SlideShare a Scribd company logo
PROBABILITAS
DAN
STATISTIK
MUHAMMAD YUSUF
Teknik Informatika - Universitas Trunojoyo
Http://yusufxyz.wordpress.com
Email : yusufxyz@gmail.com
PERANAN PROBABILITAS
DAN STATISTIK
- Penjabaran informasi
- Pengolahan data berdasarkan analisa statistik
- Pengembangan dasar desain
- Pengambilan keputusan
PROBABILITAS
• Terjadinya suatu peristiwa A secara matematik ditulis
PA
• Bila peristiwa A tidak mungkin terjadi  PA = 0
• Bila peristiwa A terjadi 100%  PA = 1
– Klasifikasi probabilitas
• “Prior” Probability
• “Posterior” Probability
PRIOR PROBABILITY
 Diperoleh secara subyektif atau tingkat kepercayaan
yang melibatkan prediksi probabilitas berdasarkan
pengalaman masa lalu dan keahlian sebagai “decision
maker” (i.e. “priori judgement”) dalam suatu pengambilan
keputusan
contoh:
- Pelemparan dadu
P1 = 1/6 ; P2 = 1/6 ; dst
- Permainan kartu
PAs = 4/52 = 1/13
 Susah diterima para engineer
POSTERIOR PROBABILITY
• Diestimasi berdasarkan peninjauan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi
sebelumnya
• Dengan menggunakan pendekatan frekuensi kejadian berdasarkan studi dari suatu
rangkaian peristiwa yang telah terjadi berulang-ulang atau suatu pengujian
contoh:
 45 tes tekan untuk mengetahui kekuatan tekan
beton. Dari hasil uji tekan tersebut, 5 sample beton ternyata
dibawah spesifikasi (DS) kuat tekan beton yang disyaratkan
Kalau akan diakukan 10 uji tekan beton berikutnya maka berapa
jumlah sample yang akan dibawah spesifikasi?
PDS = 5/45 = 1/9
Jumlah sample DS pada uji berikutnya =10 * PDS = 10 * 1/9 = 1.1
(1 sample)
S
B
A
DIAGRAM VENN
• Untuk mempresentasikan suatu peristiwa dalam bentuk
grafis.
Contoh: peristiwa yang terjadi dapat berupa :
a) Mutually Exclusive  A  B = 0
b) B adalah anggota A  B  ASAB
S
A B
DIAGRAM VENN
c) Union (gabungan) peristiwa A&B  A  B
d) Intersection (irisan) peristiwa A&B  A  B
e) Difference (perbedaan/selisih)  A – B
f) Complementary (komplementer) himpunan A  A = S – A
B
S
A
S
B
A
A
S
B
S
A
KONSEP DASAR
PROBABILITAS
 Peristiwa-peristiwa yang saling eksklusif (Mutually Exclusive
Events)
Terjadinya satu peristiwa tidak memungkinkan terjadinya peristiwa yang lain
Contoh: - belok ke kiri atau ke kanan
- banjir dan kekeringan pada suatu sungai pada saat
bersamaan
 Peristiwa-peristiwa yang bersatu sempurna (Collectively
Exhaustive Events)
Dua atau lebih peristiwa adalah “CE” bila gabungan dari peristiwa-peristiwa
tersebut membentuk ruang sample
Contoh: kontraktor a dan b
A  peristiwa kontraktor a memenangkan tender
B  peristiwa kontraktor b memenangkan tender
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Jika:
1. Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang berlainan
perusahaan a dan b keduanya dapat ruang (lihat irisan peristiwa A & B, A  B) tidak
saling exclusive (Non Mutually Exclusive)
Perusahaan a dan b kedua-duanya dapat menang
2. Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang sama dan terdapat lebih dari
2 penawar
kalau perusahaan a menang  perusahaan b dan lainnya kalah (dan
sebaliknya)
• Mutually Exclusive
• Komplementer A  B berarti perusahaan a dan b kalah
S
B
A
A
S
B
KONSEP DASAR PROBABILITAS
3. Perusahaan a dan b hanya merupakan 2 perusahaan yang bersaing untuk proyek yang
sama
perusahaan a menang  perusahaan b kalah (dan sebaliknya)
 peristiwa A&B membentuk ruang sample bersatu sempurna
A  B = S  Collectively Exhaustive
 juga peristiwa A&B saling eksklusif (Mutually Exclusive)
A B
Dari contoh diatas dapat diilustrasikan hal-hal sebagai berikut
Suatu peristiwa Ai (I=1,2,…,n)
a. Mutually Exclusive, maka PA  B = PA + PB
n
PAi  Ai+1  Ai+2  …  An =  PAi
KONSEP DASAR PROBABILITAS
b. Bila bersifat ME & CE
c. Bila bersifat Non-ME
Contoh: lemparan 2 dadu. Total peristiwa yang terjadi 36 peristiwa
Peristiwa angka 3 muncul dari salah satu dadu adalah:
Dadu A (3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4)
Dadu B (1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3)
PA  B = PA + PB - PA  B
= 6/36 + 6/36 - 1/36
= 11/36
General Rule:
PA  B = PA + PB - PA  B
ME  PA  B = 0
Non-ME  PA  B  0
        1





 S
P
B
P
A
P
B
A
P
    1
.....
1
2
1 




 



n
i
n
i
i
i A
P
A
A
A
A
P
TEORI PROBABILITAS DALAM
BIDANG REKAYASA
 Alat-alat dalam bidang rekayasa modern: - metoda kuantitatif
- pembuatan model
- analysis
- evaluasi
 Metode  kompleks  meliputi: - pembuatan model & analisis matematis
- simulasi komputer
- teknik optimasi
 Walaupun kompleks (rumit)  model (laboratorium, model matematik) 
didasarkan atas asumsi (anggapan)
 Anggapan  diidealisasi  mengakibatkan kondisi kuantitatif tersebut dapat
mendekati atau menjauhi kondisi sebenarnya
 Pengambilan keputusan seringkali harus diambil tanpa memandang kelengkapan
atau mutu informasi
 Rumusan  ketidakpastian  konsekuensi keputusan tidak dapat ditentukan
dengan keyakinan yang sempurna
TEORI PROBABILITAS DALAM
BIDANG REKAYASA
 Informasi  diturunkan dari  - kondisi lingkungan sempurna
- kondisi lingkungan berbeda
 Masalah dalam rekayasa  bersifat acak (random)  tak tentu  tidak
dapat dijabarkan secara definitif
 Sehingga keputusan (planning dan design) perlu dilakukan walaupun penuh
dengan ketidakpastian
The Summation Law
(Union Probability)
 Union Probability dapat dituliskan:
PA  B  C = PA + PB + PC
 = or (atau)
 Peristiwa yang ada diasumsikan ME dan/atau menyatakan bahwa suatu seri
peristiwa-peristiwa yang terjadi adalah ME.
Contoh: pelemparan coin
Pangka = 50%
Pburung = 50%
PA  B= 0,5 + 0,5 = 1
The Multiplication Law
(Joint Probability)
 Suatu seri yang merupakan “independent event” yang terjadi sebagai berikut:
PA  B  C = PA . PB . PC
 = and (dan)
Contoh:
Pelemparan 2 dadu
PA = angka 3 muncul dadu pertama = 1/6
PB = angka 3 muncul dadu kedua = 1/6
PA  B = 1/6 x 1/6 = 1/36
Catatan :
untuk Union Probability dari contoh diatas:
PA  B = PA + PB = 1/6 + 1/6 = 1/3
Subset dari Sampel Space:
(3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4)
(1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3)
Total 12 peristiwa dari seluruh 36 peristiwa  P3 = 12/36
(3,3)  sama, jadi:
PA  B = PA + PB - PA  B
= 1/6 + 1/6 - 1/36 = 11/36 atau 12/36 -1/36 = 11/36
If A&B  ME, PA  B = 0
Complement Of Probability
(Komplementer)
 Probabilitas Komlementer dari suatu pristiwa A diberikan dengan simbol PA
 Bila 0  PA  1, maka PA = 1 - PA
A  A = 1
PA  B = PA - PA  B
Asumsi bahwa dalam satu percobaan, kejadian probabilitas dari suatu peristiwa A
adalah PA, kemudian probabilitas “tidak terjadinya” peristiwa A adalah PA = 1 -
PA dan probabilitas terjadinya A dalam n percobaan adalah: 1 - (1- PA)n
Contoh:
Tentukan probabilitas dari perolehan paling sedikit satu angka
“3” setelah enam kali lemparan dadu yang lain.
Asumsikan PA adalah probabilitas angka “3” dengan satu kali
lemparan, maka: PA = 1/6
Complement Of Probability
(Komplementer)
Sepintas lalu terlihat bahwa kejadian dalam 6 kali lemparan memperoleh
angka “3” berdasarkan probabilitas 1x lemparan setelah 6 kali lemparan dadu
adalah
1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 = 1
Hal ini tidak “sesuai” dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya.
Peristiwa munculnya angka “3” mungkin dapat terjadi sekali dalam setiap
lemparan, sehingga dapat terjadi 6x peristiwa yang mungkin terjadi.
Peristiwa-peristiwa dalam contoh ini adalah “independent” tetapi non-ME.
Oleh karena itu prosedur penyelesaian tersebut adalah tidak sesuai dan relevan.
Untuk 6 kali lemparan dari dadu tersebut, probabilitas untuk memperoleh paling
tidak satu kali angka ”3” muncul diberikan dengan ekspresi matematik sebagai
berikut:
P = PA  PA  PA  PA  PA  PA
Dengan Hukum “Associative” dapat dikelompokkan sbb:
P = PA  A  PA  A  PA  A
= PB  PB  PB
Complement Of Probability
(Komplementer)
Oleh karena non - ME maka:
PB = PA  A
= PA + PA - PA . PA
= 1/6 + 1/6 – (1/6 . 1/6)
= 11/36 = 0,3055
Dapat ditulis kembali
P = PC  PB bila PB  B = PC
• PC = PB  B
= PB + PB - PB . PB
= 1/36 + 1/36 – (1/36 . 1/36)
= 22/36 – 121/36 = 0,5177
Jadi P = PC  PB = PC + PB - PC . PB
= 0,5177 + 0,3055 – (0,5177 . 0,3055)
= 0,6651
Cara singkat dapat diperoleh dengan menerapkan “prinsip probabilitas komplementer”
TUGAS 1
Sebutkan dan jelaskan 5 Contoh kegunaan/penerapan Probabilitas
dan Statistik dalam jaringan Komputer.
Tugas dikumpulkan max 9 september 2009 pukul 24.00 ke email :
yusufxyz@gmail.com dan yusuf_xy@yahoo.com.au.
Tidak boleh terlambat, jika terlambat nilai maksimal akan diturunkan
menjadi 60

More Related Content

Similar to cupdf.com_probabilitas-dan-statistik-muhammad-yusuf-teknik-informatika-universitas (1).ppt

Putrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluangPutrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluang
Islamic State University of Raden Fatah Palembang
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Husna Sholihah
 
peluang
peluangpeluang
peluang
YantiZaim
 
SDP04-Probabilitas.pdf
SDP04-Probabilitas.pdfSDP04-Probabilitas.pdf
SDP04-Probabilitas.pdf
Arif Hunter
 
Presentation4
Presentation4Presentation4
Presentation4
redcamel85
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaMarlyd Talakua
 
