SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Kurva S-2013 Hal - 1
Kurva-S Jasa Konsultansi
Ir. Nugroho Satrio S, MMSI
I. PENDAHULUAN
Dalam manajemen proyek banyak dijumpai alat yang dapat dipakai dalam evaluasi pelaksanaan
proyek. Keberhasilan suatu proyek yakni mencapai tujuan akhir dilakukan dengan
menyelaraskan 3 (tiga) sasaran utama proyek, yaitu : (i) biaya yang optimal, (ii) mutu yang bagus
dan (iii) waktu yang tepat, semua itu sangat dipengaruhi oleh kecermatan dari perencana
proyek (project planner) dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek.
Proyek adalah sebuah bisnis yang memiliki batasan, diantaranya adalah :
• Adanya batasan waktu pelaksanaan;
• Adanya batasan pemakaian sejumlah sumber daya manusia;
• Adanya batasan nilai dari sebuah proyek;
• dsb.
Berbeda dengan bisnis lainnya, seperti industri, manufacture, assembling, garment, dsb. Pada
berbagai industri tersebut tidak ada batasan waktu pelaksanaan, karena proses produksi (secara
normal) berlangsung sepanjang tahun dan terus menerus. Tidak ada batasan penggunaan
sumber daya manusia, karena kebutuhan sumber daya manusia bisa bertambah seiring dengan
pertambahan barang atau produk yang akan dihasilkan. Juga tidak ada batasan nilai proyek,
karena nilai sebuah proyek bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan banyaknya produk atau
barang yang ingin dihasilkan, misalnya pesawat telepon, pakaian, mie instant, kendaraan
bermotor, barang dalam kemasan, dsb.
Bandingkan dengan proyek, dalam kondisi normal sebuah proyek tidak bisa menambah waktu
pelaksanaan proyek, karena proyek punya batasan waktu yakni dimulainya suatu proyek dan
diakhirinya suatu proyek. Konsultan juga tidak bisa menambah penggunaan sumber daya
manusia, karena jumlah sumber daya manusia telah disesuaikan dengan besarnya volume
sesuai dengan keahlian yang diperlukan dalam sebuah proyek. Proyek juga tidak bisa
menambah nilai dari sebuah proyek, karena nilai proyek ditentukan oleh pemilik (owner)
proyek, bisa pemerintah atau mungkin juga pihak swasta.
Dari berbagai keterbatasan itu, maka proyek membutuhkan adanya perencanaan, penjadwalan
dan pengendalian proyek. Tujuannya adalah menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal,
mutu pekerjaan yang berkualitas, dan waktu pelaksanaan yang tepat. Karena ketiganya adalah
unsur yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Kurva S-2013 Hal - 2
Ilustrasi dari 3 (tiga) circles diagram diatas adalah :
• Jika biaya proyek berkurang (atau dikurangi) sementara waktu pelaksanaan
direncanakan tetap, maka secara otomatis anggaran belanja akan dikurangi dan mutu
pekerjaan akan berkurang –> Secara umum proyek Rugi!
• Jika waktu pelaksanaan mundur/terlambat, sementara tidak ada rencana penambahan
anggaran, maka mutu pekerjaan juga akan berkurang –> Secara umum proyek Rugi!
• Jika mutu ingin dijaga, sementara waktu pelaksanaan mundur/terlambat, maka akan
terjadi peningkatan anggaran belanja –> Secara umum proyek juga Rugi!
Inti dari 3 (tiga) unsur proyek tersebut adalah upaya dalam menjadwal dan mengendalikan
pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, selesai tepat
pada waktunya, sehingga tidak terjadi pengurangan mutu pekerjaan atau penambahan
anggaran belanja.
Untuk maksud tersebut diatas, maka dalam evaluasi proyek, khususnya dalam perencanaan dan
pengendalian proyek dibutuhkan adanya suatu alat manajemen agar dapat mengontrol dan
memonitor, alat manajemen yang umum dikenal salah satunya adalah Kurva-S
II. DEFINISI KURVA-S
Kurva S merupakan suatu grafik yang menggambarkan kemajuan proyek yang diplot pada
koordinat sumbu absis (X) yang menyatakan satuan waktu sepanjang masa proyek, dan sumbu
ordinat (Y) yang menyatakan prosentase kumulatif biaya selama masa proyek tersebut.
Kurva S-2013 Hal - 3
Pada diagram Kurva-S dapat diketahui biaya yang dibutuhkan dalam satuan waktu, kemajuan
pekerjaan yang didasarkan pada volume yang dihasilkan. Pengendalian terhadap pelaksanaan
proyek dilakukan dengan membandingkan posisi Kurva-S aktual terhadap Kurva-S rencana.
III. FUNGSI KURVA-S
Secara umum Kurva-S mempunyai 2 (dua) fungsi utama, yaitu;
1. Kurva-S sebagai alat manajemen dalam mengevaluasi dan mengendalikan waktu dan
biaya untuk menyelesaikan proyek;
2. Kurva-S sebagai alat manajemen untuk menilai prestasi pembayaran sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
IV. MANFAAT KURVA-S
Manfaat dari Kurva-S ini cukup banyak disamping sebagai alat indikasi dan memantau kemajuan
pelaksanaan proyek, ada beberapa manfaat lain dari Kurva-S yang dapat diaplikasikan dalam
proyek, yaitu:
• Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian proyek;
• Sebagai alat untuk mengkaji dan membuat program kerja pelaksanaan proyek dalam
satuan waktu mingguan atau bulanan;
• Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek;
TAHAP
AWAL
TAHAP
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
DAN
PENGENDALIAN
PENYELESAIAN
100%
WAKTU
KINERJA
Kurva S-2013 Hal - 4
• Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow;
• Sebagai alat untuk percepatan penyelesaian proyek;
• Sebagai dasar evaluasi kebijakan manajerial secara makro.
V. PERSEPSI PENGGUNAAN KURVA-S
