SlideShare a Scribd company logo
1 of 148
Download to read offline
Dasar-Dasar
Teknik Konstruksi
dan Perumahan
SEMESTER 1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021
Winarko
SMK Kelas X
ISBN 978-623-6199-77-0
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERBUKUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
Buku
Siswa
Dasar-Dasar
Teknik
Konstruksi
dan
Perumahan
BUKU SISWA
W
i
n
a
r
k
o
SEMESTER
1
SMK
Kelas
X
SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan yang diharapkan
mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja, mandiri, ber-
wirausaha dan melanjutkan pendidikan untuk menghadapi perkemba-
ngan jaman serta siap menjadi pionir bagi bangsa Indonesia.
erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat,
Pmembuat manusia harus mampu beradaptasi dan memiliki
kompetensi dalam menghadapi perkembangan tersebut.
Sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik di SMK, maka
disusunlah buku Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan untuk SMK
kelas X guna mempermudah di dalam mempelajari kompetensi bidang
konstruksi dan perumahan. Buku ini disajikan dalam bahasa yang mudah
dipahami oleh pembaca, dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan
buku, pendahuluan serta glosarium sebagai pembantu dalam mempelajari
buku ini.
i
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
ii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
iii
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Buku Siswa
DASAR-DASAR
TEKNIK KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN
UNTUK SMK KELAS X
SEMESTER 1
WINARKO
KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASIDI REKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021
iv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Buku Siswa Dasar-Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan
Untuk SMK Kelas X Semester 1
Penulis		 : Winarko
Penelaah : Haryadi
Lay Outer : A. Jamroni
Penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
Cetakan pertama, 2021
ISBN 978-623-6199-77-0 (Jil.1)
Isi buku ini menggunakan huruf Sogoe UI 12/16 pt.
146 hlm.: 17,6 x 25 cm
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang.
Disclaimer:
Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU
No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini
merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui
alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.
v
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
S
ehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK),
Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun
contoh perangkat ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian
pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan
beragam perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah
menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang
membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik
memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan
sebagai referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pem­
belajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan
masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari
penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini
bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat
Keunggulan.
Jakarta, Juli 2021
Direktur SMK
KATA PENGANTAR
vi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
vii
P
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan buku pelajaran siswa Dasar-Dasar Teknik
Konstruksi dan Perumahan untuk SMK kelas X. Buku ini ditulis sebagai
salah satu sumber belajar bagi siswa, dan juga buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat
ini.
Dalam setiap bab pada buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pem­
belajaran, pertanyaan pematik, materi, Refleksi, Aktivitas Siswa, Penilaian
berupa tes tertulis dan tugas dan Pengayaan. Buku ini disajikan dalam
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca yang dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan buku, pendahuluan dan gosarium sebagai
pembantu dalam mempelajari buku ini. Dengan adanya buku ini
diharapkan peserta didik dapat lebih mudah dalam mempelajari Dasar-
Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan.
Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sejawat
SMKN 1 Sedayu Bantul Yogyakarta, tim penyusun buku bidang Konstruksi
dan properti, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusu­
nan buku ini, dan sangat menerima saran masukan dan kritik guna
perbaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa khusunya
dan pembaca secara umum. Salam Merdeka Belajar.
Penulis.
PRAKATA PENULIS
viii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
ix
KATA PENGANTAR....................................................................... v
PRAKATA PENULIS....................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................. xv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................. xvii
CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................................... xix
PENDAHULUAN............................................................................ xxi
A. Rasional................................................................................................... xxi
B. Cakupan dan Ruang Lingkup..
........................................................ xxii
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................... xxiii
D. Pendekatan Strategi Pembelajaran .
............................................. xxiii
E. Media Pembelajaran.
.......................................................................... xxiv
F. Evaluasi Pembelajaran ...................................................................... xxiv
BAB 1
MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI PERUMAHAN DAN
PELUANG BISNIS, WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG
KONSTRUKSI PERUMAHAN....................................................... 1
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan
pada pekerjaan konstruksi dan perumahan.............................. 2
B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi .................................................. 11
C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi........................................... 12
DAFTAR ISI
x Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman..
.................. 16
E. Tipe Perumahan................................................................................... 19
F. Green dan Suistainable Building.................................................... 23
G. Refleksi..................................................................................................... 29
H. Asesmen.................................................................................................. 29
I. Pengayaan.............................................................................................. 30
BAB 2
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
HIDUP DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI................................... 31
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup.
.............................................................................. 32
B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja.......................................... 32
C. Syarat dan Ketentuan K3LH............................................................. 33
D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja............................................... 34
E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi............................................... 35
F. Rambu dan Simbol K3....................................................................... 40
G. Budaya Kerja Industri.
......................................................................... 42
H. Refleksi..................................................................................................... 45
I. Asesmen .
................................................................................................ 45
J. Pengayaan.............................................................................................. 46
BAB 3
PERALATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN....................................................................... 47
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi................ 48
B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung........... 50
C. Refleski..................................................................................................... 62
D. Asesmem.
................................................................................................ 63
E. Pengayaan.............................................................................................. 64
xi
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
BAB 4
MENGGAMBAR DASAR TEKNIK................................................ 65
A. Jenis-Jenis Peralatan Alat Gambar secara Manual.
................. 66
B. Mengenal Garis dalam gambar.
..................................................... 79
C. Aturan Kelengkapan Informasi Gambar Teknik....................... 81
D. Menggambar Bidang......................................................................... 86
E. Menggambar proyeksi Isometri dan Orthogonal................... 98
F. Refleksi..................................................................................................... 106
G. Asesmen.................................................................................................. 107
GLOSARIUM................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 115
BIODATA PENULIS........................................................................ 119
BIODATA PENELAAH.................................................................... 120
xii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 1. Ilustrasi Developer Perumahan................................................ 3
Gambar 2. Ilustrasi Pekerjaan Kontraktor.
.................................................. 4
Gambar 3. Ilustrasi Pekerjaan Pengawas.................................................... 5
Gambar 4. Ilustrasi Pekerjaan Perencana................................................... 7
Gambar 5. Ilustrasi Supermarket Bangunan............................................. 8
Gambar 6. Ilustrasi Agen Properti.
................................................................ 9
Gambar 7. Ilustrasi Jasa Sewa Alat Berat.
................................................... 10
Gambar 8.Rumah Gandeng/Kopel............................................................... 20
Gambar 9. Rumah Deret.
.................................................................................. 21
Gambar 10. Ilustrasi Green Buiding............................................................. 23
Gambar 11. Green material............................................................................. 24
Gambar 12. Energi Terbarukan...................................................................... 25
Gambar 13. Helm Sebagai Pelindung Kepala.......................................... 36
Gambar 14. Kaca Mata Pelindung................................................................ 36
Gambar 15. Ear plug dan Ear Muff................................................................ 37
Gambar 16. Sarung Tangan.
............................................................................ 38
Gambar 17. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)..................................... 39
Gambar 18. Sabuk Pengaman (Safety Belt).
.............................................. 39
Gambar 19. Rompi Safety................................................................................ 40
Gambar 20. Rompi Safety................................................................................ 41
DAFTAR GAMBAR
xiii
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 21. Simbol-simbol K3.
..................................................................... 41
Gambar 22. Ilustasi Budaya Kerja 5R........................................................... 45
Gambar 23. Alat ringan atau handtool........................................................ 52
Gambar 24. Mobile Crane.
............................................................................... 54
Gambar 25.Tower Crane................................................................................... 55
Gambar 26. Concrete Mixer Truck................................................................ 57
Gambar27. Concrete Pump Longboom..................................................... 57
Gambar 28. Dozer.
.............................................................................................. 58
Gambar 29. Excavator....................................................................................... 59
Gambar 30. Truk.................................................................................................. 60
Gambar 31. Dump truck.................................................................................. 60
Gambar 32. Water Tank Truck....................................................................... 61
Gambar 33 Vibratory roller.............................................................................. 62
Gambar 34. Motor Grader................................................................................ 62
Gambar 35. Pneumatic tire Roller.................................................................. 63
Gambar 36Tandem Roller................................................................................. 64
Gambar 37 Asphalt Finisher........................................................................... 65
Gambar 38. Pembagian Ukuran Kertas Gambar..................................... 72
Gambar 39. Pensil Mekanik dan batang................................................... 73
Tabel 2. Tingkat kekerasan pensil................................................................. 74
Gambar 40. segitiga siku.
................................................................................. 75
Gambar 41. jangka............................................................................................ 76
Gambar 42. Trek Pen ....................................................................................... 77
Gambar 4.3 Mal huruf....................................................................................... 77
Gambar 44. mal lengkung............................................................................... 78
Gambar 45. Mal Bentuk.................................................................................... 79
Gambar 46. penghapus tinta dan Penhapus pensil............................. 79
Gambar 47. Busur derajat.
.............................................................................. 80
Gambar 48. Rapido............................................................................................ 81
Gambar 49. Cara membersihkan rapido.................................................... 82
Gambar 50. Meja gambar.
.............................................................................. 83
Gambar x Detail Mesin gambar................................................................... 84
xiv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 51. Detail Mesin Gambar............................................................... 84
Gambar 52. Jarak Antar Garis......................................................................... 86
Gambar 53. Cara Penarikan Garis................................................................. 86
Gambar 54. Bentuk Huruf Standar gambar teknik JIS.
.......................... 88
Gambar 55 Contoh Etiket ............................................................................... 89
Gambar 56. Macam-macam arsiran.
............................................................ 91
Gambar 57 Membuat Garis Tegak Lurus.
................................................... 92
Gambar 58. Membagi Garis Sama Panjang.
.............................................. 92
Gambar 59. Membagi garis sama panjang............................................... 93
Gambar 60. Membuat Garis Lengkung Dengan jangka...................... 94
Gambar 61. Membuat Garis Lengkung dengan Mal.
............................ 95
Gambar 62. Menggabung Beberapa Garis.
............................................... 96
Gambar 63. Menggabung garis lengkung................................................ 97
Gambar 64. Membagi Sudut Sama Besar.................................................. 97
Gambar 65. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga sama besar..... 98
Gambar 66.membuat segitga cara Sisi–sudut–sisi.
................................ 99
Gambar 67. Menggambar Segitiga Cara Sudut-sisi-sudut................. 100
Gambar 68. Menggambar Segitiga Cara sisi-sisi-sisi............................ 100
Gambar 69. Menggambar Bujur Sangkar.................................................. 101
Gambar 70. Menggambar Segi Lima Beraturan...................................... 102
Gambar 71. Menggambar Segi EnamBeraturan.
................................... 103
Gambar 72. Proyeksi Isometri....................................................................... 104
Gambar 73. Proyeksi Dimetri.
......................................................................... 104
Gambar 74 Proyeksi Trimetri.......................................................................... 105
Gambar 75. Proyeksi Miring (Oblique)....................................................... 106
Gambar 76. Perspektif 1 titik hilang.
........................................................... 107
Gambar 77. Perspektif 2 titik hilang........................................................... 108
Gambar 78. Proyeksi Eropa............................................................................. 109
xv
Tabel 1. . Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan
. Untuk Rumah.
................................................................................ 20
Tabel 3. . Istilah budaya kerja.
..................................................................... 44
Tabel 3. . Skala yang dianjurkan untuk digunakan.
............................ 90
DAFTAR TABEL
xvi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
xvii
Buku ini disusun sebagai salah satu referensi bahan ajar siswa dalam
mempelajari mata pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan,
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari buku ini maka siswa
diharapkan:
1. Bacalah pendahuluan agar kalian bisa memahami seluruh materi
yang akan disampaikan pada pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan yang ada dalam elemen dan diskripsi capaian
pembelajarannya.
2. Dalam setiap bab akan disajikan tujuan pembelajaran, materi, refleksi,
penugasan, soal tes tertulis, pengayaan, interaksi pembelajaran.
3. Melakukan aktifitas secara mandiri dalam menambah materi dan
pengetahuan dalam pelajaran ini melalui beberapa cara, antara lain
bertanya kepada guru, teman sekolah, internet dan media lainnya
yang mendukung penguasaan pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan.
4. Buku ini disusun dalam beberapa bab yang dalam penyajiannya
tidak mepersyaratkan harus runtut mulai dari bab awal sampai akhir,
akan tetapi dapat menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
xviii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
5. Dalam proses pembelajarannya sangat dimungkinkan dilakukan
pengembangan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik, guru, sumber belajar, media belajar dan lingkungan
di sekolah masing-masing.
xix
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E (kelas X SMK) Selama 2 semester, peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan
Perumahan.
Elemen Capaian Pembelajaran Semester
Proses bisnis pada
pekerjaan konstruksi dan
perumahan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami proses bisnis pada pekerjaan
konstruksi dan perumahan meliputi
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perumahan.
Semester 1
Perkembangan teknologi
dan dunia kerja
konstruksi dan
perumahan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami berbagai jenis pekerjaan di
bidang konstruksi dan perumahan,
perkembangan teknologi dalam bidang
konstruksi dan perumahan, isu-isu global
terkait green building dan sustainable
building, serta spesifikasi dan karakteristik
bahan bangunan sesuai dengan
perkembangan teknologi berbasis green
material.
Semester 1
xx Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Profesi dan
kewirausahaan (job-
profile dan
technopreneurship), serta
peluang usaha pada
pekerjaan konstruksi dan
perumahan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami profesi dan kewirausahaan
(job- profile dan technopreneurship),
serta peluang berwirausaha dalam bidang
konstruksi dan perumahan, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis
proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan.
Teknik dasar pekerjaan
teknik konstruksi dan
perumahan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami teknik dasar konstruksi dan
perumahan melalui pengenalan dan
praktik dasar secara menyeluruh pada
penggunaan peralatan dan teknologi
yang digunakan di bidang konstruksi dan
perumahan.
Semester 1
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja
industri
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menerapkan K3LH dan budaya kerja
industri, antara lain: praktik-praktik kerja
yang aman, bahaya-bahaya di tempat
kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, dan penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Semester 1
Perhitungan statika
bangunan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami elemen-elemen struktur
bangunan, perhitungan keseimbangan
gaya pada struktur bangunan, dan
perhitungan gaya batang pada rangka
sederhana.
Semester 2
Dasar konstruksi
bangunan dan
perumahan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami spesifikasi dan karakteristik
bahan bangunan, jenis pekerjaan
konstruksi yang mendasari pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan perumahan.
Semester 2
Ukur tanah Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami jenis-jenis alat ukur, cara
pengoperasian dan perawatan alat ukur
sederhana maupun profesional (manual/
digital) serta menghitung data hasil
pengukuran untuk evaluasi.
Semester 2
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menggambar teknik dasar, termasuk
penggunaan alat gambar, pemahaman
standar gambar teknik, gambar proyeksi
orthogonal dan proyeksi piktoral, dan
gambar 2D serta 3D.
Semester 1
Semester 2
xxi
PENDAHULUAN
A. Rasional
Konstruksi perumahan adalah kegiatan pembangunan perumahan
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
konstruksi. Aktivitas kegiatan tersebut berulang dengan mengembangkan
dan memperhatikan fasilitas sosial dan lingkungan supaya berfungsi
secara maksimal. Konstruksi dan perumahan merupakan satu kesatuan
dalam memenuhi kebutuhan dan kenyamanan bagi penghuninya.
Dalam proses pelaksanaan konstruksi dan pembangunan perumahan,
berupa kegiatan pembangunan atau proyek yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pola pekerja pada proyek perumahan
umumnya memiliki pola yang lebih sederhana dibandingkan dengan
proyek-proyek konstruksi lain seperti gedung atau pembangunan pabrik.
Pola umum pekerja pada proyek perumahan seperti pada gambar alir
berikut :
Dasar-dasar teknik konstruksi dan perumahan mengenalkan
spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan
perkembangan teknologi berbasis green material, serta berbagai jenis
pekerjaan konstruksi yang mengedepankan pekerjaan konstruksi dan
perumahan terkait isu global green building dan sustainable building.
Peserta didik SMK merupakan generasi penerus bidang konstruksi
xxii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
bangunan yang mempunyai pilihan karir antara lain menduduki jabatan
kerja sebagai perencana, pelaksana, atau menjadi pengembang (de­
veloper) perumahan di samping dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan adalah mata pelajaran
yang mengajarkan kompetensi dasar-dasar penguasaan teknik konstruk­
si dan perumahan, meliputi penguasaan perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi dan perumahan sebagai lkitasan bagi peserta didik untuk
mendalami salah satu kompetensi lanjut pada Program Keahlian Teknik
Konstruksi dan Perumahan.
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan
berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga negara
yang menguasai keahlian teknik konstruksi dan perumahan yang dapat
mengejawantahkan profil pelajar pancasila, khususnya kemampuan
bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap
lingkungan.
B. Cakupan dan Ruang Lingkup.
Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan
Perumahan terdiri atas: pengetahuan dasar tentang gambar teknik,
perhitungan statika bangunan, pekerjaan dasar konstruksi bangunan,
perencanaan perumahan, pekerjaan pengukuran tanah dengan
menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
(K3LH) serta budaya kerja industri, melalui berbagai model pembelajaran
antara lain: model pembelajaran Project Based learning (PjBL), Problem
Based Learning atau Inquiry Learning yang dipilih berdasarkan tujuan
dan karakteristik materi pembelajaran, untuk memfasilitasi peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir
kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving),
berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration).
xxiii
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
C. Tujuan Pembelajaran
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan dalam
kurun waktu dua semester bertujuan membekali peserta didik dengan
dasar-dasar soft skills dan hard skills sebagai berikut:
1. Memahami proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan;
2. Memahami perkembangan teknologi dan dunia kerja di bidang
konstruksi dan perumahan;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job profile dan techno­
preneurship), serta peluang usaha pada bidang pekerjaan konstruksi
dan perumahan;
4. Memahami lingkup kerja teknik konstruksi dan perumahan;
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya;
6. Memahami ilmu statika bangunan untuk mendasari perhitungan
kekuatan konstruksi bangunan;
7. Memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan dan jenis
pekerjaan konstruksi yang mendasari pelaksanaan pekerjaan kons­
truksi dan perumahan;
8. Memahami penggunaan peralatan pengukuran serta mampu
menghitung data hasil pekerjaan pengukuran;
9. Memahami dasar menggambar teknik menggunakan peralatan
manual dan perangkat lunak atau digital.
D. Pendekatan Strategi Pembelajaran
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada peluang kerja
setelah lulus dari program keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan,
dan konsentrasi-konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII
untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas.
xxiv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Tahap pengembangan wawasan dan internalisasi soft skills ini
membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia
pada kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem - based learning), atau inquiry learning serta
metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi,
observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Pembelajaran Dasar-dasar
Teknik Konstruksi dan Perumahan dapat dilakukan secara sistem blok
disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.
E. Media Pembelajaran
Proses pembelajaran pada mapel dasar-dasar teknik konstruksi dan
perumahan ini menggunakan beberapa media dalam kegiatan belajar
mengajar diantaranya:
1. Laptop
2. LCD
3. Wal lchart
4. Media lainnya yang mendukung.
F. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek
sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar teman, serta penilaian diri, dan aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.
1
MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI
PERUMAHAN DAN PELUANG BISNIS,
WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG
KONSTRUKSI PERUMAHAN
Pertanyaan Pematik
- Apa saja peluang bisnis, usaha, dan kerja yang bisa didapatkan
pada bidang konstruksi dan perumahan ?
- Berapa besar keinginan kalian menjadi seorang wirausaha dibidang
konstruksi?
- Apa yang ada dibenak kalian tentang konstruksi itu ?
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu mengenal
dunia kerja, peluang bisnis, dan wirausaha dibidang konstruksi dan
perumahan, serta memahami konsep pekerja­
an konstruksi dan
perumahan.
					
