Qur'an Based Play adalah metode pendidikan dan bermain yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai sumber ide untuk menumbuhkan fitrah keimanan pada anak. Metode ini bertujuan untuk mendekatkan anak dengan Allah melalui pengenalan alam sebagai ciptaan-Nya yang dijelaskan dalam Al-Qur'an."
2. Latar
Belakang
Setiap anak lahir dalam
keadaan telah terinstal
potensi fitrah keimanan.
Karena kita semua telah
bersaksi bahwa Allah
adalah Rabb kita. Tidak
ada anak yang tidak
mencintai Rabb nya,
kecuali telah dikubur
oleh pendidikan yang
salah dan gegabah.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
3. Sesungguhnya sebelum kita dilahirkan ke
muka bumi, setiap kita pernah bertemu
Allah dan bersaksi bahwa Allah benar
adanya sebagai Rabb kita.
"Alastu birobbikum? Qoluu bala syahidnaa"
Tidak ada satu kaum yang tidak memiliki
Tuhan. Semuanya bsrtuhankan Allah.
Karena fitrah seluruh manusia adalah
menyadari eksistensi zat Yang Maha Hebat,
Yang Menciptakan, Mengatur, Memberi
Rezeki, dan Menguasai segalanya.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
Potensi fitrah keimanan meliputi fitrah
kesucian, kebenaran, kecintaan,
kehormatan, harga diri, malu terhadap dosa
dsb.
4. Berangkat dari pemahaman itu, maka mulai
menelaah dan memikirkan kembali, bagaimana
cara agar anak terpesona pada Penciptanya.
Tentu saja dengan mengenal apa saja
ciptaanNya. Dan kesemuanya itu tersedia di
alam. Kembali ke alam adalah salah satu cara.
Di usia anak 0-7 tahun, yang menjadi golden age
dalam perkembangan fitrahnya adalah FITRAH
KEIMANAN. Di usia ini imajinasi anak masih
sangat terbuka lebar, sehingga imaji tentang
Allah, Rasul, kebaikan, ciptaanNya sangat mudah
dibangkitkan.
Tapi ternyata, hanya bermain di alam saja masih
terasa kurang. Sampai akhirnya teringat kembali
ayat pertama yang turun kepada Rasulullah,
yaitu IQRA, bacalah. Kita disuruh membaca.
Bukankah ini kata kuncinya?
Banyak dari kita orangtua yang membacakan
buku-buku kepada anak kita sejak bayi. Niatnya
agar anak cinta dan senang membaca, bukan
sekedar bisa membaca. Tapi sudahkah kita
membacakan buku yang benar-benar merupakan
petunjuk hidup pada anak kita? Jika Charlotte
Mason mengatakan living book adalah makanan
bagi jiwa anak, maka Allah jauh sebelum saat ini
memberikan kita the truly living book itu sendiri.
AL-QUR'AN.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
5. Kenapa kita tidak pernah terpikir untuk
menjadikan Al-qur’an sebagai sumber pertama
pengajaran, pendidikan dan modal kita dalam
mendidik anak? Al-qur’an bukan saja sebagai
obat hati, tetapi juga petunjuk hidup. Untuk
itulah, selain project #fathnature tadi, ada
project #quranbasedplay yang dirancang
sebagai kurikulum belajar dan bermain di
keluarga kita.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
6. Berdasarkan pengalaman saya, ketika
disuguhkan pada kata-kata tumbuhkanlah fitrah
keimanan anak-anak kita. Yang terjadi kita
sering bingung. Bagaimana caranya?
Apakah cukup jika sekedar mengatakan pada
anak, Siapa yang menciptakan langit nak? Siapa
yang menciptakan buah apel ini? Allah. Benar.
Apakah cukup begitu saja? Dan kemudian
tumbuhlah fitrah keimanannya?
Tidak, bukan itu saja.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
Justru saat itulah, saya menyadari bahwa jika
ingin menumbuhkan fitrah keimanan anak kita,
maka tumbuhkanlah terlebih dahulu fitrah
keimanan diri kita sendiri sebagai orangtua.
InsyaAllah perlahan-lahan fitrah keimanan anak-
anak kita akan tumbuh juga.
Karena anak akan melihat orangtuanya,
meneladani, dan ikut mengamalkan apa yang
orangtuanya perbuat.
8. TUJUAN
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-Ku
(Q.S. Az Zariyat : 56)
Tujuan kita ada di dunia adalah semata-
mata untuk beribadah kepada Allah.
