SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Karakteristik dan Prinsip Komunikasi
Rony Rahmat Hidayat Hasibuan, M.Si
Karakteristik Komunikasi
01
Karakteristik Komunikasi Kelompok Atau
Organisasi, Massa dan Antar Pribadi
02
Pengertian Prinsip Dalam Komunikasi
03
12 Prinsip Komunikasi
04
Agenda Style
Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi adalah Suatu Proses Komunikasi sebagai suatu proses
Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau
sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak “statis”,
tetapi” dinamis” dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus-menerus.
Misalnya, Si A ingin menjelaskan tentang Keluarga Berencana (KB) kepada si B. Upaya si A dalam merealisasikan
keinginannya tersebut akan menjadi suatu proses yang melibatkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut, antara lain: Topik
apa yang dibicarakan? (Topik KB secara umum, kaitan KB dengan soal kependudukan, masalah kontrasepsi, kaitan KB
dengan pandangan agama). Bagaimana menyampaikannya? (Mengobrol secara tatap muka, melalui telepon, melalui surat,
dan lain-lain). Kapan waktunya dan berapa lama? (pagi hari dari jam 7 sampai dengan jam 9, sore hari menjelang magrib,
dalam kesempatan bertemu, ketika istirahat di kantor). Dimana tempatnya? (Di rumah si A, di kantor, di jalan, dan lain-lain).
Bagaimana situasi dan kondisinya? (hanya berduaan, ada orang lain, dalam keadaan santai, serius, saling berbeda
pendapat, dan lain-lain). Apa hasil atau akibat yang terjadi? (si A dan si B mempunyai persamaan pendapat tentang soal KB
yang dibicarakan, Si A dan/atau si B merasa memperoleh pengetahuan baru tentang soal KB, si A dan/atau si B merasa
telah mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, dan lain-lain).
2. Komunikasi adalah Upaya yang Disengaja serta Mempunyai Tujuan Komunikasi
Suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan dan keinginan dan pelaku. Pengertian
“sadar” di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental-
psikologis yang terkendalikan atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi
dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin
dicapai. Tujuan komunikasi mencakup banyak hal tergantung dan keinginan atau harapan dan masing-masing pelakunya.
Misalnya dalam contoh percakapan antara si A dan si B tentang KB, tujuan Si A mungkin saja berbeda dengan si B. Si A
melalui percakapan tersebut ingin memberitahukan si B tentang KB yang menurutnya penting. Sementara bagi si B, ia mau
berbincang-bincang dengan si A mengenai KB bukan karena ia tidak atau kurang mengetahul soal KB tersebut, tetapi mungkin
karena Ia ingin memelihara hubungan baik dengan si A (misalnya karena sudah lama tidak mengobrol dengan si A).
3. Komunikasi Menuntut Adanya Partisipasi dan Kerja Sama dan Para Pelaku yang Terlibat
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan
sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan. Sebagai gambaran, kita kembali ke contoh si A
dan si B. Keinginan si A untuk berbincang-bincang dengan si B soal KB tentunya akan terlaksana apabila si B berminat dan bersedia untuk
mengobrol tentang KB. Proses percakapan, antara si A dan si B akan Iebih hidup apa bila keduaduanya sama-sama aktif berbagi
pengetahuan, pengalaman, pendapat dan sikapnya masing-masing. Lebih lanjut, selama proses percakapan berlangsung juga dituntut kerja
sama. Misalnya, pada saat si A berbicara, si B mendengarkan, demikian pula sebaliknya. Situasi komunikasi si A dan si B akan berbeda bila
mereka sama-sama bicara pada saat yang sama (tidak bergantian), atau kedua-duanya diam saja tidak mau bicara.
4. Komunikasi Bersifat Simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum
digunakan dalam komunikasi antarmanusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, baik secara lisan ataupun tulisan.
Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang
digunakan untuk tujuan memerintah atau memaksa. Perbedaan tidak hanya menyangkut kata-kata yang digunakan, tetapi juga nada atau
intonasinya. Selain bahasa verbal, juga ada lambang-lambang nonverbal yang digunakan dalam komunikasi seperti “gestura” (gerakan
tangan, kaki, raut muka, anggukan kepala, atau gerakan bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk atau berdiri, jarak dan berbagai bentuk
lambang lainnya. Penggunaan lambang-lambang nonverbal ini lazimnya dimaksudkan untuk memperkuat arti dari pesan yang disampaikan.
Sebagai contoh, apabila kita berusaha membujuk seseorang tentang suatu hal, tentunya gaya dan sikap kita berbeda dengan apabila kita
sedang memerintah atau memarahi orang tersebut. Contoh lainnya: Apabila kita berbicara dengan pimpinan atau orang yang kita hormati,
tentunya sikap duduk atau berdiri dan/atau jarak antara kita dengan orang tersebut akan berbeda dengan apabila kita berbicara dengan
sesama kolega atau teman.
5. Komunikasi Bersifat Transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau
proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilai besar kecilnya tergantung pada apa yang kita
berikan. Misalnya, dalam membeli suatu barang, Iazimnya kualitas dan kuantitas suatu barang yang akan kita peroleh tergantung pada jumlah uang
yang ada pada kita. Prinsip ini juga berlaku bagi komunikasi. Artinya seberapa besar tujuan yang kita harapkan dan tindakan komunikasi yang
dilakukan, tergantung pada seberapa besar pula upaya yang kita lakukan untuk tindakan komunikasi tersebut. Pengertian “transaksional” juga
menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua belah pihak yang