Sumber : Dokumen penulis
BAB
1
2 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada
pekerjaan konstruksi dan perumahan
Data penduduk khusus usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi,
belum lagi jika berbicara tentang kenaikan peringkat ekonomi masya­
rakat Indonesia, hal ini bisa dilihat dengan produktivitas masyarakat kita.
Juga karena juga jumlah penduduk yang besar, maka sektor kosntruksi
dan perumahan akan menjadi kebutuhan penduduk. Masyarakat usia
produktif, keluarga muda, sangat kebutuhaan akan rumah tinggal
mereka mendambakan hunian yang representatif, tentunya perumahan
salah satu jawabannya. Dari fakta tersebut menjadi indikator bahwa
peluang bisnis konstruksi dan perumahan cukup menjanjikan,
Peluang usaha, kareir dan lapangan pekerjaan di bidang teknik
konstruksi dan perumahan, adalah:
1. Pengembang (developer perumahan)
Gambar 1. Ilustrasi Developer Perumahan
Sumber https://www.inafina.id/developer-rumah.
3
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Pengertian perusahaan pengembang perumahan adalah adalah
suatu perusahaan yang berusaha dalam bidang pembangunan pe­
rumahan dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar di atas suatu areal
tanah yang akan merupakan suatu kesatuan lingkungan pemukiman
yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-
fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat penghuninya”. (Pasal 5
ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974),
Sedangkan dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yaitu: “Pelaku Usaha adalah setiap
orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia,
baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang
Dari dua pengertian tentang developer perumahan dapat disimpulkan
bahwa, developer perumahan dapat dilakukan oleh badan usaha
maupun individu perorangan. Untuk terjun ke dunia bisnis konstruksi
dan perumahan tidaklah sulit atau memerlukan modal besar, modal
utama adalah tekad yang kuat dan keiklasan dalam bekerja dengan
didukung beberapa kemampuan tertentu diantaranya:
- Pengetahuan bidang konstruksi
- Mencari Lahan yang Layak
- Pertimbangan Harga
- Cara Bayar
- Kondisi Fisik konstruksi bangunan
- Analisa Lahan
- Analisa Pasar
- Masterplan
- Dapatkan Investor
- Perijinan
- Pemasaran
4 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
2. Pelaksana (kontraktor) pekerjaan konstruksi dan perumahan
Gambar 2. Ilustrasi Pekerjaan Kontraktor
https://www.arsitag.com
Sebagai kontraktor menjadi salah satu pilihan bagi anda yang ingin
terjun di bisnis properti. Namun yang dimaksud di sini adalah kontraktor
dengan skala kecil yang dalam melaksanakan borongan pekerjaan tidak
membutuhkan teknologi tinggi.
Pentingnya adalah kalian harus menemukan seorang mandor yang
berpengalaman dan baik hati. Sifat baik hati ini saya masukkan karena
banyak kejadian seseorang tertipu oleh mandornya. Modusnya mungkin
saja si mandor minta uang untuk belanja material kemudian si mandor
tidak kembali lagi ke proyek.
Tugas pelaksana adalah melaksanakan pembangunan konstruksi
sesuai dengan bestek dan kontrak kerja. Secara rinci tugas pelaksana
antara lain:
- Melakukan survey pasar berkaitan dengan potensi daya beli
konsumen terhadap perumahan, harga material bangunan, developer
kompetitor, harga jual perumahan kompetitor, dan data demografi
kota setempat.
- Melakukan konsultasi ke instansi terkait perihal kesesuaian lokasi
dengan recana pembangunan proyek. Selain itu diperlukan juga
5
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
konsultasi dengan notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), camat
dan lurah/kepala desa setempat tentang legalitas tanah yang akan
dikerjakan sebagai proyek perumahan.
- Melakukan sosialisasi proyek kepada warga sekitar supaya tidak ada
gangguan pada saat proyek sudah dijalankan.
- Membuat dan mengajukan anggaran dana operasional pekerjaan
persiapan proyek ke pimpinan perusahaan
3. Pengawas pekerjaan konstruksi
Gambar 3. Ilustrasi Pekerjaan Pengawas
https://www.pengadaan.web.id
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi adalah pengawasan melekat oleh
penyelenggara pekerjaan konstruksi terhadap penyelenggaraan pe­
kerjaan konstruksi bidang sarana dan prasarana pekerjaan umum, baik
fisik maupun non fisik dengan penekanan pada tertibpenye­
lenggaraan
dan hasil pekerjaan konstruksi yang meliputi aspek perencanaan
pekerjaan konstruksi,pengadaan,manajemenpengen­
dalian,pelaksanaan
kontrak.
Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa perseorangan atau badan
usaha yang memiliki keahlian profesional di bidang pe­
ngawasan jasa
6 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
konstruksi dari awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai
dan harus sesuai dengan bestek.
Ruang lingkup pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruk­
si
meliputi:
a. Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak;
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan fisik konstruksi (tahap
penyiapan, pengerjaan & pengakhiran);
c. Pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan;
Bentuk tugas kepengawasan, yaitu:
a. Berbentuk tugas administratif, antara lain:
- Laporan tentang pelaksanaan kerja, cuaca, penggunaan
tenaga kerja, bahan & peralatan di lapangan. Laporan
tentang prestasi pekerjaan.
- Peringatan/ teguran, saran/ anjuran.
- Perubahan syarat - syarat, perubahan gambar.
- Mengisi buku harian, buku tamu.
- Dokumentasi/ pengarsipan, dsb.
b. Berbentuk Tugas Teknik, yaitu antara lain:
- Pengukuran/ pengamatan/ pengawasan/ pengendalian
Prinsip dalam Pengawasan yaitu:
a. Pengawasan harus berpedoman pada kebijaksanaan atau SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditentukan agar
dapat mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-kesalahan
dan
b. Pengawasan harus bersifat Obyektif dan menghasilkan data nyata
dilapangan serta menemukan fakta-fakta tentang proses
pelaksanaan pekerjaan dan berbagai faktor yang mem­
pengaruhi
pekerjaan tersebut.
7
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
4. Perencana pekerjaan konstruksi dan perumahan
Gambar 4. Ilustrasi Pekerjaan Perencana
https://www.pengadaan.web.id
Perencana pekerjaan konstruksi disebut juga konsultan peren­
cana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk me­
laksana­
kan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau
badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana
bertugas merencanakan struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur,
lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-dokumen
pelengkap lainnya. Konsultan perencana men­
dapatkan proyek melalui
proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi.
5. Jasa Penyedia tukang pekerjaan konstruksi dan perumahan
Usaha jasa penyedia tukang merupakan jenis usaha yng sangat
dibutuhkan oleh pelaksana atau kontraktor yang akan melaksanakan
pekerjaan konstruksi bangunan, melalui jasa inilah kontraktor akan
sangat mudah dalam mencari tukang yang akan bekerja. Jasa ini biasanya
bersifat kontrak kerja atau borongan dengan pihak pelak­
sana.
8 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Peluang usaha ini menghubungkan antara kontraktor dengan pekerja
bangunan, tidak banyak modal dan keahlian yang harus dimiliki jika
ingin menjalani jasa ini, kuncinya peluang usaha ini harus bisa mencari
tukang yang professional, memiliki sertifikat keahlian.
6. Suplier penyedia bahan bangunan
Gambar 5. Ilustrasi Supermarket Bangunan
Sumber Internet
Peluang usaha ini sangat menjanjikan karena semakin banyak
permintaan rumah tinggal seperti perumahan akan semakin banyak pula
permintaan bahan bangunan. Dalam menjalankan usaha ini harus bisa
mengikuti tren bahan bangunan yang terus berkembang. Usaha
penyedia bahan bangunan dengan skala kecil sangat banyak tersedia
di seluruh Indonesia, Bahkan untuk bisnis ini dilevel yang sangat besar
sudah ada beberapa mall atau supermarket bangunan walaupun
jumlahnya masih terbatas.
9
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
7. Agen Penjuaan Perumahan
Gambar 6. Ilustrasi Agen Properti
https://id.jobgoody.com
Peluang usaha dan lapangan pekerjaan sebagai broker atau agen
penjualan perumahan merupakan ujung tombak dunia bisnis konstruksi
perumahan, setelah semua pelaku usaha perumahan telah meyelesaikan
pekerjaannya mulai dari perencana, pelaksana dan pengawas hingga
fisik bangunan perumahan terwujud maka bisnis dan peluang usaha
agen penjualan inilah yang selanjutnya bekerja memasarkan bangunan
perumahan. Pengembang atau developer perumahan membutuhkan
seorang eksekutif profesional untuk memasarkan properti mereka. Lalu
bagaimana peluang usaha ini dijalankan?
Berdasarkan Pasal 1 (3) Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
33/M-DAG/PER/8/2008 Tentang Perusahaan Perantara Perdagangan
Properti (“Permendag No 33/2008”) adalah seseorang yang memiliki
keahlian khusus di bidang properti yang dibuktikan dengan sertifikat
yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Broker
properti di dalam melakukan pekerjaannya dapat bekerja sendiri atau
dibawah naungan perusahaan perantara perdagangan properti.
Dari peraturan tersebut disebutkan bahwa agen property bisa
dikerjakan oleh individu perorangan atau badan usaha.
10 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
dan masih banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa diambil dalam
pekerjaan konstruksi perumahan.
8. Jasa Sewa Peralatan Pekerjaan Konstruksi
Peluang usaha ini sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proyek
konstruksi bangunan, karena dalam proses pelaksanaan pembangunan
tidak semua kontraktor memilik peralatan dan teknologi yang dibutuhkan
dalam pekerjaan mereka. Apalagi jika pekerjaan membutuhkan alat berat
dan teknologi yang canggih. Berapa kontraktor memang tidak memiliki
alat degan berbagai pertimbangan baik dari segi biaya pembelian,
penyimpanan, dan pemeliharaannya dan sebagainya. Mereka cenderung
memilih menyewa alat dari pada harus membeli. Nah dari sinilah
peluang menjadi penyedia sewa alat dan teknologi pekerjaan konstruksi
terbuka lebar, hanya saja untuk menjalani usaha ini butuh modal yang
sangat besar.
Gambar 7. Ilustrasi Jasa Sewa Alat Berat
Sumber Internet
11
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan konstruksi yang sering disebut proyek konstruksi, yaitu
serangkaian aktivitas yang terstruktur dan dilakukan dengan urut
menggunakan logika serta berbagai sumber daya yang terbatas pada
biaya, kualitas, dan waktu. Proyek konstruksi berhubungan dengan upaya
pembangunan sebuah bangunan, meliputi pekerjaan pokok dibidang
teknik sipil dan arsitektur, walaupun terkadang juga mengikutsertakan
disiplin lainnya misalnya teknik industri, mesin, elektro, geoteknik,
interior ataupun lanskap. Berdasarkan definisi tersebut diketahui jika
ciri-ciri:
- Mempunyai tujuan yang khusus, produk akhir maupun hasil kerja
akhir,
- Total dana, target jadwal dan kategori kualitas pada proses
meraih tujuan yang sudah ditetapkan,
- Sifatnya sementara pada makna usianya terbatas dari selesainya
tugas,
- Titik permulaan serta akhir ditetapkan secara jelas,
- Non rutin, tidak mengulang-ulang. Tipe serta intensitas aktivitas
berubah selama proyek berjalan.
1. Pengertian Bangunan
Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung yaitu
seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan
manusia untuk menciptakan peradabannya. Bangunan terbagi dalam
2 jenis, yaitu:
1. Bangunan Gedung
Ciri-cirinya adalah:
- Proyek konstruksi untuk tempat tinggal atau bekerja
- Lokasi relatif sempit
- Manajemen proyek untuk progressing proyek
Contoh : adalah rumah, kantor, dan pabrik
12 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
2. Bangunan Sipil
Ciri-cirinya adalah:
∙ Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan
alam agar berguna bagi kepentingan manusia
∙ Lokasi luas dan panjang
∙ Manjemen proyek untuk memecahkan masalah
Contoh : jalan, jembatan, dan bendungan.
C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan konstruksi meliputi beberapa tahapan, Secara garis besar
tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi 4 tahap :
1. Tahap perencanaan (planning)
2. Tahap perancangan (design)
3. Tahap pengadaan/pelelangan (tender)
4. Tahap pelaksanaan (construction)
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Tahap ini melakukan penetapan garis-garis besar rencana proyek,
meliputi:
a. Rekruitmen konsultan (memakai konsultan perencana atau
manajemen konstruksi (MK) tergantung mana yang dipilih oleh
pemilik proyek) dalam menterjemahkan kebutuhan pemilik,
membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek,
pemilihan desain, schematic design, program dan budget,
financing, studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal
teknis ekonomis, lingkungan, dll.
b. merancang proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
c. Memperkirakan manfaat yang akan didapatkan bila proyek itu
dijalankan, yaitu manfaat langsung (manfaat ekonomis) ataupun
manfaat tidak langsung (fungsi sosial).
13
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
d. Membuat analisa kelayakan proyek, yaitu menurut ekonomis
ataupun finansial.
e. Menganalisa pengaruh lingkungan yang mungkin terjadi bila
proyek itu dijalankan.
f. Tahap Penjelasan (Briefing)
Tahapan ini bertujuan agar memberikan kesempatan kepada
pemilik proyek menguraikan fungsi proyek serta dana yang
diperbolehkan, maka konsultan perencana bisa dengan akurat
menafsirkan kemauan pemilik proyek serta memperkiarakan
dana yang dibutuhkan.
2. Tahap Desain /Perancangan (Design)
Tahap perancangan terdiri dari tiga sub tahap antara lain :
a. tahap Pra-Desain (Preliminary Design)
tahapan ini meliputi kriteria desain, skematik desain, proses
diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar
situasi atau siteplan tata ruang dan estimasi cost.
b. tahap pengembangan Desain (Development Design)/ Detail
Desain (Detail Design).
adalah tahapan pengembangan dari pra rancangan yang telah
disusun serta melakukan perhitungan yang semakin rinci,
meliputi:
Perhitungan-perhitungan yang sangat mendetail (struktural
ataupun non struktural) dengan rinci∙ Gambar-gambar yang
sangat mendetail (gambar arsitektur, elektrikal, susunan, mekanal,
dan yang lainnya), Outline specification (garis besar) Estimasi cost
untuk konstruksi dengan rinci.
c. Tahap Desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan
Adalah tahapa terakhir dari perencanaan serta persiapan pada
tahap pelelangan, meliputi: Gambar-gambar detail, bagi semua
elemen pekerjaan Detail spesifikasi, Bill of quantity (daftar
volume), perkiraan dana konstruksi (dengan sangat rinci) , Syarat-
14 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
syarat umum administrasi serta aturan umum (dokumen lelang)
adapun tahapan ini bertujuan antara lain;
- Dalam melengkapi uraian proyek serta menetapkan tata
letak, rancangan, metode konstruksi serta perkiraan dana
supaya memperoleh persetujuan dari pemilik proyek serta
pihak yang memiliki otoritas yang berpartisipasi.
- Dalam menyiapkan informasi pengerjaan yang dibutuhkan,
terutama gambar rencan, spesifikasi dan dalam melengkapi
seluruh dokumen tender. Aktivitas yang dijalankan dalam
tahapan perancangan antara lain: ∙ Mengembangkan ikhtisar
proyek sebagai uraian akhir.
- Mengecek persoalan teknis
- Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek
- Menyiapkan rancangan skema (pra desain) terutama per­
kiraan dana, rancangan terperinci (detail desain), gambar
kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, perkiraan dana akhir,
serta program penyelenggaraan pendahuluan terutama
jadwal waktu.
3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)
Tahapan ini bertujuan untuk menentukan Kontraktor selaku pelaksa­
nan maupun berbagai kontraktor selaku sub-kontraktor yang menjalankan
konstruksi di lapangan. Berbagai hal yang harus menjadi perhatian pada
tahap ini yaitu:
a. Prakualifikasi
Biasanya pada tahapan pelelangan dilakukan dengan berbagai
prosedur supaya kontraktor yang memiliki pengalaman serta
kompeten saja yang dibolehkan berpartisipasi pada pelelangan.
Prosedur tersebut populer dengan babak prakualifikasi yang
terdiri dari pengecekan sumber daya keuangan, manajerial serta
fisik kontraktor yang potensial, serta pengalamannya terhadap
proyek sejenis, dan integritras perusahaan. Pada berbagai
15
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
proyek milik pemerintah, Kontraktor yang sesuai dengan
kualifikasi yang diinginkan umumnya masuk ke dalam Daftar
Rekanan Mampu (DRM)
b. Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak biasanya diartikan menjadi dokumen resmi
yang memaparkan tugas serta tanggung jawab pihak-pihak yang
berpartisipasi di dalamnya. Dokumen kontrak terbit sesudah
terdapat jalinan kerjasama diantara dua pihak maupun lebih.
Sebelum hal tersebut terjadi ada proses pengadaan maupun
proses pelelangan di mana dibutuhkan Dokumen lelang maupun
dokumen tender.
4. Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tahapan ini bertujuan untuk merealisasikan bangunan yang diperlu­
kan pemilik proyek serta telag disusun Konsuktan Perencana pada
batasan dana serta waktu yang sudah disetujui, dan terhadap mutu yang
sudah disyaratkan. Aktivitas yang dijalankan dalam tahap ini yaitu
melakukan perencanaan, koordinasi, serta mengawasi seluruh operasional
di lapangan. Kontraktor dalam mengerjakan proyek konstruksi gedung
tidak sama dengan pekerjaan konstruksi jalan ataupun bendungan dan
yang lainnya. Dalam mengerjakan konstruksi bendungan, kontraktor
harus bisa mencapai 3 target yang sudah ditetapkan, di antaranya
- Selesainya proyek harus dengan kualitas yang setidaknya sama
dengan spesifikasi awal yang sudah ditentukan.
- Waktu penyelesaiannya lebih kecil ataupun setidaknya sama
dengan waktu yang sudah direncanakan, penyelesaiannya
dengan biaya yang setidaknya sama dengan biaya yang sudah
direncanakan, penyelesaiannya tidak memunculkaan dampak
bagi lingkungan (sosial, fisik, dan administrative).
- Penyerahan pertama, masa pemeliharaan dan penyerahan kedua.
16 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman.
Menurut UU No. 4 Tahun 1992 mengenai perumahan dan permukiman
diterangkan bahwa:
“Rumah adalahsebuahkebutuhan pokok manusia padaupayameningkatkan
serta meratakan kesejahteraan rakyat. sehingga,rumah yang pantas huni
adalah landasan serta sebuah elemen pokok untuk menetapkan jenjang
kesejahteraan”
“Perumahan adalah himpunan rumah menjadi bagian dari pemukiman,
yaitu perkotaan ataupun pedesaan, yang dilengkapi dengan infratsruktur,
fasilitas, serta utilitas umum selaku hasil dalam rangka memenuhi rumah
yang layak huni”.
“Permukiman ialah komponen dari lingkungan hunian yang meliputi diatas
satu satuan perumahan yang memiliki infratsruktur, fasilitas, utilitas umum
dan memiliki aktivitas penunjang sebagau fungsi lain diwilayah perkotaan
maupun wilayah perdesaan.
1. Peluang pembangunan perumahan dan permukiman
Pembangunan perumahan serta permukiman adalah sebuah bentuk
pekerjaan konstruksi berkelanjutan, guna memenuhi kebutuhan akan
hunian bagi penduduk yang semakin bertambah. Peluang yang ada di
dalam pembangunan perumahan diantaranya:
- Meningkatnya pendapatan daerah, dengan adanya pajak dan
retribusi dari proses pembangunan perumahan,
- Adanya koordinasi yang semakin membaik membangun
pemukiman dan perumahan antara pemerintah dan pihak
pengembang perumahan.
- Perkembangan teknologi dibidang konstruksi yang terus
berkembang.
17
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
2. Faktor Kendala pembangunan permahan dan permukiman
Kebutuhan akan sarana hunian tempat tinggal bagi penduduk yang
semakin bertambah, tentunya pembangunan perumahan akan
mengalami kendala dan hambatan, diantaranya:
- Ketersediaan lahan sangat terbatas
- keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah
- informasi yang terbatas
- kemampuan Pemda yang terbatas
- Proses perijinan dan birokrasi yang belum dipahami dan
diketahui oleh beberapa pengembang perumahan.
3. Perencanaan Perumahan
Sebelum proses pembangunan perumahan dilaksanakan ada
beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan meliputi:
a. Aspek Teknis konstruksi bangunan
- KDB (koefisien dasar bangunan)
Merupakan angka persentase rasio antara luas semua lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan perpetakan perencanaan yang
dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan
dan lingkungan.
- KLB (koefisien lantai bangunan) menurut Perturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2005 ialah angka persentase rasio antara luas
keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan
perencanaan yang dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana
tata bangunan dan lingkungan.
- FAR (floor area Ratio)
adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan
ukuran sebidang tanah di mana ia dibangun.
- GSB (garis sempadan bangunan)
Merupakan garis batas luar pengaman yang ditentukan dalam
membangun sebuah bangunan ataupun pagar yang ditarik
dengan jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala
18 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepu situ, tepi
waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan
pipa gas, menyesuaikan dengan jenis garis sempadan yang
dituliskan. Pada garis ini disisi luarnya, pemiliki tanah tidak
diperbolehkan untuk mendirikan sebuah bangunan.
- Kondisi Persil tanah
- Pengaturan bentuk bangunan sama/seragam atau tidak.
b. Aspek sosial ekonomi
- Bagaimana interaksi yang dilakukan antara sesama masyarakat
- Karakter masyarakat setempat
- Tingkat ekonomi masyarakat
c. Aspek Kesehatan
- Ketercukupan air bersih
- Ketercukupan cahaya
- Ketercukupan udara
d. Aspek legalitas atau perijinan
- Ijin pengolahan tanah (IPT)
- Ijin kawasan
- Ijin mendirikan bangunan (IMB)
- Perijinan lainya sesuai dengan peraturan (Pemda) setempa
4. Pemilihan tapak untuk perumahan
Tapak adalah sebidang lahan ataupun sepetak tanah yang mempunyai
batas yang jelas, yang kondisi permukaannya mempunyai karakteristik
khusus yang dimiliki lahannya tersebut. Sementara itu perencanaan
tapak ialah pengelolaan fisik tapak dilaksanakan dengan memper­
timbangkan keadaan tapak serta dampak yang diakibatkan karena
perubahan fisik tanahnya.
Tujuan dari pemilihan tapat, adalah agar diperoleh tapak yang sesuai
untuk pembangunan fisik, terutama pemasangan utilitas pengadaan
rumah, sistem sirkulasi, beserta fasilitas lingkungannya .
19
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
E. Tipe Perumahan
Tipe Perumahan secara umum dikelompokan berdasarkan luas
bangunan dan luas area yang dimiliki oleh masing-masing rumah,
sehingga dari aspek tersebut tipe perumahan dapat dibedakan menjadi:
