MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
Provinsi vietnam
1. Provinsi Vietnam
Provinsi di Vietnam
Ibukota Vietnam adalah Hanoi (dahulu berfungsi sebagai ibukota Vietnam Utara), sedangkan
kota terbesar dan terpadat adalah Kota Ho Chi Minh (dahulu dikenal sebagai Saigon). provinsi
(dalam Bahasa Vietnam di sebut tỉnh) dan 5 kotamadya yang di kontrol langsung oleh
pemerintah pusat dan memiliki level yang sama dengan provinsi (thành phố trực thuộc trung
ương). Ke-59 provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi-bagi menjadi kotamadya provinsi
(thành phố trực thuộc tỉnh, daerah perkotaan (thị xã) dan pedesaan (huyện), dan kemudian
dibagi lagi menjadi kota (thị trấn) atau komune (xã). Sedangkan, 5 kota madya yang dikontrol
oleh pemerintah pusat di bagi menjadi distrik (quận) dan kabupaten, dan kemudian, dibagi lagi
menjadi kelurahan (phường).
Sering kali, pemerintah Vietnam mengelompokkan berbagai provinsi menjadi delapan
wilayah regional: Barat Laut, Timur Laut, Delta Sungai Merah, Pantai Tengah Utara, Pantai
Tengah Selatan, Dataran Tinggi Tengah, Tenggara dan Delta Sungai Mekong.
Delta Sungai
Merah
Bắc Ninh
Ha Nam
Ha Tay
Hai Duong
Hung Yen
Nam Dinh
Ninh Binh
Thai Binh
Vĩnh Phúc
Ha Noi
(kabupaten)
Hai Phong
(kabupaten)
Pantai Tengah
Utara
Ha Tinh
Nghe An
Quang Binh
Quảng Trị
Thanh Hóa
Thừa Thiên-Huế
Timur laut
Bắc Giang
Bắc Kạn
Cao Bang
Ha Giang
Lang Son
Lao Cai
Phu Tho
Quang Ninh
Thái Nguyên
Tuyen Quang
Yen Bai
Barat laut
Dien Bien
Hoa Binh
Lai Chau
Son La
2. Dataran tinggi
pusat
Dak Lak
Dak Nong
Gia Lai
Kon Tum
Lam Dong
Pantai Tengah
Selatan
Binh Dinh
Khanh Hoa
Phu Yen
Quang Nam
Quang Ngai
Da Nang
(kabupaten)
Tenggara
Ba Ria-Vung Tau
Binh Duong
Binh Phuoc
Binh Thuan
Dong Nai
Ninh Thuan
Tay Ninh
Ho Chi Minh
(kabupaten)
Delta Sungai
Mekong
An Giang
Bạc Liêu
Bến Tre
Ca Mau
Dong Thap
Hau Giang
Kien Giang
Long An
Soc Trang
Tien Giang
Tra Vinh
Vĩnh Long
Cần Thơ
(kabupaten)
Geografi dan iklim
Luas Vietnam kurang lebih 332.698 km2 (128.455 sq mi), maka ukurannya hampir setara
dengan luas Jerman.[1] Bagian Vietnam yang berbatasan dengan batas-batas internasionalnya
seluas 4.639 km (2.883 mi)[1] dan panjang pantainya adalah 3.444 km (2.140 mi).
Topografinya terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan lebat, dengan dataran
rendah meliputi tidak lebih dari 20%. Pegunungan berkontribusi sebesar 40% dari total luas
Vietnam, dengan bukit-bukit kecil berkontribusi sebesar 40% dan hutan tropis 42%. Bagian
Utara kebanyakan terdiri atas pegunungan dan Delta Sungai Merah. Phan Xi Pang, berlokasi
di provinsi Lao Cai, adalah gunung tertinggi di Vietnam setinggi 3.143 m (10.312 ft). Selatan
dibagi menjadi datran rendah tepi pantai, puncak Annamite Chain, hutan-hutan luas dan tanah
yang buruk. Terdiri dari 5 plato tanah basalt yang rata-rata rata, pegunungan berkontribusi
sebesar 16% bagi tanah arable (= tanah yang cocok untuk pertanian seperti jagung dan gandum)
Vietnam dan 22% dari total lahan berhutan Vietnam.
Teluk Ha Long, salah satu Situs Warisan Dunia
Delta Sungai Merah (juga dikenal sebagai Song Hong), adalah sebuah wilayah rata berbentuk
segitiga seluas 15.000 km2 (5.792 sq mi),[5] lebih kecil tetapi lebih berkembang dan
berpenduduk padat daripada Delta Sungai Mekong. Dahulu Delta Sungai Merah adalah sebuah
teluk kecil di kawasan Teluk Tonkin, diisi oleh deposit besar endapan sungai selama periode
millenium dan memanjang 100 meter ke Teluk Tonkin setiap tahunnya. Delta Mekong meliputi
sekitar 40.000 kilometer persegi, adalah dataran rendah yang tidak lebih dari tiga meter di atas
3. permukaan laut dari titik manapun dan saling menyilang (crisscross) oleh sebuah maze
(jaringan) kanal-kanal dan sungai-sungai. Sangat banyak sedimen yang dibawa oleh cabang-
cabang dan aliran-aliran Sungai Mekong sehingga delta tersebut memanjang sekitar 60 hingga
80 meter ke arah laut setiap tahunnya.