Aturan peluang
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
Nur Chawhytz
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
Ceria Agnantria
 
Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1
Ferdi Pratama
 
Statistika & peluang
Statistika & peluangStatistika & peluang
Statistika & peluang
putrapakulonan
 
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Reynal Dasukma Hidayat
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf4
 
kel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptxkel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptx
NathanaelHartanto
 

Similar to cupdf.com_probabilitas-dan-statistik-muhammad-yusuf-teknik-informatika-universitas (1).ppt (15)

Putrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluangPutrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluang
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
SDP04-Probabilitas.pdf
SDP04-Probabilitas.pdfSDP04-Probabilitas.pdf
SDP04-Probabilitas.pdf
 
Probabilitas.
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.
 
Presentation4
Presentation4Presentation4
Presentation4
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
 
Aturan peluang
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1
 
Statistika & peluang
Statistika & peluangStatistika & peluang
Statistika & peluang
 
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
kel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptxkel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

cupdf.com_probabilitas-dan-statistik-muhammad-yusuf-teknik-informatika-universitas (1).ppt

  • 1. PROBABILITAS DAN STATISTIK MUHAMMAD YUSUF Teknik Informatika - Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email : yusufxyz@gmail.com
  • 2. PERANAN PROBABILITAS DAN STATISTIK - Penjabaran informasi - Pengolahan data berdasarkan analisa statistik - Pengembangan dasar desain - Pengambilan keputusan
  • 3. PROBABILITAS • Terjadinya suatu peristiwa A secara matematik ditulis PA • Bila peristiwa A tidak mungkin terjadi  PA = 0 • Bila peristiwa A terjadi 100%  PA = 1 – Klasifikasi probabilitas • “Prior” Probability • “Posterior” Probability
  • 4. PRIOR PROBABILITY  Diperoleh secara subyektif atau tingkat kepercayaan yang melibatkan prediksi probabilitas berdasarkan pengalaman masa lalu dan keahlian sebagai “decision maker” (i.e. “priori judgement”) dalam suatu pengambilan keputusan contoh: - Pelemparan dadu P1 = 1/6 ; P2 = 1/6 ; dst - Permainan kartu PAs = 4/52 = 1/13  Susah diterima para engineer
  • 5. POSTERIOR PROBABILITY • Diestimasi berdasarkan peninjauan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi sebelumnya • Dengan menggunakan pendekatan frekuensi kejadian berdasarkan studi dari suatu rangkaian peristiwa yang telah terjadi berulang-ulang atau suatu pengujian contoh:  45 tes tekan untuk mengetahui kekuatan tekan beton. Dari hasil uji tekan tersebut, 5 sample beton ternyata dibawah spesifikasi (DS) kuat tekan beton yang disyaratkan Kalau akan diakukan 10 uji tekan beton berikutnya maka berapa jumlah sample yang akan dibawah spesifikasi? PDS = 5/45 = 1/9 Jumlah sample DS pada uji berikutnya =10 * PDS = 10 * 1/9 = 1.1 (1 sample)
  • 6. S B A DIAGRAM VENN • Untuk mempresentasikan suatu peristiwa dalam bentuk grafis. Contoh: peristiwa yang terjadi dapat berupa : a) Mutually Exclusive  A  B = 0 b) B adalah anggota A  B  ASAB S A B