a. Perumahan Real Estate
b. Perumahan Semi Real Estate (menengah)
c. Perumahan Sederhana (RS)
d. Perumahan Sangat Sederhana (RSS)
Rumah real estate dan menengah tidak memiliki batas minimum
luas untuk masing-masing ruangan (luas bangunan) dan luas lahan,
berbeda dengan rumah sederhana yang memiliki standar minimal agar
tetap terjamin kenyamanan dan keamanan penghuni rumah.
1. Rumah Sederhana
Merupakan tempat tinggal pantas ditempati yang mempunyai harga
yang sangat terjangkau oleh masyarakat dengan pendapatan yang
rendah hingga sedang. pada SNI 03- 6981-2004 rumah sederhana tidak
bersusun dicanangkan menjadi tempat kediaman yang pantas ditempati
untuk masyarakat dengan pendapatan rendah maupun sedang.
Sehingga harganya wajib terjangkau oleh masyarakat yang memiliki
pendapatan rendahhingga sedang.
20 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Tabel 1. Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan Untuk Rumah
Kebutuhan
Luas Ruang
Per Jiwa
(dalam m2
)
Kapasitas Rumah Untuk 3 Jiwa Kapasitas Rumah Untuk 4 Jiwa
Luas Unit
Rumah
(m2
)
Luas
Lahan
Minimal
(m2
)
Luas
Lahan
Ideal
(m2
)
Luas
Lahan
Efektif
(m2
)
Luas
Unit
Rumah
(m2
)
Luas
Lahan
Minimal
(m2
)
Luas
Lahan
Ideal
(m2
)
Luas
Lahan
Efektif
(m2
)
Ambang
Batas:
7,2
21,6 60,0 200 72-90 28,8 60,0 200 72-90
Indonesia 27,0 60,0 200 72-90 36,0 60,0 200 72-90
Internasional 36,0 60,0 - - 48,0 60,0 - -
Sumber: dikembangkan dari keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah No. 403/
KPTS/M/2002 tentang pedoman teknis pembangunan rumah sehat sederhana.
Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni:
rumah gandeng ataupun rumah kopel, serta rumah deret
a. Rumah Gandeng atau Rumah Kopel
Rumah gandeng atau rumah kopel adalah 2 buah rumah yang
bergandengan, dan masing-masing memiliki kapling sendiri. Pada
rumah gandeng atau rumah kopel, salah satu dinding bangunan
induk salingmenyatu.
Gambar 8.Rumah Gandeng/Kopel
Sumber https://www.desainrumahkediri.com
21
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
b. Rumah Deret
Merupakan sejumlah rumah yang bergandengan dari satu unit
terhadap unit yang lain. Dalam rumah deret, salah satu maupun
kedua dinding bangunan utamanya menyatu terhadap dinding
bangunan induk yang lain.Melalui sistem rumah deret, unit-unit
rumah itu adalah suatu kesatuan. Dalam rumah deret, tiap rumah
mempunyai kaplingnya sendiri-sendiri.
Gambar 9. Rumah Deret
https://economy.okezone.com
2. Rumah Sangat Sederhana
Merupakan rumah tinggal tak bersusun yang luas lantainya mencapai
21 m2
hingga 36 m2
. Sebuah rumah sangat sederhana minimal terdapat
kamar mandi serta WC beserta ruang serbaguna. Dana pendirian per
m2
. Rumah sangat sederhana wajib ditekan sekecil mungkin mencapai
sekitar setengah dari dana pendirian rumah sederhana. Rumah sangat
sederhana biasanya berwujud rumah deret untuk mengoptimalkan
pemaakaian lahan perumahan yang sangat memiliki batasan. Rumah
sangat sederhana mempunyai peta berbentuk empat persegi panjang.
Bentuk atapnya pelana, dengan kemiringan yang diselaraskan pada
bahan penutup atap y a n g sangat sederhana, beton pada system
22 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
susunannya, bata merah ataupun Concrete Block sebagai dinding, kayu
sebagai pintu sertajendela, asbes gelombang sebagai penutup atap.
3. Luas area ruang pada rumah sangat sederhana:
- Ruang serbaguna 14,58 m2
- Dapur		 2,25 m2
- Kamar mandi/WC 2,25 m2
- Teras/selasar		 1,92 m2
5. Prasarana dan fasilitas Lingkungan Perumahan
Infrastruktur serta fasilitas pada perumahan diberikan guna mem­
berikan kenyaman dan mempermudah penghuni dalam melakukan
segala akifitas diluar rumah. Bentuk prasarana dan fasilitas tersebut tediri
dari:
- Akses jalan
- Pembuangan air hujan
- Pembuangan sampah
- Jaringan listrik, telpon
- Fasilitas Peribadatan
- Fasilitas Rekreasi dan Kebudayaan
- Dan fasilitas lainnya yang diperlukan
6. Syarat-Syarat Rumah Sehat
Berikut ini ketentuan syarat-syarat kesehatan rumah tinggal yang
terdiri dari :
- Bahannya tidak dibuat dengan bahan yang bisa melepaskan bahan
yang bisa mengancam kesehatan.
- Bahannya tidak dibuat dengan bahan yang bisa menjadi tempat
pertumbuhan suatu mikroorganisme patogen.
- Komponen serta penataan ruangan:
• Lantainya kedap air serta gampang dibersihkan.
• Dinding rumahnya berventilasi, di kamar mandi serta kamar cuci
kedap air serta gampang dibersihkan.
23
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
• Langit-langit rumahnya gampang dibersihkan serta tidak mudah
memicu kecelakaan.
• Tinggi bumbungan rumahnya 10 m serta terdapat penangkal
petir.
• Ruangannya ditata berdasarkan fungsi serta manfaatnya.
F. Green dan Suistainable Building.
Gambar 10. Ilustrasi Green Buiding
Sumber pixabay.com
1. Green building
Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering
mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari
istilah tersebut?
Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan dengan
memakai tahapan yang ramah lingkungan, pemakaian sumber daya
dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari perencanaan,
pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai terjadi pem­
bongkaran.
Seperti apakah bangunan yang ramah lingkungan? Apa utamanya
mengaplikasikan konsep itu terhadap hunian? Bagaimanakah perkem­
24 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
bangan penerapannya? berbagai pertanyaan mendasar tentang green
building.
Secara umum penerapan Green Building adalah bangunan yang
diawali dari tahap perencanaan,pembangunan, pengoprasian sampai
pada operasional perawatannya mempertimbangkan berbagai aspek
untuk melindungi, menghemat, meminimalisir pemakaian SDA, meme­
lihara kualitas yaitu kualitas udara dalam ruangan, serta memper­
timbangkan kesehatan penghuninya yang seluruhnya berpedoman
terhadap kaidah yang berkesinambungan
Aspek utama green building:
- Material
Material yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi perumahan wajib
didapatkan dari alam, serta sebagai sumber energi terbarukan yang
dikelola dengan berkesinambungan. Dayatahan material bangunan
yang pantas alangkah baiknya sudah di uji, akan tetapi selalu yang
memiliki kandungan aspek bahan daur ulang, menekan produksi
sampah, serta bisa dipakai lagi serta didaur ulang. Pada gambar di
bawah ini merupakan contoh green material
Gambar 11. Green material
Sumber https://www.slideshare.net/
25
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
- Energi
Pekerjaan konstruksi perumahan sudah selayaknya menerapkan
hemat energi, terutama lampu dan AC. Di waktu siang alangkah
baiknya jendelanya dibuka untuk meminimalisir penggunaan listrik.
Jendela pastinya juga bisa menaikkan kesehatan serta produktivitas
yang menghuninya. Green Buildingpun wajib memakai lampu hemat
energi, alat-alat listrik hemat energi. Baik dalam desain rumah
maupun dalam proses pembangunannya.
Gambar 12. Energi Terbarukan
Sumber http://ditsmp.kemdikbud.go.id
Energi terbarukan merupakan sumber energi yang asalnya dari
SDA serta tak akan habis sebab tercipta dari proses alam yang terus
menerus. Misalnya dari energi terbarukan memanfaatkan sumber
daya alam misalnya sinar matahari, ombak, angin, dan air menjadi
bentuk energi.
Nah, sekarang sudah tahu kan energy alternative kedepannya
nanti seperti apa walaupun terdapat energy alternative yang
terbarukan, kita tidak boleh melakukan pemborosan energi mulai
saat ini.
26 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
- Air
Pertambahan penduduk bumi yang pesat secara langsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi persediaan air bersih di planet
bumi. Keperluan air bersih dalam kebutuhan sehari-hari jadi semakin
besar manakala penduduk bumi terus bertambah. Dan ini jelas-jelas
akan menyedot persediaan air bersih di bumi tanpa henti dari waktu
ke waktu. Oleh karena itu wajar bila Forum Air Dunia (World Water
Forum) memprediksi akan terjadi krisis air bersih di bumi dalam
beberapa waktu mendatang. Forum ini juga memprediksi bahwa
pada tahun 2025 akan banyak penduduk dunia lebih sulit men­
dapatkan air bersih. Apalagi pencemaran terhadap air oleh limbah
industri maupun limbah rumah tangga terus terjadi
Pemakaian air bisa dihemat melalui pemasangan sistem tang­
kapan air hujan. Cara itu bisa mendaur ulang air yang bisa dipakai
untuk menyiram tanaman maupun menyiram toilet. Pemakaian
peralatan hemat air, misalnya semprotan air beraliran rendah,
memakai toilet hemat air, sistem pemanas air tanpa listrik.
- Kesehatan
Pemakaian bahan-bahan bangunan serta furniture tidak beracun,
terbebas dari emisi, beremisi rendah ataupun non-VOC (Volatile
organic compounds atau senyawa organik yang mudah menguap),
serta tahan air dalam menghalangi masuknya kuman serta mikroba
yang lain. Kualitas udara pada ruangan juga bisa dinaikkan dengan
sistem ventilasi serta peralatan pengatur kelembaban udara.
Beberapa aspek utama green building tersebut, maka dalam
pekerjaan konstruksi bangunan perumahan dapat melakukan
efisiensi pada:
a. Efisiensi Desain Struktur
Desain struktur merupakan elemen pokok dalam konstruksi
perumahan, elemen ini landasan pada tiap proyek konstruksi.
Tahapan ini pun berpengaruh juga dengan dana sampai kinerja
proyek. konsep green building dalam tahapan ini bertujuan
27
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
mengecilkan pengaruh pembangunan, diawali dari pengerjaan
sampai pemakaian. jika tahap ini kuramg efisien, artinya bisa
berdampak buruk terhadap lingkungan. Contohnya penggunaan
bahan bangunan yang terlalu banyak maupun pemborosan.
b. Efisiensi Energi
Konsep green building meliputi tahapan hemat energi. Baik
energi yang diperlukan sehari-hari misalnya udara serta sinar
matahari yang masuk ke bangunan ataupun energi dari segi
operasional. Efisiensi energi dalam bangunan berhubungan pula
pada pemakaian listrik.
Green material dalam green building, green material ataupun
disebut dengan material ramah lingkungan. Green material
mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan makna dari
ramah lingkungan. Definisi material ramah lingkungan sendiri
secara umum berkaitan dengan kualitas materialnya. Jika,
material ramah lingkungan ialah material yang ketika diperguna­
kan ataupun dibuang, tidak berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan lingkungan serta mengganggu kesehatan. Green
material mempunyai definisi yang lebih luas, bukan cuma sebatas
pada material yang ramah lingkungan. Namun hal tersebut juga
perlu ditinjau dari sumber material yang digunakan harus
berkelanjutan, proses produksi yang dilakukan di pabrik yang
ramah lingkungan, proses distribusi yang dilakukan sangat jauh
jadi membuang banyak sekali karbon, dalam proses memasang­
nya tidak menimbulkan banyak sisa sampah, serta menunjang
usaha untuk menghemat energi.
Dengan begitu ketika akan merencanakan green building,
material-material hijau bisa berdampak pada penghematan listrik
dan air, meningkatkan kesehatan dan kenyamanan serta ke­
efsienan manajemen dalam merawat bangunannya.
Kayu yang merupakan bahan bangunan ramah lingkungan,
karena bangunan yang mempurgunakan bahan dasar kayu
28 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
mempunyai kecenderungan menghasilkan pembuangan lebih
kecil daripada yang menggunakan bahan dari batu, beton
ataupun baja sekalipun. Kayu bisa menyerap Co2
dengan begitu
tak akan membuang banyak energi.
c. Efisiensi Material
Pembangunan pastinya berhubungan pada material penyusunnya.
Hal itu pula yang terdapat kaitannya pada efisiensi desain
struktur. Dalam mengaplikasikan konsep green building alangkah
baiknya menggunakan material yang sesuai keperluan, tidak
lebih serta tidak kurang juga. Wajib diingat, makin banyak
material yang digunakan, artinya makin memberatkan biaya
pembangunan, pengaruh terhadap lingkungan, pengeluaran
energi pada konstruksi, serta sejenisnya.
2. Suistainable Building
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud
perpaduan dari bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung
jawab soal lingkungan sebagai sebuah disiplin yang tetap merujuk
terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan maupun
proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan ber­
kelanjutan pengaplikasian isu sustainable building ini dengan langsung
berintegrasi terhadap:
- Lingkungan (Environment Sustainability)
- Ekonomi (Economic Sustainability)
- Sosial (Social Sustainability)
Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki
konsep suistainable building ini harus memperhatikan ketiga faktor di
atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan perawatan fisik bangunan
tersebut.
29
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
G. Refleksi
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk penge­
tahuan dasar tentang pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang
kerja di bidang konstruksi dan perumahan?
H. Asesmen
1. Lembar Aktifitas Siswa
a. Tugas Individu:
Siswa diminta untuk memilih salah satu peluang wirausahan bidang
konstruksi dan perumahan serta menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan kesuksesan dan kegagalan dalam bisnis, bekerja dan
berwirausaha. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelas.
b. Tes tertulis:
1. Jelaskan pengertian perumahan!
2. Jelaskan perbedaan perumahan dengan pemukiman!
3. Terangkan konsep pembangunan green building!
4. Sebutkan 5 bahan green material!
5. Jelaskan bagaimana penerapan suistanable building pada
pembangunan perumahan?
c. Tes Unjuk Kerja (praktek presentasi)
Tugas kelompok
Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
siswa. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan tema Konstrukusi dan
Perumahan. Kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas. Beberapa point yang dilalukan saat diskusi/kerja kelompok
adalah sebagai berikut:
30 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
• Tahapan dalam membangun perumahan
• Klasifikasi jenis perumahan
• Rumah sehat.
• Sarana dan fasilitas apa saja yang ada di perumahan
I. Pengayaan
1. Apa yang harus kalian lakukan jika menjadi pengawas pekerjaan
konstruksi atau perumahan agar pelaksanaan pembangunan berjalan
dengan baik sesuia jadwal dan mutu yang telah ditentukan?
2. Jelaskan aspek-aspek apa yang harus diperhatikan dalam pekerjaan
proyek konstruksi dan perumahan!
31
BAB 2
KESELAMATAN , KESEHATAN KERJA
SERTA LINGKUNGAN HIDUP DAN
BUDAYA KERJA INDUSTRI
Sumber gambar pixabay
BAB
2
Pertanyaan Pematik
 Bagaimana para pekerja proyek menjaga keselamatan saat
mereka bekerja?
 Kebiasan-kebiasaan apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja
yang mungkin sudah pernah kalian lakukan saat ini?
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, diharapkan peserta didik mampu
memahami konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup, mengidentifikasi APD K3 yang digunakan pada
pekerjaan konstruksi bangunan, mengaplikasikan tindakan Pen­
cegahan dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), memahami
serta menerapkan budaya kerja industri.
32 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup
Pekerjaan konstruksi merupakan unsur utama dalam sebuah pem­
bangunan, baik pada bangunan gedung, jalan maupun jembatan. Pada
tahap pelaksanaannya, ada bermacam dampak yang tidak diinginkan
oleh siapa pun dan pihak manapun. Dampak yang berupa kecelakaan
kerja yang beresiko kecil, sedang hingga pada level besar seperti
kematian. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang berkaitan
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup atau
yang biasa disebut dengan K3LH. Dan dalam mengelola seluruh
pekerjaan konstruksi harus mempertimbangkan standar gambar teknik
dan aturan K3LH tersebut.
Menurut Organisasi buruh/pekerja dunia ILO (International Labour
Organization) mendefinisikan bahwa K3 ialah sebuah usaha dalam
memelihara dan meningkatkan tingkat kesejahtaraan fisik, mental dan
sosialyang sebaik mungkin untuk pekerja di berbagai jabatan,mencegah
penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang dikarenakan keadaan
pekerjaannya, melindungi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko yang
diakibatkan faktor yang bisa menimbulkan kerugian pada kesehatan,
menempatkan dan memelihara pekerja dalam lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan fisiologi dan psikologis; dan disederhanakan selaku
penyesuaianpekerjaanterhadapmanusiadansetiappekerjaterhadapjabatan
yang dimiliki.
B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki tujuan:
1. Melindungi dan menjamin hak pekerja terhadap keselamatan
dan kesehatannya dalam melakukan pekerjaan guna meningkat­
kan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
33
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
2. Untuk mendapat tingkat kesehatan yang tertinggi baik buruh,
petani, nelayan, pegawai negri ataupun pekerja bebas untuk
memberantas penyakit dan kecelakaan yang diakibatkan kerja.
3. Melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan orang
lain selain pekerja yang berada di lingkungan kerja tersebut.
4. Menjamin penggunaan sumber produksi dengan aman, efektif,
dan efisien.
5. Mencegah dan mengobati penyakit yang timbul akibat kecelakaan
di lingkungan kerja
C. Syarat dan Ketentuan K3LH
Dalam mewujudkan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
tersebut, maka dibuatlah berbagai aturan tentang syarat penerapan
K3LH di lingkungan kerja yang terdapat dalam UU No. 1 Tahun 1970
tentang Ketenagakerjaan.
Dasar hukum pelaksanaan K3LH untuk pekerjaan konstruksi diperjelas
melalui Permenaker No. Per. 01/Men/1980 mengenai K3 Konstruksi
Banguan dan SKB Menaker dan MenPU No. 174/Men/1986 ddan No.
104/KPTS/1986 mengenai K3 pada lokasi kegiatan dan dasar pelaksanaan
K3 pada lokasi kegiatan konstruksinya.
Menurut Mahendra (2004) Syarat pelaksanaan K3LH di bidang
konstruksi, adalah:
1. Mengetahui dan memahami secara benar apa yang dimaksud
dengan penerapan K3LH dalam kegiatan jasa konstruksi
2. Bekerja dan menjalankan pekerjaannya secara benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
3. menghindari berbagai kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja,
dengan melaksanakan tindakan pencegahan dan perubahan
penga­
wasan serta inspeksi untuk memenuhi keselamatan serta
kesehatan kerja.
34 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Menurut Jamhari (2020) Ketentuan. K3LH, adalah:
1. Terhadap Keselamatan Kerja
Upayamenjamin keselamatan kerjaberdasarkan undang-undang
tersebut diantara lain sebagai berikut.
a. Mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan kerja
b. Mengantisipasi, meminimalisir, dan memadamkan kebakaran
c. Mengantisipasi dan meminimalisir bahaya peledakan
d. Memberikan jalur evakuasi pada kondisi darurat
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan kerja
f. Memberikan APD pada pekerja
g. Terhadap kesehatan kerja
2. Terhadap Kesehatan Kerja
Upaya untuk menjamin kesehatan kerja berdasarkan undang-
undang tersebut diantara lain yaitu.
a. Mencegah dan mengendalikan penyakit yang diakibatkan
oleh kerja
b. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
c. Menjaga suhu dan kelembapan udara yang baik dengan
menye­
diakan ventilasi udara yang cukup
d. Mengantisipasi serta mengendalikan adanya penyebaran
suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi,
kebisingan dan getaran.
D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Secara umum, penyebab terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan
oleh empat faktor utama (Husni : 2003), yaitu :
1. Faktor manusia yang disebabkan oleh pengetahuan, keterampilan
dan perilaku
2. Faktor materiil yang mempunyai sifat bisa menimbulkan
keselematan ataupun keselamatan para pekerjanya.
35
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
3. Faktor sumber bahaya yakni; Perbuatan berbahaya, hal tersebut
terjadi dikarenakan kesalahan metode kerja yang diterapkan,
kelelahan atau kecapekan, sikap kerja yang tak sesuai dengan
standar operasional, keadaan berbahaya yakni kondisi yang tidak
aman dari keberadaan mesin ataupun peralatan, lingkungan,
proses dan sifat pekerjaannya.
4. Faktor yang dihadapi, contohnya pemeliharaan atau perawanan
mesin yang kurang yang menjadikan mesinnya tak dapat bekerja
dengan maksimal.
E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi.
Penggunaan Alat Pelindung Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(APD K3) yang tepat merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko
kecelakaan kerja.
1. Alat Pelindung Kepala (Helm)
Helm merupakan alat pelindung kepala yang digunakan untuk
mencegah resiko kejatuhan benda-benda tajam dan berbahaya yang
jatuh ke kepala kita.
Jenis Helm yang digunakan juga harus sesuai standar gambar
teknik, baik Standar gambar teknik nasional maupun internasional.
Selain itu, cara pemakaian nya juga harus tepat, tali pengikat helm
yang berada di dagu harus benar – benar terkunci atau terpasang
sebagaimana mestinya, agar helm tidak mudah lepas.
Gambar 13. Helm Sebagai Pelindung Kepala
Sumber : Safetyoncall
36 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
2. Alat Pelindung Mata (Kaca Mata Pelindung)
Kaca Mata Pelindung (Protective Goggles) merupakan alat pelindung
mata dari debu dan serbuk kayu, melindungi dari percikan logam,
bahan kimia, dan benda-benda lainnya yang membahayakan mata.
Gambar 14. Kaca Mata Pelindung
Sumber : Safetyoncall
3. Alat Pelindung Pernapasan (Masker)
Masker sebagai alat pelindung pernapasan terbagi menjadi beberapa
jenis, tergantung pada kondisi dan situasi nya serta tujuan peng­
gunaan nya di lapangan.
4. Alat Pelindung Pendengaran (Hearing Protection)
Alat pelindung pendengaran digunakan untuk mencegah rusaknya
pendengaran akibat suara bising diatas ambang aman seperti
pekerjaan plat logam dan pekerjaan lainnya yang beresiko merusak
alat pendengaran manusia. Ada dua jenis alat pelindung pendengaran,
yakni
a. Ear plug
Ear plug adalah alat pelindung telinga yang digunakan dengan
cara dimasukkan pada bagian luar dari lubang telinga. Umumnya
terbuat dari bahan foam (busa) dan karet.
b. Ear muff
Ear muff memiliki model seperti head set yang biasa dipakai pada
saat mendengarkan musik. Alat ini berfungsi untuk mengurangi
intensitas suara dan meredam suara yang dari lingkungan sekitar.
37
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 15. Ear plug dan Ear Muff
Sumber : Safetyoncall
5. Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan)
Sarung Tangan dipergunakan untuk alat pelindung tangan dari cidera
lecet ataupun terluka misalnya dalam pengerjaan pembesian
fabrikasi dan penyetelan, mengelas, membawa barang yang
membahayakan dan korosif yakni asam dan alkali.
Adapun jenis-jenis sarung tangan diantaranya:
- Sarung Tangan Kulit : dipakai untuk pengerjaan las, pemindahan
pipa dll
- Sarung Tangan Katun : dipakai untuk pengerjaan besi beton ,
bobokan dan batu, melindungi sewaktu naik tangga ketika
melakukan pekerjaan di ketinggian.
- Sarung Tangan Karet : dipergunakan pada pengerjaan listrik
supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik.
Gambar 16. Sarung Tangan
Sumber : Safetyoncal
38 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
6. Alat Pelindung Kaki (Sepatu Keselamatan)
Sepatu keselamatan (safety shoes) digunakan untuk menghindari
kecelakan yang diakibatkan tersandung bahan keras seperti logam
atau kayu, terinjak benda tajam, terhimpit beban berat serta terhindar
dari luka bakar pada saat mengelas.
Gambar 17. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)
Sumber : Safetyoncal
7. Tali / Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Selain mempersiapkan jaring pengaman sebagai alat keselamatan
dari ketinggian, namun untuk keamaan personal diperlukan ikat
pinggang / sabuk pengaman ( safety belt). Sabuk Pengaman
merupakan alat yang dipakai untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja diakibatkan terjatuh dari ketinggian.
Gambar 18. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Sumber : Safetyoncall
39
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
8. Rompi Safety
Rompi safety ini berbahan polyester yang didesain khusus dan
disertai reflector atau pemantul cahaya, umumnya dipakai oleh
pekerjaan konstruksi di lapangan.
Fungsi dari APD yang satu ini adalah untuk mengurangi resiko
kecelakan kerja, terutama pekerjaan yang dilaksanakana sewaktu
malam hari, supaya terlihat oleh pekerja yang lain dan meningkatkan
tingkat kewaspadaan saat bekerja di keadaan yang gelap.
Gambar 19. Rompi Safety
Sumber : Safetyoncall
9. Pakaian Pelindung
Setiap pekerja dan siapapun yang masuk ke proyek dapat memakai
pakaian pelindung sesuai pekerjaan nya. Pelindung lengan dari kulit
ataupun pakaian pelindung tahan api harus digunakan sewaktu
mengelas, pemotongan atau gerinda jika dibutuhkan. Jas hujan
dapat digunakan pada kondisi hujan.
40 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 20. Rompi Safety
Sumber : Safetyoncall
F. Rambu dan Simbol K3
Rambu K3 adalah perlengkapan berisi informasi tentang penerapan
K3 pada lokasi kerja, potensi bahaya pada setiap lokasi kerja, dan
petunjuk apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan pada lokasi
kerja.
Berikut beberapa rambu dan simbol K3 yang sering kita temukan.
Gambar 21. Simbol-simbol K3
(sumber : http://mediak3.com/jenis-rambu-rambu-k3-dan-fungsinya/)
41
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Rambu K3 juga memiliki arti dari warna yang ditunjukkan, yang
berfungsi untuk mengarahakan pekerja mengenai langkah apakah yang
harus dilaksanakan.
1. Warna Merah :yakni menandakan kita bahaya / danger, kebakaran,
dan stop. Biasanya dipergunakan untuk menunjukkan bahan
kimia cair yang mudah terbakar, alat pemadam kebakaran, dan
tkita emergency stop.
2. Warna Oranye : warna tersebut memperlihatkan tkita awas /
peringatan /warning. Umumnya dipasang dekat dengan alat
kerja yang berbahaya.
3. Warna Kuning : warna ini menunjukkan tkita waspada, seperti
terpeleset, tersandung, jatuh, dll.
4. Warna Hijau : warna ini menunjukkan tkita safety, penunjuk
peletakan peralatan keselamatan dan instruksi umum berrkaitan
pelaksanaan kerja yang aman.
5. Warna Biru :yakni menandakan tkita perhatian / notice, misal
untuk informasi keselamatan, instruksi tindakan keselamatan
yang perlu dilakukan serti penggunaan APD, dll.
Selain dari warnanya, Rambu K3 juga memiliki arti dari bentuk yang
ditunjukkan seperti berikut ini :
- Segitiga atau diamond : yakni dipakai untuk tanda bahaya.
Contoh : tkita bahaya bahan korosif, mdah meledak, dll.
- Lingkaran : yakni dipakai untuk instruksi berkaitan keselamatan
yang harus ditaati oleh para pekerja. Contoh : rambu pemakaian
APD, dll.
- Kotak atau persegi panjang : yakni dipakai untuk penunjuk jalan
keluar jika terdapat bahaya, tempat menyimpan alat P3K dan
alat keselamatan lainnya.
42 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
G. Budaya Kerja Industri
Lulusan dari SMK diharapkan mampu menembus dunia kerja dan
industri mereka disiapkan secara khusus agar lulusannya dapat langsung
bekerja. Adaptasi siswa dalam dunia kerja tak bisa terlepas dari budaya
kerja yang diajarkan di sekolah. Industry akan banyak mengharuskan
siswa lulusan SMK yang bekerja untuk mempunyai budaya kerja yang
baik. Industry memandang jika hardsklill setingkat lulusan SMK mampu
dibentuk oleh pihak industry, akan tetapi untuk budaya kerja sofskill
membutuhkan upaya yang sangat keras sebab hal itu sangat berkaitan
dengan karakter setiap orang.
1. Jenis Budaya Kerja Industri
Budaya kerja di industri yang diterapkan adalah budaya 5S yaitu
sebuah teknik penataan serta pemeliharaan wilayah kerja yang diterapkan
dengan rutin yang dipergunakan untuk menjaga ketertiban, efisiensi,
dan disiplin di lokasi kerja sekaligus memaksimalkan produktivitas
perusahaan dengan menyeluruh. Budaya kerja 5S adalah proses
perubahan perilaku di lingkungan kerja dengan melaksanakan penataan,
kerapian, kebersihan, kedisiplinan dan perwatan tempat kerjanya. Konisi
tempak kerja merupakan wujud dari pencerminan perlakuan dan sikap
pekerja.
Asal mula Budaya 5S pertama kali di terapkan di negara jepang,
yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, sementara itu di
Indonesia menerapkan 5R yakni, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
Keunggulan yang didapatkan dengan menerapkan budaya 5S yaitu
terwujudnya peningkatan efisiensi, perbaikan, pelayanan, keuntungan
dan keselamatan. Kelima budaya tersebut diimplementasikan bersamaan
dengan penerapan kaizen agar mampu meningkatkan keefektivan
penerapan 5S.
43
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Tabel 3. Istilah budaya kerja
Jepang
5S
Indonesia Inggris
5C
5R 5S 5P 5K
Seiri Ringkas Sisih Pemilahan Ketertiban Clear- out
Seiton Rapi Susun Penataan Kerapihan Classifity
Seiso Resik Sasap Pembersihan Kebersihan Cleaning
Seiketsu Rawat Sosoh Pemelihaan Kelestarian Confornity
Shitsuke, Rajin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Custom
Budaya kerja indsutri yang perlu ditanamkan pada siswa SMK
meliputi:
- Ringkas,memilahkanapasajayangdibutuhkandanmenyingkirkan
yang tidak dibutuhkan dari lokasi kerja. Mengenali benda apa
yang tidak dipakai, yang hendak disimpan, serta bagaimanakah
cara penyimpanannya agar tidak sulit diakses terbukti sangat
digunakan untuk suatu perusahaan.
- Rapi, memposisikan barang sesuai tempatnya sehingga tidak
nampak berserakan di lokasi kerja yang mampu membahayakan
keamanan pekerja
- Resik, membersihkan lokasi kerja, alat ataupun pakaian kerja
yang dipakai. Melalui prinsip ini diharap bisa menumbuhkan
lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
- Rawat, melaksanakan perawatan supaya hal yang didapatkan
pada ketiga tahap sebelumnya direalisasikan bisa dipertahankan.
Perawatan tidak sebatas pada produknya namun juga alat yang
dipakai untuk melakukan proses produksinya.
- Rajin, terbentuknya kebiasaan individu pekerja untuk memelihara
dan meningkatkan hal yang telah diraih. Rajin berkaitan dengan
ketepatan dalam waktu kerja, memenuhi kebutuhan pelanggan,
dan memenuhi target yang akan diraih. Sesudah tercapai lalu
dipertahan­
kan supaya situasi kerja yang kondusif tetap terjaga.
44 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 22. Ilustasi Budaya Kerja 5R
Sumber Internet
2. Tujuan Budaya kerja
Penerapan Budaya kerja 5S bertujun untuk menyejahtrakan pekerja
dengan demikian kondisi bersih tersebut diharapkan akan memberikan
kenyamanan, kedisiplinan, menanggulangi kejadian, kerja sama, setara
peningkatan alat kerja supaya memperpanjang masa kerja alatnya
(Masaaki Imai, 2012:67) yang dikutip dalam http://eprints.uny.ac.id/.
Sekolah merupakan salah satu upaya pembiasaan dan melatih diri
dalam mempelajari, memahami dan menerapkan budaya kerja Industri
di dalam kehidupan sehari hari, karena kalian sebagai siswa SMK yang
kelak akan bekerja di dunia industri akan mudah dalam beradaptasi
dengan situasi kerja di industri dan diharapkan memiliki karakter sesuai
dengan budaya kerja industri.
45
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
H. Refleksi
Setelah mempelajari bab tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
lingkungan hidup dan budaya kerja industri, beberapa hal yang dapat
yang dapat direfleksikan diantarnya mengenai cakupan materi dan
pemahaman materi:
1. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari
bab tentang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan hidup
dan budaya kerja industri?
2. Apakah kalian tertarik memelajari materi ini?
3. Apakah materi ini sangat bermanfaat bagi kalian?
4. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
5. Dampak apkah yang kalian rasakan setelah mempelajari bab ini?
I. Asesmen
1. Lembar Aktifitas Siswa
Aspek pengetahuan :
1. Mengapa kalian harus menerapakan kesehatan keselamatan
kerja pada saat melakanakan pekerjaan?
2. Budaya kerja apa saja yang harus kalian lakukan pada saat
bekerja?
3. Jelaskan secara singkat tentang rambu keselamatan dan
kesehatan kerja,bentuk dan manfaatnya!
Aspek keterampilan :
Buatlah poster yang menjelaskan tentang pentingnya penggunaan
APD pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan !
Petunjuk pengerjaan tugas :
• Dikerjakan di kertas A4
• Poster dibuat semenarik mungkin
46 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
J. Pengayaan
Jelakan keselamatan kerja apa saja yang harus diperhatikan ketika
melakukan pekerjaan “Galian Pondasi” beserta alat pelindung diri
apa yang harus digunakan!
47
BAB 3
PERALATAN DAN TEKNOLOGI
DALAM KONSTRUKSI DAN
PERUMAHAN
Pertanyaan Pematik
 Peralatan dan teknologi apa sajakah yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?
 Ada berapa macam jenis peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?
Tujuan Pembelajaran
Diharapkan melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai
sumber dan aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik
mampu mengidentifikasi jenis peralatan dan teknologi yang
digunakan pada pekerjaan konstruksi perumahan
BAB
3
Sumber gambar internet pixabay
48 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi
Konstruksi bukan sebagai pekerjaan sederhana, apapun proyeknya
memerlukan adanya SDM, material, teknologi dan peralatan dalam dunia
konstruksi. Secara bentuk dan ukurannya, terdapat banyak sekali jenis
dan ragam peralatan pribadi (digunakan diri sendiri) yang digunakan
meliputi:
1. Berdasarkan fungsi kegunaannya`
a. kegunaannya Alat utamanya, adalah perralatan khusus yang di­
perguna­­
kan oleh pekerja dalam menjalankan pekerjaan yang
dilakukan supaya sebuah pekerjaan yang dilakukannya sesuai
dengan standar operasional yang sudah ditetapkan.
Beberapa alat utama:
- Palu/ Martil
- Pahat Batu: untuk memecah batu yang keras ataupun membersih­
kan sisa adukan yang menempel di dinding
- Sikat adukan; sisa adukan yang melekat didinding terlebih dulu
supaya pekerjaan plesteran bisa mendapatkan hasil yang baik
serta rapi
- Trowel; meratakan adukan
- Sendok semen; untuk mengaduk berbagai mortar misalnya
pasangan bata serta plester semprot
- Palu karet; untuk merekatkan bata ringan dengan begitu
sambungannya akan semakin kuat serta tipis dengan tidak harus
memecah bata ringannya
- Roskam; untuk penerapan perekat bata ringan
- Roskam kayu; untuk penerapan plester
- Jidar; untuk aplikasi plester yang rata diatas kepalaan. Jidar yang
baik yaitu jidar yang dibuat dari alumunium
- Roskam besi; untuk penerapan acian dan skim coat yang halus
dan tipis
- Trowel finishing
49
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
- Alat pekerjaan beton, pengaduk serta pencampur beton
(semacam cangkul kecil)
- Alat pekerrjaan pemasangan lantai, trowel bergerig
- Alat peotong keramik, kakak tua, alat pemotong manual, alat
pemotong mekanik, pengisi celah ubin.
b. Alat Bantu Kerja
Contohnya: saringan pasir, Gerobak adukan
Peralatan pendukung
Contohnya:
- Unting-Unting
- Penyipat serta benang
- Alat ukur: berguna dalam mengukur ketebalan serta panjang
(waterpass)
Bor tangan: bertujuan dalam melubangi benda kayu yang dilakukan
dengan manual
2. Berdasarkan ukuran dan cara kerjanya, meliputi:
a. Alat tangan (handstool), Alat ringan atau handtool merupakan alat
yang sehari-hari digunakan oleh pekerja bangunan diantaranya
gergaji, waterpass, meteran, palu, cetok, gerindra, bor, dan pacuk,
sekop, tang.
Gambar 23. Alat ringan atau handtool
Sumber www. depomatrial.com
50 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
b. Perlatan mesin portable modern merupakan peralatan tangan yang
digerakan oleh mesin ringan atau tenaga listrik, yang dapat dipindah­
kan pada saa, t digunakan keberadaan alat ini sangat membantu
dalam pekerjaan kosntruksi, macam dari alat ini antara lain:
- Bor mesin
- Grinda tangan
- Mesin ketam atau serutan kayu
- Gergaji jigsaw
- Gergaji listrik Circular saw
- Mesin amplas
- Mesin profil atau router
c. Peralatan messin Stasioner, merupakakan peralatan mesin yang tidak
dapat dipindahkan. Alat ini biasanya ditaruh pada tempat yang sudah
ditentukan. Contoh dari peralatan ini antara lain:
- Mesin Scroll Saw,
- Circular Saw Fit Table/Table Saw,
- Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine,
- Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer,
- Mesin Wood Jointer,
- Mesin Band Saw.
B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung
Alat berat di bidang konstruksi merupakan alat yang dipergunakan
agar mempermudah manusia dalam proses pengerjaan pekerjaan
konstruksi oleh karenanya pekerjaan yang dihasilkan akan bisa dicapai
dengan semakin mudah serta waktu yang digunakan biasanya akan
semakin cepat. Akan tetapi, pemakaian alat berat yang tidak tepat dan
sesuai dengan keadaan serta kondisi dilapangan bisa menyebabkan
kinerja produksi yang rendah, target yang sudah ditetapkan tidak
tercapai, ataupun kerugian yang diakibatkan oleh adanya perbaikan
51
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
yang seharusnya tidak dilakukan. Sehingga sebelum menetapkan jenis
dan banyaknya peralatan yang akan dipakai, kita sebaiknya memakai
tipe alat berat serta keberfungsian alat tersebut dalam pekerjaan
konstruksi yang akan dikerjakan.
Alat berat sangat berguna utamanya dalam pekerjaan-pekerjaan
dalam jumlah yang berat dan besar, seperti: penggalian, pengurugan
dan pengakutan material konstruksi.
Untuk menekan biaya opersaional kontraktor, ada perushaan
penyewaan alat berat untuk efisiensi perushaan daripada harus membeli
peralatan. Perusahaan kontraktor yang membeli alat berat sebagai
bentuk investasi perusahaan.
1. Derek (Crane)
Derek adalah jenis alat yang dilengkapi dengan tali pengangkat, tali
atau rantai kawat yang berfungsi untuk mengangkat, menurunkan dan
memindahkan material baik secara vertikal maupun horisontal. Digunakan
untuk mengangkat barang-barang berat dan mengangkut ke tempat
lain.
Konstruksi crane secara umum diklasifikasikan pada dua kategori
besar yaitu mobile crane dan tower crane.
a. Mobile Crane
Mobile crane ialah jenis alat berat yang menunjang kerja proyek
konstruksi. Cara kerja Mobile crane dikontrol dari penggerak hidrolik
menggunakan booming teleskopik yang dipasang ditruk meng­
gunakan suatu modifikasi. Fungsinya mobile crane yaitu membawa
secara mudah material ataupun alat ke lokasi konstruksinya. Material
konstruksi yang umumnya bisa dibawa seperti gelagar besi, balok
pracetak, dan sebagainya disesuaikan dengan tonase berat kapasitas
angkat ini.
52 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 24. Mobile Crane
Sumber internet
b. Menara Derek (Tower Crane)
Tower crane ialah alat yang biasa dipergunakan pada pekerjaan
konstruksi, terutama dalam membangun bangunan bertingkat yang
berkemungkinan mengangkat material seperti beton atau material
lain ke lokasi yang semkain tinggi. Kontraktor memakai tower crane
yg permanen tidak bisa mobile atau dipindah-pindah. Alai ini dipakai
mengangkat baja, beton, alatbesar semacam generator obor serta
asetilen, serta beragam bahan konstruksi lain.
Lengan horisontal panjang di tower crane sebagai komponen derek
yang mengangkut beban sampai memungkinkan material bangunan
bisa terangkat ke posisi yang semakin tinggi sampai puluhan meter
dengan vertikal.
53
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 25.Tower Crane
Sumber internet
2. Concrete Mixer
Alat tersebut dipergunakan untuk merubah batuan serta mineral
alam jadi bentuk sertaukuran seperti yang diharapkan. Sehingga bisa
dihasilkan seperti batuan bergradasi, semen,beton, serta aspal. Yang
tergolong dalam alat ini yakni crusher serta concrete mixertruck. Alat
yang bisa menyampurkan material bersangkutan juga digolongkan
pada alat pemroses material yakni concretebatch plant serta asphalt
mixing plant.
Concrete mixer truck ialah kendaraan yang dipakai dalam membawa
campuran beton ready mix dari tempat pengadukan beton ke area
proyek yang mana sepanjang pengangkutannya, mixer tetap berputar
pada kecepatan 8-12 putarantiap menit supaya beton selalu homogen
dan tidak mengeras. Truk khusus yang disertai concrete mixer fungsinya
sebagai pengaduk campuran beton ready mix yang prinsip kerjanya
seperti molen.
Dalam drum ada bilah-bilah baja, sewaktu mengangkut ke area
proyeknya, drum ini berputar pelan yang tidak searah jarum jam
54 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
sehingga adukannya mengarah kedalam. Putaran di dalam dengan
tujuan supaya tidak ada pergeseran atau pemisahan agregat sehingga
adukannya tetap homogen. Maka kualitas beton tetap terjaga sebagai­
mana dengan kebutuhan yang direncanakan.
Jika sesampainya di area pekerjaan serta pengecoran berlangsung.
Lalu arah putaran drumnya dibalik menjadi searah jarum jam dengan
kecepatan putarannya dinaikkan jadi adukannya keluar. Proses dalam
mengirim beton ready mix dikelola menggunakan mempertimbangkan
jarak, situasi lalu lintas, iklim serta temperatur dikarenakan bisa
berpengaruh pada waktu dalam proses pekerjaan pengecoran.
Gambar 26. Concrete Mixer Truck
Sumber internet
3. Concrete Pump Longboom
Concrete pump jenis ini biasanya diperuntukkan untuk bangunan
tinggi yang bisa mencapai lantai 4 ke atas seperti gedung perkantoran,
mall, apartemen, dan sebagainya. Atau bangunan yang memiliki
ketinggian 15 meter keatas. Bar beton atau concrete pressure dengan
berada pada kisaran 8 mpa (80 bar) sampai 40 mpa (400 bar), tergantung
daritinggi bangunannya.
55
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar27. Concrete Pump Longboom
Sumber internet
4. Bulldozes/Dozer/(Loder
Bullozer dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek
konstruksi untuk menangani material hasil penggalian atau untuk
membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket
sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis tipe dozer
antara lain, menggunakan roda kelabang (crawler tractor dozer) dan
menggunakan roda karet (wheel tractor dozer).
Gambar 28. Dozer
Sumber internet
56 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
5. Excavator
Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan
mengangkut (loading and unloading) suatu material (tanah, batubara,
pasir dan lain-lainnya).
- Fungsi dari excavator secara umum adalah:
- Mengerjakan kegiatan pertambangan (mining job).
- Pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
Meratakan permukaan tanah.
- Pembuatan parit, saluran irigasi, lubang, dan pondasi
- Mengeruk, mengisi, serta memindahkan material.
Pemilihan excavator haruslah mempertimbangkan kemampuan alat
tersebut pada kondisi lapangan tertentu. Perbedaan utama berbagai
jenis excavator terletak padapenggalinya yang berada di bagian depan,
tetapi semuanya memiliki alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.
Excavator yang menggunakan crawler umumnya dipilih jika alat tersebut
akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu
juga karena alat tersebut dalam pengoperasiannya tidak perlu melakukan
banyak perpindahan tempat.
Gambar 29. Excavator
Sumber internet
57
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
6. Alat Pengangkut
a. (Truk)
Fungsinya alat pengangkut ialah membawa material misalnya
tanah, pasir, batuan dalam proyek konstruksi. Dalam memilih
truk ber­
gantung situasi lapangan, volume material, waktu serta
biayanya. Tingkat muatan truk tergantung dari waktu yang
diperlukan dalam mengangkut material ke dalam truk
dibandingkan dengan waktu angkut truk. Biasanya besarnya
muatan truk yang digunakan ialah 4-5 kali muatan alat gali yang
mengangkut material ke dalam truk. Pemakaian truk yang begitu
besar sangatlah kurang ekonomis, melainkan bila sebanding
terhadap volume material yang diangkutnya.
Gambar 30. Truk
Sumber internet
b. Dump Truck
Merupakan suatu truk yang
memiliki bak material yang
bisa dimiringkan jadi dalam
penurunan material yang
diangkutnya cukup dengan
memiringkan baknya jadi
muantannya akan bisa turun
Gambar 31. Dump truck
Sumber internet
58 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
ke bawah dengan sendirinya. Dalam memiringkan baknya
meng­
gunakan sebuah pompa hidrolik.
Pada proyek konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk
mengangkut material seperti agregat pondasi kelas A, aspal,
pasir dan material timbunan.
7. Water Tank Truck
Peralatan ini berguna sebagai pengangkut air, yang dimanfaatkan
dalam pekerjaan pemadatan lapis pondasi kategori kelas A, sesudah
materialnya selesai dihamparkan, selanjutnya akan dipadatkan dan
disiram air dengan menggunakan water tank.
Gambar 32. Water Tank Truck
Sumber internet
8. Vibratory Roller
Merupakan sebuah alat pemadat yang memadukan antara tekanan
dengan getaran. Vibratory roller memiliki efisiensi pemadatan yang
bagus. Alat tersebut memungkinkan untuk dipergunakan dengan luas
pada setiap tipe pekerjaan pemadatan. dampak dan pengaruh yang
muncul ketika menggunakan vibratory rolle ialah gaya dinamis pada
tanah cenderung mengisi elemen-elemen yang kosong di antara butir-
butirnya jadi akan mengakibatkan tanahnya semakin padat, dengan
struktur tanah yang semakin kompak. Gambar alat berat Vibratory roller
dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
59
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 33 Vibratory roller
Sumber internet
9. Motor Grader
Alat ini dipergunakan untuk meratakan ataupun menghamparkan
serta membentuk permukaan tanah. Disamping hal tersebut, alat ini
juga dipergunakan juga untuk mencampur serta menebarkan tanah
serta campuran aspal. Gambar alat berat motor grader dapat di lihat
pada Gambar 34
Gambar 34. Motor Grader
Sumber internet
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf
1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf

More Related Content

What's hot

Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rian Irvandi
 
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruangXii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruangjopiwildani
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
DAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSIDAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSIRizkyAdityaPrimadana1
 
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
240279231 perencanaan-gudang-baja-docxAris Munandar Saputra
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptzadha
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanRenol Doang
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalaninfosanitasi
 
Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...
Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...
Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...Kanaidi ken
 
Analisa biaya dan waktu
Analisa biaya dan waktuAnalisa biaya dan waktu
Analisa biaya dan waktuudin2234
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SurabayaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SurabayaPenataan Ruang
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedunginfosanitasi
 
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)caturprasetyo11tgb1
 

What's hot (20)

Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruangXii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
DAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSIDAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
 
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Presentasi pkl@bnpb
Presentasi pkl@bnpbPresentasi pkl@bnpb
Presentasi pkl@bnpb
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
 
Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...
Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...
Dokumen Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) _Materi Training "HPS / OWNER EST...
 
Analisa biaya dan waktu
Analisa biaya dan waktuAnalisa biaya dan waktu
Analisa biaya dan waktu
 
program-kerja-guru
program-kerja-guruprogram-kerja-guru
program-kerja-guru
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SurabayaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
 
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
 
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
 

Similar to 1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf

Teknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdfTeknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdfSumaMassayKabanga
 
Kimia-BS-KLS-XI.pdf
Kimia-BS-KLS-XI.pdfKimia-BS-KLS-XI.pdf
Kimia-BS-KLS-XI.pdfmazaid zaid
 
ISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdf
ISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdfISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdf
ISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdfFardianFardian4
 
Kimia_BS_KLS_XII.pdf
Kimia_BS_KLS_XII.pdfKimia_BS_KLS_XII.pdf
Kimia_BS_KLS_XII.pdfssuser9a75421
 
SENI RUPA-BG-KLS VII.pdf
SENI RUPA-BG-KLS VII.pdfSENI RUPA-BG-KLS VII.pdf
SENI RUPA-BG-KLS VII.pdfKKPIkelas11
 
Buku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdf
Buku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdfBuku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdf
Buku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdfMardasLArafat1
 
INFORMATIKA-BG-KLS VII.pdf
INFORMATIKA-BG-KLS VII.pdfINFORMATIKA-BG-KLS VII.pdf
INFORMATIKA-BG-KLS VII.pdfsdnpadtimurv
 
Jati Diri-PAUD.pdf
Jati Diri-PAUD.pdfJati Diri-PAUD.pdf
Jati Diri-PAUD.pdfAlAmin664514
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1tanalialayubi
 
MATEMATIKA-BS-KLS X.pdf
MATEMATIKA-BS-KLS X.pdfMATEMATIKA-BS-KLS X.pdf
MATEMATIKA-BS-KLS X.pdfchandra259081
 
9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf
9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf
9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdfIcukIcum
 
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2MuhammadAmarRahman
 
Ekonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdf
Ekonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdfEkonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdf
Ekonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdfAdindaAuliaNajwaRiya
 
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAAbuku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAASarifudin20855
 
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSSbuku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSSSarifudin20855
 
Buku Guru Informatika
Buku Guru InformatikaBuku Guru Informatika
Buku Guru InformatikaPrasetya22
 

Similar to 1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf (20)

Teknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdfTeknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Kontruksi-dan-Perumahan-KLS-X-Sem-1.pdf
 
Kimia-BS-KLS-XI.pdf
Kimia-BS-KLS-XI.pdfKimia-BS-KLS-XI.pdf
Kimia-BS-KLS-XI.pdf
 
Sejarah-BG-KLS-X.pdf
Sejarah-BG-KLS-X.pdfSejarah-BG-KLS-X.pdf
Sejarah-BG-KLS-X.pdf
 
ISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdf
ISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdfISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdf
ISP yang menyediakan layanan pembuatan email secara gratis.pdf
 
Kimia_BS_KLS_XII.pdf
Kimia_BS_KLS_XII.pdfKimia_BS_KLS_XII.pdf
Kimia_BS_KLS_XII.pdf
 
SENI RUPA-BG-KLS VII.pdf
SENI RUPA-BG-KLS VII.pdfSENI RUPA-BG-KLS VII.pdf
SENI RUPA-BG-KLS VII.pdf
 
Buku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdf
Buku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdfBuku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdf
Buku 1 Informatika - Siswa SMK Kelas X - Dasar Kejuruan.pdf
 
INFORMATIKA-BG-KLS VII.pdf
INFORMATIKA-BG-KLS VII.pdfINFORMATIKA-BG-KLS VII.pdf
INFORMATIKA-BG-KLS VII.pdf
 
Kriya kayu jilid 1 smk x
Kriya kayu jilid 1 smk xKriya kayu jilid 1 smk x
Kriya kayu jilid 1 smk x
 
Jati Diri-PAUD.pdf
Jati Diri-PAUD.pdfJati Diri-PAUD.pdf
Jati Diri-PAUD.pdf
 
3_CP_jati_diri.pdf
3_CP_jati_diri.pdf3_CP_jati_diri.pdf
3_CP_jati_diri.pdf
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1
 
MATEMATIKA-BS-KLS X.pdf
MATEMATIKA-BS-KLS X.pdfMATEMATIKA-BS-KLS X.pdf
MATEMATIKA-BS-KLS X.pdf
 
9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf
9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf
9.3_Dasar-dasar_Kuliner.pdf
 
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
 
Ekonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdf
Ekonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdfEkonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdf
Ekonomi - BS SMA KLS XI [www.defantri.com].pdf
 
IPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdfIPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdf
 
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAAbuku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
 
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSSbuku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
 
Buku Guru Informatika
Buku Guru InformatikaBuku Guru Informatika
Buku Guru Informatika
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

