2. SISTEMATIKA PAPARAN
1. LATAR BELAKANG
2. MAKSUD DAN TUJUAN
3. SASARAN
4.
DATA DASAR DAN STANDAR
TEKNIS
5.
6.
METODOLOGI
RENCANA KERJA
3. LATAR BELAKANG
02.
T i n d a k L a n j u t P e n g e m b a n g a n
K a w a s a n G e o p a r k J o g j a
Pengelolaan Taman Bumi (Geopark)
ditujukan untuk pengelolaanWarisan
Geologi (Geoheritage) secara bijak
yang memperhatikan nilai
keunikan geologi dan
kelestariannya, mengupayakan
pelestarian Keanekaragaman
Hayati (Biodiversity) dan
Keragaman Budaya (Cultural
Diversity), serta pengelolaan
Keragaman Geologi (Geodiversity).
Kawasan Geopark adalah
kawasan pelaksanan
pembangunan berkelanjutan yang
disusun dengan
mempertimbangkan kesatuan
fenomena geologi penting suatu
daerah, sebaran Geosite yang
delineasinya bukan merupakan
delineasikawasan otorita, ataupun
sebuah kawasan lindung.
Pengelolaan Geopark Jogja
dilakukan salah satunya
melalui pengembangan
infrastruktur kawasan. Untuk
dapat melakukan
pengembangan infrastruktur
kawasan maka perlu dilakukan
Kajian Infrastruktur Pendukung
Pada Geopark Jogja.
4. MAKSUD DAN TUJUAN
03.
KAJIAN
Infrastruktur
Pendukung Pada
Geopark Jogja
1
2
RUJUKAN
3
MENGINVENTARISIR
4
5
Melakukan kajian ilmiah yang memuat data, analisisis, rekomendasi terkait
infrastruktur pendukung pada Geopark Jogja.
MELAKUKAN
KAJIAN ILMIAH
Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengambilan kebijakan
pembangunan yang berkelanjutan bagi pemerintah khususnya dalam
penyediaan infrastruktur pendukung pada Geopark Jogja.
Menginventarisir kondisi eksisting infrastruktur pendukung,
infrastruktur kawasan, aksesibilitas dan visibilitas di geosite pada
Geopark Jogja;
ANALISIS
POTENSI
ANALISIS
KEBUTUHAN
INFRASTRUK
TUR
Menganalisis potensi pengembangan infrastruktur kawasan geosite
pada Geopark Jogja
Menganalisis kebutuhan infrastruktur pendukung pada zona inti dan zona penyangga
geosite pada Geopark Jogja sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Geologi Nomor
268.K/GL.05/BGL/2022 tentang Petunjuk Teknis Pengusulan Penetapan, Pemantauan,
dan Evaluasi Taman Bumi (Geopark) Nasional dan Peraturan Gubernur DIY Nomor 71
Tahun 2022 tentang Pengelolaan Taman Bumi (Geopark) di DIY;
5. MAKSUD DAN TUJUAN
03.
KAJIAN
Infrastruktur
Pendukung Pada
Geopark Jogja
6
7
TAHAPAN
8
REKOMENDASI
9
5
Menganalisis aksesibilitas dan visibilitas di geosite pada Geopark Jogja sesuai
dengan Keputusan Kepala Badan Geologi Nomor 268.K/GL.05/BGL/2022
tentang Petunjuk Teknis Pengusulan Penetapan, Pemantauan, dan
Evaluasi Taman Bumi (Geopark) Nasional dan Peraturan Gubernur DIY Nomor
71 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Taman Bumi (Geopark) di DIY;
ANALISIS
AKSESIBILITAS
DAN
VISIBILITAS
Menyusun rekomendasi kebijakan (policy brief) penyediaan
infrastruktur pendukung di geosite pada Geopark Jogja;
Menyusun tahapan pengembangan infrastruktur jangka pendek (3
tahun), menengah (5 tahun) maupun panjang (10 tahun) di geosite
pada Geopark Jogja sesuai dengan Rencana Induk.
6. SASARAN
04.
Terinventarisirnya
kondisi eksisting
infrastruktur pendukung,
infrastruktur kawasan,
aksesibilitas dan visibilitas
di geosite pada Geopark
Jogja;
Teranalisisnya potensi pengembangan
infrastruktur kawasan geosite pada Geopark
Jogja;
Teranalisisnya kebutuhan infrastruktur
pendukung pada zona intidan zona penyangga
geosite pada Geopark dengan Keputusan KeJogja
sesuai pala Badan Geologi Nomor
268.K/GL.05/BGL/2022 tentang Petunjuk Teknis
Pengusulan Penetapan, Pemantauan, danEvaluasi
Taman Bumi (Geopark) Nasional dan Peraturan
GubernurDIY Nomor 71 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Taman Bumi (Geopark) di DIY;
Teranalisisnya aksesibilitas dan visibilitas di
geosite pada Geopark Jogja sesuai dengan
Keputusan Kepala Badan Geologi Nomor
268.K/GL.05/BGL/2022 tentang Petunjuk Teknis
Pengusulan Penetapan, Pemantauan, dan Evaluasi
Taman Bumi (Geopark) Nasional dan Peraturan
Gubernur DIY Nomor 71 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Taman Bumi (Geopark) di DIY;
Tersusunnya tahapan
pengembangan infrastruktur jangka
pendek (3 tahun), menengah (5
tahun) maupun panjang (10 tahun)
di geosite pada Geopark Jogja
sesuai dengan Rencana Induk.
Tersusunnya rekomendasi
kebijakan (policy brief) penyediaan
infrastruktur pendukung di geosite
pada Geopark Jogja.
1
2
3
4
5
6
7. DATA DASAR & STANDAR TEKNIS
DATA DASAR
1. Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri
terkait Pengelolaan Geopark di
Indonesia, Geoheritage dan
Kawasan Cagar Alam Geologi;
Kajian Infrastruktur
Pendukung Pada
Geopark Jogja
2. Data Peraturan
Daerah dan
Peraturan
Gubernur DIY
yang terkait
dengan Pedoman
Pengelolaan
Geoheritage dan
Geopark di DIY 3. Data kondisi
kawasan di
Geopark Jogja
5. Kebijakan
pembangunan
di kawasan di
Geopark Jogja;
6. Data Rencana
pembangunan
kawasan di
Geopark Jogja
4. Data permasalahan umum
yang dihadapi dalam
pembangunan infrastruktur di
kawasan di Geopark Jogja;
STANDAR TEKNIS
Kajian Infrastruktur
Pendukung Pada
Geopark Jogja
Dokumen Kajian terkait
insfrastruktur kawasan di
Geopark Jogja.
Kajian Geoheritage dan
Kawasan Cagar Alam
Geologi di wilayah studi.
Kajian lain yang
terkait.
9. Terinventarisirnya kondisi eksisting infrastruktur pendukung, infrastruktur kawasan, aksesibilitas
dan visibilitas di geosite pada Geopark Jogja
METODE ANALISIS
1.
Format inventarisasi infrastruktur pendukung zona pengembangan
N
o
Fasilitas Jumlah
1.
Pendidikan PAUD TK SD SMP
SMA/
SMK
2.
Kesehatan RS Puksesmas Pustu Posyandu
Praktek
Dokter
Poliklinik/
Balai
Pengobatan
3.
Peribadatan Masjid
Musholla/
Lengger
Gereja
Rumah
Kebaktian
Kapel Pura
4.
Perdagangan
dan Jasa
Homestay Pasar
5
.
Aksesibilitas
Kondisi
Jalan
Keamanan
6
.
Amenitas
Fasilitas
Penunjang
Pusat
Kesenian
Atraksi Olahraga Aktivitas
Format inventarisasi infrastruktur kawasan
No
Infrastruktur/ fasilitas
pendukung
Contoh pada Site Lava Purba
Mangunan
1 Street Ada Baik
2 Sign board Tidak Ada
3 Gate Tidak Ada
4 Tempat Parkir Tidak Ada
5 Papan Informasi Tidak Ada
6 TIC Tidak Ada
7 Ticket Tidak Ada
8 Shelter Tidak Ada
9 Toilet Tidak Ada
10 Sampah Tidak Ada
11 Trekking way Tidak Ada
12 Local guide Tidak Ada
13 Edukasi Ada
14 Acara Kesenian dan Kebudayaan Ada (Desa) Baik
15 Fasilitas Acara Kesenian Ada
16 Sport/adventure Tidak Ada
17 Souvenir Tidak Ada
18 Kuliner Tidak Ada
19 Apparel Ada (Desa)
20 Kerajinan Tidak Ada
21 Akomodasi Ada (Desa)
22 Jaringan Telekomunikasi
23 Lainnya…
10. METODE ANALISIS
Teranalisisnya kebutuhan infrastruktur pendukung pada zona inti dan zona penyangga geosite pada
Geopark
2.
