga ditunjuk bahwa logika scientifika
berbeda dari psikologi. Tetapi pada
hakikatnya logika berbeda dari psikologi.
Jika kita tidak membedakannya, kita akan
tergelincir ke dalam psikologisme.
52. Status epistemologis
hukum-hukum, logika
Menurut Kant, hukum-hukum logika adalah hukum
berpikir yang menentukan syarat-syarat yang harus
ada bagi terlaksananya pengalaman, empiri.
Sedangkan menurut George Boole, hukum-hukum
logika ditentukan oleh struktur psikologis manusia.
Hukum logika adalah hukum tentang realitas.
53. Logika dan logistika
Logika membicarakan kegiatan pemikiran secara lengkap
beserta prosesnya ke arah kebenaran, membicarakan
susunan konsep, nuansa term dan segala sesuatunya yang
menyangkut seluk beluk kegiatan pemikiran.
Sedangkan logistika membicarakan hubungan antara
tanda-tanda ideografis. Perhatian tertuju pada for`malisasi
dan fungsionalisasi, pada tanda-tanda itu yang sekali
telah dipastikam dianggap telah cukup.
55. Filsuf pada abad kuno, pertengahan, dan
modern
Dosen Pengampu :Sigit Sardjono, SM.
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
57. Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah seorang dokter dari Yunani kuno, yang
kini dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa, maka
dari itu ia disebut "Bapak Kedokteran". Ia belajar dunia kedokteran dari sekolah
kedokteran Kos dan mungkin merupakan salah satu murid dari Herodikus.
Tulisan hasil karyanya yang dikenal denganCorpus Hippocraticum telah
membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai
penyakit dan obat-obatan.
Biodata
58. ekSes) darah dan mempunyai
temperamen penggembira.
Sanguine:
orang yang mempunyai
kelebihan (terlalU banyak ataU terlalU banyak SUmSUm
hitam, bertemperamen
pemUrUng
Tokoh yang dikenal sebagai bapak Ilmu Kedokteran ini mendasarkan pandangannya
pada teori Empedocles, namun lebih mengembangkannya ke dalam wujud eksistensi
manusia dalam hal temperamen.
Hippokrates mengatakan bahwa manusia dapat dibagi-bagi dalam empat golongan
berdasarkan temperamennya, yaitu:
Pemikiran
Melankolik:
orang yang mempunyai
Kholerik:
orang yang terlalu banyak
SUmSUm kUning dalam
tUbUhnya,
bertemperamen
berSemangat dan gesit.
Phlegmatik:
orang yang terlalu banyak
lendir dalam tUbUhnya dan
bertemperamen lamban.
59. PetrUS AbelardUS
Zaman Kerajaan PeranciS
(Pertengahan)
Meninggal
21April 1142(UmUr 62 ataU 63)
Biara Saint-Marcel, dekat Chalon-SUr
Saône
Pekerjaan
KomponiS
Lahir
1079
Le Pallet,dekat Nantes
1079 - 1142
60. PetrUS AbelardUS (Ca. 1079,Le Pallet,Bretagne —21April 1142,Sekitar Chalon-SUr-
Saône,Kerajaan PranciS) adalah Seorang filSUf SkolaStik,ahli logika,dan teolog
yang terkenal pada abad pertengahan;Selain itU ia jUga dikenal Sebagai Seorang
komponiS.Skandal dan kiSah cintanya dengan HéloïSe d'Argenteuil telah menjadi
legenda.ChamberS Biographical Dictionary menggambarkan PetrUS LombardUS
Sebagai "pemikir paling tajam dan teolog paling berani dari abad ke-12".Ada
anggapan bahwa ia, berSama dengan Santo AnSelmUS dari CanterbUry,adalah
pendiri SkolaStiSiSme di awal abad ke-12.