terlibat dalam komunikasi. ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan tentang hal-
hal yang dikomunikasikan.
6. Komunikasi Menembus Faktor dan Ruang
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang, maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus
hadir pada waktu dan tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, video text, internet.
Kedua faktor tersebut (waktu dan tempat) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.
Banyak contoh yang dapat dikemukakan. Misalnya, melalui telepon si A yang berada di Jakarta, Indonesia dapat berbincang-bincang dengan si B
yang berada di New York, Amerika Serikat. Melalul faksimile, si A juga dapat berinteraksi dengan si B pada waktu yang berbeda. Melalui video
teleconferencing (konferensi jarak jauh melalui video) si A yang berada di Jakarta, dapat berdiskusi secarä serentak dengan si B yang berada di
New York, si C yang berada di Tokyo, si D yang berada di Paris, dan si E yang berada di Singapura. Jalannya kornunikasi kelima orang tersebut
akan nampak dalam situasi berhadapan muka karena masing-masing dapat melihat muka, gerak-gerik dan gaya berbicara dan setiap peserta
komunikasi yang terlibat melalui layar kaca (TV). Sementara itu, melalui internet seseorang dapat berinteraksi dengan banyak orang di berbagai
penjuru dunia, baik secara serentak ataupun dalam waktu yang berbeda.
Sumber :
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka 2.
Karakteristik Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah suatu studi tentang segala sesuatu yang terjadi pada saat individu-individu berinteraksi dalam
kelompok kecil dan bukan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan pula sejumlah
nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh (Alvin A., 2006). Komunikasi kelompok (group communication)
berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua
orang.
Komunikasi Kelompok Kecil (micro group)- kelompok komunikasi yang dalam situasi terdapat kesempatan untuk memberi
tanggapan secara verbal atau dalam komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan salah seorang anggota
kelompok, seperti yang terjadi pada acara diskusi, kelompok belajar, seminar, dan lain-lain. Umpan balik yang diterima
dalam komunikasi kelompok kecil ini biasanya bersifat rasional, serta diantara anggota yang terkait dapat menjaga perasaan
masing-masing dan norma-norma yang ada. Dengan kata lain, antara komunikator dengan setiap komunikan dapat terjadi
dialog atau tanya jawab. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, bisa bertanya jika tidak mengerti dan dapat
menyanggal jika tidak setuju dan lain sebagainya.
Komunikasi Kelompok Besar- sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antar pribadi (kontak pribadi) jauh
lebih kurang atau susah untuk dilaksanakan, karena terlalu banyaknya orang yang berkumpul seperti halnya yang terjadi
pada acara tabligh akbar, kampanye, dan lain- lain. Anggota kelompok besar apabila memberitakan tanggapan kepada
komunikator, biasanya bersifat emosional, yang tidak dapat mengontrol emosinya. Lebih-lebih jika komunikan heterogen,
beragam dalam usia, pekerjaan, tingkat, pendidikan, agama, pengalaman, dan sebagainya.
Beberapa karakteristik komunikasi kelompok, yaitu (Muhammad, 2000)
a. Komunikasi kelompok bersifat formal, dalam arti pelaksanaannya direncanakan terlebih dahulu, sesuai dengan komponen-
komponennya.
b. Komunikasi kelompok terorganisir, yaitu orang-orang yang tergabung dalam kelompok yang mempunyai peranan dan tanggung
jawab masing- masing dalam mencapai tujuan.
c. Komunikasi kelompok terlembagakan, dalam arti memiliki aturan main.Komunikator dalam kelompok ini haruslah:
1.Mencoba mengisolir beberapa proses yang sederhana dan mudah dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul
secara simultan.
2.Menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan untuk mengorganisir pengamatan (Roudhonanh, 2007)
Infographic Style
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari seseorang komunikator kepada komunikan dimana
komunikan akan memberikan umpan balik kepada komunikator sebagai umpan balik atau tanggapan dari pesan
yang di terimanya, komunikasi dapat berupa komunikasi internal merupakan sebuah komunikasi yang dilakukan
sebuah individu terhadap dirinya sendiri mengenai apa yang hendak dilakukan.
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik) Artinya sebuah
komunikasi dapat dikatakan sebagai komunikasi massa apabila dihasilkan dari saluran teknologi-teknologi modern.
Komunikasi massa sendiri berasal dari pengembangan kata, media of mass communication. Massa disini menunjuk
kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, pendengar, atau pembaca.
Karakteristik Komunikasi Massa
1. Komunikator Terlembagakan
Komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks
2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk
semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa
bersifat umum.
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikatornya tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya
menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen,
karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau
komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak
tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Terbagi menjadi 2 kajian utama :
A. Dimensi isi = menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
B. Dimensi Hubungan = menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana
Hubungan Para Peserta Komunikasi.
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Aspek ini menjadi salah satu kelemahan komunikasi massa. Dikarenakan komunikasi dengan menggunakan
media massa, maka antara komunikator dan komunikannya tidak bertatap muka langsung dan tidak ada
Fedback Secara Langsung.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
Keterbatasan alat indera bergantung pada jenis media yang digunakan.
8. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung
Feedback dalam komunikasi massa dikatakan tidak langsung karena terhalang oleh jarak dan ruang (aspek
media menjadi kendala utamanya) serta tidak langsung karena tidak ada kontak langsung antara komunikator
dan komunikan.
Pengertian Komunikasi Interpersonal
Menurut R. Wayne Pace (1979) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi atau communication interpersonal
merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka di mana pengirim
dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara
langsung. (Cangara, 2007).
Menurut Joseph A. Devito, komunikasi interpersonal merupakan proses mengirim dan menerima sebuah pesan
dari seseorang untuk seseorang, atau dari sekelompok kecil maupun besar orang-orang sehingga menghasilkan
umpan balik. Pengertian diatas diartikan sebagai the process of sending and reciving messages between two
person, or among a small group of persos, with some effect and some immediate feedback.
Menurut Everett M. Rogers mengartikan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi terjadi dari mulut
ke mulut yang terjadi dengan berinteraksi melalui tatap muka.
Terdapat beberapa karakteristik dalam komunikasi interpersonal. Menurut Judy C. Pearson (dalam
Ngalimun, 2018: 16-18) menyebutkan bahwa ada enam karakteristik komunikasi interpersonal.
1). Komunikasi interpersonal bermulai pada diri sendiri (self).
Artinya, salah satu bentuk proses dalam menyampaikan pesan atau menilai seseorang, hal ini butuh adanya
kesadaran dari diri sendiri.
2). Komunikasi interpersonal bersifat transaksional.
Berarti, transaksional merupakan sifat komunikasi interpersonal berpacu pada tindakan dari pihak yang
terkait saat berkomunikasi, mereka akan bertukar pesan secara timbal balik dan berkelanjutan.
3). Komunikasi interpersonal mencakup pada aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi.
Yang dimaksudkan disini adalah kekuatan antar individu merupakan komunikasi yang bisa berjalan dengan
efektif dan tidak hanya ditentukan oleh kualitas pesan
4). Komunikasi interpersonal mensyaratkan
saat pihak-pihak berkomunikasi untuk melibatkan kedektan fisik. Dengan kata lain, pihak-pihak yang
berkomunikasi yang saling bertatap muka komunikasi interpersonal akan berjalan lebih efektif.
5) Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi saling bergantung satu
sama lainnya (interdepedensi).
Hal ini menandakan ranah emosi dilibatkan dalam komunikasi interpersonal, sehingga terdapat saling
ketergantungan emosional di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
6) Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang.
Artinya, saat menyampaikan sebuah pesan saat komunikasi interpersonal berlangsung tidak dapat mengubah
ataupun mengulang kembali tentang apa yang sudah disampaikan. Hal ini perlu adanya kesadaran saat
menyampaikan pesan sehingga menciptakan komunikasi yang kondusif.
Prinsip-prinsip Komunikasi
Pengertian Prinsip Komunikasi
Menurut Ahmad Sultra Rustan dan Nurhakki Hakki dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2017), prinsip
komunikasi adalah dasar atau asas pikiran untuk membahas komunikasi. Tiap pakar komunikasi punya
istilah berbeda untuk menggambarkan prinsip komunikasi.
Contohnya William B. Gudykunst dan Young Kim mengistilahkannya sebagai asumsi komunikasi.
Sementara, beberapa pakar komunikasi di Indonesia, seperti Hafied Cangara memberinya istilah dimensi
komunikasi. Sedangkan Deddy Mulyana menyebutnya sebagai prinsip komunikasi.
https://kmp.im/app6
Ernst Cassier  Manusia adalah animal symbolicum
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan sekelompok
orang.
Komunikasi merupakan penggunaan lambang-lambang baik berupa
lambang verbal maupun non-verbal atau kombinasi keduanya, dan
objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang
bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau
kecintaan kepada negara.
Prinsip 1.
Komunikasi Merupakan Suatu Proses Simbolik
 Setiap perilaku mempunyai
potensi komunikasi.
 Gerak tubuh, ekspresi wajah
seseorang dapat dimaknai oleh
orang lain menjadi suatu
stimulus.
 Komunikasi terjadi bila seseorang
memberi makna pada perilaku
orang lain atau perilakunya
sendiri.
Prinsip 2.
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Eg.
Tersenyum  Bahagia
Cemberut  Marah
Berdiam diri lalu menyendiri  Mengkomunikasikan banyak
pesan. Orang lain mungkin akan menafsirkan diam kita
sebagai malu, segan, ragu-ragu, tidak setuju, tidak perduli,
marah, atau bahkan sebagai malas.
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari
dimensi isi tersebut bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada
diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Eg. Percakapan
dua orang sahabat dan dosen – mahasiswa di kelas memiliki
dimesi isi yang berbeda.
Prinsip 3.
Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi
hubungan disandi secara nonverbal.
Dimensi isi: muatan (isi) komunikasi  apa yang
dikatakan.
Dimensi hubungan: bagaimana cara mengatakannya,
sebuah isyarat bagaimana hubungan orang yang
berkomunikasi tersebut, dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan. Dimensi
hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain  jenis saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan.
Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar misalnya, bukan hanya
bergantung pada isinya, namun juga siapa penulisnya, tata letaknya (lay-
out), jenis huruf yang digunakan, warna tulisan dan sebagainya. Pesan yang
sama dapat menimbulkan pengaruh berbeda bila disampaikan orang
berbeda.
Artikel yang ditulis orang yang sudah dikenal akan dianggap
lebih berbobot bila dibandingkan dengan tulisan orang yang
belum dikenal. Bila dimengerti maka redaktur surat kabar
atau majalah akan lebih memprioritaskan tulisan orang-
orang yang sudah dikenal sebelumnya
Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya,
ketidaksengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita
perhatikan.
Kesalahpahaman antarbudaya sebenarnya disebabkan oleh perilaku
seseorang yang tidak disengaja yang dipersepsi, ditafsirkan, dan
direspons oleh orang lain dari budaya lain.
Misalkan: Nada bicara orang Batak dan Sulawesi akan dipersepsikan
berbeda oleh suku lain.
Prinsip 4.
Komunikasi berlangsung dalam kondisi “ketidaksengajaan”
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikator baik
secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat,
dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu
dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Prinsip 5.
Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang, Waktu, Sosial dan
Psikologis
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang
(termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya),
waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik yang lazim
dibicarakan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan
seperti “lelucon,” “ acara televisi,” “mobil,” “bisnis,” atau
“perdagangan” terasa kurang sopan bila dikemukakan di
masjid.
Waktu memiliki makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada
tengah malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan
dengan dering telpon pada siang hari. Dering telepon mungkin
berita sangat penting (darurat), misalnya untuk mengabarkan orang
sakit, kecelakaan atau meninggal dunia atau upaya orang yang
berniat jahat untuk mengetahui ada orang atau tidaknya di dalam
rumah tersebut.
Orang-orang yang berkomunikasi akan meramalkan efek perilaku
komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh
aturan atau tatakrama. Artinya, orang-orang memilih strategi
tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan
merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari dan sering berlangsung
cepat.
Prinsip 6.
Komunikasi dapat Melibatkan Prediksi Orang yang
Berkomunikasi
Sistem yang terlibat dalam proses komunikasi: sistem internal dan
sistem eksternal.
Prinsip 7.
Komunikasi Bersifat Sistemik
Sistem internal  Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang
dibawa oleh individu ketika ia terlibat dalam komunikasi dalam
berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat,
kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok
sebaya, tempat kerja, dan sebagainya).
Sistem eksternal. Sistem eksternal terdiri dari unsur-
unsur dalam lingkungan di luar individu.  Lingkungan
komunikasi (suhu, tata cahaya, ruang, dsb). Termasuk
kata-kata yang dipilih untuk berbicara, isyarat fisik
peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan
ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan.
Kesamaan suku dan pendidikan cenderung memiliki kecocokan
dalam hal komunikasi. Kedua pihak mempunyai makna yang sama
terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
Prinsip 8.
Keefektifan Komunikasi Berdasarkan Kemiripan Latar
Belakang Sosial Budaya
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung
satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa
pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Komunikasi tidak dapat ditentukan kapan akan kita mulai dan kapan
kita akhiri.
Apa yang terjadi di masa lalu akan mempengaruhi masa kini dan
yang akan datang.
Prinsip 9.
Komunikasi Adalah Sesuatu Yang Kontinyu
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses
adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling
memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang
melakukan komunikasi.
Komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para
komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau
keseluruhan.
Prinsip 10.
Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional
Pesan yang telah disampaikan tidak dapat ditarik kembali. Apa yang terjadi akan mempengaruhi
proses komunikasi selanjutnya.
Jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang
begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Prinsip 11.
Komunikasi Bersifat Irreversible/Tidak Dapat Dibalik
Prinsip 12.
Komunikasi Bukan Panesa Untuk Menyelesaikan Semua
Masalah
Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Akan tetapi, komunikasi
bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelasaikan persoalan atau tersebut mungkin berkaitan dengan
masalah struktural (Mukarom, 2020, hlm. 37). Agar komunikasi efektif, kendala struktural ini juga harus diatasi.
Misalnya, meskipun pemerintah bersusah payah menjalin komunikasi yang efektif dengan warga Aceh dan warga
Papua, tidak mungkin usaha itu akan berhasil bila pemerintah memberlakukan masyarakat di wilayah-wilayah itu
secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan mengangkutnya ke pusat.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