Kendati Kurva-S mudah dan praktis dalam penggunaannya, namun tetap saja masih ada pelaku
proyek yang salah persepsi dan salah menggunakan fitur sederhana ini. Berdasarkan
pengalaman, ada beberapa hal yang keliru dan belum lengkap dalam aplikasi Kurva-S ini, yaitu:
1. Anggapan bahwa kemajuan 50% adalah tepat pada 50% waktu pelaksanaan.
Asumsi ini mengesampingkan kenyataan variasi jenis proyek atau keunikan proyek.
Kenyataan bahwa kemajuan 50% belum tentu tepat pada 50% waktu pelaksanaan. Ini
karena komposisi biaya dan waktu pelaksanaan tiap jenis proyek berbeda-beda. Pada
suatu jenis proyek cukup variatif terkait lingkup pekerjaan.
2. Bentuk kurva harus mendekati huruf S, banyak pelaku proyek mempersepsikan nama Kurva-
S berarti grafiknya juga harus berbentuk S.
Bentuk S pada kurva adalah pendekatan, variasi bentuk S pada Kurva-S akan sesuai
kondisi proyek yang dilaksanakan yaitu distribusi bobot, urutan pelaksanaan, durasi,
lingkup, dan yang lainnya. Sehingga tidak perlu memaksakan bentuk kurva atau grafik
menyerupai huruf S pada Kurva-S, walaupun pada kebanyakan kasus kurva yang
terbentuk memang mendekati huruf S.
3. Distribusi bobot pekerjaan berdasarkan waktu untuk suatu item pekerjaan sering
diasumsikan terdistribusi merata.
Pada dasarnya perhitungan yang dimaksud adalah menentukan bobot yang diperoleh,
pengalokasian struktur biaya masing-masing item pekerjaan dan urutan pelaksanaan dan
durasinya. Distribusi bobot haruslah memperhitungkan rencana volume yang akan
dikerjakan dalam satuan waktu dan nilai biayanya.
4. Jika dihubungkan dengan Kurva-S hasil realisasi pelaksanaan, hanya menghasilkan selisih
akumulatif realisasi terhadap rencana yaitu Ahead (lebih cepat) atau Behind (terlambat).
Sangat jarang memanfaatkannya untuk estimasi atau forecast penyelesaian proyek.
Sangat disayangkan apabila pada suatu proyek jadwal Kurva-S dibuat namun tidak
pernah diperbarui (update) realisasi pelaksanaannya. Proyek seakan berjalan tanpa
diketahui akan mengalami keterlambatan atau sebaliknya. Produk turunan dari Kurva-S
yang paling gampang adalah estimasi waktu penyelesaian proyek. Keterlambatan proyek
biasanya sering dikaitkan dengan parameter waktu perkiraan penyelesaian proyek.
Kurva S-2013 Hal - 5
Untuk mendapatkan parameter ini perlu mempelajari mengenai Earned Value Method
(EVM).
5. Ahead atau Behind adalah satu-satunya alat untuk menyatakan kondisi realisasi pelaksanaan
tanpa memperhatikan aspek lain.
Perlu diketahui bahwa Kurva-S menyatakan realisasi pekerjaan dalam bentuk bobot atau
nilai biaya yang telah dikerjakan. Dasar tersebut berarti tingkat akurasi dalam hal deviasi
tidaklah benar-benar akurat. Untuk menyatakan apakah proyek benar-benar sedang
mengalami keterlambatan, diperlukan alat yang lain misalnya Critical Path Method
(CPM) atau Earned Value Method (EVM). Akan tetapi untuk deviasi jadwal dan realisasi
yang cukup besar, indikasi dari Kurva-S sudah cukup. Pada deviasi yang kecil, perlu
instrumen lain untuk menyatakan keterlambatan proyek.
6. Cara menilai kemajuan pekerjaan persiapan adalah berdasarkan proporsional terhadap
pekerjaan fisik. Sebagai contoh, jika realisasi pekerjaan fisik mencapai 40% maka kemajuan
pekerjaan persiapan juga harus 40%.
Pekerjaan persiapan merupakan salah satu item pekerjaan yang selalu ada dalam BQ (Bill
Quantity) dan Kurva-S. Pekerjaan persiapan memiliki karakteristik yaitu tergantung
dengan waktu. Artinya pekerjaan ini tidak terkait dengan kemajuan pelaksanaan.
Seringpula pada aktualnya pekerjaan persiapan dilakukan lebih dulu seperti kantor
direksi, jalan akses, papan nama, dan lain-lain. Cakupan pekerjaan persiapan tersebut
tidak terkait dengan seberapa besar kemajuan pelaksanaan pada item pekerjaan fisik
yang lain.
Pekerjaan persiapan haruslah direncanakan sesuai dengan realisasi aktual di lapangan.
Hal ini karena merencanakan pelaksanaan dengan Kurva-S adalah suatu tindakan yang
mengakui biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa. Merencanakan adalah sama
dengan mengakui biaya yang dikeluarkan. Perlu kesepakatan awal mengenai bobot
kemajuan pada item pekerjaan ini.
7. Cara menilai kemajuan realisasi berbeda dengan asumsi atau cara membuat distribusi bobot
masing-masing pekerjaan pada rencana jadwal Kurva-S.
Perbedaan yang akhirnya akan membuat deviasi dalam pelaksanaannya. Asumsi-asumsi
terhadap menetapkan distribusi bobot item pekerjaan pada saat perencanaan jadwal
dalam Kurva-S haruslah sama dengan asumsi-asumsi yang diterapkan dalam melakukan
kemajuan realisasi pekerjaan. Agar tidak terjadi perbedaan pendapat, maka haruslah
dilakukan kesepakatan di awal. Perlu diingat bahwa distribusi bobot item pekerjaan dan
ketentuan kemajuan pekerjaan adalah fokus pada biaya yang dikeluarkan berdasarkan
kontrak yang telah disepakati baik ditinjau terhadap BQ maupun jenis kontrak.
Kurva S-2013 Hal - 6
8. Percepatan dilakukan dengan mempercepat item pekerjaan yang memiliki bobot yang besar,
sehingga realisasi jadwal dalam waktu singkat dapat menjadi Ahead tanpa melihat aspek
pekerjaan kritis.
Dalam usaha percepatan atas keterlambatan pekerjaan, parameter yang paling penting