1.3_Dasar-dasar_Teknik_Kons_Perumahan.pdf

  • 1.
  • 2. Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SEMESTER 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2021 Winarko SMK Kelas X ISBN 978-623-6199-77-0 PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat Buku Siswa Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan BUKU SISWA W i n a r k o SEMESTER 1 SMK Kelas X SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja, mandiri, ber- wirausaha dan melanjutkan pendidikan untuk menghadapi perkemba- ngan jaman serta siap menjadi pionir bagi bangsa Indonesia. erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, Pmembuat manusia harus mampu beradaptasi dan memiliki kompetensi dalam menghadapi perkembangan tersebut. Sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik di SMK, maka disusunlah buku Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan untuk SMK kelas X guna mempermudah di dalam mempelajari kompetensi bidang konstruksi dan perumahan. Buku ini disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca, dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan buku, pendahuluan serta glosarium sebagai pembantu dalam mempelajari buku ini.
  • 3. i Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
  • 4. ii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
  • 5. iii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Buku Siswa DASAR-DASAR TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN UNTUK SMK KELAS X SEMESTER 1 WINARKO KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASIDI REKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2021
  • 6. iv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Buku Siswa Dasar-Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan Untuk SMK Kelas X Semester 1 Penulis : Winarko Penelaah : Haryadi Lay Outer : A. Jamroni Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat Cetakan pertama, 2021 ISBN 978-623-6199-77-0 (Jil.1) Isi buku ini menggunakan huruf Sogoe UI 12/16 pt. 146 hlm.: 17,6 x 25 cm Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang. Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
  • 7. v Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh S ehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK), Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun contoh perangkat ajar. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan sebagai referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pem­ belajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan. Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan. Jakarta, Juli 2021 Direktur SMK KATA PENGANTAR
  • 8. vi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
  • 9. vii P uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pelajaran siswa Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan untuk SMK kelas X. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa, dan juga buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Dalam setiap bab pada buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pem­ belajaran, pertanyaan pematik, materi, Refleksi, Aktivitas Siswa, Penilaian berupa tes tertulis dan tugas dan Pengayaan. Buku ini disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca yang dilengkapi dengan petunjuk penggunaan buku, pendahuluan dan gosarium sebagai pembantu dalam mempelajari buku ini. Dengan adanya buku ini diharapkan peserta didik dapat lebih mudah dalam mempelajari Dasar- Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sejawat SMKN 1 Sedayu Bantul Yogyakarta, tim penyusun buku bidang Konstruksi dan properti, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusu­ nan buku ini, dan sangat menerima saran masukan dan kritik guna perbaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa khusunya dan pembaca secara umum. Salam Merdeka Belajar. Penulis. PRAKATA PENULIS
  • 10. viii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
  • 11. ix KATA PENGANTAR....................................................................... v PRAKATA PENULIS....................................................................... vii DAFTAR ISI..................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR......................................................................... xii DAFTAR TABEL.............................................................................. xv PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................. xvii CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................................... xix PENDAHULUAN............................................................................ xxi A. Rasional................................................................................................... xxi B. Cakupan dan Ruang Lingkup.. ........................................................ xxii C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................... xxiii D. Pendekatan Strategi Pembelajaran . ............................................. xxiii E. Media Pembelajaran. .......................................................................... xxiv F. Evaluasi Pembelajaran ...................................................................... xxiv BAB 1 MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI PERUMAHAN DAN PELUANG BISNIS, WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG KONSTRUKSI PERUMAHAN....................................................... 1 A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada pekerjaan konstruksi dan perumahan.............................. 2 B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi .................................................. 11 C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi........................................... 12 DAFTAR ISI
  • 12. x Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman.. .................. 16 E. Tipe Perumahan................................................................................... 19 F. Green dan Suistainable Building.................................................... 23 G. Refleksi..................................................................................................... 29 H. Asesmen.................................................................................................. 29 I. Pengayaan.............................................................................................. 30 BAB 2 KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI................................... 31 A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup. .............................................................................. 32 B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja.......................................... 32 C. Syarat dan Ketentuan K3LH............................................................. 33 D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja............................................... 34 E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi............................................... 35 F. Rambu dan Simbol K3....................................................................... 40 G. Budaya Kerja Industri. ......................................................................... 42 H. Refleksi..................................................................................................... 45 I. Asesmen . ................................................................................................ 45 J. Pengayaan.............................................................................................. 46 BAB 3 PERALATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN....................................................................... 47 A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi................ 48 B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung........... 50 C. Refleski..................................................................................................... 62 D. Asesmem. ................................................................................................ 63 E. Pengayaan.............................................................................................. 64
  • 13. xi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X BAB 4 MENGGAMBAR DASAR TEKNIK................................................ 65 A. Jenis-Jenis Peralatan Alat Gambar secara Manual. ................. 66 B. Mengenal Garis dalam gambar. ..................................................... 79 C. Aturan Kelengkapan Informasi Gambar Teknik....................... 81 D. Menggambar Bidang......................................................................... 86 E. Menggambar proyeksi Isometri dan Orthogonal................... 98 F. Refleksi..................................................................................................... 106 G. Asesmen.................................................................................................. 107 GLOSARIUM................................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 115 BIODATA PENULIS........................................................................ 119 BIODATA PENELAAH.................................................................... 120
  • 14. xii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 1. Ilustrasi Developer Perumahan................................................ 3 Gambar 2. Ilustrasi Pekerjaan Kontraktor. .................................................. 4 Gambar 3. Ilustrasi Pekerjaan Pengawas.................................................... 5 Gambar 4. Ilustrasi Pekerjaan Perencana................................................... 7 Gambar 5. Ilustrasi Supermarket Bangunan............................................. 8 Gambar 6. Ilustrasi Agen Properti. ................................................................ 9 Gambar 7. Ilustrasi Jasa Sewa Alat Berat. ................................................... 10 Gambar 8.Rumah Gandeng/Kopel............................................................... 20 Gambar 9. Rumah Deret. .................................................................................. 21 Gambar 10. Ilustrasi Green Buiding............................................................. 23 Gambar 11. Green material............................................................................. 24 Gambar 12. Energi Terbarukan...................................................................... 25 Gambar 13. Helm Sebagai Pelindung Kepala.......................................... 36 Gambar 14. Kaca Mata Pelindung................................................................ 36 Gambar 15. Ear plug dan Ear Muff................................................................ 37 Gambar 16. Sarung Tangan. ............................................................................ 38 Gambar 17. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)..................................... 39 Gambar 18. Sabuk Pengaman (Safety Belt). .............................................. 39 Gambar 19. Rompi Safety................................................................................ 40 Gambar 20. Rompi Safety................................................................................ 41 DAFTAR GAMBAR
  • 15. xiii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 21. Simbol-simbol K3. ..................................................................... 41 Gambar 22. Ilustasi Budaya Kerja 5R........................................................... 45 Gambar 23. Alat ringan atau handtool........................................................ 52 Gambar 24. Mobile Crane. ............................................................................... 54 Gambar 25.Tower Crane................................................................................... 55 Gambar 26. Concrete Mixer Truck................................................................ 57 Gambar27. Concrete Pump Longboom..................................................... 57 Gambar 28. Dozer. .............................................................................................. 58 Gambar 29. Excavator....................................................................................... 59 Gambar 30. Truk.................................................................................................. 60 Gambar 31. Dump truck.................................................................................. 60 Gambar 32. Water Tank Truck....................................................................... 61 Gambar 33 Vibratory roller.............................................................................. 62 Gambar 34. Motor Grader................................................................................ 62 Gambar 35. Pneumatic tire Roller.................................................................. 63 Gambar 36Tandem Roller................................................................................. 64 Gambar 37 Asphalt Finisher........................................................................... 65 Gambar 38. Pembagian Ukuran Kertas Gambar..................................... 72 Gambar 39. Pensil Mekanik dan batang................................................... 73 Tabel 2. Tingkat kekerasan pensil................................................................. 74 Gambar 40. segitiga siku. ................................................................................. 75 Gambar 41. jangka............................................................................................ 76 Gambar 42. Trek Pen ....................................................................................... 77 Gambar 4.3 Mal huruf....................................................................................... 77 Gambar 44. mal lengkung............................................................................... 78 Gambar 45. Mal Bentuk.................................................................................... 79 Gambar 46. penghapus tinta dan Penhapus pensil............................. 79 Gambar 47. Busur derajat. .............................................................................. 80 Gambar 48. Rapido............................................................................................ 81 Gambar 49. Cara membersihkan rapido.................................................... 82 Gambar 50. Meja gambar. .............................................................................. 83 Gambar x Detail Mesin gambar................................................................... 84
  • 16. xiv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 51. Detail Mesin Gambar............................................................... 84 Gambar 52. Jarak Antar Garis......................................................................... 86 Gambar 53. Cara Penarikan Garis................................................................. 86 Gambar 54. Bentuk Huruf Standar gambar teknik JIS. .......................... 88 Gambar 55 Contoh Etiket ............................................................................... 89 Gambar 56. Macam-macam arsiran. ............................................................ 91 Gambar 57 Membuat Garis Tegak Lurus. ................................................... 92 Gambar 58. Membagi Garis Sama Panjang. .............................................. 92 Gambar 59. Membagi garis sama panjang............................................... 93 Gambar 60. Membuat Garis Lengkung Dengan jangka...................... 94 Gambar 61. Membuat Garis Lengkung dengan Mal. ............................ 95 Gambar 62. Menggabung Beberapa Garis. ............................................... 96 Gambar 63. Menggabung garis lengkung................................................ 97 Gambar 64. Membagi Sudut Sama Besar.................................................. 97 Gambar 65. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga sama besar..... 98 Gambar 66.membuat segitga cara Sisi–sudut–sisi. ................................ 99 Gambar 67. Menggambar Segitiga Cara Sudut-sisi-sudut................. 100 Gambar 68. Menggambar Segitiga Cara sisi-sisi-sisi............................ 100 Gambar 69. Menggambar Bujur Sangkar.................................................. 101 Gambar 70. Menggambar Segi Lima Beraturan...................................... 102 Gambar 71. Menggambar Segi EnamBeraturan. ................................... 103 Gambar 72. Proyeksi Isometri....................................................................... 104 Gambar 73. Proyeksi Dimetri. ......................................................................... 104 Gambar 74 Proyeksi Trimetri.......................................................................... 105 Gambar 75. Proyeksi Miring (Oblique)....................................................... 106 Gambar 76. Perspektif 1 titik hilang. ........................................................... 107 Gambar 77. Perspektif 2 titik hilang........................................................... 108 Gambar 78. Proyeksi Eropa............................................................................. 109
  • 17. xv Tabel 1. . Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan . Untuk Rumah. ................................................................................ 20 Tabel 3. . Istilah budaya kerja. ..................................................................... 44 Tabel 3. . Skala yang dianjurkan untuk digunakan. ............................ 90 DAFTAR TABEL
  • 18. xvi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
  • 19. xvii Buku ini disusun sebagai salah satu referensi bahan ajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan, untuk mempermudah siswa dalam mempelajari buku ini maka siswa diharapkan: 1. Bacalah pendahuluan agar kalian bisa memahami seluruh materi yang akan disampaikan pada pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan yang ada dalam elemen dan diskripsi capaian pembelajarannya. 2. Dalam setiap bab akan disajikan tujuan pembelajaran, materi, refleksi, penugasan, soal tes tertulis, pengayaan, interaksi pembelajaran. 3. Melakukan aktifitas secara mandiri dalam menambah materi dan pengetahuan dalam pelajaran ini melalui beberapa cara, antara lain bertanya kepada guru, teman sekolah, internet dan media lainnya yang mendukung penguasaan pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan. 4. Buku ini disusun dalam beberapa bab yang dalam penyajiannya tidak mepersyaratkan harus runtut mulai dari bab awal sampai akhir, akan tetapi dapat menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing- masing. PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
  • 20. xviii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 5. Dalam proses pembelajarannya sangat dimungkinkan dilakukan pengembangan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh peserta didik, guru, sumber belajar, media belajar dan lingkungan di sekolah masing-masing.
  • 21. xix CAPAIAN PEMBELAJARAN Pada akhir fase E (kelas X SMK) Selama 2 semester, peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan. Elemen Capaian Pembelajaran Semester Proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perumahan. Semester 1 Perkembangan teknologi dan dunia kerja konstruksi dan perumahan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami berbagai jenis pekerjaan di bidang konstruksi dan perumahan, perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi dan perumahan, isu-isu global terkait green building dan sustainable building, serta spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan perkembangan teknologi berbasis green material. Semester 1
  • 22. xx Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Profesi dan kewirausahaan (job- profile dan technopreneurship), serta peluang usaha pada pekerjaan konstruksi dan perumahan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan (job- profile dan technopreneurship), serta peluang berwirausaha dalam bidang konstruksi dan perumahan, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan. Teknik dasar pekerjaan teknik konstruksi dan perumahan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami teknik dasar konstruksi dan perumahan melalui pengenalan dan praktik dasar secara menyeluruh pada penggunaan peralatan dan teknologi yang digunakan di bidang konstruksi dan perumahan. Semester 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Semester 1 Perhitungan statika bangunan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami elemen-elemen struktur bangunan, perhitungan keseimbangan gaya pada struktur bangunan, dan perhitungan gaya batang pada rangka sederhana. Semester 2 Dasar konstruksi bangunan dan perumahan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan, jenis pekerjaan konstruksi yang mendasari pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan perumahan. Semester 2 Ukur tanah Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami jenis-jenis alat ukur, cara pengoperasian dan perawatan alat ukur sederhana maupun profesional (manual/ digital) serta menghitung data hasil pengukuran untuk evaluasi. Semester 2 Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik dasar, termasuk penggunaan alat gambar, pemahaman standar gambar teknik, gambar proyeksi orthogonal dan proyeksi piktoral, dan gambar 2D serta 3D. Semester 1 Semester 2
  • 23. xxi PENDAHULUAN A. Rasional Konstruksi perumahan adalah kegiatan pembangunan perumahan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan konstruksi. Aktivitas kegiatan tersebut berulang dengan mengembangkan dan memperhatikan fasilitas sosial dan lingkungan supaya berfungsi secara maksimal. Konstruksi dan perumahan merupakan satu kesatuan dalam memenuhi kebutuhan dan kenyamanan bagi penghuninya. Dalam proses pelaksanaan konstruksi dan pembangunan perumahan, berupa kegiatan pembangunan atau proyek yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pola pekerja pada proyek perumahan umumnya memiliki pola yang lebih sederhana dibandingkan dengan proyek-proyek konstruksi lain seperti gedung atau pembangunan pabrik. Pola umum pekerja pada proyek perumahan seperti pada gambar alir berikut : Dasar-dasar teknik konstruksi dan perumahan mengenalkan spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan perkembangan teknologi berbasis green material, serta berbagai jenis pekerjaan konstruksi yang mengedepankan pekerjaan konstruksi dan perumahan terkait isu global green building dan sustainable building. Peserta didik SMK merupakan generasi penerus bidang konstruksi
  • 24. xxii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X bangunan yang mempunyai pilihan karir antara lain menduduki jabatan kerja sebagai perencana, pelaksana, atau menjadi pengembang (de­ veloper) perumahan di samping dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan adalah mata pelajaran yang mengajarkan kompetensi dasar-dasar penguasaan teknik konstruk­ si dan perumahan, meliputi penguasaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi dan perumahan sebagai lkitasan bagi peserta didik untuk mendalami salah satu kompetensi lanjut pada Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan. Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga negara yang menguasai keahlian teknik konstruksi dan perumahan yang dapat mengejawantahkan profil pelajar pancasila, khususnya kemampuan bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan. B. Cakupan dan Ruang Lingkup. Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan terdiri atas: pengetahuan dasar tentang gambar teknik, perhitungan statika bangunan, pekerjaan dasar konstruksi bangunan, perencanaan perumahan, pekerjaan pengukuran tanah dengan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) serta budaya kerja industri, melalui berbagai model pembelajaran antara lain: model pembelajaran Project Based learning (PjBL), Problem Based Learning atau Inquiry Learning yang dipilih berdasarkan tujuan dan karakteristik materi pembelajaran, untuk memfasilitasi peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration).
  • 25. xxiii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X C. Tujuan Pembelajaran Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan dalam kurun waktu dua semester bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar soft skills dan hard skills sebagai berikut: 1. Memahami proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan; 2. Memahami perkembangan teknologi dan dunia kerja di bidang konstruksi dan perumahan; 3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job profile dan techno­ preneurship), serta peluang usaha pada bidang pekerjaan konstruksi dan perumahan; 4. Memahami lingkup kerja teknik konstruksi dan perumahan; 5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya; 6. Memahami ilmu statika bangunan untuk mendasari perhitungan kekuatan konstruksi bangunan; 7. Memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan dan jenis pekerjaan konstruksi yang mendasari pelaksanaan pekerjaan kons­ truksi dan perumahan; 8. Memahami penggunaan peralatan pengukuran serta mampu menghitung data hasil pekerjaan pengukuran; 9. Memahami dasar menggambar teknik menggunakan peralatan manual dan perangkat lunak atau digital. D. Pendekatan Strategi Pembelajaran Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada peluang kerja setelah lulus dari program keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan, dan konsentrasi-konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas.
  • 26. xxiv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Tahap pengembangan wawasan dan internalisasi soft skills ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia pada kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem - based learning), atau inquiry learning serta metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari. E. Media Pembelajaran Proses pembelajaran pada mapel dasar-dasar teknik konstruksi dan perumahan ini menggunakan beberapa media dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya: 1. Laptop 2. LCD 3. Wal lchart 4. Media lainnya yang mendukung. F. Evaluasi Pembelajaran Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, serta penilaian diri, dan aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.
  • 27. 1 MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI PERUMAHAN DAN PELUANG BISNIS, WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG KONSTRUKSI PERUMAHAN Pertanyaan Pematik - Apa saja peluang bisnis, usaha, dan kerja yang bisa didapatkan pada bidang konstruksi dan perumahan ? - Berapa besar keinginan kalian menjadi seorang wirausaha dibidang konstruksi? - Apa yang ada dibenak kalian tentang konstruksi itu ? Tujuan Pembelajaran Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu mengenal dunia kerja, peluang bisnis, dan wirausaha dibidang konstruksi dan perumahan, serta memahami konsep pekerja­ an konstruksi dan perumahan. Sumber : Dokumen penulis BAB 1
  • 28. 2 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada pekerjaan konstruksi dan perumahan Data penduduk khusus usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi, belum lagi jika berbicara tentang kenaikan peringkat ekonomi masya­ rakat Indonesia, hal ini bisa dilihat dengan produktivitas masyarakat kita. Juga karena juga jumlah penduduk yang besar, maka sektor kosntruksi dan perumahan akan menjadi kebutuhan penduduk. Masyarakat usia produktif, keluarga muda, sangat kebutuhaan akan rumah tinggal mereka mendambakan hunian yang representatif, tentunya perumahan salah satu jawabannya. Dari fakta tersebut menjadi indikator bahwa peluang bisnis konstruksi dan perumahan cukup menjanjikan, Peluang usaha, kareir dan lapangan pekerjaan di bidang teknik konstruksi dan perumahan, adalah: 1. Pengembang (developer perumahan) Gambar 1. Ilustrasi Developer Perumahan Sumber https://www.inafina.id/developer-rumah.
  • 29. 3 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Pengertian perusahaan pengembang perumahan adalah adalah suatu perusahaan yang berusaha dalam bidang pembangunan pe­ rumahan dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar di atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan lingkungan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas- fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat penghuninya”. (Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974), Sedangkan dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu: “Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang Dari dua pengertian tentang developer perumahan dapat disimpulkan bahwa, developer perumahan dapat dilakukan oleh badan usaha maupun individu perorangan. Untuk terjun ke dunia bisnis konstruksi dan perumahan tidaklah sulit atau memerlukan modal besar, modal utama adalah tekad yang kuat dan keiklasan dalam bekerja dengan didukung beberapa kemampuan tertentu diantaranya: - Pengetahuan bidang konstruksi - Mencari Lahan yang Layak - Pertimbangan Harga - Cara Bayar - Kondisi Fisik konstruksi bangunan - Analisa Lahan - Analisa Pasar - Masterplan - Dapatkan Investor - Perijinan - Pemasaran
  • 30. 4 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 2. Pelaksana (kontraktor) pekerjaan konstruksi dan perumahan Gambar 2. Ilustrasi Pekerjaan Kontraktor https://www.arsitag.com Sebagai kontraktor menjadi salah satu pilihan bagi anda yang ingin terjun di bisnis properti. Namun yang dimaksud di sini adalah kontraktor dengan skala kecil yang dalam melaksanakan borongan pekerjaan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Pentingnya adalah kalian harus menemukan seorang mandor yang berpengalaman dan baik hati. Sifat baik hati ini saya masukkan karena banyak kejadian seseorang tertipu oleh mandornya. Modusnya mungkin saja si mandor minta uang untuk belanja material kemudian si mandor tidak kembali lagi ke proyek. Tugas pelaksana adalah melaksanakan pembangunan konstruksi sesuai dengan bestek dan kontrak kerja. Secara rinci tugas pelaksana antara lain: - Melakukan survey pasar berkaitan dengan potensi daya beli konsumen terhadap perumahan, harga material bangunan, developer kompetitor, harga jual perumahan kompetitor, dan data demografi kota setempat. - Melakukan konsultasi ke instansi terkait perihal kesesuaian lokasi dengan recana pembangunan proyek. Selain itu diperlukan juga
  • 31. 5 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X konsultasi dengan notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), camat dan lurah/kepala desa setempat tentang legalitas tanah yang akan dikerjakan sebagai proyek perumahan. - Melakukan sosialisasi proyek kepada warga sekitar supaya tidak ada gangguan pada saat proyek sudah dijalankan. - Membuat dan mengajukan anggaran dana operasional pekerjaan persiapan proyek ke pimpinan perusahaan 3. Pengawas pekerjaan konstruksi Gambar 3. Ilustrasi Pekerjaan Pengawas https://www.pengadaan.web.id Pengawasan Pekerjaan Konstruksi adalah pengawasan melekat oleh penyelenggara pekerjaan konstruksi terhadap penyelenggaraan pe­ kerjaan konstruksi bidang sarana dan prasarana pekerjaan umum, baik fisik maupun non fisik dengan penekanan pada tertibpenye­ lenggaraan dan hasil pekerjaan konstruksi yang meliputi aspek perencanaan pekerjaan konstruksi,pengadaan,manajemenpengen­ dalian,pelaksanaan kontrak. Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa perseorangan atau badan usaha yang memiliki keahlian profesional di bidang pe­ ngawasan jasa
