Dokumen tersebut membahas tentang konsep penyakit hipertensi, yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistemik akibat tekanan pada dinding pembuluh darah. Dokumen juga membahas klasifikasi, etiologi, patofisiologi, insidensi, pengkajian, manifestasi klinis, diagnosa, intervensi, obat-obatan, perawatan komunitas, dan evaluasi pasien hipertensi.
2. DEFINISI
• World Health Organizational (WHO) dan The Internasional Society of
Hypertension (ISH) menetapkan bahwa hipertensi merupakan kondisi
ketika tekanan darah (TD) sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
• Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik
akibat tekanan yang diberikan pada dinding pembuluh darah. Diagnosis
hipertensi dilakukan secara berulang untuk menetapkan penyebab
timbulnya hipertensi yang dilihat dari kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik (Walker dan Whittlesea, 2012).
6. INSIDENSI
Meningkat dengan bertambahnya usia.
Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada
usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi
25% pada usia 50 dan 50% pada usia 70 tahun.
Sumber : At a glance medicine, 2003
10. PENGKAJIAN FISIK
a. Aktivitas/istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
e. Makanan/cairan
f. Neurosensori
g. Nyeri/ketidaknyamanan
h. Pernapasan
i. Keamanan
j. Pembelajaran/penyuluhan
11. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa
pasien yang menderita hipertensi yaitu:
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak napas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
12. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
• Pasien mengaku sering kali mengkonsumsi makanan
yang asin seperti ikan asin hampir setiap hari.
• Pasien juga sering mengkonsumsi makanan siap saji
dan jarang berolahraga
• Pasien mengaku sering mengkonsumsi rokok sehari
satu bungkus, mengkonsumsi kopi dua gelas sehari,
dan ventilasi rumah yang kurang dan udara dalam
ruangan panas.
13. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
• Pemeriksaan retina
• Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ
seperti ginjal dan jantung
• EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
• Urinalis untuk mengetahui protein dalam urine, darah, dan
glukosa
• Foto dada dan CT scan
Sumber: Nurhidayat, S., 2015
14. DIAGNOSA
• Risiko gangguan fungsi kardiovaskuler berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang factor resiko yang dapat di
cegah.
• Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan
dangan hipertensi.
Sumber: Diagnosis keperawatan, Hal. 247 dan 252
15. INTERVENSI
1. Potensial perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi.
Tujuannya : Sirkulasi tubuh tidak terganggu
Intervensi :
• Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur
• kaji tekanan darah
• Pertahankan cairan dan obat-obatan
• Amati adanya hipotensi mendadak
16. • Ukur masukan dan pengeluaran
• Pantau elektrolit, BUN, kreatinin
• Ambulasi sesuai kemampuan
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang proses penyakit dan perawatan diri
Tujuannya : klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi
Intervensi :
• Sifat penyakit, tujuan pengobatan dan prosedur
• Lingkungan yang tenang, tidak penuh stress
17. • Obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan, efek samping
• Meghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter
• Gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter : sakit kepala,
pusing, pingsan, mual dan muntah
• Mempertahankan berat badan stabil
• Menghindari kelelahan
• Diet rendah kalori, rendah natrium
• Mempertahankan pemasukan cairan yang tepat
• Menghindari konstipasi dan penahanan
18. MEDIKASI / OBAT-OBATAN
• Diuretik
Akan menurunkan tekanan darah secara akut dengan pengeluaran garam
dan air. Salah satu jenis obat diuretik adalah hidroklorotiazid.
• Golongan anti-simpatis
Bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon jantung
terhadap rangsangan simpatis. Golongan yang bekerja sentral, misalnya resepin,
alfa metildopa, klonidin, dan guanabenz. Golongan yang bekerja perifer yaitu
guanetidin, prazosin.
19. • Betablocker
Berfungsi menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh dan
memperlambat detak jantung. Contohnya atenol dan bisoprol.
• ACE inhibitor
Menurunkan tekanan darah dengan cara membuat dinding pembulh
lebih rileks. Contohnya captropil dan ramipril.
• Antagonis kalsium
Menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah.
Contohnya amlodipine dan nifedipine.
20. • Vasodilator
Ada 2 golongan yaitu :
1. yang bekerja secara langsung seperti hidralazin dan
minoksidil
2. Yang bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE,
prazosin, antagonis kalsium.
21. PERAWATAN KOMUNITAS
1. Homecare Management
a) Menjeleskan pada pasien cara mengontrol
berat badan (diet sehat).
b) Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
melakukan tes gula darah sendiri.
c) Rekomendasikan buah dan sayur yang baik
untuk pasien hipertensi.
22. 2. Health Teaching (Penkes)
a) Menjaga pola hidup sehat
b) Mengurangi asupan garam
c) Membatasi konsumsi alkohol, merokok, dan kafein
d) Olahraga
e) Kontrol lemak dan kolestrol
f) Meningkatkan konsumsi buah dan sayur
g) Managemen stres
23. EVALUASI
1. Menurunkan tekanan darah/beban kerja jantung.
2. Mempertahankan tekanan darah dalam rentang
individu yang dapat diterima.
3. Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil
dalam rentang normal pasien.
4. Tidak adanya gejala kerusakan organ.
(Doengos & Marylinn E, 2000)