adalah perkiraan waktu penyelesaian proyek. Percepatan hanya dapat berhasil apabila
menggunakan fitur Critical Path Method yang merupakan turunan dari Bar Chart.
Dengan menggunakan fitur Critical Path Method, rencana percepatan akan jauh lebih
akurat.
Kesalahan dan kurang optimalnya penggunaan Kurva-S pada beberapa kasus di atas harusnya
dihindari dalam rangka mencapai target waktu yang benar. Walaupun sederhana, Kurva-S cukup
bermanfaat sebagai alat kendali waktu pelaksanaan di proyek. Pemahaman filosofis mengenai
Kurva-S akan sangat membantu proyek untuk mencapai target waktu.
Kurva-S pada dasarnya adalah perbandingan antara rencana dan realisasi pengeluaran biaya
atau lebih pada kebutuhan cash flow. Namun dapat bermanfaat dalam menyatakan apakah
proyek terlambat maupun tidak. Keterlambatan yang dinyatakan dalam Kurva-S tersebut
sebenarnya hanyalah merupakan pendekatan sehingga memiliki akurasi yang tidak tinggi dalam
menyatakan keterlambatan proyek. Alat yang lebih baik dalam menyatakan keterlambatan
proyek adalah Bar Chart dan produk turunannya yaitu Critical Path Method.
Pada berbagai proyek, umumnya menggunakan 3 (tiga) alat kendali sekaligus yaitu Kurva-S, Bar
Chart, dan Critical Path Method. Ketiganya digunakan dalam mencapai akurasi penilaian dan
membuat program pelaksanaan proyek agar target waktu dapat tercapai. Bila perlu dapat
meniru dan mencoba mengaplikasikannya.
VI. PEMBUATAN KURVA-S
6.1. Prosedur Pembuatan Kurva-S
1. Buat bar chart dari setiap aktivitas sesuai dengan waktu penyelesaiannya.
2. Melakukan pembobotan pada setiap aktivitas, biasanya aktivitas diawal dan diakhir
berlangsung lambat, sehingga bobot yang diplot juga rendah.
3. Bobot setiap aktivitas dihitung berdasarkan biaya setiap aktivitas dibagi dengan biaya
total aktivitas dikalikan 100.
4. Setelah bobot masing-masing setiap aktivitas dihitung, selanjutnya didistribusikan
bobot aktivitas sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian aktivitas
tersebut.
5. Jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu dijumlahkan secara kumulatif,
Kurva S-2013 Hal - 7
6. Angka kumulatif pada setiap periode diplot pada sumbu ordinat (Y) dalam grafik dan
waktu pada sumbu absis (X).
7. Dengan menghubungkan semua titik-titik antara ordinat (Y) dan absis (X) akan
diperoleh Kurva-S
6.2. Pembobotan
Pada umumnya setiap proyek Jasa Konsultansi menghasilkan produk akhir berupa pelaporan,
dalam pelaksanaan pekerjaan paling tidak meliputi tahapan sebagai berikut; (i) Tahap Persiapan;
(ii) Tahap Pelaksanaan; dan (iii) Tahap Pelaporan.
Pembobotan setiap tahap pekerjaan biasanya identik dengan nilai biaya yang dikeluarkan untuk
dapat menyelesaikan perkerjaan pada tahap yang bersangkutan. Pada proyek jasa konsultansi,
bobot terbesar adalah pada tahap pelaksanaan, hal ini karena dalam pelaksanaan menyangkut
pada tanggung jawab, pengetahuan, kompleksitas dan ketrampilan yang mencukupi dari
sumber daya manusia yang disertakan dalam pelaksanaan proyek.
Kurva S-2013 Hal - 8
PUSTAKA
1. Annonim, 2008. Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek dengan Bar Chart
dan S-Curve, http://architectaria.com.
2. Annonim, 2011. Mana yang Terbaik : S-Curve, CPM, atau EVM?. http://www.miazawa.com,
20 Agustus 2011.
3. Budisuanda, 2011. Kesalahan Persepsi dan Aplikasi Kurva-S. http://manajemenproyek
indonesia.com/?p=764, 18 March 2011.
4. Cioffi., Denis F., 2003. New Tools for Project Managers: Evolution of S-Curve and Earned
Value Formalism. Contribution Paper at the Third Caribbean and Latin American Conference
on Project management, 21-23 may 2003.
5. Microsof Corporation, 2007. Mircrosoft Excell in Microsof Office System 2007.
6. Midori Media, 2012. The Mysterious S-Curve. 3rd
Edition.
7. Project Management Training and Resources, 2011. What is the S-Curve in a project ?.
http://www.visitask.com
Kurva S-2013 Hal - 9
CONTOH
5.35 14.80 42.40 15.05 10.05 5.05 7.30
1 Persiapan dan Perencanaan 6.30 4.82 1.48
2 Pengumpulan Data 4.44 4.44
3 Observasi 17.16 4.44 12.72
4 Analisis Data dan Desain Aplikasi Sistem 21.68 4.44 12.72 4.52
5 Pengembangan Aplikasi Sistem 20.76 12.72 4.52 2.51 1.01
6 Uji coba (Debug) Sistem 8.04 4.52 2.51 1.01
7 Internalisasi/Penerapan 4.98 2.51 1.01 1.46
8 Review Berkala 4.98 2.51 1.01 1.46
9 Pemecahan Masalah dan Penetapan Solusi 2.47 1.01 1.46
11 Laporan 7.74 0.54 4.24 1.51 1.46
12 Selesai Pekerjaan 1.46 1.46
BOBOT 5.35 14.80 42.40 15.05 10.05 5.05 7.30
KUMULATIF BOBOT 5.35 20.15 62.55 77.60 87.65 92.70 100.00
TOTAL
BIAYA JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
A. Biaya Personil 600,000 50,000 100,000 150,000 100,000 100,000 50,000 50,000
B. Biaya Non Personil
1. Biaya Kantor 5,500 500 500 2,500 500 500 500 500
2. Biaya Operasional 347,500 47,500 250,000 50,000
3. Biaya Laporan 4,500 500 1,500 2,500
4. Biaya Presentasi/Workshop 42,500 2,500 20,000 20,000
1,000,000 53,500 148,000 424,000 150,500 100,500 50,500 73,000
BOBOT 100.00 5.35 14.80 42.40 15.05 10.05 5.05 7.30
OKT NOV DES
100.00
KURVA-S PEKERJAAN JASA KONSULTANSI
NO PROGRAM KERJA BOBOT
BULAN
PERSEN
JUN JUL AGT SEP
PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAPORANTAHAP
BULAN
TOTAL
NO. KOMPONEN BIAYA
0
20
40
60
80
100