Biodata
61. Allah dan determiniSme
Pandangan AbelardUS akan Allah dipandang Sangat
determiniStik.Ia berpendapat bahwa Allah dapat
melakUkan hanya apa yang Ia (kehendaki UntUk Ia)
lakUkan, Serta hanya kapan dan bagaimana Ia
melakUkannya, SebataS apa yang Ia abaikan.
Pemikiran
Sikap batin
Yang menjadikan SUatU tindakan bermoral
ataUpun tidak adalah makSUd ataU Sikap batin
dari orang terSebUt, apakah batin orang
terSebUt menyetUjUi tindakan yang diambil itU.
62. Pemikiran
Teori pengarUh moral
Dalam pemikiran AbelardUS,wafat YesUSdi kayU
Salib menUnjUkkan Allah yang penUh kaSih,
merUpakan Undangan Allah agar manUSia
mengUbah kehidUpannya yang penUh doSa
menjadi kehidUpan yang penUh kaSih.
Limbo para bayi
kebaikan Allah dan menafSirkan "hUkUman paling
ringan" yang diSampaikan St. AgUStinUS dari
HippoSebagai raSa Sakit akibat tiadanya viSiUn
beatifiS("pandangan yang penUh kebahagiaan"),
tanpa harapan UntUk mendapatkannya, tetapi tidak
ada hUkUman tambahan yang diterima bayi-bayi
terSebUt.
63. Zaman
FilSafat abad ke-19 (Modern)
Pekerjaan
PolitikUS
Lahir
5 Mei 1818
Trier, Jerman
Meninggal
14Maret 1883 (UmUr 64)
London,InggriS,Britania Raya
Karl Mark
1818- 1883
64. Karl Heinrich Marx 5 Mei 1818–14Maret 1883) adalah Seorang filSUf,ekonom,
Sejarawan,pembUat teori politik,SoSiolog,jUrnaliS dan SoSialiS revolUSioner aSal
Jerman.Pemikiran politik dan filSafatnya memiliki pengarUh pada Sejarah
intelektUal, ekonomi dan politik pada maSa berikUtnya dan namanya dipakai
Sebagai adjektif, pengUCapan dan aliran teori SoSial.
Biodata
65. Pemikiran
MaterialiSme HiStoriS
penekanan Marx adalah pada kebUtUhan materil
dan perjUangan kelaS Sebagai akibat dari USaha-
USaha memenUhi kebUtUhan-kebUtUhan. MenUrUt
pandangan ini, ide-ide dan kesadaran manUSia
tidak lain daripada reflekSi yang Salah tentang
kondiSi-kondiSi materil.
InfraStrUktUr ekonomi dan SUper
StrUktUr SoSio bUdaya
AdaptaSi manUSia terhadap lingkUngan materilnya
SelalU melalUi hUbUngan- hUbUngan ekonomi
tertentU,dan hUbUngan-hUbUngan ini Sedemikian
meresapnya hingga SemUa hUbUngan-hUbUngan
SoSial lainnya dan jUga bentUk-bentUk kesadaran,
dibentUk oleh hUbUngan ekonomi itU.
66. Pemikiran
KelaS SoSial, Kesadaran KelaS,
dan PerUbahan SoSial
Di mana kemampuan manUSia UntUk
memenUhi berbagai kebUtUhannya
tergantUng pada terlibatnya mereka dalam
hUbUngan SoSial dengan orang lain UntUk
mengUbah lingkUngan materil melalUi
kegiatan prodUktifnya.
InfraStrUktUr ekonomi dan SUper
StrUktUr SoSio bUdaya
Teori kelaS bUkanlah SebUah teori ekSpliSit,
melainkan melatarbelakangi Uraian Marx tentang
hUkUm perkembangan Sejarah, tentang kapitaliSme
dan tentang SoSialiSme.
67. Pemikiran
Teori Ekonomi Marxian
RevolUSi 1870 menghaSilkan dUa perUbahan yang amat berkaitan SatU Sama lain.