Iklim
Vietnam memiliki iklim monsoon (hujan lebat) tropis, dengan kelembaban rata-rata 84%
sepanjang tahun. Tetapi, karena perbedaan pada garis lintang dan keanekaragaman topografi,
iklim cenderung sangat bervariasi dari satu tempat terhadap tempat yang lainnya. Pada saat
musim dingin atau musim kering, umumnya terjadi dari November hingga April, angin
monsoon biasanya bertiup dari Timur Laut sepanjang pantai RRT dan mengarah ke Teluk
Tonkin, meningkatkan banyak kelembaban; dampaknya, musim dingin di sebagian besar
Vietnam adalah kering. Suhu tahunan rata-rata umumnya lebih tinggi di dataran rendah
daripada di pegunungan dan dataran tinggi.
Ekonomi
Perang Vietnam sangat menghancurkan bagi perekonomian Vietnam. Pada saat
pengambilalihan kekuatan, pemerintah menciptakan sebuah ekonomi terencana, mirip apa
yang dilakukan Indonesia di zaman Orde Baru lewat Rencana Pembangunan Lima Tahun.
Kolektivisasi pertanian, pabrik-pabrik dan modal ekonomi diterapkan, dan jutaan orang
diperkerjakan pada program-program pemerintah. Untuk beberapa dekade, ekonomi Vietnam
terganggu oleh ketidak efisien-an dan korupsi dalam program-program negara, kualitas buruk
dan di bawah target produksi dan pembatasan pada kegiatan perekonomian dan perdagangan.
Vietnam juga menderita akibat embargo perdagangan oleh Amerika Serikat dan kebanyakan
negara-negara Eropa setelah Perang Vietnam. Setelah itu, partner-partner perdagangan dengan
blok-blok Komunis mulai surut. Pada 1986, Kongres Partai Keenam memperkenalkan
reformasi ekonomi penting dengan elemen-elemen ekonomi pasar sebagai bagian dari paket
reformasi ekonomi luas yang disebut Doi Moi (Renovasi). Kepemilikan swasta digenjot dalam
bidang industri, perdagangan dan pertanian. Dalam satu pihak, Vietnam berhasil mencapai
pertumbuhan GDP tahunan sebesar 8% dari tahun 1990 hingga 1997 dan berlanjut sekitar 7%
dari tahun 2000 hingga 2005, membuat Vietnam sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi
4. tercepat kedua di dunia. Pada saat yang bersamaan, investasi asing tumbuh tiga kali lipat dan
simpanan domestik tumbuh empat kali lipat.
Manufaktur, teknologi informasi dan industri teknologi canggih membentuk bagian besar dan
tumbuh dengan cepat daripada ekonomi nasional. Vietnam secara relatif adalah pemain baru
dalam bisnis perminyakan, tetapi sekarang Vietnam adalah produser minyak terbesar ketiga di
Asia Tenggara dengan nilai produksi 400.000 barel per hari. Vietnam adalah salah satu negara
Asia yang memiliki kebijakan ekonomi paling terbuka; neraca perdagangan mencapai sekitar
160% GDP, lebih dari dua kali rasio yang dimiliki Tiongkok dan lebih dari empat kali rasio
India.
Vietnam secara umum masih tergolong negara miskin dengan GDP US$280,2 miliar (estimasi
2006). Ini menandakan kemampuan daya beli sebesar ~US$3.300 per kapita (atau US$726 per
kapita berdasarkan market exchange rate). Tingkat inflasi diperkirakan 7.5% per tahun pada
2006. Daya beli publik meningkat dengan pesat. Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk
yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang
lebih sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina.
Sebagai hasil dari langkah-langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah
produsen kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia dan eksportir beras
kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas
penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara
lain di Sub-wilayah Mekong Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor
adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan. Tetapi, peranan pertanian terhadap
pemasukan ekonomi telah berkurang, jatuh berdasarkan sumbangan terhadap GDP dari 42%
pada tahun 1989 menjadi 20% pada tahun 2006, akibat dari meningkatnya produksi sektor-
sektor ekonomi lainnya. Pengangguran diperkotaan meningkat terus menerus dalam beberapa
tahun terakhir karena tingginya tingkat migrasi dari desa ke kota-kota, sedangkan
pengangguran di pedesaan sudah mencapai level kritis. Di antara langkah-langkah lain yang
diambil dalam proses transisi ke ekonomi pasar, Vietnam, pada Juli 2006 meng-update
peraturan properti intelektualnya untuk mematuhi TRIPS. Vietnam diterima sebagai anggota
WTO pada 7 November 2006. Partner-partner perdagangan utama Vietnam termasuk Jepang,
Australia, negara-negara ASEAN, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat.