SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Negara Berkembang – Thailand
AKTIVITAS EKONOMI
Mata Pencaharian
Mata Pencaharian penduduk Thailand sebagian besar adalah bertani (Agralis) hasil
pertanian yang utama adalah beras. Thailand merupakan lumbung beras dikawasan Asia
Tenggara. Hasil Tambang yang utama adalah timah dan mangaan Pariwisata Merupakan
sumber Penghasilan Devisa yang besar bagi Tahiland.
Mata Uang : Bath
Hasil Pertanian : Beras, Karet, Jagung, tapioca, Gula, Rami, Kelapa,
Hasil tambang : Antimonium, Timah, Besi, Manggan
Hasil Industri : Elekteronik, Berlian, Pakian, dan Teksti
Paendapatan Percapita : $ 2750 (2005)
Income Percapita
Pendapatan Perkapita US $ 2750 (2005) Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan
tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif
yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan
terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk
mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS,
Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya
melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial
Asia.
Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat
4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat
- yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi
dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut
berkat pertumbuhan yang kuat di RRCdan beberapa program stimulan dalam negeri serta
Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintahThaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada
tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada
tahun 2004 dan 2005.
Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini
memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai.
Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3%
dari tahun sebelumnya (10,1 juta).
KEAADAAN ALAM
Wilayah
Thailand yang memiliki area seluas 513.115 km2, besarnya hampir sama dengan Pulau
Sumatera. Terletak diantara 6° dan 21° lintang utara dan 97° dan 106° bujur timur. Di sebelah
utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos, di sebelah barat dengan Myanmar, di sebelah
timur dengan Kamboja dan Laos, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan
Teluk Thailand). Jarak terjauh utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur
baratnya sekitar 800 km.
Topografinya berupa tapak tanah yang dilewati oleh aliran sungai-sungai yang berliku-
liku di pusat Thailand, dengan dataran tinggi di timur laut, hutan dan pegunungan serta bukit-
bukit di sebelah utara, dan di selatan kebanyakan berupa bukit-bukit.
Iklim
Ada tiga musim di Thailand (kecuali di bagian selatan), yaitu musim dingin, musim
panas, dan musim hujan.
Musim dingin dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan
Desember adalah 26° C (78° F) di Bangkok, 22° C (71° F) di Chiang Mai dan 27° C (80° F)
di Songkhla.
Musim panas dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan Maret
29° C (85° F) di Bangkok, 23° C (74° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Suhu
rata-rata dapat mencapai 2°-3° C (4°- 6° F) pada pertengahan atau akhir bulan Mei di
Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah selatan tidak terjadi perubahan.
Musim hujan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan
September adalah 28° C (82° F) di Bangkok, 27° C (80° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F)
di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di Bangkok, 2cm
(0.8in) di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan di bulan Juni adalah 17cm (6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di
Chiang Mai, 10cm (4in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm
(11.4in) di Chiang Mai, 11cm (4.1in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di Bangkok, 1cm (0.3in)
di Chiang Mai, 44cm (17.2in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan tiap tahun di Bangkok adalah 140cm (56in).
Loei yang terletak di wilayah timur laut merupakan daerah yang paling dingin di
Thailand. Pada malam bulan Januari, suhu di pegunungannya dapat turun hingga di bawah 0°
C.
KEADAAN PENDUDUK
Penduduk
Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%,
dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang
melek huruf sebesar 93.8%. Jumlah penduduk Thailand lebih sedikit daripada Vietnam (80
juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan Indonesia (210 juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada
negara terdekatnya, yaitu Myanmar (50 juta jiwa), Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta
jiwa) dan Laos (5 juta jiwa).
Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih
rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos (2,9%), Filipina (2,3%), Malaysia
(2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja (2,5%), Myanmar (2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata
kematian bayi di Thailand lebih rendah dari semua negara-negara yang disebutkan di atas,
kecuali Malaysia. Rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf di Thailand lebih tinggi
daripada negara-negara tersebut.
Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di
sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan
suku, melainkan karena perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut
agama Islam, dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di
samping bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali
kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin
memisahkan diri dari Thailand.
Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak
pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti
suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup
bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku
bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand.
Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di
Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan
bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina (lebih
lengkapnya lagi, lihat bab mengenai bahasa). Semenjak awal abad milenium kedua masehi,
mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand
sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah
kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.
Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa
dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama
maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari
Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan
mendapat tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu
juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke
Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand
(1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai. Sebagian besar
wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar. Tidak hanya berpengaruh pada
arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah
tersebut.
Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari budaya, bahasa, agama dan
politiknya, ketimbang kesukuannya. Dalam pengucapan bahasa Thai, memiliki sedikit
perbedaan antara masyarakat di wilayah selatan, utara maupun timur laut. Tetapi
penulisannya tetap sama. Kebijakan politik Thailand di bawah pengaruh kerajaan, yang saat
ini dipimpin oleh raja Bhumiphol Adulyadej.
PEMERINTAHAN
Sistem Pemerintahan
Politik Thailand saat ini dilakukan dalam kerangka monarki konstitusional, di mana
Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan raja turun-temurun adalah kepala negara.
Pengadilan independen dari eksekutif dan legislatif. Bentuk negara Thailand berbentuk
Kesatuan.
Sistem pemerintahan Thailand adalah parlementer. Parlemen Thailand yang
menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha yang terdiri
dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon) yang beranggotakan 480 orang dan Senat
(Wuthisaph) yang beranggotakan 150 orang.
Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara
para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. raja mempunyai sedikit kekuasaan
langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan
lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan
besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan
pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah
Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen.
Usia Produktif
Thailand akan menghadapi bencana demografi pada 2050 jika tidak berbenah. Sebab,
pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) jauh lebih pesat ketimbang usia produktif. Tanpa
solusi, pertumbuhan ekonomi negara itu bakal melambat.
Laju pertumbuhan usia tua di Thailand berlipat ganda dalam 30 tahun ke depan. Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan jumlah penduduk usia tua pada 2030 bakal mencapai
15 persen. Padahal, hanya 6 persen penduduk Thailand berasal dari golongan ini pada 2010.
PBB menaksir, hampir sepertiga penduduk Thailand bakal berusia 60 tahun lebih pada 2050.
Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang negara tetangga. Usia tua di Filipina diperkirakan
hanya 1/6 dan 1/5 di Malaysia.
Lambatnya laju pertumbuhan penduduk Thailand merupakan penyebab permasalahan
piramida penduduk itu. Pertumbuhan penduduk tahunan rata-rata pada 2010-2015
diperkirakan hanya mencapai 0,3 persen. Angka itu merupakan yang terendah di ASEAN.
Rasio kesuburan di Thailand hanya mencapai 1,3. Di Filipina angka itu mencapai 3,1 dan 2,4
di Indonesia.
Analisa lembaga Credit Suisse Group AG menyebutkan, perempuan sekarang cenderung
menikah di usia lebih tua dan memiliki anak lebih sedikit. Akibatnya, jumlah angkatan kerja
bakal menurun. Tren itu diperkirakan bakal menyebabkan permasalahan ekonomi.
“Demografi merupakan alat perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto,” kata ekonom
Bank of America Chua Hak Bin, sebagaimana dikutip Bangkok Post pada 18 Maret 2015.
Ia khawatir, Thailand akan mengalami masalah penyusutan jumlah penduduk seperti Jepang.
Untuk itu, perlu ada upaya konkret mengatasi hal tersebut.
Solusi
Pemerintah dan Bank Sentral Thailand jelas waswas dengan masa depan komposisi penduduk
mereka. Gubernur Bank Sentral Thailand Prasarn Trairatvorakul mengatakan, pemerintah
mesti segera menemukan solusi krisis tenaga kerja itu.
“Masalah demografi bakal membuat pemulihan ekonomi semakin sulit,” kata Psarn.
Pemerintah menyetujui pendapat Bank Sentral tersebut. Untuk itu, pemerintah bergegas
mencari solusi atas persoalan demografi yang dihadapinya.
“Permasalahan kunci kami, bagaimana membentuk masa depan dan mendorong ekonomi
dengan struktur demografi seperti sekarang,” kata Kepala Badan Pembangunan Sosial dan
Ekonomi Thailand, Arkhom Termpittayapaisith.
Pemerintah berbalik arah dalam kampanye kependudukan mereka untuk menghadapi ini.
Pada 1970, mereka mengkampanyekan bahwa semakin banyak anak bakal mempersulit
ekonomi.
Kini, pemerintah Thailand mengkampanyekan keluarga besar. Mereka menggelar lomba
keluarga besar dengan anak terbanyak. Rata-rata peserta memiliki 15 anak.
“Kami perlu menyadarkan publik dampak serius permasalahan ini dan bagaimana bersiap-
siap,” kata Arkhom.
Pemerintah Thailand juga mendorong pasangan Thailand memiliki anak dengan memberi
iming-iming. Pasangan di Thailand bakal mendapat semakin banyak keringanan pajak dan
insentif jika memiliki banyak anak.
Sayangnya, langkah pemerintah tampaknya tidak mempengaruhi pasangan muda kelas
menengah Thailand.
“Saya mendapat banyak tuntutan di tempat kerja. Bagusnya, saya hanya punya satu anak,”
kata seorang eksekutif muda di perusahaan asuransi, Nuchnart Sakvisetchaikul.
Manajer di sebuah perusahaan kimia Naris Pramteerasomboon mengaku, ia lebih memilih
menabung untuk pensiun dini ketimbang memiliki anak.
“Saya kira insentif pemerintah tidak akan mengubah pendapat kami tentang anak,” katanya.
Arkhom menambahkan, ia kini mengusulkan pemeringah mempermudah pekerja asing
berkarya di Thailand. Human Rights Watch memperkirakan, ada sekitar 3 juta pekerja migran
sekarang mencari nafkah di Thailand. Negara itu diperkirakan membutuhkan 3,3 juta pekerja
dalam tiga tahun ke depan di berbagai industri.
Ekonomi Credit Suisse Santitarn Sathirathai mengusulkan, pemerintah Thailand
menyesuaikan diri dengan mengurangi industri padat karya. Namun, ia menganggap,
pemerintah Thailand belum serius mengatasi permasalahan penduduk.
“Tantangan penduduk belum menjadi prioritas pemerintah. Ini akan menjadi pokok masalah
yang mungkin datang lebih cepat ketimbang perkiraan,” ujarnya.
Ia menambahkan, permasalah ini mungkin memperlambat pertumbuhan ekonomi Thailand
menjadi 3,5-4 persen dari sebelumnya 4-5 persen.
Negara berkembang