More Related Content

What's hot

Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASadedudi
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanSyahrul Ilham
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Surya BS
 
Manajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksiManajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksiTogar Simatupang
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranSaeful Fajri
 
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Joy Irman
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanDwie Cahyono
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptAdiIndrayana
 
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)caturprasetyo11tgb1
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptHarun Ariesto Wijaya
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGMira Pemayun
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 

What's hot (20)

Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
PPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdfPPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdf
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaan
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Manajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksiManajemen logistik konstruksi
Manajemen logistik konstruksi
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaran
 
Ppt k3 konstruksi
Ppt k3 konstruksiPpt k3 konstruksi
Ppt k3 konstruksi
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatan
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
 
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
Perencanaan Jembatan Komposit (Gambar Rencana & Rencana Anggaran Biaya)
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 

Similar to Kurva s jasa konsultansi

Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Debora Elluisa Manurung
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
Manajemen Kontruksi J 8.01.pdf
Manajemen Kontruksi J 8.01.pdfManajemen Kontruksi J 8.01.pdf
Manajemen Kontruksi J 8.01.pdfTami1998
 
Ahli Muda Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian  Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptxAhli Muda Bidang Keahlian  Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptxboynugraha727
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
mATERI 11 qU.pptx
mATERI 11 qU.pptxmATERI 11 qU.pptx
mATERI 11 qU.pptxmasruq
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptxAminullah Assagaf
 