Pertama, ia mengUbah focUS dalam teori ekonomi dari maSalah-maSalah
ekonomi makro tentang pertUmbUhan dan diStribUSi ke maSalah-maSalah
ekonomi mikro tentang pengambilan keputUSan ekonomi. KedUa, ia
memperkenalkan teknik-teknik “marginaliS”,SebUah cabang dari matematika
terapan yang Secara khUSUS ditambahkan UntUk menganaliSiS pilihan raSional.
70. Apa itu Filsafat
Manusia?
FilSafat ManUSia adalah cabang dari ilmU
filSafat yang memencerminkan hakekat dari
manUSia. FilSafat ManUSia diSebUt jUga Sebagai
Antropologi FiloSofiS.
71. tahap di mana orientaSi hidUp
manUSia SepenUhnya diarahkan UntUk
mendapatkan kesenangan .
Tahap Estesis Tahap Etis
tahap ini berarti mengUbah pola
hidUp.Ada Semacam “pertobatan ”di
Sini ,di mana individU mUlai menerima
kebajikan-kebajikan moral dan memilih
UntUk mengikatkan diri kepadanya.
Eksistensi Manusia
Sebagai Individu
Tahap - Tahap
Tahap Religius
Keotentikan hidUp manUSia
SUbyek ataU “ akU ” barU
Sebagai
akan
tercapai kalaU individU dengan “ mata
tertUtUp ” lompat dan melebUrkan diri
dalam realitaS TUhan .
72. • Manusia adalah Homo Sapiens
• Manusia adalah Animal Rational
• Manusia adalah Homo Laquen
• Manusia adalah Homo Faber
• Manusia adalah Zoon Politicon
• Manusia adalah Homo Economicus
• Manusia adalah Homo Religious
Hakikat Manusia Dalam
Pandangan Filsafat
73. Hakikat Manusia dan
Martabat
Dalam bagian ini lebih diarahkan pada hakekat
dan martabat manUSia berdaSarkan agama taUhid.
Agama TaUhid terSUSUn ataS dUa UnSUr yaitU :
•Materi
•Nonmateri
74. Hakikat Manusia dan
Martabat
Adapun roh ataU jiwa yang beraSal dari non - materi yang
biaSa diSebUt dengan an-nafS memiliki tiga daya yaitU :
•Pertama,daya pikir ataU akal yang berpuSat di kepala
•KedUa, daya raSa di kalbU yang berpuSat di dada
•Ketiga, daya nafSU yang berpuSat di perUt
75. Manusia merupakan subyek pendidikan , tetapi juga
sekaligus menjadi objek pendidikan itu
pendidikan dan manusia
berikut ; filsafat digunakan
secara singkat
untuk mencari
sendiri .
adalah sebagai
hakekat
manusia , sehingga diketahui apa saja yang ada dalam
diri manusia . Hasil kajian dalam filsafat tersebut oleh
pendidikan dikembangkan dan dijadikannya ( potensi )
nyata berdasarkan esensi keberadaan manusia .
Hubungan Antara Filsafat,
Pendidikan dan Manusia
78. DEFINISIILMUEKONOMI
Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai salah satu
cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari
tingkah laku manusia atau golongan masyarakat
dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif
tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas adanya.
79. SISTEM EKONOMI SEBAGAI TATALAKSANA
PENYELENGGARAAN KEBUTUHAN HIDUP
MASYARAKAT, MANGANDUNG TIGA FAKTOR;
1. Pemilikan alat
produksi; yaitu siapa
pemilik alat produksi,
milik tuan budak,
milik kaum feodal,
milik kaum kapitalis,
atau milik negara.
2. Bagaimana
Produksi
dilakukan dan
digunakan untuk
apa
3. Kepada siapa
produk tersebut
dialokasikan
81. TEORIALTERNATIF
NILAI EKONOMI
Dalam pandangan Marx, sumber segala nilai yaitu
pengenalan dan apresiasi timbal balik satu sama lain.
Kenyataan ini dapat menggambarkan bahwa tidak ada
sistem dimana perdagangan dan perukaran merupakan
sarana yang memungkinkan barang itu didistribusikan
diantara orang-orang akan mampu memperoleh nilai
guna dan nilai tukar yang sesuai.
