1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan psikologis pada lansia di Griya Wredha Jambangan Surabaya.
2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara religiusitas seseorang dengan kesejahteraan psikologisnya.
3. Religiusitas berpengaruh sebesar 69,8% terhadap kesejahteraan psikologis lansia.
1. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANJUT USIA DI GRIYA
WREDHA JAMBANGAN SURABAYA
MUHAMMAD ALGHOZI RIZKY ROBBY ELFAHMI
NIM 172030100034
2. Latar Belakang
Fenomena
Panti sosial werdha diartikan sebagai panti sosial yang mempunyai tugas untuk
memberikan sebuah bimbingan & pelayanan bagi para lansia yang terlantar agar
bisa hidup secara baik, layak dan terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang
bersifat berada di dalam panti maupun diluar panti.
Sikap penerimaan yang berbeda ditunjukkan oleh lansia yang merasa tidak
nyaman tinggal di panti werdha. Lansia merasa bahwa banyak ketidakcocokan
yang muncul dalam lingkungan komunitasnya, hal ini juga berdampak pada aspek
religiusitas yang cenderung terabaikan karena merasa tidak berada dalam
lingkungan yang diinginkan. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan psikologis
yang tidak tercapai yang terlihat dari ketidakmampuan subjek dalam menerima
dirinya dalam situasi aktual.
BAB I
3. Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Apakah ada Hubungan Antara Religusitas dengan Kesejahteraan Psikologis Pada
Lanjut Usia di Griya Wredha Jambangan Surabaya ?
Untuk mengetahui Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kesejahteraan Psikologis
Pada Lanjut Usia di Griya Wredha Jambangan.
BAB I
4. BAB II
Lansia
Menurut Ryff (Safitri, 2014) seseorang yang telah mencapai umur lebih dari 60
tahun”yang menua dan mengakibatkan munculnya berbagai masalah
kesejahteraaan dihari tua.
5. BAB II
Kesejahteraan Psikologis
Menurut Ryff (Ramadi dkk, 2017) Kesejahteraan psikologis diartikan sebagai
sebuah pencapaian”penuh yang berasal dari potensi psikologis seseorang dan
suatu keadaan individu yang dapat menerima akan kekuatan dan kelemahan
diri yang bersifat apa adanya, mempunyai tujuan”hidup, mengembangkan
hubungan yang positif dengan orang lain,”menjadi pribadi yang mandiri, dapat
mengendalikan”lingkungan, dan terus bertumbuh secara personal.
Aspek Kesejahteraan Psikologin
Penerimaan diri
Hubungan Positif dengan orang lain
Otonomi
Penguasaan Lingkungan
Tujuan Hidup
Pertumbuhan Pribadi
6. Religiusitas
Religiusitas dapat diartikan sebagai suatu keadaan, pemahaman dan ketaatan
pada seseorang dalam meyakini suatu agama yang dapat ditampakkan dalam
sebuah pengalaman nilai, aturan, kewajiban sehingga dapat mendorong orang
tersebut untuk bertingkah laku, bertindak dan bersikap sesuai dengan yang di
ajarkan pada agamanya dalam kehidupan kesehariannya
Aspek Religiusitas
Keyakinan
Praktik Agama
Penghayatan
Pengamalan & Konsekuensi
BAB II
7. Religiusitas Tinggi :
1. Keyakinan Tinggi
2. Pengetahuan Agama Tinggi
3. Praktik Agama Tinggi
4. Pengalaman Keagamaan Tinggi
5. Pengamalan Tinggi
Kesejahteraan Psikologis Rendah:
1. Otonomi Rendah
2. Penguasaan Lingkungan Rendah
3. Pertumbuhan Diri Rendah
4. Hubungan Positif dengan Orang Lain
Rendah
5. Tujuan Hidup Rendah
6. Penerimaan Diri Rendah
Kesejahteraan Psiklogis Tinggi :
1. Otonomi Tinggi
2. Penguasaan Lingkungan Tinggi
3. Pertumbuhan Diri Tinggi
4. Hubungan Positif dengan Orang Lain
Tinggi
5. Tujuan Hidup Tinggi
6. Penerimaan Diri Tinggi
Religiusitas Rendah :
1. Keyakinan Rendah
2. Pengetahuan Agama Rendah
3. Praktik Agama Rendah
4. Pengalaman Keagamaan Rendah
5. Pengamalan Rendah
Lansia Di Griya Wredha Jambangan Surabaya
Kerangka Berpikir
BAB II
8. Hipotesis
Ha : Terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan kesejahteraan
psikologis pada Lansia di Griya Wredha Jambangan Surabaya
Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan
kesejahteraan psikologis pada Lansia di Griya Wredha Jambangan Surabaya
BAB II
10. Populasi Penelitian
152 Lansia di Griya Wreda Jambangan Surabaya
Metode Sampling
Sampel Jenuh
Metode Pengumpulan Data
Kuesioner Penelitian terhadap 152 Lansia di Griya Wreda Jambangan Surabaya
BAB III
11. Uji Normalitas
Melalui uji normalitas dari data yang diperoleh didapatkan nilai Asymp.Sig (2-
tailed) sebesar 0,076 > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebaran data
penelitian berdistribusi normal.
BAB IV
12. Melalui uji linearitas dengan hasil 0,986 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
nilai korelasi yang didapatkan adalah linear. Berdasarkan Fhitung yang didapatkan
pada tabel ANOVA adalah 0,490 < 1,55 (Ftabel), sehingga terdapat hubungan linear
yang signifikan antara religiusitas dengan kesejahteraan psikologis
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
PWB * RLG Between Groups (Combined) 7902,409 30 263,414 2776,642 ,000
Linearity 7901,060 1 7901,060 83285,036 ,000
Deviation from
Linearity
1,349 29 ,047 ,490 ,986
Within Groups 11,479 121 ,095
Total 7913,888 151
BAB IV
13. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil olah data dapat dilihat bahwa nilai korelasi pearson yang
didapatkan sebesar 0,999** atau mendekati 1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan positif yang kuat antara religiusitas seseorang terhadap
kesejahteraan psikologisnya.
Correlations
RLG PWB
RLG Pearson
Correlation
1 ,999**
Sig. (2-tailed) ,000
N 152 152
PWB Pearson
Correlation
,999** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 152 152
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
BAB IV
14. Sumbangan Efektif
Berdasarkan hasil olah data dapat dilihat bahwa pengaruh religiusitas terhadap
kesejahteraan adalah sebesar 69,8% (berdasarkan R Square) dimana 30,2%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,899a ,698 ,668 ,292
a. Predictors: (Constant), RLG
BAB IV
15. Kesimpulan
Melalui hasil uji korelasi product moment didapatkan hasil 0,999** atau
mendekati 1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang
kuat antara religiusitas seseorang terhadap kesejahteraan psikologisnya. Merujuk
pada nilai signifikansi dimana 0,000 < 0,05 artinya Ha diterima yakni terdapat
hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan psikologis lansia, dimana
semakin tinggi tingkat religiusitas lansia maka semakin tinggi pula kesejahteraan
psikologis yang dimilikinya
BAB V