9 penjadwalan proyek dengan cpm
9 penjadwalan proyek dengan cpm9 penjadwalan proyek dengan cpm
9 penjadwalan proyek dengan cpmSimon Patabang
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah Assagaf
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKDEDE IRYAWAN
 
Chapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen OperasiChapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdf2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdfSuryoNegoro3
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf
 
Ppt uts rodi ardiansyah
Ppt uts rodi ardiansyahPpt uts rodi ardiansyah
Ppt uts rodi ardiansyahLegendSello
 
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiModul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiPPGHybrid1
 

Similar to Kurva s jasa konsultansi (20)

Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Manajemen Kontruksi J 8.01.pdf
Manajemen Kontruksi J 8.01.pdfManajemen Kontruksi J 8.01.pdf
Manajemen Kontruksi J 8.01.pdf
 
Ahli Muda Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian  Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptxAhli Muda Bidang Keahlian  Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi JENJANG 7.pptx
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Monitoring
MonitoringMonitoring
Monitoring
 
mATERI 11 qU.pptx
mATERI 11 qU.pptxmATERI 11 qU.pptx
mATERI 11 qU.pptx
 
Estimasi biaya dan pembiayaan
Estimasi biaya dan pembiayaanEstimasi biaya dan pembiayaan
Estimasi biaya dan pembiayaan
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
 
9 penjadwalan proyek dengan cpm
9 penjadwalan proyek dengan cpm9 penjadwalan proyek dengan cpm
9 penjadwalan proyek dengan cpm
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
 
Chapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen OperasiChapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen Operasi
 
2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdf2463-6747-1-PB.pdf
2463-6747-1-PB.pdf
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
 
Ppt uts rodi ardiansyah
Ppt uts rodi ardiansyahPpt uts rodi ardiansyah
Ppt uts rodi ardiansyah
 
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiModul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
 