More Related Content

What's hot

Negara negara asean myanmar
Negara negara asean myanmarNegara negara asean myanmar
Negara negara asean myanmarhermansalawasna
 
Negara negara asean laos
Negara negara asean laosNegara negara asean laos
Negara negara asean laoshermansalawasna
 
Negara negara asean thailand
Negara negara asean  thailandNegara negara asean  thailand
Negara negara asean thailandhermansalawasna
 
Negara negara asean kamboja
Negara negara asean  kambojaNegara negara asean  kamboja
Negara negara asean kambojahermansalawasna
 
Budaya thailand
Budaya thailandBudaya thailand
Budaya thailanddarma wati
 
Negara brunei darussalam
Negara brunei darussalamNegara brunei darussalam
Negara brunei darussalamhermansalawasna
 
Negara negara asean malaysia
Negara negara asean malaysiaNegara negara asean malaysia
Negara negara asean malaysiahermansalawasna
 
Negara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangNegara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangCheva meiza
 
Negara negara asean indonesia
Negara negara asean indonesiaNegara negara asean indonesia
Negara negara asean indonesiahermansalawasna
 
mengenal negara thailand
mengenal negara thailandmengenal negara thailand
mengenal negara thailandendang zr
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipinahermansalawasna
 

What's hot (14)

Negara negara asean myanmar
Negara negara asean myanmarNegara negara asean myanmar
Negara negara asean myanmar
 
