Dokumen tersebut merupakan resume yang menjelaskan 7 langkah literasi informasi yaitu perumusan masalah, identifikasi sumber informasi, evaluasi informasi, penggunaan informasi, penciptaan karya, evaluasi karya, dan pelajaran yang dipetik.
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
Optimized Resume Title
1. RESUME
“Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Management”
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Knowledge Management
Disusun oleh :
Wanda Febriyana 1201112347
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2014
2. 1
Pendahualuan
Masyarakat Informasi, Knowledge Management, dan Literasi Informasi
Saat ini masyarakat berubah dari masyarakat industri menjadi masyarakat informasi
(information society) atau masyarakat pengetahuan (knowledge society), yaitu masyarakat yang
memperlakukan informasi dan pengetahuan sebagai aset yang penting.masyarakat informasi
memandang kegiatan penciptaan, penyebaran, dan pemanfaatan pengetahuan sebagai bagian
penting dan terintegrasi dari kegiatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Manfaat Literasi Informasi
Dalam sebuah pengambilan keputusan kita memerlukan literasi informasi. Manfaat lain
literasi informasi ialah dalam persaingan di era globalisasi. Persaingan tidak hanya
mengandalkan kepintaran saja, tetapi yang utama ialah kita harus mampu belajar dan
berkomunikasi dengan orang lain terus-menerus.
Dua Model Literasi Informasi
The Big 6
The Big 6 adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh Michael B.
Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Literasi informasi terdiri atas
enam keterampilan, yaitu:
1. Perumusan Masalah 4. Pemanfaatan Informasi
2. Strategi Pencarian Informasi 5. Sintesis
3. Alokasi dan Akses 6. Evaluasi
Empowering 8
Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari dua lokakarya
(workshop). Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa
resource-based learning, yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan pada
sumber datanya. Menurut model ini,literasi informasi terdiri atas kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi 5. Menciptakan
2. Mengekplorasi 6. Mempresentasi
3. Menyeleksi 7. Menilai Luaran
4. Mengorganisasi 8. Menerapkan
3. 2
Perumusan Masalah
Masalah adalah pertanyaan ataupun kalimat yang memerlukan informasi untuk
menjawab ataupun menguraikannya. Masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
(seperti dalam penelitian); ataupun kalimat topik (seperti dalam karya tulis), yaitu kalimat yang
mengandung hal-hal yang perlu dijelaskan, dibuktikan, dievalusi, dan lainnya.
Langhak-Langkah Perumusan Masalah
Langkah Pertama: Melakukan Analisis Situasi
1. Pengumpulan Informasi
Mencari informasi dan melihat apa yang dikatakan/diketahui orang lain tentang
suatu topik. Informasi tersebut bisa diperoleh antara lain melalui membaca buku,
ensiklopedia, situs, mendengarkan radio, menonyon TV, ataupun melakukan
diskusi dengan orang lain.
2. Brainstroming
Brainstroming adalah teknik yang digunakan untuk menggali, mempertajam, dan
mengembangkan gagasan, hubungan antargagasan, atau pemecahan masalah.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual ataupun dalam kelompok. Materi
yang digunakan brainstroming adalah pengetahuan yang sudah ada di kepala dan
tambahan yang diperoleh melalui pengumpulan informasi. Ada dua kegiatan utama
waktu melakukan brainstroming, yaitu mengajukan pertanyaan dan
memvisualisasikan pemikiran kita.
Langkah Kedua: Perumusan Masalah
Menganalisis situasi akan mempermudah kita untuk merumuskan masalah, karena
gagasan-gagasan yang akan ditulis atau diteliti (dalam hal ini dijelaskan, dibuktikan,
dibandingkan, dan sebagainya) sudah jelas. Gagasan-gagasan tersebut dapat juga
disebut sebagai ide pengontrol (controlling ideas; CI), karena membatasi topik dari segi
persoalan yang akan dibahas, konsumen (pembaca), sikap dan tujuan kita dalam
berkarya, waktu, dan/atau tempat.
4. 3
Identifikasi Sumber Informasi dan Akses Informasi
Apa dan Siapakah Sumber Informasi itu?
Sumber informasi terdiri atas dokumen, manusia, lembaga, benda, ataupun situasi.
Sumber informasi yang berupa dokumen meliputi buku pegangan (textbook), ensiklopedia,
kamus, majalah, jurnal, skripsi, laporan penelitian, film, dan lainnya. Manusia yang dapat
menjadi sumber informasi ialah antara lain, aktor, penulis, dosen, peneliti, pemimpin, atau
informan lainnya. Hampir semua lembaga baik lembaga pemerintah maupun swasta, yang
bergerak dalam berbagai bidang dapat menjadi sumber informasi.