Analisa Zonasi
Analisa Sirkulasi di dalam site
Analisa komponen edukasi
Analisa komponen tempat wisata:
Koridor
Gateway
Amenitas (misal kebutuhan KM)
Tourist Information Centre
Main attraction
Hinterland
Pengamatan awal:
• Belum ada zonasi area secara jelas
• Sirkulasi bebas > tidak terarah
• Komponen edukasi mengenai aspek
geologi belum ada
11. Buttler, 1980
Saat ini ada di tahap apa?
Mau dibatasi sampai mana?
METODE ANALISIS
Teranalisisnya kebutuhan infrastruktur pendukung pada zona inti dan zona penyangga geosite pada
Geopark
2.
12. Ruang pameran/museum
METODE ANALISIS
Teranalisisnya kebutuhan infrastruktur pendukung pada zona inti dan zona penyangga geosite pada
Geopark
2.
Parameter Fasilitas Ketersediaan
Penanda kawasan X
Penanda deliniasi X
Panel/papan informasi geologi X
Jaringan jalan setapak X
Jalur (geotrail) X
Rambu atau papan penunjuk X
Pusat informasi/
Museum/ Ruang Pameran/”Kios Info”
X
Peta Geopark X
Tempat parkir X
Toilet. X
15. ANALISIS
Pengamatan awal:
Berdasarkan pengamatan lapangan, didapatkan
bahwa dari sekian jalan akses yang tersedia,
terpilih satu jalan akses yang layak untuk dilalui
oleh berbagai macam kendaraan, misalnya
sepeda motor, mobil, serta bus. Akses yang
dipilih jika dari Jalan Solo – Yogyakarta adalah
melalui Simpang Tiga Prambanan mengarah ke
selatan melalui Jalan Prambanan – Piyungan
(sepanjang 3,4 km, kemudian berbelok ke arah
timur melalui jalan lokal Kapanewon Prambanan
sepanjang 2,6 km.
Teranalisisnya aksesibilitas dan visibilitas di geosite pada Geopark Jogja sesuai dengan Keputusan
Kepala Badan Geologi Nomor 268.K/GL.05/BGL/2022
3.
16. METODE ANALISIS
Teranalisisnya aksesibilitas dan visibilitas di geosite pada Geopark Jogja sesuai dengan Keputusan
Kepala Badan Geologi Nomor 268.K/GL.05/BGL/2022
3.
Gambar 4.2 Jalan akses Tebing Breksi Piroklastik segmen Jalan Prambanan –
Piyungan
Secara umum, karakteristik jalan akses Tebing Breksi Piroklastik
adalah sebagai berikut.
a. Jalan Prambanan – Piyungan
1) Kelas jalan : Jalan nasional - arteri primer dan jalan
provinsi - kolektor primer
2) Panjang segmen : 3,4 km
3) Lebar : 5,5 – 6 meter
4) Klasifikasi : datar (kemiringan < 5%)
5) Kondisi : baik
6) Rambu-rambu : ada
7) Marka jalan : ada
8) Lampu PJU : hanya ada pada beberapa titik
Gambar 4.3 Alinemen vertikal jalan
akses Tebing Breksi Piroklastik (segmen
Jalan Prambanan - Piyungan)
17. METODE ANALISIS
Teranalisisnya aksesibilitas dan visibilitas di geosite pada Geopark Jogja sesuai dengan Keputusan
Kepala Badan Geologi Nomor 268.K/GL.05/BGL/2022
3.
Gambar 4.4 Jalan akses Tebing Breksi Piroklastik segmen jalan lokal
Prambanan
Gambar 4.6 Alinemen vertikal jalan akses Tebing Breksi
Piroklastik (segmen jalan lokal Prambanan pada segmen datar)
Gambar 4.7 Alinemen vertikal jalan akses Tebing Breksi Piroklastik
(segmen jalan lokal Prambanan pada segmen bukit)
a. Jalan lokal Prambanan
1) Kelas jalan : Jalan lokal primer
2) Panjang segmen : 2,6 km
3) Lebar : 4 meter
4) Klasifikasi : datar (kemiringan < 10%) sepanjang 0,9
km
bukit (kemiringan 11%) sepanjang 1,7 km
1) Rambu-rambu : ada
2) Marka jalan : tidak ada
3) Lampu PJU : ada
18. METODE ANALISIS
Teranalisisnya potensi pengembangan infrastruktur kawasan geosite pada Geopark Jogja;
4.
Akses pintu masuk dan pintu keluar
kawasan
Potensi kunjungan ke kawasan geosite
(massive atau segmented)
Potensi alur cerita (Mangan Kliripan)
Potensi site yang berada dalam radius
terdekat Bandara, stasiun dan Jalan
Antar Provinsi
1
2
3 4
19. METODE ANALISIS
Teranalisisnya potensi pengembangan infrastruktur kawasan geosite pada Geopark Jogja;
4.
