Dokumen tersebut membahas tentang probabilitas dan statistika. Menguraikan peranan probabilitas dan statistika dalam penjabaran informasi, pengolahan data, pengembangan desain, dan pengambilan keputusan. Juga membahas konsep dasar probabilitas seperti peristiwa, probabilitas prior dan posterior, diagram Venn, hukum penjumlahan dan perkalian probabilitas, serta komplementer probabilitas.
Definisi peluang dan konsep ruang sampel, titik sampel, dan kejadian. Rumus peluang matematika dan contoh soal peluang munculnya mata dadu ganjil. Pengoperasian kejadian majemuk, penjumlahan peluang untuk kejadian saling lepas dan tidak saling lepas, serta kejadian saling bebas dan bersyarat.
Dokumen tersebut membahas tentang teori probabilitas yang didasarkan pada konsep eksperimen acak. Probabilitas merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan dapat dihitung berdasarkan aturan penjumlahan dan perkalian. Distribusi binomial sering digunakan untuk menghitung probabilitas hasil berhasil dan gagal dalam suatu percobaan.
Definisi peluang dan konsep ruang sampel, titik sampel, dan kejadian. Rumus peluang matematika dan contoh soal peluang munculnya mata dadu ganjil. Pengoperasian kejadian majemuk, penjumlahan peluang untuk kejadian saling lepas dan tidak saling lepas, serta kejadian saling bebas dan bersyarat.
Dokumen tersebut membahas tentang teori probabilitas yang didasarkan pada konsep eksperimen acak. Probabilitas merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan dapat dihitung berdasarkan aturan penjumlahan dan perkalian. Distribusi binomial sering digunakan untuk menghitung probabilitas hasil berhasil dan gagal dalam suatu percobaan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori peluang dan statistika, termasuk definisi peluang suatu kejadian, ruang sampel, kejadian, rumus peluang, contoh perhitungan peluang, jenis-jenis kejadian seperti kejadian majemuk, saling lepas, tidak saling lepas, dan bersyarat beserta contoh perhitungannya.
Probabilitas merupakan tingkat kepastian atau keyakinan terjadinya suatu peristiwa didasarkan pada data dan fakta yang ada. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar probabilitas, ruang sampel, peristiwa, sifat-sifat probabilitas, dan contoh perhitungan probabilitas untuk berbagai jenis peristiwa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep peluang dan statistika termasuk menentukan peluang suatu kejadian, frekuensi harapan, penjumlahan dan perkalian peluang, peluang kejadian majemuk, saling lepas, saling bebas, dan bersyarat beserta contoh-contoh penerapannya dalam menyelesaikan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep peluang dan statistika, khususnya peluang terjadinya suatu kejadian pada percobaan acak. Dijelaskan cara menghitung peluang kejadian munculnya bilangan prima, ganjil, atau genap pada pelemparan dadu secara matematis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar probabilitas dan beberapa pendekatan untuk menghitung nilai probabilitas. Probabilitas digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan nilainya berkisar antara 0 hingga 1. Ada tiga pendekatan untuk menghitung probabilitas yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subyektif.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar statistika seperti ruang sampel, titik sampel, kejadian, frekuensi relatif, dan peluang suatu kejadian. Contoh yang diberikan adalah pelambungan uang logam dan penentuan peluang munculnya mata dadu tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang (probabilitas) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya kejadian dan banyaknya anggota ruang sampel. Contoh perhitungan peluang diberikan untuk kasus melempar dadu dan koin serta mengambil bola dari keranjang. Rumus dan aturan peluang kejadian saling lepas dan tak saling lepas juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori probabilitas yang dikerjakan oleh kelompok 8. Probabilitas didefinisikan sebagai kemungkinan suatu peristiwa terjadi antara 0 sampai 1, dan cara menghitung probabilitas menggunakan pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subyektif. Aturan penjumlahan, perkalian, dan pembagian probabilitas juga dibahas beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori peluang dan statistika, termasuk definisi peluang suatu kejadian, ruang sampel, kejadian, rumus peluang, contoh perhitungan peluang, jenis-jenis kejadian seperti kejadian majemuk, saling lepas, tidak saling lepas, dan bersyarat beserta contoh perhitungannya.