Langkah-Langkah Penelusuran Informasi
Mengetahui Kebutuhan Informasi
Informasi dan sumber informasi apa yang kita butuhkan, dapat diketahui dari rumusan
masalah yang akan ditulis (atau diteliti), dan juga pengetahuan yang sudah ada di kepala
mengenai sumber-sumber informasi yang relevan.
Mengidentifikasi Alat Penelusuran yang Tepat
Untuk mendapatkan sumber informasi yang dibutuhkan secara efisien, kita perlu
memakai alat penelusuran. Alat penelusuran ini dpat berupa kartu katalog
perpustakaan, jasa pemberian informasi terbaru berdasarkan pada subjek tertentu,
sarana pencari di internet, pangkalan data perpustakaan, pangkalan data komersial,
milis, dan lainnya.
Menyusun Strategi Penelusuran
Ada beberapa strategi penelusuran informasi melalui komputer (database
perpustakaan, internet, database jurna elektronik, dan sebagainya), yaitu dengan
menggunakan:
1. Kata kunci (keyword search) bisa berupa bagian dari judul, pengarang,
subjek/topik, dan/atau penerbit, dan sebagainya.
2. Boolean operators (penggunaan AND, OR, NOT)
3. Tanda Kutip (“)
4. Pemotongan kata atau penggunaan akar kata
5. 4
Evaluasi Informasi
Evaluasi Informasi
Yang dimaksud dengan evaluasi informasi adalah evaluasi informasi serta sumbernya
dan meliputi analisis mulai dari sumber sampai ke isi informasinya. Dan juga dampaknya
terhadap penerima informasi.
Apa yang Harus Diperhatikan pada Waktu Melakukan Evaluasi Awal?
Relevansi
Relevansi adalah kesesuaian antara kebutuhan informasi dengan informasi yang
ditemukan, yaitu sesuai dengan masalah yang dibahas
Kredibilitas
Penilaian kredibilitas digunakan untuk menentukan sejauh mana suatu informasi dapat
dipercaya kualitas dan keberadaannya.hal ini dapat dilihat melalui penanggung
jawabnya (latar belakang pendidikan dan pengalaman penulisnya, bidang kegiatan
penerbitnya). Disamping itu, kredibilitas informasi dapat juga dilihat dari
pemanfaatannya.
Kemutakhiran
Kemutakhiran suatu karya dapat dilihat dari tahun terbit karya tersebut, atau khusus
untuk karya ilmiah dapat juga dilihat dari tahun publikasi daftar pustaka yang
digunakan. Kemutakhiran suatu situs dapat dilihat melalui tanggal dan/atau tahun
dibuat, tanggal danatau tahun terakhir direvisi, dan sejauh mana links yang disediakan
dan daftar pustaka yang digunakan, up-to-date.
Apa Saja yang perlu Diperhatikan Waktu Menggunakan Informasi?
1. Sejauh mana informasi yang disajikan relevan?
2. Sejauh mana informasi yang disajikan akurat?
3. Sejauh mana karya tersebut objektif?
4. Sejauh mana kemutakhiran informasi tersebut?
5. Sejauh mana kelengkapan atau kedalaman suatu informasi?
6. Sejauh mana keberdampakan informasi tersebut?
7. Sejauh mana metodologi penelitian dari informasi tersebut?
6. 5
Penggunaan Informasi
Bagaimana Membuat Pencatatan yang Efisien?
Setelah menemukan informasi untuk tulisan kita dan kita memutuskan akan
memanfaatkannya maka sebaiknya kita membuat dua catatan, yaitu catatan bibliografi dan
catatan isinya, terutama yang dirasakan penting dan kemungkinan besar akan dikutip.
Catatan bibliografi berguna untuk membantu kita menemukan kembali sumber tersebut
di kemudian hari. Sedangkan catatan isi dibuat terutama untuk membantu kita membaca
dengan kritis sumber tersebut.
Apa Sajakah Bentuk Pencatatan Isi?
Mengutip Langsung
Mengutip Tidak Langsung
Membuat Ringkasan
Pedoman Apakah yang Harus Diikuti Waktu Membuat Catatan Isi dan Bibliografi?
Ada tiga pedoman umum yang akan dijelaskan pada buku ini berikut contohnya, yaitu
APA, MLA, dan CSE.
Pedoman APA
Pedoman Apa umumnya dipakai dalam ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi,
antropologi, bisnis, pendidikan, linguistik, dan ilmu-ilmu politik, meski demikian
jurnal ilmu pasti juga ada yang menggunakan pedoman ini.
Pedoman MLA
Menurut pedoman MLA, penulisan sumber dalam teks tidak perlu menyebutkan
tahun, tetapi dapat menyebutkan nama keluarga/akhir dan halaman yang dikutip
dengan ditandai angka berturut dari nomor 1 pada pemunculan sumber acuan yang
pertama. Selanjutnya sumber acuan berikutnya diberi tanda nomor 2 dan seterusnya.