Negara negara asean laos
Negara negara asean laosNegara negara asean laos
Negara negara asean laos
 
Negara negara asean thailand
Negara negara asean  thailandNegara negara asean  thailand
Negara negara asean thailand
 
Negara negara asean kamboja
Negara negara asean  kambojaNegara negara asean  kamboja
Negara negara asean kamboja
 
Thailand
ThailandThailand
Thailand
 
Budaya thailand
Budaya thailandBudaya thailand
Budaya thailand
 
Negara brunei darussalam
Negara brunei darussalamNegara brunei darussalam
Negara brunei darussalam
 
Thailand
ThailandThailand
Thailand
 
Negara negara asean malaysia
Negara negara asean malaysiaNegara negara asean malaysia
Negara negara asean malaysia
 
Negara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangNegara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembang
 
Ppt thailand
Ppt thailandPpt thailand
Ppt thailand
 
Negara negara asean indonesia
Negara negara asean indonesiaNegara negara asean indonesia
Negara negara asean indonesia
 
mengenal negara thailand
mengenal negara thailandmengenal negara thailand
mengenal negara thailand
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipina
 

Viewers also liked

PLMLaxAcademicHonorRoll
PLMLaxAcademicHonorRollPLMLaxAcademicHonorRoll
PLMLaxAcademicHonorRollMarc Pettrone
 
Traning and development
Traning and development Traning and development
Traning and development Sujan Sarker
 
Issues arise when doing business globally
Issues arise when doing business globallyIssues arise when doing business globally
Issues arise when doing business globallySujan Sarker
 
Mads Pihl - photography work samples 2013-2015
Mads Pihl - photography work samples 2013-2015Mads Pihl - photography work samples 2013-2015
Mads Pihl - photography work samples 2013-2015Mads Pihl
 

Viewers also liked (11)

AADE-10-DF-HO-05
AADE-10-DF-HO-05AADE-10-DF-HO-05
AADE-10-DF-HO-05
 
Sayed Resume
Sayed ResumeSayed Resume
Sayed Resume
 
PLMLaxAcademicHonorRoll
PLMLaxAcademicHonorRollPLMLaxAcademicHonorRoll
PLMLaxAcademicHonorRoll
 
Nalini Marietta Bosco _Resume
Nalini Marietta Bosco _ResumeNalini Marietta Bosco _Resume
Nalini Marietta Bosco _Resume
 
Laundry Boy
Laundry BoyLaundry Boy
Laundry Boy
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Masters_Thesis_Hugo
Masters_Thesis_HugoMasters_Thesis_Hugo
Masters_Thesis_Hugo
 
Traning and development
Traning and development Traning and development
Traning and development
 
Issues arise when doing business globally
Issues arise when doing business globallyIssues arise when doing business globally
Issues arise when doing business globally
 
Monetary policy
Monetary policyMonetary policy
Monetary policy
 
Mads Pihl - photography work samples 2013-2015
Mads Pihl - photography work samples 2013-2015Mads Pihl - photography work samples 2013-2015
Mads Pihl - photography work samples 2013-2015
 

Similar to Negara berkembang

Negara thailand
Negara thailandNegara thailand
Negara thailandFelix net
 
Presentasi guru asia tenggara
Presentasi guru asia tenggaraPresentasi guru asia tenggara
Presentasi guru asia tenggaraValeriana Rasweda
 
Geografi Regional Asia Tenggara - Timor Leste
Geografi Regional Asia Tenggara - Timor LesteGeografi Regional Asia Tenggara - Timor Leste
Geografi Regional Asia Tenggara - Timor LesteChintya M
 
Negara negara asean thailand
Negara negara asean  thailandNegara negara asean  thailand
Negara negara asean thailandhermansalawasna
 
Negara negara asean thailand
Negara negara asean  thailandNegara negara asean  thailand
Negara negara asean thailandhermansalawasna
 
Karakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamKarakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamErreina Saifa
 
KAMBOJA (kelompok 7).pptx
KAMBOJA (kelompok 7).pptxKAMBOJA (kelompok 7).pptx
KAMBOJA (kelompok 7).pptxnjjm1
 