83. KEBEBASAN DANPASAR
Mekanisme Pasar merupakan satu- satunya sistem
ekonomi yang dapat melestarikan kebebasan individual
dalam masyarakat.
84. KEBEBASAN
SEBAGAI ANARKI
Konsep anarki disini tidak selalu berkonotasi negatif.
Dalam ekonomi pasar konsep kebebasan itu dianggap
sebagai anarki. Maksudnya pola perilaku ekonomi
pasar senantiasa dikaitkan dengan perilaku yang
anarki, dimana kita tahgu bahwa sikap ini meakili
masyarakat kapitalis, yang mementingkan keuntungan
pribadi dalam kegiatan ekonomi.
85. KEMERDEKAANEKONOMI
Sebagaimana gambaran masyarakat kapitalis,
kesesuaian antara konsep kebebasan sebagai
pemenuhan diri dan nilai tinggi pasar tidak akan
terjadi dalam perjalanan sejarah, meski waktu
berjalan terus.
86. AGAMA
DAN
EKONOMI
Definisi ini menunjukkan bahwa bagian dari
cakupan agama adalah perilaku manusia dalam
semua tahap dan aspeknya. Sementara itu, bidang
garapan agama adalah salah satu sektor dalam
perilaku manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi dan konsumsi.
87. EKONOMIISLAM
Dari pendapat Naqvi, dengan dasar ini maka dapat dikatakan
bahwa ekonomi yang paling bebas adalah Ekonomi Islam,
dibanding ekonomi lainnya. Dalam Islam kedudukan agama
adalah aturan, norma, yang mengatur tatalaksana aktifitas
pemeluknya (manusia).
91. menurut para ahli
G. R. Terry
Manajemen
merupakan suatu
proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan, dan
pengendalian
William
Stewart
"Ada perbedaan
keahlian yang dituntut
didunia militer. Ketika
keadaan damai,
misalnya, anda akan
sukses jika anda tau
bagaimana
menerapkan
manajemen.
Edwin B.
Flippo
Manajemen adalah
koordinasi dari semua
sumber daya melalui
proses perencanaan
dan pengendalian dari
operasi atau kegiatan-
kegiatan perusahaan
92. menurut para ahli
M. Manullang
Malayu SP
Siagian
Manajemen adalah
ilmu dan seni
mengatur proses
pemanfaatan
sumberdaya manusia
dan sumber-sumber
lainnya
Manajemen adalah seni
dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan,
dan pengawasan dari
sumberdaya, terutama
sumberdaya manusia.
93. Filosofi Manajemen
Para perintis ilmu manajemen terdiri dari beberapa orang dan
berasal dari berbagai Negara, seperti: Frederick Winslow Taylor,
Henry Fayol, Babbage, dan Alexei Stakhanov.
94. Filosofi Manajemen
F.W.Taylor mengemukakan asas-asas manajemen sebagai berikut:
a.Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik
b.Pemilihan serta pengembangan para pekerja
c.Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode
kerja yang terbaik serta para pekerja yang terpilih dan terlatih
d.Kerja sama yang harmonis antara manajer dan non-manajer
meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk
merencanakan pekerjaan
95. Filosofi Manajemen
Henry Fayol menemukan bahwa kegiatan-kegiatan dalam usaha
industry dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu:
a.Teknis (produksi)
b.Komersial (pembelian, pertukaran, dan penjualan)
c.Financial, yaitu mencari modal dan pemanfaatannya secara
optimal
d.Keamanan, yaitu perlindungan terhadap hak milik dan kesehatan
orang-orang
96. Sejarah
Manajemen
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih di
akhir abad 18atau awal abad 19Masehi. Di antara tokoh yang
mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adaalah Robert Owen (1771-1858)dan Chales Babbage (1792-
1871).