Termasuk pada peran apapun yang
melekat dengan kita, yakni sebagai anak,
perempuan, istri maupun ibu. Demikian
ketika menjadi ibu, tugas kita adalah
mengantarkan anak agar kelak mampu
memiliki tujuan sedemikian, beribadah
kepada Allah atas apapun peran hidup
yang dipilihnya. Anggaplah kita leader
bagi anak, maka, leader yang baik adalah
yang mampu menghasilkan leader pula.
Mengantarkan anak untuk menjadi
khalifatul fil ardhi, khalifah di muka bumi.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
9. 1. Memperbanyak pengalaman sensorik motorik,
open-ended imaginative play (bukan cognitive
play), seperti bermain peran, drama, dll.
2. Belajar di alam dengan memaksimalkan kerja
indra, yakni dengan melihat, meraba, merasa,
mencium, dan mendengar segala ciptaanNya.
Seperti nature walk, mendaki bukit, menyusuri
sawah, pinggir pantai, dll
3. Memelihara tumbuhan atau hewan.
Tahapan Anak
Usia Dini
@karlinalistra | Qur'an Based Play
10. Daily Routine :
Untuk proses belajar anak sehari-hari, pastikan selalu
hal berikut :
1. Anak memiliki sesuatu / seseorang untuk dicintai
setiap hari
2. Anak memiliki sesuatu untuk dikerjakan. Bagaimana
caranya, agar setiap hari anak mampu untuk
menunjukkan pada kita bahwa dia telah berhasil
melakukan sesuatu.Entah itu hal absurd sekalipun.
3. Anak memiliki segala sesuatu untuk dipikirkan setiap
hari. Cakrawala pemikiran anak, jangan hanya terbatas
pada buku kontekstual. Anak yang dibesarkan tanpa
diberi ide untuk dipikirkan akan tumbuh menjadi anak
dengan 2 gagasan. Pertama, yang hanya akan bekerja
keras, kedua, bersenang-senang setelah selesai
bekerja.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
11. Parenting dalam
Al-qur'an
Q.S At Tahrim : 6
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Q.S. Luqman : 13
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada
anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya,
”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar.”
@karlinalistra | Qur'an Based Play
12. Melalui kisah Luqman yang diabadikan Allah dalam Al-qur'an, sudah
sepatutnya kita mengambil hikmah daripadanya. Bahwa hal pertama
yang harus kita ajarkan ke anak kita adalah tentang siapa Tuhannya,
tentang tauhid, kemudian untuk tujuan apa dia diciptakan, dan
kemana kelak dia akan kembali.
Semua yang kita pelajari adalah rangkaian tahapan untuk kita
mendidik anak kita agar kelak mampu bermanfaat dan terhindar dari
api neraka. Karena percuma jika anak punya pendidikan tinggi, ilmu
di atas rata-rata, ahli dalam berbagai bidang kehidupan, tapi tidak
paham tauhid dan tidak menjalankan kemampuannya di jalan Allah
dan ujung-ujungnya masuk neraka, naudzbilllahi min dzalik.
Apakah kita berpikir, sesederhana anak mengenyam pendidikan
dasar hingga tinggi, kemudian bekerja, menikah, melaksanakan
ibadah sholat, mengaji, lantas berharap masuk surga? Alur
kehidupan kita tidak sesederhana itu.
Ada tugas langit yang kelak harus ditunaikan oleh setiap kita.
Keseluruhan proses parenting kita, visi besarnya untuk beribadah
kepada Allah dan mencari ridhoNya, PR seumur hidup.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
13. MEMAAFKAN
Maafkan, follow up, move
on. Memafkan menjadikan
kita kuat. Maafkan anak,
maafkan pasangan kita.
"Di antara istri-istrimu dan
anak-anakmu ada yang
menjadi musuh bagimu,
maka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka; dan jika
kamu maafkan dan kamu
santuni, maka sungguh,
Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang"
(Q.S. At-Thagabun : 14)
SEBELUMMEMULAIQUR'ANBASEDPLAY
VISI
Apa yang diharapkan dari
kedudukan dunia, jika tidak
diiringi dengan tauhid, tidak
dibarengi dengan kepatuhan
pada Allah, maka sia-sia
semua.
Tentukan Visi yang bukan
hanya di dunia. Tapi jauh
melampaui itu. Kemudian
tentukan Misi dalam upaya
mencapai Visi.
SYUKUR
Sebelum berbicara
manajemen waktu,
kurikulum, target, hal
pertama yang harus kita
lakukan adalah syukur
terlebih dahulu, terhadap
apapun yang ada pada kita,
anak, dan keluarga.
“Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan
menambah (nikmat)
kepadamu (Q.S. Ibrahim : 7)
@karlinalistra | Qur'an Based Play
14. SEBELUM MEMULAI
QUR'AN BASED PLAY
SEMAMPUNYA
KENALAN DENGAN ANAK
(Lanjutan)
Lakukan semampu kita, karena Allah tau bagaimana yang kita mampu. Kita bukan
sekedar ingin membahagiakan anak, tetapi mencari ridho Allah.
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang
ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan
pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan
pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Q.S. Al-Baqarah : 233)
Kenali minat anak, keunikan anak, dan fokus pada keunikannya
@karlinalistra | Qur'an Based Play
15. SEBELUM
MEMULAI QUR'AN
BASED PLAY
BERTAHAP
Segala sesuatu tentu butuh proses. Begitupun dalam upaya
mendidik anak. Sehingga, sebelum mulai mendidik anak, kita
tentu mendidik diri kita terlebih dahulu.
MENJAGA QUALITY TIME
Semakin kuat ikatan kita dengan anak, semakin mudah dan
mau anak mendengarkan kita. Adakalanya anak di didik tidak
dengan teori, tapi dengan hati.
DOA
Kita tentu banyak keterbatasannya, mari sempurnakan
dengan doa pada Allah. Allah yang jaga. Kalau Allah yang jaga,
maka Allah akan menjaga dengan penjagaan yang terbaik
(Lanjutan)
@karlinalistra | Qur'an Based Play
16. Pendidikan yang mandiri akan mengantarkan kita memahami untuk apa proses pendidikan
itu dijalankan dan juga menyadari bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan
pendidikan terbaik sesuai kekuatan yang ada di dalam dirinya.
Kurikulum personal yang menjadi bagian dari satu anak, akan berbeda dengan kurikulum
anak lainnya. Sebagai orangtua, tugas kita lah yang menyusun kurikulum personal sesuai
keunikan anak kita masing-masing. Bukan mengkuti kurikulum seragam yang diperoleh
dari sekolah atau lembaga. Untuk membuat kurikulum personal anak, dapat kita mulai di
usia anak menginjak 7 tahun. Sebelum itu, ketika anak berusia 0-6 tahun, kita berkegiatan
dengan banyak menuliskan jurnal kegiatan anak, agar kita semakin mengenal apa
kebutuhan anak-anak kita.
Karena kurikulum massal hanya akan mendikte kehidupan anak, mengekang kebebasan
anak untuk tumbuh dan mekar sesuai kebutuhan dan minat anak itu sendiri. Saatnya kita
sebagai orangtua atau pendidik membuat kurikulum personal yang berbasis Al-quran dan
fitrah. Untuk anak usia pra latih atau usia dini, mulailah dengan membuat jurnal kegiatan
yang berdasarkan kitabullah dan fitrah.
PERSONALIZED CURRICULUM
@karlinalistra | Qur'an Based Play
17. Qur'an Based Play
Apa itu Qur'an Based Play?
Qur’an Based Play atau Bermain yang Berbasis Al-
qur'an adalah suatu cara mendidik dan bermain
dengan anak yang bertujuan untuk lebih dekat
dengan Allah melalui ayat-ayat Al-qur’an, dengan
cara mengambil ide bermain dan mendidik anak
yang bersumber dari Al-qur;an sebagai upaya
untuk menghidupkan fitrah keimanan
@karlinalistra | Qur'an Based Play
18. Qur’an Based Play ini adalah salah satu
cara untuk lebih dekat dengan Al-qur'an.
Untuk anak usia dini, hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengenalkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan
alam. Banyak sekali ayat-ayat yang
menjelaskan tentang alam dalam Al-
qur'an. Seperti gunung, daun, hewan,
buah-buahan, laut, dan hal indah di alam
lainnya.
Untuk anak usia sekolah, banyak hal yang
jauh lebih kompleks untuk diceritakan.
Seperti luar angkasa, terjadinya manusia,
adab, akhlak, surga neraka, bahkan hukum
fisika juga ada di dalamnya.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
19. 8 ASPEK FITRAH MANUSIA
1. Fitrah Keimanan - Spiritual
2. Fitrah Bakat dan Kepemimpinan - Bisnis dan Pekerjaan
3. Fitrah Seksualitas dan Cinta - Keluarga
4. Fitrah Estetika dan Bahasa - Keindahan
5. Fitrah Belajar dan Bernalar - Intelektual
6. Fitrah Individualitas dan Sosialitas - Sendiri & Berkelompok
7. Fitrah Jasmani - Fisik & Indera - Kesehatan
8. Fitrah Perkembangan - Tumbuh Kembang
@karlinalistra | Qur'an Based Play
20. Qur'an Based Play & Fitrah Approach
for Personalized Education
Pendidikan yang bersumber dari Al-qur'an serta sunnah dengan
melibatkan fitrah dan keunikan anak sebagai individu, insyaAllah
merupakan paket komplit dalam ikhtiar kita menjalani proses
pendidikan anak-anak kita.
