5. Aqidah
Menurut bahasa, aqidah diambil dari kata al-‘aqd, yaitu mengikat, menguatkan, teguh, dan mengukuhkan.
Menurut istilah, aqidah ialah iman yang kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan berupa tauhid (
mengesakan Allah dalam peribadatan ), beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir,
takdir baik dan buruknya. Banyak dari kalangan salaf menyebut aqidah yang shahih dengan sebutan as-Sunnah.
SYARI’AH
Secara etimologis syariah berarti “jalan ke tempat pengairan” atau “jalan yang harus diikuti”, atau
“tempat lalu air di sungai”. Arti terakhir ini digunakan orang Arab sampai sekarang. para ahli, definisi syariah
adalah: “Segala titah Allah yang berhubungan dengan tingkah laku manusia diluar yang mengenai akhlak”.
AKHLAQ
Secara etimologis, akhlak berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat.Sementara itu secara terminogis, akhlak
berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang
baik. Muhammad al-Ghazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Abu Hamid al-
Ghazali, Ihya’ Ulumuddin (Beirut: Dar al-Fikr,1998), Vol. III,98.
6. KEDUDUKAN ANTARA AQIDAH DAN SYARI’AH
Meliputi
Dalam agama islam
posisi
• Aqidah meliputi semua persoalan keimanan, yaitu
• bidang kepercayaan
disebut aqidah.
• bidang hukum disebut
syari’ah.• Aqidah menempati posisi
dasar/pokok
• syari’ah adalah posisi
cabang.
7. KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM
Sebagai hasil,
dampak, atau
buah
Perbuatan-perbuatan
(syari’ah)
Keyakinan hati dan
tunduk patuh secara
sukarela pada
kehendak Allah.
9. RUANG LINGKUP AQIDAH:
• pembahasan
tentang segala
sesuatu yang
berhubungandenga
n alam metafisik
• pembahasan
tentang segala
sesuatu yang
hanya bisa di
ketahui lewat dalil
naqli berupa al-
• pembahasan
tentang segala
sesuatu yang
berhubungan
Nabi dan
Rosul,termasuk
pembahasan
tentang kitab-
kitab Allah swt,
mu’jizat, dan lain
sebagainya.
• pembahasan
tentang segala
sesuatu yang
berbuhungan
dengan Allah
swt, seperti
wujud Allah
swt,sifat-sifat
Allah dan lain-
lain.
Ilahiyat Nubuwat,
Ruhaniat,Syam’iyat,
10. RUANG
LINGKUP
SYARI’AH
1. Ibadah, yaitu beberapa pengaturan yang
mengatur hubungan vertikal (hablum min
Allah),terdiri dari:syahadat, shalat, puasa, zakat,
haji bagi yang mampu, Thaharoh (mandi,
wudlu, tayammum), Qurban,shodaqoh,dan lain-
lain.
Siyasah, yaitu masalah politik yang
intinya adalah amar ma’ruf nahi
mungkar. Misalnya: persaudaraan
(ukhuwah), keadilan (‘adalah),
tolong- menolong (ta’awun),dan
lain-lain.
Jinayat, yaitu peraturan yang
menyangkut masalah pidana,
seperti: pembunuhan, perzinaan,
narkoba, dan lain-lain.
Munakahat, yaitu peraturan
masalah hubungan
keluarga,seperti: meminang,
pernikahan, mas kawin, dan lain-
lain.
Muamalah, yaitu suatu peraturan
yang mengatur seorang dengan
lainnya dalam hal tukar menukar
harta(jual beli dan yang
searti),diantaranya: peerdagangan,
simpan pinjam, sewa-menyawa, dan
lain-lain.
11. RUANGLINGKUPAKHLAK Akhlak dalam
berhubungan
dengan Allah swt.
tanda
terimah
kasih kita
kepadaNya
.
Menjalankan perintahnya
dan menjauhi larangannya
Mensyukuri nikmat yang
diberikan oleh Alllah swt.
Akhlak dalam
berhubungan
dengan sesama
manusia
o Saling menghormati dan
menghargai
o Saling tolong menolong
o Saling mengingatkan dan
menasehati
Bentuk
menumbuhkan
rasa saling
membutuhkan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Akhlak dalam
berhubungan
dengan alam
Bentuk
menumbuhka
n rasa cinta
lingkungan.
o Menjaga kelestarian alam
o Mengadakan reboisasi
12. KESIMPULAN
Aqidah dan Syari’ah masing-masingnya menempati kedudukan yang tidak sama di dalam islam. Aqidah
menempati posisi dasar/pokok, sedangkan syari’ah adalah posisi cabang. Dapat digambarkan, kalau agama
itu suatu bangunan, maka aqidah adalah sebagai batu fondasi yang tertanam di dalam tanah, sedangkan
syari’ah ialah gedung-gedung dan semua benda-benda yang didirikan di atas fondasi tersebut.
Agama Islam adalah agama yang menjadi sumber pendidikan kemanusiaan. Ia mendidik manusia
berkarakter dan berakhlak yang sumbernya dari tauhid. Dan menjadikan manusia sebagai khalifah Allah di
bumi. Untuk mengokohkan ketinggian martabat manusia, ajaran Islam menegaskan perlunya kesatuan ilmu
dan agama. Akhirnya dalam hubungan manusia dengan agama, maka agama menjadi sumber paling luhur
bagi manusia. Sebab masalah mendasar bagi kehidupan manusia ialah akhlak.
Kedudukan akhlak dalam ajaran Islam adalah hasil, dampak, atau buah dari perbuatan-perbuatan
(syari‟ah) yang dilandasi keyakinan hati tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak Allah (aqidah).