97. Sejarah
Manajemen
Ada 3kelompok pemikiran dalam ilmu manajemen, yaitu sebagai
berikut:
1.Kelompok Pertama Perspektif Manajemen Klasik
Perspektif manajemenklasik ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
a.Kelompok manajemen ilmiah atau klasik
b.Kelompok manajemen administrasi
1.Kelompok Kedua Perspektif Manajemen Perilaku
2.Kelompok Ketiga Perspektif Manjemen Kuantitatif
98. Unsur- Unsur Bidang
Ilmu Manajemen
d. Methods
e.Materials
a.Men
b.Money
c.Machines
Menurut
Fremont E.Kast
adanya dua unsur dasar
manajemen,yaitu
a.Men
b.Materials
Menurut O.F.
Peterson
adanya 3(tiga) unsur dasar
manajemen,yaitu
a.Men
b.Materials
c.Money
Menurut George
R.Terry
untuk mencapai tujuan
dalaam manajemen yaitu
99. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut
The Liang Gie
a.Perencanaan
b.Keputusan
c.Pembimbingan
d.Pengkoordinasian
e.Pengendalian
f. Penyempurnaan
Fungsi manajemen menurut
Henry Fayol
a.Privoir (merencanakan)
b.Organiser (mengorganisasikan)
c.Commander (memerintah/memberi
komando)
d.Coordonner (mengkoordinasikan)
e.Controller (mengawasi/mengendalikan)
100. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut
George R. Terry Gr. Terry
(1960)
□ P Planning (perencanaan)
□ 0 Organizing (Pengorganisasian)
□ A Actuating (Penggerakan)
□ C Controlling (Pengawasan)
Fungsi manajemen menurut
James A.F. Stoner
a.Perencanaan (planning)
b.Pengorganisasian (organization)
c.Memimpin (to lead)
d.Pengendalian (controlling)
103. Pembahasan
• Hakikat Filsafat Paficasila
• Prifisip Prifisip Filsafat
Paficasila
• Nilai Nilai Paficasila
• Filsafat Paficasila Dalam
Pefididikafi Di Ifidofiesia
• Filsafat Paficasila dalam
Membafigufi
BafigsaBerkarakter
104. filsafat negara
yang lahir
sebagai
collective
ideologie atau
cita-cita b
ersama dari
seluruh bangsa
Indonesia.
Pancasila
sebagai suatu
sistem filsafat ,
memiliki dasar
ontologis ,
dasar
epistemologis
dan dasar
aksiologis
tersendiri yang
membedakanny
Hakikat Pancasila
105. Prinsip Prinsip Filsafat Pancasila
• Kausa Materialis
• Kausa Formalis
• Kausa Efisiefisi
• Kausa Fifialis
Prifisip Filsafat Paficasila Paficasila ditifijau
dari kausal Aristoteles dapat dijelaskafi
sebagai berikut :
106. dalam
hidupnya . Nilai
dapat berada
di dua Kawasan
yaitu kognitif
dan afektif .
Nilai adalah ide
bisa dikatakan
konsep dan
bisa dikatakan
abstraksi . Nilai
merupakan hal
yang
terkandung
dalam hati
nurani
manusia yang
lebih memberi
dasar dan
prinsip akhlak
Nilai Nilai Pancasila
107. Filsafat Pancasila Dalam
Pendidikan Di Indonesia
mewariskan
ideologi bangsa
kepada
generasi
selanjutnya.
Dalam sejarah
pendidikan,
dapat dijumpai
berbagai
pandangan
atau teori
mengenai
perkembangan
manusia dan
hasil pendidikan,
yaitu sebagai
berikut :
•Empirisme
•Nativisme
108. Filsafat Pancasila dalam
Membangun BangsaBerkarakter
karakter
memiliki esensi
dan makna
yang sama
dengan
pendidikan
moral dan
pendidikan
akhlak, yang
membentuk
pribadi anak,
menjadi
manusia yang
baik, warga
masyarakat,
dan warga
negara yang
baik.