Bukan semata agar anak menjadi semakin dekat dengan Al-qur'an
saja, tetapi secara otomatis mengajak orangtuanya untuk terlebih
dahulu bergelut dengan Al-qur'an sebagai sumber dari segala sumber
pengetahuan dan informasi kehidupan. Harapannya, untuk
memaksimalkan terbentuknya karakter bagi anak dan bukan fokus
pada akademik, di masa-masa awal kehidupannya. Karena tiap anak
telah memiliki bekal, yaitu fitrah atau nature, sehingga kita
melengkapinya dengan nurture yaitu kitabullah, agar terbentuk
karakter yang utuh dalam setiap diri anak, insyaAllah.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
21. CARA MELAKUKAN
QUR'AN BASED PLAY :
TENTUKAN TEMA JURNAL BERMAIN READ ALOUD & NARASI
Tentukan tema
bermain atau kegiatan
anak kemudian cari
ayat yang sesuai, atau
dapat dibalik,
memulainya dengan
satu ayat yang
menarik kemudian
kembangkan menjadi
sebuah ide permainan.
Membuat jurnal harian
sesuai keunikan anak
dengan agenda kegiatan
yang berbasis Al-qur'an
dan sunnah serta didasari
dengan pendekatan
delapan aspek fitrah
Bacakan ayat Al-qur'an beserta
artinya kemudian kembangkan
maksud dari ayat tersebut
menjadi cerita yang sesuai
dengan minat dan usia anak.
Sertakan cerita yang menggugah
imajinasi anak. Kemudian
mulailah bernarasi yaitu ajak anak
untuk mengulang kembali apa
yang telah diperoleh dan
didengarnya dari cerita kita.
@karlinalistra | Qur'an Based Play
22. CARA MELAKUKAN
QUR'AN BASED PLAY
NATURE WALK
Nature walk. Ajak anak berjalan-jalan di
alam. Berjalan-jalan, tracking, dan mencari
daun sebagai bahan belajar kita tadi. Akan
selalu ada hal baru selama perjalanan meniti
alam.
NATURE PLAY
Nature play. Kita bisa mengolah apa yang
kita temui di alam menjadi bahan untuk
bermain dan belajar. Bisa membuat
mahkota daun, mengelompokkan daun yang
sejenis, memperhatikan ragam warna dan
bentuk daun. Untuk anak yang lebih besar,
membahas zat hijau daun, proses daun
gugur untuk mengurangi penguapan,
bagaimana daun bisa berubah warna dari
hijau ke cokelat, dll
(Lanjutan)
23. Contoh Kegiatan :
Q.S. Al- An'am : 99
Bermacam-macam tumbuhan
Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala
macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman
yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh,
pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.
Sticky Nature Hunt
Ada kolom 'Find it' & 'Stick it'
Orang tua menempelkan beberapa jenis tumbuhan di kolom 'Find it', kemudian sambil
Nature Walk, ajak anak mencari tumbuhan yang serupa dengan yang ada di kolom 'Find
it' setelah itu ajak anak menempelkannya di kolom 'Stick it'
24. Contoh Kegiatan :
Q.S. An-Naml : 18
Cerita Semut & Nabi Sulaiman
Hingga ketika mereka sampai di lembah semut,
berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah
ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari.”
Bug Maze
Sembari nature walk, ajak anak mencari sarang semut.
Setiap menemukan semut, arahkan anak untuk
menempel semut di labirin. Akan banyak hal yang bisa
dipelajari anak seperti kisah semut dan Sulaiman, semut
hidup berkoloni, semut pekerja keras, semut ramah,
semut ciptaan Allah, semut yang menyusuri labirin, dll
25. Contoh Kegiatan :
Q.S. An-Nahl: 69
Kisah lebah
Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan
lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.
Bumblebee
Membuat lebah dari biji pinus dan digantungkan di
dahan pohon, kali ini bercerita tentang lebah, ciptaan
Allah yang banyak manfaat dari produk yang
dihasilkannya. Seperti madu, bee polen, royal jelly,
propolis, dll.