Negara vietnam.pptx
Negara vietnam.pptxNegara vietnam.pptx
Negara vietnam.pptxNayakaDemian
 
Potensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utaraPotensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utaraEko Tri Budiyanto
 
Negara negara asean laos
Negara negara asean laosNegara negara asean laos
Negara negara asean laoshermansalawasna
 
Geo Indonesia.pptx
Geo Indonesia.pptxGeo Indonesia.pptx
Geo Indonesia.pptxShofaRifqi1
 
kehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdf
kehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdfkehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdf
kehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdfSusnayanti
 

Similar to Negara berkembang (19)

Negara thailand
Negara thailandNegara thailand
Negara thailand
 
Presentasi guru asia tenggara
Presentasi guru asia tenggaraPresentasi guru asia tenggara
Presentasi guru asia tenggara
 
Asia Tenggara
Asia TenggaraAsia Tenggara
Asia Tenggara
 
Geografi Regional Asia Tenggara - Timor Leste
Geografi Regional Asia Tenggara - Timor LesteGeografi Regional Asia Tenggara - Timor Leste
Geografi Regional Asia Tenggara - Timor Leste
 
Negara negara asean thailand
Negara negara asean  thailandNegara negara asean  thailand
Negara negara asean thailand
 
Negara negara asean thailand
Negara negara asean  thailandNegara negara asean  thailand
Negara negara asean thailand
 
Karakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamKarakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnam
 
Thailand
ThailandThailand
Thailand
 
ABOUT MYANMAR
ABOUT MYANMARABOUT MYANMAR
ABOUT MYANMAR
 
IPS ASEAN kelas IX
IPS ASEAN kelas IX IPS ASEAN kelas IX
IPS ASEAN kelas IX
 
KAMBOJA (kelompok 7).pptx
KAMBOJA (kelompok 7).pptxKAMBOJA (kelompok 7).pptx
KAMBOJA (kelompok 7).pptx
 
Negara vietnam.pptx
Negara vietnam.pptxNegara vietnam.pptx
Negara vietnam.pptx
 
Asia tenggara
Asia tenggaraAsia tenggara
Asia tenggara
 
Provinsi vietnam
Provinsi vietnamProvinsi vietnam
Provinsi vietnam
 
Potensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utaraPotensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utara
 
Negara Laos
Negara LaosNegara Laos
Negara Laos
 
Negara negara asean laos
Negara negara asean laosNegara negara asean laos
Negara negara asean laos
 
Geo Indonesia.pptx
Geo Indonesia.pptxGeo Indonesia.pptx
Geo Indonesia.pptx
 
kehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdf
kehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdfkehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdf
kehidupan politik, ekobnomi, dan sosial budaya kerajaan kuno asia tenggara.pdf
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Negara berkembang

  • 1. Negara Berkembang – Thailand AKTIVITAS EKONOMI Mata Pencaharian Mata Pencaharian penduduk Thailand sebagian besar adalah bertani (Agralis) hasil pertanian yang utama adalah beras. Thailand merupakan lumbung beras dikawasan Asia Tenggara. Hasil Tambang yang utama adalah timah dan mangaan Pariwisata Merupakan sumber Penghasilan Devisa yang besar bagi Tahiland. Mata Uang : Bath Hasil Pertanian : Beras, Karet, Jagung, tapioca, Gula, Rami, Kelapa, Hasil tambang : Antimonium, Timah, Besi, Manggan Hasil Industri : Elekteronik, Berlian, Pakian, dan Teksti Paendapatan Percapita : $ 2750 (2005) Income Percapita Pendapatan Perkapita US $ 2750 (2005) Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia. Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRCdan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintahThaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005. Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta). KEAADAAN ALAM
  • 2. Wilayah Thailand yang memiliki area seluas 513.115 km2, besarnya hampir sama dengan Pulau Sumatera. Terletak diantara 6° dan 21° lintang utara dan 97° dan 106° bujur timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos, di sebelah barat dengan Myanmar, di sebelah timur dengan Kamboja dan Laos, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand). Jarak terjauh utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur baratnya sekitar 800 km. Topografinya berupa tapak tanah yang dilewati oleh aliran sungai-sungai yang berliku- liku di pusat Thailand, dengan dataran tinggi di timur laut, hutan dan pegunungan serta bukit- bukit di sebelah utara, dan di selatan kebanyakan berupa bukit-bukit. Iklim Ada tiga musim di Thailand (kecuali di bagian selatan), yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan. Musim dingin dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan Desember adalah 26° C (78° F) di Bangkok, 22° C (71° F) di Chiang Mai dan 27° C (80° F) di Songkhla. Musim panas dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan Maret 29° C (85° F) di Bangkok, 23° C (74° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Suhu rata-rata dapat mencapai 2°-3° C (4°- 6° F) pada pertengahan atau akhir bulan Mei di Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah selatan tidak terjadi perubahan. Musim hujan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan September adalah 28° C (82° F) di Bangkok, 27° C (80° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di Bangkok, 2cm (0.8in) di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Juni adalah 17cm (6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di Chiang Mai, 10cm (4in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm (11.4in) di Chiang Mai, 11cm (4.1in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di Bangkok, 1cm (0.3in) di Chiang Mai, 44cm (17.2in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan tiap tahun di Bangkok adalah 140cm (56in). Loei yang terletak di wilayah timur laut merupakan daerah yang paling dingin di Thailand. Pada malam bulan Januari, suhu di pegunungannya dapat turun hingga di bawah 0° C. KEADAAN PENDUDUK Penduduk
  • 3. Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%, dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Jumlah penduduk Thailand lebih sedikit daripada Vietnam (80 juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan Indonesia (210 juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada negara terdekatnya, yaitu Myanmar (50 juta jiwa), Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta jiwa) dan Laos (5 juta jiwa). Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos (2,9%), Filipina (2,3%), Malaysia (2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja (2,5%), Myanmar (2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata kematian bayi di Thailand lebih rendah dari semua negara-negara yang disebutkan di atas, kecuali Malaysia. Rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf di Thailand lebih tinggi daripada negara-negara tersebut. Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam, dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin memisahkan diri dari Thailand. Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand. Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina (lebih lengkapnya lagi, lihat bab mengenai bahasa). Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang. Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan mendapat tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand (1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai. Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar. Tidak hanya berpengaruh pada arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah tersebut. Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari budaya, bahasa, agama dan politiknya, ketimbang kesukuannya. Dalam pengucapan bahasa Thai, memiliki sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah selatan, utara maupun timur laut. Tetapi penulisannya tetap sama. Kebijakan politik Thailand di bawah pengaruh kerajaan, yang saat ini dipimpin oleh raja Bhumiphol Adulyadej.