Kurva s jasa konsultansi

  • 1. Kurva S-2013 Hal - 1 Kurva-S Jasa Konsultansi Ir. Nugroho Satrio S, MMSI I. PENDAHULUAN Dalam manajemen proyek banyak dijumpai alat yang dapat dipakai dalam evaluasi pelaksanaan proyek. Keberhasilan suatu proyek yakni mencapai tujuan akhir dilakukan dengan menyelaraskan 3 (tiga) sasaran utama proyek, yaitu : (i) biaya yang optimal, (ii) mutu yang bagus dan (iii) waktu yang tepat, semua itu sangat dipengaruhi oleh kecermatan dari perencana proyek (project planner) dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek. Proyek adalah sebuah bisnis yang memiliki batasan, diantaranya adalah : • Adanya batasan waktu pelaksanaan; • Adanya batasan pemakaian sejumlah sumber daya manusia; • Adanya batasan nilai dari sebuah proyek; • dsb. Berbeda dengan bisnis lainnya, seperti industri, manufacture, assembling, garment, dsb. Pada berbagai industri tersebut tidak ada batasan waktu pelaksanaan, karena proses produksi (secara normal) berlangsung sepanjang tahun dan terus menerus. Tidak ada batasan penggunaan sumber daya manusia, karena kebutuhan sumber daya manusia bisa bertambah seiring dengan pertambahan barang atau produk yang akan dihasilkan. Juga tidak ada batasan nilai proyek, karena nilai sebuah proyek bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan banyaknya produk atau barang yang ingin dihasilkan, misalnya pesawat telepon, pakaian, mie instant, kendaraan bermotor, barang dalam kemasan, dsb. Bandingkan dengan proyek, dalam kondisi normal sebuah proyek tidak bisa menambah waktu pelaksanaan proyek, karena proyek punya batasan waktu yakni dimulainya suatu proyek dan diakhirinya suatu proyek. Konsultan juga tidak bisa menambah penggunaan sumber daya manusia, karena jumlah sumber daya manusia telah disesuaikan dengan besarnya volume sesuai dengan keahlian yang diperlukan dalam sebuah proyek. Proyek juga tidak bisa menambah nilai dari sebuah proyek, karena nilai proyek ditentukan oleh pemilik (owner) proyek, bisa pemerintah atau mungkin juga pihak swasta. Dari berbagai keterbatasan itu, maka proyek membutuhkan adanya perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek. Tujuannya adalah menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang berkualitas, dan waktu pelaksanaan yang tepat. Karena ketiganya adalah unsur yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
  • 2. Kurva S-2013 Hal - 2 Ilustrasi dari 3 (tiga) circles diagram diatas adalah : • Jika biaya proyek berkurang (atau dikurangi) sementara waktu pelaksanaan direncanakan tetap, maka secara otomatis anggaran belanja akan dikurangi dan mutu pekerjaan akan berkurang –> Secara umum proyek Rugi! • Jika waktu pelaksanaan mundur/terlambat, sementara tidak ada rencana penambahan anggaran, maka mutu pekerjaan juga akan berkurang –> Secara umum proyek Rugi! • Jika mutu ingin dijaga, sementara waktu pelaksanaan mundur/terlambat, maka akan terjadi peningkatan anggaran belanja –> Secara umum proyek juga Rugi! Inti dari 3 (tiga) unsur proyek tersebut adalah upaya dalam menjadwal dan mengendalikan pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, selesai tepat pada waktunya, sehingga tidak terjadi pengurangan mutu pekerjaan atau penambahan anggaran belanja. Untuk maksud tersebut diatas, maka dalam evaluasi proyek, khususnya dalam perencanaan dan pengendalian proyek dibutuhkan adanya suatu alat manajemen agar dapat mengontrol dan memonitor, alat manajemen yang umum dikenal salah satunya adalah Kurva-S II. DEFINISI KURVA-S Kurva S merupakan suatu grafik yang menggambarkan kemajuan proyek yang diplot pada koordinat sumbu absis (X) yang menyatakan satuan waktu sepanjang masa proyek, dan sumbu ordinat (Y) yang menyatakan prosentase kumulatif biaya selama masa proyek tersebut.
  • 3. Kurva S-2013 Hal - 3 Pada diagram Kurva-S dapat diketahui biaya yang dibutuhkan dalam satuan waktu, kemajuan pekerjaan yang didasarkan pada volume yang dihasilkan. Pengendalian terhadap pelaksanaan proyek dilakukan dengan membandingkan posisi Kurva-S aktual terhadap Kurva-S rencana. III. FUNGSI KURVA-S Secara umum Kurva-S mempunyai 2 (dua) fungsi utama, yaitu; 1. Kurva-S sebagai alat manajemen dalam mengevaluasi dan mengendalikan waktu dan biaya untuk menyelesaikan proyek; 2. Kurva-S sebagai alat manajemen untuk menilai prestasi pembayaran sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan. IV. MANFAAT KURVA-S Manfaat dari Kurva-S ini cukup banyak disamping sebagai alat indikasi dan memantau kemajuan pelaksanaan proyek, ada beberapa manfaat lain dari Kurva-S yang dapat diaplikasikan dalam proyek, yaitu: • Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian proyek; • Sebagai alat untuk mengkaji dan membuat program kerja pelaksanaan proyek dalam satuan waktu mingguan atau bulanan; • Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek; TAHAP AWAL TAHAP PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PENYELESAIAN 100% WAKTU KINERJA