  • 7. DIAGRAM VENN c) Union (gabungan) peristiwa A&B  A  B d) Intersection (irisan) peristiwa A&B  A  B e) Difference (perbedaan/selisih)  A – B f) Complementary (komplementer) himpunan A  A = S – A B S A S B A A S B S A
  • 8. KONSEP DASAR PROBABILITAS  Peristiwa-peristiwa yang saling eksklusif (Mutually Exclusive Events) Terjadinya satu peristiwa tidak memungkinkan terjadinya peristiwa yang lain Contoh: - belok ke kiri atau ke kanan - banjir dan kekeringan pada suatu sungai pada saat bersamaan  Peristiwa-peristiwa yang bersatu sempurna (Collectively Exhaustive Events) Dua atau lebih peristiwa adalah “CE” bila gabungan dari peristiwa-peristiwa tersebut membentuk ruang sample Contoh: kontraktor a dan b A  peristiwa kontraktor a memenangkan tender B  peristiwa kontraktor b memenangkan tender
  • 9. KONSEP DASAR PROBABILITAS Jika: 1. Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang berlainan perusahaan a dan b keduanya dapat ruang (lihat irisan peristiwa A & B, A  B) tidak saling exclusive (Non Mutually Exclusive) Perusahaan a dan b kedua-duanya dapat menang 2. Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang sama dan terdapat lebih dari 2 penawar kalau perusahaan a menang  perusahaan b dan lainnya kalah (dan sebaliknya) • Mutually Exclusive • Komplementer A  B berarti perusahaan a dan b kalah S B A A S B
  • 10. KONSEP DASAR PROBABILITAS 3. Perusahaan a dan b hanya merupakan 2 perusahaan yang bersaing untuk proyek yang sama perusahaan a menang  perusahaan b kalah (dan sebaliknya)  peristiwa A&B membentuk ruang sample bersatu sempurna A  B = S  Collectively Exhaustive  juga peristiwa A&B saling eksklusif (Mutually Exclusive) A B Dari contoh diatas dapat diilustrasikan hal-hal sebagai berikut Suatu peristiwa Ai (I=1,2,…,n) a. Mutually Exclusive, maka PA  B = PA + PB n PAi  Ai+1  Ai+2  …  An =  PAi
  • 11. KONSEP DASAR PROBABILITAS b. Bila bersifat ME & CE c. Bila bersifat Non-ME Contoh: lemparan 2 dadu. Total peristiwa yang terjadi 36 peristiwa Peristiwa angka 3 muncul dari salah satu dadu adalah: Dadu A (3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4) Dadu B (1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3) PA  B = PA + PB - PA  B = 6/36 + 6/36 - 1/36 = 11/36 General Rule: PA  B = PA + PB - PA  B ME  PA  B = 0 Non-ME  PA  B  0         1       S P B P A P B A P     1 ..... 1 2 1           n i n i i i A P A A A A P
  • 12. TEORI PROBABILITAS DALAM BIDANG REKAYASA  Alat-alat dalam bidang rekayasa modern: - metoda kuantitatif - pembuatan model - analysis - evaluasi  Metode  kompleks  meliputi: - pembuatan model & analisis matematis - simulasi komputer - teknik optimasi  Walaupun kompleks (rumit)  model (laboratorium, model matematik)  didasarkan atas asumsi (anggapan)  Anggapan  diidealisasi  mengakibatkan kondisi kuantitatif tersebut dapat mendekati atau menjauhi kondisi sebenarnya  Pengambilan keputusan seringkali harus diambil tanpa memandang kelengkapan atau mutu informasi  Rumusan  ketidakpastian  konsekuensi keputusan tidak dapat ditentukan dengan keyakinan yang sempurna
  • 13. TEORI PROBABILITAS DALAM BIDANG REKAYASA  Informasi  diturunkan dari  - kondisi lingkungan sempurna - kondisi lingkungan berbeda  Masalah dalam rekayasa  bersifat acak (random)  tak tentu  tidak dapat dijabarkan secara definitif  Sehingga keputusan (planning dan design) perlu dilakukan walaupun penuh dengan ketidakpastian