Pedoman CSE
Pedoman CSE merupakan pedoman yang disusun dengan tujuan mengutamakan
kesederhanaan dalam penulisan sumber acuan dan Daftar Pustaka.
7. 6
Penciptaan Karya
Apakah COCTUC?
COCTUC adalah singkatan dari:
Clarity (kejelasan)
Organization (organisasi)
Coherence (hubungan/pertalian)
Transition (transisis)
Unity (kesatuan)
Conciseness (kepadatan isi)
Langkah-Langkah dalam Penulisan
Membuat Kerangka Tulisan (Outline)
Membuat Buram (Draft)
Revisi
Menulis dari Pelbagai Sumber
Sintesis
Mengutip
Menggunakan Informasi dengan Bertanggung Jawab
Meggunakan informasi dengan bertanggung jawab berarti menyebutkan sumber ide
yang bukan ide asli kita
Bagaimana Menandai Karya Orang Lain di Dalam Tulisan Kita?
Tandailah bagian yang bukan asli ide kita dengan menyebut sumbernya secara jelas di
bagian tulisan dan di daftar pustaka (bibliografi).
Plagiarisme
Plagiarisme adalah penggunaan ide, kata-kata, dan karya orang lain, tanpa secara jelas
menyebutkan sumber informasi tersebut.
Cara Menghindari Plagiarisme
Untuk menghindari plagiarisme, pastikan kita telah memberikan kredit (penghargaan
kepada pemilik ide) dengan menuliskan sumber informasi yang diambil setiap kali digunakan.
8. 7
Evaluasi Karya
Bagaimana Cara Mengevaluasi Karya Tulis?
Hal pertama yang harus dilakukan, bila mengevaluasi karya sendiri ialah mengubah
cara pandang kita dari penulis menjadi pembaca. Kita harus membacanya dengan cepat dari
awal sampai akhir.tujuan dari membaca cepat ialah menguji kelancaran aliran tulisan. Setelah
kegiatan menelaah aliran tulisan selesai, kita dapat kembali pada bagian yang janggal atau salah
dan kemudian memperbaiki serta menyuntingnya satu demi satu. Tahap berikutnya,kita dapat
mengevaluasi dengan lebih mendalam. Pertanyaan berikut dapat membantu memperdalam
evaluasi yang ita lakukan:
1. Bagian manakah yang terbaik?
2. Mengapa demikian?
3. Bagian manakah yang merupakan bagian terburuk?
4. Apa alasannya?
5. Bagaimanakah caranya untuk dapat memperbaikinya?
Apakah Kriteria Umum Karya Tulis yang Baik?
Karya tulis yang baik merupakan tulisan yang mudah dimengerti oleh pembaca,
menggunakan bahasa yang sederhana dan bebas dari kesalahan pengejaan dan tata bahasa.
9. 8
Pelajaran yang Dipetik
(Lessons Learned)
Bagaimana Cara Membuat Lessons Learned?
Pelajaran dapat dipetik dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, keberhasilan
ataupun kegagalan ketika mengatasi suatu kendala, dan juga pengalaman-pengalaman baru
lainnya.
Pelajaran yang dipetik diantaranya dapat mengenai metode/cara/prosedur yang lebih
baik, sarana yang lebih tepat, alat yang lebih canggih, sumber yang lebih lengkap, dan orang
yang paling ahli untuk diacu dikemudian hari, agar tahap selanjutnya dan juga kegiatan serupa
dikemudian hari, dapat lebih efisien dan efektif. Jadikanlah pengalaman sebagai guru yang
paling berharga.
Pelajaran-pelajaran tersebut dipetik baik dari pengalaman sendiri maupun orang lain.
Kita dapat juga belajar dari masukan dan umpan balik yang diberikan oleh orang lain, sumber-sumber
tertulis yang tersedia dalam bentuk cetak atau dalam dunia maya.
Pelajaran yang dipetik sebaiknya dicatat dengan menggunakan komputer, dan harus
mudah diakses, agar mudah digunakan dikemudian hari. Oleh karena itu, catatan dipisahkan
untuk setiap tahap dalam pengelolaan pengetahuan
Bagaimana Menggunakan Lessons Learned?
Menarik pelaran dari apa yang telah dilaksanakan akan bermanfaat untuk kegiatan
berikutnya.
Caranya ialah dengan senantiasa mengusahakan untuk:
1. Meninjau ulang catatan yang dapat dipetik (termasuk masukan dan penilaian yang
diberikan), terutama sebelum melakukan kegiatan serupa.
2. Menentukan dalam topik atau kegiatan apalagi dari pelajaran ini yang dapat diterapkan
agar hasilnya lebih baik
3. Menerapkan pelajaran yang dipetik tersebut di pelbagai kesempatan yang ada