  • 4. PEMERINTAHAN Sistem Pemerintahan Politik Thailand saat ini dilakukan dalam kerangka monarki konstitusional, di mana Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan raja turun-temurun adalah kepala negara. Pengadilan independen dari eksekutif dan legislatif. Bentuk negara Thailand berbentuk Kesatuan. Sistem pemerintahan Thailand adalah parlementer. Parlemen Thailand yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisaph) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen. Usia Produktif Thailand akan menghadapi bencana demografi pada 2050 jika tidak berbenah. Sebab, pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) jauh lebih pesat ketimbang usia produktif. Tanpa solusi, pertumbuhan ekonomi negara itu bakal melambat. Laju pertumbuhan usia tua di Thailand berlipat ganda dalam 30 tahun ke depan. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan jumlah penduduk usia tua pada 2030 bakal mencapai 15 persen. Padahal, hanya 6 persen penduduk Thailand berasal dari golongan ini pada 2010. PBB menaksir, hampir sepertiga penduduk Thailand bakal berusia 60 tahun lebih pada 2050. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang negara tetangga. Usia tua di Filipina diperkirakan hanya 1/6 dan 1/5 di Malaysia. Lambatnya laju pertumbuhan penduduk Thailand merupakan penyebab permasalahan piramida penduduk itu. Pertumbuhan penduduk tahunan rata-rata pada 2010-2015 diperkirakan hanya mencapai 0,3 persen. Angka itu merupakan yang terendah di ASEAN. Rasio kesuburan di Thailand hanya mencapai 1,3. Di Filipina angka itu mencapai 3,1 dan 2,4 di Indonesia.
  • 5. Analisa lembaga Credit Suisse Group AG menyebutkan, perempuan sekarang cenderung menikah di usia lebih tua dan memiliki anak lebih sedikit. Akibatnya, jumlah angkatan kerja bakal menurun. Tren itu diperkirakan bakal menyebabkan permasalahan ekonomi. “Demografi merupakan alat perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto,” kata ekonom Bank of America Chua Hak Bin, sebagaimana dikutip Bangkok Post pada 18 Maret 2015. Ia khawatir, Thailand akan mengalami masalah penyusutan jumlah penduduk seperti Jepang. Untuk itu, perlu ada upaya konkret mengatasi hal tersebut. Solusi Pemerintah dan Bank Sentral Thailand jelas waswas dengan masa depan komposisi penduduk mereka. Gubernur Bank Sentral Thailand Prasarn Trairatvorakul mengatakan, pemerintah mesti segera menemukan solusi krisis tenaga kerja itu.
  • 6. “Masalah demografi bakal membuat pemulihan ekonomi semakin sulit,” kata Psarn. Pemerintah menyetujui pendapat Bank Sentral tersebut. Untuk itu, pemerintah bergegas mencari solusi atas persoalan demografi yang dihadapinya. “Permasalahan kunci kami, bagaimana membentuk masa depan dan mendorong ekonomi dengan struktur demografi seperti sekarang,” kata Kepala Badan Pembangunan Sosial dan Ekonomi Thailand, Arkhom Termpittayapaisith. Pemerintah berbalik arah dalam kampanye kependudukan mereka untuk menghadapi ini. Pada 1970, mereka mengkampanyekan bahwa semakin banyak anak bakal mempersulit ekonomi. Kini, pemerintah Thailand mengkampanyekan keluarga besar. Mereka menggelar lomba keluarga besar dengan anak terbanyak. Rata-rata peserta memiliki 15 anak. “Kami perlu menyadarkan publik dampak serius permasalahan ini dan bagaimana bersiap- siap,” kata Arkhom. Pemerintah Thailand juga mendorong pasangan Thailand memiliki anak dengan memberi iming-iming. Pasangan di Thailand bakal mendapat semakin banyak keringanan pajak dan insentif jika memiliki banyak anak. Sayangnya, langkah pemerintah tampaknya tidak mempengaruhi pasangan muda kelas menengah Thailand. “Saya mendapat banyak tuntutan di tempat kerja. Bagusnya, saya hanya punya satu anak,” kata seorang eksekutif muda di perusahaan asuransi, Nuchnart Sakvisetchaikul. Manajer di sebuah perusahaan kimia Naris Pramteerasomboon mengaku, ia lebih memilih menabung untuk pensiun dini ketimbang memiliki anak. “Saya kira insentif pemerintah tidak akan mengubah pendapat kami tentang anak,” katanya. Arkhom menambahkan, ia kini mengusulkan pemeringah mempermudah pekerja asing berkarya di Thailand. Human Rights Watch memperkirakan, ada sekitar 3 juta pekerja migran sekarang mencari nafkah di Thailand. Negara itu diperkirakan membutuhkan 3,3 juta pekerja dalam tiga tahun ke depan di berbagai industri. Ekonomi Credit Suisse Santitarn Sathirathai mengusulkan, pemerintah Thailand menyesuaikan diri dengan mengurangi industri padat karya. Namun, ia menganggap, pemerintah Thailand belum serius mengatasi permasalahan penduduk. “Tantangan penduduk belum menjadi prioritas pemerintah. Ini akan menjadi pokok masalah yang mungkin datang lebih cepat ketimbang perkiraan,” ujarnya. Ia menambahkan, permasalah ini mungkin memperlambat pertumbuhan ekonomi Thailand menjadi 3,5-4 persen dari sebelumnya 4-5 persen.