  • 4. Kurva S-2013 Hal - 4 • Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow; • Sebagai alat untuk percepatan penyelesaian proyek; • Sebagai dasar evaluasi kebijakan manajerial secara makro. V. PERSEPSI PENGGUNAAN KURVA-S Kendati Kurva-S mudah dan praktis dalam penggunaannya, namun tetap saja masih ada pelaku proyek yang salah persepsi dan salah menggunakan fitur sederhana ini. Berdasarkan pengalaman, ada beberapa hal yang keliru dan belum lengkap dalam aplikasi Kurva-S ini, yaitu: 1. Anggapan bahwa kemajuan 50% adalah tepat pada 50% waktu pelaksanaan. Asumsi ini mengesampingkan kenyataan variasi jenis proyek atau keunikan proyek. Kenyataan bahwa kemajuan 50% belum tentu tepat pada 50% waktu pelaksanaan. Ini karena komposisi biaya dan waktu pelaksanaan tiap jenis proyek berbeda-beda. Pada suatu jenis proyek cukup variatif terkait lingkup pekerjaan. 2. Bentuk kurva harus mendekati huruf S, banyak pelaku proyek mempersepsikan nama Kurva- S berarti grafiknya juga harus berbentuk S. Bentuk S pada kurva adalah pendekatan, variasi bentuk S pada Kurva-S akan sesuai kondisi proyek yang dilaksanakan yaitu distribusi bobot, urutan pelaksanaan, durasi, lingkup, dan yang lainnya. Sehingga tidak perlu memaksakan bentuk kurva atau grafik menyerupai huruf S pada Kurva-S, walaupun pada kebanyakan kasus kurva yang terbentuk memang mendekati huruf S. 3. Distribusi bobot pekerjaan berdasarkan waktu untuk suatu item pekerjaan sering diasumsikan terdistribusi merata. Pada dasarnya perhitungan yang dimaksud adalah menentukan bobot yang diperoleh, pengalokasian struktur biaya masing-masing item pekerjaan dan urutan pelaksanaan dan durasinya. Distribusi bobot haruslah memperhitungkan rencana volume yang akan dikerjakan dalam satuan waktu dan nilai biayanya. 4. Jika dihubungkan dengan Kurva-S hasil realisasi pelaksanaan, hanya menghasilkan selisih akumulatif realisasi terhadap rencana yaitu Ahead (lebih cepat) atau Behind (terlambat). Sangat jarang memanfaatkannya untuk estimasi atau forecast penyelesaian proyek. Sangat disayangkan apabila pada suatu proyek jadwal Kurva-S dibuat namun tidak pernah diperbarui (update) realisasi pelaksanaannya. Proyek seakan berjalan tanpa diketahui akan mengalami keterlambatan atau sebaliknya. Produk turunan dari Kurva-S yang paling gampang adalah estimasi waktu penyelesaian proyek. Keterlambatan proyek biasanya sering dikaitkan dengan parameter waktu perkiraan penyelesaian proyek.
  • 5. Kurva S-2013 Hal - 5 Untuk mendapatkan parameter ini perlu mempelajari mengenai Earned Value Method (EVM). 5. Ahead atau Behind adalah satu-satunya alat untuk menyatakan kondisi realisasi pelaksanaan tanpa memperhatikan aspek lain. Perlu diketahui bahwa Kurva-S menyatakan realisasi pekerjaan dalam bentuk bobot atau nilai biaya yang telah dikerjakan. Dasar tersebut berarti tingkat akurasi dalam hal deviasi tidaklah benar-benar akurat. Untuk menyatakan apakah proyek benar-benar sedang mengalami keterlambatan, diperlukan alat yang lain misalnya Critical Path Method (CPM) atau Earned Value Method (EVM). Akan tetapi untuk deviasi jadwal dan realisasi yang cukup besar, indikasi dari Kurva-S sudah cukup. Pada deviasi yang kecil, perlu instrumen lain untuk menyatakan keterlambatan proyek. 6. Cara menilai kemajuan pekerjaan persiapan adalah berdasarkan proporsional terhadap pekerjaan fisik. Sebagai contoh, jika realisasi pekerjaan fisik mencapai 40% maka kemajuan pekerjaan persiapan juga harus 40%. Pekerjaan persiapan merupakan salah satu item pekerjaan yang selalu ada dalam BQ (Bill Quantity) dan Kurva-S. Pekerjaan persiapan memiliki karakteristik yaitu tergantung dengan waktu. Artinya pekerjaan ini tidak terkait dengan kemajuan pelaksanaan. Seringpula pada aktualnya pekerjaan persiapan dilakukan lebih dulu seperti kantor direksi, jalan akses, papan nama, dan lain-lain. Cakupan pekerjaan persiapan tersebut tidak terkait dengan seberapa besar kemajuan pelaksanaan pada item pekerjaan fisik yang lain. Pekerjaan persiapan haruslah direncanakan sesuai dengan realisasi aktual di lapangan. Hal ini karena merencanakan pelaksanaan dengan Kurva-S adalah suatu tindakan yang mengakui biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa. Merencanakan adalah sama dengan mengakui biaya yang dikeluarkan. Perlu kesepakatan awal mengenai bobot kemajuan pada item pekerjaan ini. 7. Cara menilai kemajuan realisasi berbeda dengan asumsi atau cara membuat distribusi bobot masing-masing pekerjaan pada rencana jadwal Kurva-S. Perbedaan yang akhirnya akan membuat deviasi dalam pelaksanaannya. Asumsi-asumsi terhadap menetapkan distribusi bobot item pekerjaan pada saat perencanaan jadwal dalam Kurva-S haruslah sama dengan asumsi-asumsi yang diterapkan dalam melakukan kemajuan realisasi pekerjaan. Agar tidak terjadi perbedaan pendapat, maka haruslah dilakukan kesepakatan di awal. Perlu diingat bahwa distribusi bobot item pekerjaan dan ketentuan kemajuan pekerjaan adalah fokus pada biaya yang dikeluarkan berdasarkan kontrak yang telah disepakati baik ditinjau terhadap BQ maupun jenis kontrak.