Probabilitas merupakan tingkat kepastian atau keyakinan terjadinya suatu peristiwa didasarkan pada data dan fakta yang ada. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar probabilitas, ruang sampel, peristiwa, sifat-sifat probabilitas, dan contoh perhitungan probabilitas untuk berbagai jenis peristiwa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep peluang dan statistika termasuk menentukan peluang suatu kejadian, frekuensi harapan, penjumlahan dan perkalian peluang, peluang kejadian majemuk, saling lepas, saling bebas, dan bersyarat beserta contoh-contoh penerapannya dalam menyelesaikan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep peluang dan statistika, khususnya peluang terjadinya suatu kejadian pada percobaan acak. Dijelaskan cara menghitung peluang kejadian munculnya bilangan prima, ganjil, atau genap pada pelemparan dadu secara matematis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar probabilitas dan beberapa pendekatan untuk menghitung nilai probabilitas. Probabilitas digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan nilainya berkisar antara 0 hingga 1. Ada tiga pendekatan untuk menghitung probabilitas yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subyektif.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar statistika seperti ruang sampel, titik sampel, kejadian, frekuensi relatif, dan peluang suatu kejadian. Contoh yang diberikan adalah pelambungan uang logam dan penentuan peluang munculnya mata dadu tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang (probabilitas) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya kejadian dan banyaknya anggota ruang sampel. Contoh perhitungan peluang diberikan untuk kasus melempar dadu dan koin serta mengambil bola dari keranjang. Rumus dan aturan peluang kejadian saling lepas dan tak saling lepas juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori probabilitas yang dikerjakan oleh kelompok 8. Probabilitas didefinisikan sebagai kemungkinan suatu peristiwa terjadi antara 0 sampai 1, dan cara menghitung probabilitas menggunakan pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subyektif. Aturan penjumlahan, perkalian, dan pembagian probabilitas juga dibahas beserta contoh soalnya.
Similar to cupdf.com_probabilitas-dan-statistik-muhammad-yusuf-teknik-informatika-universitas (1).ppt (15)
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. PERANAN PROBABILITAS
DAN STATISTIK
- Penjabaran informasi
- Pengolahan data berdasarkan analisa statistik
- Pengembangan dasar desain
- Pengambilan keputusan
3. PROBABILITAS
• Terjadinya suatu peristiwa A secara matematik ditulis
PA
• Bila peristiwa A tidak mungkin terjadi PA = 0
• Bila peristiwa A terjadi 100% PA = 1
– Klasifikasi probabilitas
• “Prior” Probability
• “Posterior” Probability
4. PRIOR PROBABILITY
Diperoleh secara subyektif atau tingkat kepercayaan
yang melibatkan prediksi probabilitas berdasarkan
pengalaman masa lalu dan keahlian sebagai “decision
maker” (i.e. “priori judgement”) dalam suatu pengambilan
keputusan
contoh:
- Pelemparan dadu
P1 = 1/6 ; P2 = 1/6 ; dst
- Permainan kartu
PAs = 4/52 = 1/13
Susah diterima para engineer
5. POSTERIOR PROBABILITY
• Diestimasi berdasarkan peninjauan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi
sebelumnya
• Dengan menggunakan pendekatan frekuensi kejadian berdasarkan studi dari suatu
rangkaian peristiwa yang telah terjadi berulang-ulang atau suatu pengujian
contoh:
45 tes tekan untuk mengetahui kekuatan tekan
beton. Dari hasil uji tekan tersebut, 5 sample beton ternyata
dibawah spesifikasi (DS) kuat tekan beton yang disyaratkan
Kalau akan diakukan 10 uji tekan beton berikutnya maka berapa
jumlah sample yang akan dibawah spesifikasi?
PDS = 5/45 = 1/9
Jumlah sample DS pada uji berikutnya =10 * PDS = 10 * 1/9 = 1.1
(1 sample)
6. S
B
A
DIAGRAM VENN
• Untuk mempresentasikan suatu peristiwa dalam bentuk
grafis.
Contoh: peristiwa yang terjadi dapat berupa :
a) Mutually Exclusive A B = 0
b) B adalah anggota A B ASAB
S
A B
7. DIAGRAM VENN
c) Union (gabungan) peristiwa A&B A B
d) Intersection (irisan) peristiwa A&B A B
e) Difference (perbedaan/selisih) A – B
f) Complementary (komplementer) himpunan A A = S – A
B
S
A
S
B
A
A
S
B
S
A
8. KONSEP DASAR
PROBABILITAS
Peristiwa-peristiwa yang saling eksklusif (Mutually Exclusive
Events)
Terjadinya satu peristiwa tidak memungkinkan terjadinya peristiwa yang lain
Contoh: - belok ke kiri atau ke kanan
- banjir dan kekeringan pada suatu sungai pada saat
bersamaan
Peristiwa-peristiwa yang bersatu sempurna (Collectively
Exhaustive Events)
Dua atau lebih peristiwa adalah “CE” bila gabungan dari peristiwa-peristiwa
tersebut membentuk ruang sample
Contoh: kontraktor a dan b
A peristiwa kontraktor a memenangkan tender
B peristiwa kontraktor b memenangkan tender
9. KONSEP DASAR PROBABILITAS
Jika:
1. Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang berlainan
perusahaan a dan b keduanya dapat ruang (lihat irisan peristiwa A & B, A B) tidak
saling exclusive (Non Mutually Exclusive)
Perusahaan a dan b kedua-duanya dapat menang
2. Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang sama dan terdapat lebih dari
2 penawar
kalau perusahaan a menang perusahaan b dan lainnya kalah (dan
sebaliknya)
• Mutually Exclusive
• Komplementer A B berarti perusahaan a dan b kalah
S
B
A
A
S
B
10. KONSEP DASAR PROBABILITAS
3. Perusahaan a dan b hanya merupakan 2 perusahaan yang bersaing untuk proyek yang
sama
perusahaan a menang perusahaan b kalah (dan sebaliknya)
peristiwa A&B membentuk ruang sample bersatu sempurna
A B = S Collectively Exhaustive
juga peristiwa A&B saling eksklusif (Mutually Exclusive)
A B
Dari contoh diatas dapat diilustrasikan hal-hal sebagai berikut
Suatu peristiwa Ai (I=1,2,…,n)
a. Mutually Exclusive, maka PA B = PA + PB
n
PAi Ai+1 Ai+2 … An = PAi
11. KONSEP DASAR PROBABILITAS
b. Bila bersifat ME & CE
c. Bila bersifat Non-ME
Contoh: lemparan 2 dadu. Total peristiwa yang terjadi 36 peristiwa
Peristiwa angka 3 muncul dari salah satu dadu adalah:
Dadu A (3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4)
Dadu B (1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3)
PA B = PA + PB - PA B
= 6/36 + 6/36 - 1/36
= 11/36
General Rule:
PA B = PA + PB - PA B
ME PA B = 0
Non-ME PA B 0
1
S
P
B
P
A
P
B
A
P
1
.....
1
2
1
n
i
n
i
i
i A
P
A
A
A
A
P
12. TEORI PROBABILITAS DALAM
BIDANG REKAYASA
Alat-alat dalam bidang rekayasa modern: - metoda kuantitatif
- pembuatan model
- analysis
- evaluasi
Metode kompleks meliputi: - pembuatan model & analisis matematis
- simulasi komputer
- teknik optimasi
Walaupun kompleks (rumit) model (laboratorium, model matematik)
didasarkan atas asumsi (anggapan)
Anggapan diidealisasi mengakibatkan kondisi kuantitatif tersebut dapat
mendekati atau menjauhi kondisi sebenarnya
Pengambilan keputusan seringkali harus diambil tanpa memandang kelengkapan
atau mutu informasi
Rumusan ketidakpastian konsekuensi keputusan tidak dapat ditentukan
dengan keyakinan yang sempurna
13. TEORI PROBABILITAS DALAM
BIDANG REKAYASA
Informasi diturunkan dari - kondisi lingkungan sempurna
- kondisi lingkungan berbeda
Masalah dalam rekayasa bersifat acak (random) tak tentu tidak
dapat dijabarkan secara definitif
Sehingga keputusan (planning dan design) perlu dilakukan walaupun penuh
dengan ketidakpastian
14. The Summation Law
(Union Probability)
Union Probability dapat dituliskan:
PA B C = PA + PB + PC
= or (atau)
Peristiwa yang ada diasumsikan ME dan/atau menyatakan bahwa suatu seri
peristiwa-peristiwa yang terjadi adalah ME.
Contoh: pelemparan coin
Pangka = 50%
Pburung = 50%
PA B= 0,5 + 0,5 = 1
15. The Multiplication Law
(Joint Probability)
Suatu seri yang merupakan “independent event” yang terjadi sebagai berikut:
PA B C = PA . PB . PC
= and (dan)
Contoh:
Pelemparan 2 dadu
PA = angka 3 muncul dadu pertama = 1/6
PB = angka 3 muncul dadu kedua = 1/6
PA B = 1/6 x 1/6 = 1/36
Catatan :
untuk Union Probability dari contoh diatas:
PA B = PA + PB = 1/6 + 1/6 = 1/3
Subset dari Sampel Space:
(3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4)
(1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3)
Total 12 peristiwa dari seluruh 36 peristiwa P3 = 12/36
(3,3) sama, jadi:
PA B = PA + PB - PA B
= 1/6 + 1/6 - 1/36 = 11/36 atau 12/36 -1/36 = 11/36
If A&B ME, PA B = 0
16. Complement Of Probability
(Komplementer)
Probabilitas Komlementer dari suatu pristiwa A diberikan dengan simbol PA
Bila 0 PA 1, maka PA = 1 - PA
A A = 1
PA B = PA - PA B
Asumsi bahwa dalam satu percobaan, kejadian probabilitas dari suatu peristiwa A
adalah PA, kemudian probabilitas “tidak terjadinya” peristiwa A adalah PA = 1 -
PA dan probabilitas terjadinya A dalam n percobaan adalah: 1 - (1- PA)n
Contoh:
Tentukan probabilitas dari perolehan paling sedikit satu angka
“3” setelah enam kali lemparan dadu yang lain.
Asumsikan PA adalah probabilitas angka “3” dengan satu kali
lemparan, maka: PA = 1/6
17. Complement Of Probability
(Komplementer)
Sepintas lalu terlihat bahwa kejadian dalam 6 kali lemparan memperoleh
angka “3” berdasarkan probabilitas 1x lemparan setelah 6 kali lemparan dadu
adalah
1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 = 1
Hal ini tidak “sesuai” dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya.
Peristiwa munculnya angka “3” mungkin dapat terjadi sekali dalam setiap
lemparan, sehingga dapat terjadi 6x peristiwa yang mungkin terjadi.
Peristiwa-peristiwa dalam contoh ini adalah “independent” tetapi non-ME.
Oleh karena itu prosedur penyelesaian tersebut adalah tidak sesuai dan relevan.
Untuk 6 kali lemparan dari dadu tersebut, probabilitas untuk memperoleh paling
tidak satu kali angka ”3” muncul diberikan dengan ekspresi matematik sebagai
berikut:
P = PA PA PA PA PA PA
Dengan Hukum “Associative” dapat dikelompokkan sbb:
P = PA A PA A PA A
= PB PB PB
18. Complement Of Probability
(Komplementer)
Oleh karena non - ME maka:
PB = PA A
= PA + PA - PA . PA
= 1/6 + 1/6 – (1/6 . 1/6)
= 11/36 = 0,3055
Dapat ditulis kembali
P = PC PB bila PB B = PC
• PC = PB B
= PB + PB - PB . PB
= 1/36 + 1/36 – (1/36 . 1/36)
= 22/36 – 121/36 = 0,5177
Jadi P = PC PB = PC + PB - PC . PB
= 0,5177 + 0,3055 – (0,5177 . 0,3055)
= 0,6651
Cara singkat dapat diperoleh dengan menerapkan “prinsip probabilitas komplementer”
19. TUGAS 1
Sebutkan dan jelaskan 5 Contoh kegunaan/penerapan Probabilitas
dan Statistik dalam jaringan Komputer.
Tugas dikumpulkan max 9 september 2009 pukul 24.00 ke email :
yusufxyz@gmail.com dan yusuf_xy@yahoo.com.au.
Tidak boleh terlambat, jika terlambat nilai maksimal akan diturunkan
menjadi 60