Menetapkan lokasi kantung parkir
Menetapkan jalur akses ke kawasan
geosite dengan kendaraan khusus dari
lokasi parkir ke Geosite.
Lokasi parkir terpadu (include pelataran
UMKM, pusat oleh-oleh dan kuliner).
Potensi pengembangan infrastruktur
pendukung:
1
2
3
20. METODE ANALISIS
Tersusunnya tahapan pengembangan infrastruktur jangka pendek (3 tahun), menengah (5 tahun) maupun
panjang (10 tahun) di geosite pada Geopark Jogja sesuai dengan Rencana Induk.
5.
Kebutuhan Infrastruktur
Tahun Perencanaan
Pelaksana
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
Zona Inti
Penanda kawasan
Penanda deliniasi
Panel/papan informasi geologi
Jaringan jalan setapak
Jalur (geotrail)
Rambu atau papan penunjuk
Pusat informasi/
Museum/ Ruang Pameran/”Kios Info”
Peta Geopark
Tempat parkir
Toilet.
Zona Penyangga
Street
Sign board
Gate
Tempat Parkir
Papan Informasi
TIC
Ticket
Shelter
Toilet
Sampah
Trekking way
Local guide
Edukasi
Acara Kesenian dan Kebudayaan
Fasilitas Acara Kesenian
Sport/adventure
Souvenir
Kuliner
Apparel
Kerajinan
Akomodasi
Jaringan Telekomunikasi
Lainnya…
Zona Pengembangan
Kantung Parkir
Pusat oleh-oleh
Pusat Kuliner
Jalur kendaraan geosite (lokasi parkir ke lokasi
site)
Jalur Wisata Jeep
22. RENCANA KERJA
No Kegiatan Bulan ke-
1 2-3 4
1 Penyamaan Persepsi
2 Penyusunan Laporan
Pendahuluan
3 Penyusunan Laporan Antara
4 Presentasi Laporan Antara
5 Penyusunan Laporan Akhir
6 Presentasi Draf Laporan Akhir
7 Finalisasi Laporan Akhir
LAPORAN PENDAHULUAN, MEMUAT:
1. Studi awal terhadap peraturan;
2. Menentukan metode analisis yang akan digunakan; dan
3. Pemaknaan terhadap kerangka pikir kajian.
4. Pengumpulan data-data awal kajian.
5. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh hari) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan, dalam bentuk soft file.
LAPORAN ANTARA, MEMUAT:
1.Kesimpulan awal atau rumusan awal sebagai hasil studi literatur;
2.Pengumpulan data serta analisis awal; dan
3.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh hari) hari kalender sejak tanda tangan kontrak, dalam bentuk soft file.
LAPORAN AKHIR, MEMUAT:
1.hasil keseluruhan proses kajian final yang dilakukan oleh pihak penyedia;
2.Mencerminkan kesimpulan dan rekomendasi akhir sebagai hasil analisis data yang dilaksanakan;
3.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh hari) hari kalender sejak tanda tangan kontrak, dalam bentuk soft file.
23. No Kegiatan Bulan ke-
1 2-3 4
1 Penyamaan Persepsi
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Penyusunan Laporan Antara
4 Presentasi Laporan Antara
5 Penyusunan Laporan Akhir
6 Presentasi Draf Laporan Akhir
7 Finalisasi Laporan Akhir
RENCANA KERJA
• Laporan Pendahuluan
1. Studi awal terhadap peraturan;
2. Menentukan metode analisis yang akan digunakan; dan
3. Pemaknaan terhadap kerangka pikir kajian.
4. Pengumpulan data-data awal kajian.
5. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh hari) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan, dalam bentuk soft file.
•Laporan Antara. Laporan Antara memuat:
1. Kesimpulan awal atau rumusan awal sebagai hasil studi literatur;
2. Pengumpulan data serta analisis awal;dan
3. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh hari) hari kalender sejak tanda tangan kontrak, dalam bentuk soft file.
•Laporan Akhir. Laporan Akhir memuat :
1.hasil keseluruhan proses kajian final yang dilakukan oleh pihak penyedia;
2.Mencerminkan kesimpulan dan rekomendasi akhir sebagai hasil analisis data yang dilaksanakan;
3.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh hari) hari kalender sejak tanda tangan kontrak, dalam bentuk soft file.
Matur Sembah Nuhun