  • 14. The Summation Law (Union Probability)  Union Probability dapat dituliskan: PA  B  C = PA + PB + PC  = or (atau)  Peristiwa yang ada diasumsikan ME dan/atau menyatakan bahwa suatu seri peristiwa-peristiwa yang terjadi adalah ME. Contoh: pelemparan coin Pangka = 50% Pburung = 50% PA  B= 0,5 + 0,5 = 1
  • 15. The Multiplication Law (Joint Probability)  Suatu seri yang merupakan “independent event” yang terjadi sebagai berikut: PA  B  C = PA . PB . PC  = and (dan) Contoh: Pelemparan 2 dadu PA = angka 3 muncul dadu pertama = 1/6 PB = angka 3 muncul dadu kedua = 1/6 PA  B = 1/6 x 1/6 = 1/36 Catatan : untuk Union Probability dari contoh diatas: PA  B = PA + PB = 1/6 + 1/6 = 1/3 Subset dari Sampel Space: (3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4) (1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3) Total 12 peristiwa dari seluruh 36 peristiwa  P3 = 12/36 (3,3)  sama, jadi: PA  B = PA + PB - PA  B = 1/6 + 1/6 - 1/36 = 11/36 atau 12/36 -1/36 = 11/36 If A&B  ME, PA  B = 0
  • 16. Complement Of Probability (Komplementer)  Probabilitas Komlementer dari suatu pristiwa A diberikan dengan simbol PA  Bila 0  PA  1, maka PA = 1 - PA A  A = 1 PA  B = PA - PA  B Asumsi bahwa dalam satu percobaan, kejadian probabilitas dari suatu peristiwa A adalah PA, kemudian probabilitas “tidak terjadinya” peristiwa A adalah PA = 1 - PA dan probabilitas terjadinya A dalam n percobaan adalah: 1 - (1- PA)n Contoh: Tentukan probabilitas dari perolehan paling sedikit satu angka “3” setelah enam kali lemparan dadu yang lain. Asumsikan PA adalah probabilitas angka “3” dengan satu kali lemparan, maka: PA = 1/6
  • 17. Complement Of Probability (Komplementer) Sepintas lalu terlihat bahwa kejadian dalam 6 kali lemparan memperoleh angka “3” berdasarkan probabilitas 1x lemparan setelah 6 kali lemparan dadu adalah 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 = 1 Hal ini tidak “sesuai” dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya. Peristiwa munculnya angka “3” mungkin dapat terjadi sekali dalam setiap lemparan, sehingga dapat terjadi 6x peristiwa yang mungkin terjadi. Peristiwa-peristiwa dalam contoh ini adalah “independent” tetapi non-ME. Oleh karena itu prosedur penyelesaian tersebut adalah tidak sesuai dan relevan. Untuk 6 kali lemparan dari dadu tersebut, probabilitas untuk memperoleh paling tidak satu kali angka ”3” muncul diberikan dengan ekspresi matematik sebagai berikut: P = PA  PA  PA  PA  PA  PA Dengan Hukum “Associative” dapat dikelompokkan sbb: P = PA  A  PA  A  PA  A = PB  PB  PB
  • 18. Complement Of Probability (Komplementer) Oleh karena non - ME maka: PB = PA  A = PA + PA - PA . PA = 1/6 + 1/6 – (1/6 . 1/6) = 11/36 = 0,3055 Dapat ditulis kembali P = PC  PB bila PB  B = PC • PC = PB  B = PB + PB - PB . PB = 1/36 + 1/36 – (1/36 . 1/36) = 22/36 – 121/36 = 0,5177 Jadi P = PC  PB = PC + PB - PC . PB = 0,5177 + 0,3055 – (0,5177 . 0,3055) = 0,6651 Cara singkat dapat diperoleh dengan menerapkan “prinsip probabilitas komplementer”
  • 19. TUGAS 1 Sebutkan dan jelaskan 5 Contoh kegunaan/penerapan Probabilitas dan Statistik dalam jaringan Komputer. Tugas dikumpulkan max 9 september 2009 pukul 24.00 ke email : yusufxyz@gmail.com dan yusuf_xy@yahoo.com.au. Tidak boleh terlambat, jika terlambat nilai maksimal akan diturunkan menjadi 60