  • 32. 6 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X konstruksi dari awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan harus sesuai dengan bestek. Ruang lingkup pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruk­ si meliputi: a. Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak; b. Pengawasan terhadap pelaksanaan fisik konstruksi (tahap penyiapan, pengerjaan & pengakhiran); c. Pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan; Bentuk tugas kepengawasan, yaitu: a. Berbentuk tugas administratif, antara lain: - Laporan tentang pelaksanaan kerja, cuaca, penggunaan tenaga kerja, bahan & peralatan di lapangan. Laporan tentang prestasi pekerjaan. - Peringatan/ teguran, saran/ anjuran. - Perubahan syarat - syarat, perubahan gambar. - Mengisi buku harian, buku tamu. - Dokumentasi/ pengarsipan, dsb. b. Berbentuk Tugas Teknik, yaitu antara lain: - Pengukuran/ pengamatan/ pengawasan/ pengendalian Prinsip dalam Pengawasan yaitu: a. Pengawasan harus berpedoman pada kebijaksanaan atau SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditentukan agar dapat mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-kesalahan dan b. Pengawasan harus bersifat Obyektif dan menghasilkan data nyata dilapangan serta menemukan fakta-fakta tentang proses pelaksanaan pekerjaan dan berbagai faktor yang mem­ pengaruhi pekerjaan tersebut.
  • 33. 7 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 4. Perencana pekerjaan konstruksi dan perumahan Gambar 4. Ilustrasi Pekerjaan Perencana https://www.pengadaan.web.id Perencana pekerjaan konstruksi disebut juga konsultan peren­ cana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk me­ laksana­ kan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana bertugas merencanakan struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur, lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-dokumen pelengkap lainnya. Konsultan perencana men­ dapatkan proyek melalui proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi. 5. Jasa Penyedia tukang pekerjaan konstruksi dan perumahan Usaha jasa penyedia tukang merupakan jenis usaha yng sangat dibutuhkan oleh pelaksana atau kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan, melalui jasa inilah kontraktor akan sangat mudah dalam mencari tukang yang akan bekerja. Jasa ini biasanya bersifat kontrak kerja atau borongan dengan pihak pelak­ sana.
  • 34. 8 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Peluang usaha ini menghubungkan antara kontraktor dengan pekerja bangunan, tidak banyak modal dan keahlian yang harus dimiliki jika ingin menjalani jasa ini, kuncinya peluang usaha ini harus bisa mencari tukang yang professional, memiliki sertifikat keahlian. 6. Suplier penyedia bahan bangunan Gambar 5. Ilustrasi Supermarket Bangunan Sumber Internet Peluang usaha ini sangat menjanjikan karena semakin banyak permintaan rumah tinggal seperti perumahan akan semakin banyak pula permintaan bahan bangunan. Dalam menjalankan usaha ini harus bisa mengikuti tren bahan bangunan yang terus berkembang. Usaha penyedia bahan bangunan dengan skala kecil sangat banyak tersedia di seluruh Indonesia, Bahkan untuk bisnis ini dilevel yang sangat besar sudah ada beberapa mall atau supermarket bangunan walaupun jumlahnya masih terbatas.
  • 35. 9 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 7. Agen Penjuaan Perumahan Gambar 6. Ilustrasi Agen Properti https://id.jobgoody.com Peluang usaha dan lapangan pekerjaan sebagai broker atau agen penjualan perumahan merupakan ujung tombak dunia bisnis konstruksi perumahan, setelah semua pelaku usaha perumahan telah meyelesaikan pekerjaannya mulai dari perencana, pelaksana dan pengawas hingga fisik bangunan perumahan terwujud maka bisnis dan peluang usaha agen penjualan inilah yang selanjutnya bekerja memasarkan bangunan perumahan. Pengembang atau developer perumahan membutuhkan seorang eksekutif profesional untuk memasarkan properti mereka. Lalu bagaimana peluang usaha ini dijalankan? Berdasarkan Pasal 1 (3) Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 33/M-DAG/PER/8/2008 Tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (“Permendag No 33/2008”) adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidang properti yang dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Broker properti di dalam melakukan pekerjaannya dapat bekerja sendiri atau dibawah naungan perusahaan perantara perdagangan properti. Dari peraturan tersebut disebutkan bahwa agen property bisa dikerjakan oleh individu perorangan atau badan usaha.
  • 36. 10 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X dan masih banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa diambil dalam pekerjaan konstruksi perumahan. 8. Jasa Sewa Peralatan Pekerjaan Konstruksi Peluang usaha ini sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proyek konstruksi bangunan, karena dalam proses pelaksanaan pembangunan tidak semua kontraktor memilik peralatan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka. Apalagi jika pekerjaan membutuhkan alat berat dan teknologi yang canggih. Berapa kontraktor memang tidak memiliki alat degan berbagai pertimbangan baik dari segi biaya pembelian, penyimpanan, dan pemeliharaannya dan sebagainya. Mereka cenderung memilih menyewa alat dari pada harus membeli. Nah dari sinilah peluang menjadi penyedia sewa alat dan teknologi pekerjaan konstruksi terbuka lebar, hanya saja untuk menjalani usaha ini butuh modal yang sangat besar. Gambar 7. Ilustrasi Jasa Sewa Alat Berat Sumber Internet
  • 37. 11 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi Pekerjaan konstruksi yang sering disebut proyek konstruksi, yaitu serangkaian aktivitas yang terstruktur dan dilakukan dengan urut menggunakan logika serta berbagai sumber daya yang terbatas pada biaya, kualitas, dan waktu. Proyek konstruksi berhubungan dengan upaya pembangunan sebuah bangunan, meliputi pekerjaan pokok dibidang teknik sipil dan arsitektur, walaupun terkadang juga mengikutsertakan disiplin lainnya misalnya teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, interior ataupun lanskap. Berdasarkan definisi tersebut diketahui jika ciri-ciri: - Mempunyai tujuan yang khusus, produk akhir maupun hasil kerja akhir, - Total dana, target jadwal dan kategori kualitas pada proses meraih tujuan yang sudah ditetapkan, - Sifatnya sementara pada makna usianya terbatas dari selesainya tugas, - Titik permulaan serta akhir ditetapkan secara jelas, - Non rutin, tidak mengulang-ulang. Tipe serta intensitas aktivitas berubah selama proyek berjalan. 1. Pengertian Bangunan Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung yaitu seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan manusia untuk menciptakan peradabannya. Bangunan terbagi dalam 2 jenis, yaitu: 1. Bangunan Gedung Ciri-cirinya adalah: - Proyek konstruksi untuk tempat tinggal atau bekerja - Lokasi relatif sempit - Manajemen proyek untuk progressing proyek Contoh : adalah rumah, kantor, dan pabrik
  • 38. 12 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 2. Bangunan Sipil Ciri-cirinya adalah: ∙ Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia ∙ Lokasi luas dan panjang ∙ Manjemen proyek untuk memecahkan masalah Contoh : jalan, jembatan, dan bendungan. C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi Pekerjaan konstruksi meliputi beberapa tahapan, Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi 4 tahap : 1. Tahap perencanaan (planning) 2. Tahap perancangan (design) 3. Tahap pengadaan/pelelangan (tender) 4. Tahap pelaksanaan (construction) 1. Tahap Perencanaan (Planning) Tahap ini melakukan penetapan garis-garis besar rencana proyek, meliputi: a. Rekruitmen konsultan (memakai konsultan perencana atau manajemen konstruksi (MK) tergantung mana yang dipilih oleh pemilik proyek) dalam menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget, financing, studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dll. b. merancang proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. c. Memperkirakan manfaat yang akan didapatkan bila proyek itu dijalankan, yaitu manfaat langsung (manfaat ekonomis) ataupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial).
  • 39. 13 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X d. Membuat analisa kelayakan proyek, yaitu menurut ekonomis ataupun finansial. e. Menganalisa pengaruh lingkungan yang mungkin terjadi bila proyek itu dijalankan. f. Tahap Penjelasan (Briefing) Tahapan ini bertujuan agar memberikan kesempatan kepada pemilik proyek menguraikan fungsi proyek serta dana yang diperbolehkan, maka konsultan perencana bisa dengan akurat menafsirkan kemauan pemilik proyek serta memperkiarakan dana yang dibutuhkan. 2. Tahap Desain /Perancangan (Design) Tahap perancangan terdiri dari tiga sub tahap antara lain : a. tahap Pra-Desain (Preliminary Design) tahapan ini meliputi kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi atau siteplan tata ruang dan estimasi cost. b. tahap pengembangan Desain (Development Design)/ Detail Desain (Detail Design). adalah tahapan pengembangan dari pra rancangan yang telah disusun serta melakukan perhitungan yang semakin rinci, meliputi: Perhitungan-perhitungan yang sangat mendetail (struktural ataupun non struktural) dengan rinci∙ Gambar-gambar yang sangat mendetail (gambar arsitektur, elektrikal, susunan, mekanal, dan yang lainnya), Outline specification (garis besar) Estimasi cost untuk konstruksi dengan rinci. c. Tahap Desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan Adalah tahapa terakhir dari perencanaan serta persiapan pada tahap pelelangan, meliputi: Gambar-gambar detail, bagi semua elemen pekerjaan Detail spesifikasi, Bill of quantity (daftar volume), perkiraan dana konstruksi (dengan sangat rinci) , Syarat-
  • 40. 14 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X syarat umum administrasi serta aturan umum (dokumen lelang) adapun tahapan ini bertujuan antara lain; - Dalam melengkapi uraian proyek serta menetapkan tata letak, rancangan, metode konstruksi serta perkiraan dana supaya memperoleh persetujuan dari pemilik proyek serta pihak yang memiliki otoritas yang berpartisipasi. - Dalam menyiapkan informasi pengerjaan yang dibutuhkan, terutama gambar rencan, spesifikasi dan dalam melengkapi seluruh dokumen tender. Aktivitas yang dijalankan dalam tahapan perancangan antara lain: ∙ Mengembangkan ikhtisar proyek sebagai uraian akhir. - Mengecek persoalan teknis - Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek - Menyiapkan rancangan skema (pra desain) terutama per­ kiraan dana, rancangan terperinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, perkiraan dana akhir, serta program penyelenggaraan pendahuluan terutama jadwal waktu. 3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender) Tahapan ini bertujuan untuk menentukan Kontraktor selaku pelaksa­ nan maupun berbagai kontraktor selaku sub-kontraktor yang menjalankan konstruksi di lapangan. Berbagai hal yang harus menjadi perhatian pada tahap ini yaitu: a. Prakualifikasi Biasanya pada tahapan pelelangan dilakukan dengan berbagai prosedur supaya kontraktor yang memiliki pengalaman serta kompeten saja yang dibolehkan berpartisipasi pada pelelangan. Prosedur tersebut populer dengan babak prakualifikasi yang terdiri dari pengecekan sumber daya keuangan, manajerial serta fisik kontraktor yang potensial, serta pengalamannya terhadap proyek sejenis, dan integritras perusahaan. Pada berbagai
  • 41. 15 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X proyek milik pemerintah, Kontraktor yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan umumnya masuk ke dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) b. Dokumen Kontrak Dokumen kontrak biasanya diartikan menjadi dokumen resmi yang memaparkan tugas serta tanggung jawab pihak-pihak yang berpartisipasi di dalamnya. Dokumen kontrak terbit sesudah terdapat jalinan kerjasama diantara dua pihak maupun lebih. Sebelum hal tersebut terjadi ada proses pengadaan maupun proses pelelangan di mana dibutuhkan Dokumen lelang maupun dokumen tender. 4. Tahap Pelaksanaan (Construction) Tahapan ini bertujuan untuk merealisasikan bangunan yang diperlu­ kan pemilik proyek serta telag disusun Konsuktan Perencana pada batasan dana serta waktu yang sudah disetujui, dan terhadap mutu yang sudah disyaratkan. Aktivitas yang dijalankan dalam tahap ini yaitu melakukan perencanaan, koordinasi, serta mengawasi seluruh operasional di lapangan. Kontraktor dalam mengerjakan proyek konstruksi gedung tidak sama dengan pekerjaan konstruksi jalan ataupun bendungan dan yang lainnya. Dalam mengerjakan konstruksi bendungan, kontraktor harus bisa mencapai 3 target yang sudah ditetapkan, di antaranya - Selesainya proyek harus dengan kualitas yang setidaknya sama dengan spesifikasi awal yang sudah ditentukan. - Waktu penyelesaiannya lebih kecil ataupun setidaknya sama dengan waktu yang sudah direncanakan, penyelesaiannya dengan biaya yang setidaknya sama dengan biaya yang sudah direncanakan, penyelesaiannya tidak memunculkaan dampak bagi lingkungan (sosial, fisik, dan administrative). - Penyerahan pertama, masa pemeliharaan dan penyerahan kedua.
  • 42. 16 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman. Menurut UU No. 4 Tahun 1992 mengenai perumahan dan permukiman diterangkan bahwa: “Rumah adalahsebuahkebutuhan pokok manusia padaupayameningkatkan serta meratakan kesejahteraan rakyat. sehingga,rumah yang pantas huni adalah landasan serta sebuah elemen pokok untuk menetapkan jenjang kesejahteraan” “Perumahan adalah himpunan rumah menjadi bagian dari pemukiman, yaitu perkotaan ataupun pedesaan, yang dilengkapi dengan infratsruktur, fasilitas, serta utilitas umum selaku hasil dalam rangka memenuhi rumah yang layak huni”. “Permukiman ialah komponen dari lingkungan hunian yang meliputi diatas satu satuan perumahan yang memiliki infratsruktur, fasilitas, utilitas umum dan memiliki aktivitas penunjang sebagau fungsi lain diwilayah perkotaan maupun wilayah perdesaan. 1. Peluang pembangunan perumahan dan permukiman Pembangunan perumahan serta permukiman adalah sebuah bentuk pekerjaan konstruksi berkelanjutan, guna memenuhi kebutuhan akan hunian bagi penduduk yang semakin bertambah. Peluang yang ada di dalam pembangunan perumahan diantaranya: - Meningkatnya pendapatan daerah, dengan adanya pajak dan retribusi dari proses pembangunan perumahan, - Adanya koordinasi yang semakin membaik membangun pemukiman dan perumahan antara pemerintah dan pihak pengembang perumahan. - Perkembangan teknologi dibidang konstruksi yang terus berkembang.
  • 43. 17 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 2. Faktor Kendala pembangunan permahan dan permukiman Kebutuhan akan sarana hunian tempat tinggal bagi penduduk yang semakin bertambah, tentunya pembangunan perumahan akan mengalami kendala dan hambatan, diantaranya: - Ketersediaan lahan sangat terbatas - keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah - informasi yang terbatas - kemampuan Pemda yang terbatas - Proses perijinan dan birokrasi yang belum dipahami dan diketahui oleh beberapa pengembang perumahan. 3. Perencanaan Perumahan Sebelum proses pembangunan perumahan dilaksanakan ada beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan meliputi: a. Aspek Teknis konstruksi bangunan - KDB (koefisien dasar bangunan) Merupakan angka persentase rasio antara luas semua lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan perpetakan perencanaan yang dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan. - KLB (koefisien lantai bangunan) menurut Perturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 ialah angka persentase rasio antara luas keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan perencanaan yang dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan. - FAR (floor area Ratio) adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan ukuran sebidang tanah di mana ia dibangun. - GSB (garis sempadan bangunan) Merupakan garis batas luar pengaman yang ditentukan dalam membangun sebuah bangunan ataupun pagar yang ditarik dengan jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala
  • 44. 18 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepu situ, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas, menyesuaikan dengan jenis garis sempadan yang dituliskan. Pada garis ini disisi luarnya, pemiliki tanah tidak diperbolehkan untuk mendirikan sebuah bangunan. - Kondisi Persil tanah - Pengaturan bentuk bangunan sama/seragam atau tidak. b. Aspek sosial ekonomi - Bagaimana interaksi yang dilakukan antara sesama masyarakat - Karakter masyarakat setempat - Tingkat ekonomi masyarakat c. Aspek Kesehatan - Ketercukupan air bersih - Ketercukupan cahaya - Ketercukupan udara d. Aspek legalitas atau perijinan - Ijin pengolahan tanah (IPT) - Ijin kawasan - Ijin mendirikan bangunan (IMB) - Perijinan lainya sesuai dengan peraturan (Pemda) setempa 4. Pemilihan tapak untuk perumahan Tapak adalah sebidang lahan ataupun sepetak tanah yang mempunyai batas yang jelas, yang kondisi permukaannya mempunyai karakteristik khusus yang dimiliki lahannya tersebut. Sementara itu perencanaan tapak ialah pengelolaan fisik tapak dilaksanakan dengan memper­ timbangkan keadaan tapak serta dampak yang diakibatkan karena perubahan fisik tanahnya. Tujuan dari pemilihan tapat, adalah agar diperoleh tapak yang sesuai untuk pembangunan fisik, terutama pemasangan utilitas pengadaan rumah, sistem sirkulasi, beserta fasilitas lingkungannya .
  • 45. 19 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X E. Tipe Perumahan Tipe Perumahan secara umum dikelompokan berdasarkan luas bangunan dan luas area yang dimiliki oleh masing-masing rumah, sehingga dari aspek tersebut tipe perumahan dapat dibedakan menjadi: a. Perumahan Real Estate b. Perumahan Semi Real Estate (menengah) c. Perumahan Sederhana (RS) d. Perumahan Sangat Sederhana (RSS) Rumah real estate dan menengah tidak memiliki batas minimum luas untuk masing-masing ruangan (luas bangunan) dan luas lahan, berbeda dengan rumah sederhana yang memiliki standar minimal agar tetap terjamin kenyamanan dan keamanan penghuni rumah. 1. Rumah Sederhana Merupakan tempat tinggal pantas ditempati yang mempunyai harga yang sangat terjangkau oleh masyarakat dengan pendapatan yang rendah hingga sedang. pada SNI 03- 6981-2004 rumah sederhana tidak bersusun dicanangkan menjadi tempat kediaman yang pantas ditempati untuk masyarakat dengan pendapatan rendah maupun sedang. Sehingga harganya wajib terjangkau oleh masyarakat yang memiliki pendapatan rendahhingga sedang.
  • 46. 20 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Tabel 1. Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan Untuk Rumah Kebutuhan Luas Ruang Per Jiwa (dalam m2 ) Kapasitas Rumah Untuk 3 Jiwa Kapasitas Rumah Untuk 4 Jiwa Luas Unit Rumah (m2 ) Luas Lahan Minimal (m2 ) Luas Lahan Ideal (m2 ) Luas Lahan Efektif (m2 ) Luas Unit Rumah (m2 ) Luas Lahan Minimal (m2 ) Luas Lahan Ideal (m2 ) Luas Lahan Efektif (m2 ) Ambang Batas: 7,2 21,6 60,0 200 72-90 28,8 60,0 200 72-90 Indonesia 27,0 60,0 200 72-90 36,0 60,0 200 72-90 Internasional 36,0 60,0 - - 48,0 60,0 - - Sumber: dikembangkan dari keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah No. 403/ KPTS/M/2002 tentang pedoman teknis pembangunan rumah sehat sederhana. Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni: rumah gandeng ataupun rumah kopel, serta rumah deret a. Rumah Gandeng atau Rumah Kopel Rumah gandeng atau rumah kopel adalah 2 buah rumah yang bergandengan, dan masing-masing memiliki kapling sendiri. Pada rumah gandeng atau rumah kopel, salah satu dinding bangunan induk salingmenyatu. Gambar 8.Rumah Gandeng/Kopel Sumber https://www.desainrumahkediri.com
  • 47. 21 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X b. Rumah Deret Merupakan sejumlah rumah yang bergandengan dari satu unit terhadap unit yang lain. Dalam rumah deret, salah satu maupun kedua dinding bangunan utamanya menyatu terhadap dinding bangunan induk yang lain.Melalui sistem rumah deret, unit-unit rumah itu adalah suatu kesatuan. Dalam rumah deret, tiap rumah mempunyai kaplingnya sendiri-sendiri. Gambar 9. Rumah Deret https://economy.okezone.com 2. Rumah Sangat Sederhana Merupakan rumah tinggal tak bersusun yang luas lantainya mencapai 21 m2 hingga 36 m2 . Sebuah rumah sangat sederhana minimal terdapat kamar mandi serta WC beserta ruang serbaguna. Dana pendirian per m2 . Rumah sangat sederhana wajib ditekan sekecil mungkin mencapai sekitar setengah dari dana pendirian rumah sederhana. Rumah sangat sederhana biasanya berwujud rumah deret untuk mengoptimalkan pemaakaian lahan perumahan yang sangat memiliki batasan. Rumah sangat sederhana mempunyai peta berbentuk empat persegi panjang. Bentuk atapnya pelana, dengan kemiringan yang diselaraskan pada bahan penutup atap y a n g sangat sederhana, beton pada system
  • 48. 22 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X susunannya, bata merah ataupun Concrete Block sebagai dinding, kayu sebagai pintu sertajendela, asbes gelombang sebagai penutup atap. 3. Luas area ruang pada rumah sangat sederhana: - Ruang serbaguna 14,58 m2 - Dapur 2,25 m2 - Kamar mandi/WC 2,25 m2 - Teras/selasar 1,92 m2 5. Prasarana dan fasilitas Lingkungan Perumahan Infrastruktur serta fasilitas pada perumahan diberikan guna mem­ berikan kenyaman dan mempermudah penghuni dalam melakukan segala akifitas diluar rumah. Bentuk prasarana dan fasilitas tersebut tediri dari: - Akses jalan - Pembuangan air hujan - Pembuangan sampah - Jaringan listrik, telpon - Fasilitas Peribadatan - Fasilitas Rekreasi dan Kebudayaan - Dan fasilitas lainnya yang diperlukan 6. Syarat-Syarat Rumah Sehat Berikut ini ketentuan syarat-syarat kesehatan rumah tinggal yang terdiri dari : - Bahannya tidak dibuat dengan bahan yang bisa melepaskan bahan yang bisa mengancam kesehatan. - Bahannya tidak dibuat dengan bahan yang bisa menjadi tempat pertumbuhan suatu mikroorganisme patogen. - Komponen serta penataan ruangan: • Lantainya kedap air serta gampang dibersihkan. • Dinding rumahnya berventilasi, di kamar mandi serta kamar cuci kedap air serta gampang dibersihkan.
  • 49. 23 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X • Langit-langit rumahnya gampang dibersihkan serta tidak mudah memicu kecelakaan. • Tinggi bumbungan rumahnya 10 m serta terdapat penangkal petir. • Ruangannya ditata berdasarkan fungsi serta manfaatnya. F. Green dan Suistainable Building. Gambar 10. Ilustrasi Green Buiding Sumber pixabay.com 1. Green building Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari istilah tersebut? Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan dengan memakai tahapan yang ramah lingkungan, pemakaian sumber daya dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari perencanaan, pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai terjadi pem­ bongkaran. Seperti apakah bangunan yang ramah lingkungan? Apa utamanya mengaplikasikan konsep itu terhadap hunian? Bagaimanakah perkem­
  • 50. 24 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X bangan penerapannya? berbagai pertanyaan mendasar tentang green building. Secara umum penerapan Green Building adalah bangunan yang diawali dari tahap perencanaan,pembangunan, pengoprasian sampai pada operasional perawatannya mempertimbangkan berbagai aspek untuk melindungi, menghemat, meminimalisir pemakaian SDA, meme­ lihara kualitas yaitu kualitas udara dalam ruangan, serta memper­ timbangkan kesehatan penghuninya yang seluruhnya berpedoman terhadap kaidah yang berkesinambungan Aspek utama green building: - Material Material yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi perumahan wajib didapatkan dari alam, serta sebagai sumber energi terbarukan yang dikelola dengan berkesinambungan. Dayatahan material bangunan yang pantas alangkah baiknya sudah di uji, akan tetapi selalu yang memiliki kandungan aspek bahan daur ulang, menekan produksi sampah, serta bisa dipakai lagi serta didaur ulang. Pada gambar di bawah ini merupakan contoh green material Gambar 11. Green material Sumber https://www.slideshare.net/
  • 51. 25 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X - Energi Pekerjaan konstruksi perumahan sudah selayaknya menerapkan hemat energi, terutama lampu dan AC. Di waktu siang alangkah baiknya jendelanya dibuka untuk meminimalisir penggunaan listrik. Jendela pastinya juga bisa menaikkan kesehatan serta produktivitas yang menghuninya. Green Buildingpun wajib memakai lampu hemat energi, alat-alat listrik hemat energi. Baik dalam desain rumah maupun dalam proses pembangunannya. Gambar 12. Energi Terbarukan Sumber http://ditsmp.kemdikbud.go.id Energi terbarukan merupakan sumber energi yang asalnya dari SDA serta tak akan habis sebab tercipta dari proses alam yang terus menerus. Misalnya dari energi terbarukan memanfaatkan sumber daya alam misalnya sinar matahari, ombak, angin, dan air menjadi bentuk energi. Nah, sekarang sudah tahu kan energy alternative kedepannya nanti seperti apa walaupun terdapat energy alternative yang terbarukan, kita tidak boleh melakukan pemborosan energi mulai saat ini.
  • 52. 26 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X - Air Pertambahan penduduk bumi yang pesat secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi persediaan air bersih di planet bumi. Keperluan air bersih dalam kebutuhan sehari-hari jadi semakin besar manakala penduduk bumi terus bertambah. Dan ini jelas-jelas akan menyedot persediaan air bersih di bumi tanpa henti dari waktu ke waktu. Oleh karena itu wajar bila Forum Air Dunia (World Water Forum) memprediksi akan terjadi krisis air bersih di bumi dalam beberapa waktu mendatang. Forum ini juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 akan banyak penduduk dunia lebih sulit men­ dapatkan air bersih. Apalagi pencemaran terhadap air oleh limbah industri maupun limbah rumah tangga terus terjadi Pemakaian air bisa dihemat melalui pemasangan sistem tang­ kapan air hujan. Cara itu bisa mendaur ulang air yang bisa dipakai untuk menyiram tanaman maupun menyiram toilet. Pemakaian peralatan hemat air, misalnya semprotan air beraliran rendah, memakai toilet hemat air, sistem pemanas air tanpa listrik. - Kesehatan Pemakaian bahan-bahan bangunan serta furniture tidak beracun, terbebas dari emisi, beremisi rendah ataupun non-VOC (Volatile organic compounds atau senyawa organik yang mudah menguap), serta tahan air dalam menghalangi masuknya kuman serta mikroba yang lain. Kualitas udara pada ruangan juga bisa dinaikkan dengan sistem ventilasi serta peralatan pengatur kelembaban udara. Beberapa aspek utama green building tersebut, maka dalam pekerjaan konstruksi bangunan perumahan dapat melakukan efisiensi pada: a. Efisiensi Desain Struktur Desain struktur merupakan elemen pokok dalam konstruksi perumahan, elemen ini landasan pada tiap proyek konstruksi. Tahapan ini pun berpengaruh juga dengan dana sampai kinerja proyek. konsep green building dalam tahapan ini bertujuan
  • 53. 27 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X mengecilkan pengaruh pembangunan, diawali dari pengerjaan sampai pemakaian. jika tahap ini kuramg efisien, artinya bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Contohnya penggunaan bahan bangunan yang terlalu banyak maupun pemborosan. b. Efisiensi Energi Konsep green building meliputi tahapan hemat energi. Baik energi yang diperlukan sehari-hari misalnya udara serta sinar matahari yang masuk ke bangunan ataupun energi dari segi operasional. Efisiensi energi dalam bangunan berhubungan pula pada pemakaian listrik. Green material dalam green building, green material ataupun disebut dengan material ramah lingkungan. Green material mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan makna dari ramah lingkungan. Definisi material ramah lingkungan sendiri secara umum berkaitan dengan kualitas materialnya. Jika, material ramah lingkungan ialah material yang ketika diperguna­ kan ataupun dibuang, tidak berpotensi untuk menimbulkan kerusakan lingkungan serta mengganggu kesehatan. Green material mempunyai definisi yang lebih luas, bukan cuma sebatas pada material yang ramah lingkungan. Namun hal tersebut juga perlu ditinjau dari sumber material yang digunakan harus berkelanjutan, proses produksi yang dilakukan di pabrik yang ramah lingkungan, proses distribusi yang dilakukan sangat jauh jadi membuang banyak sekali karbon, dalam proses memasang­ nya tidak menimbulkan banyak sisa sampah, serta menunjang usaha untuk menghemat energi. Dengan begitu ketika akan merencanakan green building, material-material hijau bisa berdampak pada penghematan listrik dan air, meningkatkan kesehatan dan kenyamanan serta ke­ efsienan manajemen dalam merawat bangunannya. Kayu yang merupakan bahan bangunan ramah lingkungan, karena bangunan yang mempurgunakan bahan dasar kayu
  • 54. 28 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X mempunyai kecenderungan menghasilkan pembuangan lebih kecil daripada yang menggunakan bahan dari batu, beton ataupun baja sekalipun. Kayu bisa menyerap Co2 dengan begitu tak akan membuang banyak energi. c. Efisiensi Material Pembangunan pastinya berhubungan pada material penyusunnya. Hal itu pula yang terdapat kaitannya pada efisiensi desain struktur. Dalam mengaplikasikan konsep green building alangkah baiknya menggunakan material yang sesuai keperluan, tidak lebih serta tidak kurang juga. Wajib diingat, makin banyak material yang digunakan, artinya makin memberatkan biaya pembangunan, pengaruh terhadap lingkungan, pengeluaran energi pada konstruksi, serta sejenisnya. 2. Suistainable Building Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud perpaduan dari bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung jawab soal lingkungan sebagai sebuah disiplin yang tetap merujuk terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan maupun proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan ber­ kelanjutan pengaplikasian isu sustainable building ini dengan langsung berintegrasi terhadap: - Lingkungan (Environment Sustainability) - Ekonomi (Economic Sustainability) - Sosial (Social Sustainability) Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki konsep suistainable building ini harus memperhatikan ketiga faktor di atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan perawatan fisik bangunan tersebut.
  • 55. 29 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X G. Refleksi 1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami? 2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk penge­ tahuan dasar tentang pekerjaan kosntruksi dan perumahan? 3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini? 4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang konstruksi dan perumahan? H. Asesmen 1. Lembar Aktifitas Siswa a. Tugas Individu: Siswa diminta untuk memilih salah satu peluang wirausahan bidang konstruksi dan perumahan serta menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelas. b. Tes tertulis: 1. Jelaskan pengertian perumahan! 2. Jelaskan perbedaan perumahan dengan pemukiman! 3. Terangkan konsep pembangunan green building! 4. Sebutkan 5 bahan green material! 5. Jelaskan bagaimana penerapan suistanable building pada pembangunan perumahan? c. Tes Unjuk Kerja (praktek presentasi) Tugas kelompok Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan tema Konstrukusi dan Perumahan. Kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Beberapa point yang dilalukan saat diskusi/kerja kelompok adalah sebagai berikut:
  • 56. 30 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X • Tahapan dalam membangun perumahan • Klasifikasi jenis perumahan • Rumah sehat. • Sarana dan fasilitas apa saja yang ada di perumahan I. Pengayaan 1. Apa yang harus kalian lakukan jika menjadi pengawas pekerjaan konstruksi atau perumahan agar pelaksanaan pembangunan berjalan dengan baik sesuia jadwal dan mutu yang telah ditentukan? 2. Jelaskan aspek-aspek apa yang harus diperhatikan dalam pekerjaan proyek konstruksi dan perumahan!
  • 57. 31 BAB 2 KESELAMATAN , KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI Sumber gambar pixabay BAB 2 Pertanyaan Pematik  Bagaimana para pekerja proyek menjaga keselamatan saat mereka bekerja?  Kebiasan-kebiasaan apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang mungkin sudah pernah kalian lakukan saat ini? Tujuan Pembelajaran Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan aktifitas pembelajaran pada bab ini, diharapkan peserta didik mampu memahami konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup, mengidentifikasi APD K3 yang digunakan pada pekerjaan konstruksi bangunan, mengaplikasikan tindakan Pen­ cegahan dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), memahami serta menerapkan budaya kerja industri.
  • 58. 32 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup Pekerjaan konstruksi merupakan unsur utama dalam sebuah pem­ bangunan, baik pada bangunan gedung, jalan maupun jembatan. Pada tahap pelaksanaannya, ada bermacam dampak yang tidak diinginkan oleh siapa pun dan pihak manapun. Dampak yang berupa kecelakaan kerja yang beresiko kecil, sedang hingga pada level besar seperti kematian. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup atau yang biasa disebut dengan K3LH. Dan dalam mengelola seluruh pekerjaan konstruksi harus mempertimbangkan standar gambar teknik dan aturan K3LH tersebut. Menurut Organisasi buruh/pekerja dunia ILO (International Labour Organization) mendefinisikan bahwa K3 ialah sebuah usaha dalam memelihara dan meningkatkan tingkat kesejahtaraan fisik, mental dan sosialyang sebaik mungkin untuk pekerja di berbagai jabatan,mencegah penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang dikarenakan keadaan pekerjaannya, melindungi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko yang diakibatkan faktor yang bisa menimbulkan kerugian pada kesehatan, menempatkan dan memelihara pekerja dalam lingkungan kerja yang disesuaikan dengan fisiologi dan psikologis; dan disederhanakan selaku penyesuaianpekerjaanterhadapmanusiadansetiappekerjaterhadapjabatan yang dimiliki. B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki tujuan: 1. Melindungi dan menjamin hak pekerja terhadap keselamatan dan kesehatannya dalam melakukan pekerjaan guna meningkat­ kan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
  • 59. 33 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 2. Untuk mendapat tingkat kesehatan yang tertinggi baik buruh, petani, nelayan, pegawai negri ataupun pekerja bebas untuk memberantas penyakit dan kecelakaan yang diakibatkan kerja. 3. Melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain selain pekerja yang berada di lingkungan kerja tersebut. 4. Menjamin penggunaan sumber produksi dengan aman, efektif, dan efisien. 5. Mencegah dan mengobati penyakit yang timbul akibat kecelakaan di lingkungan kerja C. Syarat dan Ketentuan K3LH Dalam mewujudkan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, maka dibuatlah berbagai aturan tentang syarat penerapan K3LH di lingkungan kerja yang terdapat dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Ketenagakerjaan. Dasar hukum pelaksanaan K3LH untuk pekerjaan konstruksi diperjelas melalui Permenaker No. Per. 01/Men/1980 mengenai K3 Konstruksi Banguan dan SKB Menaker dan MenPU No. 174/Men/1986 ddan No. 104/KPTS/1986 mengenai K3 pada lokasi kegiatan dan dasar pelaksanaan K3 pada lokasi kegiatan konstruksinya. Menurut Mahendra (2004) Syarat pelaksanaan K3LH di bidang konstruksi, adalah: 1. Mengetahui dan memahami secara benar apa yang dimaksud dengan penerapan K3LH dalam kegiatan jasa konstruksi 2. Bekerja dan menjalankan pekerjaannya secara benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3. menghindari berbagai kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja, dengan melaksanakan tindakan pencegahan dan perubahan penga­ wasan serta inspeksi untuk memenuhi keselamatan serta kesehatan kerja.
  • 60. 34 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Menurut Jamhari (2020) Ketentuan. K3LH, adalah: 1. Terhadap Keselamatan Kerja Upayamenjamin keselamatan kerjaberdasarkan undang-undang tersebut diantara lain sebagai berikut. a. Mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan kerja b. Mengantisipasi, meminimalisir, dan memadamkan kebakaran c. Mengantisipasi dan meminimalisir bahaya peledakan d. Memberikan jalur evakuasi pada kondisi darurat e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan kerja f. Memberikan APD pada pekerja g. Terhadap kesehatan kerja 2. Terhadap Kesehatan Kerja Upaya untuk menjamin kesehatan kerja berdasarkan undang- undang tersebut diantara lain yaitu. a. Mencegah dan mengendalikan penyakit yang diakibatkan oleh kerja b. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban c. Menjaga suhu dan kelembapan udara yang baik dengan menye­ diakan ventilasi udara yang cukup d. Mengantisipasi serta mengendalikan adanya penyebaran suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan dan getaran. D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Secara umum, penyebab terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan oleh empat faktor utama (Husni : 2003), yaitu : 1. Faktor manusia yang disebabkan oleh pengetahuan, keterampilan dan perilaku 2. Faktor materiil yang mempunyai sifat bisa menimbulkan keselematan ataupun keselamatan para pekerjanya.
  • 61. 35 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 3. Faktor sumber bahaya yakni; Perbuatan berbahaya, hal tersebut terjadi dikarenakan kesalahan metode kerja yang diterapkan, kelelahan atau kecapekan, sikap kerja yang tak sesuai dengan standar operasional, keadaan berbahaya yakni kondisi yang tidak aman dari keberadaan mesin ataupun peralatan, lingkungan, proses dan sifat pekerjaannya. 4. Faktor yang dihadapi, contohnya pemeliharaan atau perawanan mesin yang kurang yang menjadikan mesinnya tak dapat bekerja dengan maksimal. E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi. Penggunaan Alat Pelindung Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (APD K3) yang tepat merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. 1. Alat Pelindung Kepala (Helm) Helm merupakan alat pelindung kepala yang digunakan untuk mencegah resiko kejatuhan benda-benda tajam dan berbahaya yang jatuh ke kepala kita. Jenis Helm yang digunakan juga harus sesuai standar gambar teknik, baik Standar gambar teknik nasional maupun internasional. Selain itu, cara pemakaian nya juga harus tepat, tali pengikat helm yang berada di dagu harus benar – benar terkunci atau terpasang sebagaimana mestinya, agar helm tidak mudah lepas. Gambar 13. Helm Sebagai Pelindung Kepala Sumber : Safetyoncall
  • 62. 36 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 2. Alat Pelindung Mata (Kaca Mata Pelindung) Kaca Mata Pelindung (Protective Goggles) merupakan alat pelindung mata dari debu dan serbuk kayu, melindungi dari percikan logam, bahan kimia, dan benda-benda lainnya yang membahayakan mata. Gambar 14. Kaca Mata Pelindung Sumber : Safetyoncall 3. Alat Pelindung Pernapasan (Masker) Masker sebagai alat pelindung pernapasan terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada kondisi dan situasi nya serta tujuan peng­ gunaan nya di lapangan. 4. Alat Pelindung Pendengaran (Hearing Protection) Alat pelindung pendengaran digunakan untuk mencegah rusaknya pendengaran akibat suara bising diatas ambang aman seperti pekerjaan plat logam dan pekerjaan lainnya yang beresiko merusak alat pendengaran manusia. Ada dua jenis alat pelindung pendengaran, yakni a. Ear plug Ear plug adalah alat pelindung telinga yang digunakan dengan cara dimasukkan pada bagian luar dari lubang telinga. Umumnya terbuat dari bahan foam (busa) dan karet. b. Ear muff Ear muff memiliki model seperti head set yang biasa dipakai pada saat mendengarkan musik. Alat ini berfungsi untuk mengurangi intensitas suara dan meredam suara yang dari lingkungan sekitar.
  • 63. 37 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 15. Ear plug dan Ear Muff Sumber : Safetyoncall 5. Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan) Sarung Tangan dipergunakan untuk alat pelindung tangan dari cidera lecet ataupun terluka misalnya dalam pengerjaan pembesian fabrikasi dan penyetelan, mengelas, membawa barang yang membahayakan dan korosif yakni asam dan alkali. Adapun jenis-jenis sarung tangan diantaranya: - Sarung Tangan Kulit : dipakai untuk pengerjaan las, pemindahan pipa dll - Sarung Tangan Katun : dipakai untuk pengerjaan besi beton , bobokan dan batu, melindungi sewaktu naik tangga ketika melakukan pekerjaan di ketinggian. - Sarung Tangan Karet : dipergunakan pada pengerjaan listrik supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik. Gambar 16. Sarung Tangan Sumber : Safetyoncal
  • 64. 38 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 6. Alat Pelindung Kaki (Sepatu Keselamatan) Sepatu keselamatan (safety shoes) digunakan untuk menghindari kecelakan yang diakibatkan tersandung bahan keras seperti logam atau kayu, terinjak benda tajam, terhimpit beban berat serta terhindar dari luka bakar pada saat mengelas. Gambar 17. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) Sumber : Safetyoncal 7. Tali / Sabuk Pengaman (Safety Belt) Selain mempersiapkan jaring pengaman sebagai alat keselamatan dari ketinggian, namun untuk keamaan personal diperlukan ikat pinggang / sabuk pengaman ( safety belt). Sabuk Pengaman merupakan alat yang dipakai untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan terjatuh dari ketinggian. Gambar 18. Sabuk Pengaman (Safety Belt) Sumber : Safetyoncall
  • 65. 39 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 8. Rompi Safety Rompi safety ini berbahan polyester yang didesain khusus dan disertai reflector atau pemantul cahaya, umumnya dipakai oleh pekerjaan konstruksi di lapangan. Fungsi dari APD yang satu ini adalah untuk mengurangi resiko kecelakan kerja, terutama pekerjaan yang dilaksanakana sewaktu malam hari, supaya terlihat oleh pekerja yang lain dan meningkatkan tingkat kewaspadaan saat bekerja di keadaan yang gelap. Gambar 19. Rompi Safety Sumber : Safetyoncall 9. Pakaian Pelindung Setiap pekerja dan siapapun yang masuk ke proyek dapat memakai pakaian pelindung sesuai pekerjaan nya. Pelindung lengan dari kulit ataupun pakaian pelindung tahan api harus digunakan sewaktu mengelas, pemotongan atau gerinda jika dibutuhkan. Jas hujan dapat digunakan pada kondisi hujan.
  • 66. 40 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 20. Rompi Safety Sumber : Safetyoncall F. Rambu dan Simbol K3 Rambu K3 adalah perlengkapan berisi informasi tentang penerapan K3 pada lokasi kerja, potensi bahaya pada setiap lokasi kerja, dan petunjuk apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan pada lokasi kerja. Berikut beberapa rambu dan simbol K3 yang sering kita temukan. Gambar 21. Simbol-simbol K3 (sumber : http://mediak3.com/jenis-rambu-rambu-k3-dan-fungsinya/)
  • 67. 41 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Rambu K3 juga memiliki arti dari warna yang ditunjukkan, yang berfungsi untuk mengarahakan pekerja mengenai langkah apakah yang harus dilaksanakan. 1. Warna Merah :yakni menandakan kita bahaya / danger, kebakaran, dan stop. Biasanya dipergunakan untuk menunjukkan bahan kimia cair yang mudah terbakar, alat pemadam kebakaran, dan tkita emergency stop. 2. Warna Oranye : warna tersebut memperlihatkan tkita awas / peringatan /warning. Umumnya dipasang dekat dengan alat kerja yang berbahaya. 3. Warna Kuning : warna ini menunjukkan tkita waspada, seperti terpeleset, tersandung, jatuh, dll. 4. Warna Hijau : warna ini menunjukkan tkita safety, penunjuk peletakan peralatan keselamatan dan instruksi umum berrkaitan pelaksanaan kerja yang aman. 5. Warna Biru :yakni menandakan tkita perhatian / notice, misal untuk informasi keselamatan, instruksi tindakan keselamatan yang perlu dilakukan serti penggunaan APD, dll. Selain dari warnanya, Rambu K3 juga memiliki arti dari bentuk yang ditunjukkan seperti berikut ini : - Segitiga atau diamond : yakni dipakai untuk tanda bahaya. Contoh : tkita bahaya bahan korosif, mdah meledak, dll. - Lingkaran : yakni dipakai untuk instruksi berkaitan keselamatan yang harus ditaati oleh para pekerja. Contoh : rambu pemakaian APD, dll. - Kotak atau persegi panjang : yakni dipakai untuk penunjuk jalan keluar jika terdapat bahaya, tempat menyimpan alat P3K dan alat keselamatan lainnya.
  • 68. 42 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X G. Budaya Kerja Industri Lulusan dari SMK diharapkan mampu menembus dunia kerja dan industri mereka disiapkan secara khusus agar lulusannya dapat langsung bekerja. Adaptasi siswa dalam dunia kerja tak bisa terlepas dari budaya kerja yang diajarkan di sekolah. Industry akan banyak mengharuskan siswa lulusan SMK yang bekerja untuk mempunyai budaya kerja yang baik. Industry memandang jika hardsklill setingkat lulusan SMK mampu dibentuk oleh pihak industry, akan tetapi untuk budaya kerja sofskill membutuhkan upaya yang sangat keras sebab hal itu sangat berkaitan dengan karakter setiap orang. 1. Jenis Budaya Kerja Industri Budaya kerja di industri yang diterapkan adalah budaya 5S yaitu sebuah teknik penataan serta pemeliharaan wilayah kerja yang diterapkan dengan rutin yang dipergunakan untuk menjaga ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus memaksimalkan produktivitas perusahaan dengan menyeluruh. Budaya kerja 5S adalah proses perubahan perilaku di lingkungan kerja dengan melaksanakan penataan, kerapian, kebersihan, kedisiplinan dan perwatan tempat kerjanya. Konisi tempak kerja merupakan wujud dari pencerminan perlakuan dan sikap pekerja. Asal mula Budaya 5S pertama kali di terapkan di negara jepang, yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, sementara itu di Indonesia menerapkan 5R yakni, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Keunggulan yang didapatkan dengan menerapkan budaya 5S yaitu terwujudnya peningkatan efisiensi, perbaikan, pelayanan, keuntungan dan keselamatan. Kelima budaya tersebut diimplementasikan bersamaan dengan penerapan kaizen agar mampu meningkatkan keefektivan penerapan 5S.
  • 69. 43 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Tabel 3. Istilah budaya kerja Jepang 5S Indonesia Inggris 5C 5R 5S 5P 5K Seiri Ringkas Sisih Pemilahan Ketertiban Clear- out Seiton Rapi Susun Penataan Kerapihan Classifity Seiso Resik Sasap Pembersihan Kebersihan Cleaning Seiketsu Rawat Sosoh Pemelihaan Kelestarian Confornity Shitsuke, Rajin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Custom Budaya kerja indsutri yang perlu ditanamkan pada siswa SMK meliputi: - Ringkas,memilahkanapasajayangdibutuhkandanmenyingkirkan yang tidak dibutuhkan dari lokasi kerja. Mengenali benda apa yang tidak dipakai, yang hendak disimpan, serta bagaimanakah cara penyimpanannya agar tidak sulit diakses terbukti sangat digunakan untuk suatu perusahaan. - Rapi, memposisikan barang sesuai tempatnya sehingga tidak nampak berserakan di lokasi kerja yang mampu membahayakan keamanan pekerja - Resik, membersihkan lokasi kerja, alat ataupun pakaian kerja yang dipakai. Melalui prinsip ini diharap bisa menumbuhkan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman. - Rawat, melaksanakan perawatan supaya hal yang didapatkan pada ketiga tahap sebelumnya direalisasikan bisa dipertahankan. Perawatan tidak sebatas pada produknya namun juga alat yang dipakai untuk melakukan proses produksinya. - Rajin, terbentuknya kebiasaan individu pekerja untuk memelihara dan meningkatkan hal yang telah diraih. Rajin berkaitan dengan ketepatan dalam waktu kerja, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan memenuhi target yang akan diraih. Sesudah tercapai lalu dipertahan­ kan supaya situasi kerja yang kondusif tetap terjaga.
  • 70. 44 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 22. Ilustasi Budaya Kerja 5R Sumber Internet 2. Tujuan Budaya kerja Penerapan Budaya kerja 5S bertujun untuk menyejahtrakan pekerja dengan demikian kondisi bersih tersebut diharapkan akan memberikan kenyamanan, kedisiplinan, menanggulangi kejadian, kerja sama, setara peningkatan alat kerja supaya memperpanjang masa kerja alatnya (Masaaki Imai, 2012:67) yang dikutip dalam http://eprints.uny.ac.id/. Sekolah merupakan salah satu upaya pembiasaan dan melatih diri dalam mempelajari, memahami dan menerapkan budaya kerja Industri di dalam kehidupan sehari hari, karena kalian sebagai siswa SMK yang kelak akan bekerja di dunia industri akan mudah dalam beradaptasi dengan situasi kerja di industri dan diharapkan memiliki karakter sesuai dengan budaya kerja industri.
  • 71. 45 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X H. Refleksi Setelah mempelajari bab tentang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan hidup dan budaya kerja industri, beberapa hal yang dapat yang dapat direfleksikan diantarnya mengenai cakupan materi dan pemahaman materi: 1. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari bab tentang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan hidup dan budaya kerja industri? 2. Apakah kalian tertarik memelajari materi ini? 3. Apakah materi ini sangat bermanfaat bagi kalian? 4. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini? 5. Dampak apkah yang kalian rasakan setelah mempelajari bab ini? I. Asesmen 1. Lembar Aktifitas Siswa Aspek pengetahuan : 1. Mengapa kalian harus menerapakan kesehatan keselamatan kerja pada saat melakanakan pekerjaan? 2. Budaya kerja apa saja yang harus kalian lakukan pada saat bekerja? 3. Jelaskan secara singkat tentang rambu keselamatan dan kesehatan kerja,bentuk dan manfaatnya! Aspek keterampilan : Buatlah poster yang menjelaskan tentang pentingnya penggunaan APD pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan ! Petunjuk pengerjaan tugas : • Dikerjakan di kertas A4 • Poster dibuat semenarik mungkin
  • 72. 46 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X J. Pengayaan Jelakan keselamatan kerja apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan pekerjaan “Galian Pondasi” beserta alat pelindung diri apa yang harus digunakan!
  • 73. 47 BAB 3 PERALATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN Pertanyaan Pematik  Peralatan dan teknologi apa sajakah yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi perumahan ?  Ada berapa macam jenis peralatan yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi perumahan ? Tujuan Pembelajaran Diharapkan melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis peralatan dan teknologi yang digunakan pada pekerjaan konstruksi perumahan BAB 3 Sumber gambar internet pixabay
  • 74. 48 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi Konstruksi bukan sebagai pekerjaan sederhana, apapun proyeknya memerlukan adanya SDM, material, teknologi dan peralatan dalam dunia konstruksi. Secara bentuk dan ukurannya, terdapat banyak sekali jenis dan ragam peralatan pribadi (digunakan diri sendiri) yang digunakan meliputi: 1. Berdasarkan fungsi kegunaannya` a. kegunaannya Alat utamanya, adalah perralatan khusus yang di­ perguna­­ kan oleh pekerja dalam menjalankan pekerjaan yang dilakukan supaya sebuah pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan standar operasional yang sudah ditetapkan. Beberapa alat utama: - Palu/ Martil - Pahat Batu: untuk memecah batu yang keras ataupun membersih­ kan sisa adukan yang menempel di dinding - Sikat adukan; sisa adukan yang melekat didinding terlebih dulu supaya pekerjaan plesteran bisa mendapatkan hasil yang baik serta rapi - Trowel; meratakan adukan - Sendok semen; untuk mengaduk berbagai mortar misalnya pasangan bata serta plester semprot - Palu karet; untuk merekatkan bata ringan dengan begitu sambungannya akan semakin kuat serta tipis dengan tidak harus memecah bata ringannya - Roskam; untuk penerapan perekat bata ringan - Roskam kayu; untuk penerapan plester - Jidar; untuk aplikasi plester yang rata diatas kepalaan. Jidar yang baik yaitu jidar yang dibuat dari alumunium - Roskam besi; untuk penerapan acian dan skim coat yang halus dan tipis - Trowel finishing
  • 75. 49 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X - Alat pekerjaan beton, pengaduk serta pencampur beton (semacam cangkul kecil) - Alat pekerrjaan pemasangan lantai, trowel bergerig - Alat peotong keramik, kakak tua, alat pemotong manual, alat pemotong mekanik, pengisi celah ubin. b. Alat Bantu Kerja Contohnya: saringan pasir, Gerobak adukan Peralatan pendukung Contohnya: - Unting-Unting - Penyipat serta benang - Alat ukur: berguna dalam mengukur ketebalan serta panjang (waterpass) Bor tangan: bertujuan dalam melubangi benda kayu yang dilakukan dengan manual 2. Berdasarkan ukuran dan cara kerjanya, meliputi: a. Alat tangan (handstool), Alat ringan atau handtool merupakan alat yang sehari-hari digunakan oleh pekerja bangunan diantaranya gergaji, waterpass, meteran, palu, cetok, gerindra, bor, dan pacuk, sekop, tang. Gambar 23. Alat ringan atau handtool Sumber www. depomatrial.com
  • 76. 50 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X b. Perlatan mesin portable modern merupakan peralatan tangan yang digerakan oleh mesin ringan atau tenaga listrik, yang dapat dipindah­ kan pada saa, t digunakan keberadaan alat ini sangat membantu dalam pekerjaan kosntruksi, macam dari alat ini antara lain: - Bor mesin - Grinda tangan - Mesin ketam atau serutan kayu - Gergaji jigsaw - Gergaji listrik Circular saw - Mesin amplas - Mesin profil atau router c. Peralatan messin Stasioner, merupakakan peralatan mesin yang tidak dapat dipindahkan. Alat ini biasanya ditaruh pada tempat yang sudah ditentukan. Contoh dari peralatan ini antara lain: - Mesin Scroll Saw, - Circular Saw Fit Table/Table Saw, - Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine, - Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer, - Mesin Wood Jointer, - Mesin Band Saw. B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung Alat berat di bidang konstruksi merupakan alat yang dipergunakan agar mempermudah manusia dalam proses pengerjaan pekerjaan konstruksi oleh karenanya pekerjaan yang dihasilkan akan bisa dicapai dengan semakin mudah serta waktu yang digunakan biasanya akan semakin cepat. Akan tetapi, pemakaian alat berat yang tidak tepat dan sesuai dengan keadaan serta kondisi dilapangan bisa menyebabkan kinerja produksi yang rendah, target yang sudah ditetapkan tidak tercapai, ataupun kerugian yang diakibatkan oleh adanya perbaikan
  • 77. 51 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X yang seharusnya tidak dilakukan. Sehingga sebelum menetapkan jenis dan banyaknya peralatan yang akan dipakai, kita sebaiknya memakai tipe alat berat serta keberfungsian alat tersebut dalam pekerjaan konstruksi yang akan dikerjakan. Alat berat sangat berguna utamanya dalam pekerjaan-pekerjaan dalam jumlah yang berat dan besar, seperti: penggalian, pengurugan dan pengakutan material konstruksi. Untuk menekan biaya opersaional kontraktor, ada perushaan penyewaan alat berat untuk efisiensi perushaan daripada harus membeli peralatan. Perusahaan kontraktor yang membeli alat berat sebagai bentuk investasi perusahaan. 1. Derek (Crane) Derek adalah jenis alat yang dilengkapi dengan tali pengangkat, tali atau rantai kawat yang berfungsi untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan material baik secara vertikal maupun horisontal. Digunakan untuk mengangkat barang-barang berat dan mengangkut ke tempat lain. Konstruksi crane secara umum diklasifikasikan pada dua kategori besar yaitu mobile crane dan tower crane. a. Mobile Crane Mobile crane ialah jenis alat berat yang menunjang kerja proyek konstruksi. Cara kerja Mobile crane dikontrol dari penggerak hidrolik menggunakan booming teleskopik yang dipasang ditruk meng­ gunakan suatu modifikasi. Fungsinya mobile crane yaitu membawa secara mudah material ataupun alat ke lokasi konstruksinya. Material konstruksi yang umumnya bisa dibawa seperti gelagar besi, balok pracetak, dan sebagainya disesuaikan dengan tonase berat kapasitas angkat ini.
  • 78. 52 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 24. Mobile Crane Sumber internet b. Menara Derek (Tower Crane) Tower crane ialah alat yang biasa dipergunakan pada pekerjaan konstruksi, terutama dalam membangun bangunan bertingkat yang berkemungkinan mengangkat material seperti beton atau material lain ke lokasi yang semkain tinggi. Kontraktor memakai tower crane yg permanen tidak bisa mobile atau dipindah-pindah. Alai ini dipakai mengangkat baja, beton, alatbesar semacam generator obor serta asetilen, serta beragam bahan konstruksi lain. Lengan horisontal panjang di tower crane sebagai komponen derek yang mengangkut beban sampai memungkinkan material bangunan bisa terangkat ke posisi yang semakin tinggi sampai puluhan meter dengan vertikal.
  • 79. 53 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 25.Tower Crane Sumber internet 2. Concrete Mixer Alat tersebut dipergunakan untuk merubah batuan serta mineral alam jadi bentuk sertaukuran seperti yang diharapkan. Sehingga bisa dihasilkan seperti batuan bergradasi, semen,beton, serta aspal. Yang tergolong dalam alat ini yakni crusher serta concrete mixertruck. Alat yang bisa menyampurkan material bersangkutan juga digolongkan pada alat pemroses material yakni concretebatch plant serta asphalt mixing plant. Concrete mixer truck ialah kendaraan yang dipakai dalam membawa campuran beton ready mix dari tempat pengadukan beton ke area proyek yang mana sepanjang pengangkutannya, mixer tetap berputar pada kecepatan 8-12 putarantiap menit supaya beton selalu homogen dan tidak mengeras. Truk khusus yang disertai concrete mixer fungsinya sebagai pengaduk campuran beton ready mix yang prinsip kerjanya seperti molen. Dalam drum ada bilah-bilah baja, sewaktu mengangkut ke area proyeknya, drum ini berputar pelan yang tidak searah jarum jam
  • 80. 54 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X sehingga adukannya mengarah kedalam. Putaran di dalam dengan tujuan supaya tidak ada pergeseran atau pemisahan agregat sehingga adukannya tetap homogen. Maka kualitas beton tetap terjaga sebagai­ mana dengan kebutuhan yang direncanakan. Jika sesampainya di area pekerjaan serta pengecoran berlangsung. Lalu arah putaran drumnya dibalik menjadi searah jarum jam dengan kecepatan putarannya dinaikkan jadi adukannya keluar. Proses dalam mengirim beton ready mix dikelola menggunakan mempertimbangkan jarak, situasi lalu lintas, iklim serta temperatur dikarenakan bisa berpengaruh pada waktu dalam proses pekerjaan pengecoran. Gambar 26. Concrete Mixer Truck Sumber internet 3. Concrete Pump Longboom Concrete pump jenis ini biasanya diperuntukkan untuk bangunan tinggi yang bisa mencapai lantai 4 ke atas seperti gedung perkantoran, mall, apartemen, dan sebagainya. Atau bangunan yang memiliki ketinggian 15 meter keatas. Bar beton atau concrete pressure dengan berada pada kisaran 8 mpa (80 bar) sampai 40 mpa (400 bar), tergantung daritinggi bangunannya.
  • 81. 55 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar27. Concrete Pump Longboom Sumber internet 4. Bulldozes/Dozer/(Loder Bullozer dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek konstruksi untuk menangani material hasil penggalian atau untuk membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis tipe dozer antara lain, menggunakan roda kelabang (crawler tractor dozer) dan menggunakan roda karet (wheel tractor dozer). Gambar 28. Dozer Sumber internet
  • 82. 56 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 5. Excavator Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut (loading and unloading) suatu material (tanah, batubara, pasir dan lain-lainnya). - Fungsi dari excavator secara umum adalah: - Mengerjakan kegiatan pertambangan (mining job). - Pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Meratakan permukaan tanah. - Pembuatan parit, saluran irigasi, lubang, dan pondasi - Mengeruk, mengisi, serta memindahkan material. Pemilihan excavator haruslah mempertimbangkan kemampuan alat tersebut pada kondisi lapangan tertentu. Perbedaan utama berbagai jenis excavator terletak padapenggalinya yang berada di bagian depan, tetapi semuanya memiliki alat penggerak yaitu roda ban atau crawler. Excavator yang menggunakan crawler umumnya dipilih jika alat tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu juga karena alat tersebut dalam pengoperasiannya tidak perlu melakukan banyak perpindahan tempat. Gambar 29. Excavator Sumber internet
  • 83. 57 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 6. Alat Pengangkut a. (Truk) Fungsinya alat pengangkut ialah membawa material misalnya tanah, pasir, batuan dalam proyek konstruksi. Dalam memilih truk ber­ gantung situasi lapangan, volume material, waktu serta biayanya. Tingkat muatan truk tergantung dari waktu yang diperlukan dalam mengangkut material ke dalam truk dibandingkan dengan waktu angkut truk. Biasanya besarnya muatan truk yang digunakan ialah 4-5 kali muatan alat gali yang mengangkut material ke dalam truk. Pemakaian truk yang begitu besar sangatlah kurang ekonomis, melainkan bila sebanding terhadap volume material yang diangkutnya. Gambar 30. Truk Sumber internet b. Dump Truck Merupakan suatu truk yang memiliki bak material yang bisa dimiringkan jadi dalam penurunan material yang diangkutnya cukup dengan memiringkan baknya jadi muantannya akan bisa turun Gambar 31. Dump truck Sumber internet
  • 84. 58 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X ke bawah dengan sendirinya. Dalam memiringkan baknya meng­ gunakan sebuah pompa hidrolik. Pada proyek konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk mengangkut material seperti agregat pondasi kelas A, aspal, pasir dan material timbunan. 7. Water Tank Truck Peralatan ini berguna sebagai pengangkut air, yang dimanfaatkan dalam pekerjaan pemadatan lapis pondasi kategori kelas A, sesudah materialnya selesai dihamparkan, selanjutnya akan dipadatkan dan disiram air dengan menggunakan water tank. Gambar 32. Water Tank Truck Sumber internet 8. Vibratory Roller Merupakan sebuah alat pemadat yang memadukan antara tekanan dengan getaran. Vibratory roller memiliki efisiensi pemadatan yang bagus. Alat tersebut memungkinkan untuk dipergunakan dengan luas pada setiap tipe pekerjaan pemadatan. dampak dan pengaruh yang muncul ketika menggunakan vibratory rolle ialah gaya dinamis pada tanah cenderung mengisi elemen-elemen yang kosong di antara butir- butirnya jadi akan mengakibatkan tanahnya semakin padat, dengan struktur tanah yang semakin kompak. Gambar alat berat Vibratory roller dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
  • 85. 59 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X Gambar 33 Vibratory roller Sumber internet 9. Motor Grader Alat ini dipergunakan untuk meratakan ataupun menghamparkan serta membentuk permukaan tanah. Disamping hal tersebut, alat ini juga dipergunakan juga untuk mencampur serta menebarkan tanah serta campuran aspal. Gambar alat berat motor grader dapat di lihat pada Gambar 34 Gambar 34. Motor Grader Sumber internet