More Related Content

Similar to Pertemuan 4.pptx

bunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkpbunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkp
bungayulyaa
 
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANIMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
Nur Arifaizal Basri
 
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbalKomunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
UIN Surabaya
 

Similar to Pertemuan 4.pptx (20)

Assignment Komunikasi Berkesan
Assignment Komunikasi BerkesanAssignment Komunikasi Berkesan
Assignment Komunikasi Berkesan
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Bentuk Komunikasi
Bentuk Komunikasi Bentuk Komunikasi
Bentuk Komunikasi
 
Keterampilan Inti KIP/K
Keterampilan Inti KIP/K Keterampilan Inti KIP/K
Keterampilan Inti KIP/K
 
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptxP2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
 
Memahami Komunikasi Bisnis
Memahami Komunikasi BisnisMemahami Komunikasi Bisnis
Memahami Komunikasi Bisnis
 
bunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkpbunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkp
 
BISCOMM Komunikasi yang Digunakan OCBC NISP
BISCOMM Komunikasi yang Digunakan OCBC NISPBISCOMM Komunikasi yang Digunakan OCBC NISP
BISCOMM Komunikasi yang Digunakan OCBC NISP
 
Pertemuan 1 komkep (melakukan komunikasi)
Pertemuan 1 komkep (melakukan komunikasi)Pertemuan 1 komkep (melakukan komunikasi)
Pertemuan 1 komkep (melakukan komunikasi)
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPANIMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
 
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbalKomunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi Prilaku Pesan nonverbal
 
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxPERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
 
1 interaksi-sosial
1 interaksi-sosial1 interaksi-sosial
1 interaksi-sosial
 
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxBENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
 
Axioms communication interpersonal
Axioms communication interpersonalAxioms communication interpersonal
Axioms communication interpersonal
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 

Recently uploaded (20)

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 

Pertemuan 4.pptx

  • 2. Karakteristik Komunikasi 01 Karakteristik Komunikasi Kelompok Atau Organisasi, Massa dan Antar Pribadi 02 Pengertian Prinsip Dalam Komunikasi 03 12 Prinsip Komunikasi 04 Agenda Style
  • 3. Karakteristik Komunikasi 1. Komunikasi adalah Suatu Proses Komunikasi sebagai suatu proses Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak “statis”, tetapi” dinamis” dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus-menerus. Misalnya, Si A ingin menjelaskan tentang Keluarga Berencana (KB) kepada si B. Upaya si A dalam merealisasikan keinginannya tersebut akan menjadi suatu proses yang melibatkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut, antara lain: Topik apa yang dibicarakan? (Topik KB secara umum, kaitan KB dengan soal kependudukan, masalah kontrasepsi, kaitan KB dengan pandangan agama). Bagaimana menyampaikannya? (Mengobrol secara tatap muka, melalui telepon, melalui surat, dan lain-lain). Kapan waktunya dan berapa lama? (pagi hari dari jam 7 sampai dengan jam 9, sore hari menjelang magrib, dalam kesempatan bertemu, ketika istirahat di kantor). Dimana tempatnya? (Di rumah si A, di kantor, di jalan, dan lain-lain). Bagaimana situasi dan kondisinya? (hanya berduaan, ada orang lain, dalam keadaan santai, serius, saling berbeda pendapat, dan lain-lain). Apa hasil atau akibat yang terjadi? (si A dan si B mempunyai persamaan pendapat tentang soal KB yang dibicarakan, Si A dan/atau si B merasa memperoleh pengetahuan baru tentang soal KB, si A dan/atau si B merasa telah mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, dan lain-lain).
  • 4. 2. Komunikasi adalah Upaya yang Disengaja serta Mempunyai Tujuan Komunikasi Suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan dan keinginan dan pelaku. Pengertian “sadar” di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental- psikologis yang terkendalikan atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. Tujuan komunikasi mencakup banyak hal tergantung dan keinginan atau harapan dan masing-masing pelakunya. Misalnya dalam contoh percakapan antara si A dan si B tentang KB, tujuan Si A mungkin saja berbeda dengan si B. Si A melalui percakapan tersebut ingin memberitahukan si B tentang KB yang menurutnya penting. Sementara bagi si B, ia mau berbincang-bincang dengan si A mengenai KB bukan karena ia tidak atau kurang mengetahul soal KB tersebut, tetapi mungkin karena Ia ingin memelihara hubungan baik dengan si A (misalnya karena sudah lama tidak mengobrol dengan si A).
  • 5. 3. Komunikasi Menuntut Adanya Partisipasi dan Kerja Sama dan Para Pelaku yang Terlibat Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan. Sebagai gambaran, kita kembali ke contoh si A dan si B. Keinginan si A untuk berbincang-bincang dengan si B soal KB tentunya akan terlaksana apabila si B berminat dan bersedia untuk mengobrol tentang KB. Proses percakapan, antara si A dan si B akan Iebih hidup apa bila keduaduanya sama-sama aktif berbagi pengetahuan, pengalaman, pendapat dan sikapnya masing-masing. Lebih lanjut, selama proses percakapan berlangsung juga dituntut kerja sama. Misalnya, pada saat si A berbicara, si B mendengarkan, demikian pula sebaliknya. Situasi komunikasi si A dan si B akan berbeda bila mereka sama-sama bicara pada saat yang sama (tidak bergantian), atau kedua-duanya diam saja tidak mau bicara. 4. Komunikasi Bersifat Simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antarmanusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, baik secara lisan ataupun tulisan. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan memerintah atau memaksa. Perbedaan tidak hanya menyangkut kata-kata yang digunakan, tetapi juga nada atau intonasinya. Selain bahasa verbal, juga ada lambang-lambang nonverbal yang digunakan dalam komunikasi seperti “gestura” (gerakan tangan, kaki, raut muka, anggukan kepala, atau gerakan bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk atau berdiri, jarak dan berbagai bentuk lambang lainnya. Penggunaan lambang-lambang nonverbal ini lazimnya dimaksudkan untuk memperkuat arti dari pesan yang disampaikan. Sebagai contoh, apabila kita berusaha membujuk seseorang tentang suatu hal, tentunya gaya dan sikap kita berbeda dengan apabila kita sedang memerintah atau memarahi orang tersebut. Contoh lainnya: Apabila kita berbicara dengan pimpinan atau orang yang kita hormati, tentunya sikap duduk atau berdiri dan/atau jarak antara kita dengan orang tersebut akan berbeda dengan apabila kita berbicara dengan sesama kolega atau teman.
  • 6. 5. Komunikasi Bersifat Transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilai besar kecilnya tergantung pada apa yang kita berikan. Misalnya, dalam membeli suatu barang, Iazimnya kualitas dan kuantitas suatu barang yang akan kita peroleh tergantung pada jumlah uang yang ada pada kita. Prinsip ini juga berlaku bagi komunikasi. Artinya seberapa besar tujuan yang kita harapkan dan tindakan komunikasi yang dilakukan, tergantung pada seberapa besar pula upaya yang kita lakukan untuk tindakan komunikasi tersebut. Pengertian “transaksional” juga menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan tentang hal- hal yang dikomunikasikan. 6. Komunikasi Menembus Faktor dan Ruang Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang, maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu dan tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, video text, internet. Kedua faktor tersebut (waktu dan tempat) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi. Banyak contoh yang dapat dikemukakan. Misalnya, melalui telepon si A yang berada di Jakarta, Indonesia dapat berbincang-bincang dengan si B yang berada di New York, Amerika Serikat. Melalul faksimile, si A juga dapat berinteraksi dengan si B pada waktu yang berbeda. Melalui video teleconferencing (konferensi jarak jauh melalui video) si A yang berada di Jakarta, dapat berdiskusi secarä serentak dengan si B yang berada di New York, si C yang berada di Tokyo, si D yang berada di Paris, dan si E yang berada di Singapura. Jalannya kornunikasi kelima orang tersebut akan nampak dalam situasi berhadapan muka karena masing-masing dapat melihat muka, gerak-gerik dan gaya berbicara dan setiap peserta komunikasi yang terlibat melalui layar kaca (TV). Sementara itu, melalui internet seseorang dapat berinteraksi dengan banyak orang di berbagai penjuru dunia, baik secara serentak ataupun dalam waktu yang berbeda. Sumber : Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka 2.
  • 7. Karakteristik Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah suatu studi tentang segala sesuatu yang terjadi pada saat individu-individu berinteraksi dalam kelompok kecil dan bukan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan pula sejumlah nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh (Alvin A., 2006). Komunikasi kelompok (group communication) berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunikasi Kelompok Kecil (micro group)- kelompok komunikasi yang dalam situasi terdapat kesempatan untuk memberi tanggapan secara verbal atau dalam komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan salah seorang anggota kelompok, seperti yang terjadi pada acara diskusi, kelompok belajar, seminar, dan lain-lain. Umpan balik yang diterima dalam komunikasi kelompok kecil ini biasanya bersifat rasional, serta diantara anggota yang terkait dapat menjaga perasaan masing-masing dan norma-norma yang ada. Dengan kata lain, antara komunikator dengan setiap komunikan dapat terjadi dialog atau tanya jawab. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, bisa bertanya jika tidak mengerti dan dapat menyanggal jika tidak setuju dan lain sebagainya. Komunikasi Kelompok Besar- sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antar pribadi (kontak pribadi) jauh lebih kurang atau susah untuk dilaksanakan, karena terlalu banyaknya orang yang berkumpul seperti halnya yang terjadi pada acara tabligh akbar, kampanye, dan lain- lain. Anggota kelompok besar apabila memberitakan tanggapan kepada komunikator, biasanya bersifat emosional, yang tidak dapat mengontrol emosinya. Lebih-lebih jika komunikan heterogen, beragam dalam usia, pekerjaan, tingkat, pendidikan, agama, pengalaman, dan sebagainya.
  • 8. Beberapa karakteristik komunikasi kelompok, yaitu (Muhammad, 2000) a. Komunikasi kelompok bersifat formal, dalam arti pelaksanaannya direncanakan terlebih dahulu, sesuai dengan komponen- komponennya. b. Komunikasi kelompok terorganisir, yaitu orang-orang yang tergabung dalam kelompok yang mempunyai peranan dan tanggung jawab masing- masing dalam mencapai tujuan. c. Komunikasi kelompok terlembagakan, dalam arti memiliki aturan main.Komunikator dalam kelompok ini haruslah: 1.Mencoba mengisolir beberapa proses yang sederhana dan mudah dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul secara simultan. 2.Menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan untuk mengorganisir pengamatan (Roudhonanh, 2007)
  • 9. Infographic Style Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari seseorang komunikator kepada komunikan dimana komunikan akan memberikan umpan balik kepada komunikator sebagai umpan balik atau tanggapan dari pesan yang di terimanya, komunikasi dapat berupa komunikasi internal merupakan sebuah komunikasi yang dilakukan sebuah individu terhadap dirinya sendiri mengenai apa yang hendak dilakukan. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik) Artinya sebuah komunikasi dapat dikatakan sebagai komunikasi massa apabila dihasilkan dari saluran teknologi-teknologi modern. Komunikasi massa sendiri berasal dari pengembangan kata, media of mass communication. Massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, pendengar, atau pembaca.
  • 10. Karakteristik Komunikasi Massa 1. Komunikator Terlembagakan Komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. 3. Komunikannya Anonim dan Heterogen Dalam komunikasi massa, komunikatornya tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda. 4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
  • 11. 5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Terbagi menjadi 2 kajian utama : A. Dimensi isi = menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. B. Dimensi Hubungan = menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana Hubungan Para Peserta Komunikasi. 6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Aspek ini menjadi salah satu kelemahan komunikasi massa. Dikarenakan komunikasi dengan menggunakan media massa, maka antara komunikator dan komunikannya tidak bertatap muka langsung dan tidak ada Fedback Secara Langsung. 7. Stimulasi Alat Indra Terbatas Keterbatasan alat indera bergantung pada jenis media yang digunakan. 8. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung Feedback dalam komunikasi massa dikatakan tidak langsung karena terhalang oleh jarak dan ruang (aspek media menjadi kendala utamanya) serta tidak langsung karena tidak ada kontak langsung antara komunikator dan komunikan.
  • 12. Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut R. Wayne Pace (1979) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi atau communication interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung. (Cangara, 2007). Menurut Joseph A. Devito, komunikasi interpersonal merupakan proses mengirim dan menerima sebuah pesan dari seseorang untuk seseorang, atau dari sekelompok kecil maupun besar orang-orang sehingga menghasilkan umpan balik. Pengertian diatas diartikan sebagai the process of sending and reciving messages between two person, or among a small group of persos, with some effect and some immediate feedback. Menurut Everett M. Rogers mengartikan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi terjadi dari mulut ke mulut yang terjadi dengan berinteraksi melalui tatap muka.
  • 13. Terdapat beberapa karakteristik dalam komunikasi interpersonal. Menurut Judy C. Pearson (dalam Ngalimun, 2018: 16-18) menyebutkan bahwa ada enam karakteristik komunikasi interpersonal. 1). Komunikasi interpersonal bermulai pada diri sendiri (self). Artinya, salah satu bentuk proses dalam menyampaikan pesan atau menilai seseorang, hal ini butuh adanya kesadaran dari diri sendiri. 2). Komunikasi interpersonal bersifat transaksional. Berarti, transaksional merupakan sifat komunikasi interpersonal berpacu pada tindakan dari pihak yang terkait saat berkomunikasi, mereka akan bertukar pesan secara timbal balik dan berkelanjutan. 3). Komunikasi interpersonal mencakup pada aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Yang dimaksudkan disini adalah kekuatan antar individu merupakan komunikasi yang bisa berjalan dengan efektif dan tidak hanya ditentukan oleh kualitas pesan
  • 14. 4). Komunikasi interpersonal mensyaratkan saat pihak-pihak berkomunikasi untuk melibatkan kedektan fisik. Dengan kata lain, pihak-pihak yang berkomunikasi yang saling bertatap muka komunikasi interpersonal akan berjalan lebih efektif. 5) Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi saling bergantung satu sama lainnya (interdepedensi). Hal ini menandakan ranah emosi dilibatkan dalam komunikasi interpersonal, sehingga terdapat saling ketergantungan emosional di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. 6) Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang. Artinya, saat menyampaikan sebuah pesan saat komunikasi interpersonal berlangsung tidak dapat mengubah ataupun mengulang kembali tentang apa yang sudah disampaikan. Hal ini perlu adanya kesadaran saat menyampaikan pesan sehingga menciptakan komunikasi yang kondusif.
  • 16. Pengertian Prinsip Komunikasi Menurut Ahmad Sultra Rustan dan Nurhakki Hakki dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2017), prinsip komunikasi adalah dasar atau asas pikiran untuk membahas komunikasi. Tiap pakar komunikasi punya istilah berbeda untuk menggambarkan prinsip komunikasi. Contohnya William B. Gudykunst dan Young Kim mengistilahkannya sebagai asumsi komunikasi. Sementara, beberapa pakar komunikasi di Indonesia, seperti Hafied Cangara memberinya istilah dimensi komunikasi. Sedangkan Deddy Mulyana menyebutnya sebagai prinsip komunikasi. https://kmp.im/app6
  • 17. Ernst Cassier  Manusia adalah animal symbolicum Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Komunikasi merupakan penggunaan lambang-lambang baik berupa lambang verbal maupun non-verbal atau kombinasi keduanya, dan objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Prinsip 1. Komunikasi Merupakan Suatu Proses Simbolik
  • 18.
  • 19.  Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.  Gerak tubuh, ekspresi wajah seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.  Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Prinsip 2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
  • 20. Eg. Tersenyum  Bahagia Cemberut  Marah Berdiam diri lalu menyendiri  Mengkomunikasikan banyak pesan. Orang lain mungkin akan menafsirkan diam kita sebagai malu, segan, ragu-ragu, tidak setuju, tidak perduli, marah, atau bahkan sebagai malas.
  • 21. Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Eg. Percakapan dua orang sahabat dan dosen – mahasiswa di kelas memiliki dimesi isi yang berbeda. Prinsip 3. Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan
  • 22. Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi: muatan (isi) komunikasi  apa yang dikatakan. Dimensi hubungan: bagaimana cara mengatakannya, sebuah isyarat bagaimana hubungan orang yang berkomunikasi tersebut, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
  • 23. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan. Dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain  jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar misalnya, bukan hanya bergantung pada isinya, namun juga siapa penulisnya, tata letaknya (lay- out), jenis huruf yang digunakan, warna tulisan dan sebagainya. Pesan yang sama dapat menimbulkan pengaruh berbeda bila disampaikan orang berbeda.
  • 24. Artikel yang ditulis orang yang sudah dikenal akan dianggap lebih berbobot bila dibandingkan dengan tulisan orang yang belum dikenal. Bila dimengerti maka redaktur surat kabar atau majalah akan lebih memprioritaskan tulisan orang- orang yang sudah dikenal sebelumnya
  • 25. Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya, ketidaksengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan. Kesalahpahaman antarbudaya sebenarnya disebabkan oleh perilaku seseorang yang tidak disengaja yang dipersepsi, ditafsirkan, dan direspons oleh orang lain dari budaya lain. Misalkan: Nada bicara orang Batak dan Sulawesi akan dipersepsikan berbeda oleh suku lain. Prinsip 4. Komunikasi berlangsung dalam kondisi “ketidaksengajaan”
  • 26. Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikator baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. Prinsip 5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang, Waktu, Sosial dan Psikologis
  • 27. Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik yang lazim dibicarakan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti “lelucon,” “ acara televisi,” “mobil,” “bisnis,” atau “perdagangan” terasa kurang sopan bila dikemukakan di masjid.
  • 28. Waktu memiliki makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada tengah malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan dengan dering telpon pada siang hari. Dering telepon mungkin berita sangat penting (darurat), misalnya untuk mengabarkan orang sakit, kecelakaan atau meninggal dunia atau upaya orang yang berniat jahat untuk mengetahui ada orang atau tidaknya di dalam rumah tersebut.
  • 29. Orang-orang yang berkomunikasi akan meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari dan sering berlangsung cepat. Prinsip 6. Komunikasi dapat Melibatkan Prediksi Orang yang Berkomunikasi
  • 30. Sistem yang terlibat dalam proses komunikasi: sistem internal dan sistem eksternal. Prinsip 7. Komunikasi Bersifat Sistemik Sistem internal  Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu ketika ia terlibat dalam komunikasi dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok sebaya, tempat kerja, dan sebagainya).
  • 31. Sistem eksternal. Sistem eksternal terdiri dari unsur- unsur dalam lingkungan di luar individu.  Lingkungan komunikasi (suhu, tata cahaya, ruang, dsb). Termasuk kata-kata yang dipilih untuk berbicara, isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan.
  • 32. Kesamaan suku dan pendidikan cenderung memiliki kecocokan dalam hal komunikasi. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan. Prinsip 8. Keefektifan Komunikasi Berdasarkan Kemiripan Latar Belakang Sosial Budaya
  • 33. Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Komunikasi tidak dapat ditentukan kapan akan kita mulai dan kapan kita akhiri. Apa yang terjadi di masa lalu akan mempengaruhi masa kini dan yang akan datang. Prinsip 9. Komunikasi Adalah Sesuatu Yang Kontinyu
  • 34. Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. Prinsip 10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional
  • 35. Pesan yang telah disampaikan tidak dapat ditarik kembali. Apa yang terjadi akan mempengaruhi proses komunikasi selanjutnya. Jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut. Prinsip 11. Komunikasi Bersifat Irreversible/Tidak Dapat Dibalik
  • 36. Prinsip 12. Komunikasi Bukan Panesa Untuk Menyelesaikan Semua Masalah Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Akan tetapi, komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelasaikan persoalan atau tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural (Mukarom, 2020, hlm. 37). Agar komunikasi efektif, kendala struktural ini juga harus diatasi. Misalnya, meskipun pemerintah bersusah payah menjalin komunikasi yang efektif dengan warga Aceh dan warga Papua, tidak mungkin usaha itu akan berhasil bila pemerintah memberlakukan masyarakat di wilayah-wilayah itu secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan mengangkutnya ke pusat.
  • 37. Thank You Insert the Sub Title of Your Presentation