109. Filsafat Pancasila dalam
Membangun BangsaBerkarakter
mengakui
manusia
seutuhnyaseba
gai suatu
keutuhan jiwa
dan raga.
•Menjungjung
tinggi
kebebasan
namun tidak
dari
segalanyaseper
ti liberalisme,
Kebebasan
yang dimaksud
adalah
kebebasan
yang
bertanggung
jawab.
111. Filsafat Ilmu dan Metodologi
Penelitian
Universitas 17Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu :Dr. Sigit Sardjono,
SM.
112. Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari kata methodos dan logos. Kata
methodos sendiri berarti penelitian ,metode ilmiah ,
hipotesis ilmiah , uraian ilmiah .
Metode, menurut Senn, merupakan suatu prosedur atau
cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-
langkah yang sistematis .
113. 1 2
Unsur-Unsur
Metodologi
Deduksi dan Induksi :
•Metode Deduktif
Berpikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada
pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan
yang telah dikumpulkan sebelumnya
•Metode Induktif
Pemikiran induktif mempunyai proposisi a posteriori, sintetik yang
berarti tidak dapat diuji kebenarannya hanya dengan analitis
pernyataan tapi harus diuji secara empiris.
Interpretasi (menafsirkan) :
Interpretasi artinya menafsirkan,
tetapi yang tidak bersifat subjektif
melainkan harus bertumpu pasa
evisiensi objektif unfuk mencapai
kebenaran yang autentik.
114. 3
Unsur-Unsur
Metodologi
Kohorensi Intern :
4
Holistika :
5
Kesinambungan Historis :
Manusia disebut demikian karena ia
berkembang dalam pengalaman
dan pikiran, bersama dengan
lingkungan zamannya.
Idealis :
Idealisasi merupakan proses untuk
membuat ideal, artinya upaya
dalampenelitian untuk
memperoleh hasil yang ideal atau
sempurna.
Koherensi merupakan pengaturan
secara rapi kenyataan dan
gagasan,fakta , dan ide menjadi
suatu untaian yang logis
6
Komparasi :
Komparasi adalah usaha
untukmemperbandingkan sifat
hakikat dalam objek
penelitiansehingga dapat menjadi
lebih jelas dan lebih tajam.
Holistika merupakan corak khas
dan suatu kelebihan dalam
konsepsi filosofis, sebab justru
filsafat berupaya mencapai
kebenaran yang utuh.
7 8
Heuristika :
Heuristik adalah tahap untuk
mengumpulkan sumber-sumber
berbagai data agar dapat
mengetahui segala bentuk
peristiwa sejarah yang relevan
dengan topik/judul penelitian.
115. Unsur-Unsur
Metodologi
9
Analogi :
Analogi merupakan salah satu teknik dalam
proses penalaran induktif. Atau analogi
induktif, yaitu proses penalaran dari satu
fenomena lain yang sejenis kemudian
disimpulkan bahwa apa yang berjadi pada
fenomena yang pertama akan terjadi juga
pada fenomena yang lain.
10
Deskripsi :
Seluruh hasil penelitian harus dapat
dideskripsikan. Data yang dieksplisitkan
memungkinkan dapat dipahami secara
mantap.
116. Metodologi Ilmu
Pengetahuan
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam metodologi ilmu adalah:
• Unsur umum yang dimiliki si subjek.
• Unsur metode penelitian atau teknik penelitian yang telah dimiliki oleh seorang ilmuwan.
• Kemampuan seorang peneliti atau si subjek dalm melihat suatu situasi ilmiah dengan benar.
Adapun unsur metode penelitian atau teknik penelitian yang telah dimiliki oleh seorang ilmuwan
berupa kemampuan untuk:
• Melakukan identifikasi dan menentukan problem atau hipotesis.
• Merumuskan suatu konsep.
• Mampu melakukan klasifikasi.
• Mampu melakukan komparatif dan dapat memberikan pembuktian secara
• Verifikasi ataupun falsifikasi.