  • 6. Kurva S-2013 Hal - 6 8. Percepatan dilakukan dengan mempercepat item pekerjaan yang memiliki bobot yang besar, sehingga realisasi jadwal dalam waktu singkat dapat menjadi Ahead tanpa melihat aspek pekerjaan kritis. Dalam usaha percepatan atas keterlambatan pekerjaan, parameter yang paling penting adalah perkiraan waktu penyelesaian proyek. Percepatan hanya dapat berhasil apabila menggunakan fitur Critical Path Method yang merupakan turunan dari Bar Chart. Dengan menggunakan fitur Critical Path Method, rencana percepatan akan jauh lebih akurat. Kesalahan dan kurang optimalnya penggunaan Kurva-S pada beberapa kasus di atas harusnya dihindari dalam rangka mencapai target waktu yang benar. Walaupun sederhana, Kurva-S cukup bermanfaat sebagai alat kendali waktu pelaksanaan di proyek. Pemahaman filosofis mengenai Kurva-S akan sangat membantu proyek untuk mencapai target waktu. Kurva-S pada dasarnya adalah perbandingan antara rencana dan realisasi pengeluaran biaya atau lebih pada kebutuhan cash flow. Namun dapat bermanfaat dalam menyatakan apakah proyek terlambat maupun tidak. Keterlambatan yang dinyatakan dalam Kurva-S tersebut sebenarnya hanyalah merupakan pendekatan sehingga memiliki akurasi yang tidak tinggi dalam menyatakan keterlambatan proyek. Alat yang lebih baik dalam menyatakan keterlambatan proyek adalah Bar Chart dan produk turunannya yaitu Critical Path Method. Pada berbagai proyek, umumnya menggunakan 3 (tiga) alat kendali sekaligus yaitu Kurva-S, Bar Chart, dan Critical Path Method. Ketiganya digunakan dalam mencapai akurasi penilaian dan membuat program pelaksanaan proyek agar target waktu dapat tercapai. Bila perlu dapat meniru dan mencoba mengaplikasikannya. VI. PEMBUATAN KURVA-S 6.1. Prosedur Pembuatan Kurva-S 1. Buat bar chart dari setiap aktivitas sesuai dengan waktu penyelesaiannya. 2. Melakukan pembobotan pada setiap aktivitas, biasanya aktivitas diawal dan diakhir berlangsung lambat, sehingga bobot yang diplot juga rendah. 3. Bobot setiap aktivitas dihitung berdasarkan biaya setiap aktivitas dibagi dengan biaya total aktivitas dikalikan 100. 4. Setelah bobot masing-masing setiap aktivitas dihitung, selanjutnya didistribusikan bobot aktivitas sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian aktivitas tersebut. 5. Jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu dijumlahkan secara kumulatif,
  • 7. Kurva S-2013 Hal - 7 6. Angka kumulatif pada setiap periode diplot pada sumbu ordinat (Y) dalam grafik dan waktu pada sumbu absis (X). 7. Dengan menghubungkan semua titik-titik antara ordinat (Y) dan absis (X) akan diperoleh Kurva-S 6.2. Pembobotan Pada umumnya setiap proyek Jasa Konsultansi menghasilkan produk akhir berupa pelaporan, dalam pelaksanaan pekerjaan paling tidak meliputi tahapan sebagai berikut; (i) Tahap Persiapan; (ii) Tahap Pelaksanaan; dan (iii) Tahap Pelaporan. Pembobotan setiap tahap pekerjaan biasanya identik dengan nilai biaya yang dikeluarkan untuk dapat menyelesaikan perkerjaan pada tahap yang bersangkutan. Pada proyek jasa konsultansi, bobot terbesar adalah pada tahap pelaksanaan, hal ini karena dalam pelaksanaan menyangkut pada tanggung jawab, pengetahuan, kompleksitas dan ketrampilan yang mencukupi dari sumber daya manusia yang disertakan dalam pelaksanaan proyek.
  • 8. Kurva S-2013 Hal - 8 PUSTAKA 1. Annonim, 2008. Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek dengan Bar Chart dan S-Curve, http://architectaria.com. 2. Annonim, 2011. Mana yang Terbaik : S-Curve, CPM, atau EVM?. http://www.miazawa.com, 20 Agustus 2011. 3. Budisuanda, 2011. Kesalahan Persepsi dan Aplikasi Kurva-S. http://manajemenproyek indonesia.com/?p=764, 18 March 2011. 4. Cioffi., Denis F., 2003. New Tools for Project Managers: Evolution of S-Curve and Earned Value Formalism. Contribution Paper at the Third Caribbean and Latin American Conference on Project management, 21-23 may 2003. 5. Microsof Corporation, 2007. Mircrosoft Excell in Microsof Office System 2007. 6. Midori Media, 2012. The Mysterious S-Curve. 3rd Edition. 7. Project Management Training and Resources, 2011. What is the S-Curve in a project ?. http://www.visitask.com
  • 9. Kurva S-2013 Hal - 9 CONTOH 5.35 14.80 42.40 15.05 10.05 5.05 7.30 1 Persiapan dan Perencanaan 6.30 4.82 1.48 2 Pengumpulan Data 4.44 4.44 3 Observasi 17.16 4.44 12.72 4 Analisis Data dan Desain Aplikasi Sistem 21.68 4.44 12.72 4.52 5 Pengembangan Aplikasi Sistem 20.76 12.72 4.52 2.51 1.01 6 Uji coba (Debug) Sistem 8.04 4.52 2.51 1.01 7 Internalisasi/Penerapan 4.98 2.51 1.01 1.46 8 Review Berkala 4.98 2.51 1.01 1.46 9 Pemecahan Masalah dan Penetapan Solusi 2.47 1.01 1.46 11 Laporan 7.74 0.54 4.24 1.51 1.46 12 Selesai Pekerjaan 1.46 1.46 BOBOT 5.35 14.80 42.40 15.05 10.05 5.05 7.30 KUMULATIF BOBOT 5.35 20.15 62.55 77.60 87.65 92.70 100.00 TOTAL BIAYA JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES A. Biaya Personil 600,000 50,000 100,000 150,000 100,000 100,000 50,000 50,000 B. Biaya Non Personil 1. Biaya Kantor 5,500 500 500 2,500 500 500 500 500 2. Biaya Operasional 347,500 47,500 250,000 50,000 3. Biaya Laporan 4,500 500 1,500 2,500 4. Biaya Presentasi/Workshop 42,500 2,500 20,000 20,000 1,000,000 53,500 148,000 424,000 150,500 100,500 50,500 73,000 BOBOT 100.00 5.35 14.80 42.40 15.05 10.05 5.05 7.30 OKT NOV DES 100.00 KURVA-S PEKERJAAN JASA KONSULTANSI NO PROGRAM KERJA BOBOT BULAN PERSEN JUN JUL AGT SEP PERSIAPAN PELAKSANAAN PELAPORANTAHAP BULAN TOTAL NO. KOMPONEN BIAYA 0 20 40 60 80 100